A. Metode Penelitian
suatu metode yang menggambarkan fakta atau keadaan serta peristiwa yang terjadi
dianalisis dan disimpulkan sehingga dapat disusun menjadi suatu karya ilmiah.
berikut:
b. Studi lapangan, yaitu peneliti secara langsung mendatangi objek yang akan
52
53
Bandung.
artinya hanya sebagian populasi berdasarkan atas tujuan yang ada pada
(N=55).
ini teknik yang digunakan adalah teknik sensus seluruh pegawai yang
ada pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung yang terdiri
untuk dapat diamati dan diukur. Adapun variabel-variabel yang dipergunakan dalam
penelitian ini adalah Pemberdayaan Sumber Daya Manusia sebagai variabel bebas
TABEL 4
DIMENSI DAN INDIKATOR PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Variabel Dimensi Indikator Item
Bebas
1 2 3 4
Pemberdaya 1. Mengembangkan a. Pemberitahuan 1
an Sumber Visi Bersama visi/tujuan Dinas oleh
Daya pimpinan 2
Manusia b. Pengarahan dari
pimpinan
a. Pentingnya pendidikan 3
2. Mendidik dan pelatihan
b. Memberikan kursus 4
keahlian
5
a. Proses kerja
3. Menjauhkan disesuaikan dengan 6
rintangan- urutan pelaksanaan
rintangan pekerjaan
b. Memindahkan
pegawai apabila tidak 7
dapat menyesuaikan
diri
c. Peraturan mendukung 8
terhadap
berkembangnya 9
pegawai
a. Jujur dan terbuka 10
dalam melakukan
dialog 11
4. Mengungkapkan b. Pentingnya 12
keterbukaan dalam
13
organisasi
c. Teguran dari pimpinan
a. Kebebasan dalam
melaksanakan 14
b. Pemberian pujian dan 15
penghargaan Finasial
5. Menyemangati a. Fasilitas kerja dalam 16
melaksanakan
pekerjaan
b. Alat transportasi yang 17
55
ada Ditetapkan 18
6. Memperlengkapi a. Penilaian terhadap
hasil kerja
b. Senang terhadap hasil
kerja
a. Melakukan antisipasi
7. Menilai masalah
b. Mengharapkan
keberhasilan dalam
pelaksanaan
pemberdayaan
8. Mengharapkan
Sumber : Modifikasi peneliti dari buku “Empowering People Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia”, Aileen Mitchell stewart (1999: 112- 127)
TABEL 5
menyelesaikan 27
persoalan yang timbul
5. Cooperation
28
(kerjasama) a. Kesediaan untuk
bekerjasama 29
6. Dependability
b. Hubungan dalam 30
(dapat dipercaya) lingkungan kerja
a. Tingkat kedisiplinan
7. Initiative
pegawai 31
(inisiatif) b. Memiliki kesadaran
dalam hal 32
menyelesaikan tugas
8. Personal a. Semangat dalam
menyelesaikan 33
Qualities
pekerjaan
(kepribadian) b. Memberikan saran
dan ide 34
urutan dan meningkatkan data yang diperoleh sehingga mempunyai makna yang
mudah untuk diartikan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan uji penganalisaan
fi
P= ×100 %
N
Keterangan :
P = Persentase
f = Frekuensi
N = Populasi
i = 1,2,….,N (1992:50)
B. Objek Penelitian
1. Sejarah Perusahaan
Nasional. Lembaga ini mempunyai tugas utama yaitu membantu Presiden dalam
ini dicantumkan pula tentang pembentukan Direktorat Jendral Pariwisata dalam suatu
rangka untuk menjamin pembinaan dan pembangunan yang efektif dan berlanjut
58
dalam pelaksanaan yang diusahakan oleh pihak pemerintah dan swasta. BAPARNAS
Pariwisata Tingkat I Jawa Barat, setelah itu dibentuk Dinas Pariwisata Kotamadya
Tingkat II Bandung berdasarkan Peraturan Daerah No. II/1969, pada tahun 1971
sampai dengan 1987 tercatat dengan nama Kantor Pariwisata Daerah (Kaparda).
