Anda di halaman 1dari 73

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN


KANTOR WILAYAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA PALEMBANG

LAPORAN KINERJA
KPPN PALEMBANG
2020

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 i


Ikhtisar Eksekutif

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Palembang merupakan


Instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan pada tahun 2020 telah
menandatangani Kontrak Kinerja yang didalamnya memuat sebanyak 9 Sasaran Strategis
(SS) dan 18 Indikator Kinerja Utama (IKU) semua itu merupakan target yang harus
dicapai sepanjang tahun 2020. Tujuan dan Sasaran yang diharapkan tercapai pada tahun
2020 antara lain :
1. Pengelolaan perbendaharaan akuntabel;
2. Birokarasi dan layanan publik yang agile, efektif dan efisien;
3. Perumusan regulasi dan otorisasi yang optimal;
4. Komunikasi dan edukasi yang berkesinambungan;
5. Pengelolaan kas yang pruden dan optimal;
6. Monev Perbendaharaan;
7. Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Negara yang Akuntabel, Transparan, dan
Tepat Waktu;
8. Pengelolaan organisasi dan SDM yang optimal;
9. Pengelolaan Keuangan dan BMN yang optimal;
Dari tujuan dan sasaran tersebut kemudian dijabarkan lagi ke dalam 18
Indikator Kinerja Utama (IKU) yang mana hasil pencapaian target sebagai besar IKU
dapat dilampaui. Pencapaian target ini dapat diraih dengan sangat baik ditunjang oleh
Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi, Peraturan dan keikutsertaan dalam kegiatan
Sosialisasi yang cukup dan berkualitas.
Pencapaian target Indikator Kinerja Utama (IKU) tahun 2020 adalah sebagai berikut:
1. Persentase nilai kinerja pelaksanaan anggaran K/L, tercapai realisasi sebesar 93,70
dari target 88.
2. Nilai LK Kuasa BUN KPPN, tercapai realisasi sebesar 98,3 dari target 94.
3. Presentase akurasi perencanaan kas KPPN, tercapai realisasi sebesar 94,45 dari
target 80.
4. Indeks kepuasan satker terhadap layanan KPPN, tercapai realisasi sebesar 4,69
dari target 4,55.
5. Indeks efektivitas pengelolaan pengeluaran kas, tercapai realisasi sebesar 3,87 dari
target 3.
6. Persentase penyelesaian SP2D secara tepat waktu, tercapai realisasi sebesar 99,72
dari target 99,40.
7. Indeks efektivitas edukasi dan komunikasi, tercapat realisasi sebesar 92,32 dari
target 87.

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 iii


8. Persentase LPJ Bendahara yang andal dan tepat waktu, tercapai realisasi sebesar
99,72 dari target 98.
9. Nilai kinerja penyaluran DAK dan Dana Desa, tercapai realisasi sebesar 95,59 dari
target 80.
10. Persentase tingkat implementasi Aplikasi SAKTI, tercapai realisasi sebesar 100 dari
target 100.
11. Persentase rekonsiliasi tingkat UAKPA secara tepat waktu dan andal, tercapai
realisasi sebesar 99,75 dari target 98,1.
12. Nilai rata –rata hard competency pegawai, tecapai realisasi sebesar 89,73 ddari
target 77.
13. Nilai hasil evaluasi pelaksanaan tugas kepatuhan internal, tercapai realisasi sebesar
95,41 dari target 80.
14. Nilai kualitas pengelolaan kinerja berbasis Strategy Focused Organization, tercapai
realisasi sebesar 85,33 dari target 83.
15. Nilai rata-rata pelaksanaan Literasi Perbendaharaan, tercapai realisasi sebesar 78
dari target 74.
16. Persentase pengelolaan BMN yang optimal, tercapai realisasi sebesar 100 dari
target 92.
17. Nilai kualitas LK tingkat UAKPA dan UAKPB, tercapai realisasi sebesar 94,5 dari
target 81.
18. Persentase kualitas pelaksanaan anggaran KPPN, tercapai realisasi sebesar 99,23
dari target 95.

Selanjutnya pada tahun 2020 KPPN Palembang akan selalu berusaha untuk
meningkatkan realisasi capaian kinerja terutama untuk IKU yang realisasinya belum
tercapai secara optimal di tahun 2020.
Untuk mencapai realisasi kinerja yang akan datang, kendala yang mungkin
akan timbul diantisipasi dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Meningkatkan jumlah pelatihan Sumber Daya Manusia yang tersedia baik secara
online maupun kegiatan sosialisasi;
2. Meningkatkan mutu kegiatan sosilisasi & bimtek untuk satker di wilayah pelayanan
KPPN Palembang;
3. Meningkatkan ketersediaan sarana IT yang lebih maju, terlebih di masa pandemic
COVID-19 ini, agar pelayanan kepada stakeholder tetap berjalan optimal;
4. Melakukan penyegaran tugas melalui mutasi antar seksi secara teratur untuk
mengatasi kejenuhan dalam melaksanakan tugas.

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 iv


DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar………………………………………………………………………… ii
Ikhtisar Eksekutif..…….....……………………………………………………………. iii
Daftar isi…………………………………………………………………………………. v

Bab I Pendahuluan …………………………………………………………………… 1


A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi………………………………….. 2
C. Peran Strategis……………………………………………………………… 5
D. Sistematika Laporan ……………………………………………………….. 9

Bab II Perencanaan Kinerja.....................................................……………………… 11


A. Rencana Strategis ……………………….…………………………………. 11
B. Penetapan/Perjanjian Kinerja………………………………………………. 14

Bab III Akuntabilitas Kinerja ...............................................…………………………. 23


A. Capaian Kinerja Organisasi..………………………………………………. 23
B. Realisasi Anggaran…………………………………………………………. 44
C. Kinerja Lainnya………………………………………………………………. 45

Bab IV Penutup………………………………………………………………………….. 46

Lampiran

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 v


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Palembang merupakan
Instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berada dibawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan Provinsi Sumatera Selatan.
Sebagai sebuah organisasi, KPPN
Palembang mempunyai berbagai elemen yang
mendukung dalam pencapaian tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan. Saat ini KPPN Palembang
memiliki sumber daya manusia serta berbagai
sarana dan prasarana yang relatif memadai untuk
menggerakkan roda organisasinya. Dalam
pelaksanaan tugas dan fungsinya KPPN
Palembang berpedoman pada berbagai peraturan dan Standar Operating Procedures
(SOP) yang telah ditentukan. Laporan Kinerja (LAKIN) KPPN Palembang Tahun 2020
disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban KPPN Palembang dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi selama tahun 2020 dalam rangka melaksanakan misi dan
mencapai visi KPPN Palembang. LAKIN KPPN Palembang Tahun 2020 disusun untuk
memenuhi prinsip akuntabilitas sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006
tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor
29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 1


B. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Palembang merupakan
instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan Provinsi Sumatera Selatan, dengan wilayah kerja Kota Palembang, Kota
Prabumulih, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kabupaten Ogan Ilir dan Provinsi Sumatera
Selatan.
KPPN Palembang mempunyai tugas melaksanakan kewenangan
perbendaharaan dan bendahara umum negara, penyaluran pembiayaan atas beban
anggaran, serta penatausahaan penerimaan dan pengeluaran anggaran melalui dan dari
kas negara berdasarkan peraturan perundang-undangan, yang selanjutnya dijabarkan
dalam fungsi-fungsi sebagai berikut :
1. Pengujian terhadap surat perintah pembayaran berdasarkan peraturan perundang-
undangan;
2. Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dari kas negara atas nama Menteri
Keuangan selaku Bendahara Umum Negara;
3. Penyaluran pembiayaan atas beban APBN;
4. Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan dari Kas Negara;
5. Penyusunan laporan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
6. Pelaksanaan verifikasi transaksi keuangan dan akuntansi serta pertanggungjawaban
bendahara;
7. Pembinaan dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP)
8. Pelaksanaan tugas kepatuhan internal;
9. Pelaksanaan manajemen mutu layanan;
10. Pelaksanaan manajemen hubungan pengguna layanan (customer relationship
management);
11. Pelaksanaan tugas dan penyusunan laporan Pembina Pengelola Perbendaharaan
(treasury management representative);
12. Pelaksanaan dukungan penyelenggaraan sertifikasi bendahara;
13. Pengelolaan rencana penarikan dana;
14. Pengelolaan rekening pemerintah;
15. Pelaksanaan fasilitasi Kerjasama Ekonomi dan Keuangan Daerah;
16. Pelaksanaan layanan bantuan (helpdesk);
17. Pelaksanaan sistem akuntabilitas dan kinerja;
18. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi Kredit Progam;
19. Pelaksanaan Kehumasan dan layanan Keterbukaan Informasi Publik (KIP);
20. Pelaksanaan administrasi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 2


Secara Organisatoris, KPPN Palembang adalah instansi pelayanan publik Tipe
A1 atau setingkat Eselon III. Kantor ini dipimpin oleh seorang Kepala Kantor dan lima orang
pejabat Eselon IV yang terdiri dari :
- Kepala Subbagian Umum;
- Kepala Seksi Manajemen Satker dan Kepatuhan Internal;
- Kepala Seksi Pencairan Dana;
- Kepala Seksi Bank dan
- Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.
sebagaimana terlihat di bawah ini:

Struktur Organisasi KPPN Tipe A1 Palembang

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 3


Jumlah pegawai pada KPPN Palembang per 31 Desember 2020 adalah sebanyak
37 orang, dengan statistik sebagai berikut:

Sumber : https://pbnopen.kemenkeu.go.id/

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 4


Kompetensi dan kapasitas para pegawai telah memenuhi standar profesionalitas dan
melalui proses rekruitmen pegawai yang sangat ketat. Beberapa kegiatan internal yang
telah dilakukan untuk semakin meningkatkan kualitas para pegawai antara lain:
1. Morning briefing, dilaksanakan setiap pagi sebelum jam layanan dibuka dan
bertujuan untuk menyampaikan update informasi terkait pelaksanaan tugas serta
memelihara keharmonisan dan mengkoordinasi pelaksanaan pekerjaan;
2. Gugus Kendali Mutu (GKM), yang diselenggarakan setiap minggu sekali untuk
menyamakan persepsi dan pemahaman seluruh pegawai terhadap ketentuan atau
aturan baru yang terkait dengan pelaksanaan tugas;
3. Sharing knowledge, berupa transfer knowlegde dari pegawai yang telah
melaksanakan diklat atau bimbingan teknis kepada para pegawai;
4. Pelatihan Service Excellent bekerja sama dengan bank mitra kerja sebagai
narasumber, pelatihan ini diikuti oleh seluruh pegawai khususnya petugas front office
dan customer service serta petugas keamanan (satpam) yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas SDM terutama dalam memberikan pelayanan kepada mitra
kerja;
5. Pemilihan Pegawai Teladan, kegiatan ini dilakukan setiap semester sebagai sarana
untuk memotivasi para pegawai untuk lebih meningkatkan kinerja;
6. Kegiatan Olahraga, untuk menjaga kesehatan, kebugaran tubuh dan keakraban
pegawai diselenggarakan berbagai kegiatan olahraga setiap jumat pagi, seperti
senam pagi, jalan santai dan futsal;

C. Peran Strategis
Sebagai kepanjangan tangan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan,
KPPN Palembang menempati posisi yang cukup strategis dalam jajaran Direktorat Jenderal
Perbendaharaan, setidaknya karena dua alasan di bawah ini:
1. Merupakan satu-satunya wakil Direktorat Jenderal Perbendaharaan di daerah yang
mengemban fungsi menerima, menyalurkan dan mengamankan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara di wilayah kerjanya;
2. Merupakan ujung tombak pelayanan Direktorat Jenderal Perbendaharaan kepada
masyarakat di wilayah kerjanya, dengan demikian baik tidaknya pelayanan yang
diberikan akan berdampak langsung pada citra Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
Selain itu, KPPN yang merupakan instansi vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sumatera Selatan, memiliki peran

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 5


sebagai Kuasa Bendahara Umum Negara (BUN) di daerah, yang membuat tugas dan fungsi
KPPN Palembang sendiri menjadi sangat strategis.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK-262/PMK.01/2016 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan, KPPN
Palembang termasuk dalam klasifikasi KPPN Tipe A1 Provinsi yang mempunyai 3 (tiga)
tugas diantaranya :
1. Melaksanakan kewenangan perbendaharaan dan bendahara umum negara,
2. Penyaluran pembiayaan atas beban anggaran, dan
3. Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran anggaran melalui dan dari kas negara
berdasarkan peraturan perundang-undangan
Selama tahun 2020 terdapat beberapa isu strategis yang dihadapi KPPN
Palembang yang berkaitan dengan pengelolaan APBN antara lain sebagai berikut:
1. Penyaluran DAK Fisik, Dana Desa dan Dana BOS
Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa TA 2020 dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal
Perbendaharaan melalui 173 KPPN yang tersebar di seluruh Indonesia, yang berperan
selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa di wilayah kerjanya masing-masing,
salah satunya melalui KPPN Palembang. Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa melalui
KPPN merupakan amanat dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 130/PMK.07/2019
Tentang Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Fisik, dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
205/PMK.07/2019 Tentang Penyaluran Dana Desa. Selain itu mulai TA 2020, penyaluran
Dana BOS juga dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan melalui 34 KPPN
yang merupakan mitra pemerintah provinsi, salah satunya melalui KPPN Palembang.
Penyaluran Dana BOS melalui KPPN merupakan amanat dalam Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 9/PMK.07/2020 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan
nomor 48/MK.07/2019 tentang Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik. Seluruh proses
penyaluran DAK Fisik, Dana Desa dan Dana BOS dilaksanakan dengan menggunakan
Aplikasi OMSPAN dan aplikasi SAKTI.
 Penyaluran DAK Fisik
Penyaluran DAK Fisik yang dilaksanakan pada KPPN Palembang meliputi 5 (lima)
provinsi/kabupaten/kota penerima yaitu:
a. Provinsi Sumatera Selatan
b. Kabupaten Ogan Komering Ilir
c. Kabupaten Ogan Ilir
d. Kota Palembang
e. Kota Prabumulih

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 6


Realisasi transfer DAK Fisik (bruto) Tahun 2020 berdasarkan daerah penerima yang
telah disalurkan oleh KPPN Palembang selaku KPA Penyalur adalah sebagai berikut:
dalam rupiah
Jenis DAK
Daftar Penerima Jumlah
DAK Reguler DAK Penugasan DAK Affirmasi

Provinsi Sumatera Selatan 52.480.356.968 151.238.506.584 203.718.863.552


Kabupaten Ogan Komering
51.678.407.480 15.775.054.805 67.453.462.285
Ilir
Kabupaten Ogan Ilir 83.018.789.667 16.861.865.549 8.186.909.650 108.067.564.866
Kota Palembang 158.630.285.555 13.793.825.640 172.424.111.195
Kota Prabumulih 54.636.662.197 6.907.991.544 61.544.653.741
TOTAL 400.444.501.867 204.577.244.122 8.186.909.650 613.208.655.639

Pada awalnya, Penyaluran DAK Fisik dilaksanakan melalui 3 tahapan akan tetapi dengan
adanya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.07/2020 Tentang Penyaluran dan
Penggunaan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020 untuk Mendukung
Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Pemulihan Ekonomi
Nasional, maka dilakukan secara sekaligus. Rincian penyaluran per daerah per bidang
sebagai berikut:
dalam rupiah
Tmbahan
Total sebelum realisasi
Subbidang Revisi Pagu Total Realisasi
PMK 101 setelah PMK
101
Provinsi Sumatera Selatan 207.073.084.000 42.645.137.044 161.073.726.508 203.718.863.552
DAK Reguler Bidang
42.244.306.000 10.561.076.500 31.526.801.450 42.087.877.950
Pendidikan Subbidang SMA
DAK Reguler Bidang
1.474.875.000 368.718.750 1.099.756.250 1.468.475.000
Pendidikan Subbidang SLB
DAK Reguler Bidang
Kesehatan Subbidang 7.341.100.000 341.134.044 6.397.841.790 6.738.975.834
Pelayanan Rujukan
DAK Reguler Bidang
Kesehatan Subbidang 2.222.585.000 555.646.250 1.629.381.934 2.185.028.184
Pelayanan Kefarmasian
DAK Penugasan Bidang
123.274.246.000 30.818.561.500 91.322.577.212 122.141.138.712
Pendidikan Subbidang SMK
DAK Penugasan Bidang
Kesehatan Subbidang 10.932.132.000 - 9.869.196.189 9.869.196.189
Penguatan Intervensi Stunting
DAK Penugasan Bidang Irigasi
18.722.640.000 - 18.387.798.683 18.387.798.683
- Cadangan
DAK Penugasan Bidang
Kelautan dan Perikanan - 861.200.000 - 840.373.000 840.373.000
Cadangan
Kabupaten Ogan Komering
70.999.940.000 28.501.032.638 38.952.429.647 67.453.462.285
Ilir
DAK Reguler Bidang
10.692.276.000 2.673.069.000 7.962.567.095 10.635.636.095
Pendidikan Subbidang SD
DAK Reguler Bidang
11.300.000.000 2.825.000.000 8.450.153.711 11.275.153.711
Pendidikan Subbidang SMP

