Anda di halaman 1dari 20

Modul Ajar

Tema 9
BUDAYA KERJA

Oleh
Tim 43/ SMK Negeri 1 Kota Ternate
Fasilitator : Wiwik Indriyani, S.Pd., M.Si.
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN
BUDAYA KERJA
KELAS X
TEMA 9: BUDAYA KERJA

A. Identitas
Nama 1. Nurlaela Djauhar Program Seluruh Program Keahlian
2. Abdul Haris Abdullah Keahlian
3. Muhammad kader
4. Kisman Liamanu
5. Ahmar malawe
6. Jadid M. Laher
7. Rahayu
8. Naima Hadi
9. Hamsia Hasan
10. Fadhillah taher
Asal SMK Negeri 1 Kota Ternate Jumlah 36 Orang Per Kelas
Sekolah Pendidik 10Kelas
Fase E

Durasi : Menit (12 × pertemuan @8×45 Menit)

Kompetensi Awal:
Modul Ajar ini adalah modul ajar pertam

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Membangkitkan inisiatif peserta didikagar memiliki komitmen belajar yang diwujudkan dalam
bentuk kontrak belajar dalam rangka mencapai dimensi mandiri dan bernalar kritis.
Membangkitkan inisiatif peserta didik agar memiliki komitmen belajar yang diwujudkan
melalui lokakarya peserta didik dalam rangka mencapai dimensi mandiri dan bernalar kritis .
A. Profil Pelajar Pancasila
Peserta didik Beriman bertaqwa kepada Tuhan YME dan berahlak mulia, berkebinekaan
global, Gotong Royong, Mandiri, bernalar Kritis dan kreatif
B. Model Pembelajaran:
Project Based Learning (PjBL)
C. Kegitatan pembelajaran utama:
individu, berkelompok (3-6 Orang)
D. Penilaian:
Individu dan Kelompok
E. Jenis asesmen:
Individu dan Presentasi
F. Metode:
Diskusi, presentasi, demonstrasi, ekplorasi
G. Sarana Prasaran:
Ruang Kelas, Peralatan Audio Visual, LCD dan Jaringan Internet
H. Kata Kunci:
Pembiasaan diri, penerapan , Budaya kerja

I. Pertanyaan Inti:
Bagaiman saya dapat menerapkan budaya kerja di lingkungan kerja

J. Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar:


1) Peserta didik reguler/tipikal
2) Peserta didik dengan hambatan belajar

PERTEMUAN 1 DARING/LURING (270 Menit)

Kegiatan Awal (35 Menit) Kegiatan Inti (215 Menit)


1. Peserta didik dan Guru memulai dengan Persiapan
berdoa bersama. 1. Peserta didik menyiapkan bahan paparan
tentang pentingnya kontrak belajar dengan
2. Peserta didik disapa dan melakukan
bimbingan guru.
pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru. 2. Peserta didik dan tim fasilitator menyiapkan
3. Peserta didik bersama dengan guru draft awal kontrak belajar
membahas tentang kesepakatan yang akan 3. Peserta didik menyiapkan draft awal rencana
diterapkan dalam pembelajaran daring dan belajar berdasarkan karakteristik dan minat
luring. peserta
4. Peserta didik diberikan penjelasan bahwa didik.
4. Tim Fasilitasi menyiapkan surat menyurat
selama kali pertemuan ke depan akan
dan perlengkapan teknis kegiatan.
mengikuti pembelajaran secara daring
dan/atau luring, dan materi hari ini adalahh Pelaksanaan
Perilaku positif dalam melaksanakan pekerjaan Pertemuan 1
termaksud kepatuhan terhadapa prosedur 1. Peserta didik memaparkan draft kontrak
mkerja dan etika kerja yang disepakati belajar.
bersama di lingkungan kerjanya.. Dengan 2. Peserta didik dan orangtua membuat usulan
isi kontrak belajar.
demikian wajib dikuasai peserta didik diminta
3. Peserta didik dan orangtua membuat usulan
untuk fokus dan menyiapkan catatan apabila rencana belajar berdasarkan karakteristik
dibutuhkan. dan minat
5. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui peserta didik.
Pertanyaan pemantik: 4. Peserta didik, orangtua, dan sekolah
a. Apa yang kamu ketahui tentang tata merumuskan isi kontrak belajar berdasarkan
tertib ? kesepakatan.
5. Peserta didik, orangtua dan wali kelas
b. Apa yang kamu ketahui tentang budaya
merumuskan rencana belajar berdasarkan
kerja? karakteristik dan
c. Apa yang kamu bayangkan tentang dunia minat peserta didik.
kerja? Pertemuan 2
1. Tim fasilitasi menyiapkan dokumen kontrak
belajar dan rencana belajar sesuai hasil
kesepakatan.
2. Peserta didik, orangtua dan pimpinan
sekolah menandatangani kontrak belajar.
3. Peserta didik, orangtua dan wali kelas
menandatangani rencana belajar.
4. Peserta didik melakukan refleksi pada akhir
kegiatan.
Tugas
1. Peserta didik melakukan pemaparan kontrak
belajar.
2. Peserta didik dan orangtua mengidentifikasi
dan mengusulkan isi kontrak belajar .
3. Peserta didik dengan bimbingan guru
membuat rencana belajar