Sejak keluarnya Peraturan Daerah No. II/ 1985 tentang pembentukan Dinas
dan mendapatkan penambahan kewenangan yang lebih luas terhadap urusan Biro
Perjalanan dan Hotel Berbintang. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dalam
upaya memenuhi kewenangan yang diberikan berdasarkan UU No. 22/ 1999 struktur
organisasi dan tata kerja Dinas Pariwisata Kota Bandung pun mengalami beberapa
perubahan yang diatur dalam Peraturan Daerah No. 5 tanggal 7 Maret 2001 mengenai
Desember 2007 melalui Peraturan Daerah No. 13 Tahun 2007 Dinas Pariwisata Kota
59
Bandung dirubah lagi menjadi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung
sampai sekarang.
Visi diatas mengandung pengertian bahwa kota Bandung sebagai kota seni
budaya (Puseur Budaya) dan kota tujuan wisata saat ini, dan merupakan upaya yang
secara intens dilakukan pada periode 2009-2014, sehingga kota Bandung ke depan
benar-benar menjadi kota seni budaya dan tujuan wisata yang berdaya saing tinggi
sejajar dengan kota-kota lain di dalam dan luar negeri yang selama ini telah
4. Meningkatkan destinasi pariwisata kota yang berdaya saing tinggi baik pada
Program dan kegiatan yang akan dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan
pariwisata pada tahun 2009-2014 berpedoman kepada program dan kegiatan yang
telah ditentukan dalam peraturan Mentri Dalam Negeri no. 13 tahun 2006 jo.
dengan kebutuhan dan kondisi anggaran yang tersedia, program dan kegiatan tersebut
adalah :
keanekaragaman budaya
swasta
pariwisata
pariwisata
dunia usaha
63
destinasi pariwisata
standarisasi
kemitraan
pariwisata
2. Profil Perusahaan
Perangkat Dinas (SKPD) Dari Pemerintah Kota Bandung yang mempunyai tugas
berdasarkan asas otonomi dan pembantuan. Dinas ini terdiri dari empat bidang yaitu:
64
Bidang Objek Wisata, Bidang Sarana Wisata, Bidang Pemasaran, Bidang Seni
Setiap bidang dibagi dalam dua seksi yaitu: Bidang Objek Wisata dibagi
sibagi menjadi Seksi Promosi dan Kerjasama Wisata, Bidang Seni Budaya dibagi
menjadi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian serta Sub Bagian Keuangan dan
Tabel 5
Golongan Pegawai
No Golongan Jumlah
1 Golongan IV 11
2 Golongan III 29
3 Golongan II 11
4 Golongan I 4
Sumber Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata (2014)
Tabel 6
Jabatan Pegawai
No Jabatan Jumlah
1 Kepala Dinas 1
2 Sekretaris 1
3 Kepala Bidang 4
4 Kepala Seksi 7
5 Kepala Sub Bagian 2
6 Kepala UPT 1
65
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung telah memiliki situs internet
yang dapat di akses oleh masyarakat yaitu: www.bandungtourism.com situs ini berisi
Gambar 1
Struktur Organisasi
KEPALA DINAS
Drs. H.HERRY M. DJAUHARI,
MM SEKRETARIS
Dra. Hj. DIENCE
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONA
L
KASUBBAG TU UPT
PADEPOKAN
ATY ATIPAH, S.Ip.
tugas pokok sebagai mana dimaksud di atas, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
mempunyai fungsi:
dan fungsinya.
67
Kebudayaan dan Pariwisata. Sedangkan rincian tugas pokok dan fungsinya ditentukan
dengan peraturan Walikota Bandung No. 475 Tahun 2008. Pada dasarnya kegiatan
yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata adalah melakukan pembinaan
kesekretariatan dinas.
yang sudah ada seperti museum, kebun binatang, dan tempat hiburan.
dijadikan objek wisata baru, seperti wisata belanja, wisata kuliner, dan
budaya.
