SKRIPSI
Oleh:
NURHALIZA HUSNA
NIM. 0503196267
Program Studi:
PERBANKAN SYARIAH
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Pada Program Studi Perbankan Syariah
Oleh:
NURHALIZA HUSNA
NIM. 0503196267
Program Studi:
PERBANKAN SYARIAH
Skripsi Berjudul:
Oleh :
Nurhaliza Husna
NIM. 0503196267
Dapat Disetujui Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Perbankan Syariah (SE) Pada Program Studi Perbankan Syariah Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara
Medan, 26 Oktober 2021
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Program Studi Perbankan Syariah
i
ABSTRAK
ii
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN ......................................................................................... i
ABSTRAK................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vi
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 6
C. Batasan Masalah................................................................................ 6
D. Rumusan Masalah ............................................................................. 6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 7
iii
G. Teknik Analisis Data ......................................................................... 36
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peranan perbankan sangat penting bagi perkembangan dan kemajuan suatu
negara. Dalam menjalankan kegiatan usaha, bank tidak hanya mencari keuntungan
saja namun diarahkan pada peningkatan taraf hidup masyarakat. Hal tersebut tersebut
merupakan komitmen bagi setiap bank yang menjalankan usahanya di Indonesia.
Pasal 1 Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998 menyebutkan bahwa bank
merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Definisi tersebut memungkinkan bahwa fungsi perbankan adalah sebagai perantara
antara pihak-pihak yang berkelebihan dana dengan pihak-pihak yang memerlukan
dana. Dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat kemudian disalurkan kembali
kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan. Sedangkan Bank Syariah adalah suatu
lembaga keuangan yang usaha pokok nya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa
dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya yang
disesuaikan dengan prinsipprinsip Syariat dalam Islam. 1
Sebagaimana yang sudah kita ketahui bahwa bank memiliki dua fungsi utama,
yaitu funding (penghimpun dana) dan financing (pembiayaan). Funding yang berasal
dari kata Fund yang dari kamus Bahasa inggris artinya 1.“Simpanan” 2. “Dana”
sehingga dapat disimpulkan funding adalah dana simpanan, dimana Funding di dalam
dunia perbankan yaitu produk- produk yang dikeluarkan oleh pihak perbankan yang
bertujuan untuk menyimpan atau menghimpun dana seperti Tabungan, Giro,
Deposito.2
Dana-dana yang dihimpun dari masyarakat merupakan sumber dana terbesar
yang paling diandalkan oleh bank yang bisa mencapai 80% sampai dengan 90% dari
1
Tri Inda Fadhila Rahma, Perbankan Syariah 1, (Medan:Febi Uinsu Press,2019), h.2
2
Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan (Jakarta: Raja Grafindo, 2008),h. 69.
1
2
seluruh dana yang dikelola oleh bank. Pentingnya sumber dana dari masyarakat luas
merupakan sumber dana yang paling utama bagi bank. Sumber dana yang juga di
sebut sumber dana pihak ketiga adalah unsur pembentukkan pendapatan yang akan
disalurkan dalam bentuk pembiayaan. Selanjutnya pembiayaan yang disalurkan
tersebut akan diperoleh tingkat pengembalian berupa marjin. Selanjutnya besar
kecilnya marjin akan menentukan tingkat profitabilitas. Oleh karena itu optimalisasi
dana pihak ketiga menjadi sangat penting dalam meningkatkan profitabilitas.
Terdapat beberapa rasio keuangan yang mempengaruhi pembiayaan,
diantaranya yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK). Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam
produk perbankan syariah adalah dana yang dihimpun dari masyarakat berupa
simpanan dari masyarakat terdiri atas giro wadi’ah, tabungan wadi’ah, tabungan
mudharabah dan deposito mudharabah, ternyata merupakan sumber dana terbesar
yang paling diandalkan oleh bank. Oleh karena itu, untuk dapat menyalurkan
secara optimal, bank harus memiliki kemampuan dalam menghimpun Dana Pihak
Ketiga karena Dana Pihak Ketiga ini merupakan sumber utama pembiayaan bank
syariah. Studi hubungan Dana Pihak Ketiga dengan pembiayaan sering
digambarkan sebagai hubungan yang signifikan.
