Anda di halaman 1dari 20

MNC012 – MANAJEMEN PEMASARAN II – MODUL-SESI 1

BAB - 1

PENGEMBANGAN PRODUK BARU:


TANTANGAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK

Disusun oleh:

DADAN ABDUL AZIZ MUBAROK, SP., MM

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA MEMBANGUN


(STIE INABA)
BANDUNG
2020
BAB 1

PENGEMBANGAN PRODUK BARU :

TANTANGAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK

Tujuan Pembelajaran :

1. Mahasiswa mampu memahami pentingnya pengembangan produk


baru
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tantangan pengembangan produk
baru
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menjelaskan strategi
pengembangan produk

Pengantar

Unsur kunci dalam membentuk dan membangun penawaran pasar


adalah Produk. Oleh karena itu, para pemimpin pasar umumnya akan
menawarkan produk dan jasa yang superior dengan merumuskann terlebih
dahulu sebuah penawaran yang memiliki daya tarik, untuk memenuhi
kebutuhan atau keinginan pelanggan (Gambar 1.1) dengan memperhatikan
elemen – elemen seperti fitur dan kualitas produk, nilai/manfaat
berdasarkan harga serta layanan dan kualitas jasa yang menyertainya..
Berdasarkan Gambar 1.1, seorang pemasar harus menyadari
diketahui bahwa sebuah produk merupakan bukan hanya sekedar
kumpulan fitur berwujud yang sederhana. Akan tetapi dibentuk oleh elemen
– elemen penting yang akan menentukan apakah produk tersebut memiliki
daya tarik untuk dapatt ditawarkan ke pasar sasaran. Oleh sebab itu, maka
sebenarnya, banyak penawaran pasar yang terdiri dari kombinasi barang

STIE Indonesia Membangun (inaba)


www.inaba.ac.id
1
yang berwujud dan jasa, mulai dari barang-barang yang berwujud murni
sampai jasa murni

Gambar 1.1 Komponen Penawaran Pasar (Sumber : (Kotler and Keller


2016 p391)

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk


diperhatikan, diakuisisi, gunakan, atau konsumsi yang mungkin
memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler and Armstrong 2017).
Berdasarkan definisi tersebut, maka produk mencakup lebih dari sekadar
benda berwujud (Gambar 1.2).

Gambar 1.2 Entitas produk (Kotler & Armstrong, 2018 p244)

2
Gambar 1.2 menyatakan bahwa ruang lingkup entitas produk
meliputi : barang fisik, jasa, orang, tempat, pengalaman, event, property,
informasi, organisasi dan gagasan/ide serta kombinasi dari apa pun yang
dapat ditawarkan ke pasar sasaran untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan (Kotler and Armstrong 2017, p244). Oleh karena itu, maka,
seorang pemasar memiliki peluang untuk merencanakan, menciptakan dan
mengembangkan sebuah produk yang bernilai dan mempunyai daya tarik
yang dapat ditawarkan kepada pasar sasaran.

Tantangan Pengembangan Produk


Pengelolaan sebuah produk yang dilakukan oleh pemasar, harus
memperhatikan siklus hidup produk (Gambar 1.3). Hal tersebut, disebabkan
karena dalam setiap tahapan hidup sebuah produk, memiliki karakter yang
akan menentukan strategi dan kegiatan pemasaran (Tabel 1.1).

Gambar 1.3 Siklus Hidup Produk


(Sumber : www.marketing-insider.com, 2019)

3
Gambar 1.3, menjelaskan bahwa terdapat hal – hal penting yang
perlu diperhatikan pemasar dalam menyusun strategi produk dengan
mempertimbangkan kondisi – kondisi setiap tahapan siklus hidup produk.
Secara keseluruhan tahap-tahap kehidupan produk disebut siklus hidup
produk (product life cycle), yang terbagi menjadi 4 (empat) tahapan (Tabel
1.1), yaitu :