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 7


DAK Reguler Bidang
283.873.000 70.968.250 212.540.967 283.509.217
Pendidikan Subbidang PAUD
DAK Reguler Bidang
Kesehatan Subbidang 10.104.200.000 1.675.000.000 8.262.392.393 9.937.392.393
Pelayanan Dasar
DAK Reguler Bidang
Kesehatan Subbidang 6.796.021.000 4.711.273.400 440.557.200 5.151.830.600
Pelayanan Rujukan
DAK Reguler Bidang
Kesehatan Subbidang 2.961.198.000 23.400.000 2.922.132.464 2.945.532.464
Pelayanan Kefarmasian
DAK Reguler Bidang
Kesehatan Subbidang 1.075.780.000 268.945.000 677.635.000 946.580.000
Keluarga Berencana
DAK Reguler Bidang Sanitasi 4.200.000.000 2.940.000.000 1.260.000.000 4.200.000.000
DAK Reguler Bidang
3.067.773.000 2.147.441.100 920.331.900 3.067.773.000
Perumahan dan Permukiman
DAK Reguler Air Minum -
3.299.934.000 1.649.967.000 1.585.033.000 3.235.000.000
Cadangan
DAK Penugasan Bidang
Kesehatan Subbidang
2.764.718.000 1.349.997.288 1.349.997.288
Peningkatan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
DAK Penugasan Bidang
Kesehatan Subbidang 393.388.000 - 391.135.847 391.135.847
Penguatan Intervensi Stunting
DAK Penugasan Bidang
9.446.548.000 6.612.583.600 2.833.964.400 9.446.548.000
Sanitasi
DAK Penugasan Bidang
Lingkungan Hidup dan
112.500.000 112.500.000 112.500.000
Kehutanan Subbidang
Lingkungan Hidup
DAK Penugasan Bidang
Pariwisata - Cadangan 1.921.776.000 960.888.000 945.612.000 1.906.500.000

DAK Penugasan Bidang


Pertanian - Cadangan 960.000.000 480.000.000 480.000.000 960.000.000

DAK Penugasan Bidang


Kelautan dan Perikanan - 1.619.955.000 - 1.608.373.670 1.608.373.670
Cadangan
Kabupaten Ogan Ilir 110.335.730.000 21.155.810.764 86.911.754.102 108.067.564.866
DAK Reguler Bidang
34.885.338.000 8.721.334.500 26.086.706.589 34.808.041.089
Pendidikan Subbidang SD
DAK Reguler Bidang
24.290.981.000 6.072.745.250 18.208.124.819 24.280.870.069
Pendidikan Subbidang SMP
DAK Reguler Bidang
479.631.000 119.907.750 353.489.650 473.397.400
Pendidikan Subbidang SKB
DAK Reguler Bidang
1.197.956.000 299.489.000 897.335.100 1.196.824.100
Pendidikan Subbidang PAUD
DAK Reguler Bidang
Kesehatan Subbidang 5.329.904.000 1.182.476.000 4.090.835.701 5.273.311.701
Pelayanan Dasar
DAK Reguler Bidang
Kesehatan Subbidang 4.442.548.000 1.994.469.121 1.991.653.451 3.986.122.572
Pelayanan Rujukan
DAK Reguler Bidang
Kesehatan Subbidang 5.485.552.000 788.113.159 4.661.313.077 5.449.426.236
Pelayanan Kefarmasian
DAK Reguler Bidang
Kesehatan Subbidang 1.275.000.000 318.750.000 525.781.000 844.531.000
Keluarga Berencana
DAK Reguler Air Minum -
5.009.900.000 - 4.949.512.500 4.949.512.500
Cadangan

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 8


DAK Reguler Perumahan dan
1.756.753.000 - 1.756.753.000 1.756.753.000
Pemukiman - Cadangan
DAK Penugasan Bidang
Kesehatan Subbidang
4.894.655.000 151.338.984 4.703.949.565 4.855.288.549
Peningkatan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
DAK Penugasan Bidang
Kesehatan Subbidang 999.999.000 999.900.000 999.900.000
Penguatan Intervensi Stunting
DAK Penugasan Bidang Air
2.194.114.000 - 1.672.114.000 1.672.114.000
Minum - Cadangan
DAK Penugasan Bidang Irigasi
6.186.031.000 - 5.786.536.000 5.786.536.000
- Cadangan
DAK Penugasan Bidang
1.065.158.000 - 1.053.465.000 1.053.465.000
Pariwisata - Cadangan
DAK Penugasan Bidang
1.596.000.000 - 1.596.000.000 1.596.000.000
Pertanian - Cadangan
DAK Penugasan Bidang
Kelautan dan Perikanan - 899.622.000 - 898.562.000 898.562.000
Cadangan
DAK Afirmasi Bidang
Pendidikan Subbidang SD 1.713.688.000 428.422.000 1.285.266.000 1.713.688.000

DAK Afirmasi Bidang


Pendidikan Subbidang SMP 315.460.000 78.865.000 236.595.000 315.460.000

DAK Affirmasi Bidang Sanitasi


- Cadangan 3.990.000.000 - 3.918.000.000 3.918.000.000

DAK Affirmasi Bidang


Transportasi Perdesaan - 2.327.440.000 - 2.239.761.650 2.239.761.650
Cadangan
Kota Palembang 178.521.624.000 51.324.523.777 121.099.587.418 172.424.111.195
DAK Reguler Bidang
74.966.180.000 18.741.545.000 55.571.233.881 74.312.778.881
Pendidikan Subbidang SD
DAK Reguler Bidang
22.135.426.000 5.533.856.500 16.594.871.883 22.128.728.383
Pendidikan Subbidang SMP
DAK Reguler Bidang
1.282.109.000 320.527.250 937.345.220 1.257.872.470
Pendidikan Subbidang SKB
DAK Reguler Bidang
Pendidikan Subbidang 4.405.155.000 1.101.288.750 3.303.866.250 4.405.155.000
Perpustakaan Daerah
DAK Reguler Bidang
626.314.000 156.578.500 469.420.115 625.998.615
Pendidikan Subbidang PAUD
DAK Reguler Bidang
Kesehatan Subbidang 18.882.458.000 11.871.340.987 6.460.242.789 18.331.583.776
Pelayanan Dasar
DAK Reguler Bidang
Kesehatan Subbidang 14.246.562.000 3.126.840.000 8.898.059.630 12.024.899.630
Pelayanan Rujukan
DAK Reguler Bidang
Kesehatan Subbidang 3.665.748.000 2.079.464.946 1.561.084.974 3.640.549.920
Pelayanan Kefarmasian
DAK Reguler Bidang
Kesehatan Subbidang 1.323.730.000 330.932.500 588.406.630 919.339.130
Keluarga Berencana
DAK Reguler Bidang Sanitasi 5.005.861.000 1.251.465.250 3.754.395.750 5.005.861.000
DAK Reguler Bidang Jalan 14.517.239.000 3.629.309.750 10.887.929.000 14.517.238.750
DAK Reguler Perumahan dan
1.460.280.000 - 1.460.280.000 1.460.280.000
Pemukiman - Cadangan
DAK Penugasan Bidang
Kesehatan Subbidang
8.457.488.000 923.981.000 6.019.929.046 6.943.910.046
Peningkatan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 9


DAK Penugasan Bidang
Kesehatan Subbidang 723.750.000 723.749.594 723.749.594
Penguatan Intervensi Stunting
DAK Penugasan Bidang
Sanitasi 4.689.375.000 1.172.343.750 3.517.031.250 4.689.375.000

DAK Penugasan Bidang


Lingkungan Hidup dan
361.300.000 361.300.000 361.300.000
Kehutanan Subbidang
Lingkungan Hidup
DAK Penugasan Bidang
Pariwisata - Cadangan 363.875.000 - -

DAK Penugasan Bidang


Industri Kecil dan Menengah - 270.000.000 - 198.700.000 198.700.000
Cadangan
DAK Penugasan Bidang
Kelautan dan Perikanan - 1.138.774.000 - 876.791.000 876.791.000
Cadangan
Kota Prabumulih 62.405.786.000 23.276.629.830 38.268.023.911 61.544.653.741
DAK Reguler Bidang
10.306.736.000 2.576.684.000 7.700.624.160 10.277.308.160
Pendidikan Subbidang SD
DAK Reguler Bidang
8.508.307.000 2.127.076.750 6.377.590.880 8.504.667.630
Pendidikan Subbidang SMP
DAK Reguler Bidang
308.650.000 77.162.500 231.487.500 308.650.000
Pendidikan Subbidang PAUD
DAK Reguler Bidang
Kesehatan Subbidang 5.559.252.000 545.000.000 4.899.737.500 5.444.737.500
Pelayanan Dasar
DAK Reguler Bidang
Kesehatan Subbidang 10.372.141.000 1.875.000.000 8.181.601.319 10.056.601.319
Pelayanan Rujukan
DAK Reguler Bidang
Kesehatan Subbidang 1.457.493.000 - 1.331.593.596 1.331.593.596
Pelayanan Kefarmasian
DAK Reguler Bidang
Kesehatan Subbidang 1.386.400.000 855.809.425 275.767.075 1.131.576.500
Keluarga Berencana
DAK Reguler Bidang Sanitasi 2.797.334.000 699.333.500 2.098.000.492 2.797.333.992
DAK Reguler Bidang
1.293.303.000 905.312.100 387.990.900 1.293.303.000
Perumahan dan Permukiman
DAK Reguler Bidang Jalan 13.392.265.000 9.374.585.275 4.017.679.225 13.392.264.500
DAK Reguler Bidang Sosial 98.626.000 98.626.000 98.626.000
DAK Penugasan Bidang
Kesehatan Subbidang
1.351.473.000 342.097.280 1.004.131.539 1.346.228.819
Peningkatan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
DAK Penugasan Bidang
Kesehatan Subbidang 355.166.000 - 343.123.125 343.123.125
Penguatan Intervensi Stunting
DAK Penugasan Bidang
Sanitasi 3.659.626.000 2.561.738.200 1.097.887.800 3.659.626.000

DAK Penugasan Bidang


Lingkungan Hidup dan
489.650.000 489.650.000 489.650.000
Kehutanan Subbidang
Lingkungan Hidup
DAK Penugasan Bidang
Kelautan dan Perikanan 1.069.364.000 748.554.800 320.808.800 1.069.363.600

 Penyaluran Dana Desa

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 10


Penyaluran Dana Desa yang dilaksanakan pada KPPN Palembang meliputi 3 (tiga)
provinsi/kabupaten/kota penerima yang langsung disalurkan ke Rekening Desa yaitu:
a. Kabupaten Ogan Komering Ilir
b. Kabupaten Ogan Ilir
c. Kota Prabumulih
Realisasi transfer Dana Desa Tahun 2020 berdasarkan daerah penerima yang telah
disalurkan oleh KPPN Palembang selaku KPA Penyalur adalah sebagai berikut:
Jumlah % realisasi
Nama Pemda Pagu Realisasi
Desa terhadap pagu
Kabupaten Ogan Komering Ilir 314 292.756.066.000 292.756.066.000 100,00%
Kabupaten Ogan Ilir 227 202.142.617.000 202.142.616.200 100,00%
Kota Prabumulih 12 21.868.335.000 21.868.335.000 100,00%
Jumlah 553 516.767.018.000 516.767.017.200 100,00%

 Penyaluran Dana BOS


Penyaluran Dana BOS yang dilaksanakan pada KPPN Palembang meliputi 17 (tujuh
belas) provinsi/kabupaten/kota penerima yang langsung disalurkan ke rekening sekolah
yaitu:
a. Banyuasin
b. Empat Lawang
c. Lahat
d. Lubuk Linggau
e. Muara Enim
f. Musi Banyuasin
g. Musi Rawas
h. Musi Rawas Utara
i. Ogan Ilir
j. Ogan Komering Ilir
k. Ogan Komering Ulu
l. Ogan Komering Ulu Selatan
m. Ogan Komering Ulu Timur
n. Pagar Alam
o. Palembang
p. Penukal Abab Lematang Ilir
q. Prabumulih
Realisasi transfer Dana BOS Tahun 2020 berdasarkan jenis Dana BOS oleh KPPN
Palembang selaku KPA Penyalur adalah sebagai berikut:

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 11


% realisasi
Nama Pemda Pagu Realisasi
terhadap pagu
Dana Bantuan Operasional Sekolah
1.726.396.700.000 1.684.072.600.000 97,55%
Reguler
Dana Bantuan Operasional Sekolah
86.371.000.000 86.340.000.000 99,96%
Afirmasi
Dana Bantuan Operasional Sekolah
41.466.980.000 41.460.000.000 99,98%
Kinerja
Jumlah 1.854.234.680.000 1.811.872.600.000 97,72%

2. Implementasi SAKTI WEB pada satuan kerja di lingkup Kementerian Keuangan


Tahun 2020 Implementasi SAKTI untuk Modul Admin dan Penganggaran
diimplementasikan seluruh satker Non Kementerian Keuangan dan PPATK. Capaian
Implementasi SAKTI WEB di tahun 2020 telah dilaksanakan 100% dengan tahapan
sebagai berikut:
1. Pendaftaran email kedinasan domain @sakti.mail.go.id (Tahap I);
2. Set up konfigurasi satker dan pendaftaran user SAKTI (Tahap I);
3. Refreshment training SAKTI tahun 2020 (SAKTI Web dan Desktop);
4. Pendampingan pelaksanaan Revisi DIPA 2020;
5. Publikasi Tahap I implementasi SAKTI Modul Pelaksanaan dan Pelaporan (SAKTI
Web);
6. FGD/Sosialisasi Tahap I implementasi SAKTI Web (SAKTI Web full Modul);
7. Pelaksanaan Training Tahap I SAKTI Web (Modul Penganggaran / implementasi
redesign Penganggaran) seluruh Satker KL;
8. Pendampingan penyusunan RKAKL TA 2021 (RSPP);
9. Pendampingan Implementasi SAKTI Web Full Module (Modul Pelaksanaan dan
Modul Pelaporan);
10. Pendampingan penyusunan DIPA TA 2021 (RSPP);
11. Publikasi Tahap II implementasi SAKTI Web Full Module (Modul Pelaksanaan dan
Modul Pelaporan) kepada satker di luar peserta Piloting SAKTI Tahap I sd V.

D. Sistematika Laporan
Sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja dan mengevaluasi keberhasilan dan
kegagalan kinerja organisasi, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu Atas Laporan
Kinerja, pada setiap akhir tahun anggaran KPPN menyusun Laporan Kinerja (LAKIN)
kepada Kanwil Ditjen Perbendaharaan, yang selanjutnya secara berjenjang akan dilaporkan
kepada eselon yang lebih tinggi.

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 12


Mengingat peran strategis yang diembannya ini, dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi, seluruh komponen KPPN Palembang harus senantiasa berorientasi dan berusaha
memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, seiring dengan tuntutan masyarakat,
tanpa mengabaikan ketentuan/prosedur yang berlaku.
Selanjutnya agar tujuan ini tercapai, LAKIN ini disusun dengan mengikuti sistematika sesuai
dengan Lampiran II Permenpan RB No 53 Tahun 2014 dengan penjabaran sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan
kepada aspek strategis serta permasalahan utama (strategic issued) yang
sedang dihadapi organisasi.
Bab II Perencanaan Kinerja
Pada Bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang
bersangkutan.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap
pernyataaan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil
pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran
strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut:
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini
dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan
target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan
strategis organisasi;
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika
ada);
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan;
6. Analisi atas efisiensi penggunaan sumber daya;
7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
B. Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang
telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan
dokumen perjanjian kinerja.

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 13


C. Kinerja Lainnya
Bab IV Penutup
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta
langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk
meningkatkan kinerjanya.
Lampiran 1) Perjanjian kinerja;
2) Lain-lain yang dianggap perlu.

