Apa Itu Rumah Subsidi
Apa Itu Rumah Subsidi
Pernahkah Anda mendengar mengenai rumah subsidi? Pengertian rumah subsidi adalah
rumah yang dijual dengan harga terjangkau dimana pembeli rumah subsidi mendapat
kemudahan untuk mengajukan KPR dengan bunga yang flat. Bunga KPR rumah
subsidi flat karena telah disubsidi oleh Pemerintah dan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR). Pemerintah dan Kementerian PUPR bekerjasama dengan
beberapa developer properti yang kompeten dalam membangun rumah murah. Pemerintah
tidak hanya melakukan subsidi pada bahan bakar dan kebutuhan pokok saja tetapi juga
melakukan subsidi bagi perumahan rakyat.
Membeli rumah subsidi adalah solusi bagi Anda khususnya kaum milenial yang baru
memulai karier atau keluarga baru yang memiliki kebutuhan akan tempat tinggal. Rumah
subsidi juga tepat bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan pendapatan
Upah Minimum Regional (UMR). Harganya yang murah, dengan DP ringan, bunga yang flat
dan cicilan bulanan yang terjangkau, akan memudahkan Anda dalam memiliki rumah.
Daripada Anda membayar kost atau mengontrak rumah, lebih baik Anda mencicil rumah.
Dengan begitu, impian memiliki rumah tidak hanya sebatas mimpi, tetapi menjadi sebuah
kenyataan.
Insentif lain yang akan didapatkan oleh pembeli rumah subsidi adalah suku bunga Kredit
Pemilikan Rumah (KPR) yang rendah. Suku bunga yang rendah tersebut semakin menarik
karena cicilannya yang flat karena dijamin oleh pemerintah. Selain bunga KPR yang rendah
dan cicilan yang flat, cicilan rumah subsidi bisa dilakukan hingga 20 tahun. Untuk bisa
mendapatkan rumah subsidi, Anda hanya perlu melakukan down payment (DP) sebesar 5%
hingga 10% saja. Sangat menarik bukan?
Rumah subsidi identik dengan penurunan kualitas bangunan. Hal ini tidak sepenuhnya
salah. Hal ini diperlihatkan saat Anda membuka pintu rumah subsidi. Anda akan
mendapatkan kusen pintu yang terbuat dari double triplek yang tipis dan cukup ringkih.
Begitu juga material daun pintu yang diberikan. Pintu double tripleks yang tipis tersebut
sangat mudah rusak. Oleh sebab itu, sangat disarankan bagi Anda untuk mengganti pintu
dengan kualitas lebih bagus atau menambahkan pintu besi yang kuat agar tidak mudah
dibobol oleh pihak tak bertanggung jawab.
Saat Anda akan membuka jendela, Anda akan diberikan jendela dengan kusen yang
umumnya terbuat dari kayu. Sangat jarang rumah subsidi memiliki kusen jendela yang
terbuat dari stainless steel. Penggunaan material kayu pada eksterior rumah, khususnya
sebagai kusen jendela juga akan membuat kusen mudah rusak untuk jangka panjang. Jika
Anda memiliki budget lebih, sebaiknya Anda mengganti jendela rumah subsidi dengan
material lebih bagus dan lengkapilah rumah Anda dengan teralis sebagai double
protection pada rumah Anda.
Setelah jendela rumah subsidi dibuka, Anda akan diperlihatkan tanah pekarangan yang bisa
dijadikan taman atau parkiran mobil. Sebagai rumah yang ditujukan untuk masyarakat
berpenghasilan rendah (MBR), yang notabenenya jarang memiliki mobil, maka
pembuatan carport oleh developer sangat jarang dilakukan. Sangat tidak lazim bagi
developer rumah subsidi untuk melakukan pengecoran untuk pembuatan carport. Developer
umumnya hanya melakukan pengecoran minor untuk jalan setapak sebagai akses masuk ke
dalam rumah. Tujuannya agar tidak terlalu kotor dengan tanah, khususnya pada saat musim
hujan. Anda harus melakukan pengecoran pada tanah di pekarangan rumah subsidi tersebut
untuk bisa dijadikan carport dan taman yang indah.
Perbedaan utama pada interior terletak pada kualitas dinding. Jika pada rumah komersial
menggunakan bata ringan (hebel) atau bata merah, maka dinding rumah subsidi umumnya
menggunakan batako. Batako merupakan kualitas terendah untuk bahan baku pembangunan
dinding. Walaupun berkualitas standar, bukan berarti rumah subsidi tidak aman untuk
dijadikan hunian. Rumah subsidi tentu saja dibangun berdasarkan Standar Nasional
Indonesia (SNI). Jadi, Anda tidak perlu khawatir untuk membeli rumah subsidi karena layak
dan aman digunakan sebagai hunian.
