Anda di halaman 1dari 20

1

1. Latihan di Kelas
a. Latihan 1
1.) Mahasiswa menjawab dengan cara menuliskan hasil analisis istilah medis dari kasus-
kasus yang terdapat pada sistem pancaindera, berikut ini.
2.) Pengampu dan mahasiswa mendiskusikan bersama hasil pengkodean atas kasus-
kasus tersebut.

Analisis
No Istilah
Root Preffix Suffix
Blepharoptosis Blepharo- -ptosis
arti istilah : Kondisi turunnya/jatuhnya kelopak mata
1. Kode : H02.4 

Conjunctivitis Conjunctiva- -itis


arti istilah: Peradangan konjungtiva
2. Kode : H10.9

Blepharitis Blephar- -itis


arti istilah:Peradangan pada kelopak mata
Kode : H01.0
3.

Dacryolith Dacryo- - -lith


arti istilah: Terbentuknya batu pada saluran lakrimalis/ Air mata batu
Kode : H04.5
4.

Retinoscopy Retino- -Scopy


arti istilah: Pemeriksaan pada retina
5. Kode : -

2
Tachypnea Tachy- -Pnea
arti istilah: Pernapasan yang sangat cepat
6. Kode : R06.8

Dacryocystogram Dacryo- -gram


Cysto-
7. arti istilah: Hasil pemeriksaan rekaman kantong air mata.

Kode : 87.05

Salphingitis Salphingo- -itis


arti istilah: Radang pada tuba fallopi.
8. Kode : N70.9

Tympanoplasty Tympano- -plasty


arti istilah: Operasi perbaikan gendang telinga (membrane timpani).
9. Kode : 19.4

Mastoidectomy Mastoido- -ectomy


arti istilah: Operasi pengangkatan tulang mastoid
Kode : 20.49
10.

Otoscopy Oto- -scopy


arti istilah: Pemeriksaan telinga dengan alat otoskop.
11. Kode : 18.11

Mastoiditis Mastoido- -itis


arti istilah: Radang pada tulang mastoid.
Kode : H70.9
12.

3
Otorrhapy Oto- -rrhapy
arti istilah: Penjahitan pada telinga.
13.

Rhinolith Rhino - -lith


arti istilah: adanya/terbentuknya batu pada hidung
14. Kode : J34.8

Rhinorrhea Rhino - -orrhea


arti istilah: keluarnya darah pada hidung
15. Kode : J34.8

Apnea Pnea a-
arti istilah: tidak bernapas/ berhentinya pernapasan
16. Kode : R06.8

Sinusitis Sinus - -itis


arti istilah: Peradang pada hidung
17. Kode : J32.9

Nasogastric Naso dan gastro


arti istilah: dari hidung ke lambung
Kode : -
18.

Rhinopathy Rhino - -pathy


arti istilah: sakit/penyakit pada hidung
Kode : -
19.

