Anda di halaman 1dari 17

TUGAS 3

EKONOMI REKAYASA
NET PRESENT VALUE (NPV)
Tugas ini dibuat untuk memenuhi nilai pada tugas mata kuliah Ekonomi Rekayasa

Disusun oleh:
NAMA : DWI MAHAROTUL FAIQOH
NIM : 21010119120050
KELAS :B

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL


DEPARTEMEN TEKKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Tahun Akadeik 2020/2021
BAB I

RANGKUMAN MATERI
1. Evaluasi Investasi Metode Net Present Value (NPV)

Investasi merupakan salah satu kegiatan penting yang mebutuhkan biaya yang besar
serta berdampak jangka panjang terhadap keberlanjutan suatu usaha. Oleh karena itu,
diperlukan adanya analisis yang sistematis dan rasional sebelum melakukan investasi guna
menjawab apakah investasi tersebut akan memberikan manfaat secara ekonomis (profit)
terhadap perusahaan dan apakah investasi yang akan dilakukan tersebut sudah merupakan
pilihan yang optimal bagi kemajuan dan keberlanjutan suatu kegiatan/usaha. Investasi juga
tidak lepas dari sejumlah pengeluaran lain yang tentunya perlu disiapkan. Pengeluaran
tersebut terdiri dari biaya operasional (operation cost), biaya perawatan (maintenance cost),
dan biaya-biaya lainnya yang tidak dapat dihindarkan. Selain pengeluaran, investasi juga
akan menghasilkan sejumlah keuntungan dan manfaat, baik dalam bentuk penjualan
barang/jasa maupun penyewaan fasilitas.
Terdapat beberapa metode metode dalam evaluasi kelayakan investasi, salah satu di
antaranya dalah metode Net Present Value (NPV). NPV adalah metode menghitung nilai
bersih (netto) pada waktu sekarang (present). Asumsi present yaitu menjelaskan waktu awal
perhitungan bertepatan dengan saat evaluasi dilakukan atau pada periode tahun ke-nol dalam
perhitungan cash flow investasi sebagai berikut.

Dengan demikian, metode NPV pada dasarnya memindahkan cash flow yang
menyebar sepanjang umur investasi ke waktu awal investasi (t = 0) atau kondisi present.
Suatu cash flow investasi tidak selalu dapat diperoleh secara lengkap, yaitu terdiri dari cash-
in dan cash-out, tetapi mungkin saja hanya dapat diukur langsung aspek biayanya saja atau
benefitnya saja. Contohnya, jika kita melakukan investasi dalam rangka memperbaiki atau
menyempurnakan salah satu bagian saja dari sejumlah rangkaian fasilitas produksi, sehingga
yang dapat dihitung hanya komponen biaya saja, sedangkan komponen benefitnya tidak
dapat dihitung karena masih merupakan rangkaian dari satu sistem tunggal. Jika demikian,
maka cash flow tersebut hanya terdiri dari cash-out atau cash-in. Cash flow yang benefit saja
perhitungannya disebut dengan Present Value of Benefit (PVB), sedangkan cash flow yang
perhitungannya hanya cash-out (cost) disebut Present Value of Cost (PVC). Nilai NPV
diperoleh dari PVB-PVC.
Untuk mendapatkan nilai PVB, PVC, dan NPV maka dapat diformulasikan pada
persamaan berikut ini.

PVB =

PVC =

NPV =

Dimana Cf = B t - Ct
Maka, NPV = PVB – PVC
Keterangan:
PVB = Present Value of Benefit
PVC = Present Value of Cost
NPV = Net Present Value
Bt = Cash flow benefit tahun ke-t
Ct = Cash flow cost tahun ke-t
t = Periode waktu
n = Umur investasi
Untuk mengetahui apakah rencana suatu investasi tersebut layak ekonomis atau tidak,
diperlukan suatu ukuran/kriteria tertentu dalam metode NPV, yaitu:
Jika : NPV > 0, maka investasi akan menguntungkan/layak (feasible)
NPV < 0, maka investasi tidak menguntungkan/layak (unfeasible)
Jika rencana investasi tersebut layak, maka direkomendasikan untuk dilaksanakan
investasi tersebut, namun jika ternyata tidak layak, maka rencana tersebut tidak
direkomendasikan untuk dilanjutkan. Namun, layak atau tidaknya suatu rencana investasi
belumlah keputusan akhir dari suatu program investasi. Seringkali pertimbangan-
pertimbangan tertentu ikut pula mempengaruhi keputusan yang akan diambil.
2. Pemilihan Alternatif Net Present Value