Kegiatan Penutup (20 Menit) Referensi


1. Peserta didik dapat melakukan/ memberikan  Permendikbud Nomor 22 Tahun 2020
penilaian baik dalam bentuk tentang Rencana Strategis Kementerian
narasi/gambar/emotikon tertentu untuk Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-
menunjukkan pemahaman tentang topik hari 2024
ini.  Pedoman Penguatan Budaya Kerja Peserta
2. Peserta didik dapat menuliskan pertanyaan Didik, Tim penyusun Dit. SMK, Dit. SMK
yang ingin diketahui lebih lanjut dalan kolom Dirjen Pendidikan Vokasi Kemdikbud,
komentar. Jakarta, 2020.
3. Peserta didik mengkomunikasikan kendala  Merancang Simulasi Digital, Panduan Projek
yang dihadapai selama mengerjakan Penguatan Profil Pelajar Pancasila Bagi Guru
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi SMA-Fase E, Marsaria Primadona, Sekolah
dari guru. Cikal, Jakarta, 2

Refleksi untuk siswa : Pengayaan dan Remedial


1. Menurut Anda, apa manfaat Kontrak Belajar 1. Bagi peserta didik yang telah menguasai
atau Komitmen Belajar? materi diminta untuk mengembangkan diri
2. Setelah Anda menandatangani kontrak secara mandiri menggunakan sumber-
belajar atau komitmen belajar, apa sumber media online
konsekuensinya bagi Anda pada saat 2. Bagi peserta didik yang belum menguasai
menjalani proses belajar di sekolah sampai materi akan diberikan pendampingan
dengan lulus?
Refleksi untuk guru :
1. Menurut Anda, apa manfaat dari kontrak Lembar Kegiatan
belajar atau komitmen belajar? 1. Lembar Aktivitas
3. Setelah peserta didik, orang tua, dan 2. Soal-soal Latihan pertemuan 1
pimpinan sekolah menandatangani kontrak
belajar atau komitmen belajar, apa
konsekuensinya bagi guru pada saat
melaksanakan proses pembelajaran di
sekolah?

PERTEMUAN 2 DARING/LURING (270 Menit)

Kegiatan Awal (35 Menit) Kegiatan Inti (215 Menit)