6. Susunan Kepegawaian
potensi sumber daya manusia yang ada pada Disbudpar saat ini dapat dilihat pada
Tabel 7
69
Susunan Kepegawaian
IV/a
Eselon - 4 4
IV/b
Eselon 1 - 1
IV/c
Pelaksana 17 5 22
Jumlah 35 20 55
Sumber Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata (2013)
Tabel 8
Kondisi Pegawai
SD
Lulusan - - -
SLTP
Lulusan 10 5 15
SLTA
Lulusan 1 1 2
D3
Lulusan 9 8 17
70
S1
Lulusan 7 7 14
S2
Lulusan 2 5 7
S3
Jumlah 29 26 55
Sumber Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata (2014)
Tabel 3.7
Tabel 9
Jumlah Pegawai
Tabel 10
pendidikan
Tabel 11
kehidupan. Namun demikian, daya tarik kota Bandung kenyataannya dapat menarik
Provinsi Jawa Barat. Kondisi daya tarik yang dimiliki kota Bandung sebagai
usaha pariwisata (seperti akomodasi, makanan dan minuman, biro dan agen
perjalanan wisata, hiburan dan rekreasi), dan usaha lain yang terkait dengan
pariwisata (usaha perdagangan, usaha jasa telekomunikasi dan informasi, usaha jasa
transportasi, serrta usaha sarana umum) yang pada dasarnya ditujukan untuk
kabupaten disekitar kota Bandung, karena itu seyogyanya kota dan kabupaten diluar
Raya. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Kota Bandung pada gilirannya dapat
dinikmati juga oleh kota dan kabupaten disekitar kota Bandung. Perkiraan pola
untuk akomidasi dan makan dapat diraih oleh kota Bandung, sedangkan sisanya
dinikmati oleh kota dan kabupaten lain di sekitar kota Bandung dalam bentuk
8. Kebudayaan
Budaya dan Tujuan Wisata Tahun 2014” dengan indikator sebagai berikut :
1. Banyaknya pagelaran seni dan event seni budaya secara periodik dan
berkesinambungan.
2. Jumlah lingkung seni dan pelaku seni, serta komunitas seni budaya yang telah
mendapat legalitas.
Tabel 12
74
No Jenis Event
Seni Tradisional Seni Budaya dan Kontemporer
.
1 14 143
2 30 96
3 105 76
4 98 111
247 426
Sumber : Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata (2014)
Tabel 13
Lingkung seni yang berada di Kota Bandung
N Aspek Jumlah Keterangan
No.
1 Jenis Kesenian Tradisi 48
2 Jenis Kesenian Non Tradisi 25
3 Lingkung Seni Tradisi 576
4 Lingkung Seni Non Tradisi 248 Jumlah Lingkung Seni= 824 LS
Sumber : Hasil pendapatan per-kecamatan tahun 2013
Adapun jumlah lingkung seni yang telah mendapat legalisasi dari Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata sampai dengan tahun 2011 berjumlah 186 Lingkung Seni.
keberdayaan pelaku seni, yang dalam konteks masyarakat merupakan individu yang
Potensi seni budaya yang telah teridentifikasi dilihat dari kualitas dan kuantitas cukup
mumpuni untuk berkiprah pada event-event yang telah besar. Perkembangan kegiatan
atau potensi seni budaya dalam rangka menunjang indikator Bandung Kota Seni
Tabel 14
No.
1 Potensi Seni Budaya di Kota 17 17 38 38 62
1 Bandung
3 Jumlah Lembaga Pendidikan Seni 13 13 13 13 13
2
3 Jumlah Galeri (Rumah Lukisan) 27 27 28 28 28
3
4 Jumlah Gedung Pertunjukan 13 13 13 13 12
4
5 Jumlah Museum 6 6 6 6 6
6 Jumlah Gedung Bersejarah / BCB 641 6 6 6 6
37 37 37 37
7 Jumlah Sanggar dan Lingkungan 362 3 5 5 8
Seni 99 91 91 19
8 Pegelaran Seni Budaya 316 352 465 796 1.054
9 Lapangan Terbuka 16 16 16 16 16
Sumber Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata (2014)
budaya, kunjungan lapangan dan hasil dialog Jasmara dengan Bapak Walikota
representatif.
syarat terlegalisasi.
seni, komunitas seni, dan insan-insan seni budaya yang telah memberi
Bandung.
daerah.
pemangku kepentingannya.
77
seni budaya.
10. Kepariwisataan
kota untuk mandiri, yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan asli daerah
dalam wujud pengembangan kota Bandung dari tahun ke tahun semakin meningkat,
Tabel 15
0
2 Wisman 87.000 91.350 94.600 137.268 157.066
Jumlah 1.837.00 1.928.850 2.019.900 2.557.373 2.638.555
0
Sumber : Dinas Pariwisata Kota Bandung tahun 2014
kunjungan wisatawan yang datang lebih dari 7,5 juta orang (sumber : perkiraan BPS
kota Bandung 2011). namun sebagai mana tampak dalam tabel diatas, baru sejumlah
2.557.373 orang yang lama tinggal kurang dari 1,5 hari. Terlihat bahwa pasar wisata
Diperlukan suatu strategi kuat untuk dapat mengembangkan destinasi kota Bandung,
Dalam upaya menciptkan kota Bandung sebagai atraksi wisata yang berdaya
saing, diperlukan upaya nyata pengembangan dan pengelolaan produk wisata secara
produk wisata di kota Bandung di dasarkan atas tiga komponen utama yaitu 3A
Tabel 16
.
