Anda di halaman 1dari 2

Layanan Klinis Blefaritis

No. Dokumen :
No. Revisi :

SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman :
AMINAH SKM
PUSKESMAS
NIP. 197007232006042002
SIDOMULYO

1. Pengertian Blefaritis adalah radang pada tepi kelopak mata (margo palpebra) dapat
disertai terbentuknya ulkus/ tukak pada tepi kelopak mata, serta dapat
melibatkan folikel rambut.
2. Tujuan Mengobati pasien dengan blefaritis yang datang berobat ke Puskesmas
3. Kebijakan
4. Prosedur 1. Petugas menyiapkan alat pemeriksaan, yaitu tensimeter, stetoskop,
senter, dan lup
2. Menanyakan keluhan pasien. Keluhan yang biasa ditemui adalah gatal
pada tepi kelopak mata. Dapat disertai keluhan lain berupa merasa ada
sesuatu di kelopak mata, panas pada tepi kelopak mata dan kadang-
kadang disertai rontok bulu mata. Selama tidur, sekresi mata mengering
sehingga ketika bangun kelopak mata sukar dibuka.
3. Mencari faktor resiko seperti :
a) Kondisi kulit seerti dematitis seboroik
b) Higiene dan lingkungan yang tidak bersih, dan
c) Kesehatan atau daya tahan tubuh yang menurun
4. Melakukan pemeriksaan fisik dasar dan penunjang. Pada pemeriksaan
dapat ditemukan :
a) Skuama atau krusta di tepi kelopak
b) Bulu mata rotok
c) Dapat ditemukan tukak yang dangkal pada tepi kelopak mata
d) Dapat terjadi pembengkakak dan merah pada kelopak mata
e) Dan dapat ditemukan keropeng yang melekat erat pada tepi kelopak
mata; bila dilepaskan bisa terjadi perdarahan.
5. Menegakkan diagnosis klinis berdasarkan pada anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
6. Menentukan komplikasi yang mungkin terjadi, seperti blefarokonjungtivitis,
madarosis, dan trikiasis.
7. Memberikan tata laksana berupa :
a) Memperbaiki kebersihan dan membersihkan kelopak dari kotoran dapat
menggunakan sampo bayi.
b) Kelopak mata dibersihkan dengan kapas lidi hangat dan kompres
hangat selama 5-10 menit.
c) Apabila ditemukan tukak pada kelopak mata, salep atau tetes mata
seperti eritromisin, basitrasin atau gentamisin 2 tetes setiap 2 jam
hingga gejala menghilang.
8. Melakukan konseling dan edukasi :
a) Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga bahwa kulit kepala,
alis mata, dan tepi palpebra harus selalu dibersihkan terutama pada
pasien dengan dermatitis seboroik.
b) Memberitahu pasien dan keluarga untuk menjaga higiene personal dan
lingkungan.
9. Mempertimbangkan rujukan bila tidak membaik dengan pengobatan
optimal.
5. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
6. Unit Terkait Poli Umum

7. Rekaman Historis

No. Halaman Yang Diubah Perubahan Diberlakukan Tgl

8. Bagan

Anda mungkin juga menyukai