1. Peserta didik dan Guru memulai dengan Persiapan
1. Peserta didik menyiapkan bahan paparan
berdoa bersama. tentang pentingnya komitmen belajar dengan
2. Peserta didik disapa dan melakukan bimbingan
pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru. guru.
2. Peserta didik dan tim fasilitator menyiapkan
3. Peserta didik bersama dengan guru
draft awal pelaksanaan lokakarya komitmen
membahas tentang kesepakatan yang akan belajar
diterapkan dalam pembelajaran daring dan Pelaksanaan
luring. 1. Peserta didik memaparkan strategi atau
4. Peserta didik diberikan penjelasan bahwa metoda membangun komitmen belajar pada diri
selama tkali pertemuan ke depan akan peserta
mengikuti pembelajaran secara daring didik.
2. Peserta didik berdiskusi dan membuat usulan
dan/atau luring, dan materi hari ini adalah
metode membangun komitmen belajar pada diri
membuat dokumen perencanaan dan masing-masing berdasarkan karakteristik dan
pelaksanaan lokakarya membangun komitmen minat peserta didik.
pesetrta ndidik. Dengan demikian wajib 3. Peserta didik mengusulkan alternatif-alternatif
dikuasai peserta didik diminta untuk fokus dan dalam membangun komitmen belajar.
menyiapkan catatan apabila dibutuhkan. 4. Peserta didik menyepakati komitmen belajar
5. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui berdasarkan karakteristik dan minat peserta
didik
Pertanyaan pemantik:
Pertemuan 2
a. Apa yang kamu ketahui tentang komitmen? 1. Tim fasilitasi menyiapkan dokumen kontrak
b. Apa yang kamu ketahui tentang lokakarya? belajar dan rencana belajar sesuai hasil
kesepakatan.
2. Peserta didik, orangtua dan pimpinan sekolah
menandatangani kontrak belajar.
3. Peserta didik, orangtua dan wali kelas
menandatangani rencana belajar.
4. Peserta didik melakukan refleksi pada akhir
kegiatan.
Tindak Lanjut
1. Peserta didik, orangtua dan wali kelas
menandatangani komitmen belajar.
2. Peserta didik melakukan refleksi pada akhir
kegiatan.
Tugas
1. Peserta didik melakukan pemaparan strategi
dan metode membangun komitmen belajar.
2. Peserta didik, orangtua dan wali kelas
menandatangani komitmen belajar.

Kegiatan Penutup (20 Menit) Referensi


1. Peserta didik dapat melakukan/ memberikan  Permendikbud Nomor 22 Tahun 2020
penilaian baik dalam bentuk tentang Rencana Strategis Kementerian
narasi/gambar/emotikon tertentu untuk Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-
menunjukkan pemahaman tentang topik hari 2024
ini.  Pedoman Penguatan Budaya Kerja Peserta
2. Peserta didik dapat menuliskan pertanyaan Didik, Tim penyusun Dit. SMK, Dit. SMK
yang ingin diketahui lebih lanjut dalan kolom Dirjen Pendidikan Vokasi Kemdikbud,
komentar. Jakarta, 2020.
3. Peserta didik mengkomunikasikan kendala Merancang Simulasi Digital, Panduan Projek
yang dihadapai selama mengerjakan Penguatan Profil Pelajar Pancasila Bagi Guru
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi SMA-Fase E, Marsaria Primadona, Sekolah
dari guru. Cikal, Jakarta, 2

Refleksi Pengayaan dan Remedial


Refleksi untuk siswa : 1. Bagi peserta didik yang telah menguasai
1. Menurut Anda, apa manfaat Kontrak materi diminta untuk mengembangkan diri
Belajar secara mandiri menggunakan sumber-
atau Komitmen Belajar? sumber media online
2. Setelah Anda menandatangani kontrak 2. Bagi peserta didik yang belum menguasai
belajar atau komitmen belajar, apa materi akan diberikan pendampingan
konsekuensinya bagi Anda pada saat
menjalani proses belajar di sekolah sampai
dengan lulus? Lembar Kegiatan
Refl eksi untuk guru : 1. Lembar Aktivitas
Menurut Anda, apa manfaat dari kontrak 2. Membuat Lokakarya dengan melibatkan
belajar atau komitmen belajar? Setelah peserta orang tua dan semua warga sekolah
didik, orang tua, dan
pimpinan sekolah menandatangani kontrak
belajar atau komitmen belajar, apa
konsekuensinya bagi guru pada saat
melaksanakan proses pembelajaran di
sekolah?
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
SOAL LATIHAN (FORMATIF) PERTEMUAN 1
Petunjuk:
Berdsarkan hasil pembelajaran pertemuan dan informasi yang kamu dapatkan dari berbagai
sumber inforamasi, jawablah pertanyaan berikut:

KUNCI JAWABAN:
SOAL LATIHAN (FORMATIF) PERTEMUAN 2
LEMBAR PENGAMATAN VIDEO JENIS USAHA

Kelompok

Topik/tema pengamatan :
Petunjuk:
Lakukan pengamatan tayangan video dengan seksama.

