Anda di halaman 1dari 13

KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM MENGEMBANGKAN

KREATIVITAS MELALUI KARYA MOZAIK DARI BAHAN


BEKAS DI KELAS IV SD NEGERI 54 BANDA ACEH

ABSTRAK

Rina Ajirna1, Dra. Rosma Elly, M.Pd.2, Dra. Alfiati Syafrina, M.Pd.3
Rinaajirna24@gmail.com

Setiap peserta didik memiliki pemahaman yang berbeda-beda berdasarkan


kemampuannya. Mozaik adalah membuat sebuah seni rupa 2 maupun 3
dimensi dengan memakai komposisi potongan-potongan dengan dipotong lalu
disusun kemudian direkatkan pada sebuah bidang datar dengan menggunakan
perekat.Kemudian rmusan msalah penelitian berikut yaitu Bagaimanakah
kemampun pserta didk dalam mengembangkan kreativitas melalui karya
mozaik dari bahan bekas di Kelas IV SD Negeri 54 Banda Aceh. Adapun
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
peserta didik dalam mengembangkan kreativitas melalui karya mozaik dari
bahan bekas di kelas IV SD Negeri 54 Banda Aceh.
Pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif merupakan
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun yang menjadi Subjek
nya adalah satu orang wali kelas IVA juga seluruh siswa kelas IVA SD Negeri
54 Banda Aceh. Untuk mengumpulkan datau penelitian, peneliti melakukan
observasi dan wawancara juga dokumentasi. Lalu semua datau yang telah
dikumpulkan dari hasil observasi dan wawancara juga dokumentasi
selanjutnya data tersebut dianalisis melalui thap aalisis dta berupa rduksi dta,
pnyajian data, dn pnarikan ksimpulan.
Selanjutnya dari pengolahan data di SD Negeri 54 Banda Aceh, maka
diperoleh 8 peserta didik memperoleh nilai sangat baik dalam mengembangkan
kreativitas melalui karya mozaik, 12 peserta didik mendapatkan nilai baik
dalam mengembangkan kreativitas melalui karya mozaik, 5 peserta didik
mendapatkan nilai cukup dalam mengembangkan kreativitas melalui karya
mozaik dan 5 peserta didik mendapatkan nilai perlu bimbingan dalam
mengembangkan kreativitas melalui karya mozaik.Rata- rata semua nilai yang
diperoleh peserta didik kelas IVA dalam mengembangkan kreativitas adalah
80. Oleh sebab itu, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa kemampuan
peserta didik dalam mengembangkan kreativitas melalui karya mozaik dari
bahan bekas di kelas IV SD Negeri 54 Banda Aceh sudah berkembang dengan
baik.

Kata Kunci: Kemampuan peserta didik, Mozaik


PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu proses yang lengkap karena merupakan sebuah

cara ditempuh secara terencana dan sistematis serta terstruktur juga memiliki tujuan

untuk menumbuhkembangkan, mengelola, membina, mengarahkan, dan juga

menjadikan manusia menjadi seorang makhluk yang mempunyai berbagai dimensi

kearah kesempurnaannya.(Putra, 2012:7)

Peserta didik mempunyai keingintahuan yang tinggi terhadap suatu hal

yang baru. Itulah yang mempengaruhi cara pandang peserta didik terhadap sesuatu.

Menurut Supriadi (dalam kurnati, 2011: 13) mengemukakan bahwa kreativitas itu

merupakan kesanggupan individual memunculkan hal terbaru, baik halnya gagasan

ataupun suatu produk yang mutlak tidak sama dengan sebelumnya sudah ada.

Kreativitas dengan kesenian itu sangatlah erat hubungannya. Di tingkat

sekolah dasar kesenian itu ada di mata pelajaran SBdP. Di mana peserta didik bisa

berkreasi dan mengembangkan kreativitasnya. Seni Budaya dan Prkarya merpakan

peljaran yang dimuat didalam kurikulum 2013 untuk diajari kepada peserta didik

sekolah dasar tentang berkarya seni mapun juga halnya budaya.