79
Merdeka, dan
665 Bangunan
Haritage
Lainnya
Keunikan Cultural Saung
Atraction Angklung
Mang Ujo,
Taman Budaya,
Padepokan Seni
Kota Bandung,
Rumentang
Siang, YPK
Naripan
Ethnic Ujung Berung
penataan)
Population Sepanjang Jalan
Gasibu, Braga
City Walk,
Ciwalk, Cilaki,
80
Cikapundung,
Taman Alun-
alun
Buatan Usaha Daya Permainan Berjumlah 238
Diskotik,
Karaoke, dll
Monumen Sejarah dan Monumen
Tematik Bandung
Lautan Api,
Monumen
Perjuangan
Rakyat Jawa
Barat,
Monumen
Persib,
Monumen
Pertambangan
Wisata Minat Wisata Seni Selasar
Barli, dll
Wisata PT. Dirgantara,
81
Teknologi dan
Teater IMAX
Sabuga,
Museum
Geologi,
Museum Asia
Afrika
Wisata Sentra
Belanja Perdagangan
Cihampelas,
Cibaduyut,
Cigondewah,
Factory Outlet,
Cimol, Pasar
Baru, Kebon
Kelapa
Wisata Sepanjang Jl.
Kuliner Dago,
Burangrang,
PLN dan
82
Gardujati, RM.
Khas Daerah,
Brownies
Kukus
Kartikasari,
Karyaumbi,
Oncomraos,
(RM> 219
buah), dll
Wisata Driving Range,
Bowling, Ice
skating,
Berkuda
MICE Fasilitas
Miting,
Incentive,
Conference,
Exhibition
Wisata General Check
Kesejahatan Up RS.
Rohani Tauhid,
83
Babussalam
Wisata ITB, UPI,
Pendidikan UNPAD,
UNPAR<
STP_Bandung,
UNPAS,
Unisba, dll
Prilaku Bersahabat Perilaku adat
Masyarakat masyarakat
Sunda “Tempo
Doeloe”
Suka Menolong Perilaku adat
masyarakat
“Tempo
Doeloe”
Terampil Romantika
masyarakat
kecil yang
mencari nafkah
dengan
berprilaku
kreatif
Alam Daratan Natural Parks Sebagian
Ir. Juanda,
Taman Kota,
dan Taman
Lingkungan
Geologi Batas danau
purba bandung
yang terbentuk
singkapan
batuan hasil
letusan gunung
yang
membentuk
dataran tinggi
bandung
Letak Sebagai kota
perlintasan
antara berbagai
kota di Jawa
Barat
Meteorologi Udara khas
85
tropis yang
hangat dan
lembab untuk
dinikmati
Hidrologi Air Terjun
Curug Dago,
Sungai
Cikapundung,
Kolam
Botani Jenis tumbuhan
peneduh jalan,
dan bunga
Patrakomala
(Bunga khas
kota Bandung)
Zoologi Berbagai jenis
burung dan
kelelawar
Hutan Alam, Sekitar
Transportasi Citylink,
Merpati,
Deraya, Air
86
Asia.
Transportasi
dalam kota
Akomodasi Berbintang, Chain :
Non-Bintang, Internasional
Akomodasi
lainnya
Restoran Talam Tradisional,
Talam
Kencana
Usaha Cakra I, II, Biro Perjalanan
Perjalanan
Wisata
(CBPW), Agen
Perjalanan
Wisata (APW)/
Pelayanan Pelayanan Rumah Sakit, Tipe A, B, C,
87
Puskesmas,
Disetiap
Klinik Kelurahan
Bersalin 24 Jam
Pengobatan Tradisional
Alternatif
Keamanan POLRI, TNI, Kota, Resort,
Hansip, Sektor,
Satpam Lingkungan
3 Aksesibilitas Infrastruktur Jaringan Jalan Jalan Kereta Dapat dilalui
Lingkungan sebagainya.