Hasil Pengamatan
No Video
Jenis Usaha Deskripsi

Komentar/Masukan

Petunjuk:
Berdsarkan hasil pembelajaran pertemuan dan informasi yang kamu dapatkan dari berbagai
sumber inforamasi, jawablah pertanyaan berikut:

z
KUNCI JAWABAN:
SOAL LATIHAN (FORMATIF) PERTEMUAN 3

Petunjuk:
Berdsarkan hasil pembelajaran pertemuan dan informasi yang kamu dapatkan dari berbagai
sumber inforamasi, jawablah pertanyaan berikut:
1. Tuliskan pengertian pedoman kerja?
2. Tuliskan tujuan dibuatnya pedoman kerja?
3. Tuliskan pengertian program pengolah angka?
4. Tuliskan fungsi dari spreadsheet?

KUNCI JAWABAN:
LEMBAR KERJA GURU

RUBRIK ASESMEN PRESENTASI HASIL PENGAMATAN VIDEO JENIS USAHA


INSTRUMEN PENILAIAN: PROSES PENGAMATAN JENIS USAHA

ASPEK KATEGORI PENILAIAN


PENILAIAN Belum Cukup Kompeten (8-9) Sangat Kompeten
Kompeten (0- Kompeten (6- (10)
6) 7)
Proses Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
mengamati tidak melakukan mengamati, tidak mengamati, menuliskan mengamati,
jenis pengamatan menuliskan deskripsi jenis usaha, menuliskan deskripsi
perusahaan kegiatan deskripsi jenis tetapi tidak jenis usaha,
presentase usaha memberikan memberikan
komentar/masukan komentar/masukan

Keterangan:
Peserta didik yang mendapatkan penilaian kategori BELUM KOMPETEN maka harus
mengikuti pembelajaran remedial.
Peserta didik yang mendapatkan penilaian kategori CUKUP KOMPETEN diperbolehkan
untuk memperbaiki pekerjaannya.

LEMBAR PENILAIAN HASIL PRESENTASI

Nama Kelompok Anggota Kelompok Nilai Predikat


RINGKASAN MATERI
Sejarah Akuntansi di Dunia
Menurut sejarahnya ilmu akuntansi muncul pertama kali pada tahun 1494. Yang mana di
kala itu ada seorang matematikawan  bernama Luca Paciolo yang berhasil membukukan
pencatatan keuangan dengan model berpasangan.

Buku yang dicetak oleh matematikawan sekaligus pemuka agama ini diberi nama atau
judul Summa De Arithmetica Proportioni et Proportionita. Isi dari buku adalah metode
pembelajaran cara mengelola keuangan yang dibuat secara khusus untuk para usahawan di
kala itu.

Munculnya Sistem Pembukuan Berpasangan


Pada awal kemunculan akuntansi, masih belum diberi nama itu melainkan disebut dengan
istilah Sistem Pembukuan Berpasangan. Awal munculnya sistem ini ditemukan pertama kali
di Eropa Barat. Karena memang di sanalah si penemu pertama menyebarkannya sebagai
pembelajaran kepada pebisnis.

Namun beberapa waktu kemudian, sistem pembukuan berpasangan mulai dikenal di banyak
negara-negara besar yang lainnya. Bahkan negara sekelas Amerika Serikat juga
menggunakannya sekalipun dengan nama yang berbeda. Di Amerika sistem pembukuan
disebut sistem Anglo Saxon.

Perkembangan Sistem Pembukuan Berpasangan


Selain Amerika Serikat, Belanda juga mengadopsi ilmu pembukuan berpasangan. Negara ini
menamakannya Pembukuan Sistem Kontinental. Tentu pertanyaan sederhananya, mengapa
sistem pembukuan yang sama tetapi memiliki nama yang berbeda-beda?