Untuk mengembangkan kreativitas peserta didik, salah satunya yaitu dengan

karya mozaik. Menurut Kharizmi dan Hanum (dalam Ningsih dan Rakimahwati,

2020 : 1104) bahwa mozaik itu merupakan sebuah seni rupa 2 ataupun 3 dimensi

memerlukan kepingan- kepingan kecil yang telah dipotong lalu ditempelkan pada

bidng dtar dengn rapi. Baik komposisi maupun peralatannya menggunakan untuk

membuat mozaik perlu dipertimbangkan, yaitu bahan yang aman, mudah didapat

juga tidak banyak mengeluarkan biaya. seperti dari keramik, pecahan kaca, kulit
telur, kepingan daun, kepingan batu, kepingan kayu, dan bahan lainnya. Untuk

komposisi yang dibutuhkan di penelitin ini yaitu cangkag telur. Cangkang telur

sering digunakan oleh para seniman untuk membuat sebuah kesenian ataupun

menghasilkan suatu kerajinan.

Bedasarkan hsil observasi awl di SD Negeri 54 Banda Aceh, peneliti

mengamati bahwa guru belum mengembangkan karya mozaik dengan menggunakan

barang-barang bekas sehingga peserta didik cenderung membawa alat dan bahan

yang dibeli untuk membuat sebuah karya seni rupa. Padahal banyak barang- barang

bekas yang terdapat di lingkungan sekitar yang bisa mereka manfaatkan untuk

membuat karya mozaik yang tidak mengeluarkan biaya seperti cangkang telur,

kadus, serutan pensil, dan lainnya.

METODE PENELITIAN

Penelitiayn ini menggunakn pendekatn kualitaif. Menurut Sugiyono (2016:

15) bahwa “penelitian kualittif merupakan sebuah metode penlitian digunakan oleh

peneliti untuk meneliti pada keadaan yang sebenarnya, bukan settingan si peneliti,

dimana peneliti juga sebagai instrumen pada penelitian ia sendiri, dan pnelitian

kualitatf hasilnya itu lebih mempertajam kedalaman informasi”.

Menurut Putra (2012 :71) Adapun jenis penelitian dalam pendekatan

kualitiatif adalah jenis deskriptif. Dimana penelitiannya menggunakn macam

penelitian deskriptif yaitu sebuah penelitian dimana subjek penelitiannya melalui

observasi dengan semua jenisnya pengamatannya.


Lokasi Penelitian

SD Negeri 54 Banda Aceh merupakan tempat penelitian yang dipilih oleh

peneliti umtuk memperoleh data penelitian yang beralamat di Jalan teuku nyak arief ,

peurada, kecamatan syiah kuala, kota Banda Aceh. Peneliti memilih sekolah ini

untuk penelitian sebab ingin mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik

dalam mengembangkan kreativitas melalui karya mozaik dari bahan bekas.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang dipilih peneliti disini adalah satu orang guru wali

kelas IVA dan seluruh siswa kelas IVA SD Negri 54 Bnda Aceh dengan jumlah

semua nya yakni 30 orag meliputi 15 laki-lki dan 15 perepuan.

Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

a. Observasi

Sutisno Hadi (dalam Sgiyono 2016: 203) mengemukakan bhwa obsrvasi

adalah sebuah yang lengkap dimana terssun dari berbagai proses biolgis maupun

psiklogis. Disini akan diobservasi peserta didik pada saat membuat karya mozaik

sebanyak empat kali pertemuan.

b. Wawancara

Adapun teknik selanjutnya yng digunakan dlam penelitian ini adalah tknik

wawncara dalam mendapatkan maupun memperoleh datanya. Dimana wawancara

disini diartikan suatu percakapan antar dua belah pihak yaitu satu yang bertanya dan

satu lagi memberi jawaban yang tujuannya adalah memberikan sebuah informasi.
Peneliti memilih wawncara smi terstrktur untk digunkan dalm penelitin ini sebab

wawncara ini lebih mudah dan bisa memberikan pertanyaan terbuka di luar pedoman

wawancara yang sudah disusun guna memperoleh sebuah jawaban yang lebih luas.

Di dalam penelitian ini peneli akan mewawancarai satu orang guru kelas IVA.

Sebelum melakukan wawancara , peneliti terlebih dahulu harus mempersiapkan

kelengkapan wawancara.

