Oleh:
MUHAMMAD SUAYIB
201730145
MUHAMMAD SUAYIB
201730145
Makassar, 2021
Pembimbing I Pembimbing II
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
A. Latar Belakang
sistem perbankan syariah yang tanpa bunga (riba). Bank di Indonesia terbagi
menjadi dua, yaitu bank syariah dan bank konvensional. Menurut Undang-
dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah.
Bank Muamalat berdiri sebagai bank syariah pertama yang kemudian bank-bank
sekarang ini sudah banyak bank dan semakin berkembang dengan adanya
tanpa bunga
Oleh karena itu, sudah semestinya sistem bagi hasil menjadi sistem yang
yang memiliki usaha pokok berupa pemberian fasilitas pembiayaan dan jasa-jasa
lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi.
terdapat beberapa akad pelengkap salah satunya adalah akad atau pembiayaan
ijarah. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Haris Romdhoni dan Ferlangga
negativ terhadap probabilitas. Dan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dinar
maupun jasa tanpa perpindahan hak milik atas manfaat atau jasa yang di
kinerja yang baik oleh regulator perbankan. Salah satu indikator untuk menilai
kinerja keuangan suatu bank adalah melihat tingkat profitabilitasnya. Kinerja
bank. Penilaian kinerja keuangan bank salah satunya dapat dilihat dari
profitabilitasa.
adalah salah satu bentuk rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat
laba.
Menurut Munawir (2004) Rasio ini menunjukkan hasil dari seluruh aktiva
rasio ini diukur dengan persentase. Semakin kecil (rendah) rasio ini semakin
tidak baik, demikian sebaliknya semakin tinggi rasio ini semakin baik. Return on
Asset (ROA) sangat penting, karena rasio ini mengutamakan nilai profitabilitas
suatu bank yang diukur dengan aset produktif yang dananya sebagian besar
berasal dari Dana Pihak Ketiga (DPK). Semakin besar Return on Asset (ROA)
suatu bank maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank
tersebut, dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset
tahun berubah-ubah.
Pada awal tahun 2010 profitabilitas sebesar 1,48%, kemudian turun dan
terhadap penilaian kinerja keuangan bank yang merupakan salah satu indikator
B. Rumusan Masalah
dikemukakan adalah:
syariah?
C. Tujuan Penelitian
terhadap profitabilitas.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis
profitabilitas.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjaun Teoritis
1. Konsep Bank
adalah bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau
prinsip hukum islam yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia seperti
universalisme (alamiyah), serta tidak mengandung gharar, maysir, riba, zalim dan
prinsip islam, yakni bank dengan tata cara dan operasinya mengikuti ketentuan-
yang bekerja berdasarkan etika dan system nilai islam, khususnya yang bebas
dari bunga (riba), bebas dari kegiatan spekulatif yang non produktif, bebas dari
hal-hal yang tidak jelas (gharar), berprinsip keadilan dan hanya membiayai
bagi hasil yang merupakan landasan utama dalam semua operasinya baik dalam
syariah penyaluran dana biasa disebut dengan pembiayaan). Oleh karena itu,
terutama juga menggunakan prinsip bagi hasil. Dalam penghimpunan dana, bank
syariah dapat juga menggunakan prinsip wadi’ah, qardh, maupun ijarah. Dalam
pembiayaan, bank syariah dapat juga menggunakan prinsip jual beli dan sewa
adalah suatu lembaga intermediasi dan penyedian jasa yang lebih menekankan
pada prinsip bagi hasil yang merupakan landasan utama dengan ketentuan-
undang no 21 tahun 2008 juga memaparkan fungsi bank syariah dalam pasal
4 sebagai berikut:
Bank syariah dan unit usaha syariah wajib menjalankan fungsi dan
menyalurkan dana masyarakat, Bank syariah dan unit usaha syariah dapat
menjalakan fungsi social dalam bentuk lembaga baitul mal, yaitu menerima
dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana social
syarian dan unit syariah dapat menghimpun dana socialyang berasal dari
pengusaha (mudharib).
namun dengan catatan sesuai koridor syariah, dan pengelola fungsi social.
2. Profitabilitas
Mamduh M. Hanafi (2012) Profit adalah berapa banyak uang yang Anda
waktu.
usaha. Dengan kata lain, profitabilitas dapat menunjukkan seberapa efisien suatu
ada.
tersisa setelah Anda mengurangi biaya produksi barang yang terjual dari angka
penjualan total.
berikut :
LABA BERSIH
ROA=
TOTAL ASET
Keterangan :
Ada beberapa tujuan dan manfaat dari rasio profitabilitas antara lain
sebagai berikut:
a. Tujuan profitabilitas
b. Manfaat profitabilita
waktu.
