Anda di halaman 1dari 2

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :

1. Ketepatan retensi dari Immediate Surgical Obturator pada kasus maxillectomy


klasifikasi defek maksila Aramany klas VI di dapat dari retensi benang yang di
jahitkan pada jaringan mukosa sedangkan stabilisasi didapat dengan adanya
perluasan basis rahang atas.
2. Desain pembuatan Immediate Surgical Obturator pada kasus maxillectomy
klasifikasi defek maksila Aramany klas VI menggunakan desain full plate
dengan menggunakan teknik obturator tidak berongga untuk mendapatkan
retensi dan stabilisasi. Perluasan basis pada rahang atas sampai hamular notch
dan dibuatkan sayap mengelilingi mukosa bergerak dan tidak bergerak untuk
menambah stabilisasi.
3. Pada prosedur pembuatan Immediate Surgical Obturator, penulis menggunakan
teknik two piece, antara wax bagian penutup dengan dasar basis ditanam dengan
cara terpisah dengan menggunakan 2 cuvet.
4. Kendala yang dialami penulis pada pembuatan Immediate Surgical Obturator ini
bagian interdental pada gigi terbuka lebar dan gigi pada model kerja patah pada
tahap deflasking dan finishing.

36
B. SARAN
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya maka penulis mencoba memberikan saran
sebagai berikut :

1. Seorang tekniker seharusnya pada saat menduplikat model harus mempunyai


cadangan agar gigi tidak patah pada proses deflasking dan pada saat pengeburan
harus perlahan pada proses finishing dalam pembuatan Immediate Surgical
Obturator.
2. Kerja sama tekniker, dokter gigi, dan pasien sangat dibutuhkan agar tercapai
hasil yang maksimal sehingga protesa obturator dapat berfungsi dengan baik.

37

Anda mungkin juga menyukai