Dalam konsepsi manajemen pembiayaan, dana pihak ketiga merupakan
basis keputusan atau kebijakan dalam Bank. Apabila dana pihak ketiga dalam
keadaan stabil, maka hal ini akan memberikan tingkat kepastian keputusan dalam
pemberian pembiayaan. Karena semakin besarnya dana pihak ketiga maka
keputusan pemberian pembiayaan akan semakin tinggi pula. dana pihak ketiga
berpengaruh positif terhadap Penyaluran pembiayaan. Ketika dana-dana yang
terkumpul dari masyarakat tinggi, maka keputusan untuk menyalurkan
pembiayaan akan semakin tinggi pula.3
Penelitian ini akan menganalisis pengaruh penghimpunan dana yaitu
3
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: Akademi Manajemen
Perusahaan YKPN, 2002),h. 17
3
Tabel 1.1
Perkembangan Tabungan
Bank Sumut Periode 2017-2020
Dalam Jutaan Rupiah
Bulan
Tahun
Maret Juni September Desember
2018 154.693 130.600 137.165 229.000
2019 129.676 127.587 146.185 234.221
2020 136.324 139.886 144.067 163.304
Sumber : Bank Sumut Capem Syariah HM. Yamin
Tabel 1.2
Perkembangan Deposito
Bank Sumut Periode 2017-2020
Dalam Jutaan Rupiah
Bulan
Tahun
Maret Juni September Desember
2018 1.869.168 1.814.318 1.844.815 1.658.814
2019 129.676 1.830.097 1.720.775 1.440.000
2020 136.324 1.986.719 2.096.120 2.080.405
Sumber : Bank Sumut Capem Syariah HM. Yamin
4
Tabel 1.3
Perkembangan Pembiayaan
Bank Sumut Periode 2017-2020
Dalam Jutaan Rupiah
Bulan
Tahun
Maret Juni September Desember
2018 2.105.611 2.078.625 1.993.176 2.388.687
2019 2.345.986 2.372.587 2.425.473 2.132.223
2020 2.083.288 2.051.674 1.985.354 1.949.237
Sumber : Bank Sumut Capem Syariah HM. Yamin
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang tela diuraikan diatas untuk
memperoleh kejelasan terhadap masalah yang akan dibahas, maka penulis
mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Jumlah tabungan lebih rendah dibanding jumlah deposito pada bank sumut
capem syariah HM. Yamin
2. Tabungan dan Deposito setiap tahunnya selalu menurun, padahal Tabungan
dan Deposito adalah salah satu sumber dana terbesar yang paling
diandalkan oleh bank.
3. Menurunnya Tabungan dan Deposito juga akan mengakibatkan
menurunnya jumlah pembiayaan yang akan disalurkan.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka penelitian ini dibatasi agar
pembahasannya lebih fokus dan terarah serta tidak menyimpang dari tujuan yang
diinginkan. Dengan demikian penulis membatasi masalah hanya pada pengaruh
Tabungan dan Deposito terhadap jumlah pembiayaan pada Bank sumut capem
syariah HM. Yamin periode 2017-2020.
D. Rumusan masalah
Rumusan masalah yang akan di teliti yaitu :
1. Bagaimana pengaruh tabungan terhadap jumlah pembiayaan yang disalurkan
pada Bank Sumut Capem Syariah HM. Yamin Medan ?
2. Bagaimana pengaruh deposito terhadap jumlah pembiayaan yang disalurkan
pada Bank Sumut Capem Syariah HM. Yamin Medan ?
3. Bagaimana pengaruh tabungan dan deposito terhadap jumlah pembiayaan
yang disalurkan pada Bank Sumut Capem Syariah HM. Yamin Medan ?
7
A. Tabungan
1. Pengertian Tabungan
Pengertian dalam Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang
perbankan Syariah yang menyebutkan bahwa tabungan adalah simpanan
berdasarkan akad wadiah atau investasi dana ,berdasarkan akad mudharabah atau
akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip Syariah yang penarikannya hanya
dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan yang disepakati. Tetapi tidak dapat
ditarik dengan cek, bilyat giro, atau alat lainnya. Dewan Syariah Nasional mengatur
tabungan syariah dalam Fatwa Nomor 02/DSN-MUI/IV/2000, yaitu: “Produk
tabungan yang dibenarkan atau diperbolehkan secara Syariah adalah tabungan yang
berdasarkan prinsip mudharabah dan wadiah, sehingga mengenal tabungan
mudharabah dan tabungan wadiah. 1
Tabungan adalah bentuk simpanan nasabah yang bersifat likuid. Artinya
produk ini dapat diambil sewaktu-waktu apabila nasabah membutuhkan. Bagi hasil
yang ditawarkan tabungan kepada nasabah tidaklah besar. Akan tetapi, jenis
penghimpunan dana tabungan merupakan produk penghimpunan yang lebih
minimal biaya bagi pihak bank Karena bagi hasil yang ditawarkan pun kecil dan
biasanya jumlah nasabah yang menggunakan tabungan lebih banyak dibandingkan
produk penghimpunan yang lain. 2
1
Nur Rianto, Pengantar Ekonomi Syariah Teori dan Praktik (Bandung: Pustaka Setia,
2015), h. 345
2
Ibid,.
8
9
ضكُ ْم َب ْعضًا فَ ْلي َُؤ ِد الَّذِى اؤْ ت ُ ِمنَ ا َ َمانَت َهٗ َو ْل َيتَّق ه
َّٰللا ُ ضةٌ ۗفَا ِْن اَمِنَ َب ْع
َ سف ٍَر َّولَ ْم ت َِجد ُْوا كَاتِبًا فَ ِر ٰه ٌن َّم ْقب ُْو َ ع ٰلى َ َوا ِْن كُ ْنت ُ ْم
ش َهادَ ۗة َ َو َم ْن َّي ْكت ُ ْم َها فَ ِا َّن ٗ ٓٗه ٰا ِث ٌم قَ ْلب
َّ َربَّهٗ ۗ َو ََل ت َ ْكت ُ ُموا ال
Artinya: Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang
kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan
yang dipegang (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai
sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya
(hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah
kamu (para saksi) Menyembunyikan persaksian. dan Barangsiapa yang
menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya;
dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. 3
B. Deposito
1. Pengertian Deposito
Selain giro dan tabungan Syariah, produk perbankan syariah lainnya yang
termasuk produk penghimpunan dana (funding) adalah deposito. Adapun yang
dimaksud dengan deposito Syariah adalah deposito yang dijalankan berdasarkan
prinsip Syariah. Dalam hal ini, Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI telah
mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa deposito yang dibenarkan adalah
deposito yang berdasarkan prinsip mudharabah. Deposito merupakan dana nasabah
yang ada pada Bank yang penarikannya dapat dilakukan pada saat jatuh tempo atau
jangka waktu yang ditentukan. Misalnya 3 bulan, 6 bulan, dan seterusnya. Pada
produk deposito ini bank menggunakan prinsip bagi hasil. 4
3
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: Insan Media
Pustakawan, 2013), h. 76
4
Abdul Ghafur Anshari, Perbankan Syariah di Indonesia (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 2007), h. 94.