Teknik Analisis Data

a. Reduksi data (data reduction)

Menurut Sugiyno (2016: 338) menjelaskan bhwa reduksi dta adalah

meringkas, merinci hal-hl yang perlu, mempusatkan pada intinya untuk dicari

pokok maupun polanya yang akan memberikan sebuah gambaran bagi peneliti

yang lebih jelas melakukan langkah pengumpulan data berikutnya. penelitian ini

lebih memfokuskan hasil observasi dan wawancara pada subjek penelitian pada

teknik analisis datanya yaitu guru maupun semua anak kelas IVA.

b. Penyajian data (data display)

Menurut Sugiyono (2016: 341) Setelah reduksi data, lalu tahap

selanjutnya adalah penyajian data. Penyajian data bisa diolah dalam bentuk

uraian singkat, bagan, flowchart, diagram, gambar, dan narasi. Dimana Tujuan

dari penyajian data itu sendiri agar memudahkan si peneliti mengerti apa yang

terjadi juga merancang kerja berikutnya.

c. Penarikan kesimpulan (conclution drawing/ verification)

Menurut Sugiyno (2016: 345) adapun lngkah berikutnya dlam

menganalisis data kualittif adalah penrikan kesimpulan dan verifiksi.


HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Observasi Pesrta Didik

Peneliti mengadakan observsi di SDN 54 Banda Aceh untuk mengetahui

Kemampuan pesrta ddik dalam mengembangkan kreativitas melalui karya mozaik

dari bahan bekas di kelas IV SD Negeri 54 Bnda Aceh. Adapun indikator yang akan

diamati oleh peneliti dalam melakukan penelitian meliputi:

1) Kelengkapan Alat dan Bahan

Berdasarkan hasil observasi, sebelum memulai membuat karya mozaik

peserta didik terlebih dahulu harus mempersiapkan kelengkapan alat dan bahan. Nah

disini, peserta didik sudah mempersiapkan kelengkapan alat dan bahan dengan

lengkap yang digunakan untuk proses pembuatan karya mozaik. Untuk pola gambar,

telah disiapkan oleh guru. Jadi, Alat yang disiapkan peserta didik berupa : Lem,

pensil, gunting, dan bahan berupa : cangkang telur. Kemudian alat dan bahan untuk

proses mewarnai cangkang telur berupa : Lidi, wadah, pewarna makanan, air biasa ,

dan air cuka.

2) Teknik (Penggunaan Alat dan Bahan)

Adapun hal yang perlu diperhatikan disini adalah apakah peserta didik pada

saat pembuatan karya mozaik menggunakan alat dan bahan dengan baik dan

mengikuti prosedur yang sudah diajarkan. Setelah diobservasi, ternyata disini

terdapat sebagian peserta didik yang belum mengikuti langkah-langkah sesuai yang

telah diajarkan guru. Peserta didik ada yang memotong cangkang telur tidak dengan

menggunakan gunting. Padahal jika menggunakan gunting bentuk potongan terlihat

lebih rapi.
3) Estetika

Pada tahap ini memperhatikan komposisi warna dan kerapian mozaik pesrta

didk. Pada saat menempelkan cangkang telur pada pola gambar, ada peserta didik

dalam proses menempelkan cangkang telurnya, langsung menaburkan kepingan-

kepingan cangkang telur pada pola gambar, sehingga hasil karyanya tidak rapi.

4) Kreatif

Adapun hal yang perlu diperhatikan disini adalah ide hasil karya mozaik

yang dibuat peserta didik menarik/ berbeda dari yang lain. Disini, terdapat sebagian

peserta didik menjiplak ide dari karya temannya pada saat menempelkan cangkang

telur pada pola gambar, sehingga karyanya tidak begitu kreatif /tidak berbeda dari

karya temannya

Analisis data yng telah dilakukan, peneliti mengambil kesimpulan bahwa

kemampuan pesrta ddik dlam mengembngkan kreatvitas melalui krya mozaik di

kelas IV SD Negeri 54 Bnda Aceh termasuk peringkat baik karean menunjukkan

nilai rata-rata kemampuannya yaitu 80. Keadaan ini menunjukkan bahwa kemapuan

siswa dalam mengembangkan kreativitas melalui karya mozaik di kelas IV SD

Negeri 54 Banda Aceh sudah berkembang dengan Baik.

2. Hasil Wawancara Guru

Peneliti melaksanakan wawncara dengan wali klas IVA SDN 54 Banda

Aceh pada tanggal 01 Maret 2021. Hasil analisis wawancara dijabarkan

berdasarkan pertanyaan wawancara yang telah disusun sebagai berikut.

