LAPORAN KINERJA
KPPN PALEMBANG
2020
Selanjutnya pada tahun 2020 KPPN Palembang akan selalu berusaha untuk
meningkatkan realisasi capaian kinerja terutama untuk IKU yang realisasinya belum
tercapai secara optimal di tahun 2020.
Untuk mencapai realisasi kinerja yang akan datang, kendala yang mungkin
akan timbul diantisipasi dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Meningkatkan jumlah pelatihan Sumber Daya Manusia yang tersedia baik secara
online maupun kegiatan sosialisasi;
2. Meningkatkan mutu kegiatan sosilisasi & bimtek untuk satker di wilayah pelayanan
KPPN Palembang;
3. Meningkatkan ketersediaan sarana IT yang lebih maju, terlebih di masa pandemic
COVID-19 ini, agar pelayanan kepada stakeholder tetap berjalan optimal;
4. Melakukan penyegaran tugas melalui mutasi antar seksi secara teratur untuk
mengatasi kejenuhan dalam melaksanakan tugas.
Halaman
Kata Pengantar………………………………………………………………………… ii
Ikhtisar Eksekutif..…….....……………………………………………………………. iii
Daftar isi…………………………………………………………………………………. v
Bab IV Penutup………………………………………………………………………….. 46
Lampiran
A. Latar Belakang
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Palembang merupakan
Instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berada dibawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan Provinsi Sumatera Selatan.
Sebagai sebuah organisasi, KPPN
Palembang mempunyai berbagai elemen yang
mendukung dalam pencapaian tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan. Saat ini KPPN Palembang
memiliki sumber daya manusia serta berbagai
sarana dan prasarana yang relatif memadai untuk
menggerakkan roda organisasinya. Dalam
pelaksanaan tugas dan fungsinya KPPN
Palembang berpedoman pada berbagai peraturan dan Standar Operating Procedures
(SOP) yang telah ditentukan. Laporan Kinerja (LAKIN) KPPN Palembang Tahun 2020
disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban KPPN Palembang dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi selama tahun 2020 dalam rangka melaksanakan misi dan
mencapai visi KPPN Palembang. LAKIN KPPN Palembang Tahun 2020 disusun untuk
memenuhi prinsip akuntabilitas sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006
tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor
29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Sumber : https://pbnopen.kemenkeu.go.id/
C. Peran Strategis
Sebagai kepanjangan tangan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan,
KPPN Palembang menempati posisi yang cukup strategis dalam jajaran Direktorat Jenderal
Perbendaharaan, setidaknya karena dua alasan di bawah ini:
1. Merupakan satu-satunya wakil Direktorat Jenderal Perbendaharaan di daerah yang
mengemban fungsi menerima, menyalurkan dan mengamankan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara di wilayah kerjanya;
2. Merupakan ujung tombak pelayanan Direktorat Jenderal Perbendaharaan kepada
masyarakat di wilayah kerjanya, dengan demikian baik tidaknya pelayanan yang
diberikan akan berdampak langsung pada citra Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
Selain itu, KPPN yang merupakan instansi vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sumatera Selatan, memiliki peran
Pada awalnya, Penyaluran DAK Fisik dilaksanakan melalui 3 tahapan akan tetapi dengan
adanya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.07/2020 Tentang Penyaluran dan
Penggunaan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020 untuk Mendukung
Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Pemulihan Ekonomi
Nasional, maka dilakukan secara sekaligus. Rincian penyaluran per daerah per bidang
sebagai berikut:
dalam rupiah
Tmbahan
Total sebelum realisasi
Subbidang Revisi Pagu Total Realisasi
PMK 101 setelah PMK
101
Provinsi Sumatera Selatan 207.073.084.000 42.645.137.044 161.073.726.508 203.718.863.552
DAK Reguler Bidang