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 14


BAB II
PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Stategis
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Renstra DJPB) Tahun
2020-2024 mempertimbangkan berbagai kondisi yang dapat memengaruhi
perekonomian Indonesia, sehinggal pilihan kebijakan dan strategi yang dirumuskan
dalam Renstra DJPB diharapkan mampu menjawab tantangan pembangunan, khusunya
di bidang perekonomian. Salah satu kondisi yang menjadi perhatian adalah merebaknya
pandemic COVID-19 di Indonesia pada awal tahun 2020. Pandemi COVID-19 telah
mengganggu aktivitas ekonomi dan membawa implikasi besar bagi perekonomian
sebagian besar Negara-negara di seluruh dunia tidak terkecuali di Indonesia.
Sebagai organisasi yang merupakan perpanjangan tangan Direktorat Jenderal
Perbendaharaan yang melaksanakan kewenangan Perbendaharaan dan bendaharawan
umum negara, KPPN Palembang melaksanakan penyaluran pembiayaan atas beban
APBN/BLN serta penatausahaan penerimaan dan pengeluaran anggaran melalui dan
dari kas negara berdasarkan peraturan per-undang-undangan yang berlaku dengan
menetapkan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijaksanaan, program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Visi
Visi DJPB Tahun 2020-2024 adalah Menjadi Pengelola Perbendaharaan yang Unggul di
Tingkat Dunia dalam rangka mendukung Visi Kementerian Keuangan “Menjadi Pengelola
Keuangan Negara untuk mewujudkan Perkonomian Indonesia yang Produktif, Kompetitif,
Inklusif dan Berkeadilan.
Misi
DJPB mendukung misi Kementerian Keuangan nomor 3 (Memastikan belanja Negara
yang berkeadilan, efektif, efisien dan produktif) dan nomor 4 (Mengelola neraca
keuangan pusat yang inovatif dengan risiko minimum) melalui:
1. Mewujudkan pengelolaan kas Negara yang prudent, efisien dan optimal;
2. Mendukung kinerja pelaksanaan APBN yang efisien, efektif, dan akuntabel;
3. Mewujudkan akuntansi dan pelaporan Keuangan Pemerintah yang akuntabel,
transparan dan tepat waktu;
4. Mewujudkan tata kelola investasi pemerintah yang modern, inklusif dan
berkelanjutan;
5. Mewujudkan layanan dan tata kelola keuangan BLU yang inovatif dan modern.

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 15


Tujuan Strategis:
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi DJPB dalam mendukung visi dan misi
Kementerian Keuangan, ditetapkan lima tujuan DJPB Tahun 2020-20224, yaitu:
1. Pengelolaan kas Negara yang prudent dan optimal;
2. Pelaksanaan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN yang andal dan akuntabel;
3. Tata kelola investasi pemerintah dan tata kelola keuangan Badan Layanan Umum yang
inovatif dan modern;
4. Sistem perbendaharaan dan teknologi informasi yang andal, modern dan sesuai best
practice;
5. Pemberdayaan dan integrasi seluruh sumber daya organisasi secara modern dan
optimal.
Sasaran Strategis:
1. Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan Pengelolaan kas Negara yang
prudent dan optimal adalah Pengelolaan kas secara aman, efektif fan optimal;
2. Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan Pelaksanaan dan
Pertanggungjawaban pelaksanaan APBN yang efektif, yaitu:
a. Pelaksanaan APBN yang efektif, efisien dan akuntabel;
b. Akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah yang akuntabel, transparan, andal,
dan tepat waktu.
3. Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan Tata kelola investasI pemerintah dan
tata kelola keuangan Badan Layanan Umum yang inovatif dan moder, yaitu:
a. Pelaksanaan tata kelola investasi pemerintah yang modern dan mendukung inklusi
keuangan berkelanjutan;
b. Peningkatan produktivitas dan pelayanan BLU kepada masyarakat.
4. Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan Sistem perbendaharaan dan
teknologi informasi yang andal, modern dan sesuai best practice, yaitu:
a. Regulasi dan proses bisnis perbendaharan yang andal, mutakhir, dan akuntabel;
b. Sistem teknologi informasi perbendaharaan yang terintegrasi, fleksibel dan ramah
pengguna.
5. Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan Pemberdayaan dan integrasi seluruh
sumber daya organisasi secara modern dan optimal, yaitu:
a. Pengelolaan organisasi dan SDM yang efektif, modern dan berintegritas;
b. Pengelolaan aset dan keuangan yang modern, efisien dan akuntabel.

Target Kinerja Tahun 2020 yang telah ditetapkan sebagai berikut :


1. Pengelolaan perbendaharaan yang akuntabel:

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 16


a. Nilai kinerja pelaksanaan anggaran K/L target 88;
b. Nilai kualitas LK Kuasa BUN KPPN target 94;
c. Persentase akurasi perencanaan kas KPPN target 80%.
2. Birokrasi dan layanan publik yang agile, efektif, dan efisien:
a. Indeks kepuasan satker terhadap layanan KPPN target 4,55;
b. Indeks efektivitas pengelolaan pengeluaran kas target 3;
3. Perumusan regulasi dan otorisasi yang optimal:
a. Persentase penyelesaian SP2D secara tepat waktu target 99,4;
4. Komunikasi dan edukasi yang berkesinambungan:
a. Indeks efektivitas edukasi dan komunikasi taget 87
5. Pengelolaan kas yang pruden dan optimal:
a. Persentase LPJ Bendahara yang andal dan tepat waktu target 98
6. Monev perbendaharaan:
a. Nilai kinerja penyaluran DAK dan Dana Desa target 80
b. Persentase tingkat implementasi aplikasi SAKTI target 100
7. Akuntansi dan pelaporan keuangan Negara yang akuntabel, transparan dan tepat
waktu
a. Persentase rekonsiliasi tingkat UAKPA secara tepat waktu dan andal target 98,1
8. Pengelolaan organisasi dan SDM yang optimal
a. Nilai rata-rata hard competency pegawai target 77;
b. Nilai hasil evaluasi pelaksanaan tugas kepatuhan internal target 80;
c. Nilai kualitas pengelolaan kinerja berbasis Strategy Focused Organization target 83
d. Nilai rata-rata pelaksanaan literasi perbendaharaan target 74.
9. Pengelolaan keuangan dan BMN yang optimal
a. Persentase pengelolaan BMN yang optimal target 92;
b. NIlai kualitas LK tingkat UAKPA dan UAKPB target 81;
c. Persentase kualitas pelaksanaan anggaran KPPN target 95.

B. Penetapan/Perjanjian Kinerja
Penetapan Kinerja tahun 2020 yang merupakan Kontrak Kinerja Kepala KPPN
Palembang dengan Kepala Kanwil DJPb Provinsi Sumatera Selatan, dijabarkan dalam 9
(sembilan) Sasaran Strategis dan 18 (delapan belas) Indikator Kinerja Utama (IKU).
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama yang terangkum dalam Peta Strategi
Kemenkeu Three KPPN Palembang tahun 2020 tersebut dapat ditunjukkan pada
Gambar 2.1.

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 17


Peta Strategi yang telah disusun tersebut dapat dilihat berdasarkan 4 (empat) perspektif, yaitu:
1. Stakeholders Perspective
Perspektif ini mencakup sasaran strategis yang ingin diwujudkan organisasi untuk
memenuhi harapan sehingga dinilai berhasil dari sudut pandang stakeholder (pemangku
kepentingan). Stakeholder adalah pihak internal dan eksternal yang secara langsung atau
tidak langsung memiliki kepentingan atas output atau outcome dari suatu organisasi, tetapi
tidak menggunakan layanan organisasi secara langsung. Stakeholders Perspective terdiri
atas 1 sasaran strategis dan 3 indikator kinerja utama yaitu : Pengelolaan perbendaharaan
yang akuntabel. Pengelolaan perbendaharaan negara artinya KPPN mempunyai tugas
untuk mengelola pelaksanaan dan pertanggungjawaban keuangan negara sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Profesional,
transparan dan akuntabel berarti KPPN harus memiliki kemampuan dan kapabilitas yang
memadai untuk pelaksanaan tugas tersebut, dilaksanakan secara terbuka sehingga semua
pihak memperoleh informasi secara lengkap dan akurat serta dapat
dipertanggungjawabkan kepada seluruh stakeholder.
Pencapaian sasaran strategis ini diukur melalui penilaian terhadap 3 (tiga) indikator

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 18


sebagai berikut:
 Nilai kinerja pelaksanaan anggaran K/L;
 Nilai kualitas LK Kuasa BUN KPPN;
 Persentase akurasi perencanaan kas KPPN.
2. Customer Perspective
Perspektif ini mencakup sasaran strategis yang ingin diwujudkan organisasi untuk
memenuhi harapan customer (pengguna layanan) dan/atau harapan organisasi terhadap
customer. Customer merupakan pihak luar yang terkait langsung dengan pelayanan suatu
organisasi. Customer Perspective terdiri atas 2 sasaran strategis dan 3 indikator kinerja
utama sebagai berikut:

a. Birokrasi dan layanan publik yang agile, efektif, dan efisien.


Sebagaimana undang undang tentang Pelayanan Publik, setiap institusi penyelenggara
negara dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.
Pelayanan publik adalah serangkaian kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan
pelayanaan sesuai peraturan atas barang/jasa/pelayanan adminsitratif yang disediakan
oleh penyelenggara negara.
Dalam rangka mendapatkan penyelenggara negara yang mampu melayani masyarakat
dan mampu meletakkan pondasi yang diperlukan bangsa untuk memenangkan
persaingan global, diperlukan birokrasi yang agile, efisien, dan efektif, yaitu yang
fleksibel, lincah dan cepat dalam merespon perubahan, serta mampu menggunakan
sumber daya yang tersedia dengan seminimal mungkin untuk mendapatkan
target/output yang telah ditetapkan secara optimal.
b. Akuntansi dan pelaporan keuangan negara yang akuntabel, transparan, dan tepat
waktu.
Akuntabilitas dan transparansi pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara
diwujudkan dengan penyusunan laporan keuangan oleh Pemerintah Pusat.
Penyusunan laporan keuangan Pemerintah harus disusun secara profesional dan
modern. Kualitas laporan keuangan Pemerintah dapat diidentifikasi dari ketepatan
waktu penyelesaian LKPP, penyelesaian rekomendasi BPK, serta opini audit yang baik
dari BPK. Pencapaian sasaran strategis ini diukur melalui penilaian terhadap 3
(indikator) indikator sebagai berikut:
 Indeks kepuasan satker terhadap layanan KPPN;
 Indeks efektivitas pengelolaan pengeluaran kas;
 Akuntansi dan pelaporan keuangan negara yang akuntabel, transparan, dan tepat
waktu

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 19


3. Internal Process Perspective
Perspektif ini mencakup sasaran strategis yang ingin diwujudkan melalui rangkaian proses
yang dikelola organisasi dalam memberikan layanan dan menciptakan nilai bagi
stakeholder dan customer (value chain). Internal Process Perspective terdiri atas 4 sasaran
strategis dan 6 indikator kinerja utama sebagai berikut:
a. Perumusan regulasi dan otorisasi yang optimal.
Regulasi adalah peraturan yang disusun sebagai dasar dan arah dalam pengelolaan
perbendaharaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Otorisasi adalah segala ketetapan yang dibuat oleh Kanwil DJPb dalam rangka
pengelolaan perbendaharaan.
Optimal adalah sesuai dengan kebutuhan, implementatif, dan tidak saling
bertentangan.
Perumusan regulasi dan otorisasi yang optimal mengandung makna bahwa perumusan
peraturan yang menjadi dasar dan arah dalam pengelolaan perbendaharaan serta
segala ketetapan yang dihasilkan untuk mencapai tujuan sudah sesuai untuk
menghasilkan output/outcome yang diharapkan.
b. Komunikasi dan edukasi yang berkesinambungan.
Komunikasi dan edukasi merupakan upaya untuk meningkatkan pemahaman
stakeholders atas peraturan dan kebijakan di bidang perbendaharaan untuk
memperkuat implementasi peraturan dan kebijakan dalam rangka mendorong
tercapainya tujuan organisasi. Dalam rangka memenuhi tuntutan perkembangan tata
kelola keuangan yang bersifat dinamis, dibutuhkan strategi komunikasi dan edukasi
yang kontinu, tidak tambal sulam serta berorientasi pada usaha membuat satker
mampu menguasai secara menyeluruh aspek filosofi sampai dengan aspek teknis
pengelolaan perbendaharaan.
c. Pengelolaan kas yang pruden dan optimal.
Pengelolaan kas yang optimal artinya Direktorat Jenderal Perbendaharaan dapat
memanfaatkan kas yang ada sesuai dengan kebutuhan, memanfaatkan idle cash
dengan hasil yang maksimal, meminimalisir cost dengan mempertimbangkan biaya dan
manfaat, dimana manfaat yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan biaya yang
harus dikeluarkan.
Sedangkan pruden dan optimal dalam pengelolaan kas negara berarti kemampuan
dalam mengelola kas negara dengan mempertimbangkan prinsip kehati-hatian.
d. Monev perbendaharaan.
Dalam rangka memastikan proses pengelolaan perbendaharaan dapat dilakukan

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 20


sesuai dengan ketentuan dan dapat mencapaia output yang telah ditetapkan, perlu
dilakukan langkah-langkah strategis secara komprehensif atas pelaksanaan anggaran
kepada Internal DJPb maupun para stakeholder.
Langkah-langkah strategis tersebut disusun dan dievaluasi secara periodik dan terukur,
sehingga secara langsung dapat berdampak terhadap peningkatan kualitas
pelaksanaan anggaran internal DJPb maupun Kementerian/Lembaga.
Pencapaian sasaran strategis ini diukur melalui penilaian terhadap 2 (dua) indikator
sebagai berikut:
 Persentase penyelesaian SP2D secara tepat waktu;
 Indeks efektivitas edukasi dan komunikasi;
 Persentase LPJ Bendahara yang andal dan tepat waktu;
 Nilai kinerja penyaluran DAK dan Dana Desa;
 Persentase tingkat implementasi Aplikasi SAKTI.
4. Learning and Growth Perspective
Perspektif ini mencakup sasaran strategis berupa kondisi ideal atas sumber daya internal
organisasi yang ingin diwujudkan atau yang seharusnya dimiliki oleh organisasi untuk
menjalankan proses bisnis guna menghasilkan output atau outcome organisasi yang
sesuai dengan harapan customer dan stakeholder. Learning and Growth Perspective terdiri
atas 1 sasaran strategis dan 7 indikator kinerja utama sebagai berikut:

a. Pengelolaan keuangan dan BMN yang optimal

Pengelolaan keuangan meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring anggaran


selama satu tahun anggaran yang selanjutnya dipertanggungjawabkan kepada
stakeholder. Dana yang tersedia dalam dokumen pelaksanaan anggaran (DIPA), harus
dikelola sesuai rencana yang telah ditetapkan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pelaksanaan anggaran menggunakan prinsip hemat, efisien, dan tidak mewah dengan
tetap memenuhi output sebagaimana telah direncanakan dalam DIPA. Kualitas
pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran selama satu tahun, tercermin dari opini
yang diberikan oleh BPK. Pengelolaan BMN adalah proses manajemen yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap Barang Milik Negara yang
dimiliki oleh suatu unit. Optimal adalah pengelolaan keuangan dan BMN dapat
menjamin pelaksanaan kegiatan dan tugas untuk mencapai tujuan organisasi dapat
berjalan dengan baik, efektif, dan efisien. Pencapaian sasaran strategis ini diukur
melalui penilaian terhadap 7 (tujuh) indikator sebagai berikut:

 Nilai rata – rata hard competency pegawai

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 21


 Nilai hasil evaluasi pelaksanaan tugas kepatuhan internal
 Nilai kualitas pengelolaan kinerja berbasis Strategy Focused Organization
 Nilai rata-rata pelaksanaan Literasi Perbendaharaan
 Persentase pengelolaan BMN yang optimal
 Nilai kualitas LK tingkat UAKPA dan UAKPB
 Persentase kualitas pelaksanaan anggaran KPPN