1. Bagaimana menurut pendapat ibu akan pengembangan kreativitas karya

mozaik dari bahan bekas di SD Negeri 54 Banda Aceh ?


Guru kelas yang berinisial OV menyampaikan bahwa anak mempunyai minat dan

semangat yang luarbiasa, ini terlihat anak tersebut sangat antusias menyimak

pembelajaran dari awal sampai akhir dalam membuat mozaik dari bahan bekas

(cangkang telur).

2. Apakah langkah-langkah yang anda gunakan bagi peserta didik dalam

mengembangkan kreativitas melalui karya mozaik dari bahan bekas di SD

Negeri 54 Banda Aceh?

Guru kelas yang berinisial OV memaparkan bahwa dengan menjelaskan materinya

terlebih dahulu kepada peserta didik agar mereka memahami materi yang sedang

dipelajari. Kemudian juga mempersiapkan karya mozaik untuk ditunjukkan kepada

anak, Selanjutnya membagikan masing-masing kepada anak untuk berkreativitas

sesuai kemampuannya maupun pemahamannya.

3. Selain membuat mozaik dari bahan bekas, apakah terdapat karya seni lainnya

yang digunakan untuk mengembangkan kreativitas peserta didik?

Guru kelas yang berinisial OV menjawab banyak kerajinan tangan dari bahan bekas

yang telah dibuat selain mozaik, misalnya membuat kotak tisu dari kotak bekas,

membuat bunga dari kertas, dan lain sebagainya.

4. Apakah ada teknik khusus yang diajarkan kepada peserta didik saat

pengembangan kreativitas mozaik dari bahan bekas ini?

Guru kelas yang berinisial OV menjawab bahwa belum ada teknik khusus yang

diajarkan, saya hanya menjelaskan langkah-langkah sesuai dengan yang ada di buku.
5. Menurut pendapat anda apakah sudah tercapai pengembangan kreativitas

melalui karya mozaik dari bahan bekas? jika iya mengapa? dan jika tidak

mengapa?

Guru kelas yang berinisial OV menjawab bahwa Setelah mengajarkan karya mozaik

dari bahan bekas ini ada perubahan dalam proses pembuatan karya mozaik, peserta

didik mulai mandiri dan mengunakan imajinasinya untuk menciptakan suatu karya

yang unik dan menarik, peserta didik mulai kreatif dalam memilih dan

mengkombinasikan bahan yang ada agar terlihat lebih menarik dan karya yang

dihasilkan oleh setiap peserta didik telihat unik dan bervariasi.

6. Apakah ada hambatan pada saat pengembangan kreativitasm pesertan ddik

melaluig karya mozaika dari bahan bekas yng telah ibu ajarkan selama ini ?

Guru kelas yang berinisial OV menjawab bahwa Ada, pertama tidak pedulinya

peserta didik jika diminta untuk membawa alat dan bahan untuk membuat suatu

karya mozaik, yang kedua ada beberapa siswa yang masih sulit dalam penempelan

bahan pada pola gambar saat membuat karya mozaik dari bahan bekas.

7. Apakah pernah terjadi kesalahan fatal dalam mengembangkan kreativitasm

pesertga didikk melaly karya mozaiok dari bahan bekas ?

Guru kelas yang berinisial OV menjawab yaitu Belum pernah, karena pembuatan

karya mozaik tidak menggunakan bahan yang berbahaya bagi peserta didik, sehingga

dalam pelaksanaannya tidak ada kendala ataupun kesalahan fatal.

8. Bagaimana cara mengatasi hambatan maupun kendala dalam pengembangann

kreabtivitas peseryta diik melalui karya mozaiik?


Guru kelas yang berinisial OV menjawab bahwa dengan memilih bahan bekas yang

mudah di dapatkan oleh peserta didik dan bahan yang tidak berbahaya jika

digunakan oleh peserta didik.