Tabel 1.1 Karakteristik produk berdasarkan siklus hidup produk


Tahapan
Perkenalan Pertumbuh Perkembang
Penurunan
(Awal) an an (dewasa)
Karakteristik
Penjualan Rendah Meningkat Puncak Menurun
penjualan
Biaya Per Per Per pelanggan Per
pelanggan pelanggan rendah pelanggan
tinggi sedang rendah
Laba Negatif Meningkat Tinggi Menurun
Pelanggan Inovator Early adopter Mayoritas Tertinggal
Pesaing Sedikit Bertambah Tetap Menurun
Tujuan Kesadaran Memaksimalk Memaksimal Mengurangi
Pemasaran produk an Pangsa kan laba pengeluaran
pasar
Strategi dan Program Pemasaran:
Produk Produk dasar Layanan dan Diversifikasi Menghilang
jaminan merek dan kan produk
produk model lemah
Harga Biaya plus Penetrasi Penyesuaian Memotong
pasar harga
Saluran Selektif Intensif Lebih intensif Menghilang
pemasaran kan outlet
yang rugi
Iklan Kesadaran Kesadaran Perbedaan dan Memperta
produk dan manfaat merek hankan
ketertarikan pelanggan
masal setia

4
Tahapan
Perkenalan Pertumbuh Perkembang
Penurunan
(Awal) an an (dewasa)
Karakteristik
Promosi Mendorong Memanfaat Meningkatkan Mengurangi
penjualan untuk kan promosi untuk sampai
mencoba permintaan mengurangi tingkatan
konsumen perpindahan minimal
yang kuat merek
Sumber : www.marketing-insider.com diolah (2019)

Berdasarkan Gambar 1.3 dan Tabel 1.1, diketahui bahwa setiap


tahapan siklus hidup produk, memberikan gambaran bagi seorang pemasar
saat mengambil keputusan pemasarannya harus memperhatikan beberapa
kondisi sebagai berikut, yaitu :

a) Menentukan lama dari tingkat perubahan daur hidup produk


b) Mengidentifikasi tahap daur hidup produk yang ada sekarang dan
memilih strategi produk yang sesuai dengan tahap tersebut
c) Mengantisipasi ancaman-ancaman dan menemukan peluang-
peluang untuk mengubah dan memperluas daur hidup produk.

Misalnya pada saat tahap awal atau tahap perkenalan, kondisi


persaingan yang boleh dikatakan belum terjadi maka seorang pemasar
akan berusaha memperkenalkan produknya ke pasar sasaran sehingga
pasar sasaran benar – benar aware dengan produk yang pemasar
tawarkan.
Kondisi ini akan berbeda apabila, sudah memasuki tahapan
pertumbuhan, tahapan dewasa dan tahapan penurunan dimana pesaing
sudah muncul dengan menawarkan produk dengan manfaat dan fungsi
yang sama. Menurut Kotler & Keller (2016), Pada tahapan ini, seorang
pemasar harus mulai mempertimbangkan pengembangan sebuah produk
dengan pilihan memperbaiki produk yang sudah ada atau menciptakan
produk yang baru.

5
Pemasar dalam menetapkan keputusan pengembangan produk,
baik pilihannya memperbaiki atau menciptakan produk baru berkaitan
dengan bagaimana seorang pemasar, merencanakan penawaran pasar
kembali yang harus memperhatikan value dari setiap tingkatan produk,
yang berdampak terhadap pembentukan hirarki pelanggan (Gambar 1.4).

Gambar 1.4. Tingkatan Produk


(Sumber : Kotler & Keller, 2016, p391)

Gambar 1.4 menjelaskan bahwa, penciptaan nilai sebuah produk


bagi pelanggannya, ditentukan oleh 5 (lima) tingkatan produk yang
menunjukkan seberapa besar nilai (manfaat) yang dapat ditawarkan
kepada pasar sasaran, serta seberapa besar peluang produk tersebut
dapat dikembangkan sehingga berpotensi memberikan profit, memberikan
peluang pengembangan segmen baru serta meningkatkan pangsa pasar
produk.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dikatakan bahwa
tantangan seorang pemasar dalam mengembangkan sebuah produk terkait