10
2. Jenis-jenis Deposito
Bank memberikan beberapa alternatif pilihan kepada masyarakat dalam
mendapatkan dananya dalam beberapa jenis , antara lain : 8
a. Deposito Berjangka
Deposito Berjangka adalah bentuk simpanan berjangka yang disesuaikan
dengan jangka waktu tertentu. Jangka waktu deposito yaitu 1 bulan, 3 bulan, 6
bulan, 12 bulan, dan 24 bulan. Pihak yang mencairkan deposito berjangka hanya
pihak yang namanya tercantum didalam bilyet deposito berjangka tersebut.
Deposito berjangka tidak dapat dipindahtangankan atau diperjualkan.
b. Sertifikat Deposito
Sertifikat deposito merupakan jenis simpanan dana dari masyarakat yang
penarikannya sesuai jangka waktu tertentu, dan dapat diperjualbelikan. Menurut
5
Muhammad Firdaus, Fatwa-Fatwa Ekonomi Syariah Kontemporer, Cet. ke-1, Jakarta:
Renaisan, ,2005 hlm.44
6
Adiwarman A. Karim, Bank Islam, Cet.7, (Jakarta: Raja Grafindo Persada) h. 286.
7
Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 2009), h.71
8
Muhammad Firdaus, Fatwa-Fatwa Ekonomi Syariah Kontemporer, Cet. ke-1, (Jakarta:
Renaisan, 2005) h.44
11
C. Pembiayaan
1. Pengertian Pembiayaan
Pembiayaan secara luas berarti financing atau pembelanjaan, yaitu
pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan,
baik dilakukan sendiri maupun dijalankan oleh orang lain. Dalam arti sempit,
12
9
Muhammad, Manajemen Bank Syari’ah, Edisi I, (Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN, 2002), h. 304
10
Undang-undang Perbankan No. 10 tahun 1998
11
Nur Riyanto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2012),
h.42-43
13
a. Kepercayaan
Kepercayaan merupakan suatu keyakinan bahwa pembiayaan yang
diberikan benar-benar diterima kembali dimasa yang akan datang sesuai
jangka waktu yang sudah diberikan. Kepercayaan yang diberikan oleh
lembaga keuangan syariah sebagai dasar utama yang melandasi mengapa
suatu pembiayaan berani dikucurkan. Oleh karena itu sebelum pembiayaan
dikucurkan harus dilakukan penyelidikan dan penelitian terlebih dahulu
secara mendalam tentang kondisi nasabah, baik secara intern maupun
ekstern.
b. Jangka waktu
Setiap pembiayaan yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka
waktu ini mencakup masa pengembalian pembiayaan yang telah disepakati.
Jangka waktu merupakan batas waktu pengembalian angsuran yang sudah
disepakati oleh kedua belah pihak. Untuk kondisi tertentu jangka waktu
inibisa diperpanjang sesuai dengan kebutuhan.
c. Risiko
Semakin panjang jangka waktu pembiayaan maka semakin besar risikonya,
demikian pula sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggungjawab lembaga, baik
risiko disengaja maupun risiko yang tidak disengaja. Misalnya karena
bencana alam atau bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan
lainnya, sehingga tidak mampu melunasi pembiayaan yang diperoleh.
d. Balas jasa
Balas jasa merupakan imbalan yang diperoleh dari pemberian pembiayaan.
Pada bank konvensional balas jasa ini berupa bunga namun dalam lembaga
keuangan syariah yang berdasarkan prinsip syariah balas jasanya dikenal
dengan bagi hasil.
2. Tujuan Pembiayaan
Secara umum tujuan pembiayaan dibedakan menjadi dua kelompok yaitu
tujuan pembiayaan untuk tingkat makro, dan tujuan pembiayaan untuk tingkat
mikro. Secara makro dijelaskan bahwa pembiayaan bertujuan :
14
12
Muhammad Lathief Ilhamy Nasution, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Medan:
Uinfres, 2000), h. 33
17
13
Ascary, Akad dan Produk Bank Syari’ah (Jakarta : Raja Grafindo, 2007), h. 65.
18
mutlaqah, dalam pembiayaan ini mudharib dibatasi dengan batasan jenis usaha,
waktu, tempat usaha.14
D. Perbankan Syariah
1. Pengertian Perbankan Syariah
Bank adalah suatu badan usaha yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
kredit atau pinjaman dan jasa lainnya, baik dengan menggunakan alat pembayaran
sendiri atau dengan uang yang diperoleh dari orang lain, serta mengedarkan alat
penukaran baru berupa uang. Menurut Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998
tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. 15
Bank Syariah merupakan istilah yang dipakai di Indonesia untuk
menyatakan suatu jenis bank yang dalam pelaksanaannya berdasarkan prinsip
syariah. Pengertian bank syariah atau bank Islam dalam bukunya Edy Wibowo
adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Bank ini
tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan al-Qur’an dan
hadits. 16
Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam
maksudnya adalah bank yang dalam beroperasinya itu mengikuti ketentuan-
ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah
secara Islam. Dalam tata cara bermuamalah itu dijauhi praktik-praktik yang
dikhawatirkan mengandung unsur-unsur riba, untuk diisi dengan kegiatan-kegiatan
investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan atau praktik-praktik
usaha yang dilakukan di zaman Rasulullah atau bentuk-bentuk usaha yang telah ada
sebelumnya, tetapi tidak dilarang oleh beliau. 17
14
Ibid,.