Sesungguhnya sistem pembukuan berpasangan yang sudah menyebar di Eropa barat


mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Terutama di jaman-jaman pertengahan,
yang mana di kala itu terjadi perpindahan progres perdagangan dari Venesia Italia ke Eropa
barat. Bahkan Inggris sempat menjadi pusat perdagangan di masa revolusi industri ini.

Karena eksodus para pedagang yang terbiasa melakukan pencatatan pembukuan, maka
pembukuan mulai berkembang sistem akuntansi yang beredar di Inggris di kala itu yaitu
sistem pembukuan berpasangan, yang nama inggris-nya sudah dijelaskan di atas. Karena
perkembangan inilah, maka muncul versi-versi baru dengan nama yang berbeda.

Versi-versi inilah yang sejatinya mulai dikenal dengan istilah kontinental di Belanda dan
Anglo Saxon 2 di Amerika. Ini terjadi kira-kira pada abad ke 19.

Sejarah Akuntansi di Indonesia

Sejarah akuntansi di Indonesia dinyatakan muncul pertama kali di abad 1642, yang mana di
kala itu, masyarakat tradisional sudah mengenal pencatatan keuangan termasuk kalkulasi
laba rugi. Kemampuan ini dibawa oleh pedagang-pedagang dari luar negeri yang memang
menjajakan barang dagangannya di Indonesia.
Negara  yang dianggap pertama kali mengenalkan konsep akuntasi di Indonesia adalah
Belanda, Portugis dan Spanyol. Menurut kabarnya negara-negara ini mendapatkan
pengetahuan tersebut dari Romawi di abad sebelumnya.

Akuntansi Mulai Diterapkan Di Indonesia

Sekalipun sudah lama masyarakat mengenal sistem pencatatan keuangan, karena banyak
belajar dari pedagang, tetapi ilmu ini benar-benar diterapkan pada tahun 1642. Bahkan dari
bukti-bukti sejarah yang ditemukan, ternyata akuntansi pertama kali digunakan di Indonesia
pada tahun 1747.

Namun teori ini masih dilaksanakan secara parsial saja. Bahkan dianggap teori akuntansi
yang dipakai tidak terlalu utuh dan jelas. Baru pada tahun 1870 akuntansi mulai dijalankan
dengan lebih serius pasca dihapuskannya PP Tanam Paksa.

Ketika peraturan tersebut dihapuskan, maka banyak sekali investor asing terutama Belanda
yang menanamkan modalnya Di Indonesia. Maka dari itu, demi keteraturan finansial, teori
akuntansi pun mulai digunakan di tanah air.

Perkembangan Akuntansi Di Indonesia


Sejak saat itu, teori akuntansi mulai berkembang di Indonesia. Bahkan pada tahun 1952,
perguruan tinggi mulai mengajarkannya kepada mahasiswa. Yang mana di kala itu masih
satu universitas yang mengampu yaitu Universitas Indonesia.

Pada tanggal 17 Oktober 1957 Ikatan Akuntan Indonesia atau IAI resmi didirikan di aula
Universitas Indonesia untuk mewadahi dan membimbing perkembangan akuntansi serta
mempertinggi mutu pendidikan akuntan.

Sekalipun demikian dalam perkembangannya, mulai banyak universitas lain yang juga
mengampu disiplin ilmu akuntansi. Baik kampus negeri maupun yang masih berstatus
perguruan tinggi swasta.