6
dengan bagaimana tahapan – tahapan kehidupan sebuah produk (product
life cyle) menjadi landasan penting pengambilan keputusan memperbaiki
atau membuat produk baru untuk tetap dapat melayani kebutuhan dan
keinginan pasar sasaran.
Selain itu tantangan lain dalam mengembangkan produk, adalah
bagaimana seorang pemasar mampu memberikan nilai tambah dari setiap
tingkatan produk yang akan menentukan sejauhmana bentuk, fitur, kualitas,
kesesuaian, daya tahan serta desain sebuah produk mampu membedakan
produk yang dihasilkan berbeda dan memiliki keunggulan dibandingkan
dengan produk pesaing, namun tetap mampu memberikan kepuasan
kepada pasar sasaran atau pelanggan saat mereka menggunakan atau
mengonsumsi produk yang kita tawarkan.
Kondisi lingkungan pemasaran yang terus dinamis berubah,
memberikan sebuah tantangan yang harus pemasar pada saat mereka
mengambil keputusan mengembangkan produk baru. Menurut Kotler &
Keller (2016, p450), terdapat 3 (tiga) tantangan pengembangan produk baru
yang harus dihadapi dan diatasi oleh pemasar, yaitu :

1) Innovation imperative (keharusan inovasi)


Dalam kondisi lingkungan pemasaran yang berubah dinamis, inovasi
yang berkelanjutan menjadi sebuah keharusan. Perusahaan/pemasar
yang tidak melakukan pengembangan produk akan ditinggalkan oleh
pelanggannya. Perubahan selera konsumen, siklus hidup produk yang
semakin pendek, peningkatan persaingan dan perkembangan teknologi
yang semakin cepat menjadi faktor pendorong yang mengharuskan
perusahaan terus menerus melakukan inovasi
Contoh : Google setiap hari mengupdate software nya menyesuaikan
kebutuhan dan selera pasar.

Menurut Kotler & Keller (2016, p477), Inovasi sebagai suatu keharusan
bagi perusahaan dengan tujuan meningkatkan kemampuan melayani

7
pasar sasaran dan memenangkan persaingan, harus dilandasi oleh
karakteristik dari sebuah inovasi itu sendiri, yaitu :
(a) Relative advantage— tingkat keunggulan produk hasil inovasi
harus superior dibandingkan produk yang sudah ada.
(b) Compatibility— tingkat kesesuaian antara produk inovasi dengan
nilai pelanggan.
(c) Complexity— tingkat kompleksitas produk hasil inovasi (tidak
mudah digunakan).
(d) Divisibility— tingkat kemampuan produk hasil inovasi dapat diuji
coba secara terbatas.
(e) Communicability—tingkat manfaat produk hasil inovasi yang
mendorong ketertarikan dan keingintahuan pasar sasaran

2) New Product Success (produk baru yang sukses)


Era disrupsi teknologi saat ini, 98 persen produk baru yang akan
berhasil atau sukses di tawarkan kepada pasar sasaran apabila produk
baru tersebut memiliki keunikan dan keunggulan. Selain itu produk baru
yang berhasil ditawarkan kepada pasar sasaran apabila konsep produk
tersebut sesuai dengan target pasar, memiliki persyaratan dalam aspek
teknologi serta memiliki perspektif pengembangan produk secara
global.

Contoh : Rovio Entertainment sebagai produk pemegang hak cipta


Angry Birds berhasil menhadi sebuah produk baru yang memiliki
keunikan dan keunggulan dengan konsep produk yang sesuai dengan
kebutuhan/keinginan pasar sasaran. Hingga saat ini pengembangan
produk tersebut meliputi, mainan, aplikasi games, makanan, tas, kaos
dan lain sebagainya.