15
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2009), h. 24
16
Edy Wibowo, dkk, Mengapa Memilih Bank Syariah?, (Bogor: Ghalia Indonesia cet.I,
2005), h. 33
17
Ibid,.
19
18
Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Penerbit Kencana Prenada Media Group, 2013), h.7
19
Mulawarman, Dedi Aji, Menyibak Akuntansi Syariah: Rekonstruksi Teknologi Akuntansi
Syariah dari Wacana ke Aksi, (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2006), h. 26
20
20
M. Nur Rianto Al-Arif, Lembaga Keuangan Syariah Suatu KajianTeoritis Praktis,
(Bandung: Pustaka Setia), h. 98
21
Prinsip operasional bank syariah yang telah diterapkan secara luas dalam
penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip wadi’ah dan Mudharabah. Berikut
ini penjelasannya : 21
1) Prinsip Wadi’ah
Prinsip wadi’ah yang diterapkan adalah wadi’ah yad dhamanah. Bank
dapat memanfaatkan dan menyalurkan dana yang disimpan serta
menjamin bahwa dana tersebut dapat ditarik setiap saat oleh nasabah
penyimpan dana. Namun demikian, rekening ini tidak boleh mengalami
saldo negative (overdraft). Landasan hukum prinsip ini adalah :
a) Q.S An nisa (4) Ayat 58, yang terjemahannya:
ٗٓ ِ اَلمٰ ٰن
َ ْ ّٰللا َيأ ْ ُم ُركُ ْم ا َ ْن ت ُ َؤدُّوا
ّٰللا ِن ِع َّما َي ِعظُكُ ْم ِب ٖه ۗ ا َِّن ِ َّت ا ِٰلى ا َ ْه ِل َه ۙا َواِذَا َحك َْمت ُ ْم َبيْنَ الن
َ اس ا َ ْن ت َ ْحكُ ُم ْوا ِب ْال َعد ِْل ۗ ا َِّن ه َ ا َِّن ه
صي ًْرا ِ َّٰللا َكانَ سَ ِم ْيعً ۢا ب َه
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan
hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik baiknya
kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha
Melihat”.22
2) Prinsip Mudharabah
Dalam mengaplikasikan prinsip Mudharabah, penyimpan dana atau
deposan bertindak sebagai shahibul mal (pemilik modal) dan bank
sebagai mudharib (pengelola). Bank kemudian melakukan penyaluran
pembiayaan kepada nasabah peminjam yang membutuhkan dengan
menggunakan dan yang diperoleh tersebut, baik dalam bentuk
murabahah, ijarah, mudharabah, musyarakah atau bentuk lainnya. Hasil
usaha ini selanjutnya akan dibagihasilkan kepada nasabah penabung
21
Anggraini, dkk, Lembaga Keuangan Syariah dan Dinamika Sosial, (Medan, 2015), h. 77
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: Insan Media
22
Pustakawan, 2013), h. 98
23
23
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 57
24
2) Wadi’ah (titipan)
Pada dasarnya, dalam akad wadiah yad dhamanah penerima simpanan
hanya dapat menyimpan titipan, tanpa berhak untuk menggunakannya.
Dia tidak bertanggungjawab atas kehilangan atau kerusakan yang terjadi
pada asset titipan selama hal ini bukan akibat dari kelalaian atau
kecerobohan yang bersangkutan dalam memelihara barang titipan
(karena faktor-faktor di luar batas kemampuan). 24
4. Karakteristik Bank Syariah
Karakteristik bank Syari’ah dapat bersifat fleksibel, yang meliputi: 25
a. Keadilan, melarang riba tetapi menggunakan bagi hasil. Riba adalah
pengambilan tambahan, baik dalam transaksi jual beli maupun pinjam-
meminjam secara batil atau bertentangan dengan prinsip muamalah dalam
Islam.
b. Kemitraan, yaitu saling memberi manfaat. Posisi nasabah, investor,
pengguna dana dan bank berada dalam hubungan sejajar sebagai mitra usaha
yang saling menguntungkan dan bertanggung jawab di mana tidak ada pihak
yang merasa dirugikan.
c. Universal, melarang transaksi yang bersifat tidak transparan (gharar).
Menghindari penggunaan sumber daya yang tidak efisien, dan terbuka
seluas- luasnya bagi masyarakat tanpa membedakan agama, suku, dan ras.
E. Penelitian Terdahulu
Untuk mempermudah peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini, dimana
agar peneliti bias memperoleh arah dan gambaran dalam penyusunan skripsi ini
maka peneliti melihat contoh dan pedoman dari beberapa penelitian terdahulu yang
serupa atau terkait dengan judul penelitian ini. Untuk lebih jelasnya penelitian
terdahulu yang digunakan sebagai referensi dalam penelitian ini dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
24
Ibid, h.191
25
M. Syafi’i Antonio, Bank Syari‟ah: Dari Teori Ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani Pers,
2001), h. 40.