Jaringan Listrik PLTA, PLTD, Sampai saat ini
Satelindo,
Bakrie Com,
Mobile 8
88
Sumber : Diolah kembali dari hasil Pokja P3STA DPE Tahun Lalu (2013)
Namun disisi lain, tidak dapat dipungkiri bahwa realitas yang ada menunjukan
pengelolaan dan pengembangan produk wisata kota Bandung dirasaka belum optimal
tertatanya sentra atau zona aktivitas dan fasilitas (belanja dan jajanan atau makanan
khas) yang berakibat kemacetan jalan pada hari-hari libur, belum tersedianya sarana
harus menjadi titik awal perbaikan semua lini dan sektor terkait untuk mampu
MICE bersekala besar. Fakta-fakta kasat mata lainnya yang belum sepenuhnya
udara, terminal angkutan darat, dan stasiun kereta api, belum mencerminkan sebagai
Kota Bandung
pemimpin dalam meningkatkan kinerja pegawai sehingga tujuan dan sasaran dalam
gambaran umum pemberdayaan sumber daya manusia pada Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Bandung yang peneliti ukur dari bahan-bahan pemberdayaan sumber
daya manusia yang dilakukan oleh kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dapat
Adanya visi dan misi organisasi berfungsi agar staf memiliki gambaran jelas
tentang apa yang dikehendaki dan mengapa. Jika setiap pegawai mengetahui jelas
mengenai tujuan organisasi maka sebagian besar kegiatan akan terkoordinasi dengan
bersama dengan memprioritaskan tujuan organisasi dan kerja sama antar pegawai
dan Pariwisata Kota Bandung pelaksanaan indicator yang pertama ini belum
sepenuhnya tercapai, hal ini terlihat dari kurangnya kerjasama divisi kebudayaan dan
90
b. Mendidik
Kesempatan yang harus diberikan kepada staf bertujuan agar dapat berpikir
sendiri dan membuat keputusan sendiri tentang apa yang harus dikerjakan, oleh sebab
itu pendidikan bertujuan untuk mengusahakan agar prilaku staf mengetahui adanya
mendasarinya.
pendidikan pegawai yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung,
tidak semua pegawai diberikan suatu kesempatan untuk mengembangkan diri dengan
memberi pendidikan dan latihan hanya yang dikhususkan bagi pegawai yang akan
c. Menjauhkan Rintangan-Rintangan
Rintangan dalam pekerjaan akan selalu ada, karena bukan hanya pada
pekerjaan dalam organisasi saja akan tetapi rintangan hidup pada setiap manusia pasti
segala sistem dan prosedur sejalan dengan tujuan-tujuan organisasi, rintangan didalam
organisasi biasanya terletak pada prosedur atau proses administrasi maupun dari
belum terleaksana dengan baik, hal ini terlihat dari pimpinan belum berusaha
menjauhkan segala macam halangan, baik itu prosedur ata proses administrasi,
pegawai serta hal teknis berupa keinginan pegawai untuk meningkatkan kemampuan
permohonan 3 bulan sebelum pension karena harus mengumpulkan data dan arsip
d. Mengungkapkan
terlebih dahulu arti pemberdayaan itu sendiri dan manfaat yang diterima oleh pegawai
pimpinana dengan jelas dan tentang bagaimana kinerjanya selama ini, agar pegawai
cukup percaya diri untuk menggunakan inisiatif mereka dan berusaha untuk
memperluas batas lingkup yang dapat mereka lakukan pada Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Bandung bahwa pelaksanaan indikator yang keempat ini belum
terlaksana dengan baik terlihat dari pimpinan belum memberikan penjelasan dengan
jujur dan jelas kepada para pegawai bagaimana keadaan kinerja mereka, misalnya
e. Menyemangati
Selain bersikap terbuka dan jujur pimpinan dapat menciptakan kegairahan dan
semngat akan program pemberdayaan dari pegawai. Selain itu pimpinan harus
mengendalikan mereka.
dan Pariwisata Kota Bandung bahwa pelaksanaan inidikator yang kelima ini sudah
terlaksan dengan baik, hal ini terlihat dari pimpinan yang sering memberikan pujian
atau penghargaan kepada pegawai yang telah melaksankan tugasnya dengan baik.
f. Melengkapi
bertanggung jawab agar pegawainya memiliki segala hal yang diperlukan seperti
peralatan maupun perlengkapan kerja serta keadaan lingkungan yang memadai untuk
menjamin keberhasilan.
prasaran yang ada, cukup menunjang terhadap proses pelaksanaan pekerjaan seperti
jumlah komputer untuk setiap bagian atau seksi sehingga dalam menyelesaikan suatu
g. Menilai
proses dan bukan peristiwa, maka pemantauan dan penilaian harus dilakukan terus-
menerus.