3. Ijarah
guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui
itu sendiri. Dengan demikian akad ijarah tidak ada perubahan kepemilikan, tetapi
hanya perpindahan hak guna saja dari yang menyewakan pada penyewa.
akad atas suatu kemanfaatan yang mengandung maksud tertentu dan mubah,
menjadikan milik suatu kemanfaatan yang mubah dalam waktu tertentu dengan
yang mubah berupa barang tertentu atas dijelaskan sifatnya dalam tanggungan
dalam waktu tertentu, atau transaksi atas suatu pekerjaan yang diketahui dengan
hak guna dari barang atau jasa yang diikuti dengan pembayaran upah atau biaya
barang atau jasa, melalui sewa tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan
atas barang itu sendiri.Adapun Rukun dan syarat Ijarah sebagai berikut:
a. Jenis-jenis ijarah
1) Ijarah amal
membayar upah atas jasa yang diperoleh. Pengguna jasa (employer) disebut
mustajir dan pekerja disebut ajir, dan upa yang dibayarkan kepada ajir disebut
ujar.
2) Ijarah ain
Ijarah ain adalah jenis ijarah yang terkait dengan penyewaan aset dengan
tujuan untuk mengambil manfaat dari aset itu tanpa harus memindahkan
kepemilikan dari asaet itu. Dengan kata lain, yang dipindahkan hanya usfruct
3) Ijarah Wa Iqtina
AITAB.
Ijarah wa iqtina muncul sebagai produk baru dalam perbankan syariah karena
prinsip syariah tidak melarang dilakukan perjanjian antara pemberi sewa dan
musyrakah.
5) Ijarah Multijasa
nasabah umtuk memperoleh manfaat atas suatu jasa, misalnya jasa berupa
2. Syarat manfaat:
c. Syarat Ijarah
Adapun syarat-syarat yang dimaksud adalah:
dalam melakukan transaksi, maka akad ijarah semacam ini tidak sah.
sebab itu, bagi orang yang belum baliqh dan tidak berakal, seperti
anak kecil dan orang gila transaksinya menjadi tidak sah. Beda dengan
itu tidak harus baliqh, namun anak yang mumayyiz (yang bisa
3. Upah atau sewa dalam transaksi ijarah, harus jelas memiliki sifat
1. Al-Qur’an
untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya”
(Al-Qashas:26)
2. Hadis
Ahamad Abu Daud dan An-Nasa Meriwayatkan dari Saad bin Abi
Keterangan:
3. Mudharabah
(shahibul maal) dan pengguna dana (mudharib) untuk digunakan aktivitas yang
produktif di mana keuntungan dibagi kedua belah pihak antara pemilik modal dan
pengelola dana. Apabila terjadi kerugian ditanggung oleh pemilik modal, jika
kerugian itu terjadi dalam keadaan normal, pemodal (shahibul maal) tidak boleh
(Mardani, 2012).
pihak atau lebih untuk melakukan kerja sama usaha. Satu sebagai penyedia
modal sebesar 100% yang disebut sebagai Shahibul Maal dan pihak lainnya
bagi untung dan rugi (profit and loss sharing) atau metode bagi pendapatan
(revenue sharing) antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah
disepakati sebelumnya.
pihak dimana satu pihak berperan sebagai pemilik modal dan mempercayakan
sejumlah modalnya untuk dikelola oleh pihak kedua, yakni si pelaku usaha,
yang didasarkan pada prinsip profit sharing, yang satu sebagai pemilik modal
dan yang kedua menjalankan usaha. Modal disini berupa uang dan tidak boleh
berbentuk barang.Pemilik modal dapat disebut shahibul maal, rabbul maal, atau
ra'sul maal.
a. Jenis-jenis mudharabah
1. Mudharabah Muthalaqah
pihak yaitu shahibul mal dan mudharib, yang mana shahibul maal
menyerahkan spenuhnyan atas dana yang diinvestasikan kepada
2. Mudharabah Muqayyadah
dua pihak yang mana pihak pertama sebagai pemilik dana (shahibul maal)
b. Tabungan Mudharab
c. Deposito Mudharab
hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu, susuai dengan akadperjanjian yang
dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu
dan/atau UUS.
Bagi hasil adalah pembagian atas hasil usaha yang telah dilakukan oleh
pihak-pihak yang melakukan perjanjian yaitu pihak nasabah dan pihak bank
syariah.
1. Shohibul Maal (penyedia dana) dan mudharib (pengelola dana) harus sama-
hukum ini merupakan pengecualian dari masalah penipuan (gharar) dan ijarah
1. Al-Qur’an
“ Dan yang lain berjalan dibumi mencari sebagian karunia Allah” (Q.S Al-
Muzammil :20)
Jum‟ah:10
2. Hadis
Hadis yang diriwayatkan oleh Shuhaib r.a bahwa Nabi SAW bersabda :
Ada tiga perkara yang didalamnya terdapat keberkahan yaitu jual beli
Kemudian ada hadis dari Hakim bin Hizan r.a bahwasanya ia pernah
modalku”.
3. Ijma
bangsa Arab jahilah, dan bangsa Quraisy. Mayoritas orang Arab bergelut
4. Qiyas
miskin dan ada pula yang kaya. Disisi lain, banyak masyarakat yang kaya
tapi tidak bisa mengusahakan hartanya. Dan satu sisi yang lain, ada pula
orang miskin yang mau bekerja, tetapi tidak memiliki modal. Dengan
Pembiayaam Mudharabah
Total pembiayaan.
