D. Refleksi
URAIAN
B. Program Pengayaan
Program pengayaan adalah pembelajaran yang diberikan
kepada peserta didik yang telah mencapai dan/atau
melampaui KKM. Mereka adalah peserta didik yang lebih
cepat dari pada teman-teman sekelasnya dalam menguasai
bahan pelajaran yang diberikan kepadanya atau dapat
dikatakan mereka adalah peserta didik yang dapat cepat
dalam menyelesaikan tugas belajarnya, sehingga diperlukan
treatmen atau perlakuan tambahan yang dapat meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilannya.
Unsur-unsur lain yang terlibat dalam rancangan pengajaran
pengayaan yang perlu ada dan harus diperhatikan adalah
peserta didik, guru, media, metode, materi, serta waktu
pelaksanaan, semua itu perlu diperhatikan dengan tujuan
pengajaran pengayaan dapat berjalan dengan baik dan
lancar. Fokus pengayaan adalah pendalaman dan perluasan
dari kompetensi yang dipelajari. Dua model pembelajaran
yang dilaksanakan dalam program pengayaan yaitu dengan
memberikan pelajaran tambahan kepada peserta didik yang
lamban dengan mentoring dan tutoring, kemudian dengan
memberikan penugasan dalam bentuk proyek yang hasilnya
dapat dipresentasikan di depan teman-teman sekelasnya.
Langkah-langkah sistematis dalam mengidentifikasi kelebihan
kemampuan siswa dan memberikan treatment pembelajaran
pengayaan adalah sebagai berikut :
1. Belajar Kelompok
Sekelompok peserta didik yang mempunyai minat
tertentu diberi tugas untuk memecahkan
permasalahan, membaca di perpustakaan terkait
dengan KD yang dipelajari pada jam pelajaran sekolah
atau di luar jam pelajaran sekolah.
2. Belajar Mandiri
Secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu
yang diminati, menjadi tutor sebaya bagi teman yang
membutuhkan dan pengembangan latihan yaitu
dengan mengembangkan latihan praktis yang dapat
dilaksanakan oleh teman-temannya yang
membutuhkan dalam bentuk latihan.
3. Pembelajaran Berbasis Tema
Pembelajaran terpadu yang memadukan kurikulum di
bawah tema besar sehingga peserta didik dapat
mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu.
4. Pemadatan Kurikulum
Pemberian materi kepada peserta didik yaitu terhadap
kompetensi materi yang belum diketahui oleh peserta
didik.
Rangkuman
Melalui hasil penilaian terhadap peserta didik maka pendidik
akan mengetahui apakah peserta didik/ siswanya telah
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) atau belum, hal
ini penting dalam rangka program tindak lanjut. Tugas guru
sebagai pendidik adalah sebagai fasilitator belajar bagi
peserta didiknya yang mempunyai kewajiban untuk membantu
dan memfasilitasi peserta didik dalam mencapai ketuntasan
belajar dan memaksimalkan potensi diri bagi peserta didik /
siswa yang telah mencapai KKM. Dan bagi guru wajib
membuat program yang mampu memenuhi kebutuhan para
siswanya, yaitu dalam bentuk program remedial dan
pengayaan. Program remedial diperuntukan bagi peserta didik
yang mengalami kesulitan belajar sehingga tidak mencapai
ketuntasan belajar atau dibawah KKM. Dan program remedial
diselenggarakan untuk membantu siswa yang mengalami
kesulitan dalam menguasai kompetensi tertentu agar
mencapai hasil belajar yang baik. Adapun prinsip-prinsip dari
program remedial yang harus diperhatikan adalah adaptif,
interaktif, penggunaan berbagai metode pembelajaran dan
penilaian, proses umpan balik serta berkesinambungan.
Selanjutnya langkah-langkah remedial yang perlu diperhatikan
adalah menganalisis kebutuhan, menyusun perencanaan,
melaksanakan program remedial, melaksanakan penilaian
serta menetapkan nilai yang diperoleh peserta didik setelah
program remedial sebagai nilai akhir capaian KD muatan
pelajaran. Bagi siswa yang telah mencapai atau melampaui
KKM maka diberlakukan untuknya mengikuti program
pengayaan dengan fokus pengayaan adalah pendalaman dan
perluasan dari kompetensi yang dipelajari. Langkah-langkah
sistematis dalam treatment pembelajaran pengayaan: 1)
belajar kelompok, yaitu sekelompok peserta didik yang
mempunyai minat tertentu diberi tugas untuk memecahkan
permasalahan, membaca di perpustakaan terkait dengan KD
yang dipelajari, 2) belajar mandiri, yaitu secara mandiri
peserta didik belajar 9 mengenai sesuatu yang diminati,
menjadi tutor bagi teman yang membutuhkan, dan tugas
proyek ataupun penelitian ilmiah, 3) pembelajaran berbasis
tema, yaitu pembelajaran terpadu yang memadukan kurikulum
di bawah tema besar sehingga peserta didik dapat
mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu.
1. Pada periode tertentu, perlu dianalisis kembali batas
minimal ketuntasan. Dalam praktiknya, batas minimal
ketuntasan belajar untuk tiap mata pelajaran sudah
ditetapkan terlebih dahulu sebelum pembelajaran
berlangsung. Artinya, setiap peserta didik yang
mendapatkan sekor yang sama atau di atas sekor minimal
Daftar materi bidang studi itu, maka peserta didik tersebut dapat dikatakan tuntas
2 yang sulit dipahami pada dalam belajarnya. Ia tuntas pada kompetensi dasar tertentu
modul pada mata pelajaran tertentu.
2. setelah melakukan pembelajaran remedial diakhiri dengan
penilaian untuk melihat pencapaian peserta didik pada KD
yang diremedial. Pembelajaran remedial pada dasarnya
difokuskan pada KD yang belum tuntas dan dapat
diberikan berulang-ulang sampai mencapai KKM dengan
waktu hingga batas akhir semester.
1. Adapun mengenai faktor penyebab ketidaktuntasan belajar
ada bermacam-macam sebabnya, dapat berasal dari faktor
dari dalam peserta didik (fisik dan psikis) antara lain seperti
motivasi yang rendah, sulit konsentrasi, kurang percaya diri
atau faktor luar peserta didik antara lain seperti lingkungan,
materi pelajaran, guru, metode mengajar, sistem penilaian.
Daftar materi yang sering
2. Pelaksanaan pembelajaran remedial dilakukan di luar jam
3 mengalami miskonsepsi
pelajaran. Hal ini dilakukan agar hak peserta didik yang
dalam pembelajaran
sudah tuntas untuk mengikuti pembelajaran tidak
terganggu. Oleh karena itu pembelajaran remedial dapat
dilakukan sebelum pembelajaran pertama dimulai, setelah
pembelajaran selesai, atau pada selang waktu tertentu
yang tidak menggangu kegiatan pembelajaran peserta
didik yang lain disesuaikan dengan kondisi sekolah.