Istilah “Penyandang Disabilitas” dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas
(UU 8/2016) dimaknai sebagai :
“setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu
lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk
berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak”.
Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas (UU 8/16) memberi jaminan
bahwa pemerintah dan perusahaan swasta harus mnyediakan kuota untuk tenaga kerja penyandang
disabilitas sebagai pekerjanya. Lebih tepatnya, pemerintah, badan usaha milik negara (BUMN), dan
badan usaha milik daerah (BUMD) wajib mempekerjakan mininal 2% penyandang disabilitas dari
jumlah pegawai. Sementara itu, perusahaan swasta wajib mempekerjakan minimal 1% dari jumlah
pekerjanya.
Diharapkan agar pengusaha atau perusahaan selaku pemberi kerja dapatmulai mnyedaikan kuota
pekerja bagi para penyandang disabilitas.
Hak Pekerjaan Penyandang Disabilitas
UU No 8/2016 - Pasal 11 SWASTA/
• PEMERINTAH
• PEMDA Hak pekerjaan, kewirausahaan, dan PERUSAHAAN
koperasi untuk Penyandang Disabilitas Pasal 47 rekrutmen tenaga kerja
Pasal 45 menjamin proses rekrutmen, meliputi hak: Penyandang Disabilitas (penempatan,
penerimaan, pelatihan kerja, penempatan Hak pekerjaan, kewirausahaan, dan koperasi asistensi, alat dan bentuk tes yang sesuai,
kerja, keberlanjutan kerja, pengembangan untuk Penyandang Disabilitas meliputi hak: keleluasaan dalam waktu pengerjaan tes)
karier yang adil dan tanpa diskriminasi a. memperoleh pekerjaan yang Pasal 48 penempatan (masa orientasi atau
kepada Penyandang Disabilitas diselenggarakan oleh Pemerintah, adaptasi, tempat bekerja yang fleksibel,
Pasal 46 pelatihan keterampilan kerja Pemerintah Daerah, atau swasta tanpa waktu istirahat; jadwal kerja yang fleksibel ,
di lembaga pelatihan kerja Pemerintah, Diskriminasi; asistensi dalam pelaksanaan pekerjaan, izin
Pemerintah Daerah, dan/atau swasta. b. memperoleh upah yang sama dengan atau cuti khusus untuk pengobatan)
Yang bersifat inklusif dan mudah tenaga kerja yang bukan Penyandang Pasal 49 upah kepada tenaga kerja
diakses. Disabilitas dalam jenis pekerjaan dan Penyandang Disabilitas yang sama
Pasal 50 menyosialisasikan tanggung jawab yang sama; dengan non Penyandang Disabilitas
penyediaan Akomodasi yang Layak c. memperoleh Akomodasi yang Layak dengan jenis pekerjaan dan tanggung
dan fasilitas yang mudah diakses , dalam pekerjaan; jawab yang sama.
sanksi administratif d. tidak diberhentikan karena alasan
disabilitas; Pasal 50 Akomodasi yang Layak dan
Pasal 53 Pemerintah, Pemerintah fasilitas yang mudah diakses , mekanisme
Daerah, BUMN/BUMD wajib e. mendapatkan program kembali bekerja;
f. penempatan kerja yang adil, pengaduan
mempekerjakan paling sedikit 2% (dua
proporsional, dan bermartabat; Pasal 53 Perusahaan swasta wajib
persen) Penyandang Disabilitas dari
g. memperoleh kesempatan dalam mempekerjakan paling sedikit 1% (satu
jumlah pekerja.
mengembangkan jenjang karier serta persen) Penyandang Disabilitas dari jumlah
Pasal 54 insentif kepada pekerja.
segala hak normatif yang melekat di
perusahaan swasta yang
dalamnya; dan
mempekerjakan Penyandang
h. memajukan usaha, memiliki pekerjaan
Disabilitas
sendiri, wiraswasta, pengembangan
koperasi, dan memulai usaha sendiri.
Hal-hal yang diperhatikan dalam penempatan pekerja penyandang
disabilitas
Kesesuaian antara pekerjaan yang diberikan Mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial
dengan potensi terbaik penyandang yang disebabkan oleh stigma dan
disabilitas. diskriminasi ataas dasar disabilitas
AKOMODASI INKLUSIF YANG BISA DISEDIAKAN
BAGI PEKERJA PENYANDANG DISABILITAS
Bagi disabilitas netra sediakan informasi dalam format suara atau braille
Informasi dalam bentuk teks atau cahaya bagi disabilitas tuna rungu
PEKERJA DISABILITAS - PEMBERI KERJA
Pekerja Disabilitas :
1. Akses informasi yang terbatas karena berbagai factor
2. Tidak memenuhi persyaratan Pendidikan, sertifikat,
pengalaman kerja, skill, dll
3. Tidak percaya diri pengalaman mengalami
diskriminasi, merasa tidak mampu
4. Kendala akses transportasi pengguna kursi
roda, dll
Pemberi Kerja :
5. Lowongan yang tersedia tidak sesuai dengan
potensi/kemampuan penyandang disabilitas
6. Persyaratan yang sulit, cenderung diskriminatif,
sehingga sangat sedikit yang memenuhi
3. Tidak tersampaikannya sosialisasi informasi lowongan
kepada komunitas penyandang disabilitas
4. Proses pendaftaran berbasis teknologi sehingga tidak
banyak penyandang disabilitas yang bisa mengakses