25
26
Suryanto, Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Dana Pada Bank BJB
Cabang Cimahi, Jurnal ISSN: 1693-4482, Vol XIV No. 3 – 2017.
26
27
Agus Fauzi, Analisis Dana Pihak Ketiga, Non Performing Loan, Capital Adequecy Ratio,
dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On Assets Serta Implikasinya Terhadap Penyaluran
Kredit Pada Bank Persero, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.
27
28
Hedy Kuswanto, yang berjudul “Pengaruh Tabungan dan Deposito Mudharabah
Terhadap Penyaluran Dana Pada Perbankan Syariah di Indonesia, Jurnal Dosen STIE
Dharmaputra Semarang.
28
deposito mudharabah
berpengaruh positif
terhadap penyaluran
dana terbukti. Koefisien
regresi atau b2 = 0,966
mempunyai arti bahwa
kenaikan deposito
mudharabah sebesar Rp
1 milyar maka akan
dapat menaikkan
penyaluran dana
sebesar Rp 0,966 milyar
( faktor lain dianggap
tetap).
4. Yuni Utami, X1 Hasil penelitian Persamaan
“Analisis (Tabungan), menunjukka bahwa penelitian ini
Penharuh X2 variabel tabungan, adalah sama-sama
Tabungan, (Deposito), deposito dan giro secara menggunakan
Deposito dan X3 (Giro), Y simultan mempunyai variabel tabungan
Giro Terhadap (Pembiayaan) pengaruh terhadap dan deposito
Pembiayaan pembiayaan terhadap
Murabahah pada murabahah. Hasil uji pembiayaan,
PT Bank Syariah koefisien determinasi perbedaannya
Mandiri, Tbk”29 menunjukkan bahwa terdapat variabel
ketiga variabel bebas giro dan penelitian
mempengaruhi varibel ini dilakukan pada
terikat sebesar 85,2% bank mandiri
dan sisanya 14,8% syariah.
29
Yuni Utami, Analisis Penharuh Tabungan, Deposito dan Giro Terhadap
Pembiayaan Murabahah pada PT Bank Syariah Mandiri, Tbk, Skripsi Politeknik
Negeri Medan, 2018.
29
dipengeruhi oleh
varibel lain yang tidak
diteliti. Secara parsial
tabungan memiliki
pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap
pembiayaan
murabahah. Sedangan
deposito dan giro tidak
memiliki pengaruh
terhgadap pembiayaan
murabahah.
5. Nadila Aulia Sari X1 Hasil penelitian Persamaan
dan Sri Eka (Tabungan menunjukan secara penelitian ini
Astuningsih, wadiah), X2 parsial variabel adalah sama-sama
“Pengaruh (Giro tabungan terhadap membahas tentang
tabungan wadiah wadiah), Y pembiayaan dan laba pengaruh
dan giro wadiah (Pembiayaan bersih tidak tabungan terhadap
terhadap mudhararaba berpengaruh pembiayaah,
pembiayaan h) siginifikan; variabel sedangakan
mudharabah dan giro terhadap perbedaanya
laba bersih bank pembiayaan dan laba adalah penelitian
syariah mandiri bersih tidak ini dilakukan pada
periode Januri memberikan pengaruh Bank Syariah
2017-Desember signifikan. Secara Mandiri
2019”.30 simultan variabel
tabungan dan giro
30
Astuningsih, Pengaruh tabungan wadiah dan giro wadiah terhadap
pembiayaan mudharabah dan laba bersih bank syariah mandiri periode Januri 2017-
Desember 2019, Jurnal Manajemen dan Bisnis Indonesia Univ Muhammadiyah
Jember, 2021, Vol 7, No 1.
30
terhadap pembiayaan
dan laba bersih tidak
berpengaruh signifikan.
6. Sarisma X1 Hasil penelitian ini Persamaan
menunjukkan bahwa
Septriyana, (Deposito), penelitian ini
Deposito Mudharabah
“Pengaruh X2 (Ekitas), secara parsial adalah sama-sama
berpengaruh signifikan
deposito Y membahas tentang
terhadap Pembiayaan
mudharabah dan (Pembiayaan) Mudharabah pengaruh deposito
dibuktikan dari nilai
ekuitas terhadap tabungan terhadap
thitung > ttabel (2,554
pembiayaan >2,021) dan nilai sig. pembiayaah.
sebesar 0,032 <
mudharabah (stdi Sedangkan
0,05, Ekuitas secara
kasus bank umum parsial berpengaruh perbedaan pada
signifikan terhadap
syariah pertiode penelitian ini
Pembiayaan
2012-2018).31 Mudharabah dibuktikan adalah tidak
dari nilai thitung >
membahas varibel
ttabel (2,474 >2,021)
dan nilai sig. tabungan dan
sebesar 0,017 < 0,05
penelitian ini
selanjutnya Deposito
Mudharabah dan dilakukan pada
Ekuitas secara
bank umum
simultan berpengaruh
signifikan terhadap syariah.
Pembiayaan
Mudharabah
diperoleh nilai Fhitung
= 71,759 dan Ftabel=
4,08 jadi Fhitung >
Ftabel (71,759
>4,08) dan nilai sig.
sebesar 0,000 < 0,05
dimana 84,2% variabel
Pembiayaan
Mudharabah
dipengaruhi oleh
31
Sarisma Septriyana, “Pengaruh deposito mudharabah dan ekuitas
terhadap pembiayaan mudharabah (stdi kasus bank umum syariah pertiode 2012-
2018), Skripsi IAIN Ponorogo, 2019)
31
variabel Deposito
Mudharabah
dan Ekuitas, sedangkan
15,8% dipengaruhi oleh
variabel lain.
F. Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka Teori
H3
Tabungan (X1)
H1
Jumlah Pembiayaan Pada PT. Bank
Sumut Capem Syariah (Y)
Deposito (X2) H2
Keterangan:
Secara simultan
Secara Parsial
G. Hipotesis Penelitian
sedangkan kerugian ditanggung pemilik dana. Semakin besar sumber dana yang
ada maka semakin besar pula dana pembiayaan yang disalurkan, sehingga tabungan
32
dan deposito yang dimiliki bank meningkat. Berdasarkan kajian teori di atas, maka
27
Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis, (Yogyakarta: Teras, 2011), h. 64.
28
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND, (Bandung : Alfabeta, 2010), h.
11
29
Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2013), h. 7
33
34
2. Waktu Penelitian
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
No Kegiatan Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
1. Acc Judul 26 Mei 2021
Revisi
2. Pembimbing 28 Mei 2021
I
3. Ganti Judul 4 Juni 2021
Revisi
4. Pembimbing 15 Juni 2021
I
Acc
5. Pembimbing 1 Juli 2021
I
Revisi
6. Pembimbing 3 Juli 2021 13 Juli 2021
II
Acc
7. Pembimbing 22 Juli 2021
II
Seminar 3 September
8.
Proposal 2021
Revisi 1 November
9.
Skripsi 2021
Adapun waktu penelitian dilakukan mulai dari bulan Oktober 2021 dan
sampai dengan selesai.
30
Azuar Juliandi, et. al., Metodologi Penelitian Bisnis Konsep dan Aplikasi (Medan: UMSU
PRESS, 2014), h. 50
35
D. Sumber Data
Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang dikumpulkan
diperoleh dari data yang dipublikasikan oleh website resmi OJK (Otoritas Jasa
Keuangan), serta data-data pendukung lainnya juga diperoleh melalui internet,
literatur dan jurnal yang relevan dengan penelitian ini.
E. Definisi Operasional
Untuk lebih jelas dalam pemahaman operasional variabel dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.1
Definisi Operasional Penelitian
No. Variabel Definisi Skala
Pembiayaan atau financing adalah
pendanaan yang dikeluarkan untuk
mendukung investasi yang telah
direncanakan, baik dilakukan sendiri
Pembiayaan
1. maupun dijalankan oleh orang lain. Dalam Rasio
(Y)
arti sempit, pembiayaan dipakai untuk
mendefinisikan pendanaan yang dilakukan
oleh lembaga pembiayaan, seperti bank
syariah kepada nasabah
2. Tabungan (X1) Tabungan adalah simpanan berdasarkan Rasio
31
Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka CIpta, 2010), h. 183
36
32
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, (Semarang :
Universitas Diponegoro, 2011), h. 19
33
Ibid., h. 160
34
Santoso, Statistik Multivariat Konsep dan Aplikasi dengan SPSS, (Jakarta : Elex Media
Komputindo, 2010), h. 213
38
35
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate,................................................................h. 139
36
Ibid., h. 106
37
Ibid., h. 141
39
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear
ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada
periode t-1 (sebelumnya). Cara untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi, yaitu
dengan menggunakan uji durbin watson (DW test). Apabila nilai hasil uji DW test
ada diantara -2 dan +2 maka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak
terjadi autokorelasi. 38
3. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai yang mendekati satu berarti variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen, karena jika nilai R2 kecil berarti kemampuan
variabel independen dalam menjelaskan variabel dependennya amat terbatas.39
4. Analisis Regresi Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat. Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas adalah Tabungan dan
Deposito sedangkan variabel terikatnya adalah jumlah pembiayaan bank syariah.
Persamaan regresi berganda dalam penelitian ini sebagai berikut :
Keterangan :
Y : Jumlah Pembiayaan
α : Konstanta
X1 : Tabungan
X2 : Deposito
β1-β2 : Koefisien Regresi
38
Danang Sunyoto, Analisis Regresi dan Uji Hipotesis, (Yogyakarta : Media Pressindo,
2009), h. 27
39
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate,..........................................................h. 97
40
Dimana :
F : Nilai Uji F
R2 : Koefisien Korelasi
k : Jumlah Variabel Independen
n : Jumlah Anggota Sampel
d. Menentukan Kesimpulan Berdasarkan Perbandingan F hitung dengan F tabel :
1) Jika Fhitung > Ftabel, variabel independen secara simultan berpengaruh
terhadap variabel dependen.
2) Jika Fhitung < Ftabel, variabel independen secara tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen.41
6. Uji Parsial (Uji t)
40
Ibid., h. 88
41
Ibid., h. 89
41
Dimana :
t : Nilai Uji t
r : Koefisien Korelasi
r2 : Koefisien Determinasi
n-2 : Derajat Kebebasan Distribusi
d. Menentukan kesimpulan berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel
:
1) Jika t hitung > t tabel, variabel independen secara parsial berpengaruh
terhadap variabel dependen.
2) Jika t hitung < t tabel, variabel independen secara parsial tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen. 43
42
Ibid., h. 90
43
Ibid., h. 90
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Perusahaan
PT. Pembangunan Daerah Sumatera Utara, disingkat PT. Bank SUMUT
merupakan bank devisa kantor pusatnya beralamatkan di Jalan ImamBonjol No.