Pariwisata Kota Bandung bahwa pelaksanaan indicator ini belum terlaksana dengan
baik, hal ini terlihat pimpinan belum dapat menilai kemampuan dar para pegawai
dalam pelaksanaan pekerjaan, misalnya dalam hal administrasi dan penginputan data
pada bagiian Tata Usaha banyak yang tidak sesuai dengan kemampuannya, sehingga
h. Mengharapkan
Jenis masalah yang mungkin terjadi tergantung pada organisasi dan khususnya
lingkungan serta pegawainya, oleh karena itu dimana dan mengapa masalah-masalah
semacam itu mungkin akan terjadi dalam organisasi karena pimpinan tidak pernah
Pariwisata Kota Bandung bahwa pelaksanaan indikator ini sudah terlaksana dengan
baik, hali ini terlihat dari pimpinasn yang selalu melakukan antisipasi sejak dini
pekerjaan.
Kota Bandung
kinerja peegawai. Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung menunjukan
94
kuantitas dari pekerjaan yang diberikan terhadap pegawai sehingga nantinya pegawai
tidak merasa terbebani oleh pekerjaan yang diberikan oleh pemimpin dalam
melaksanakan tugasnya.
dan Pariwisata Kota Bandung bahwa pelaksanaan indicator ini belum terlaksana
dengan baik hal ini terlihat dari masih terjadinya keterlambatan dalam hal
waktu, semestinya setiap akhir bulan sudah selesai tapi sering terjadi pada bulan
dalam menyempurnakan hal-hal kecil sehingga tampilan hasil akhir akan menunjukan
berkualitas tidaknya suatu pekerjaan dan kualitas dari suatu pekarjaan adalah sangat
Pariwisata Kota Bandung bahwa pelaksanaan indicator ini belum terlaksana dengan
baik hal ini terlihat pada sub bagian umum dan kepegawaian dalam membuat laporan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
bagan.
keterampilanya
kesuksesan jika para pegawai yang ada didalamnya tidak mengetahui dan memahami
tugas yang diberikan kepadanya. Oleh karena itu penting bagi pegawai untuk
dan Pariwisata Kota Bandung bahwa pelaksanaan indicator ini belum terlaksana
dengan baik, hal ini terlihat dari masih adanya pegawai yang kurang memiliki
untuk selalu mencoba hal-hal baru yang lebih baik lagi dalam rangka pencapaian
Berdasrkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Bandung bahwa pelaksanaan indicator ini sudah terlaksana dengan
baik, hal ini terlihat dari pegawai di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung
anggota organisasi)
bersosiaslisasi dan membuka jalan untuk menumbuhkan komunikasi yang baik dan
dan Parwisata Kota Bandung bahwa pelaksanaan indicator ini cukup terlaksana
dengang baik, hal ini terlihat dari kerjasama dan hubungan komunikasi yang baik
sesame pegawai baik itu sesame sub divisi atau antar divisi.
penyelesaian kerja
profesionalisme seorang dalam bekerja untuk itu pengasahan ilmu agar lebih ahli
dibidangnya dalam bekerja adalah hal yang harus dimiliki setiap pegawai.
97
Parwisata Kota Bandung bahwa pelaksanaan indicator ini belum terlaksana dengan
baik, hal ini terlihat dari keandalan pegawai pada seksi pengelolaan budaya daerah
kurang terasah. Serta kehadiran pegawai dalam setiap harinya dirasa masih kurang,
terlihat dari seringnya ketidakhadiran pegawai pada hari-hari tertentu, hal ini terlihat
memperbesar tanggungjawabnya
dan Parwisata Kota Bandung bahwa pelaksanaan inidikator ini suda terlaksana
dengan baik, hal ini terlihat dari pegawai pada sub bagian umum dan kepegawaian
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung dalam penyusunan arsip-arsip yang
pelaksanaan kerja, sikap positif yang tertanam dalam diri pegawai melahirkan sikap
kerja yang mampu menghadapi berbagai permasalahan kerja secara positif pula.
98
dan Pariwisata Kota Bandung bahwa pelaksanaan indicator ini sudah terlaksana
dengna baik, hal ini terlihat dari sikap pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
pekerjaan dan para pegawai selalu berusaha bersikap baik dalam bekerja sehingga