42.244.306.000 10.561.076.500 31.526.801.450 42.087.877.950
Pendidikan Subbidang SMA
DAK Reguler Bidang
1.474.875.000 368.718.750 1.099.756.250 1.468.475.000
Pendidikan Subbidang SLB
DAK Reguler Bidang
Kesehatan Subbidang 7.341.100.000 341.134.044 6.397.841.790 6.738.975.834
Pelayanan Rujukan
DAK Reguler Bidang
Kesehatan Subbidang 2.222.585.000 555.646.250 1.629.381.934 2.185.028.184
Pelayanan Kefarmasian
DAK Penugasan Bidang
123.274.246.000 30.818.561.500 91.322.577.212 122.141.138.712
Pendidikan Subbidang SMK
DAK Penugasan Bidang
Kesehatan Subbidang 10.932.132.000 - 9.869.196.189 9.869.196.189
Penguatan Intervensi Stunting
DAK Penugasan Bidang Irigasi
18.722.640.000 - 18.387.798.683 18.387.798.683
- Cadangan
DAK Penugasan Bidang
Kelautan dan Perikanan - 861.200.000 - 840.373.000 840.373.000
Cadangan
Kabupaten Ogan Komering
70.999.940.000 28.501.032.638 38.952.429.647 67.453.462.285
Ilir
DAK Reguler Bidang
10.692.276.000 2.673.069.000 7.962.567.095 10.635.636.095
Pendidikan Subbidang SD
DAK Reguler Bidang
11.300.000.000 2.825.000.000 8.450.153.711 11.275.153.711
Pendidikan Subbidang SMP
D. Sistematika Laporan
Sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja dan mengevaluasi keberhasilan dan
kegagalan kinerja organisasi, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu Atas Laporan
Kinerja, pada setiap akhir tahun anggaran KPPN menyusun Laporan Kinerja (LAKIN)
kepada Kanwil Ditjen Perbendaharaan, yang selanjutnya secara berjenjang akan dilaporkan
kepada eselon yang lebih tinggi.
A. Rencana Stategis
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Renstra DJPB) Tahun
2020-2024 mempertimbangkan berbagai kondisi yang dapat memengaruhi
perekonomian Indonesia, sehinggal pilihan kebijakan dan strategi yang dirumuskan
dalam Renstra DJPB diharapkan mampu menjawab tantangan pembangunan, khusunya
di bidang perekonomian. Salah satu kondisi yang menjadi perhatian adalah merebaknya
pandemic COVID-19 di Indonesia pada awal tahun 2020. Pandemi COVID-19 telah
mengganggu aktivitas ekonomi dan membawa implikasi besar bagi perekonomian
sebagian besar Negara-negara di seluruh dunia tidak terkecuali di Indonesia.
Sebagai organisasi yang merupakan perpanjangan tangan Direktorat Jenderal
Perbendaharaan yang melaksanakan kewenangan Perbendaharaan dan bendaharawan
umum negara, KPPN Palembang melaksanakan penyaluran pembiayaan atas beban
APBN/BLN serta penatausahaan penerimaan dan pengeluaran anggaran melalui dan
dari kas negara berdasarkan peraturan per-undang-undangan yang berlaku dengan
menetapkan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijaksanaan, program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Visi
Visi DJPB Tahun 2020-2024 adalah Menjadi Pengelola Perbendaharaan yang Unggul di
Tingkat Dunia dalam rangka mendukung Visi Kementerian Keuangan “Menjadi Pengelola
Keuangan Negara untuk mewujudkan Perkonomian Indonesia yang Produktif, Kompetitif,
Inklusif dan Berkeadilan.
Misi
DJPB mendukung misi Kementerian Keuangan nomor 3 (Memastikan belanja Negara
yang berkeadilan, efektif, efisien dan produktif) dan nomor 4 (Mengelola neraca
keuangan pusat yang inovatif dengan risiko minimum) melalui:
1. Mewujudkan pengelolaan kas Negara yang prudent, efisien dan optimal;
2. Mendukung kinerja pelaksanaan APBN yang efisien, efektif, dan akuntabel;
3. Mewujudkan akuntansi dan pelaporan Keuangan Pemerintah yang akuntabel,
transparan dan tepat waktu;
4. Mewujudkan tata kelola investasi pemerintah yang modern, inklusif dan
berkelanjutan;
5. Mewujudkan layanan dan tata kelola keuangan BLU yang inovatif dan modern.
B. Penetapan/Perjanjian Kinerja
Penetapan Kinerja tahun 2020 yang merupakan Kontrak Kinerja Kepala KPPN
Palembang dengan Kepala Kanwil DJPb Provinsi Sumatera Selatan, dijabarkan dalam 9
(sembilan) Sasaran Strategis dan 18 (delapan belas) Indikator Kinerja Utama (IKU).