18 Medan. Bank didirikan di Medan berdasarkan akta notaris Rusli No. 22 tanggal
04 November 1961 dalam bentuk Perseroan Terbata.
Berdasarkan UU No. 13 tahun 1962 tentang ketentuan pokok bank
pembangunan daerah dan sesuai dengan peraturan daerah tingkat 1 Sumatera
Utara No. 5 tahun 1965 bentuk usaha milik daerah (BUMD). Pada tanggal 16
April 1999, akta notaris Alina Anum Nasution, S.H No 38 menanyakan
bahwabentuk usaha kembali menjadi Perseroan Terbatas. Akta pendirian ini
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan surat
keputusan No. C-8224 HT. 01.01 TH.99 tanggal 05 Mei 1999 serta diumumkan
dalam berita Negara Republik Indonesia No. 54 tanggal 06 Juli 1999 tambahan
No. 4042. 1
Anggaran dasar Bank telah beberapa kali mengalami perubahan terakhir
dengan akta No. 39 tanggal 10 Juli 2008 dan akta penegasan No. 05 tanggal 10
September 2008 notaris H. Marwansyah notaries, S.H, mengenai penambahan
modal dasar dari Rp. 1.000.000.000.000. Perubahan anggaran dasar ini telah
mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan keputusannya No. AHU- 87927.A.H.01.02 tanggal 20
November 2008 serta diumukan dalam berita Negara Republik Indonesia No. 10
tanggal 03 Februari 2009 tambahan No. 3032.
Sebenarnya telah berkembang cukup lama dikalangan stakeholder Bank
SUMUT, khususnya direksi dan komisaris sejak dikeluarkannya fatwa Majelis
Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan bahwa bunga bank adalah haram. Sejak
di keluarkannya UU. No. 10 tahun 1998 yang memberikan kesempatan bagi bank
konvensional untuk menjadikan Unit Usaha Syariah (UUS). Selaindari pada itu,
42
43
karena kultur masyarakat Sumatera Utara religius khususnya umat islam yang
semakin sadar akan pentingnya menjalankan ajaran dalam semua aspek
kehidupan, termasuk dalam ekonomi (Muamalah). Dari hasil survei yang
dilakukan 8 (delapan) kota di Sumatera Utara, menunjukkan bahwa minat
masyarakat terhadap pelayanan Bank Syariah cukup tinggi yaitu mencapai 70%
untuk tingkat ketertarikan dan diatas 50% untuk keinginan mendapatkan
pelayanan perbankan syariah.
Atas dasar hal tersebut komitmen Bank SUMUT terhadap pengembangan
layanan syariah maka dibentuk satuan divisi membuka Unit Usaha Syariah (UUS)
pada tanggal 04 November 2004 Bank SUMUT membuka Unit Usaha Syariah
dengan 2 kantor cabang syariah yaitu kantor cabang syariah medan dan kantor
cabang padang sidempuan. Dan pada tanggal 26 November 2006 di dirikan lah
Bank Sumut Syariah Kantor Cabang Pembantu Stabat.
Sejalannya waktu sampai dengan tahun 2020, Bank Sumut Unit Usaha
Syariah telah memiliki 22 Kantor Operasional yang terdiri dari 6 Kantor Cabang
dan 16 Kantor Cabang Pembantu yang tersebar di Medan dan kota- kota besar
lainnya di Sumatera Utara.
Bank SUMUT cabang syariah merupakan salah satu bank yang beroperasi
berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan izin prinsip Bank Indonesia No.
6/2/DPIP/PRZ/MDN tanggal 18 November 2005 perihal rencana pembukaan
cabang syariah kantor cabang pembantu dan kantor kas. Bank SUMUT juga
memiliki visi dan misi yaitu menjadikan Bank andalan untuk membantu dan
mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah disegala bidang
serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangkapeningkatan taraf
hidup rakyat. Dan mengelola dana pemerintahan dan masyarakat secara
profesional yangdidasarkan pada prinsip-prinsip compliance.
Dalam menjalankan kegiatan usaha sehari-harinya Bank SUMUT Cabang
Syariah dapat dibagi dalam beberapa jenis kegiatan meliputi: Pelayanan dalam
produk penghimpun dana, Pembiayaan dari komitmen untuk memberikan
“Pelayanan Terbaik” dalam memenuhi jasa perbankan yang ditawarkan. Adapun
produk-produk sumber dan dan penyaluran dana dari Bank Sumur Syariah adalah:
44
Tabel 4.2
Deskripsi Variabel Penelitian
Descriptive Statistics
44
Sugiyono, Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Bisnis,(Bandung : Alfabeta,
2001), h. 160
49
Gambar 4.1
Grafik P-Plot
.802 1.246
.802 1.246
a. Dependent Variable: y
50
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa setiap variabel independen memiliki
nilai TOL ≥ 0,1 dan masing-masing variabel tersebut juga memiliki nilai VIF ≤
10. Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian ini terbebas dari masalah
multikolinieritas.
3) Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dideteksi
dengan cara melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen,
yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Dimana sumbu Y adalah Y yang telah
diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya).45 Hasil
pengujian heterokedastisitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 4.2
Uji Heterokedastisitas
45
Ibid., h. 105
51
y x1 x2
Test Valuea 10.97 6.35 9.01
Cases < Test Value 6 6 6
Cases >= Test Value 6 6 6
Total Cases 12 12 12
Number of Runs 5 5 4
Z -.908 -.908 -1.514
Asymp. Sig. (2-tailed) .364 .364 .130
a. Median
Dari hasil tabel di atas diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar
0,364, karena nilai ini berada 0,05, maka asumsi tidak terjadinya autokorelasi.
c. Koefesien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai yang mendekati satu berarti variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen, karena jika nilai R2 kecil berarti
46
Azuar Juliandi dan Irfan, Metodologi Penelitian Kuantitatif. Untuk Ilmu-ilmu Bisnis,
(Bandung: Cipta pustaka Media Perintis, 2013), h. 174.
52
Tabel 4.5
Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .656a .430 .303 4.13337 1.442
a. Predictors: (Constant), x2, x1
b. Dependent Variable: y
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai R2 adalah 0,430. Hal ini
menunjukkan bahwa sebesar 43% jumlah pembiayaan dipengaruhi oleh kedua
variabel, yaitu tabungan dan deposito sedangkan sisanya sebesar 57% dipengaruhi
oleh variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
d. Analisis Regresi Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat. Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas adalah Tabungan dan
Deposito sedangkan variabel terikatnya adalah jumlah pembiayaan bank syariah.
Tabel 4.6
Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 14.603 1.987 7.351 .000
47
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate,..........................................................h. 97
53
Tabel 4.7
Uji Simultan
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 116.003 2 58.002 5.395 .008b
Residual 153.763 9 17.085
Total 269.766 11
a. Dependent Variable: y
b. Predictors: (Constant), x2, x1
Tabel 4.8
Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 14.603 1.987 7.351 .000
B. Interpretasi Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat dirangkum penjelasan
sebagai berikut:
56
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan
pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal antara lain :
1. Peningkatan jumlah tabungan secara parsial memiliki pengaruh terhadap
jumlah pembiayaan, dimana nilai t hitung (2,363) > t tabel (2,26) dengan nilai
signifikansi sebesar 0,042 < 0,05 artinya signifikan.
2. Peningkatan jumlah deposito secara parsial tidak memiliki pengaruh
yang positif signifikan terhadap jumlah pembiayaan, dimanan nilai t hitung
(0,067) < t tabel (2,26) dengan nilai signifikansi sebesar 0,948 > 0,05 yang
berarti tidak signifikan.
3. Peningkatan jumlah tabungan dan deposito secara bersama-sama
(simultan) memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap jumlah
pembiayaan di Bank Sumut Syariah pada periode 2018-2020. Hal
tersebut dibuktikan dengan hasil uji F, dimana F hitung (5,395) > F tabel
(4,25) dengan nilai signifikansi 0,008 < 0,05 yang berarti signifikan.
B. Saran
Peneliti juga memberikan saran bagi beberapa pihak yang bersangkutan,
yaitu :
1. Bagi Pihak Terkait
Bank Sumut Syariah diharapkan untuk tetap mempertahankan kinerja
operasionalnya, terutama pada pos-pos yang berhubungan dengan
penghimpunan dan penyaluran dana yang telah diteliti sehingga bisa
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
operasional perusahaan.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas objek dan sampel
penelitian agar memberikan hasil penelitian yang lebih akurat mengenai
58
59
Arikunto, S. (2012). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi VI.
Rineka Cipta.
Fauzi, A. (2011). Analisis Dana Pihak Ketiga, Non Performing Loan, Capital
Adequecy Ratio, dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On Assets Serta
Implikasinya Terhadap Penyaluran Kredit Pada Bank Persero. Skripsi UIN Syarif
Hidayatullah.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23 (VIII).
(8th ed.). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Juliandi, A., Irfan, & Manurung, S. (2015). Metodologi Penelitian Bisnis Konsep dan
Aplikasi. UMSU Press.
Rahma Tri Inda Fadhila, Perbankan Syariah 1, Medan: FEBI Uinsu Press, 2019.
Rianto, N. (2015). Pengantar Ekonomi Syariah Teori dan Praktik. Pustaka Setia.
Santoso. (2010). Statistik Multivariat Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Elex Media
Komputindo.
Suryanto. (2015). Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Dana Pada Bank
BJB Cabang Cimahi. Jurnal ISSN: 1693-4482, 14(3), 1–10.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
y 12 .89 18.15 11.1517 4.95219
x1 12 1.45 30.75 11.6025 10.73540
x2 12 .75 31.40 9.8433 9.06615
Valid N (listwise) 12
52
1. Uji Normalitas
2. Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
.802 1.246
.802 1.246
a. Dependent Variable: y
53
3. Uji Heterokedastisitas
4. Uji Autokorelasi
Runs Test
y x1 x2
Test Valuea 10.97 6.35 9.01
Cases < Test Value 6 6 6
Cases >= Test Value 6 6 6
Total Cases 12 12 12
Number of Runs 5 5 4
Z -.908 -.908 -1.514
Asymp. Sig. (2-tailed) .364 .364 .130
a. Median
55
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 14.603 1.987 7.351 .000
x1 .306 .130 .664 2.363 .042
x2 .010 .153 .019 .067 .948
a. Dependent Variable: y
56
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .656a .430 .303 4.13337 1.442
a. Predictors: (Constant), x2, x1
b. Dependent Variable: y
2. Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 116.003 2 58.002 5.395 .008b
Residual 153.763 9 17.085
Total 269.766 11
a. Dependent Variable: y
b. Predictors: (Constant), x2, x1
3. Uji t
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
a. Dependent Variable: y