Perjanjian Kinerja
Dalam rangka mencapai 11 sasaran strategis sebagaimana dimaksud di atas, Kepala KPPN
Palembang telah melakukan perjanjian kerja dengan Kepala Kanwil DJPb Provinsi
Sumatera Selatan yang dilakukan pada awal tahun 2020. Perjanjian Kerja tersebut telah
dirinci menjadi 18 Indikator Kinerja Utama (IKU) beserta target capaiannya, yaitu sebagai
berikut:
Sasaran Program/ Target
No Indikator Kinerja
Kegiatan 2020
(1) (2) (3) (4)
1a-CP Nilai kinerja pelaksanaan anggaran K/L 88
1. Pengelolaan perbendaharaan akuntabel 1b-N Nilai LK Kuasa BUN KPPN yang berkualitas 94
1c-CP Persentase akurasi perencanaan kas KPPN 80%
4,55
2a-N Indeks kepuasan satker terhadap layanan KPPN
Birokrasi dan layanan public yang agile, (skala 5)
2.
efektif dan efisien 3
2b-N Indeks efektivitas pengelolaan pengeluaran kas
(skala 4)
Perumusan regulasi dan otorisasi yang
3. 3a-N Persentase penyelasaian SP2D secara tepat waktu 99,4%
optimal
Komunikasi dan edukasi yang
4. 4a-N Indeks efektivitas edukasi dan komunikasi 87
berkesinambungan
Persentase LPJ Bendahara yang andal dan tepat
5. Pengelolaan kas yang pruden dan optimal 5a-N 98%
waktu
6a-CP Nilai kinerja penyaluran DAK dan Dana Desa 80
6. Monev perbendaharaan
6b-CP Persentase tingkat implementasi Aplikasi SAKTI 100%

Akuntansi dan pelaporan keuangan


Persentase rekonsiliasi tingkat UAKPA secara tepat
7. Negara yang akuntabel, transparan dan 7a-N 98,1%
waktu dan andal
tepat waktu

8a-N Nilai rata –rata hard competency pegawai 77


Nilai hasil evaluasi pelaksanaan tugas kepatuhan
8b-N 80
Pengelolaan organisasi dan SDM yang internal
8.
optimal Nilai kualitas pengelolaan kinerja berbasis Strategy
8c-N 83
Focused Organization
8d-N Nilai rata-rata pelaksanaan Literasi Perbendaharaan 74
9a-N Persentase pengelolaan BMN yang optimal 92%
Pengelolaan Keuangan dan BMN yang
9. 9b-N Nilai kualitas LK tingkat UAKPA dan UAKPB 81
optimal
9c-CP Persentase kualitas pelaksanaan anggaran KPPN 95%

Target capaian Indikator Kinerja tersebut terbagi lagi dalam target triwulanan, semesteran
dan tahunan sebagai berikut :
Kode Target
IKU
SS/IKU Q1 Q2 Smt 1 Q3 s.d.Q3 Q4 Y
I Pengelolaan perbendaharaan akuntabel
1a-CP Nilai Kinerja pelaksanaan anggaran K/L 88 88 88 88 88 88 88
1b-N Nilai kualitas LK Kuasa BUN KPPN - - - - - 94 94

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 22


Kode Target
IKU
SS/IKU Q1 Q2 Smt 1 Q3 s.d.Q3 Q4 Y
1c-CP Persentase akurasi perencanaan kas KPPN 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80%
Birokrasi dan layanan public yang agile,
II
efektif dan efisien
Indeks kepuasan satker terhadap layanan
2a-N - 4.55 4.55 4.55 4.55 4.55
KPPN
Indeks efektivitas pengelolaan pengeluaran
2b-N 3 3 3 3% 3 3 3
kas
Perumusan regulasi dan otorisasi yang
III
optimal
Persentase penyelesaian SP2D secara tepat
3a-N 99.40% 99.40% 99.40% 99.40% 99.40% 99.40% 99.40%
waktu
Komunikasi dan edukasi yang
IV
berkesinambungan
4a-N Indeks efektivitas edukasi dan komunikasi 87 87 87 87 87
V Pengelolaan kas yang pruden dan optimal
Persentase LPJ Bendahara yang andal dan
5a-N 98.0% 98.0% 98.0% 98.0% 98.0% 98.0% 98.0%
tepat waktu
VI Monev perbendaharaan
6a-CP Nilai kinerja penyaluran DAK dan Dana Desa 80 80 80 80 80 80 80
Persentase tingkat implementasi Aplikasi
6b-CP 20% 34% 34% 60% 60% 100% 100%
SAKTI
Akuntansi dan pelaporan keuangan
VII Negara yang akuntabel, transparan dan
tepat waktu
Persentase rekonsiliasi tingkat UAKPA
7a-N 98.1% 98.1% 98.1% 98.1% 98.1% 98.1% 98.1%
secara tepat waktu dan andal
Pengelolaan organisasi dan SDM yang
VIII
optimal
8a-N Nilai rata –rata hard competency pegawai - - - - - 77 77
Nilai hasil evaluasi pelaksanaan tugas
8b-N 80 80
kepatuhan internal
Nilai kualitas pengelolaan kinerja berbasis
8c-N 83 83
Strategy Focused Organization
Nilai rata-rata pelaksanaan Literasi
8d-N 74 74
Perbendaharaan
Pengelolaan Keuangan dan BMN yang
IX
optimal
9a-N Persentase pengelolaan BMN yang optimal - 70% 70% - 70% 92% 92%
9b-N Nilai kualitas LK tingkat UAKPA dan UAKPB - 81 81
Persentase kualitas pelaksanaan anggaran
9c-CP 95% 95% 95% 95% 95% 95% 95%
KPPN
Terhadap target capaian Indikator Kinerja tersebut, terdapat addendum kontrak kinerja
dengan keterangan sebagai berikut:
A. Perubahan trajectory IKU 6b-CP Presentase Tingkat Implementasi Aplikasi SAKTI
Target
Sebelum Sesudah
Q1 Q2 SMT Q3 S.D Q4 Y Q1 Q2 SMT Q3 S.D Q4 Y
1 Q3 1 Q3
20% 50% 60% 60% 60% 100% 100% Web 20% 34% 34% 60% 60% 100% 100%
B. Penambahan mandatory inisiatif strategis Efisiensi atas Belanja Birokrasi
Sebelum
Tidak ada inisiatif strategis efisiensi atas belanja birokrasi dalam pelaksanaan kegiatan
Menjadi
No SS/IKU Inisiatif Output/Outcome Trajectory Periode Penanggung
Strategis Kegiatan Output Pelaksanaan Jawab
1 Pengelolaan Efisiensi Tercapaianya 1. Mencapai Q4: s.d Kepala Subbagian
Keuangan atas belanja output kegiatan output yang Laporan Desember Umum
dan BMN birokrasi dengan telah atas 2020
yang optimal dalam penerapan ditetapkan efisiensi
IKU: pelaksanaan efisiensi atas di dalam Belanja
Persentase kegiatan belanja birokrasi: DIPA TA Birokrasi
Kualitas a) Belanja bahan 2020
Pelaksanaan percetakan minimal
Anggaran dan konsumsi; sama
KPPN b) Belanja dengan

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 23


perjalanan target;
dinas dalam 2. Melakukan
negeri kecuali penghemat
dalam rangka an atas
pelantikan, AKUN
mutasi, diklat Belanja
dan bantuan Birokrasi
evaluasi non dalam
lokal dalam setiap
rangka pelaksanaa
pemberian n kegiatan
dana
dukungan
pemulihan
kepada
pegawai yang
terkena
dampak
bencana alam;
c) RDK dan
konsinyering.

Target:
Minimal 10%

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 24


BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja
Pengukuran capaian kinerja KPPN Palembang tahun 2020 dilakukan dengan cara
membandingkan antara target (rencana) dan realisasi Indikator Kinerja Utama (IKU) pada
setiap perspektif. Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, diperoleh data bahwa capaian Nilai
Kinerja Organisasi (NKO) KPPN Palembang untuk tahun 2020 adalah sebesar 108,15%.
Perbandingan capaian pada NKO dari tahun 2016 s.d. tahun 2020 adalah sebagai berikut :

Perbandingan Capaian NKO 2016 - 2020

110
109
108
107
106
105
104
103
2016 2017 2018 2019 2020
NKO 105.31 109.21 108.73 106.19 108.15

Jika dibandingkan selama lima tahun terakhir, capaian NKO KPPN Palembang dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan dan penurunan.Capaian NKO KPPN Palembang mengalami
penurunan di tahun 2019 namun kembali ditingkatkan di tahun 2020. Untuk mencapai target
kinerja tersebut, KPPN Palembang terus memperbaiki kinerja agar terus dapat mencapai
target yang telah ditetapkan. Capaian NKO di tahun 2020 adalah sebesar 108,15% yang
berasal dari capaian kinerja pada setiap perspektif sebagai berikut:
KETERANGAN
PERSPECTIVE BOBOT NILAI
Peta strategi yang merupakan bagian dari
stakeholder perspektif adalah
pengeloilaan perbendaharaan yang
STAKEHOLDER 25% 27,34% akuntabel. Stakeholder dalam perspektif
ini adalah Presiden RI, Menteri Keuangan
RI, Dirjen Perbendaharaan, Kanwil DJPB
dan Kementerian/Lembaga
Peta strategi yang merupakan bagian dari
customer perspektif adalah Birokrasi dan
layanan publik yang agile, efektif dan
CUSTOMER 15% 16,48%
efisien. Customer dalam perspektif ini
adalah Satuan Kerja K/L dan Pemerintah
Daerah.

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 25


Peta strategi yang merupakan bagian dari
internal process adalah:

1. Perumusan regulasi dan otorisasi


yang optimal;
2. Komunikasi dan edukasi yang
INTERNAL PROCESS 30% 31,19% berkesinambungan;
3. Pengelolaan kas yang pruden dan
optimal;
4. Monev perbendaharaan’
5. Akuntansi dan pelaporan keuangan
negara yang akuntabel, transparan
dan tepat waktu.
Peta strategi yang merupakan bagian dari
learning and growth adalah Pengelolaan
LEARNING AND GROWTH 30% 33,14% organisasi dan SDM yang optimal dan
Pengelolaan keuangan dan BMN yang
optimal.
NILAI KINERJA ORGANISASI 108,15%

Rincian Capaian Kinerja tahun 2020 adalah sebagai berikut :


Sasaran Program/ Target Indeks
No Indikator Kinerja Realisasi
Kegiatan 2019 Capaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Nilai kinerja pelaksanaan anggaran
1a-CP 88 93,70 106,48
K/L
Pengelolaan
Nilai LK Kuasa BUN KPPN yang
1. perbendaharaan 1b-N 94 98,3 104,57
berkualitas
akuntabel
Persentase akurasi perencanaan
1c-CP 80% 94,45 118,06
kas KPPN
Indeks kepuasan satker terhadap 4,55
Birokrasi dan layanan 2a-N 4,69 103,08
layanan KPPN (skala 5)
2. public yang agile, efektif
dan efisien Indeks efektivitas pengelolaan 3
2b-N 3,87 120
pengeluaran kas (skala 4)
Perumusan regulasi dan Persentase penyelasaian SP2D
3. 3a-N 99,4% 99,72 100,32
otorisasi yang optimal secara tepat waktu
Komunikasi dan edukasi Indeks efektivitas edukasi dan
4. 4a-N 87 92,32 106,11
yang berkesinambungan komunikasi
Pengelolaan kas yang Persentase LPJ Bendahara yang
5. 5a-N 98% 99,72 101,76
pruden dan optimal andal dan tepat waktu
Nilai kinerja penyaluran DAK dan
6a-CP 80 99,59 120
Dana Desa
6. Monev perbendaharaan
Persentase tingkat implementasi
6b-CP 100% 100 100
Aplikasi SAKTI
Akuntansi dan
pelaporan keuangan Persentase rekonsiliasi tingkat
7. Negara yang akuntabel, 7a-N UAKPA secara tepat waktu dan 98,1% 99,75 101,68
transparan dan tepat andal
waktu
Nilai rata –rata hard competency
8a-N 77 89,73 116,53
pegawai
Nilai hasil evaluasi pelaksanaan
8b-N 80 95,41 119,26
tugas kepatuhan internal
Pengelolaan organisasi
8. Nilai kualitas pengelolaan kinerja
dan SDM yang optimal
8c-N berbasis Strategy Focused 83 85,33 102,81
Organization
Nilai rata-rata pelaksanaan Literasi
8d-N 74 78 105,41
Perbendaharaan
Persentase pengelolaan BMN
9a-N 92% 100 108,7
yang optimal
Pengelolaan Keuangan Nilai kualitas LK tingkat UAKPA
9. 9b-N 81 94,45 116,67
dan BMN yang optimal dan UAKPB
Persentase kualitas pelaksanaan
9c-CP 95% 99,23 104,45
anggaran KPPN

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 26


Untuk analisis kinerja dapat diuraikan sebagai mana berikut:
1. Pengelolaan perbendaharaan yang akuntabel;
Pengelolaan perbendaharaan artinya Direktorat Jenderal Perbendaharaan
mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan
negara sesuai Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
Pelaksanaan tugas pengelolaan perbendaharaan negara sebagaimana tersebut di atas
wajib dikelola secara akuntabel, yaitu tertib, taat pada peraturan perundang-undangan,
transparan, dan bertanggung jawab..
a. Nilai kinerja pelaksanaan anggaran K/L;
Dalam rangka memonitor perkembangan upaya peningkatan kualitas pelaksanaan
anggaran Satker, diperlukan suatu alat penilaian kualitas/kinerja yang sekaligus
dapat berperan sebagai katalis perubahan perilaku dan pola pikir Satker dalam
pelaksanaan anggaran.
Persentase Kinerja Pelaksanaan Anggaran mengukur kualitas kinerja pelaksanaan
anggaran secara kuantitatif, yang dapat terwakili oleh aspek dan variabel sebagai
berikut :
1. Aspek Kesesuaian dengan perencanaan, Variabel: Revisi DIPA (REV), Deviasi
Halaman III DIPA (HAL3), Pagu Minus (MIN)
2. Aspek Efektivitas Pelaksanaan Anggaran, Variabel: Penyerapan Anggaran
(REAL), Penyelesaian Tagihan (TAG), Konfirmasi Capaian Output (KCO),
Retur SP2D (RTR).
3. Aspek Efisiensi Pelaksanaan Kegiatan, Variabel: Renkas (RPD),
Pengembalian/Kesalahan SPM (SPM).
4. Aspek Kepatuhan terhadap regulasi, Variabel: Data Kontrak (KTR),
Pengelolaan UP dan TUP (PUP), Rekon LPJ Bendahara (LPJ), Dispensasi
Penyampaian SPM (DSPM).
Formula perhitungan yang digunakan untuk menghitung capaian IKPA adalah
sebagai berikut :
IKPA= [ 5% (REV) + 5% (HAL3) + 5% (MIN) + 15% (REAL) + 12% (TAG) + 10%
(KCO) + 5% (RTR) + 5% (RPD) + 5% (SPM) + 15% (KTR) + 8% (PUP) + 5% (LPJ)
+ 5% (DSPM) ] x 100
Sampai akhir tahun 2020, Capaian IKPA telah lebih dari target yang ditetapkan
yaitu sebesar 93,70% dari target yang ditetapkan sebesar 88. Nilai tersebut
dipengaruhi oleh 13 Indikator yaitu Revisi, Akurasi Hal III DIPA, Pagu minus,
Penyampaian Data Kontrak, Kinerja Pertanggungjawaban UP, Kinerja Kepatuhan
LPJ, Dispensasi SPM, Kinerja Penyerapan Anggaran, Kinerja Penyelesaian

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 27


Tagihan, Kinerja Konfirmasi Capaian Output, Kinerja Retur SP2D, Kinerja Renkas
dan kesalahan SPM. Nilai IKPA didapat secara otomatis dari OM-SPAN.
Capaian Kinerja tahun 2020 telah melebihi dari target yang ditetapkan namun ada
beberapa indikator yang masih dapat dioptimalkan, hal ini tampak dari capaian
pada Triwulan IV masing - masing indikator sebagai berikut :
Sumber
No Indikator IKPA Bobot Nilai Hasil
Data
1 Indeks Kinerja Terkait Revisi DIPA 5 98,93 4,95
2 Indeks Kinerja Hal III DIPA 5 83,28 4,16
3 Pagu Minus 5 99,16 4,96
4 Indeks Kinerja Penyampaian Data Kontrak 15 86 12,90
5 Indeks Kinerja Pertanggungjawaban UP 8 88 7,04
6 Indeks Kinerja Kepatuhan LPJ 5 98,49 4,92
7 Dispensasi SPM 5 100 5,00
OMSPAN
8 Indeks Kinerja Penyerapan Anggaran 15 96,68 14,50
9 Indeks Kinerja Penyelesaian Tagihan 12 96,25 11,50
10 Indeks Kinerja Konfirmasi Capaian Output 10 84,69 8,44
11 Indeks Kinerja Retur SP2D 5 99,62 4,98
12 Indeks Kinerja Renkas 5 100 5,00
13 Indeks Kinerja Kesalahan SPM 5 80 4,00
Total 92,41
Jika dibandingkan dengan tahun 2019, capaian nilai kinerja pelaksanaan anggaran
K/L tahun 2020 mengalami peningkatan. Capaian di tahun 2019 adalah 91,65%
sedangkan di tahun 2020 adalah 93,70% dengan target sebesar 88%.