Keberhasilan sebuah produk baru, tidak terlepas dari sejauh mana


respon atau tanggapan pasar sasaran. Proses adopsi konsumen
terhadap produk baru merupakan deskripsi tahapan mental konsumen

8
saat pertama mendengar produk baru sampai akhirnya menggunakan
produk tersebut. Adapun tahapan proses adopsi konsumen adalah
sebagai berikut (Kotler & Keller, 2016 p476) :

(a) Awareness—konsumen menyadari adanya produk baruu tapi


belum memperoleh infomasi yang lengkap tentang produk tersebut.
(b) Interest— konsumen tertarik untuk mencari informasi tentang
inovasi produk.
(c) Evaluation— konsumen mempertimbangkan untuk mencoba
produk hasil inovasi.
(d) Trial— konsumen mulai mencoba produk hasil inovasi untuk
mengetahui sejauhmana perbaikan dan memperkirakan nilai
(kelebihan) produk tersebut dibandingkan produk sebelumnya.
(e) Adoption—konsumen mulai memutuskan untuk menggunakan
produk hasil inovasi tersebut secara keseluruhan dan rutin.

Kotler & Keller (2016, p476) menyebutkan bahwa, pemasar juga harus
memperhatikan faktor – faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan
proses adopsi produk baru oleh konsumen, yaitu :

(1) Kesiapan konsumen mencoba produk baru


(2) Peran dari Influencer (Gambar 1.5)
(3) Kesiapan organisasi mengadopsi inovasi

9
Gambar 1.5 Pengaruh influencer terhadap waktu proses adopsi konsumen
(sumber : Kotler & Keller, 2016 p476)

3) New Product Failure (produk baru yang gagal)


Di AS tingkat kegagalan produk baru yang gagal berkisar antara 50-
95%, sedangkan di wilayah Eropa kegagalan produk baru mencapai
90%. Kondisi ini disebabkan karena beberapa faktor antara lain :
kesalahan dalam mengintrepretasi hasil riset pemasaran atau bahkan
mengabaikan hasil riset/survei, overestimates terhadap ukuran pasar,
biaya pengembangan produk yang terlalu tinggi, berkualitas rendah
baik dari sisi desain maupun kinerja, kesalahan saat positioning,
penetapan harga yang tidak sesuai, tidak efisien dalam aspek iklan dan
distribusi serta tingkat ROI yang tidak sesuai standar.

Terdapat beberap hal yang harus diperhatikan oleh pemasar untuk


menghindari kegagalan dari sebuah produk baru yang dikembangkan,
yaitu :
a. Fragmented markets. Tujuan perusahaan dalam
mengembangkan produk harus sesuai dengan segmen pasar
yang lebih kecil untuk mengoptimalkan penjualan dan
keuntungan

10
b. Social, economic, and governmental constraints. Produk
baru harus memiliki kemampuan memuaskan konsumen dengan
tetap aman bagi lingkungan dan sesuai dengan ketentuan yang
dikeluarkan pemerintah sebagai regulator.
c. Cost of development. Setiap perusahaan harus mampu
menghasilkan berbagai macam ide tentang produk yang sesuai
dengan biaya R&d, biaya produksi dan biaya pemasaran.
d. Capital shortages. Perusahaan yang memiliki ide – ide yang
bagus tentang produk terkadang tidak mampu memenuhi
tenggat waktu sebuah produk baru harus diluncurkan atau
ditawarkan kepada pasar sasaran.
e. Shorter required development time. Perusahaan harus
memiliki kemampuan untuk menyesuaikan waktu
pengembangan produk dengan teknik yang baru, mitra strategis,
pengujian konsep dan pengembangan pemasaran lanjutan.
f. Poor launch timing. Produk baru terkadang terambat
diluncurkan atau ditawarkan kepada pasar karena kategori
produk yang sama sudah ada dipasar sasaran atau produk
dengan kategori yang sama sudah tidak memiliki daya tarik lagi
di pasar sasaran.
g. Shorter product life cycles. Pesaing berhasil meniru produk
baru sehingga siklus hidup produk relatif semakin singkat
h. Lack of organizational support. Elemen – elemen dalam
perusahaan terkadang tidak mendukung secara penuh program
pengembangan produk karena ada kekhawatiran produk baru
tidak menghasilkan keuntungan dalam waktu singkat.