Dalam pemilihan alternatif dengan metode NPV, maka umur investasi tersebut
haruslah sama. Oleh karena itu, sebelum analisis dilakukan, terlebih dahulu harus
diperhatikan umur dari masing-masing alternatif tersebut. Ada tiga kategori umur alternatif,
yaitu (a) umur masing-masing alternatif sama, (b) umur masing-masing alternatif berbeda,
dan (c) umur alternatif tidak berhingga.
a. Jika umur masing-masing alternatif sama
Jika umur masing-masing alternatif sudah sama, analisis pemilihan alternatif
dapat langsung dilakukan dengan prosedur sebagai berikut.

 Hitung NPV dari masing-masing alternatif dengan formula NPV =

 Bandingkan NPV masing-masing alternatif


 Keputusan: NPV terbesar merupakan alternatif terbaik.
b. Jika umur masing-masing alternatif berbeda
Bila umur alternatif tidak sama, perhitungan NPV masing-masing alternatif belum
dapat dilakuakn. Oleh karena itu, sebelumnya perlu dilakuakn proses penyamaan umur
alternatif. Proses penyamaan umur alternatif ini dapat dilakuakan dengan tiga metode,
yaitu:
 Metode penyamaan umur dengan angaka Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)
 Metode penyamaan umur dengan umur alternatif terpanjang.
 Metode penyamaan umur dengan suatu umur yang ditetapkan.
Berikut penjelasan dari masing-masing metode.
1. Menyamakan umur dengan KPK
Menyamakan umur dengan metode perhitungan KPK dari umur masing-
masing alternatif mengasumsikan bahwa setiap alternatif akan dilakuakn
“reinvestasi semu” sebanyak hasil bagi KPK dengan umur alternatif yang
bersangkutan dikurangi satu. Dengan demikian, cash flow yang akan
diperhitungkan merupakan cash flow keseluruhan sepanjang umur KPK tersebut.
Metode KPK mempunyai kelemahan, di mana jika umur masing-masing
alternatif bukan merupakan bilangan istimewa atau jumlah alternatif terlalu banyak
maka akan diperoleh nilai KPK yang terlalu besar. Artinya, akan terjadi sekian kali
reinvestasi semu yang tentu akan menjadikan alternatif gabungan menjadi tidak
ideal lagi. Jika terjadi hal demikian, biasanya tidak dilakuakn analisis NPV dan
dapat diganti dengan analisis Annual Ekuivalensi.
2. Menyamakan umur dengan umur alternatif terpanjang
Pada metode ini umur investasi dipatok sama dengan umur terpanjang dari
alternatif yang tersedia, dan yang lainnya tetap dilakuakn reinvestasi semu sejumlah
periode kekurangannya dengan memerhatikan nilai buku pada periode terpotong
menjadi nilai sisa dari reinvestasi semunya. Selanjutnya, metode perhitungan NPV
dilakukan dengan metode yang sama.
3. Menyamakan umur dengan umur alternatif terpendek
Kebalikan dari metode di atas, di mana umur diambil dari alternatif
terpendek, sehingga umur yang panjang dipotong dengan memerhatikan nilai buku
(BV) sebagai nilai sisa dari alternatif terpotong.
BAB II