Pengertian Akuntansi Menurut Para Ahli

Definisi akuntansi menurut Financial Accounting Standards Board (FASB) (2017)


merupakan kegiatan jasa yang berfungsi menyediakan suatu informasi kuantitatif
yang kemudian digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi. Sedangkan
menurut Paul Gradi (2017) akuntansi yaitu sebagai fungsi organisasi secara
sistematis, dapat dipercaya dan original dalam mencatat, mengklasifikasi,
memproses, membuat ikhtisar, menganalisa, menginterprestasi seluruh transaksi
dan kejadian serta karakter keuangan yang terjadi dalam operasional perusahaan
sebagai pertanggungjawaban atas kinerjanya. Akuntansi menurut Sumarsan
(2017:1) adalah suatu seni untuk mengumpulkan, mengidentifikasi,
mengklasifikasikan, mencatat transaksi, serta kejadian yang berhubungan dengan
keuangan, sehingga dapat menghasilkan informasi keuangan atau suatu laporan
keuangan yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan
proses mengumpulkan, mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan mencatat transaksi
serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan. Proses tersebut menghasilkan
informasi keuangan yang berguna bagi para pemakai laporan (users) untuk
pengambilan keputusan.

Pengertian Pedoman Kerja

Berikut ini merupakan penjelasan lengkap mengenai definisi pedoman menurut para ahli.

1. Laksmi
Sistem yang disusun untuk memudahkan, merapikan serta menertibkan pekerjaan dan
dalam sistem ini berisi urutan proses pekerjaan dari awal hingga akhir.

2. Sailendra
Panduan yang digunakan untuk memastikan kegiatan operasional dalam suatu organisasi
atau perusahaan agar berjalan dengan baik dan lancar.

3. Moekijat
Pedoman adalah urutan langkah-langkah pekerjaan yang berhubungan dengan apa yang
dilakukan, bagaimana cara melakukannya, dimana pekerjaan tersebut dilakukan dan siapa
yang mengerjakannya.

4. Tjipto Atmoko
Suatu acuan atau pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat
penilaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif
dan prosedural sesuai sistem kerja pada unit yang bersangkutan.

5. Insani
Dokumen yang berisi serangkaian tertulis yang kemudian dibakukan, mengenai proses
penyelenggaraan administrasi perkantoran yang berisi cara melakukan pekerjaan, waktu
dan tempat pelaksanaan dan aktor yang berperan dalam kegiatan tersebut.

B. Tujuan Pedoman Kerja


1. Menjaga konsistensi tingkat penampilan kinerja atau kondisi tertentu dan kemana
petugas dan lingkungan dalam menjalankan suatu tugas atau pekerjaan tertentu.
2. Acuan dalam melaksanakan kegiatan untuk semua perkerja dan supervisor.
3. Menghindari kegagalan dan kesalahan (dengan menghindari dan
mengurangi konflik), keraguan, duplikasi serta pemborosan dalam proses
pelaksanaan kegiatan.
4. Parameter yang digunakan untuk menilai kualitas dari pelayanan.
5. Menjamin penggunaan tenaga dan sumber daya secara efisien juga efektif.
6. Menjelaskan alur tugas, wewenang serta tanggung jawab dari petugas terkait.
7. Dokumen yang menjelaskan dan menilai pelaksanaan proses kerja bila terjadi
kesalahan.
8. Dokumen yang digunakan untuk pelatihan.
9. Dokumen sejarah apabila telah direvisi SOP yang baru.

C. Fungsi Pedoman Kerja

1. Sebagai dasar hukum bila terjadi suatu penyimpangan.


2. Mengetahui secara jelas hambatan-hambatan yang ada dan mudah dilacak.
3. Mengarahkan petugas atau pegawai untuk besama-sama disiplin dalam bekerja.
4. Sebagai pedoman dalam menjalankan pekerjaan rutin.

D. Manfaat Pedoman Kerja

1. Sebagai standarisasi cara kerja pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan khusus


dan mengurangi kesalahan serta kelalaian.
2. Membantu staf menjadi lebih mandiri dan tidak bergantung pada intervensi
manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan langsung pimpinan dalam
pelaksanakan proses kerja sehari-hari.
3. Meningkatkan akuntabilitas dengan mendokumentasikan tanggung jawab khusus
dalam menjalankan tugas.
4. Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan membuat pegawai mengetahui
cara yang kongkret untuk memperbaiki kinerja dan membantu mengevaluasi
usaha yang telah dilakukan.
5. Mencipatakan bahan training yang dapat membantu pegawai baru agar cepat
melaksanakan tugasnya.
6. Menunjukkan kinerja organisasi yang efisisen dan yang dikelola dengan baik.
7. Menyediakan pedoman untuk pegawai di unit pelayanan dalam melaksanakan
pemberian layanan sehari-hari.
8. Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas pemberian pelayanan.
9. Membantu dalam penelusuran kesalahan-kesalahan prosedural dalam
memberikan pelayanan.
10. Menjamin proses pelayanan tetap berjalan dengan baik dalam berbagai situasi.

