Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGANTAR MANAJEMEN BISNIS

Disusun Oleh :
Feri Gustian

Dosen Pengampu :
Agnes Yolanda, M.E

STIES-NU
SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM NAHDLATUL ULAMA
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan Rahmat serta
Hidayah-Nya, sehingga makalah mengenai;
1. Membangun Kemandirian Finansial;
2. Ciri dan Sifat Wirausaha;
dapat saya susun. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Bisnis. Dalam kesempatan ini saya
selaku penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat
saya sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu memberi bimbingan,
ilmu, dorongan, serta saran-saran kepada penyusun.
Saya selaku penyusun menyadari sepenuhnya bahwa isi maupun penyajian
makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bengkulu, Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Masalah....................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Membangun Kemandirian Finansial.....................................................2
B. Ciri dan Sifat Wirausaha.......................................................................6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...........................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perorangan maupun
organisasi yang melibatkan aktivitas produksi, penjualan, pembelian, maupun
pertukaran barang/jasa, dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan atau
laba. Bisnis adalah suatu bentuk aktivitas yang utamanya bertujuan untuk
memperoleh keuntungan bagi yang yang mengusahakan atau yang
berkepentingan dalam terjadinya aktivitas tersebut. Semua kegiatan bisnis
berfungsi untuk membuat sesuatu yang awalnya kurang bernilai menjadi
sesuatu yang bernilai tinggi dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
setelah diolah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Membangun Kemandirian Finansial
2. Apa Ciri dan Sifat Wirausaha

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Membangun Kemandirian Finansial
2. Mengetahui Ciri dan Sifat Wirausaha

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Membangun Kemandirian Finansial


Kemandirian Finansial adalah Portal informasi dan edukasi Mitra
Rencana Edukasi tentang perencanaan keuangan, pengelolaan risiko &
investasi, bertujuan agar masyarakat lebih cakap finansial.
Sesuai dengan misi Mitra Rencana Edukasi, MRE mempunyai goal
untuk “Membentuk sumber daya manusia yang cakap finansial”, dengan
meningkatkan kecakapan finansial setiap ndividu maka akan berdampak
signifikan terhadap tingkat kecakapan finansial masyarakat yang pada
akhirnya akan berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia. Oleh
karena itu MRE berusaha untuk terus memberikan edukasi salahsatunya
melalui Portal Kemandirian Finansial ini, semoga bermanfaat untuk kita
semua.

“Dan carilah apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)


negeri akherat; dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana
Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan
di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang berbuat
kerusakan.” (QS 28:77)
Ayat tersebut memberikan beberapa rambu penting agar kita tidak
salah memaknai kehidupan dan kaitannya dengan kemandirian finansial.

Pertama; Akhirat tetap yang sama


Usahakan setiap kali kita memperoleh pendapatan, sisihkan sebagian untuk
membersihkan harta kita. Jika belum mencapai nasib zakat, maka kita bisa
mengeluarkan infak. Jika belum mencapai nisab zakat, maka kita bisa
mengeluarkan infak. Bukan lantas berdalih belum mencapai nisab sehingga
tidak mengeluarkan infak sedikitpun. Anggaplah jika kita berzakat maka kita
memperoleh nilai C, sehingga standar minimal kita adalah zakat, untuk

2
mencapai yang lebih tinggi kita perlu berinfak/bersedekah sebanyak
banyaknya.

Kedua; Dunia tidak dilupakan


Seringkali kita salah mengartikan zuhud. Istilah tersebut jangan diartikan kita
berdiam tidak berusaha dan hidup dalam keadaan bersusahsusah, menerima
apa adanya. Zuhud adalah menjadikan dunia di tangan, bukan di hati. Kita
boleh memiliki harta dan kekayaan, karena dengannya kita dapat memberikan
manfaat untuk orang lain. Sebagaimana hadist Rasulullah SAW bahwa sebaik-
baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain. Yang paling
nyata misalnya adalah membuka kesempatan kerja untuk orang lain, sehingga
untuk menjadi demikian kita memerlukan modal. Dan selanjutnya, kita harus
berusaha agar kekayaan tersebut tdak mengendalikan hati dan keimanan kita.