4
Neurodermatitis Neuro- -itis
-derma
20. arti istilah: Peradangan pada saraf kulit
Kode : L28.0

Dermatitis Dermato- -itis


arti istilah: Peradangan pada kulit
21. Kode : L30.9

Foliculitis Folicul -itis


arti istilah: Peradangan pada folikel rambut
22. Kode : L73.9

Vasculitis Vascul- -itis


arti istilah: Peradangan pada pembuluh darah
23. Kode : I77.6

Sclerodactyly -dactyly Sclero-


arti istilah: Kondisi penebalan/ pengerasan pada jari
24. Kode : L94.3

Hepatitis Hepat - Itis


arti istilah: Peradangan pada hati
25. Kode : K75.9

5
b. Latihan 2
1.) Mahasiswa menjawab dengan cara menuliskan leadterm yang dapat digunakan dalam
mengkode gejala, diagnosis, dan tindakan dari kasus-kasus yang terdapat pada sistem
pancaindera, berikut ini.
2.) Pengampu dan mahasiswa mendiskusikan bersama hasil pengkodean atas kasus-
kasus tersebut.
a) Seorang pasien laki-laki berinisial RH melakukan pemeriksaan dengan dokter
umum di RS X pada tanggal 27 Januari 2020. Pasien mengeluh selama 3 minggu
mengalami pengelihatan kabur, kepala terasa sakit/pusing jika melihat objek dalam
jarak dekat dalam kurun waktu yang lama, dan terdapat rasa nyeri pada sekitar
mata. Berdasarkan keluhan yang disampaikan pasien, dokter umum menyimpulkan
bahwa pasien menderita spasme mata dan mata kering, dokter memberikan obat
tetes mata untuk mengobati mata kering dan menyarankan pasien untuk melakukan
kontrol mata seminggu setelahnya dengan dokter spesialis mata, jika keluhan
tersebut masih berlanjut. Pada tanggal 05 Februari 2020, pasien melakukan kontrol
ke dokter spesialis mata karena keluhan tersebut masih terasa, lalu dokter
melakukan tes ketajaman pengelihatan serta retinoscopy kepada pasien.
Berdasarkan hasil tindakan, dokter menyatakan bahwa pasien menderita rabun
dekat dan merekomendasikan untuk menggunakan kacamata atau lensa kontak.
Berdasarkan kronologi di atas, tentukan leadterm apa saja yang dapat digunakan
untuk mengkode gejala, diagnosis, dan tindakan.
Jawab :
 Penglihatan kabur > Vision blurred (H53.8)

 Spase mata > Disorder of accomodation (H52.5)

 Mata kering > Syndrom dry eye (H04.1)

 Nyeri pada mata > Pain eye (H57.1)

 Tes ketajaman mata > (check vision 95.09)

 Rabun dekat : Hypermetropia (H52.0)

b)Seorang pasien perempuan berinisial MF melakukan pemeriksaan dengan dokter


spesialis mata di RS X pada tanggal 30 Maret 2020. Pasien mengeluh selama 18

6
hari mengalami distorsi (garis lurus nampak miring) pada pengelihatannya,
pengelihatan kabur, dan pengelihatan ganda. Berdasarkan keluhan yang
disampaikan pasien, dokter merekomendasikan pasien untuk melaksanakan
tindakan tes ketajaman pengelihatan, dari hasil tes tersebut dokter menyimpulkan
bahwa pasien menderita astigmatisme, sebagai penanganan dokter
merekomendasikan penggunaan kacamatan atau lensa kontak kepada pasien.
Berdasarkan kronologi di atas, tentukan leadterm apa saja yang dapat digunakan
untuk mengkode gejala, diagnosis, dan tindakan.
Jawab :

 Distorsi (nampak miring) > Distortion eye (Q15.8)

 Penglihatan kabur > Vision blurred (H53.8)

 Penglihatan ganda > Diplopia (H53.2)

 Astigmatisme > Astigmatism (H52.2)


 Tes ketajaman mata > Check vision (95.09)