CONTOH SOAL
1. Bapak Kreatif sedang menjajaki kemungkinan membuka suatu usaha dengan perkiraan biaya
investasi 120 juta rupiah. Di samping itu, untuk mengoperasikan investasi tersebut
dibutuhkan biaya operasional rata-rata 10 juta rupiah/tahun, selanjutnya dari hasil penjualan
produk diperkirakan akan ada pemasukan rata-rata 30 juta rupiah/tahun. Jika umur investasi
diperkirakan 8 tahun kemudian asset dapat dijual 50 juta rupiah. Selain itu, pada tahun ke-5
akan ada perawatan berat (rehabilitasi) dengan biaya 15 juta rupiah. Diminta mengevaluasi
kelayakan ekonomis rencana tersebut jika suku bunga rata-rata selama umur investasi
12%/tahun.
a. NPV = Rp 9,956 juta, investasi tersebut layak ekonomis
b. NPV = -Rp 9,956 juta, investasi tersebut tidak layak ekonomis
c. NPV = Rp 31,711 juta, investasi tersebut layak ekonomis
d. NPV = -Rp 31,711 juta, investasi tersebut tidak layak ekonomis
e. NPV = -Rp 41,666 juta, investasi tersebut tidak layak ekonomis
2. Suatu rencana investasi dengan cash flow sebagai berikut.
Investasi Rp 50 juta
Annual benefit Rp 15 juta/tahun
Annual cost Rp 5 juta/tahun
Gradient cost - Rp 0,3 juta/tahun
Nilai sisa Rp 10 juta
Umur investasi 8 tahun
Evaluasilah kelayakan rencana investasi tersebut, jika suku bunga 8%/tahun.
a. NPV > 0, rencana investasi feasible
b. NPV < 0, rencana investasi unfeasible
c. NPV = 0, rencana investasi masih bisa dipertimbangkan
d. NPV < 0, rencana investasi feasible
e. NPV > 0, rencana investasi unfeasible
3. Diketahui suatu rencana investasi senilai 400 juta rupiah, umur investasi 10 tahun dengan
nilai sisa 100 juta rupiah. Benefit tahun pertama sampai ketiga 80 juta rupiah/tahun
kemudian naik rata-rata 20%/tahun, di samping itu biaya operasional dikeluarkan rata-rata
25 juta/tahun. Evaluasilah rencana tersebut dengan metode NPV suku bunga 10%/tahun.
a. Rp 288,82 juta
b. Rp 124,92 juta
c. Rp 80,59 juta
d. Rp 151,86 juta
e. Rp 136,72 juta
4. Suatu rencana investasi dalam bidang produksi komponen manufaktur diketahui ada tiga
alternatif teknologi yang dapat diterapkan, yang terdiri dari teknologi konvensional,
teknologi mekanis, dan teknologi semi otomatik control. Setiap pilihan teknologi akan
memberikan efek cash flow yang berbeda, yaitu seperti tertera pada tabel cash flow berikut.
Alternatif
A B C
Uraian
Investasi Rp 1200 juta Rp 2000 juta Rp 2600 juta
Annual Benefit Rp 350 juta Rp 600 juta Rp 750 juta
Annual Cost Rp 125 juta Rp 250 juta Rp 375 juta
Nilai Sisa Rp 350 juta Rp 750 juta Rp 550 juta
Umur Investasi 10 tahun 10 tahun 10 tahun
Suku Bunga 8% 8% 8%
Analisis dan tentukan alternatif terbaik.
a. Alternatif A
b. Alternatif B
c. Alternatif C
d. Alternatif A dan B
e. Dari ketiganya tidak ada yang layak ekonomis
5. Perusahaan PT Angin Berhembus merencanakan membeli sebuah mesin disel sebagai
cadangan pabrik jika suplai listrik PLN terganggu. Berdasarkan kajian teknis, terdapat tiga
merek mesin yang mendapat rekomendasi teknis dan satu di antaranya akan dipilih untuk
dibeli perusahaan . berdasarkan data-data teknis dan perilakunya, ternyata masing-masing
mesin mempunyai umur teknis yang berbeda, dengan perkiraan cash flow-nya sebagai
berikut.
Alternatif
A B C
Uraian
Investasi Rp 1600 juta Rp 1200 juta Rp 2600 juta
Annual Benefit Rp 850 juta Rp 700 juta Rp 750 juta
Annual Cost Rp 200 juta Rp 150 juta Rp 200 juta
Gradient Cost - Rp 20 juta -
Nilai Sisa Rp 450 juta Rp 500 juta Rp 650 juta
Umur Investasi 4 tahun 3 tahun 6 tahun
Suku Bunga 8% 8% 8%
Analisis dan tentukanlah alternatif terbaik dari sudut cash flow-nya.
a. Alternatif A
b. Alternatif B
c. Alternatif C
d. Alternatif A dan B
e. Tidak ada alternative yang layak
f.
BAB III