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama yang terangkum dalam Peta Strategi
Kemenkeu Three KPPN Palembang tahun 2020 tersebut dapat ditunjukkan pada
Gambar 2.1.
Perjanjian Kinerja
Dalam rangka mencapai 11 sasaran strategis sebagaimana dimaksud di atas, Kepala KPPN
Palembang telah melakukan perjanjian kerja dengan Kepala Kanwil DJPb Provinsi
Sumatera Selatan yang dilakukan pada awal tahun 2020. Perjanjian Kerja tersebut telah
dirinci menjadi 18 Indikator Kinerja Utama (IKU) beserta target capaiannya, yaitu sebagai
berikut:
Sasaran Program/ Target
No Indikator Kinerja
Kegiatan 2020
(1) (2) (3) (4)
1a-CP Nilai kinerja pelaksanaan anggaran K/L 88
1. Pengelolaan perbendaharaan akuntabel 1b-N Nilai LK Kuasa BUN KPPN yang berkualitas 94
1c-CP Persentase akurasi perencanaan kas KPPN 80%
4,55
2a-N Indeks kepuasan satker terhadap layanan KPPN
Birokrasi dan layanan public yang agile, (skala 5)
2.
efektif dan efisien 3
2b-N Indeks efektivitas pengelolaan pengeluaran kas
(skala 4)
Perumusan regulasi dan otorisasi yang
3. 3a-N Persentase penyelasaian SP2D secara tepat waktu 99,4%
optimal
Komunikasi dan edukasi yang
4. 4a-N Indeks efektivitas edukasi dan komunikasi 87
berkesinambungan
Persentase LPJ Bendahara yang andal dan tepat
5. Pengelolaan kas yang pruden dan optimal 5a-N 98%
waktu
6a-CP Nilai kinerja penyaluran DAK dan Dana Desa 80
6. Monev perbendaharaan
6b-CP Persentase tingkat implementasi Aplikasi SAKTI 100%
Target capaian Indikator Kinerja tersebut terbagi lagi dalam target triwulanan, semesteran
dan tahunan sebagai berikut :
Kode Target
IKU
SS/IKU Q1 Q2 Smt 1 Q3 s.d.Q3 Q4 Y
I Pengelolaan perbendaharaan akuntabel
1a-CP Nilai Kinerja pelaksanaan anggaran K/L 88 88 88 88 88 88 88
1b-N Nilai kualitas LK Kuasa BUN KPPN - - - - - 94 94
Target:
Minimal 10%
110
109
108
107
106
105
104
103
2016 2017 2018 2019 2020
NKO 105.31 109.21 108.73 106.19 108.15
Jika dibandingkan selama lima tahun terakhir, capaian NKO KPPN Palembang dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan dan penurunan.Capaian NKO KPPN Palembang mengalami
penurunan di tahun 2019 namun kembali ditingkatkan di tahun 2020. Untuk mencapai target
kinerja tersebut, KPPN Palembang terus memperbaiki kinerja agar terus dapat mencapai
target yang telah ditetapkan. Capaian NKO di tahun 2020 adalah sebesar 108,15% yang
berasal dari capaian kinerja pada setiap perspektif sebagai berikut:
KETERANGAN
PERSPECTIVE BOBOT NILAI
Peta strategi yang merupakan bagian dari
stakeholder perspektif adalah
pengeloilaan perbendaharaan yang
STAKEHOLDER 25% 27,34% akuntabel. Stakeholder dalam perspektif
ini adalah Presiden RI, Menteri Keuangan
RI, Dirjen Perbendaharaan, Kanwil DJPB
dan Kementerian/Lembaga
Peta strategi yang merupakan bagian dari
customer perspektif adalah Birokrasi dan
layanan publik yang agile, efektif dan
CUSTOMER 15% 16,48%
efisien. Customer dalam perspektif ini
adalah Satuan Kerja K/L dan Pemerintah
Daerah.
Keterangan :
Tingkat deviasi RPD diperoleh dari Laporan Deviasi dari Modul Renkas pada
Aplikasi OMSPAN untuk kemudian disesuaikan dengan penyesuaian deviasi RPD.
Penyesuaian deviasi adalah:
a) Pemberian dispensasi RPD atas pengajuan SPM, deviasinya dihitung 0%.
b) Penyesuaian RPD satker BA BUN yang tidak terealisasi SPM-nya.
c) Penyesuaian RPD atas SPM-KP yang SPM-nya melebihi batas waktu update
RPD Harian (4 hari kerja).
d) Penghapusan deviasi pada RPD harian akibat satker tidak mengajukan SPM
sesuai RPD harian yang telah disampaikan.
e) Penghapusan deviasi pada beberapa RPD Harian yang nilainya sama di
beberapa tanggal yang berurutan, tapi satker hanya mengajukan 1 SPM
Tingkat akurasi perencanaan kas harian tingkat KPPN tahun 2020 adalah mencapai
94,45% (Sesuai dengan Nota Dinas nomor ND-300/PB.1/2020 tentang Pengelolaan
Tujuan dari IKU ini adalah untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan pengeluaran kas
melalui akurasi penyaluran dana SP2D dan penyelesaian retur SP2D.
Capaian kinerja di tahun 2020 telah melebihi target yang ditetapkan yaitu sebesar 3,87
dari target 3 (IKU ini ditetapkan mulai tahun 2020 sehingga tidak dapat dibandingkan
dengan tahun sebelumnya (N/A)), dengan keterangan sebagai berikut:
Capaian IKU Nilai
TW I N/A
TW II 3,93
TW III 3,85
TW IV 3,84
Rata-Rata 3,87
IKU ini bertujuan untuk Mengukur tingkat penyelesaian SPM yang diajukan oleh
Satker.
Pada tahun 2020 target IKU persentase penyelesaian SP2D secara tepat waktu
tercapai sebesar 99,72% dari target yang ditetapkan sebesar 99,40% dan
mengalami peningkatan dibanding dengan tahun 2019 yang tercapai sebesar
99,63%.
Capaian IKU Nilai
TW I N/A
TW II 99,73%
TW III 99,83%
TW IV 99,61%
Rata-Rata 99,72%
Capaian Persentase LPJ Bendahara yang andal dan tepat waktu untuk tahun 2020
adalah sebesar 99,72% dari target yang ditetapkan sebesar 98,0%. Capaian tersebut
mengalami peningkatan dibanding tahun 2019 dimana capaian 2019 adalah sebesar
98,34%.
Capaian IKU Nilai
TW I 99,9%
TW II 99,07%
TW III 99.9%
TW IV 100%
Rata-Rata 99,72%
6. Monev perbendaharaan
Dalam rangka memastikan proses pengelolaan perbendaharaan dapat dilakukan sesuai
dengan ketentuan dan dapat mencapaia output yang telah ditetapkan, perlu dilakukan
langkah-langkah strategis secara komprehensif atas pelaksanaan anggaran kepada
Internal DJPb maupun para stakeholder. Langkah-langkah strategis tersebut disusun
dan dievaluasi secara periodik dan terukur, sehingga secara langsung dapat
berdampak terhadap peningkatan kualitas pelaksanaan anggaran internal DJPb
maupun Kementerian/Lembaga.
a. Nilai kinerja penyaluran DAK dan Dana Desa
Dalam rangka memastikan pelaksanaan anggaran penyaluran DAK fisik, DAK Non
Fisik (BOS) dan Dana Desa berjalan dengan efisien dan efektif, diperlukan suatu
alat penilaian kualitas/kinerja seluruh stakeholder dalam pelaksanaan anggaran
penyaluran DAK fisik, DAK Non Fisik (BOS) dan Dana Desa.
Nilai Kinerja penyaluran DAK dan Dana Desa pada KPPN diukur dengan
menggunakan beberapa variabel sebagai berikut :
1) Ketepatan waktu penyampaian dokumen persyaratan oleh pemda. (SYARAT)
2) Tingkat akurasi penyusunan proyeksi penyaluran dana transfer DAK dan
Dana Desa oleh KPPN (PROYEKSI).