b. Nilai kualitas LK Kuasa BUN KPPN;


Berdasarkan PMK No 171/PMK.05/2007 sebagaimana terakhir diubah dengan
PMK-262/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat, KPPN selaku UAKBUN-Daerah melakukan penyusunan
Laporan Keuangan Kuasa BUN KPPN berupa Laporan Arus Kas, Neraca KUN,
Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca SAU di wilayah kerjanya.
Laporan Keuangan Kuasa BUN KPPN tersebut secara periodik (bulanan,
triwulanan, semesteran dan tahunan) disampaikan kepada Kanwil DJPb dan
Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan (Dit. APK) DJPb. Dasar
pelaksanaan mengacu pada Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-56/PB/2016
tentang Pedoman Analisis Laporan Keuangan Unit Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Kuasa BUN tingkat KPPN dan Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Koordinator Kuasa BUN Tingkat kantor Wilayah yang tertuang dalam Pasal 3 yang
menyatakan bahwa analisis bertujuan untuk memberikan penilaian obyektif
terhadap penyelenggaraan akuntansi dan pelaporan keuangan pada UAKBUN-
Daerah dan UAKKBUN-KanwiL.
Kategori kualitas nilai LK Kuasa BUN tingkat KPPN adalah sebagai berikut :
Level 4 = 95-100 (Sangat Baik)

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 28


Level 3 = 80-94 (Baik)
Level 2 = 65-79 (Cukup)
Level 1 = 0-64 (Kurang)
Pengisian realisasi IKU disesuaikan dengan siklus dan karakteristik laporan
keuangan yang bersifat historical report. Artinya, untuk realisasi IKU tahun 2020,
merupakan hasil penilaian kualitas LK Kuasa BUN KPPN tahun 2019.
Berdasarkan Keputusan Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sumatera Selatan
nomor KEP-91/WPB.07/2020 tanggal 4 Desember 2020 tentang Penetapan
Peringkat Laporan Keuangan Tingkat Kuasa Bendahara Umum Negara Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara Tahun 2019 Terbaik Lingkup Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sumatera Selatan, nilai LK BUN
Tahun 2019 yang ditetapkan untuk KPPN Palembang adalah sebesar 98,30.
Capaian ini telah jauh melebihi dari target yang ditetapkan yaitu sebesar 94,
walaupun bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2018 sebesar 99,16, ada
sedikit penurunan.
Beberapa aspek yang menjadi penilaian Laporan Keuangan adalah sebagai
berikut:

ASPEK PENILAIAN BOBOT NILAI


AKURASI DATA 75% 98,25
KELENGKAPAN DOKUMEN 7% 96,50
KETEPATAN WAKTU 3% 100
PARTISIPASI 15% 99,03
TOTAL NILAI 98,30

c. Persentase akurasi perencanaan kas KPPN


Perencanaan Kas (Renkas) KPPN adalah Rencana Penarikan Dana (RPD)
dan/atau Perkiraan Pendapatan bulanan, RPD harian, dan Perkiraan Pendapatan
mingguan tingkat Satker serta pemutakhirannya yang disampaikan kepada Kepala
KPPN oleh KPA. Perencanaan Kas KPPN dinyatakan akurat apabila realisasi
deviasi Rencana Penarikan Dana satker dan Perkiraan Pencairan Dana Harian
(PPDH) berada dalam batas kewajaran sebagaimana ditentukan dalam target IKU.
Pemberian dispensasi RPD, baik nilai maupun waktu, tetap diperhitungkan dalam
formulasi akurasi RPD satker. PPDH adalah Perkiraan Pencairan Dana Harian,
yang menjadi pagu pencairan tertinggi KPPN dalam satu hari. Persentase
perencanaan penarikan dana satker yang akurat adalah selisih antara akurasi
maksimal (100%) dengan rata - rata tingkat deviasi seluruh satker pada periode
tertentu.

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 29


Formula perhitungan yang digunakan untuk menghitung capaian IKPA adalah
sebagai berikut:
TRIWULAN I s.d. II TAHUN 2020
100% - (Rata - Rata Deviasi RPD harian KPPN per periode)
Keterangan :
Tingkat deviasi RPD diperoleh dari Laporan Deviasi dari Modul Renkas pada
Aplikasi OMSPAN untuk kemudian disesuaikan dengan penyesuaian deviasi RPD.
Penyesuaian deviasi adalah:
a) Pemberian dispensasi RPD atas pengajuan SPM, deviasinya dihitung 0%.
b) Penyesuaian RPD satker BA BUN yang tidak terealisasi SPM-nya.
c) Penyesuaian RPD atas SPM-KP yang SPM-nya melebihi batas waktu update
RPD Harian (4 hari kerja).
d) Penghapusan deviasi pada RPD harian akibat satker tidak mengajukan SPM
sesuai RPD harian yang telah disampaikan.
e) Penghapusan deviasi pada beberapa RPD Harian yang nilainya sama di
beberapa tanggal yang berurutan, tapi satker hanya mengajukan 1 SPM
Capaian kinerja tahun 2020 adalah sebesar 94,45%.
TRIWULAN III s.d. IV TAHUN 2020
100% - (80%*Rata-Rata Deviasi RPD harian KPPN per periode + 20%*Rata-Rata
Deviasi PPDH harian KPPN per periode)

Keterangan :
Tingkat deviasi RPD diperoleh dari Laporan Deviasi dari Modul Renkas pada
Aplikasi OMSPAN untuk kemudian disesuaikan dengan penyesuaian deviasi RPD.
Penyesuaian deviasi adalah:
a) Pemberian dispensasi RPD atas pengajuan SPM, deviasinya dihitung 0%.
b) Penyesuaian RPD satker BA BUN yang tidak terealisasi SPM-nya.
c) Penyesuaian RPD atas SPM-KP yang SPM-nya melebihi batas waktu update
RPD Harian (4 hari kerja).
d) Penghapusan deviasi pada RPD harian akibat satker tidak mengajukan SPM
sesuai RPD harian yang telah disampaikan.
e) Penghapusan deviasi pada beberapa RPD Harian yang nilainya sama di
beberapa tanggal yang berurutan, tapi satker hanya mengajukan 1 SPM
Tingkat akurasi perencanaan kas harian tingkat KPPN tahun 2020 adalah mencapai
94,45% (Sesuai dengan Nota Dinas nomor ND-300/PB.1/2020 tentang Pengelolaan

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 30


Kinerja DJPb Periode TW III Tahun 2020), capain tersebut telah melebihi dari target
yang ditetapkan yaitu sebesar 80.
IKU ini merupakan IKU yang ditetapkan di tahun 2020, sehingga tidak dapat
dibandingkan dengan IKU di tahun sebelumnya (N/A).

2. Birokrasi dan layanan publik yang agile, efektif, dan efisien


a. Indeks kepuasan satker terhadap layanan KPPN
Indeks kepuasan satker terhadap layanan adalah rata-rata tingkat kepuasan satker
terhadap seluruh produk layanan perbendaharaan dari KPPN yang mereka
gunakan dan manfaatkan, meliputi proses Pencairan Dana, layanan bimbingan dan
konsultasi, konfirmasi surat setoran, penyelesaian rekonsiliasi realisasi anggaran,
dan penyediaan sarana prasarana .
Indeks kepuasan satker diukur melalui survei oleh masing-masing KPPN dengan
metode sampling kepada responden terpilih dari seluruh mitra kerja yang dilayani
oleh masing-masing unit eselon IV KPPN.
Indeks Pengukuran menggunakan skala 1-5 sebagai berikut :
5 = Sangat Puas
4 = Puas
3 = Cukup Puas
2 = Kurang Puas
1 = Tidak Puas
Tujuan dari survey ini adalah mengukur tingkat kualitas pelayanan yang diberikan
oleh KPPN kepada mitra kerja.
Capaian Indeks Kepuasan Satker terhadap layanan KPPN mencapai yaitu sebesar
4,69 melebihi dari target yang ditetapkan yaitu 4,55. Indeks tersebut didapatkan
sesuai ND-328 ND-328/WPB.07/KP.01/2020 tentang Laporan Hasil Survei Indeks
Kepuasan Masyarakat Semester I Tahun 2020 Lingkup KPPN Palembang.
Penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) mencakup akumulasi dari seluruh
aspek layanan yang terdiri dari :
Layanan yang dinilai pada Rata-rata Nilai Rata-rata nilai
No GAP
survey Kepentingan kepuasa
1. Kinerja Layanan Pencairan Dana 4,65 4,60 - 0,05
(Seksi PD)
2. Kinerja Layanan Bimbingan dan 4,84 4,80 -0,04
Konsultasi (Seksi MSKI)
3. Kinerja Layanan Konfirmasi Surat 4,84 4,73 - 0,11
Setoran (Seksi Bank)
4. Kinerja Layanan Rekonsiliasi 4,71 4,70 - 0,01
(Seksi Vera)
5. Sarana dan Prasarana (Subbag 4,63 4,60 -0,03
Umum)

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 31


6. Indeks Kepuasan Satker terhadap 4,69
layanan KPPN (Kepala Kantor) (didapat dari nilai rata-rata seluruh seksi)
7 Hasil Perhitungan Indeks 0,947 (Sangat Puas)
Kepuasan Masyarakat (Customer (dihitung dengan membandingkan tingkat
Satisfaction Index) kepuasan dan kepentingan)

Walaupun jika dibandingkan dengan capaian di tahun 2019 mengalami penurunan,


KPPN Palembang senantiasa melakukan perbaikan-perbaikan di berbagai aspek,
diantaranya adalah peningkatan/peremajaan sarana dan prasana pada Front Office
KPPN Palembang, mulai dari toilet tamu, ruang mini TLC, lounge, dan ruang tamu.
Kemudahan dalam berkomunikasi dengan adanya layanan WA group dan telegram,
dan juga Petugas Front Office yang ramah dan cepat tanggap dalam memberikan
solusi setiap permasahalan yang dihadapi Satuan Kerja.

b. Indeks efektivitas pengelolaan pengeluaran kas


Efektivitas pengeluaran kas KPPN diukur berdasarkan penyaluran dana yang
akurat dan kecepatan penyelesaian retur SP2D yang diterbitkan KPPN. Penyaluran
dana SP2D yang akurat adalah penyaluran dana SP2D kepada para penerima yang
tidak di-retur oleh Bank Operasional. Retur SP2D adalah penolakan/pengembalian
pemindahbukuan dan/transfer pencairan dana APBN dari Bank penerima kepada
Bank Operasional karena nama, alamat, nomor rekening, dan/atau nama bank yang
dituju tidak sesuai dengan data rekening Bank penerima atau rekening penerima
tidak aktif. Kecepatan Penyelesaian Retur yang dilakukan oleh seluruh KPPN di
Indonesia untuk meningkatkan pengelolaan pengeluaran APBN dalam rangka
meningkatkan pelayanan dengan tepat waktu, tepat jumlah, serta tepat sasaran
kepada satuan kerja/stakeholder.
Formula:
Indeks efektivitas pengelolaan pengeluaran kas:
(70% x nilai indeks A) + (30% x nilai indeks B)
A = Penyaluran dana SP2D yang akurat, yang dihitung dengan formula:
∑ penerima pada SP2D yang diterbitkan - ∑ penerima pada SP2D yang diretur oleh BO X 100%
∑ penerima pada SP2D yang diterbitkan
A. Indeksasi Penyaluran dana SP2D yang akurat:
- Indeks 4 = Penyaluran dana SP2D yang akurat antara 90% - 100%
- Indeks 3 = Penyaluran dana SP2D yang akurat antara 80% - 89%
- Indeks 2 = Penyaluran dana SP2D yang akurat antara 70% - 79%
- Indeks 1 = Penyaluran dana SP2D yang akurat di bawah 70%

B = Kecepatan Penyelesaian Retur, dengan formula:


{[n SP2D-P I1 * 1] + [n SP2D-P I2 * 2] + [n SP2D-P I3 * 3]+ [n SP2D-P I4 * 4]}

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 32


∑n SP2D-P
Keterangan:
n SP2D-P I1 = jumlah SP2D Pengganti dengan kategori indeks 1
n SP2D-P I2 = jumlah SP2D Pengganti dengan kategori indeks 2
n SP2D-P I3 = jumlah SP2D Pengganti dengan kategori indeks 3
n SP2D-P I4 = jumlah SP2D Pengganti dengan kategori indeks 4
∑n SP2D-P = total jumlah SP2D Pengganti
Indeks kecepatan penyelesaian retur SP2D:
Indeks 4 = SP2D Pengganti diterbitkan 1 s.d. 10 hari kerja sejak notifikasi retur di OMSPAN
Indeks 3 = SP2D Pengganti diterbitkan 11 s.d. 15 hari kerja sejak notifikasi retur di OMSPAN
Indeks 2 = SP2D Pengganti diterbitkan 16 s.d. 20 hari kerja sejak notifikasi di OMSPAN
Indeks 1 = SP2D Pengganti diterbitkan lebih dari 20 hari kerja sejak notifikasi di OMSPAN

Tujuan dari IKU ini adalah untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan pengeluaran kas
melalui akurasi penyaluran dana SP2D dan penyelesaian retur SP2D.
Capaian kinerja di tahun 2020 telah melebihi target yang ditetapkan yaitu sebesar 3,87
dari target 3 (IKU ini ditetapkan mulai tahun 2020 sehingga tidak dapat dibandingkan
dengan tahun sebelumnya (N/A)), dengan keterangan sebagai berikut:
Capaian IKU Nilai
TW I N/A
TW II 3,93
TW III 3,85
TW IV 3,84
Rata-Rata 3,87

3. Perumusan regulasi dan otorisasi yang optimal


Regulasi adalah peraturan yang disusun sebagai dasar dan arah dalam pengelolaan
perbendaharaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Otorisasi adalah segala
ketetapan yang dibuat oleh Kanwil DJPb dalam rangka pengelolaan perbendaharaan.
Optimal adalah sesuai dengan kebutuhan, implementatif, dan tidak saling bertentangan.
Perumusan regulasi dan otorisasi yang optimal mengandung makna bahwa perumusan
peraturan yang menjadi dasar dan arah dalam pengelolaan perbendaharaan serta
segala ketetapan yang dihasilkan untuk mencapai tujuan sudah sesuai untuk
menghasilkan output/outcome yang diharapkan..
a. Persentase penyelesaian SP2D secara tepat waktu;
SPM Satker yang diproses menjadi SP2D merupakan mekanisme pengujian oleh
KPPN yang bersifat formal dan substantif terhadap Surat Perintah Membayar
(SPM) yang diajukan oleh Satuan Kerja untuk diterbitkan menjadi SP2D.
Penyelesaian SP2D dinyatakan tepat waktu bila memenuhi janji layanan
sebagaimana surat Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor S-7283/PB.1/2018.
SPM satker yang diproses menjadi SP2D secara tepat waktu diukur berdasarkan
jumlah penyelesaian SPM Satker yang diproses oleh Front Office Seksi Pencairan

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 33


Dana dan diteruskan ke Middle Office Seksi Pencairan Dana untuk selanjutnya
diterbitkan SP2D atau approval oleh Seksi Bank.
SPM yang diproses menjadi SP2D diselesaikan dalam waktu 1 (satu) jam, dengan
prasyarat kondisi sebagai berikut:
a. Jenis SPM yang masuk adalah UP/GUP/TUP/PTUP dan LS Non Gaji
b. ADK SPM masuk ke SPAN pada pukul 08.00 sampai dengan pukul 12.00 waktu
setempat.
c. Tidak di saat load pekerjaan KPPN sedang tinggi, sebagai contoh pada akhir
tahun anggaran, pada saat pengajuan gaji 13, dan pada saat pengajuan
pembayaran THR.
d. Tidak termasuk SPM dengan penerima >100
e. Data supplier, Kontrak, dan/atau RPD sudah masuk dalam SPM
f. Tidak dalam keadaan force majeur

