Anda di halaman 1dari 3

Notulensi Presentasi Kelompok 9 (Para Penyandang Cacat/Berkebutuhan Khusus)

MSDM – Teknologi Pendidikan 4A


Anggota Kelompok :
1. Diandra Aulia Putri
2. Efrilla Niza
3. Priska Lidya

Sesi Diskusi
1. Prioritas dalam perekrutan IBK itu sendiri, bagaimana merekrutnya? Apakah
masih ada prioritas orang yang normal disbanding penyandang disabilitas dalam
dunia pekerjaan? (Fatma Hijrie)
Perusahaan banyak yang lebih memprioritaskan orang normal. Perusahaan
mempertimbangkan faktor-faktor. Orang yang disabilitas membutuhkan fasilitas lebih
dalam pekerjaan. Tentunya masih ada yang memprioritaskan orang normal namun tidak
diperlihatkan, namun meskipun begitu masih ada juga perusahaan yang melihat
kompetensi dari penyandang disabilitas itu dan mempertimbangkan segala aspek dalam
perekrutannya meskipun calon pekerja tersebut merupakan penyandang disabilitas.

Tambahan dari Ayesha Zafar : Prioritas untuk perekrutan pekerja normal akan lebih
besar karena pada pasal 53 ayat (1) UU Penyandang disabilitas menyebutkan pemerintah,
pemerintah daerah, BUMN, BUMD wajib memperkerjakan minimal 2% penyandang
disabilitas dari jumlah pegawai, dan pada ayat (2) perusahaan swasta diwajibkan
mempekerjakan penyandang disabilitas minimal 1% dari jumlah pegawai.

2. Apakah ada kontrak khusus bagi penyandang disabilitas? (Nabil Dany)


Tidak ada aturan khusus soal perjanjian kerja pekerja penyandang disabilitas yang
membedakannya dengan perjanjian kerja pekerja lainnya. Dalam Undang-Undang Nomor
8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, disebutkan tentang prinsip perlakuan yang
sama (tanpa diskriminasi) yakni, hak penyandang disabilitas memperoleh pekerjaan yang
diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, atau swasta tanpa diskriminasi.

Namun, ada hal-hal khusus yang perlu diperhatikan dalam mempekerjakan pekerja
penyandang disabilitas sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan. Pasal 5 : Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang
sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan.

Ada hal-hal khusus yang perlu diperhatikan dalam mempekerjakan pekerja penyandang
disabilitas, antara lain:
- Pelatihan kerja bagi pekerja penyandang disabilitas dilaksanakan dengan
memperhatikan jenis, derajat disabilitas, dan kemampuan pekerja penyandang
disabilitas yang bersangkutan
- Pemberi kerja yang mempekerjakan pekerja penyandang disabilitas wajib
memberikan perlindungan sesuai dengan jenis dan derajat disabilitasnya. Misalnya
penyediaan aksesibilitas, pemberian alat kerja, dan alat pelindung diri yang
disesuaikan dengan jenis dan derajat disabilitasnya
- Pemberi kerja harus memerhatikan hak-hak pekerja penyandang disabilitas dalam
Pasal 48 UU 8/2016 yang kami terangkan di atas.

Adapun perjanjian kerja dibuat secara tertulis atau lisan. Untuk perjanjian kerja yang
dipersyaratkan secara tertulis dilaksanakan menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku, antara lain perjanjian kerja waktu tertentu, antarkerja antardaerah, antarkerja
antarnegara, dan perjanjian kerja laut. Selain itu, pemberi kerja perlu menuangkan hal-hal
khusus yang perlu diperhatikan pada Pasal 19 UU Ketenagakerjaan (tentang pelatihan
kerja bagi tenaga kerja penyandang disabilitas), Pasal 67 UU Ketenagakerjaan (tentang
perlindungan penyandang disabilitas di tempat kerja), dan Pasal 48 UU 8/2016 (tentang
penempatan tenaga kerja penyandang disabilitas) dalam perjanjian kerja dengan pekerja
penyandang disabilitas yang bersangkutan.

3. Di Indonesia sendiri bagaimana terkait pekerja penyandang disabilitas, apakah ada


kesenjangan? (Syelma Nuraida)
Masih ada banyak kesenjangan yang terjadi di Indonesia . Contohnya menurut realita di
indonesia, pekerja disabilitas masih mendapatkan kesenjangan sosial, saya mendapat
contoh berita di liputan6.com tentang "pekerja penyandang disabilitas di indonesia masih
rendah". Di Indonesia, rendahnya tingkat partisipasi kerja penyandang disabilitas
menunjukkan bahwa banyak penyandang disabilitas sudah terlebih dahulu mundur dan
tidak berani masuk ke dalam pasar kerja, mengapa? karena dipengaruhi oleh beberapa
permasalahan seperti tidak tersedianya aksesibilitas di lingkungan kerja, kesenjangan
sosial, dan pelatihan pendidikan yang tidak sesuai atau tidak dapat diakses oleh para
penyandang disabilitas. Jadi dapat disimpulkan, materi yang dipaparkan oleh kami /
kelompok 9 masih belum terealisasikan dengan maksimal oleh perusahaan swasta
maupun negeri di indonesia

4. Adakah lembaga khusus yang menaungi pekerja disabilitas? (Rizka Azkia)


Tidak ada lembaga khusus namun ada lembaga yang memang menaungi penyandang
disabilitas contohnya ILO. Dimana ILO merupakan lembaga khusus buruh, namun juga
menaungi pekerja disabilitas serta hakhaknya.

5. Dalam mengadakan fasilitas untuk tenaga kerja penyandang disabilitas, bagaimana


cara perusahaan menyeimbangkan dan mengelola dana yang sesuai dengan income
perusahaan tersebut? (Ratu Sylvia)
Untuk mengelola dana itu sendiri tergantung strategi perusahaan. Karena kemungkinan
untuk mengelola keuangan tiap perusahaan itu berbeda. Tetapi, untuk mengelola dana
fasilitas pekerja penyandang disabilitas hal yang pertama diperhatikan yaitu identifikasi
terlebih dahulu apakah perusahaan mampu / mau mengadakan pekerja disabilitas atau
tidak. Jika mampu, saya akan beri satu contoh bagaimana mengelola data keuangannya.
Hal pertama yang harus dilakukan yaitu menentukan porsi keuangan, misalnya
perusahaan menerapkan pola porsi keuangan dengan angka 30:30:30. Maksud dari angka
tersebut adalah 30% perusahaan gunakan dalam biaya operasional untuk bulan depan
seperti listrik, sewa gedung dan lain sebagainya. 30% perusahaan gunakan untuk
menggaji karyawan, dan 30% sisanya bisa perusahaan gunakan untuk pengadakan
fasilitas untuk para pekerja disabilitas. Tetapi, jika memang perusahaan tidak mau
merekrut pekerja disabilitas, maka 30% ini dapat digunakan pembanguna perusahaan
contohnya seperti promosi perusahaan atau investasi. Jadi dikembalikan lagi apakah
perusahaan mampu atau tidak dalam memfasilitasi penyandang disabilitas. Sebelumnya
juga sudah dijelaskan dalam perekrutan itulah mengapa pada proses perekrutan juga perlu
dilakukan dengan baik untuk perusahaan itu mengetahui apa saja kebutuhan penyandang
disabilitas sehingga dapat disesuaikan dengan dana yang dikelola.

Anda mungkin juga menyukai