596 1752 1 SP
596 1752 1 SP
e-ISSN: 2549-5046
Abstrak
Persediaan adalah barang dagang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali atau diproses terlebih
dahulu kemudian baru dijual. Manajemen persediaan stok barang merupakan masalah normal padaperusahaan
dagang. Manajemen persediaan stok barang merupakan merupakan masalah penting yang dihadapi oleh
perusahaan khususnya perusahaan dagang, maka dari itu persediaan harus dikelola dengan sebaik-baiknya.
Oleh karena itu, dalam menjalankan aktivitas usahanya, maka perusahaan perlu menerapkan sistem dan
prosedur akuntansi persediaan yang mencerminkan elemen-elemen dalam pengendalian intern. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menganalisis sistem pengendalian atas persediaan barang dagang pada CV.
Sumber Alam Sejahtera Tegal. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara,
observasi, dokumentasi dan studi pustaka. Metode analisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dari
hasil penelitian pengendalian yang dilakukan pada CV. Sumber Alam Sejahtera Tegal sudah baik tetapi masih
memiliki beberapa kelemahan. pertama, tidak adanya pemisahan tugas antara bagian penerimaan dengan
bagian penyimpanan. Kedua, adanya ketidakcocokan pencatatan pada kartu stok dengan jumlah barang yang
ada pada komputer.
252
Jurnal MONEX Vol. 6 No. 2 Juni 2017 p-ISSN: 2089-5321
e-ISSN: 2549-5046
barang yang ada sebenarnya. Untuk itu, penjualan, sistem retur penjualan, sistem
diperlukan pemeriksaan persediaan secara pembelian, retur pembelian dan sistem
periodik atas catatan persediaan dengan akuntansi biaya produksi. [3]
perhitungan fisik yang sebenarnya. nilai Menurut Mulyadi (2001),
persediaan harus dicatat, digolongkan mendefinisikan sistem pengendalian intern
menurut jenisnya yang kemudian dibuat meliputi struktur organisasi, metode, ukuran-
perincian masing-masing barangnya dalam ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga
suatu periode yang bersangkutan. kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan
Kebanyakan perusahaan melakukan keandalan data akuntansi, mendorong
perhitungan fisik setahun sekali, tetapi ada efisiensi dan mendorong dipatuhinya
juga yang melakukannya sebulan sekali kebijakan manajemen.[3]
bahkan mungkin ada juga yang melakukannya Pengendalian intern harus dilaksanakan
setiap hari.[2] seefektif mungkin dalam suatu perusahaan
Untuk memudahkan perusahaan dalam untuk mencegah dan menghindari terjadinya
memantau persediaan tersebut, maka harus kesalahan, kecurangan, dan penyelewengan.
digunakan sistem akuntansi persediaan. Oleh Di perusahaan kecil, pengendalian masih
karena itu, dalam menjalankan aktivitas dapat dilakukan langsung oleh pimpinan
usahanya, maka perusahaan perlu menerapkan perusahaan. Namun semakin besar perusahaan,
sistem dan prosedur akuntansi persediaan dimana ruang gerak dan tugas-tugas yang
yang mencerminkan elemen-elemen dalam harus dilakukan semakin kompleks,
pengendalian intern. Dengan adanya menyebabkan pimpinan perusahaan tidak
pengelolaan dan pengendalian yang baik, mungkin lagi melakukan pengendalian secara
perusahaan diharapkan dapat mengoptimalkan langsung, maka dibutuhkan suatu
laba, sehingga perusahaan juga diharapkan pengendalian intern yang dapat memberikan
dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya. keyakinan kepada pimpinan bahwa tujuan
Sehubungan dengan pentingnya perusahaan telah tercapai.
peranan sistem akuntansi persediaan, Menurut Mulyadi (2001), untuk
penempatan sistem akuntansi persediaan menciptakan sistem pengendalian intern yang
sangat diperlukan, karena merupakan baik dalam perusahaan maka ada empat unsur
serangkaian kebijakan dan pengendalian yang pokok yang harus dipenuhi antara lain:
dapat memonitor tingkat persediaan dan a. Struktur organisasi yang memisahkan
menentukan tingkat yang harus dijaga, kapan tanggungjawab fungsional secara tegas.
persediaan harus disediakan dan berapa besar b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan
pesanan yang harus dilakukan. Sistem ini yang memberikan perlindungan yang cukup
bertujuan menetapkan dan menjamin terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan
tersedianya sumber daya yang tepat dalam biaya
kuantitas yang tepat serta pada waktu yang c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan
tepat pula. tugas dan fungsi setiap unit organisasi
Manajemen perusahaan sebaiknya d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan
menciptakan pengendalian intern yang tanggungjawabnya
memadai terhadap persediaan perusahaan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
secara keseluruhan, dan sebaiknya perusahan menganalisis sistem pengendalian persediaan
membentuk auditor internal agar dapat atas barang dagang pada CV. Sumber Alam
menyelidiki, menilai efektivitas pelaksanaan Sejahtera Tegal.
unsur-unsur pengendalian intern persediaan
barang yang telah ditetapkan.[4] 2. Metode Penelitian
Pengendalian intern harus dilaksanakan Dalam mengumpulkan data untuk
seefektif mungkin dalam suatu perusahaan menyusun tugas akhir ini digunakan beberapa
untuk mencegah dan menghindari terjadinya metode, yaitu: Dokumentasi, Penelitian
kesalahan, kecurangan, dan penyelewengan. Lapangan (Observasi), Interview
Di perusahaan kecil, pengendalian masih (Wawancara), dan Studi Pustaka.
dapat dilakukan langsung oleh pimpinan Metode Analisis data yang digunakan
perusahaan. Namun semakin besar untuk menganalisis penelitian ini adalah
perusahaan, dimana ruang gerak dan tugas- metode dengan pendekatan deskriptif
tugas yang harus dilakukan semakin kompleks, kualitatif. Menurut Jazuli dalam Anam (2013),
menyebabkan pimpinan perusahaan tidak deskriptif kualitatif adalah data yang
mungkin lagi melakukan pengendalian secara membentuk kata-kata, kalimat atau gambar.
langsung, maka dibutuhkan suatu Penelitian deskriptif merupakan penelitian
pengendalian intern yang dapat memberikan non hipotesis, sehingga sehingga dalam
keyakinan kepada pimpinan bahwa tujuan penelitian tidak perlu merumuskan hipotesis,
perusahaan telah tercapai. sedangkan data kualitatif merupakan data
Menurut Mulyadi (2001), sistem yang digambarkan dengan kata-kata atau
akuntansi persediaan adalah sekelompok kalimat yang dipisahkan menurut kategori
unsur yang bertujan untuk mencatat mutasi untuk memperoleh kesimpulan.[5]
tiap jenis persediaan yang disimpan di gudang.
Sistem ini berkaitan erat dengan sistem
253
Jurnal MONEX Vol. 6 No. 2 Juni 2017 p-ISSN: 2089-5321
e-ISSN: 2549-5046
254
Jurnal MONEX Vol. 6 No. 2 Juni 2017 p-ISSN: 2089-5321
e-ISSN: 2549-5046
255