Formula yang digunakan adalah :


∑ SP2D sesuai kriteria yang diterbitkan tepat waktu oleh KPPN
X 100%
∑ SP2D sesuai kriteria yang diterbitkan oleh KPPN

IKU ini bertujuan untuk Mengukur tingkat penyelesaian SPM yang diajukan oleh
Satker.
Pada tahun 2020 target IKU persentase penyelesaian SP2D secara tepat waktu
tercapai sebesar 99,72% dari target yang ditetapkan sebesar 99,40% dan
mengalami peningkatan dibanding dengan tahun 2019 yang tercapai sebesar
99,63%.
Capaian IKU Nilai
TW I N/A
TW II 99,73%
TW III 99,83%
TW IV 99,61%
Rata-Rata 99,72%

4. Komunikasi dan edukasi yang berkesinambungan


Komunikasi dan edukasi merupakan upaya untuk meningkatkan pemahaman
stakeholders atas peraturan dan kebijakan di bidang perbendaharaan untuk
memperkuat implementasi peraturan dan kebijakan dalam rangka mendorong
tercapainya tujuan organisasi.
Dalam rangka memenuhi tuntutan perkembangan tata kelola keuangan yang bersifat
dinamis, dibutuhkan strategi komunikasi dan edukasi yang kontinu, tidak tambal sulam

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 34


serta berorientasi pada usaha membuat satker mampu menguasai secara menyeluruh
aspek filosofi sampai dengan aspek teknis pengelolaan perbendaharaan.

a. Indeks efektivitas edukasi dan komunikasi


Tingkat pemahaman stakeholders merupakan tingkat daya tangkap peserta
(stakeholders) terhadap segala materi yang diberikan pada pelatihan teknis (bimtek
atau yang dipersamakan dengan itu). Tolok ukur hasil pelatihan teknis didasarkan
pada peningkatan pemahaman peserta atas materi yang diberikan dalam pelatihan
untuk satu periode. Ruang lingkup pelatihan teknis meliputi semua kegiatan
pembinaan yang diselenggarakan oleh KPPN.
Untuk bimtek diukur dengan post test sedangkan untuk sosialisasi diukur dengan
kuesioner. Jika pada satu periode pelaporan (satu triwulan) terdapat kegiatan
bimtek dan kegiatan sosialiasi, maka total nilai efektivitas edukasi dan komunikasi
pada triwulan tersebut dibobot sebagai berikut: hasil pos test 60% sedangkan hasil
kuesioner 40%.
IKU ini bertujuan mendorong KPPN agar secara berkelanjutan selalu melakukan
langkah-langkah dalam rangka meningkatkan kewajiban pengelolaan rekening
satker.
Formula dalam menghitung rata-rata Indeks Tingkat Efektifitas Edukasi dan
Komunikasi sebagai berikut :
0 < x ≤ 20 = tidak efektif
20 < x ≤ 40 = kurang efektif
40 < x ≤ 60 = cukup efektif
60 < x ≤ 80 = efektif
80 < x ≤ 100 = sangat efektif
Indeks Capaian tingkat Efektifitas Edukasi dan Komunikasi pada tahun 2020
mencapai yaitu 92,32 melebihi dari target yang ditetapkan yaitu 87, dengan
keterangan tiap semester adalah sebagai berikut:
Nilai
Aspek
Semester I Semester II
Kualitas Materi Sosialisasi 68,04% 70,26
Kualitas Fasilitator Sosialisasi 18,19% 18,95
Kualitas Fasilitas Pelatihan 4,52% 4,67
Nilai setelah Pembobotan 90,76% 93,88
Rata-Rata 92,32%
Capaian di tahun 2020 sebesar 92,32% mengalami peningkatan jika dibandingkan
dengan capaian di tahun 2019 yaitu sebesar 91,50%. IKU ini juga merupakan
Inisiatif Strategis KPPN Palembang dengan tujuan meningkatkan pemahaman,
kesadaran, dan transaksi pembayaran non tunai tingkat KPPN.

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 35


KPPN Palembang sudah mengadakan 2 kali kegiatan yang diperuntukkan untuk
mendorong penggunaan kartu kredit pemerintah antara lain:
1. Sosialisasi peraturan dan aplikasi yang dilaksanakan pada awal tahun
anggaran;
2. Kegiatan open class kartu kredit pemerintah yang diselenggarakan bersama
BPPK. Kegiatan ini melibatkan 90 satker yang memiliki up kkp terbesar. Dari
152 Satker yang wajib menggunakan KKP di KPPN Palembang, saat ini 145
Satker memiliki besaran UP KKP lebih dari sama dengan 40%.

5. Pengelolaan kas yang pruden dan optimal


Pengelolaan kas yang optimal artinya Direktorat Jenderal Perbendaharaan dapat
memanfaatkan kas yang ada sesuai dengan kebutuhan, memanfaatkan idle cash
dengan hasil yang maksimal, meminimalisir cost dengan mempertimbangkan biaya dan
manfaat, dimana manfaat yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan biaya yang
harus dikeluarkan.
Sedangkan pruden dan optimal dalam pengelolaan kas negara berarti kemampuan
dalam mengelola kas negara dengan mempertimbangkan prinsip kehati-hatian.
a. Persentase LPJ Bendahara yang andal dan tepat waktu
Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara merupakan bentuk
pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara oleh Bendahara pada Satuan
Kerja Pengelola APBN yang menggunakan aplikasi pengelolaan rekening yang
dikembangkan oleh Kementerian Keuangan c.q. DJPb. Berdasarkan Surat Direktur
Jenderal Perbendaharaan Nomor S-3303/PB/2018, pengelolaan rekening tersebut
menggunakan aplikasi SPRINT (Sistem Pengelolaan Rekening Terintegrasi) sejak
2018. Sebagaimana ketentuan Pasal 42 Peraturan Menteri Keuangan Nomor
162/PMK.05/2013 sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 230/PMK.05/2016 tentang Kedudukan dan Tanggung Jawab Bendahara
pada Satuan Kerja Pengelola APBN, penyampaian LPJ bendahara beserta
lampirannya kepada KPPN dilaksanakan paling lambat tanggal 10 (sepuluh)
setelah bulan yang bersangkutan berakhir. LPJ Bendahara dinyatakan andal jika
LPJ tersebut telah diverifikasi dan dinyatakan benar oleh Kuasa BUN KPPN sesuai
indikator verifikasi LPJ yang telah ditetapkan. Pengisian realisasi IKU disesuaikan
dengan siklus dan karakteristik penyusunan LPJ Bendahara yang bersifat historical
report.

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 36


Tujuan dari IKU ini adalah untuk mengukur kualitas dan tingkat kepatuhan
Bendahara Satker dalam menyusun dan menyampaikan LPJ Bendahara. Formula
perhitungan capaian iku ini adalah :
∑ LPJ Bendahara yang andal dan tepat waktu
'---------------------------------------------------------------------------------------------- X 100%
∑ LPJ Bendahara yang seharusnya disampaikan ke KPPN

Capaian Persentase LPJ Bendahara yang andal dan tepat waktu untuk tahun 2020
adalah sebesar 99,72% dari target yang ditetapkan sebesar 98,0%. Capaian tersebut
mengalami peningkatan dibanding tahun 2019 dimana capaian 2019 adalah sebesar
98,34%.
Capaian IKU Nilai
TW I 99,9%
TW II 99,07%
TW III 99.9%
TW IV 100%
Rata-Rata 99,72%

6. Monev perbendaharaan
Dalam rangka memastikan proses pengelolaan perbendaharaan dapat dilakukan sesuai
dengan ketentuan dan dapat mencapaia output yang telah ditetapkan, perlu dilakukan
langkah-langkah strategis secara komprehensif atas pelaksanaan anggaran kepada
Internal DJPb maupun para stakeholder. Langkah-langkah strategis tersebut disusun
dan dievaluasi secara periodik dan terukur, sehingga secara langsung dapat
berdampak terhadap peningkatan kualitas pelaksanaan anggaran internal DJPb
maupun Kementerian/Lembaga.
a. Nilai kinerja penyaluran DAK dan Dana Desa
Dalam rangka memastikan pelaksanaan anggaran penyaluran DAK fisik, DAK Non
Fisik (BOS) dan Dana Desa berjalan dengan efisien dan efektif, diperlukan suatu
alat penilaian kualitas/kinerja seluruh stakeholder dalam pelaksanaan anggaran
penyaluran DAK fisik, DAK Non Fisik (BOS) dan Dana Desa.
Nilai Kinerja penyaluran DAK dan Dana Desa pada KPPN diukur dengan
menggunakan beberapa variabel sebagai berikut :
1) Ketepatan waktu penyampaian dokumen persyaratan oleh pemda. (SYARAT)
2) Tingkat akurasi penyusunan proyeksi penyaluran dana transfer DAK dan
Dana Desa oleh KPPN (PROYEKSI).
3) Ketepatan waktu penyelesaian SPP dan SPM penyaluran dana transfer DAK
dan Dana Desa oleh KPPN. (SPPSPM)

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 37


4) Ketepatan waktu penyampaian laporan pemantauan dan evaluasi penyaluran
DAK dan Dana Desa. (MONEV)
5) Ketepatan waktu penyampaian LK tingkat UAKPA BUN DAK dan Dana Desa.
(LK-UAKPA)
Tujuan dari IKU ini adalah Untuk mengetahui kinerja Pemda, serta KPA
penyaluran DAK dan Dana Desa dalam kegiatan pelaksanaan anggaran
penyaluran transfer ke daerah secara optimal sebagaimana tercantum dalam
dokumen pelaksanaan anggaran. Formula perhitungan capaiannya adalah:

NKP DDD =[ 0,15 (SYARAT) + (0,20 (PROYEKSI) + 0,30 (SPPSPM) + 0,15 (MONEV) +
0,20 (LK-UAKPA) ] x 100
Sampai dengan akhir tahun 2020, capaian nilai kinerja penyaluran DAL dan Dana
Desa telah tercapai melebih target, yakni sebesar 99,59% dari target yang
ditetapkan yakni sebesar 80%. Capaian tersebut mengalami peningkatan
dibanding 2019 dimana capaian 2019 adalah sebesar 97,52%.
Capaian IKU Nilai
TW I 100%
TW II 99,25%
TW III 99.12%
TW IV 100%
Rata-Rata 99,59%

b. Persentase tingkat implementasi Aplikasi SAKTI


IKU ini mengukur tingkat pemenuhan implementasi Aplikasi SAKTI pada tahun
2020 oleh satuan kerja-satuan kerja lingkup Kementerian/Lembaga, yang ruang
lingkupnya ditetapkan melalui peraturan/keputusan Menteri Keuangan, dengan
menggunakan sumber daya manusia, bisnis proses, infrastruktur, dan teknologi
SAKTI. Pengukuran tingkat pemenuhan implementasi SAKTI tahun 2020, dilakukan
melalui kriteria sebagai berikut:
a) Pencapaian atas pelaksanaan porsi tahapan kegiatan yang telah ditetapkan
untuk periode semester I dan II tahun 2020 secara tepat waktu (sesuai target
dalam Tabel A), dan;
b) Pencapaian atas jumlah satker yang mengimplementasikan SAKTI tahun 2020
secara nasional. (sesuai target dalam Tabel B).
Tabel A. Tahapan Kegiatan Implementasi SAKTI Tahun 2020
Target Waktu
Periode Tahapan Tahapan Kegiatan Porsi
Pelaksanaan
Tahap 1 Pendampingan Transaksi awal tahun 2020 (SAKTI desktop) Triwulan I 3%
Tahap 2 Pendaftaran email kedinasan domain @sakti.mail.go.id (Tahap I) Triwulan I 3%
Semester I
Tahap 3 Set up konfigurasi satker dan pendaftaran user SAKTI (Tahap I) Triwulan I 3%
Tahap 4 Refreshment training SAKTI tahun 2020 (SAKTI Web dan Triwulan I 5%

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 38


Desktop)
Pendampingan Migrasi Saldo awal SAKTI tahun 2020
Tahap 5 berdasarkan LKKL Unaudited (SAKTI Desktop) pada 5 K/L yang Triwulan I 6%
ditunjuk.
Tahap 6 Pendampingan penyusunan RKAKL/DIPA 2021 Triwulan II 11%
Tahap 7 Pendampingan pelaksanaan Revisi DIPA 2020 Triwulan II 10%
FGD/Sosialisasi Tahap I implementasi SAKTI Modul Pelaksanaan
Tahap 8 Triwulan II 5%
dan Pelaporan (SAKTI Web)
Publikasi Tahap I implementasi SAKTI Modul Pelaksanaan dan
Tahap 9 Triwulan II 4%
Pelaporan (SAKTI Web)
FGD/Sosialisasi Tahap II implementasi SAKTI Modul Pelaksanaan
Tahap 10 Triwulan III 5%
dan Pelaporan (SAKTI Web)
Pelaksanaan Training Tahap I SAKTI Modul Pelaksanaan dan
Tahap 11 Triwulan III 5%
Pelaporan (SAKTI Web)
Pelaksanaan Training Tahap II SAKTI Modul Pelaksanaan dan
Tahap 12 Triwulan IV 5%
Pelaporan (SAKTI Web)
Semester II Publikasi Tahap II implementasi SAKTI Modul Pelaksanaan dan
Tahap 13 Triwulan IV 4%
Pelaporan (SAKTI Web)
Tahap 14 Pendaftaran email kedinasan domain @sakti.mail.go.id (Tahap II) Triwulan IV 3%
Set up konfigurasi satker dan pendaftaran user SAKTI (Tahap II)
Tahap 15 Triwulan IV 3%
untuk satker KL yang ditentukan
Tahap 16 Pendampingan implementasi SAKTI Triwulan IV 25%

Tabel B. Jumlah satker Kementerian/Lembaga yang mengimplementasikan SAKTI Tahun 2020


No. Satker Keterangan
Satker pusat Kementerian/Lembaga yang telah ditetapkan
PMK Implementasi SAKTI tahun 2020 (di luar satker Untuk implementasi SAKTI berbasis web Modul
1
lingkup Kemenkeu, PPATK, Kemensetneg, KPK, Admin dan Modul Penganggaran
Kemenpan RB, Bappenas, dan LKPP)

Satker pusat Kementerian/Lembaga yang telah ditetapkan


PMK Implementasi SAKTI tahun 2020 ( satker lingkup
2 Untuk implementasi seluruh modul SAKTI desktop
Kemenkeu, PPATK, Kemensetneg, KPK, Kemenpan RB,
Bappenas, dan LKPP)

Formula Capaian Kegiatan Implementasi SAKTI Tahun 2020 :


Jumlah satker yang telah mengikuti tahapan implementasi
SAKTI Tahun 2020
X Proporsi Tahapan X 100%
Total jumlah satker yang ditetapkan mengikuti tahapan
implementasi SAKTI Tahun 2020
Tujuan dari IKU ini adalah mengetahui tingkat keberhasilan implementasi Aplikasi SAKTI
tahun 2020 pada seluruh satker Kementerian/Lembaga yang telah ditetapkan dalam PMK
Implementasi SAKTI Tahun 2020. Sampai dengan akhir tahun 2020, capaian nilai kinerja
Kegiatan Implementasi SAKTI Tahun 2020 mencapai 100% (sama dengan tahun 2019)
sesuai dengan target yang ditetapkan. Sesuai Nota Dinas Nomor ND-
614/WPB.07/KP.01/2020 tentang Laporan Pelaksanaan Implementasi SAKTI Web Triwulan
IV TA 2020 dengan keterangan sebagai berikut:
No Tahapan Nilai
1 Pendaftaran email kedinasan domain @sakti.mail.go.id (Tahap I) 6.00%
2 Set up konfigurasi satker dan pendaftaran user SAKTI (Tahap I) 6.00%
3 Refreshment training SAKTI tahun 2020 (SAKTI Web dan Desktop) 8.00%
4 Pendampingan pelaksanaan Revisi DIPA 2020 30.00%
Publikasi Tahap I implementasi SAKTI Modul Pelaksanaan dan Pelaporan
5 4.00%
(SAKTI Web)
6 FGD/Sosialisasi Tahap I implementasi SAKTI Web (SAKTI Web full Modul) 4.00%
7 Pelaksanaan Training Tahap I SAKTI Web (Modul Penganggaran / 5.00%