Ketiga; Berbuat baik sebagaimana Allah berbuat baik kepada kita


Mungkin akan dirasa sulit jika kita memberi kepada orang yang pelit. Tetapi
kita perlu mencoba untuk berbuat baik kepada siapa pun tanpa memandang
sifatnya. Allah saja mau memaafkan kesalahan-kesalahan kita, kenapa kita
yang hanya ciptaan-Nya menolak untuk berbuat baik, mungkin saja kebaikan
kita, orang yang pelit tersebut tergerak hatinya dan berubah menjadi seorang
yang pemurah.

Keempat;Tidak berbuat kerusakan


Berbuat kerusakan ini sangat luas dimensinya. Termasuk pula ke dalamnya
adalah berusaha memperoleh pendapatan melalui jalan yang batil, korup, dan
menggunakan instrument yang dilarang oleh Allah dan RasulNya, seperti
bunga atau riba, judi dan sebagainya. Setelah mengetahui pentingnya sebuah
kemandirian finansial, selanjutnya kita kaji bagaimana cara mencapainya.

3
Kelima; Mulailah dengan visi besar yang Allah ridhai
Visi diperlukan untuk mengarahkan kehidupan kita. Maka segala sesuatu yang
kita lakukan, ditujukan untuk mancapai visi itu. Visi yang dituju haruslah
besar tanpa batas, kecuali syariat Allah SAW yang membatasinya.

Keenam; Menyukai “memberi” dibandingkan “menerima”


Pendekatan ini menghidarkan kita dari sifat pelit. Hanya dengan dalih
berhemat kita tidak mau membayarkan ongkos tetangga atau teman yang
bersama-sama kita naik kendaraan umum. Dengan dalih batasan pengeluaran
sudah melebihi anggaran, namun pada kenyataannya masih ada sisa untuk
ditabung, kita menolak menerima tamu dari jauh untuk berkunjung ke rumah
kita. Jika ingin berhemat, kurangilah pemenuhan kebutuhan yang bisa kita
nikmati sendiri, misalnya untuk berhemat listrik, kurangi menonton tv atau
mematikan lampu yang tidak terpakai di siang hari, atau kurangi frekuensi ke
salon untuk creambath atau perawatan kecantikan lainnya, ataupun jika
manfaatnya tidak signifikan maka tidak perlu latah membeli handphone jenis
tertentu kalau khawatir disebut ‘ga gaul’ cukup tahu teknologinya.

Ketujuh; Kreatif
Don’t put all your eggs in one basket menuntut kita untuk kreatif berproduksi.
Sehingga jika kurang berhasil berproduksi di satu usaha maka tidak mudah
putus asa dan kreatif membuka yang lain. Hal ini dibutuhkan karena bukan
hanya kita sendiri yang menjadi tanggung jawab kita melainkan juga keluarga
dan pegawai yang menjalankan usaha bersama kita. Oleh karena itu, kita tidak
mungkin membiarkan mereka menganggur dan tidak mendapatkan apa-apa
melainkan tanggung jawab kita untuk memberi kesejahteraan kepada mereka,
memberi pekerjaan kepada mereka.

Kedelapan; Mencari dan menangkap peluang


Untuk mencari peluang yang kita butuhkan adalah memperluas networking
atau jaringan kita. Dengan kata lain, membuka silaturahim sebanyak-
banyaknya dengan orang lain, termasuk dengan orang yang tidak dikenal.

4
Salah satu caranya adalah menyampaikan salam terlebih dahulu kepada orang
lain sekalipun yang belum kita kenal. Dengan demikian, mungkin saja pintu
rezeki atau peluang usaha ataupun peluang mendapatkan penghasilan akan
terbuka dan begitu terbuka, secepatnya kita raih. Tangkap sebanyak-
banyaknya peluang yang sudah dihadapan mata.