Pengertian Spreadsheet
Spreadsheet adalah sebuah program komputer yang digunakan untuk menyimpan,
menampilkan, serta mengolah data dalam bentuk baris dan kolom.

Baris biasanya menggunakan label angka 1,2,3 dan seterusnya.

Sedangkan kolom menggunakan label abjad seperti A, B, C, dan seterusnya.

Pengolahan data dalam spreadsheet disimpan dalam sebuah sel.

Penamaan sel tersebut sesuai dengan penggunaan label pada kolom dan baris yang
digunakan, contohnya A1, A2, A3 dan seterusnya.

Definisi dari spreadsheet  sendiri merupakan tabel-tabel dalam komputer yang berisi baris
dan kolom yang dapat digunakan untuk memanipulasi serta mengatur sebuah data.

Pertemuan antara baris dan kolom dinamakan sel.

Tiap sel yang terdapat di dalam spreadsheet sangat berhubungan erat dan saling terkait.

Jadi ketika salah satu sel saja diubah maka sel yang lain pun akan ikut berubah.

Pengolah angka merupakan arti dari kata spreadsheet itu sendiri, karena spdreadsheet
memang berfungsi untuk mengolah angka-angka yang terdapat di dalam sel.
Selnya berisi nilai numerik, rumus, maupun teks alfanumerik.
GLOSARIUM
Administratif : Bersangkut-paut (berkaitan) dengan administrasi
Akuntabilitas : Proses saat seseorang atau sebuah organisasi membuat laporan kegiatan
yang menjadi tanggung jawabnya.
Analisis : Proses pemecahan suatu masalah kompleks menjadi bagian-bagian kecil
sehingga bisa lebih mudah dipahami.
Efektif : Sebuah usaha untuk mendapatkan tujuan, hasil dan
terget yang diharapkan dengan tepat waktu.
Efesien :  Tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu
Eksodus : Perbuatan meninggalkan tempat asal
Finansial : Segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan, mulai dari
pendanaan, perolehan, dan pengelolaan dana
Identifikasi : Kegiatan yang mencari, menemukan, mengumpulkan, meneliti,
mendaftarkan, mencatat data dan informasi dari “kebutuhan” lapangan.
Ikhtisar : Gambaran dari suatu cerita yang disusun dalam butir-butir penting, tidak
berurutan
Investor : Orang yang menanamkan uangnya dalam usaha dengan tujuan
mendapatka keuntungan
Kalkulasi : Perincian biaya, ongkos atau pengeluaran
Klasifikasi : penyusunan bersistem dalam kelompok atau golongan menurut kaidah
atau standar yang ditetapkan.
Konsistensi : Ketetapan dan kemantapan
Kontinental : Pencatatan semua transaksi ke dalam dua bagian
Laba Rugi : Kumpulan catatan transaksi keuangan yang terdiri pendapatan dan beban
Parsial : Hubungan atau bagian dari keseluruhan
Parameter : Ukuran seluruh populasi dalam penelitian yang harus diperkirakan dari
yang terdapat di dalam contoh
Prosedural : Sesuai dengan prosedur/aturan.
SOP : Standar Operasional Prosedur adalah sistem yang disusun untuk
memudahkan, merapikan, dan menertibkan pekerjaan tersebut.
Supervision : Pengawasan
Usahawan : Orang yang menjalankan bidang usaha
DAFTAR PUSTAKA
Karmi, dkk. Siklus Akuntnasi Perusahaan Jasa. Pustaka Mulia.
Dwi Harti. Etika Profesi. Erlangga.
Deky Noviar. Aplikasi Pengolah Angka/ Spreasdheet. Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai