Eka K1, Salsabila RA2, Wahyu PP3, Iffah NH4, Chendy NRP5
Universitas Muhammadiyah Semarang, Semarang, Indonesia
kurniawatieka166@gmail.com1, salsabilarahma61@gmail.com2, wahyuputripratiwi@gmail.com3,
normaiffah@gmail.com4, chendynofiantika@gmail.com5
Abstrak
Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru untuk memberi ide kreatif dalam memecahkan
masalah atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan yang baru antara unsur-unsur yang sudah ada
sebelumnya. Setiap orang mempunyai tingkat kreativitas yang berbeda, kreativitas Semarang termasuk di jajaran paling
rendah dibandingkan dengan kota lain, terutama pada anak-anak. Pengembangan kreativitas sangat penting
dikembangkan sejak usia dini, karena kreativitas sangat berpengaruh sekali dalam pengembangan aspek-aspek
perkembangan anak usia dini. Apabila kreativitas anak tidak dikembangkan sejak dini maka kemampuan kecerdasan
dan kelancaran dalam berfikir anak tidak berkembang karena untuk menciptakan suatu produk dan bakat kreativitas
yang tinggi diperlukan kecerdasan yang cukup tinggi pula. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas
(PTK). Penelitian tindakan kelas adalah upaya pemecahan masalah dengan menggunakan cara-cara tertentu disertai
pengamatan yang cermat untuk meningkatkan proses dan hasil yang dicapai. Penelitian ini direncanakan dalam dua
siklus. Pada setiap siklus akan diukur hasil karya siswa dan dianalisis setiap kekurangan dari pelaksanaan pembelajaran.
Kemudian merencanakan kembali kegiatan pembelajaran untuk menghilangkan kekurangan yang ada pada siklus
sebelumnya. Pada penelitian ini menggunakan prosedur Kurt Lewin. Kreativitas siswa selama proses pembuatan
kerajinan dari barang bekas pada siklus I menghasilkan rata-rata sebesar 3,8 dan pada siklus II mendapatkan rata-rata
sebesar 4,1. Hasil ketuntasan hasil karya siswa atau kreativitas siswa membuat kerajinan dari barang bekas dengan
penelitian tindakan kelas (PTK) dapat dinyatakan berhasil (tuntas). Ketuntasan kreativitas siswa secara klasikal pada
tiap 45 menit masing-masing sebesar 76% dan 82%.
Abstract
Creativity is the ability to create something new to give creative ideas in solving problems or as the ability to see new relationships between
elements that already exist. Every person has a different level of creativity, Semarang creativity is among the lowest ranks compared to other
cities, especially in children. The development of creativity is very important to be developed from an early age, because creativity is very
influential in developing aspects of early childhood development. If the creativity of children is not developed early, the ability of intelligence
and fluency in thinking children do not develop because to create a product and a high level of creativity talent requires high intelligence too.
This research uses a class action research (CAR). Classroom action research is an effort to solve problems using certain methods accompanied
by careful observation to improve the process and the results achieved. This research is planned in two cycles. Each cycle will measure the
results of student work and analyzed any shortcomings of the implementation of learning. Then re-plan learning activities to eliminate the
deficiencies that existed in the previous cycle. In this study using the Kurt Lewin procedure. Student creativity during the process of making
crafts from used goods in the first cycle produces an average of 3.8 and in the second cycle an average of 4.1. The result of completeness of
students 'work or students' creativity in making handicrafts from used goods with classroom action research (CAR) can be declared
successful. Completeness of students' creativity classically at 45 minutes each by 76% and 82%.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan pada penelitian pembuatan
kerajinan dari barang bekas di kelas III SD
Muhammadiyah 8 Semarang, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Kreativitas siswa selama proses
pembuatan kerajinan dari barang bekas
pada siklus I menghasilkan rata-rata
sebesar 3,8 dan pada siklus II
mendapatkan rata-rata sebesar 4,1.
2. Hasil ketuntasan hasil karya siswa atau
kreativitas siswa membuat kerajinan dari
barang bekas dengan penelitian tindakan
kelas (PTK) dapat dinyatakan berhasil 360
(tuntas). Ketuntasan kreativitas siswa Karmila, E., & Husna, A. (2017).
secara klasikal pada tiap 45 menit PENINGKATAN KREATIVITAS
masing-masing sebesar 76% dan 82%. SISWA DALAM MEMBUAT KARYA
KERAJINAN TANGAN MELALUI
DAFTAR PUSTAKA PENDEKATAN
Hanafi, S. H., & Sujarwo, S. (2015). Upaya KONTRUKTIVISME DI KELAS IV
meningkatkan kreativitas anak dengan SEKOLAH DASAR NEGERI 25 AIR
memanfaatkan media barang bekas di DINGIN KECAMATAN LEMBAH
TK Kota Bima. Jurnal Pendidikan Dan GUMANTI. JURNAL DIMENSI.
Pemberdayaan Masyarakat. https://doi.org/10.33373/dms.v6i3.10
https://doi.org/10.21831/jppm.v2i2.6 79