Kesembilan; Menghindari utang konsumtif yang tidak dapat ditanggung


Utang konsumtif adalah utang yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
pribadi yang habis terpakai atau tidak menghasilkan. Contoh utang konsumtif
adalah mempengaruhi utang kartu kredit untuk belanja makan di restoran,
utang membeli rumah untuk dihuni, utang membeli mobil atau motor untuk
transportasi sehari-hari, utang membeli perobatan rumah atau furniture untuk
dinikmati di rumah, dan utang-utang sejenisnya yang ditujukan hanya untuk
memenuhi keinginan sesaat untuk status dan gaya hidup di masyarakat.

Kesepuluh; Berdoa dan berusaha dengan sungguh-sungguh


Terlepas apapun rencana kita, usaha kita, maka hasilnya tidak luput dari
campur tangan Allah SWT. Dengan rahmat dan karunia dari Allah SWT-lah
kita dapat melakukan aktifitas kita. Kita diberi kesehatan, diberi kesempatan,
diberi tantangan, dan sebagainya nikmat yang mungkin tidak akan habis kita
menghitungnya. Tidak seperti Qarun yang sombong karena mengira
ilmunyalah yang menjadikan dirinya kaya dan melupakan peran Allah SWT
seperti yang digambarkan dalam QS al-Qashas:78

“Dia (Qarun) berkata, “Sesungguhnya aku diberi (harta itu), semata-mata


karena ilmu yang ada padaku”. Tidakkah dia tahu, bahwa Allah telah
binasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat dari padanya, dan lebih
banyak mengumpulkan harta? Dan orang-orang yang berdosa itu tidak perlu
ditanya tentang dosa-dosa mereka.”

5
B. Ciri dan Sifat Wirausaha
1. Pengertian Kewirausahaan
Mengenai pengertiannya, pengertian kewirausahaan ada banyak
sekali pengertian dari kewirausahaan ini. Berikut ini adalah ulasannya.
a. Menurut Suparman Sumahamijaya
Kewirausahaan adalah sebuah kemampuan dalam berpikir
secara kreatif dan melakukan inovasi. Pikiran kreatif dan inovasi ini
merupakan dasar dan juga sumber penggerak sehingga dapat
digunakan sebagai tumpuan dalam menghadapi tantangan di depan.

b. Menurut S Wijandi
Menurut beliau kewirausahaan merupakan sebuah sifat. Sifat
berani dalam mengambil resiko.
Kedua pengertian ini merupakan dasar dari pengertian dari
kewirausahaan itu sendiri. Jika digabung, kewirausahaan merupakan
sebuah pikiran dan juga sifat. Pikiran dimana seorang wirausahawan
dapat mencari inovasi dengan pikiran kreatifnya serta sikap berani
dalam mengambil keputusan dan juga memulai.
Jika sebuah pikiran kreatif tidak dibarengi dengan adanya
keberanian untuk mengambil tindakan untuk memulai sebuah
kewirausahaan, maka kewirausahaan juga tidak akan terjadi, begitu
juga dengan sebaliknya.

2. Proses Wirausaha
Untuk menjadi seorang wirausahawan, maka ada proses yang perlu
anda ikuti. Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa kewirausahaan
merupakan pikiran yang kreatif dan juga sikap berani dalam mengambil
tindakan.
Meski kedua hal ini saling bergantung, tapi yang penting pertama
harus dilakukan adalah cara untuk mendapatkan ide kreatif. Mendapatkan
ide kreatif merupakan proses pertama dalam berjalannya kewirausahaan.