3) Ketepatan waktu penyelesaian SPP dan SPM penyaluran dana transfer DAK
dan Dana Desa oleh KPPN. (SPPSPM)
NKP DDD =[ 0,15 (SYARAT) + (0,20 (PROYEKSI) + 0,30 (SPPSPM) + 0,15 (MONEV) +
0,20 (LK-UAKPA) ] x 100
Sampai dengan akhir tahun 2020, capaian nilai kinerja penyaluran DAL dan Dana
Desa telah tercapai melebih target, yakni sebesar 99,59% dari target yang
ditetapkan yakni sebesar 80%. Capaian tersebut mengalami peningkatan
dibanding 2019 dimana capaian 2019 adalah sebesar 97,52%.
Capaian IKU Nilai
TW I 100%
TW II 99,25%
TW III 99.12%
TW IV 100%
Rata-Rata 99,59%
7. Akuntansi dan pelaporan keuangan negara yang akuntabel, transparan, dan tepat
waktu
Akuntabilitas dan transparansi pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara
diwujudkan dengan penyusunan laporan keuangan oleh Pemerintah Pusat.
Penyusunan laporan keuangan Pemerintah harus disusun secara profesional dan
modern. Kualitas laporan keuangan Pemerintah dapat diidentifikasi dari ketepatan
waktu penyelesaian LKPP, penyelesaian rekomendasi BPK, serta opini audit yang baik
dari BPK.
a. Persentase rekonsiliasi tingkat UAKPA secara tepat waktu dan andal
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 104/PMK.05/2017 tentang Pedoman
Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan Lingkup Bendahara Umum
Negara dan Kementerian Negara/Lembaga, Satuan Kerja selaku UAKPA
melakukan rekonsiliasi dengan UAKKBUN-Daerah di wilayah kerjanya setiap bulan.
Selanjutnya, sesuai surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-
4841/PB/2016 tanggal 14 Juni 2016 hal Pelaksanaan Rekonsiliasi Ekternal tingkat
KPPN Bulan Januari s.d. Mei 2016, Kanwil Ditjen Perbendaharaan tidak lagi
melakukan rekonsiliasi antara UAPPA-W, namun diwajibkan untuk memantau
pelaksanaan rekonsiliasi tingkat UAKPA pada seluruh KPPN di wilayah kerjanya.
Realisasi IKU dihitung berdasarkan:
1) Perbandingan jumlah satuan kerja yang melakukan rekonsiliasi laporan
keuangan secara tepat waktu dengan jumlah satker yang wajib melakukan
rekonsiliasi laporan keuangan (bobot 50%)
2) Perbandingan jumlah satuan kerja yang melakukan rekonsiliasi laporan
keuangan secara andal dengan jumlah satker yang wajib melakukan
rekonsiliasi laporan keuangan (bobot 50%).
Ketepatan waktu rekonsiliasi yang dihitung berdasarkan jumlah satker yang
melakukan upload data ke aplikasi E-Rekon sebelum batas akhir yang ditetapkan.
Keandalan data hasil rekonsiliasi yang dihitung berdasarkan jumlah satker yang
tidak memiliki Transaksi Dalam Konfirmasi/TDK (Suspen) Belanja (ambang batas
Target 2020
No IKU
Renstra Target Realiasi
1 1a-CP Nilai Kinerja pelaksanaan anggaran K/L 88 88 93.70
2 1b-N Nilai kualitas LK Kuasa BUN KPPN 94 94 98.3
3 9a-N Persentase pengelolaan BMN yang optimal 100% 92% 100%
Sedangkan apabila akan dibandingkan dengan dokumen RPJMN untuk tahun 2020,
belum terdapat capaian kinerja yang berhubungan langsung dengan dokumen RPJMN
tersebut.
B. Realisasi Anggaran
Pada tahun 2020 KPPN Palembang mendapatkan alokasi dana DIPA sebagai sumber
pembiayaan program/kegiatan sebesar Rp1.865.927.000,- terdiri dari anggaran belanja
pegawai sebesar Rp427.440.000,- belanja barang sebesar Rp1.121.207.000,- dan
belanja modal Rp317.280.000,-.
Realisasi DIPA sampai dengan tanggal 31 Desember 2020 sebesar Rp1.784.318.371,-
atau 95,63% dari pagu anggaran yang
Realisasi Anggaran TA 2020
terdiri dari realisasi belanja pegawai
93,90%
sebesar Rp415.322.000,- atau 97,16%,
dari pagu anggaran, belanja barang
sebesar Rp1.052.803.571,- atau 93,90%
PAGU
97,16% dari pagu anggaran dan belanja modal
99,66% REALISASI
sebesar Rp316.192.800,- atau 99,66%
dari pagu anggaran.
Pegawai Barang Modal
Catatan:
Pagu tersebut merupakan pagu revisi terakhir dan realisasi belanja berdasarkan data sakti.kemenkeu.go.id
pada tanggal 16 Januari 2021.
Jika dibandingkan dengan beberapa tahun terakhir, realisasi anggaran rata-rata
mencapai 97,89%, dengan keterangan sebagai berikut:
dalam ribuan rupiah
PEGAWAI BARANG MODAL
TAHUN
PAGU REALISASI % PAGU REALISASI % PAGU REALISASI %
2018 463,490 443,445 95.68% 1,293,367 1,290,879 99.81% 484,541 481,808 99.44%
Di tahun 2020, apabila dibandingkan antar output, terdapat beberapa output yang
realisasinya kurang dari 80%, hal tersebut dikarenakan pandemic COVID-19, sehingga
beberapa kegiatan dilaksanakan secara daring dan membatalkan kegiatan perjalanan dinas.
Dapat dilihat dari tabel berikut:
OUTPUT PAGU REALISASI SISA %
Layanan Perbendaharaan Kuasa BUN di Daerah 77,887,000 68,086,900 9,800,100 87,42 %
Laporan Keuangan Tingkat Kuasa BUN Daerah 1,604,000 994,500 609,500 62,00 %
Layanan Sarana dan Prasarana Internal 317,280,000 316,192,800 1,087,200 99,66 %
Layanan Dukungan Manajemen Satker 107,054,000 65,495,150 41,558,850 61,18 %
Layanan Perkantoran 1,362,102,000 1,333,549,021 28,552,979 97,90 %
JUMLAH 1,865,927,000 1,784,318,371 81,608,629 95,63%
Walaupun beberapa kegiatan tidak dapat dilaksanakan secara tatap muka, namun
kegiatan tersebut tetap dilaksanakan dengan baik dan lancar.
Dalam rangka pelaksanaan anggaran tahun 2020, KPPN Palembang telah melakukan
penghematan anggaran dengan merivisi DIPA terkait belanja konsumsi, percetakan dan
perjalanan sampai dengan bulan September 2020 sebagai berikut :
Efisiensi belanja percetakan dan konsumsi : Rp102.894.000,-;
Efisiensi belanja perjalanan : Rp10.410.000,-;
Tidak melakukan perjalanan dalam dan luar kota sejak tanggal 11 maret 2020;
Melakukan kegiatan pembinaan, sosialiasi dan koordinasi ke satker secara online melalui
media Zoom, WhatsApp, dan telepon;
Pelaksanaan monitoring dilakukan melalui OMSPAN, email dan WhatsApp.
C. Kinerja Lainnya
KPPN Palembang antara lain telah mendapatkan:
Predikat Wilayah Bebas Korupsi Tahun 2019;
Telah tersertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015.
Dari uraian pada bab-bab sebelumnya, dapat disampaikan hal-hal sebagai berikut :
1. Dari evaluasi dan analisis terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU), pencapaian target
IKU sebagian besar menggembirakan. Hal ini berarti bahwa pencapaian target secara
rata-rata telah berjalan dengan baik yang ditunjang oleh Sumber Daya Manusia,
peralatan dan peraturan perundang-undangan yang cukup dan berkualitas.
2. Untuk perencanaan kinerja pada masa yang akan datang dan mengantisipasi kendala
yang mungkin timbul maka perlu memperhatikan hal-hal berikut ini :
a. Meningkatkan jumlah pelatihan Sumber Daya Manusia yang tersedia untuk
meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia.
b. Meningkatkan pelaksanaan sosialisasi dan bimtek untuk satker-satker dalam wilayah
pembayaran KPPN Palembang.
c. Meningkatkan ketersediaan peralatan secara kuantitas dan kualitas.
d. Mengupayakan mutasi internal secara terpola dan teratur untuk mengatasi
kejenuhan dalam melaksanakan tugas.