7
c) Seorang pasien laki-laki berinisial M melakukan pemeriksaan dengan dokter
spesialis THT di RS Y pada tanggal 05 Maret 2020. Pasien mengeluh selama 8 hari
mengalami rasa gatal pada telinga, demam, dan sering keluar cairan pada telinga.
Karena keluhan tersebut dokter melaksanakan tindakan otoscopy pada pasien untuk
mengetahui kondisi telinganya, berdasarkan hasil tindakan otoscopy dokter
menyatakan bahwa pasien menderita radang telinga eksterna, serta dokter
memberikan obat kortikosteroid, antibiotik, dan antijamur sebagai langkah dalam
mengobati penyakit tersebut.
Berdasarkan kronologi di atas, tentukan leadterm apa saja yang dapat digunakan
untuk mengkode gejala, diagnosis, dan tindakan.
Jawab :
 Gatal pada telinga > Pruritis specified NEC (L29.8)
 Demam > Fever (R50.9)
 Keluar cairan pada telinga > Otorrhea (H92.1)
 Otoscopy > Otoscopy (18.11)
 Radang telinga eksterna > Otitis externa (H60.9)
d) Seorang pasien laki-laki berinisial DB melakukan pemeriksaan dengan dokter
spesialis THT di RS Y dengan keluhan mengalami sensasi dengung pada telinga,
keluarnya cairan dari telinga, demam, dan sakit kepala selama 13 hari. Selain itu
diketahui juga bahwa pasien memiliki riwayat infeksi saluran pernapasan akut,
karena berbagai keterangan tersebut dokter melakukan tindakan pengukuran
ketajaman pendengaran kepada pasien. Berdasarkan hasil tindakan tersebut dokter
menyatakan bahwa pasien menderita telinga berdenging, dan dilakukan tindakan
TRT secara berkala untuk menyembuhkan pasien.
Berdasarkan kronologi di atas, tentukan leadterm apa saja yang dapat digunakan
untuk mengkode gejala, diagnosis, dan tindakan.
Jawab :
 Sensasi dengung pada telinga > Tinnitis (H93.1)
 Keluar cairan dari telinga > Otorrhea (H92.1)
 Demam > Fever (R50.9 )
 Sakit kepala > Headache (R51 )
8
 Riwayat infeksi saluran pernapasan akut > History disease or disorder
respiratory system (Z87.0)
 Tindakan pengukuran ketajaman pendengaran > Audiometry (95.41)
 Telinga berdenging > Tinnitis (H93.1)
 TRT (Tinnitus Retraining Therapy) > Therapy hearing (95.49 )
e) Seorang pasien perempuan berinisial HSD memeriksakan diri ke IGD RS Y pada
tanggal 28 Maret 2021 dikarenakan mengalami mimisan, pasien mengaku telah
mengalami mimisan sebanyak 5 kali dalam jangka waktu 8 hari terakhir.
Berdasarkan wawancara dokter dengan pasien, selain sering mengalami mimisan,
pasien juga memiliki riwayat rada sinus yang kronis dan tekanan darah tinggi.
Berdasarkan kronologi di atas, tentukan leadterm apa saja yang dapat digunakan
untuk mengkode gejala, diagnosis, dan tindakan.
Jawab :
 Mimisan > Epistaxis (R04.0)

 Riwayat radang sinus kronis > History respiratory system (Z87.0)

 Riwayat tekanan darah tinggi > History circulatory system (Z86.7) dan
Hypertention (I10)