Keterangan:
A. Kerangka Konseptual
yang akan diteliti yaitu pengaruh pembiyaan mudharabah dan ijarah terhadap
profitabilitas.
Selain itu profitabilitas juga merupakan hasil akhir bersih dari berbagai
dipaparkan pada sub bab sebelumnya maka maksud dari penelitian ini untuk
Variabel independen dalam penelitian ini yaitu ijarah menurut Ismail dkk
profitabilitas. Dari hasil penelitian Ismail dkk (2015) dalam ijarah bank
orang lain dengan suatu ganti pembayaran. Sehingga sewa menyewa atau
dalam waktu tertentu dengan pembayaran upah sewa (ujrah), tanpa diikuti
Mudharabah adalah akad perjanjian antara dua pihak atau lebih untuk
melakukan kerja sama usaha. Satu sebagai penyedia modal dan pihak lainnya
merupakan kerja sama dengan kontribusi seratus persen modal dari pemilik
modal dan keahlian dari pengelola untuk mengelola suatu usaha yang produktif
dan halal. Hasil keuntungan dari pengguna dana tersebut dibagi bersama
Total pembiayaan
Mudharabah
Pembiyaan Mudharabah
(X1)
(X1)
Profitabilitas (Y)
Pembiayaan Ijarah
(X2)
LABA BERSIH
TOTAL ASET
Biaya perolehan – Nilairasidu
Sumber: (Sukamulja 2019)
A. Pendekatan Penelitian
penelitian dilakukan adalah dua bulan yaitu juli sampai dengan bulan agustus
2021.
1. Populasi
generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kyualitas
nasabah yang menabung pada PT. Bank Syariah Muamalat sebanyak 600
2. Sampel
oleh populasi tersebut. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus
betul-betul representative (mewakili) (Sudjana dan Ibrahim dalam Sodik
dan Siyoto, 2015:64). Oleh karena itu tehnik sampel yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan seluruh data time series (data deretan
Keuangan Bank BRI Syariah tahun 2017 sampai dengan tahun 2019.
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut Sodik dan
langsung dari tempat penelitian baik itu berupa bukti catatan laporan
historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan. Data dalam
penelitian ini berupa laporan keuangan Bank BRI Syariah tahun 2017
sampai dengan tahun 2019. Menurut Sugiyono dalam Sodik dan Siyoto
lapangan.
keuangan pada Bank BRI Syariah tahun 2017 sampai dengan tahun
2019.
1. Defenisi Operasional
pada variabel lainnya dan bisa disebut juga sebagai variabel yang
yaitu:
Profitabilitas.
yang menyediakan
menjadi pengelola
2 Ijarah Ijarah (X2) ) merupakan Pembiayaan Rasio
tersebut
3 Profitabilitas Profitabilitas merupakan Laba bersih / Rasio
atau keuntungan.
Jumady (2020: 45) Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
normal. Cara untuk mendeteksi apakah residual normal atau tidak yaitu
jika nilai signifikan dibawah 0,05 maka data berdistribusi tidak normal.
Tapi jika nilai signifikan diatas 0,05 maka data berdistribusi dengan
normal..
2. Uji Multikolonieritas
berdasarkan nilai VIF. Jika VIF < 10,00 maka tidak terjadi
multikolonieritas.
3. Uji Heteroskedastisitas
koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang
atau juga melebihi dari yang semestinya. Untuk menguji ada tidaknya
Siyoto, 2015:111).
Y = a + β1X1 + β2X2 + e
Keterangan :
a = Konstanta
Y = Profitabilitas
X1 = Mudharabah
X2 = Ijarah
e = Standard error
H. Uji Hipotesis
1. Uji Parsial
Hipotesis 1
Hipotesis 2
Kriteria pengujian
keputusan dalam uji parsial atau uji t ini adalah: Berdasarkan nilai Sig
(Signifikan)
1) Apabila nilai Sig, atau Probabilitas > 0,05 maka dinyatakan ada
2) Apabila nilai Sign, atau probabilitas < 0,05 maka dinyatakan tidak ada
1) Apabila Nilait hitung< Nilai t tabel, maka dinyatakan tidak ada pengaruh
dikatakan H 0 diterima.
2) Apabila Nilait hitung> Nilai t tabel, maka dinyatakan ada pengaruh variabel
ditolak.
2 Seminar Proposal
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, dkk, 2010. Akuntansi Perbankan syariah, LPFE Usaki, Jakarta Barat
Marliana& Almunawwaroh, 2017.Analisis Pengaruh Pembiayaan Musyarakah
Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia, Jurnal Akuntansi Vol
12, Nomor 2, Juli – Desember 2017
Sri Nurhayati & Wasilah, 2014. Akuntansi Syariah di Indonesia, Edisi ke-4,
Salemba Empat, Jakarta