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 39


implementasi redesign Penganggaran) seluruh Satker KL
8 Pendampingan penyusunan RKAKL TA 2021 (RSPP) 10.00%
Pendampingan Implementasi SAKTI Web Full Module (Modul Pelaksanaan
9 10.00%
dan Modul Pelaporan)
10 Pendampingan penyusunan DIPA TA 2021 (RSPP) 10.00%
Publikasi Tahap II implementasi SAKTI Web Full Module (Modul
11 Pelaksanaan dan Modul Pelaporan) kepada satker di luar peserta Piloting 7.00%
SAKTI Tahap I sd V
Jumlah 100%

7. Akuntansi dan pelaporan keuangan negara yang akuntabel, transparan, dan tepat
waktu
Akuntabilitas dan transparansi pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara
diwujudkan dengan penyusunan laporan keuangan oleh Pemerintah Pusat.
Penyusunan laporan keuangan Pemerintah harus disusun secara profesional dan
modern. Kualitas laporan keuangan Pemerintah dapat diidentifikasi dari ketepatan
waktu penyelesaian LKPP, penyelesaian rekomendasi BPK, serta opini audit yang baik
dari BPK.
a. Persentase rekonsiliasi tingkat UAKPA secara tepat waktu dan andal
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 104/PMK.05/2017 tentang Pedoman
Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan Lingkup Bendahara Umum
Negara dan Kementerian Negara/Lembaga, Satuan Kerja selaku UAKPA
melakukan rekonsiliasi dengan UAKKBUN-Daerah di wilayah kerjanya setiap bulan.
Selanjutnya, sesuai surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-
4841/PB/2016 tanggal 14 Juni 2016 hal Pelaksanaan Rekonsiliasi Ekternal tingkat
KPPN Bulan Januari s.d. Mei 2016, Kanwil Ditjen Perbendaharaan tidak lagi
melakukan rekonsiliasi antara UAPPA-W, namun diwajibkan untuk memantau
pelaksanaan rekonsiliasi tingkat UAKPA pada seluruh KPPN di wilayah kerjanya.
Realisasi IKU dihitung berdasarkan:
1) Perbandingan jumlah satuan kerja yang melakukan rekonsiliasi laporan
keuangan secara tepat waktu dengan jumlah satker yang wajib melakukan
rekonsiliasi laporan keuangan (bobot 50%)
2) Perbandingan jumlah satuan kerja yang melakukan rekonsiliasi laporan
keuangan secara andal dengan jumlah satker yang wajib melakukan
rekonsiliasi laporan keuangan (bobot 50%).
Ketepatan waktu rekonsiliasi yang dihitung berdasarkan jumlah satker yang
melakukan upload data ke aplikasi E-Rekon sebelum batas akhir yang ditetapkan.
Keandalan data hasil rekonsiliasi yang dihitung berdasarkan jumlah satker yang
tidak memiliki Transaksi Dalam Konfirmasi/TDK (Suspen) Belanja (ambang batas

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 40


0%) dan TDK Kas di Bendahara Pengeluaran (ambang batas 0%) sesuai dengan
BAR (Berita Acara Rekonsiliasi) yang paling akhir diterbitkan. Pengisian realisasi
IKU disesuaikan dengan siklus dan karakteristik laporan keuangan yang bersifat
historical report. Cakupan data setiap triwulan adalah sebagai berikut:
Triwulan 1 2020 = Desember 2019 - Februari 2020
Triwulan 2 2020 = Maret - Mei 2020
Triwulan 3 2020 = Juni - Agustus 2020
Triwulan 4 2020 = September - November 2020
Capaian presentase rekonsiliasi tingkat UAKPA secara tepat waktu dan andal pada
tahun 2020 mencapai 99,75% dari target yang ditetapkan sebesar 98,1%.Capaian
tahun 2020 lebih tinggi dibanding tahun 2019 (99,27%). Capaian tersebut
berdasarkan data sebagai berikut:
a Jumlah satker yang melakukan upload data ke E-Rekon secara 874
tepat waktu Satker
b Jumlah satker yang memiliki nilai suspen (selisih) belanja tidak 879
melebihi ambang batas suspen dan status BAR sudah Satker
ditandatangani oleh KPA dan Kepala Seksi Vera
c Jumlah satker aktif pada periode berkenaan 879
Satker
Nilai Capaian Kinerja 99,75%

8. Pengelolaan organisasi dan SDM yang optimal


Organisasi yang optimal adalah organisasi yang mampu mewadahi dan memfasilitasi
kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai tujuan. Dengan demikian organisasi beserta
proses bisnis di dalamnya akan bersifat dinamis dan fleksibel sesuai dengan tuntutan
kebutuhan dan dinamika transformasi kelembagaan Kementerian Keuangan. SDM
yang optimal adalah SDM yang memiliki kepemimpinan yang tepat, mengetahui apa
yang akan dilakukan untuk semua informasi yang diterima dan kompetensi yang
dibutuhkan untuk keberhasilan organisasi serta melakukan pekerjaan dengan penuh
semangat, efektif, efisien dan produktif, sesuai dengan proses kerja yang benar agar
mencapai hasil kerja yang optimal.
a. Nilai rata – rata hard competency pegawai
IKU ini digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman para pegawai KPPN
terhadap tugas dan fungsi yang mereka jalankan, sehingga outputnya dapat

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 41


dijadikan sebagai pemetaan hard competency pegawai. Teknisnya, para pegawai
akan mendapat tes secara online yang terdiri dari beberapa soal untuk
diselesaikan, yang mencakup 70% berisi pengetahuan tentang tugas dan fungsi,
serta 30% pengetahuan di luar tugas dan fungsi.
Untuk Kemenkeu-Three KPPN, realisasi IKU tersebut diukur berdasarkan rata-rata
hasil tes yang dicapai oleh seluruh pegawai KPPN. Dengan demikian, pimpinan
unit dan atasan langsung agar memberikan bimbingan dan tutorial kepada para
pegawai di lingkungan masing-masing. Bagi para pegawai yang berkewajiban
mengikuti tes hard competency namun berhalangan karena alasan tertentu, maka
harus dibuktikan dengan surat keterangan dari pejabat eselon II masing-masing
unit, dan capaian IKU pegawai bersangkutan adalah N/A (Not Available).
Namun jika tidak disertai surat keterangan, maka capaian IKU bagi pegawai
bersangkutan adalah 0 (nol).
Pegawai yang tidak mengikuti tes, tidak dimasukkan dalam penghitungan capaian
IKU atasan.
Formula Nilai rata – rata hard competency pegawai adalah:
Jumlah nilai hasil tes hard competency yang diperoleh pegawai
Jumlah pegawai KPPN yang mengikuti tes hard competency
Capaian untuk nilai rata-rata hard competency pegawai di tahun 2020 adalah
89,73 melebihi dari target yang telah ditentukan yaitu sebesar 77, dengan
perhitungan: Jumlah nilai hasil tes sebesar 2.692 dibagi dengan jumlah pegawai
yang mengikuti te sebanyak 30 orang pegawai, sehingga rata-rata yang didapat
adalah sebesar 89,73.
Jika dibandingkan dengan tahun 2019, capaian tahun 2020 mengalami penurunan,
dimana di tahun 2019 rata-rata hard competency pegawai mencapai 91,65%. IKU
ini juga merupakan bagian dari Inisiatif strategis KPPN Palembang. Untuk
mencapai target IKU tersebut KPPN Palembang telah melaksanakan antara lain:
 Telah melakukan coaching pada bulan Februari dan Maret 2020 terhadap 7
Pegawai yang baru dimutasikan antar Seksi/Subbag dan ditempatkan di
Seksi/Subbag bagi Pegawai pindahan dari luar KPPN, dengan tujuan untuk
mengetahui sejauh mana Pegawai tersebut memahami dan melaksanakan
tugas baru yang diberikan, dan memberikan masukan untuk peningkatan
kompetensi Pegawai;
 Telah melakukan coaching terhadap 10 Pegawai pada bulan Mei s.d. Juni
2020;

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 42


 Telah melakukan coaching terhadap 10 Pegawai pada bulan Juli s.d.
September 2020 ;
 Telah melakukan coaching terhadap 10 Pegawai pada bulan Oktober s.d.
Desember 2020

b. Nilai hasil evaluasi pelaksanaan tugas kepatuhan internal


Nilai hasil evaluasi merupakan hasil penilaian terhadap pelaksanaan tugas
kepatuhan internal yang diimplementasikan pada unit kerja di lingkungan Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara. Penilaian tersebut dilakukan oleh Kantor
Wilayah DJPb c.q. Bidang SKKI.
Unsur-unsur penilaian pelaksanaan tugas kepatuhan internal, terdiri atas:
1. Laporan penerapan manajemen risiko (bobot: 35%)
2. Laporan pemantauan pengendalian intern (bobot: 35%)
3. Laporan pemantauan kode etik dan disiplin pegawai (bobot: 20%)
4. Tindak lanjut rekomendasi hasil audit Aparat Pengawasan Fungsional dan
laporan pengelolaan pengaduan (bobot: 10%)
Berdasarkan Nota Dinas Nomor ND-1036/WPB.07/2020 tentang Laporan Penilaian
Pelaksanaan Tugas Kepatuhan Internal terhadap KPPN Lingkup Kanwil DJPb
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2020, nilai yang dicapai oleh KPPN Palembang
adalah sebesar 95,41, melebihi dari target yang telah ditetapkan yaitu 80. Jika
dibandingkan dengan tahun 2019 dimana capaian adalah sebesar 96,75, capaian
di tahun 2020 mengalami penurunan.

c. Nilai kualitas pengelolaan kinerja berbasis Strategy Focused Organization


Dalam rangka mendorong komitmen pimpinan dan seluruh pegawai terhadap
pelaksanaan pengelolaan kinerja di masing-masing unit lingkup DJPb, telah
disampaikan matriks langkah-langkah peningkatan kualitas pengelolaan kinerja.
Langkah-langkah peningkatan kualitas pengelolaan kinerja dimaksud merupakan
panduan bagi unit kerja lingkup DJPb untuk melaksanakan action plan yang
implementatif berdasarkan prinsip-prinsip Strategy Focused Organization (SFO).
Sebagai bentuk apresiasi terhadap upaya-upaya peningkatan kualitas pengelolaan
kinerja di lingkungan DJPb, Kantor Pusat DJPb melaksanakan penilaian terhadap
pelaksanaan pengelolaan kinerja di unit masing-masing.
Penilaian dimaksud dilaksanakan berdasarkan parameter sebagai berikut:
a. Nilai kuantitatif pemenuhan unsur-unsur peningkatan kualitas pengelolaan
kinerja periode sampai dengan triwulan III 2020.

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 43


b. Nilai NKO Unit periode tahunan 2019.
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-
303/PB/2020 tentang Penetapan Peringkat Penilaian Pelaksanaan Pengelolaan
Kinerja di Lingkungan DJPb Tahun 2020, KPPN Palembang mendapatkan nilai
sebesar 85,33 yang telah melebihi target sebesar 83, namun capaian di tahun
2020 lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun 2019 (capaian tahun 2019
adalah 90,98).

d. Nilai rata-rata pelaksanaan Literasi Perbendaharaan


Program Literasi Perbendaharan dicanangkan pada tahun 2018 sebagai salah
satu program Hari Bakti Perbendaharaan Tahun 2018 dan diatur dalam Surat
Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor SE-4/PB/2018 tentang Program
Perbendaharaan Menulis di Lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
Berdasarkan nota dinas Sekretaris DJPb nomor ND-890/PB.1/2020 tanggal 11
Maret 2020 hal Pelaksanaan Pengembangan Literasi Perbendaharaan di
Lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Tahun 2020, Program Literasi
Perbendaharaan dilaksanakan oleh para pejabat eselon III dan IV Kanwil DJPb
serta para pejabat eselon IV di KPPN dan dikembangkan dengan konsep sebagai
berikut:
Tahapan 1 Penguatan proses literasi. Nilai diperoleh dari nilai e-learning
dengan bobot 25%.
Bukti raw data kegiatan e-learning yaitu nilai yang diperoleh
secara online dari aktivitas e-learning

Tahapan 2 Penguatan konten. Nilai diperoleh dari nilai training (IHT)


dengan bobot 35%.
Bukti raw data untuk IHT adalah nilai aktivitas yang diberikan
oleh trainer IHT
Tahapan 3 Penyusunan tulisan. Nilai diperoleh dari nilai tulisan yang telah
dikirimkan dan/atau dipublikasikan dengan bobot 40%.
Bukti raw data berupa dokumentasi yang telah disediakan pada
Forum Perbendaharaan dengan tema perbendaharaan negara,
keuangan, dan ekonomi yang diterbitkan oleh Direktorat Sistem
Perbendaharaan, berupa foto, gambar, atau daftar
Pada Kepala KPPN, ditetapkan IKU dalam rangka pembinaan pelaksanaan
program Literasi Perbendaharaan ini.

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 44


Sesuai dengan Nota Dinas Nomor ND-2/PB.1/2021 tentang Penyampaian
Rekapitulasi Nilai IKU Literasi Para Pejabat Pengawas dan Pejabat Administrator
Tahun 2020, KPPN Palembang mendapatkan nilai dengan rata-rata sebesar 78
dari target sebesar 74. Nilai di tahun 2020 lebih rendah dibandingkan dengan nilai
tahun 2019 yaitu sebesar 85,50.

9. Pengelolaan Keuangan dan BMN yang optimal


Pengelolaan keuangan meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring anggaran
selama satu tahun anggaran yang selanjutnya dipertanggungjawabkan kepada
stakeholder. Dana yang tersedia dalam dokumen pelaksanaan anggaran (DIPA), harus
dikelola sesuai rencana yang telah ditetapkan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pelaksanaan anggaran menggunakan prinsip hemat, efisien, dan tidak mewah dengan
tetap memenuhi output sebagaimana telah direncanakan dalam DIPA. Kualitas
pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran selama satu tahun, tercermin dari opini
yang diberikan oleh BPK. Pengelolaan BMN adalah proses manajemen yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap Barang Milik Negara yang
dimiliki oleh suatu unit. Optimal adalah pengelolaan keuangan dan BMN dapat
menjamin pelaksanaan kegiatan dan tugas untuk mencapai tujuan organisasi dapat
berjalan dengan baik, efektif, dan efisien.

a. Persentase pengelolaan BMN yang optimal


Pengelolaan BMN yang optimal diukur melalui beberapa komponen, sebagai
berikut:
1. Kesesuaian pelaksanaan RP4
Kesesuaian pelaksanaan RP4 diukur dari persentase pelaksanaan
Pemanfaatan atas Rencana Pemanfaatan (pelaksanaan pemanfaatan diukur
sampe penerbitan SK sewa), Persentase pelaksanaan Alih Fungsi atas
Rencana Penggunaan, dan persentase penghapusan atas rencana
penghapusan.
2. Persentase completeness data master asset
Master Aset di aplikasi SIMAN berisi data-data informasi manajemen terkait
BMN. Data-data ini kemudian digunakan oleh berbagai plugin di SIMAN seperti
sensus BMN, RKBMN, Wasdal, dsb. Pencatatan BMN yang tertib atas aset
tersebut penting peranannya dalam mendukung pengambilan keputusan dan
monitoring. Profil BMN penting untuk diisi lengkap pada master aset di aplikasi
SIMAN. Profil BMN yang yang perlu dilengkapi untuk bangunan yaitu detail

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 45


bangunan (alamat, luas bangunan, dan luas dasar bangunan), foto, batas dan
GPS, ruangan, fasilitas, dan konstruksi. Sedangkan untuk tanah yaitu detail
BMN (alamat, luas, pengguna), foto, batas dan GPS, dokumen, bangunan,
pengelolaan, dan status hukum. Adapun jenis BMN yang menjadi target yaitu
Tanah Bangunan Kantor Pemerintah (Tanah dan Bangunan) dan dan
Bangunan Gedung Kantor Permanen.
3. Persentase PNBP atas pengelolaan BMN
Diukur dari realisasi PNBP atas pengelolaan BMN dibandingkan dengan target
pendapatan PNBP atas pengelolaan BMN. Data realisasi PNBP diambil dari
Laporan realisasi pendapatan masing-masing unit.
4. Persentase penyelesaian PSP atas penambahan jumlah BMN
Dalam rangka peningkatan pengelolaan data BMN yang optimal pada Kantor
Vertikal DJPb, dilakukan evaluasi oleh Kantor Pusat berdasarkan pengukuran
sebagai berikut:
i. Kesesuaian pelaksanaan Rencana Penggunaan, Pemanfaatan,
Pemindahtanganan dan Penghapusan
ii. Persentase completeness data master asset
Berdasarkan Nota Dinas Nomor ND-37/PB,1/2021 Hal Penyempaian Nilai Capaian
IKU Pengelolaan BMN yang Optimal Tahun 2020 Kanwil dan KPPN di Lingkup
DJPB, KPPN Palembang mendapatkan nilai sebesar 100% melebihi dari target
yang ditentukan sebesar 92%. Capaian di tahun 2020 lebih tinggi jika
dibandingkan dengan tahun 2019 yang mendapatkan nilai sebesar 92,03%.