Pengembangan Produk Baru

Menurut Kotler & Keller (2016), produk baru yang dikembangkan


oleh pemasar/perusahaan memiliki peranan penting, sebagai berikut :

11
1) Mempertahankan dan meningkatkan penjualan
Pengembangan produk baru memberikan peluang perusahaan
memberikan alternatif pilihan kepada pasar aktual untuk kembali
melakukan pembelian ulang serta memberikan tawaran kepada
pasar potensial untuk mengonsumsi produk yang sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan yang tidak dapat disediakan oleh pesaing

2) Mengubah kehidupan perusahaan dan industri


Pengembangan produk baru memndorong perusahaan untuk terus
melakukan inovasi terus menerus yang berdampak kepada
pengelolaan perusahaan misalnya dengan menghasilkan produk
yang aman bagi konsumen dan lingkungan serta sesuai dengan
ketentuan pemerintah.

3) Membentuk perusahaan di masa depan


Perusahaan yang mampu menghasilkan sebuah produk baru yang
sukses dipasaran akan mendorong perusahaan – perusahaan lain
menghasilkan produk dengan kategori sama karena ingin
memperoleh keuntungan seperti perusahaan perintis, misalnya
perusahaan produsen air minum mineral dalam kemasan merek
Aqua berhasil membentuk menjadi pemimpin pasar dalam industri
AMDK

4) Mengubah persaingan
Produk baru yang berhasil atau yang gagal di tawarkan ke pasar
sasaean mempengaruhi keberadaan perisahaan – perusahaan yang
menhasilkan kategori produk yang sama. Produk baru yang berhasil
dapat menjadi faktor pendorong perusahaan yang memiliki asset
dan sumber daya yang sama masuk ke industri atau pasar yang
sama karena ingin memperoleh keuntungan yang sama. Namun,
produk baru yang gagal berdampak terhadap keinginan perusahaan

12
untuk memasuki pasar yang sama karena kekhawatiran mengalami
kerugian.

5) Mengubah siklus hidup produk


Perusahaan yang memilki kemampuan menghasilkan produk baru
yang dapat diterime oleh pasar akan mendorong perusahaan lain
untuk melakukan pengembangan produk secara cepat. Misalnya
Sony dalam melakukan pengambangan produk menghabiskan wakti
kurang lebih setahun, kondisi ini mendorong perusahaan lain
melakukan pengembangan produk kuran dari setahun. Sehingga
awalnya produk berbasis teknologi biasanya memiliki siklus hidup
produk berkisar 12 – 18 bulan sekarang memiliki siklus hidup produk
antara 8 – 12 bulan.

Strategi Pengembangan Produk Baru

Produk baru penting baik untuk konsumen maupun untuk pemasar.


Selain memberikan solusi baru bagi konsumen, produk baru menjadi kunci
keberhasilan pemasar dalam menghadapi situasi persaingan yang semakin
ketat dan terus berubah secara dinamis. Kotler & Armstrong (2018, p 280)
menyebutkan bahwa pengembangan produk baru merupakan upaya yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mengembangkan produk orisinil,
memperbaiki produk yang sudah ada, serta melakukan modifikasi produk
dan membuat merek baru.

Penulis menyebutkan berdasarkan pemahaman dari beberapa


definisi yang ada, secara konseptual pengembangan produk baru dapat
dikatakan sebagai upaya penambahan fitur, atribut, fungsi, kekuatan dan
kemudahan dalam penggunaan produk yang bertujuan untuk memberikan
alternatif pilihan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta
bertujuan untuk mengantisipasi semua perubahan yang terjadi dalam
lingkungan pemasaran.

13
Kotler & Armstrong (2018, p 281) menyatakan bahwa upaya
perusahaan menambahkan, meningkatkan serta menyempurnakan fungsi
dan manfaat produk dapat dilakukan dengan cara :

(1) Akuisisi dengan cara membeli perusahaan penghasil produk,


membeli paten atau mendapatkan lisensi untuk menghasilkan
produk.
Contoh : Unilever produsen barang – barang konsumsi (consumer
goods) mengakuisi produsen kecap Bango, sehingga produk
tersebut saat ini termasuk dalam lini produk baru

(2) Pengembangan produk baru dengan cara pengembangan produk


orisinil, perbaikan produk, modifikasi produk dan mengembangkan
merek baru.
Contoh : Honda motor mengembangkan produk skuter matik
dengan kategori produk motor untuk keperluan petualangan seperti
ADV150 dan New PCX.