KUNCI JAWABAN DAN PENYELESAIAN


1. Jawaban : D. NPV = -Rp 31,711 juta, investasi tersebut tidak
layak ekonomis
Penyelesaian :
Diketahui:
Investasi (I) = Rp 120 juta
Biaya operasional (C) = Rp 30 juta/tahun
Pendapatan (B) = Rp 10 juta/tahun
Nilai sisa (S) = Rp 50 juta
Rehabilitasi (R) = Rp 15 juta
Umur investasi = 8 tahun

I
R
C C C C C C C

1 2 3 4 5 6 7 8

B B B B B B B
S

C B Faktor
Tahun ke- I Jumlah Jumlah PVC PVB PVB-PVC NPV
Operasional Rehabilitasi Pendapatan Nilai Sisa Diskonto
0 120 0 0 120 0 0 0 1 120 0 -120 -120
1 10 0 10 0 0 0 0.89286 8.9286 0 -8.9286 -128.9286
2 10 0 10 30 0 30 0.79719 7.9719 23.9158 15.9439 -112.9847
3 10 0 10 30 0 30 0.71178 7.1178 21.3534 14.2356 -98.7491
4 10 0 10 30 0 30 0.63552 6.3552 19.0655 12.7104 -86.0387
5 10 15 25 30 0 30 0.56743 14.1857 17.0228 2.8371 -83.2016
6 10 0 10 30 0 30 0.50663 5.0663 15.1989 10.1326 -73.0690
7 10 0 10 30 0 30 0.45235 4.5235 13.5705 9.0470 -64.0220
8 30 50 80 0.40388 0 32.3107 32.3107 -31.7113
NET PRESENT VALUE -31.7113
Suku bunga (i) = 12%/tahun
Apabila dihitung dengan rumus, maka:
NPV = -I(1) – C(4,5638) – R(0,5674) + B(4,0748) + S(0,4039)
= -120(1) – 10(4,5638) – 15(0,5674) + 30(4,0748) + 50(0,4039)
= -Rp 31,711 juta
Karena NPV = - Rp 31,711 juta < 0, maka investasi tersebut tidak layak ekonomis
(unfeasible) dan tidak direkomendasikan untuk diterapkan.
2. Jawaban : A. NPV > 0, rencana investasi feasible
Penyelesaian :
Diketahui:
Investasi (I) = Rp 50 juta
Annual benefit (B) = Rp 15 juta/tahun
Annual cost (C) = Rp 5 juta/tahun
Gradient cost (G) = - Rp 0,3 juta/tahun
Nilai sisa (S) = Rp 10 juta
Umur investasi (n) = 8 tahun

C C C C C C C
G G G G G G G

1 2 3 4 5 6 7 8

B B B B B B B
S

C B Faktor
Tahun ke- I Jumlah Jumlah PVC PVB PVB-PVC NPV
Operasional Gradient Pendapatan Nilai Sisa Diskonto
0 50 0 0 50 0 0 0 1 50 0 -50 -50
1 5 -0.3 4.7 0 0 0 0.92593 4.3519 0 -4.3519 -54.3519
2 5 -0.3 4.7 15 0 15 0.85734 4.0295 12.8601 8.8306 -45.5213
3 5 -0.3 4.7 15 0 15 0.79383 3.7310 11.9075 8.1765 -37.3448
4 5 -0.3 4.7 15 0 15 0.73503 3.4546 11.0254 7.5708 -29.7740
5 5 -0.3 4.7 15 0 15 0.68058 3.1987 10.2087 7.0100 -22.7640
6 5 -0.3 4.7 15 0 15 0.63017 2.9618 9.4525 6.4907 -16.2732
7 5 -0.3 4.7 15 0 15 0.58349 2.7424 8.7524 6.0100 -10.2633
8 15 10 25 0.54027 0 13.5067 13.5067 3.2434
NET PRESENT VALUE 3.2434
Suku bunga = 8%/tahun
Apabila dihitung dengan rumus, maka:
NPV = -I(1) – C(5,2064) – G(5,2064) + B(4,8207) + S(0.5403)
= -50(1) – 5(5,2064) – (-0.3)(5,2064) + 15(4,8207) + 10(0,5403)
= Rp 3,2434 juta
Karena NPV = Rp 3,2434 juta > 0, maka rencana investasi direkomendasikan layak secara
ekonomis.
3. Jawaban : B. Rp 124,92 juta
Penyelesaian :
Diketahui:
Investasi (I) = Rp 400 juta
Nilai sisa (S) = Rp 100 juta
Benefit (B) = Rp 80 juta (untuk 3 tahun pertama, tahun-tahun berikutnya naik
rata-rata 20%/tahun)
Biaya operasional (C) = Rp 25 juta/tahun
I