6
Untuk mendapatkan ide kreatif ini, maka berikut ini adalah proses yang
perlu dilakukan;
a. Mencari Masalah dan Peluang
Sebuah ide kreatif dan inovatif hanya bisa mendapatkan
perhatian jika ada sebuah masalah yang mendasar dalam masyarakat.
Masalah mendasar inilah yang nantinya akan menjadi sebuah peluang.
Jika ada masalah pastinya banyak orang yang ingin mencari
penyelesaiannya. Jika anda menawarkan penyelesaian untuk masalah
ini, maka peluang besar untuk kemajuan kewirausahaan anda akan
terbuka lebar.
Oleh karena itu  jika anda ingin memulai kewirausahaan mulai
cari masalah dalam masyarakat yang mendasar sesuai dengan bidang
yang anda tekuni lalu cari solusi dari masalah tersebut. Karena
terkadang peluang itu tidak datang dengan sendirinya tapi harus dibuat.
b. Tentukan Besar Kecilnya Peluang
Agar kewirausahaan sukses, maka hal selanjutnya yang perlu
diperhatikan adalah mengenai besar kecilnya peluang yang anda
miliki. Ketika anda menemukan masalah, maka hal penting yang perlu
dilakukan adalah mengetahui seberapa dalam masalah tersebut dan
seberapa banyak orang yang merugi karena masalah tersebut.
Makin banyak yang mengalami masalah, maka makin besar
peluang yang anda miliki. Selain itu untuk mengetahui besar kecilnya
peluang ini anda juga perlu membuka diri pada komunitas karena
mereka bisa memberikan pandangan baik terhadap masalah yang ingin
anda selesaikan.
c. Perencanaan
Ketika peluang sudah terbentuk, maka hal lain yang perlu
dilakukan adalah melakukan perencanaan. Perencanaan ini digunakan
untuk mengetahui lebih lanjut mengenai usaha anda. Mulai segmen
pasar, syarat produksi, rencana keuangan, organisasi dan juga hal-hal
lain yang berhubungan dengan kebutuhan modal.

7
d. Mulai Mencari Sumber Daya
Setelah melakukan perencanaan dasar dalam usaha, maka anda
perlu mulai melakukan pencarian sumber daya. Pencarian sumber daya
ini dilakukan untuk mendapatkan sumber daya yang termurah guna
produksi produk anda. Jika produk anda adalah jasa, carilah sumber
daya manusia yang belum terampil dan bisa anda didik untuk
mendapatkan modal yang lebih kecil.
e. Mulai Usaha
Jika semuanya sudah beres, maka mulailah melakukan usaha
anda. Disinilah keberanian diperlukan. Keberanian dalam mengambil
sikap dan resiko untung dan rugi di masa depan.

3. Ciri-ciri Kewirausahaan
Kewirausahaan juga memiliki ciri-ciri yang menyebabkannya
berhasil apa saja? Berikut ini adalah ulasannya.
a. Keyakinan
Salah satu ciri kewirausahaan yang berhasil adalah mengenai
keyakinan. Seorang wirausahawan yang sukses akan yakin dengan
produk yang dimilikinya. Hal ini disebabkan karena dalam
pengambilan ide wirausahawan yang sukses sudah yakin betul  bahwa
produk yang dimilikinya akan laris di pasaran karena memberikan ide
dan solusi untuk masalah dalam masyarakat.
b. Dekat dengan kompetitor
Salah satu ciri kewirausahaan yang berhasil lainnya adalah
mengenai kompetitor. Sebuah kewirausahaan yang baik adalah
kewirausahaan yang mengetahui bagaimana kondisi dan apa yang
ditawarkan oleh kompetitornya. Ia tidak meniru kompetitornya tapi
mencari apa yang kurang darinya.
Oleh karena itu seorang pelaku kewirausahaan yang sukses
pasti memiliki wawasan yang luas terlebih dalam bidang yang ia geluti

8
karena ia perlu mengenal banyak produk kompetitor setelah
mengamatinya.
c. Orientasi masa depan
Kewirausahaan yang sukses adalah mengenai orientasinya.
Sebuah kewirausahaan yang sukses memiliki orientasi ke masa depan
bukan hanya apa yang akan laku dijual saat ini.
Bisnis dalam kewirausahaan yang sukses mempertimbangkan
bagaimana popularitas produknya di masa depan dan juga kegunaan
produknya di masa depan. Jadi jangan harap untuk berjualan es kepal
milo untuk waktu yang lama dan menjadi wirausahawan yang sukses.
Sebaliknya ciptakan produk yang menguntungkan dan memiliki nafas
bisnis yang panjang.

