Anda di halaman 1dari 3

Reni Uniana (1930811049)

Administrasi Binis 4B

Mahbub ul Haq merupakan ahli ekonomi yang menemukan dan


mengembangkan Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan
Manusia (IPM), bersama tim kerjanya diantaranya yaitu Amartya Sen, Gustav Ranis
dan Lord Meghnad Desai pada tahun 1990. Sejak saat itu indeks tersebut digunakan
oleh United Nations Development Programme (UNDP) pada laporan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) tahunannya.
Setelah kemunculannya ditahun 1990, pada tahun 1998 terdapat jurnal yang
terkait dengan IPM mengajukan 3 modifikasi sebagai perbaikan terhadap perhitungan
IPM, diantaranya sebagai berikut :
1) Indeks dimensi yang membentuk IPM harus dikalikan, bukan dirata-ratakan secara
aritmatika. Perlakuan seperti itu, pada kenyataannya, akan lebih dekat dengan
memperlakukan setiap dimensi sebagai komponen “penting” dan tidak dapat
disubstitusi dengan mengendalikan trade-off.
2) Dalam menghitung dimensi standar hidup dari indeks, perlakuan logaritmik
terhadap PDB diseluruh rentang pendapatan global akan memberikan gambaran
yang kurang realistis tentang ketersediaan opsi diseluruh negara tanpa
menyamarkan disparitas antar negara.
3) Pertimbangan ketimpangan yang harus diintegrasikan ke dalam evaluasi kinerja
pada setiap dimensi komponen.
Berdasarkan hal tersebut, terdapat pertimbangan penggabungan akan masalah
keberlanjutan ke dalam IPM, karena telah mengabaikan kaitan dengan tindak
keberlanjutan dengan adanya kegagalan dalam menyelidiki dampaknya pada potensi
kekayaan alam terhadap kegiatan kontribusi pada pendapatan nasional yang telah
meningkatkan kinerja di IPM dengan mengubah kekayaan alam suatu negara menjadi
pendapatan. Disaat yang sama pada masalah konsumsi juga turut dipertimbangkan.
Kemudian pada jurnal lain ditahun 1998 juga, kurang lebih membahas
mengenai kepastian perhitungan dalam IPM dengan mengulas kembali relasi antar
komponen-komponennya agar terciptanya hasil data yang terpercaya, sehingga dapat
berguna dalam menganalisis perkembangan suatu Negara dan IPM dapat menjadi salah
satu sarana dalam pengambilan keputusan untuk mengembangkan suatu negara dengan
lebih baik.
Dalam beberapa hal, IPM telah berubah secara signifikan sebagai tanggapan
atas kritiknya dengan adanya perubahan pada pendidikan dan indeks pendapatan. Pada
poin lain, argumen yang lebih baik telah diperbaiki dan dimasukkan untuk
membenarkan formula IPM yang ada.
Sejauh ini IPM telah memainkan dua peran kunci di bidang ekonomi
pembangunan terapan:
1) Sebagai alat untuk mempopulerkan pembangunan manusia sebagai pemahaman
baru tentang kesejahteraan, dan
2) Sebagai alternatif PDB (Pendapatan Domestik Bruto) per kapita sebagai cara untuk
mengukur tingkat pembangunan untuk perbandingan diantara berbagai Negara dan
antar waktu.
IPM yang dapat menyajikan alternatif dari PDB ini, pada komponen
pendapatannya telah menjadi sumber kontroversi dengan memasukkan pendapatan
dalam IPM. Hal ini mendorong kemewahan yang tak tertuju yaitu, “Berusaha untuk
memaksimalkan pertumbuhan ekonomi tanpa memperhatikan transformasi secara
langsung dari kemewahan ke kondisi kehidupan yang lebih baik. Kemewahan yang
tidak tertuju pada umumnya merupakan cara yang tidak langsung, tidak dapat
diandalkan, dan boros untuk meningkatkan standar hidup orang tak mampu.”
Masalah yang lebih mendasar adalah PNB yang tidak memperhitungkan
tekanan pada bumi. Jadi, bagian ini mempertimbangkan kemungkinan penyesuaian
pada komponen pendapatan dari IPM. Hal ini terkait dengan sifat konsumtif yang
memungkinkan untuk mengeksploitasi SDA yang mengancam keberlangsungan
tempat tinggal kita.
DAFTAR PUSTAKA

Sagar, Ambuj D., dan Adil Najam. 1998. The Human Development Index: A Critical
Review. Ecological Economics, vol. 25, page : 249 - 264.

Noorbakhsh, Farhad. 1998. The Human Development Index: Some Technical Issues
and Alternative Indices. Journal of International Development, Vol. 10, page :
499 – 605.

Stanton, Elizabeth A. 2007. The Human Development Index: A History. Political


Economy Research Institute Working Paper, page : 1 – 36.

Conceição, Pedro. 2020. The next frontier : Human development and the
Anthropocene. Human Development Report 2020, page: 229 – 235.

Anda mungkin juga menyukai