C C C C C C C C C

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

B B B B
B B B S
B B

C B Faktor
Tahun ke- I Jumlah Jumlah PVC PVB PVB-PVC NPV
Operasional Pendapatan Nilai Sisa Diskonto
0 400 0 400 0 0 0 1 400 0 -400 -400
1 25 25 0 0 0 0.909091 22.7273 0 -22.7273 -422.7273
2 25 25 80 0 80 0.826446 20.6612 66.1157 45.4545 -377.2727
3 25 25 80 0 80 0.751315 18.7829 60.1052 41.3223 -335.9504
4 25 25 80 0 80 0.683013 17.0753 54.6411 37.5657 -298.3847
5 25 25 96 0 96 0.620921 15.5230 59.6084 44.0854 -254.2993
6 25 25 115.2 0 115.2 0.564474 14.1118 65.0274 50.9155 -203.3837
7 25 25 138.24 0 138.24 0.513158 12.8290 70.9390 58.1100 -145.2737
8 25 25 165.888 0 165.888 0.466507 11.6627 77.3880 65.7253 -79.5484
9 25 25 199.0656 0 199.0656 0.424098 10.6024 84.4232 73.8208 -5.7276
10 238.8787 100 338.8787 0.385543 0 130.6524 130.6524 124.9248
NET PRESENT VALUE 124.9248
Rumus geometric gradient:
An = A1 (1+g)n-1

P = A1

4. Jawaban : B. Alternatif B
Penyelesaian :
Karena ketiga alternative umur investasinya sama, yaitu 10 tahun, maka analisis dapat
dimulai dengan menghitung NPV dari masing-masing alternative.
I

C C C C C C C C C

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

B B B B B B B B B
S

Alternatif A
C B Faktor
Tahun ke- I Jumlah Jumlah PVC PVB PVB-PVC NPV
Operasional Pendapatan Nilai Sisa Diskonto
0 1200 0 1200 0 0 0 1 1200 0 -1200 -1200
1 125 125 0 0 0 0.925926 115.7407 0 -115.7407 -1315.7407
2 125 125 350 0 350 0.857339 107.1674 300.0686 192.9012 -1122.8395
3 125 125 350 0 350 0.793832 99.2290 277.8413 178.6123 -944.2273
4 125 125 350 0 350 0.73503 91.8787 257.2604 165.3817 -778.8455
5 125 125 350 0 350 0.680583 85.0729 238.2041 153.1312 -625.7143
6 125 125 350 0 350 0.63017 78.7712 220.5594 141.7882 -483.9261
7 125 125 350 0 350 0.58349 72.9363 204.2216 131.2853 -352.6408
8 125 125 350 0 350 0.540269 67.5336 189.0941 121.5605 -231.0803
9 125 125 350 0 350 0.500249 62.5311 175.0871 112.5560 -118.5243
10 350 350 700 0.463193 0 324.2354 324.2354 205.7111
NET PRESENT VALUE 205.7111

Apabila dihitung dengan rumus, maka:

NPV =

NPV = -I(1) – C(6,2469) + B(5,7842) + S(0,4632)


= -1200(1) – 125(6,2469) + 350(5,7842) + 350(0,4632)
= Rp 205,711 juta
Karena NPV = Rp 205,711 juta > 0, maka alternative A layak ekonomis

Alternatif B

C B Faktor
Tahun ke- I Jumlah Jumlah PVC PVB PVB-PVC NPV
Operasional Pendapatan Nilai Sisa Diskonto
0 2000 0 2000 0 0 0 1 2000 0 -2000 -2000
1 250 250 0 0 0 0.925926 231.4815 0 -231.4815 -2231.4815
2 250 250 600 0 600 0.857339 214.3347 514.4033 300.0686 -1931.4129
3 250 250 600 0 600 0.793832 198.4581 476.2993 277.8413 -1653.5716
4 250 250 600 0 600 0.73503 183.7575 441.0179 257.2604 -1396.3112
5 250 250 600 0 600 0.680583 170.1458 408.3499 238.2041 -1158.1070
6 250 250 600 0 600 0.63017 157.5424 378.1018 220.5594 -937.5477
7 250 250 600 0 600 0.58349 145.8726 350.0942 204.2216 -733.3260
8 250 250 600 0 600 0.540269 135.0672 324.1613 189.0941 -544.2319
9 250 250 600 0 600 0.500249 125.0622 300.1494 175.0871 -369.1448
10 600 750 1350 0.463193 0 625.3112 625.3112 256.1664
NET PRESENT VALUE 256.1664
Apabila dihitung dengan rumus, maka:

NPV =

NPV = -I(1) – C(6,2469) + B(5,7842) + S(0,4632)


= -1200(1) – 250(6,2469) + 600(5,7842) + 750(0,4632)
= Rp 256,166 juta
Karena NPV = Rp 256,166 juta > 0, maka alternative B layak ekonomis
Alternatif C
C B Faktor
Tahun ke- I Jumlah Jumlah PVC PVB PVB-PVC NPV
Operasional Pendapatan Nilai Sisa Diskonto
0 2600 0 2600 0 0 0 1 2600 0 -2600 -2600
1 375 375 0 0 0 0.925926 347.2222 0 -347.2222 -2947.2222
2 375 375 750 0 750 0.857339 321.5021 643.0041 321.5021 -2625.7202
3 375 375 750 0 750 0.793832 297.6871 595.3742 297.6871 -2328.0331
4 375 375 750 0 750 0.73503 275.6362 551.2724 275.6362 -2052.3969
5 375 375 750 0 750 0.680583 255.2187 510.4374 255.2187 -1797.1782
6 375 375 750 0 750 0.63017 236.3136 472.6272 236.3136 -1560.8646
7 375 375 750 0 750 0.58349 218.8089 437.6178 218.8089 -1342.0557
8 375 375 750 0 750 0.540269 202.6008 405.2017 202.6008 -1139.4548
9 375 375 750 0 750 0.500249 187.5934 375.1867 187.5934 -951.8615
10 750 550 1300 0.463193 0 602.1515 602.1515 -349.7099
NET PRESENT VALUE -349.7099
Apabila dihitung dengan rumus, maka:

NPV = NPV =

NPV = -I(1) – C(6,2469) + B(5,7842) + S(0,4632)


= -2600(1) – 375(6,2469) + 750(5,7842) + 550(0,4632)
= -Rp 349,71 juta
Karena NPV = -Rp 349,71 juta < 0, maka alternative C tidak layak ekonomis
Dari ketiga alternative tersebut, maka dapat diketahui bahwa alternative terbaik adalah
alternative B dengan NPV = Rp 256,166 juta
5. Jawaban : A. Alternatif A
Penyelesaian :
Karena ketiga alternative tersebut memiliki umur investasi yang berbeda, maka cash flow
yang akan diperhitugkan merupakan cash flow keseluruhan sepanjang umur KPK tersebut.
KPK dari 4, 3, dan 6 adalah 12, sehingga cash flownya menjadi:
Alternatif A
I
I I I
C C C
C C C C C C C C C C C