Pilihan – pilihan perusahaan dalam mengambil keputusan


melakukan pengembangan memiliki keuntungan dan kerugian, antara lain
(Kotler & Keller, 2016 p 456) :

a) Biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan produk baru


Pengembangan produk baru akan berhadapan dengan
ketidakpastian, karena proses pengembangan produk baru tidak
bisa menggunakan investasi keuangan yang biasa. Akan tetapi
memerlukan perhitungan yang cukup rumit dan mahal, dengan
harapan upaya pengembangan produk baru dapat segera
memberikan keuntungan kepada perusahaan dalam jangka panjang.

14
Contoh : Tabel 1.2 Biaya Pengembangan Produk Baru (64 ide
produk baru)

Tabel 1.2 Biaya Pengembangan Produk Baru

Sumber : Kotler&Keller (2016,p457)

Tabel 1.2, dapat dijelaskan biaya pengembangan produk baru yang


dimulai dari pengumpulan 64 ide produk baru sampai dihasilkan produk
kurang lebih 2 (dua) produk baru membutuhkan biaya mencapai lebih dari
$13 juta. Adapun pilihan pemasar dalam mengembangkan produk dengan
cara akuisi pun membutuhkan biaya yang cukup besar.

b) Manajemen pengembangan produk


Pengembangan produk baru, harus memperhatikan kriteria – kriteria
penting, antara lain :

1. Produk baru dapat ditawarkan ke pasar sasaran minimal 5 (lima)


tahun
2. Produk baru harus memiliki nilai potensi pasar sekurang –
kurangnya $50 juta dengan pertumbuhan rata – rata minimal 16
persen
3. Produk baru harus mampu menghasilkan return on sales minimal
30 persen atau sebesar 40 persen dari total investasi.

15
4. Produk baru harus mampu mencapai tingkat technology atau
market leadership.

Oleh karena itu, pengelolaan pengembangan produk baru


memerlukan manajer senior yang sangat memahami bisnis utama
perusahaan, memahami kategori produk dan kriteria produk yang lebih
spesifik.
Kondisi lingkungan pemasaran yang sangat cepat berubah,
menyadarkan perusahaan tentang pentingnya produk baru untuk
menunjang tumbuh kembang perusahaan. Contoh Apple saat ini telah
menyelesaikan pengembangan produk iPhone dan iPad selama 10 tahun
terakhir dengan kontribusi mencapai lebih dari 62 persen dari total revenue
global dan penjualan mencapai 77 persen.
Inovasi produk saat ini beresiko dan mahal, karena dari satu produk
yang dikembangkan oleh perusahaan dapat mengalami kegagalan
mencapai 60 persen, selain itu dua sampai tiga konsep produk baru tidak
pernah diluncurkan atau ditawarkan. Hal ini, sering kali disebabkan oleh
ketidakmampuan perusahaan memanfaatkan informasi pasar, kesalahan
dalam mengukur ukuran pasar serta ketidaktepatan perusahaan dalam
menempatkan produk sesuai dengan segmen dan target pasar serta tidak
adanya dukungan manajemen secara utuh baik dari fungsi pemasaran
sendiri maupun fungsi – fungsi perusahaan yang lain.
Perusahaan harus memahami konsumen, pasar dan pesaing serta
proses menghantarkan nilai yang superior kepada pelanggan. Hal tersebut,
menjadi kunci awal keberhasilan perusahaan untuk menciptakan dan
mengembangkan produk baru. Oleh karena itu, strategi perusahaan dalam
mengembangkan produk dapat menerapkan matrik peluang pasar dan
produk (matrik Ansoff) seperti Gambar 1.5 berikut :

16
Gambar 1.5 Strategi Pengembangan Produk dengan Matrik Ansoff

Berdasarkan Gambar 1.5, perusahaan dapat mempertimbangkan


strategi pengembangan produk baru dengan mempertimbangkan kondisi
pasar dan produk. Apabila perusahaan akan melayani pasar yang sudah
ada dengan menawarkan produk baru maka pengembangan produk
menjadi pilihan. Pertimbangan untuk strategi ini karena pemasar
menginginkan pasar sasaran yang sudah ada memperoleh alternatif pilihan
– pilihan produk yang lebih beragam atau bervariasi dari sisi fungsi dan
manfaat.