b. Nilai kualitas LK tingkat UAKPA dan UAKPB


Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK 222/PMK.05/2016 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga. Satuan kerja Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara selaku
unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) dan Unit Akuntansi Kuasa
Pengguna Barang (UAKPB) lingkup Kanwil Ditjen Perbendaharaan wajib
menyampaikan Laporan Keuangan tingkat UAKPA dan UAKPB kepada Unit
Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W) dan Unit Akuntansi
Pembantu Pengguna Barang Wilayah (UAPPB-W) Ditjen Perbendaharaan. IKU ini
digunakan untuk meningkatkan kualitas Laporan Keuangan tingkat UAKPA dan
UAKPB lingkup Kanwil Ditjen Perbendaharaan dengan dilakukan penilaian laporan
Keuangan tingkat UAKPA dan UAKPB yang meliputi kriteria:
1) Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan;

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 46


2) Keakuratan data laporan keuangan;
3) Kepatuhan pelaksanaan anggaran
4) Penyajian Laporan Keuangan
5) Partisipasi dan
6) Laporan BMN.
Formula yang digunakan untuk menghitung capaian nilai kualitas LK tingkat
UAKPA dan UAKPB adalah berdasarkan total nilai berdasarkan penilaian yang
dilakukan oleh UAPPA-W dan UAPPB-W terhadap Laporan Keuangan tingkat
UAKPA dan UAKPB.
Capain IKU ini berdasarkan Keputusan Kepala Kanwil DJPB Provinsi Suamtera
Selatan Nomor KEP-89/WPB.07/2020 tentang Penetapan Peringkat Penilaian
Laporan Keuangan UAKPA dan UAKPB Lingkup Kanwil Ditjen Perbendaharaan
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019 adalah sebesar 94,5 sudah melampaui
cukup tinggi dari target yang ditetapkan sebesar 81. IKU ini ditetapkan di tahun
2020 sehinga tidak dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya (N/A).

c. Persentase kualitas pelaksanaan anggaran KPPN


Unsur yang diukur terdiri dari 2 komponen penilaian yaitu komponen hasil dan
komponen proses. Komponen hasil dinilai dari 4 indikator yaitu capaian keluaran,
efisiensi, konsistensi, dan penyerapan anggaran atas pagu netto, sedangkan
komponen proses dinilai dari 10 indikator yaitu penyelesaian tagihan, data kontrak,
pengelolaan UP, perencanaan kas, rekon LPJ Bendahara, pengembalian SPM, retur
SP2D, retur DIPA, pagu minus, dan dispensasi SPM. Penilaian IKU Persentase
Kualitas Pelaksanaan Anggaran Kementerian Keuangan secara keseluruhan meliputi
70% komponen hasil dan 30% komponen proses.
Masing-masing indikator tingkat kualitas pelaksanaan anggaran:
1) Capaian Keluaran, dihitung dari output dan volume output dalam RKA-K/L sesuai
formula SMART dari DJA (PMK No.214/PMK.02/2017). Hal ini dilakukan karena
perhitungan Capaian Keluaran pada SMART dari DJA sudah memperhitungkan
capaian Indikator Kinerja Output (Value for Money).
2) Efisiensi, (modifikasi SMART DJA) di mana nilai efisiensi diperoleh dengan asumsi
bahwa minimal yang dicapai Kementerian/Lembaga dalam rumus efisiensi sebesar
-20% dan nilai paling tinggi sebesar 20%. Oleh karena itu, perlu dilakukan
transformasi skala nilai efisiensi (NE) agar diperoleh skala nilai yang
mencerminkan reward atas usaha efisiensi.

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 47


3) Konsistensi (modifikasi SMART DJA dan IKPA dari Ditjen Perbendaharaan),
adalah kesesuaian antara realisasi penarikan dana bulanan belanja barang dan
modal dengan RPD bulanan belanja barang dan modal sesuai Lembar Ketiga
DIPA. Terdapat ketentuan batasan RPD, yaitu revisi RPD dibatasi maksimal 1 kali
per triwulan, dan tidak merubah nilai konsistensi bulan sebelumnya. Dengan
memberikan fleksibilitas revisi maksimal 1 kali per triwulan diharapkan tidak terjadi
hasil perhitungan negatif (minus).
4) Penyerapan Anggaran Atas Pagu Netto, adalah realisasi anggaran atas belanja
barang dan belanja modal terhadap anggaran sebagaimana tercantum dalam
RKA-K/L dan DIPA, tidak termasuk self-blocking, hasil efisiensi Instruksi Menteri
Keuangan (IMK), dan dana khusus (sesuai SE-35/2017).
5) Penyelesaian Tagihan, sesuai formula IKPA dari Ditjen Perbendaharaan, dihitung
berdasarkan rasio penyelesaian tagihan yang tepat waktu dibagi dengan seluruh
SPM LS Non Belanja Pegawai.
6) Data Kontrak, sesuai formula IKPA dari Ditjen Perbendaharaan, dihitung
berdasarkan rasio data kontrak tepat waktu terhadap seluruh data kontrak yang
disampaikan ke KPPN.
7) Pengelolaan UP, sesuai formula IKPA dari Ditjen Perbendaharaan, dihitung
berdasarkan jumlah GUP tepat waktu dibagi seluruh record GUP.
8) Perencanaan Kas (Renkas), sesuai formula IKPA dari Ditjen Perbendaharaan,
dihitung berdasarkan rasio Renkas yang tepat waktu terhadap seluruh Renkas
yang disampaikan ke KPPN.
9) Penyampaian LPJ, sesuai formula IKPA dari Ditjen Perbendaharaan, dihitung
berdasarkan rasio LPJ tepat waktu terhadap seluruh LPJ yang disampaikan ke
KPPN.
10) Pengembalian SPM, sesuai formula IKPA dari Ditjen Perbendaharaan, dihitung
berdasarkan rasio pengembalian SPM terhadap seluruh SPM yang diterbitkan K/L.
11) Retur SP2D, sesuai formula IKPA dari Ditjen Perbendaharaan, dihitung dengan
membandingkan jumlah retur SP2D dengan jumlah SP2D yang terbit.
12) Revisi DIPA, sesuai formula IKPA dari Ditjen Perbendaharaan, dihitung
berdasarkan jumlah revisi anggaran K/L per Satker (hanya revisi pagu tetap).
13) Pagu Minus, sesuai formula IKPA dari Ditjen Perbendaharaan, dihitung
berdasarkan persentase pagu minus terhadap pagunya.
14) Dispensasi SPM, sesuai formula IKPA dari Ditjen Perbendaharaan, dihitung
berdasarkan rasio dispensasi SPM terhadap seluruh SPM yang diterbitkan K/L.

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 48


Berdasarkan penilaian dari OMSPAN KPPN Palembang sebagai satker, mendapatkan
nilai sebesar 99,23% melebihi dari target yang ditetapkan yaitu sebesar 95%, dan
lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2019 yang mendapatkan nilai sebesar
95,18.
Selanjutnya, dapat disampaikan juga perbandingan capaian kinerja dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi,
yaitu:

Target 2020
No IKU
Renstra Target Realiasi
1 1a-CP Nilai Kinerja pelaksanaan anggaran K/L 88 88 93.70
2 1b-N Nilai kualitas LK Kuasa BUN KPPN 94 94 98.3
3 9a-N Persentase pengelolaan BMN yang optimal 100% 92% 100%

9c-CP Persentase kualitas pelaksanaan anggaran


4 95% 95% 99.23%
KPPN

Sedangkan apabila akan dibandingkan dengan dokumen RPJMN untuk tahun 2020,
belum terdapat capaian kinerja yang berhubungan langsung dengan dokumen RPJMN
tersebut.

Selanjutnya, dapat disampaikan perbandingan capaian kinerja antar KPPN dalam


lingkup Kanwil DJPB Provinsi Sumatera Selatan, dengan keterangan sebagai berikut:
LUBUK
No IKU
PALEMBANG LINGGAU BATURAJA LAHAT SEKAYU
1a-CP Nilai Kinerja 106.48%
1
pelaksanaan anggaran K/L 106.72% 103.38% 111.18% 109.31%
1b-N Nilai kualitas LK Kuasa 104.57%
2
BUN KPPN 105.66% 105.33% 105.70% 106.05%
1c-CP Persentase akurasi 118.06%
3
perencanaan kas KPPN 120% 120% 120% 120%
2a-N Indeks kepuasan satker
4 103.08%
terhadap layanan KPPN 106.15% 104.18% 108.57% 109.01%
2b-N Indeks efektivitas
5 120.00%
pengelolaan pengeluaran kas 120% 120% 120% 120%
3a-N Persentase penyelesaian
6 100.32%
SP2D secara tepat waktu 100.46% 100.48% 100.60% 100.20%
4a-N Indeks efektivitas
7 106.11%
edukasi dan komunikasi 109.51% 110.51% 106.80% 108.39%
5a-N Persentase LPJ
8 Bendahara yang andal dan 101.76%
tepat waktu 102.04% 101.82% 102.04% 102.04%
6a-CP Nilai kinerja penyaluran
9 120% 120% 120% 120% 120%
DAK dan Dana Desa

6b-CP Persentase tingkat


10 100% 100% 100% 100% 100%
implementasi Aplikasi SAKTI
7a-N Persentase rekonsiliasi
11 tingkat UAKPA secara tepat 101.68%
waktu dan andal 101.94% 101.94% 101.94% 101.94%

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 49


8a-N Nilai rata –rata hard
12 116.53% 120% 120%
competency pegawai
118.18% 118.61%
8b-N Nilai hasil evaluasi
13 pelaksanaan tugas kepatuhan 119.26% 120% 120% 120% 120%
internal
8c-N Nilai kualitas
pengelolaan kinerja berbasis
14 102.81%
Strategy Focused
Organization 103.47% 104.61% 102.36% 108.10%
8d-N Nilai rata-rata
15 pelaksanaan Literasi 105.41%
Perbendaharaan 105.41% 105.41% 105.41% 105.41%
9a-N Persentase pengelolaan
16 108.70%
BMN yang optimal
107.27% 105.66% 106.68% 105.51%
9b-N Nilai kualitas LK tingkat
17 116.67%
UAKPA dan UAKPB
118.89% 108.02% 108.64% 114.32%
9c-CP Persentase kualitas
18 104.45%
pelaksanaan anggaran KPPN
102.96% 102.46% 104.65% 104.74%

B. Realisasi Anggaran
Pada tahun 2020 KPPN Palembang mendapatkan alokasi dana DIPA sebagai sumber
pembiayaan program/kegiatan sebesar Rp1.865.927.000,- terdiri dari anggaran belanja
pegawai sebesar Rp427.440.000,- belanja barang sebesar Rp1.121.207.000,- dan
belanja modal Rp317.280.000,-.
Realisasi DIPA sampai dengan tanggal 31 Desember 2020 sebesar Rp1.784.318.371,-
atau 95,63% dari pagu anggaran yang
Realisasi Anggaran TA 2020
terdiri dari realisasi belanja pegawai
93,90%
sebesar Rp415.322.000,- atau 97,16%,
dari pagu anggaran, belanja barang
sebesar Rp1.052.803.571,- atau 93,90%
PAGU
97,16% dari pagu anggaran dan belanja modal
99,66% REALISASI
sebesar Rp316.192.800,- atau 99,66%
dari pagu anggaran.
Pegawai Barang Modal

Catatan:
Pagu tersebut merupakan pagu revisi terakhir dan realisasi belanja berdasarkan data sakti.kemenkeu.go.id
pada tanggal 16 Januari 2021.
Jika dibandingkan dengan beberapa tahun terakhir, realisasi anggaran rata-rata
mencapai 97,89%, dengan keterangan sebagai berikut:
dalam ribuan rupiah
PEGAWAI BARANG MODAL
TAHUN
PAGU REALISASI % PAGU REALISASI % PAGU REALISASI %
2018 463,490 443,445 95.68% 1,293,367 1,290,879 99.81% 484,541 481,808 99.44%

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 50


2019 543,712 542,563 99.79% 1,408,615 1,393,746 98.94% 7,408 7,408 100.00%
2020 427,440 415,322 97.16% 1,121,207 1,052,804 93.90% 317,280 316,193 99.66%

Terlihat dari tabel disamping, di


2,500,000 Tahun 2019, realisasi anggaran
98.87% mengalami peningkatan
2,000,000 99.18% 95.63% dibandingkan dengan tahun
1,500,000 2018, sedangkan untuk tahun
PAGU
2020 terdapat penurunan pada
1,000,000
REALISASI realisasi jika dibandingkan
500,000 dengan tahun 2019. Penurunan
0
tersebut antara lain disebabkan
adanya pandemic COVID-19.
2018 2019 2020

Di tahun 2020, apabila dibandingkan antar output, terdapat beberapa output yang
realisasinya kurang dari 80%, hal tersebut dikarenakan pandemic COVID-19, sehingga
beberapa kegiatan dilaksanakan secara daring dan membatalkan kegiatan perjalanan dinas.
Dapat dilihat dari tabel berikut:
OUTPUT PAGU REALISASI SISA %
Layanan Perbendaharaan Kuasa BUN di Daerah 77,887,000 68,086,900 9,800,100 87,42 %
Laporan Keuangan Tingkat Kuasa BUN Daerah 1,604,000 994,500 609,500 62,00 %
Layanan Sarana dan Prasarana Internal 317,280,000 316,192,800 1,087,200 99,66 %
Layanan Dukungan Manajemen Satker 107,054,000 65,495,150 41,558,850 61,18 %
Layanan Perkantoran 1,362,102,000 1,333,549,021 28,552,979 97,90 %
JUMLAH 1,865,927,000 1,784,318,371 81,608,629 95,63%

Walaupun beberapa kegiatan tidak dapat dilaksanakan secara tatap muka, namun
kegiatan tersebut tetap dilaksanakan dengan baik dan lancar.
Dalam rangka pelaksanaan anggaran tahun 2020, KPPN Palembang telah melakukan
penghematan anggaran dengan merivisi DIPA terkait belanja konsumsi, percetakan dan
perjalanan sampai dengan bulan September 2020 sebagai berikut :
 Efisiensi belanja percetakan dan konsumsi : Rp102.894.000,-;
 Efisiensi belanja perjalanan : Rp10.410.000,-;
 Tidak melakukan perjalanan dalam dan luar kota sejak tanggal 11 maret 2020;
 Melakukan kegiatan pembinaan, sosialiasi dan koordinasi ke satker secara online melalui
media Zoom, WhatsApp, dan telepon;
 Pelaksanaan monitoring dilakukan melalui OMSPAN, email dan WhatsApp.

C. Kinerja Lainnya
KPPN Palembang antara lain telah mendapatkan:
 Predikat Wilayah Bebas Korupsi Tahun 2019;
 Telah tersertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015.

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 51


BAB IV
PENUTUP

Dari uraian pada bab-bab sebelumnya, dapat disampaikan hal-hal sebagai berikut :
1. Dari evaluasi dan analisis terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU), pencapaian target
IKU sebagian besar menggembirakan. Hal ini berarti bahwa pencapaian target secara
rata-rata telah berjalan dengan baik yang ditunjang oleh Sumber Daya Manusia,
peralatan dan peraturan perundang-undangan yang cukup dan berkualitas.
2. Untuk perencanaan kinerja pada masa yang akan datang dan mengantisipasi kendala
yang mungkin timbul maka perlu memperhatikan hal-hal berikut ini :
a. Meningkatkan jumlah pelatihan Sumber Daya Manusia yang tersedia untuk
meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia.
b. Meningkatkan pelaksanaan sosialisasi dan bimtek untuk satker-satker dalam wilayah
pembayaran KPPN Palembang.
c. Meningkatkan ketersediaan peralatan secara kuantitas dan kualitas.
d. Mengupayakan mutasi internal secara terpola dan teratur untuk mengatasi
kejenuhan dalam melaksanakan tugas.

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 52


LAMPIRAN

Laporan Kinerja KPPN Palembang Tahun 2020 53


KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KANTOR WILAYAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA PALEMBANG

Anda mungkin juga menyukai