Anda di halaman 1dari 3

Perang Minahasa/ Perang Tondano I

1. Latar Belakang :
a. Dominasi VOC yang mengganngu kehidupan rakyat Minahasa
b. VOC memonopoli beras Minahasa
c. VOC membendung Sungai Temberan sehingga membanjiri pemukiman penduduk
Minahasa
d. VOC mengultimatum orang-orang Tondano
Isi ultimatum VOC :
1) Orang-orang Tondano harus menyerahkan para tokoh pemberontak kepada
VOC.
2) Orang-orang Tondano harus membayar ganti rugi dengan menyerahkan 50-60
budak sebagai ganti rugi rusaknya tanaman padi karena genangan air Sungai
Temberan.

2. Tokoh : Gubernur Simon Cos

3. Jalannya Perang :
Perang ini terjadi karena usaha VOC memonopoli beras dari Minahasa. VOC
meminta rakyat Minahasa menjual beras hanya kepada VOC. Akan tetapi permintaan
tersebut ditolak oleh rakyat Minahasa dan memicu kemarahan VOC.
Pihak VOC:
a) Membendung Sungai Temberan.
b) Mengeluarkan ultimatum.
c) Mengepung pemukiman baru penduduk Minahasa di Danau Tondano.

Pihak Minahasa:

Penduduk Minahasa mendirikan rumah-rumah apung di sekitar Danau


Tondano untuk mengatasi tindakan VOC yang pertama. Ketika VOC mengeluarkan
ultimatum, rakyat Minahasa tidak menghiraukan ultimatum tersebut. VOC akhirnya
mundur ke Manado.

4. Akhir perang :
Masalah yang dihadapi penduduk Minahasa bertambah setelah VOC mudur ke
Manado. Hasil pertanian penduduk minahasa menumpuk. Awalnya,hasil pertanian
dijual ke pedagang Spanyol, tetapi VOC berhasil mengusir pedagang Spanyol.
Akhirnya, penduduk Minahasa memutuskan menjalin kerja sama dengan VOC agar
hasil panen mereka tidak menumpuk. Kerja sama ini mengakhiri Perang Tondano I.

Perang Tondano II

1. Latar belakang :
a. Kebijakan Gubernur Jendral Daendles yang mendapat mandat untuk
mempertahankan Jawa dari serangan Inggris.
b. Kebijakan Daendels merekrut pasukan dari suku-suku pemberani di Nusantara
untuk menambah jumlah pasukan.
c. Kebijakan kolonial yang memaksa agar rakyat menyerahkan beras secara cuma-
cuma kepada Belanda.

2. Tokoh :
1) Para Ukung
2) Gubernur Jendral Daendles
3) Residen Manado Prediger

3. Jalannya Perang :
Perang Tondano terjadi karena kebijakan Daendels ditolak oleh orang-orang
Minahasa. Dalam perkembangannya, para ukung justru bersatu melawan pasukan
Belanda. Melihat aksi rakyat Minahasa, Belanda mengirimkan pasukan untuk
menyerang Tondano. Belanda kembali menerapkan strategi membendung Sungai
Temberan. Tetapi, strategi ini mempersulit gerak pasukan belanda sendiri.

4. Akhir Perang :
Karena pasukan belanda sulit bergerak karena luapan Sungai Temberan dan
rakyat Minahasa terus melakukan serangan. Rakyat Minahasa pantang menyerah
hingga bulan Agustus 1908. Akhirnya perang dimenangkan oleh rakyat Minahasa
yang pantang menyerah.

Anda mungkin juga menyukai