9
f) Seorang pasien perempuan berinisial FDP memeriksakan diri ke dokter THT RS Y
pada tanggal 04 Maret 2020, pasien mengeluh telah menglami bersin-bersin selama
5 hari. Karena hal tersebut, dokter melakukan tes alergi dan rhinoscoopy untuk
mengetahui penyebab bersin-bersin yang dialami pasien. Berdasarkan pemeriksaan
yang dilakukan, dokter menyatakan bahwa pasien menderita peradangan pada
hidung.
Berdasarkan kronologi di atas, tentukan leadterm apa saja yang dapat digunakan
untuk mengkode gejala, diagnosis, dan tindakan.
Jawab :
 Bersin-bersin > Sneezing (R06.7 )
 Tes alergi > Test Allergens (Z01.5) dan Examination microscopic (91.99 )
 Rhinoscopy > Rhinoscopy (21.21 )
 Peradangan pada hidung > Rhinitis (J31.0)
g) Seorang pasien perempuan berinisial NWP memeriksakan diri ke IGD RS X pada
tanggal 31 Agustus 2020, dengan keluhan rasa nyeri pada lidah, terdapat plak pada
lidah, serta kesulitan saat menelan makanan. Setelah dilakukan pemeriksaan,
dokter menyatakan bahwa pasien menderita peradangan pada lidah, selain itu saat
pemeriksaan pasien juga menyampaikan bahwa memiliki riwayat kekurangan
vitamin B. Sebagai langkah dalam menanggulangi penyakit tersebut, dokter
meresepkan vitamin B kompleks dan obat antibiotik.
Berdasarkan kronologi di atas, tentukan leadterm apa saja yang dapat digunakan
untuk mengkode gejala, diagnosis, dan tindakan.
Jawab :
 Nyeri pada lidah > Glossodynia, glossalgia (K14.6 )
 Terdapat plak pada lidah > Leukoplakia tongue (K13.2)
 Kesulitan menelan makanan > Dysphagia(R13)
 Peradangan pada lidah > Glossitis (K14.0 )
 Riwayat kekurangan vitamin B > History nutritional deficiency (Z86.3)
h) Seorang pasien laki-laki berinisial AS memeriksakan diri ke IGD RS Y pada
tanggal 25 Desember 2020, karena mengeluh lidahnya berwarna putih sejak 4 hari
terakhir, selain itu warna putih tersebut tidak bisa dihilangkan melalui kumur atau
10
sikat gigi, serta warna putih pada lidah sensitif terhadap makanan atau minuman
panas, makanan pedas dan sentuhan. Karena keluhan tersebut dokter melakukan
tindakan biopsy pada lidah untuk mengetahui penyebab bercak putih tersebut
keluar, sesaat setelah tindakan biopsy pasien menyampaikan kepada dokter, bahwa
ia memiliki riwayat penyakit HIV. Berdasarkan hasil tindakan dan informasi yang
didapat dari pasien, dokter menulis pada rekam medis bahwa pasien menderita
bercak putih pada lidah berambut yang disebabkan oleh penyakit HIV, dokter pun
meresepkan krim asam retinoid untuk mengobati bercak tersebut.
Berdasarkan kronologi di atas, tentukan leadterm apa saja yang dapat digunakan
untuk mengkode gejala, diagnosis, dan tindakan.
Jawab :
 Lidah berwarna putih > Leukoplakia K13.3
 Biopsy pada lidah > Biopsy tongue 25.01
 Riwayat HIV > History disease or disorder infectious (Z86.1 )
 Bercak putih pada lidah berambut yang disebabkan oleh penyakit HIV >
Leukoplakia-hairy (oral mucosa) (tongue) (K13.3) dan Human
immunodeficiency virus infection spesified NEC(B20.8)

11
i) Seorang pasien perempuan berinisial RNC memeriksakan diri ke dokter spesialis
kulit di RS X pada tanggal 05 Mei 2020. Pasien mengeluhkan kulit pada pipi
kanannya bersisik, serta terjadi rasa gatal yang hebat, pasien mengaku memiliki
riwayat penggunaan kosmetik berupa pelembap wajah. Karena keluhan tersebut,
dokter melakukan tes alergi kepada pasien, berdasarkan hasil tes dokter
menyatakan bahwa pasien menderita radang kulit akibat alergi pada kosmetik.
Berdasarkan kronologi di atas, tentukan leadterm apa saja yang dapat digunakan
untuk mengkode gejala, diagnosis, dan tindakan.
Jawab :

 Kulit pada pipi kanan bersisik > Keratosis pilaris (L85.8 )

 Rasa gatal yang hebat pada pipi > Itch (L29.9 )

 Tes alergi > Test Allergens Z01.5 dan Examination microscopic (91.99 )

 Radang kulit akibat alergi pada kosmetik > Dermatitis due to cosmetic allergic
(L23.2)
j) Seorang perempuan berinisial ARA memeriksakan diri ke dokter spesialis THT di
RS X pada tanggal 1 November 2019. Pasien mengeluhkan pilek yang tak kunjung
berhenti selama 5 hari, selain itu pasien juga mengalami hilangnya penciuman,
demam, dan nyeri kepala. Berdasarkan keluhan yang disampaikan pasien, dokter
menyimpulkan bahwa pasien menderita radang pada sinus, dokter pun meresepkan
obat penurun panas dan pereda rasa nyeri untuk pasien.
Berdasarkan kronologi di atas, tentukan leadterm apa saja yang dapat digunakan
untuk mengkode gejala, diagnosis, dan tindakan
Jawab :
 Pilek > Cold (J00 )
 Hilang penciuman > Anosmia (R43.0 )
 Demam > Fever (R50.9 )
 Nyeri kepala > Headache (R51 )
 Radang pada sinus > Sinusitis (J32.9)