Masih berbicara soal interior rumah subsidi, terdapat beberapa rumah subsidi yang
dindingnya dilapisi cat hanya pada bagian luarnya saja. Hal ini tentu akan membuat Anda
kurang nyaman untuk tinggal di rumah yang interiornya hanya di aci oleh semen berwarna
abu-abu. Namun, beberapa rumah subsidi yang dibangun oleh developer terpercaya juga
turut melakukan pengecatan pada interior rumah.
Perbedaan selanjutnya terdapat pada lantai rumah. Lantai pada rumah subsidi pada
umumnya menggunakan keramik berkualitas standar. Memang ada beberapa dari rumah
subsidi yang hanya menggunakan lantai yang terbuat dari semen yang di aci tanpa
menggunakan keramik. Umumnya, rumah subsidi yang dibangun oleh beberapa developer
ternama sudah beralaskan keramik. Seiring berjalannya waktu, rumah subsidi yang dibangun
belakangan ini sudah mewajibkan penggunaan keramik agar lebih layak digunakan.
Atap pada rumah subsidi menggunakan rangka atap kayu dengan genting. Material kayu
lengkap dengan genting merupakan hal yang lazim digunakan dalam pembangunan rumah.
Jarang sekali developer menggunakan model atap dak pada rumah segmen menengah ke
bawah. Penggunaan plafon digunakan untuk rumah subsidi merupakan hal yang harus
diperhatikan. Beberapa developer yang memiliki reputasi baik tentu sudah mengaplikasikan
plafon pada properti subsidi yang dijual. Namun, ada beberapa rumah subsidi yang tidak
memberikan plafon pada atap rumah. Penggunaan plafon tentu akan membuat rumah Anda
semakin nyaman untuk ditinggali. Plafon juga meminimalisir resiko pencuri yang spesialis
mencuri melalui atap. Selain itu, plafon juga berfungsi meminimalisir kebocoran saat
terjadinya hujan.
Spesifikasi lain yang sering diturunkan adalah jenis kloset yang digunakan. Umumnya rumah
komersial sudah dilengkapi kloset duduk bahkan untuk varian termurahnya. Namun, berbeda
halnya dengan rumah subsidi. Kloset menjadi salah satu spesifikasi yang dijadikan
sasaran cutting cost. Kloset pada rumah subsidi biasanya menggunakan kloset jongkok.
Penggunaan kloset jongkok dilakukan karena harganya yang lebih murah dibandingkan
kloset duduk.
Dengan mengetahui track record developer, Anda juga terhindar dari penipuan berkedok
rumah murah oleh developer yang tidak jelas track record-nya. Developer memiliki peranan
penting dalam suksesnya pengembangan sebuah properti. Brand image sebuah developer
juga menunjukkan trust konsumen. Semakin baik brand image sebuah developer, maka
semakin tinggi potensi kenaikan nilai investasi Anda.
Cari Tahu Detail Metode Pembayaran
Sama halnya dengan membeli properti non subsidi, developer rumah subsidi umumnya
memiliki beberapa metode pembayaran. Untuk rumah subsidi umumnya hanya dapat dibeli
dengan metode KPR FLPP (Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan). Untuk metode pembayaran lain, Anda bisa tanyakan langsung ke developer
yang bersangkutan untuk mencari tahu info lebih lanjut seputar metode pembayaran.
Fotokopi KTP pemohon dan pasangan dengan dilengkapi KK dan Akta Nikah. Jika
sudah bercerai, lampirkan fotokopi Akta Cerai.
Fotokopi NPWP.
Fotokopi rekening koran selama 3 bulan terakhir.
Slip Gaji Terakhir dengan disertai Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai Tetap
atau Surat Keterangan Kerja (Bagi Karyawan Swasta).
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dengan
disertai dengan Surat Keterangan Domisili dan Laporan Keuangan 3 (tiga) bulan
terakhir (Bagi Wiraswasta).
Izin Praktik (Bagi Profesional).
Surat pernyataan belum memiliki rumah.
Surat pernyataan belum pernah menerima subsidi kepemilikan rumah.
Formulir aplikasi pengajuan kredit dan pas foto terbaru pemohon suami dan istri.