PENUTUP

Simpulan

Dari hasil pengolahan data yang dilaksanakan oleh peneliti di SD Negeri 54

Banda Aceh, maka diperoleh 8 pserta didik memperoleh nilai sangat baik dalam

mengembangkan kreativitas melalui karya mozaik, 12 pserta didik memperoleh nilai

baik dalam mengembangkan kreativitas melalui karya mozaik, 5 pserta didik

memperoleh nilai cukup dalam mengembangkan kreativitas melalui karya mozaik

dan 5 pserta didik memperoleh nilai perlu bimbingan dalam mengembangkan

kreativitas melalui karya mozaik. Nilai rerata sluruhnya yang diperoleh pesrta ddik

kelas IVA dalam mengembangkan kreativitas adalah 80. Oleh sebab itu, peneliti

dapat mengambil kesimpulan bahwa kemampuan peserta didik dalam

mengembangkan kreativitas melalui karya mozaik dari bahan bekas di kelas IV SDN

54 Banda Aceh sdah brkembang dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Saiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
FKIP Unsyiah.2016. Pedoman Penulisan Skripsi. Banda Aceh : Universitas Syiah
Kuala.

Istiqamah, Lailatul. Dan Nurul Khotimah. 2017. “Pengaruh Kegiatan Mozaik


Terhadap Kemampuan Keterampilan Motorik Halus Pada Anak Kelompok B
TK Aisyiyah Bustanul Athfal 3 Surabaya”. Jurnal Paud Teratal,.(Online),
Volume 6, No. 3, (http://s.docworkspace.com diakses pada 23 Desember).
Kritas, Diana Puspa.dkk. 2017. Buku Pedoman Guru Tema 6: Cita-citaku Kelas 4
Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Kemendikbud. 2016. Panduan Penilaian Untuk Sekolah Dasar. Jakarta:


Kemendikbud.

Muhar, Syakir dan Sri Veranti. 2013. Kreasi Kolase, Montase, Mozaik Sederhana.
Jakarta : Erlangga.

Mukhiah dan Noerbaiti. 2018. Dasar Seni dan Desain. Banda Aceh : Syiah Kuala
University Press.

Musa, lisa Aditya Dwiwansyah dan Pertiwi Kamariah Hasis. 2020. Pembelajaran
Seni Rupa Untuk Anak Usia Dini. Bandung : Penerbit Adab.

Ningsih, Adelia Lestia dan Rakimahwati. 2020. “Urgensi Mozaik Terhadap


Perkembangan Kreativitas Anak”. Jurnal Pendidikan Tambusai.,(Online),
Vol 4, No. 2. (https:doi.org/10.31004/jptam.v4i2.573 diakses pada 23
Desember).

Nurjannah, Eka. 2017. “Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan


Mozaik Cangkang Telur Pada Anak di Kelas IV SD Negeri Bondowoso
Kecamatan Tamanan Bondowoso Tahun Pelajaran 2016/2017”. Skripsi.
Jember : Universitas Jember.

Putra, Nusa. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan. Jakarta : Rajawali


Pers.

Rahmandani, Anisya. 2017. “Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Media Bahan


Bekas pada Siswa RA Kelompok B di RA Miftahul Huda 1 Lopait
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017”.
Skripsi. Semarang : PIAUD FKIP IAIN Salatiga.

Rahmawati, Yeni dan Kurniati. 2011. Strategi Pengembangan Kreativitas pada


Anak . Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Salim, Sofan. dkk. 2020. Pengetahuan Dasar Seni Rupa. Makassar: Badan Penerbit
UNM.
Saleh, Arman Yurisadi. 2010. 10 Cara Merevolusi Otak Kanan Anak. Yogyakarta:
MedPress.
Sakti, riana. 2019. “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Adobe
Flash Pada Muatan SBdP Materi Mozaik Siswa Kelas IV SDN Purwosari 01
Semarang”. Skripsi. Semarang : Universitas Negeri Semarang.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif Kualitatif
dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sumanto. 2006. Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak Sekolah Dasar. Jakarta :
Departemen Pendidikan Nasional.
Safaruddin. 2012. Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat. Medan: Perdana
Publishing.
Vatmawati, Desi dan Kristanto. 2015. “Upaya Meningkatkan Kreativitas Seni Rupa
Anak melalui Teknik Mozaik pada Kelompok B TK Muslimat NU Tlogosari
Semarang Tahun Ajaran 2015/2016”. Jurnal Penelitian dalam bidang
Pendidikan Anak Usia Dini, (Online),
(http://dx.doi.org/10.26877/paudia.v4i2%.,diakses pada 21 Desember 2020).

.
.

.
.

Anda mungkin juga menyukai