12
c. Latihan 3
1.) Mahasiswa menjawab dengan cara menuliskan lead term lengkap beserta kode
yang terdapat dalam ICD-10 & ICD-9-CM dari kasus yang terdapat pada sistem
penginderaaan berikut ini.
2.) Pengampu dan mahasiswa mendiskusikan bersama hasil pengkodean atas kasus-
kasus tersebut.
No Kasus Proses Kode Kode Akhir

1. Myasthenia gravis Myasthenia - gravis G70.0

2. Distrofi otot yang Dystrophy – muscular – G71.0


progressive
menurun secara
genetik

3. Aneurisma otak Aneurysm - brain I67.1

4. Sindrom horner Horner syndrome G90.2

5. Keratitis Keratitis H16.9

13
6. Dermatitis Dermatitis - Seborrheic L21.9
seboroik

7. Blepharitis Blepharitis H01.0

8. Entropion Entropin H02.0

9. Kelopak mata yang Entropion – congenital Q10.2


melipat ke dalam
congenital

10. Ulkus kornea Ulcus - serpens corneae H16.0

11. Radang dengan Multiple sclerosis G35


sklerosis

12. Mastoiditis yang Mastoiditis - acute, subacute H70.0


akut

14
13. Otitis media akut Otitis – media – acute – with H65.1
effusion
dengan cairan yang
mengalir keluar
dari telinga

14. Pemeriksaan Examination - blood pressure Z01. 3


tekanan darah

15. Radang selaput Meningitis - bacterial G00.9


otak yang
disebabkan bakteri

16. Abses pada otak Abscess - brain G06.0

17. Imunisasi yang Vaccination - not done - because Z28.0


- contradication
belum bisa
diselesaikan karena
terdapat
kontraindikasi

18. Radang hidung Rhinitis - ulcerative (chronic) J31.0


kronis ulseratif

19. Polip pada rongga Polyp - nasal - cavity J33.0


hidung

15
20. Radang sinus Sinusitis - due to high altitude T70.1
karena berada di
dataran tinggi

21. Insomnia Insomnia G47.0

22. Kasus obesitas Obesity - due to - excess E66.0


calories
karena kelebihan
kalori

23. Operasi pembuatan Tracheostomy - other permanent 31.29


lubang pada trakea
secara permanen

24. Tindakan stimulasi Stimulation - transcutaneous 93.39


pada saraf
transkutan

25. Gangguan pada Disorder - metabolism NEC E88.9


metabolisme

26. Kesulitan menelan Dysphagia R13

16
27. Kesemutan Tingling sensation (skin) R20.2

28. Radang dingin Frostbite - abdominal wall T35.3


pada dinding perut

29. Folliculitis Folliculitis L73.9

30. Polimialgia Polymyalgia - rheumatica > M35.3


rematik

31. Buerger disease Buerger’s disease I73.1

32. Poliangitis Polyangiitis M30.0

33. Tindakan USG Ultrasonography-biliary tract 88.74


pada saluran
empedu

17
34. Tindakan transfusi Transfusion - blood (whole) 99.03
NOS
darah

35. Ekokardiografi Echocardiography- 88.72


transesophageal
transesofageal

Penilaian:

Dinilai secara kualitatif dengan range nilai dari 0 sampai 100.

18
2. Referensi
Dorland, W.A. Newman (2012). Kamus Kedokteran Dorland; Edisi 28. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Prodi Diploma Tiga Rekam Medis SV UGM. (2014). Modul Praktik Klasifikasi dan
Kodefikasi Penyakit dan Masalah Terkait (KKPMT) III. Yogyakarta: Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada.
WHO. 2010. ICD-9-CM 2010 Classification of Procedures. WHO: Geneva.
WHO. 2010. International Statistical Classification of Diseases and Related Health
Problem 10th Revision. WHO: Geneva.

19
3. Lembar Catatan Pembelajaran
Nama :
NIM :
Kelas :
No Tanggal Aktivitas Catatan Tanda tangan
pengampuan pengampu
1

Nilai Akhir:

Pengampu,

20

Anda mungkin juga menyukai