4. Sifat-sifat Wirausaha
Berbeda dengan ciri, sifat wirausahawan ini menunjukkan
mengenai sifat dasar yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan agar
kewirausahaan dapat terus maju. Lalu apa saja sifat yang harus dimiliki
oleh wirausahawan agar bisnisnya terus maju? Berikut ini adalah
ulasannya.
a. Sifat berani
Kembali lagi ke pengertian dari kewirausahaan. Kewirausahaan
memasukkan sifat berani dalam pengertiannya. Artinya seorang
wirausahawan harus memiliki keberanian dalam mengambil keputusan
dan juga resiko untuk perusahaannya.
b. Sifat kepemimpinan
Seorang wirausahawan yang sukses tentu memiliki sifat
kepemimpinan yang baik. Tidak hanya memimpin agar perusahaannya
dapat berjalan dengan sukses tapi juga memimpin untuk menciptakan
pemimpin yang baik.
Jika sebuah perusahaan dipimpin oleh seorang pemimpin yang
baik dan bisa menjadi teladan, maka ia akan mendapatkan rasa hormat

9
dari anak buahnya. Hal ini akan membuat perusahaannya berjalan
dengan lebih baik.
c. Sifat rendah hati
Banyak orang merasa sombong karena usahanya sukses. Orang
yang merasa sombong karena usahanya berjalan dengan baik tidak
akan bertahan lama. Pasalnya orang yang sombong tidak akan berpikir
jauh. Berbeda dengan orang yang rendah hati. Mereka lebih bersiap
dengan kemungkinan apapun yang terjadi pada bisnisnya.

5. Tahapan Pertumbuhan Dalam Wirausaha


Tahapan pertumbuhan dalam wirausaha ada beberapa langkah
berikut ini adalah ulasannya.
a. Tahapan Imitasi
Tahapan ini adalah tahapan permulaan dimana wirausahawan
hanya mencari barang yang bagus dan melakukan duplikasi karena
sudah terbukti banyak orang menyukainya. Biasanya dalam tahap ini
wirausahawan akan menggunakan strategi barang lebih murah untuk
mendapatkan perhatian pasar.
b. Tahap Duplikasi dan Pengembangan
Dalam tahapan ini wirausahawan sudah mulai melakukan
pengembangan ide-ide. Masih memiliki unsur duplikat tapi karena
sudah mengetahui bagaimana reaksi pasar wirausahawan akan lebih
berani dalam mengambil keputusan untuk mengembangkan produk.
c. Tahap Creating
Tahap ini adalah tahap ketika sebuah kewirausahaan sudah
benar-benar bisa berdiri dengan kakinya. Ia sudah banyak dipercaya
sehingga berani melakukan resiko lebih besar untuk menciptakan
barang miliknya sendiri. Disini biasanya inovasi mulai dilakukan.

10
BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kemandirian adalah hakikat dari kemerdekaan, yaitu hak setiap bangsa
untuk menentukan nasibnya sendiri dan menentukan apa yang terbaik bagi
dirinya. Interpreneur dapat diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan
berdasa kemampuan sendiri dengan menggunakan sumber daya dan cara
baru untuk memaksimalkan produktivitas dan efektifitas. .
2. Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan
menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta
menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi. Kewirausahaan
adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola
tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya
dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga diartikan
sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu member nilai
terhadap tugas dan tanggungjawabnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/home/catalog/id/150946/slug/pengantar
-manajemen-bisnis.html
file:///C:/Users/Administrator/Downloads/126-175-1-PB.pdf
https://salamadian.com/pengertian-kewirausahaan-entrepreneurship/
https://kemandirianfinansial.com/

12

Anda mungkin juga menyukai