Contoh : pelanggan Go Jek diberikan pilihan layanan Go Car saat mereka


membutuhkan layanan transportasi R4

Kondisi lain yang dapat dipertimbangkan oleh pemasar yang


bertujuan untuk mengembangkan pasar yang baru dengan menawarkan
produk baru. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan basis pelanggan
dengan penggunaan produk baru.

Contoh : pelanggan yang menggunakan aplikasi Go Jek disediakan


layanan produk baru, hasil pengembangan produk/layanan yang sudah ada
antara lain :

17
1) untuk keperluan sehari – hari produk baru yang ditawarkan antara lain :
GoMassage, GoClean, GoFitness;

2) untuk pesan makanan dan belanja, produk baru yang ditawarkan antara
lain : GoFood, GoShop, GoMart, GoMed, GoMall;

3) untuk layanan berita dan hiburan, antara lain : GoTix, GoPlay, GoGames,
GoNews;

4) untuk layanan pembayaran, antara lain GoPulsa, GoPoints, GoNearby,


GoBills, GoGive, GoSure; dan

5) layanan bepergian dan pengiriman, antara lain GoCar, GoBluebird,


GoSend, GoBox.

Tipe – tipe pengembangan produk

Pengembangan sebuah produk baru baik upaya pengembangan


produk orisinil, perbaikan produk, modifikasi dan menciptakan merek baru
merupakan alternatif pilihan keputusan pemasaran yang harus diambil
seorang pemasar untuk meningkatkan layanan dan kepuasan pelanggan
serta untuk menunjang tumbuh kembang perusahaan di tengah situasi
persaingan yang semakin ketat dan terus berubah.

Pemasar dapat memilih beberapa tipe pengembangan produk yang


disesuaikan dengan pelanggan sasaran, pesaing serta kemampuan
mereka menghasilkan atau mengembangkan produk yang memiliki daya
tarik baik segi harga, kualitas serta jasa pendukung dengan harapan
mendapatkan keuntungan secara jangka panjang dan mampu
memenangkan persaingan. Adapun tipe – tipe pengembangan produk yang
dipilih antara lain adalah :

1. New-to the-world product (baru bagi dunia produk), dapat disebut


sebagai inovasi yang terhenti (discontinue innovations), Produk ini
akan menciptakan suatu pasar yang baru secara keseluruhan

18
Contoh : Telepon, televisi, komputer dan mesin faksimili.

2. New-product-lines (Lini produk baru), Produk-produk ini belum


pernah ditawarkan oleh perusahaan sebelumnya, disediakan untuk
memasuki pasar yang sudah terbentuk.

Contoh : Yamaha X Ride

3. Additions-to-existing product-lines (Tambahan dari lini produk


yang telah ada) Kategori ini meliputi produk baru yang merupakan
tambahan dari line produk yang sudah ada sebelumnya.

Contoh : Yamaha Nmax, Xmax, Tmax

4. Improvements or revisions of existing products (Peningkatan


atau perbaikan produk yang telah ada) Produk baru dan yang dapat
berubah secara signifikan.

Contoh : All New Toyota Rush

5. Repositioning products (Memposisikan kembali produk-produk)

Contoh : Nokia 8100 (Nokia Banana)

6. Lower-priced-products (Produk dengan harga yang lebih murah)


Kategori produk ini mengacu pada produk-produk yang memiliki
kinerja serupa dengan merek yang bersaing dengan harga yang
lebih rendah.

Contoh : Samsung J Pro 3

DAFTAR PUSTAKA
• Kotler & Keller, (2016) Marketing Management, 16th Edition, Pearson
Education.
• Kotler & Armstrong, (2018) Principles of Marketing, 18th edition,
Pearson Education

19

Anda mungkin juga menyukai