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

B B B B B B B B B B B B B B
S S S S

Alternatif B

I
I I I I
C C
C C C C C C C C C C C

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

B B B B B B B B B B B B B
S S S S S

Alternatif C
I
I I
C C C C
C C C C C C C C C C C

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

B B B B B B B B B B B B B B B B
S S S
Sehingga, untuk perhitungan NPV masing-masing dapat dilihat pada tabel berikut.
Alternatif A
C B Faktor
Tahun ke- I Jumlah Jumlah PVC PVB PVB-PVC NPV
Operasional Gradient Pendapatan Nilai Sisa Diskonto
0 1600 0 0 1600 0 0 0 1 1600 0 -1600 -1600
1 200 0 200 0 0 0 0.925926 185.1852 0 -185.1852 -1785.1852
2 200 0 200 850 0 850 0.857339 171.4678 728.7380 557.2702 -1227.9150
3 200 0 200 850 0 850 0.793832 158.7664 674.7574 515.9910 -711.9240
4 1600 200 0 1800 850 450 1300 0.73503 1323.0537 955.5388 -367.5149 -1079.4389
5 200 0 200 850 0 850 0.680583 136.1166 578.4957 442.3791 -637.0598
6 200 0 200 850 0 850 0.63017 126.0339 535.6442 409.6103 -227.4496
7 200 0 200 850 0 850 0.58349 116.6981 495.9668 379.2688 151.8192
8 1600 200 0 1800 850 450 1300 0.540269 972.4840 702.3495 -270.1344 -118.3153
9 200 0 200 850 0 850 0.500249 100.0498 425.2116 325.1618 206.8466
10 200 0 200 850 0 850 0.463193 92.6387 393.7145 301.0758 507.9223
11 200 0 200 850 0 850 0.428883 85.7766 364.5504 278.7739 786.6962
12 850 450 1300 0.397114 0 516.2479 516.2479 1302.9441
NET PRESENT VALUE 1302.9441
Alternatif B
C B Faktor
Tahun ke- I Jumlah Jumlah PVC PVB PVB-PVC NPV
Operasional Gradient Pendapatan Nilai Sisa Diskonto
0 1200 0 0 1200 0 0 0 1 1200 0 -1200 -1200
1 150 20 170 0 0 0 0.925926 157.4074 0 -157.4074 -1357.4074
2 150 20 170 700 0 700 0.857339 145.7476 600.1372 454.3896 -903.0178
3 1200 150 20 1370 700 500 1200 0.793832 1087.5502 952.5987 -134.9515 -1037.9693
4 150 20 170 700 0 700 0.73503 124.9551 514.5209 389.5658 -648.4035
5 150 20 170 700 0 700 0.680583 115.6991 476.4082 360.7091 -287.6944
6 1200 150 20 1370 700 500 1200 0.63017 863.3324 756.2036 -107.1288 -394.8232
7 150 20 170 700 0 700 0.58349 99.1934 408.4433 309.2499 -85.5733
8 150 20 170 700 0 700 0.540269 91.8457 378.1882 286.3425 200.7692
9 1200 150 20 1370 700 500 1200 0.500249 685.3411 600.2988 -85.0423 115.7269
10 150 20 170 700 0 700 0.463193 78.7429 324.2354 245.4925 361.2194
11 150 20 170 700 0 700 0.428883 72.9101 300.2180 227.3079 588.5273
12 700 500 1200 0.397114 0 476.5365 476.5365 1065.0638
NET PRESENT VALUE 1065.0638
Alternatif C
C B Faktor
Tahun ke- I Jumlah Jumlah PVC PVB PVB-PVC NPV
Operasional Gradient Pendapatan Nilai Sisa Diskonto
0 2600 0 0 2600 0 0 0 1 2600 0 -2600 -2600
1 200 0 200 0 0 0 0.925926 185.1852 0 -185.1852 -2785.1852
2 200 0 200 750 0 750 0.857339 171.4678 643.0041 471.5364 -2313.6488
3 200 0 200 750 0 750 0.793832 158.7664 595.3742 436.6077 -1877.0411
4 200 0 200 750 0 750 0.73503 147.0060 551.2724 404.2664 -1472.7747
5 200 0 200 750 0 750 0.680583 136.1166 510.4374 374.3208 -1098.4539
6 2600 200 0 2800 750 650 1400 0.63017 1764.4750 882.2375 -882.2375 -1980.6914
7 200 0 200 750 0 750 0.58349 116.6981 437.6178 320.9197 -1659.7717
8 200 0 200 750 0 750 0.540269 108.0538 405.2017 297.1479 -1362.6238
9 200 0 200 750 0 750 0.500249 100.0498 375.1867 275.1369 -1087.4869
10 200 0 200 750 0 750 0.463193 92.6387 347.3951 254.7564 -832.7304
11 200 0 200 750 0 750 0.428883 85.7766 321.6621 235.8856 -596.8449
12 750 650 1400 0.397114 0 555.9593 555.9593 -40.8856
NET PRESENT VALUE -40.8856

Dari ketiga alternatif di atas, maka dapat disimpulkan bahwa alternative terbaik adalah
alternatif A dengan nilai NPV = Rp 1.902,9441 juta
BAB IV

SUMBER

Giatman. 2006. Ekonomi Teknik. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada


Buku Ajar Ekonomi Rekayasa Ir. Pranoto, SA, Dipl. HE. MT

Anda mungkin juga menyukai