Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

TELEMEDICINE UNTUK PERAWATAN PALIATIF


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata Keperawatan Menjelang
Ajal dan Paliatif yang diampu oleh:

Dwi Agustian Faruk Ibrahim, Ners.,M.Kep

Disusun Oleh :
KELOMPOK 7
Ahmad Junaidi NIM: 2019.C.11a.0997
Fordianus Candy NIM: 2019.C.11a.1010
Malisa NIM: 2019.C.11a.1017

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI S-1 KEPERAWATAN
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya.sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul
Telemedicine untuk Keperawatan Paliatif. Dalam penyusunan makalah
mungkin ada sedikit hambatan. Namun berkat bantuan dan dukungan dari teman-
teman serta bimbingan dari dosen pembimbing. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran
dan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Kami juga tidak lupa
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, atas bantuan,dukungan dan doa
nya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.
Makalah ini mungkin kurang sempurna, untuk itu penulis mengharap kritik dan
saran untuk penyempurnaan makalah ini.

Palangkaraya, 20 Oktober 2021

i
DAFTAR ISI
Kata pengantar............................................................................................... i
Daftar Isi.......................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan......................................................................................... 1
1.1 Latar belakang............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 2
1.3 Tujuan......................................................................................................... 2
Bab II Jurnal Penelitian................................................................................. 3
Bab III Pembahasan ...................................................................................... 16
3.1 Pembahasan Tentang Penelitian................................................................. 16
3.2 Hasil yang didapat oleh penulis........................................................................... 17
3.3 Pendapat Pribadi tentang Penelitian........................................................... 19
Bab IV Penutup............................................................................................... 21
4.1 Kesimpulan................................................................................................. 21
4.2 Saran........................................................................................................... 21
Daftar Pustaka................................................................................................ 22

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelayanan Paliatif adalah pelayanan yang diberikan kepada pasien dengan
penyakit yang secara medis tidak dapat disembuhkan dan dalam kondisi terminal.
Dalam perkembangannya, pelayanan holistik ini berevolusi juga menjadi
dukungan pelayanan pada berbagai kondisi penyakit kronis progresif maupun
degeneratif termasuk beberapa penyakit kardiovaskular didalamnya. Gagal
jantung kronis tahap lanjut (advanced heart failure) dan penyakit jantung koroner
dengan nyeri dada menetap yang tidak dapat dilakukan tindakan definitif serta
sindroma eisen menger merupakan beberapa contoh kondisi kardiovaskular yang
relevan bagi integrasi pelayanan paliatif.
Pelayanan Paliatif Kardiovaskular dapat diberikan pada pasien dengan
penyakit kardiovaskular kronis progresif pada semua tahapan penyakit, mulai saat
didiagnosis hingga akhir hayat. Pelayanan Paliatif Kardiovaskular diberikan dan
diintegrasikan bersamaan dengan pengobatan/tatalaksana medis definitif melalui
dukungan dan intervensi terhadap aspek fisik, psikologis, sosial, dan spiritual
yang bertujuan untuk meminimalkan keluhan dan mengoptimalkan kualitas hidup
(quality of life) pasien dan keluarga.
Pelayanan Paliatif Kardiovaskular juga dapat diberikan pada semua rentang
usia, mulai dari anak-anak hingga usia lanjut. Perbedaannya terletak pada proses
pengambilan keputusan, pada anak-anak umumnya dibuat oleh orang tua
sedangkan pada pasien dewasa keputusan dapat diambil oleh pasien sendiri. Pada
tahap awal perjalanan penyakit, Pelayanan Paliatif Kardiovaskular diberikan
dengan tujuan untuk meringankan keluhan fisik, memberikan dukungan
psikososial dan spiritual, serta memberikan pemahaman yang menyeluruh terkait
diagnosis penyakit, perjalanan penyakit, dan prognosis penyakit sehingga pasien
dan keluarga benar-benar mengerti tentang penyakitnya.
Telemedicine diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan
informasi dan pelayanan medis jarak jauh. Aplikasi telemedicine saat ini,
menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-
fasilitas kesehatan di dua tempat terpisah dan memakai peralatan online internet,

1
atau video conference. Secara definisi, telemedicine adalah praktik kesehatan
dengan memakai komunikasi transmisi audio, visual dan data.Termasuk
didalamnya lingkup diagnosis, konsultasi dan pengobatan serta pertukaran data
medis dan diskusi ilmiah jarak jauh.
Dengan demikian cakupan telemedicine cukup luas, meliputi penyediaan
pelayanan kesehatan (termasuk klinis, pendidikan dan pelayanan administrasi)
jarak-jauh.
melalui transfer informasi (audio, video,grafik dan data lain), dengan
menggunakan perangkat-perangkat telekomunikasi (audio-video interaktif dua
arah, computer dan telemetri) dengan melibatkan dokter, pasien dan pihak-pihak
lain. Secara sederhana, telemedicine sesungguhnya telah diaplikasikan ketika
terjadi dialog dan kontak data antara dua dokter membicarakan masalah pasien
lewat telepon.
Berdasarkan hal tersebut kami akan membahas tentang sebuah jurnal yang
berjudul “Peranan Telemedicine Pada Penatalaksanaan Penyakit Jantung Koroner
Akut”
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dilakukan oleh penulis dalam jurnal tersebut ?
2. Apa Hasil yang didapat oleh Penulis ?
3. Pendapat tentang penelitian Tersebut ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja yang dilakukan oleh Penulis dalam jurnal
tersebut.
2. Untuk mengetahui hasil yang didapat dalam dalam Jurnal Tersebut
tersebut.
3. Pendapat tentang penelitian Tersebut.

2
BAB II
JURNAL PENELITIAN

PERANAN TELEMEDICINE PADA PENATALAKSANAAN PENYAKIT


JANTUNG KORONER AKUT

Hamed Oemar1
oemarh64@gmail.com
1
Guru Besar dan Dosen Program Studi Teknik Kardiovaskuler
FIKES UHAMKA

ABSTRACT
The role of telemedicine in reducing morbidity, mortality and Coronary heart
disease has proven on a few qualified research, both in developing countries
and in developed countries. by uploading electrocardiograph while coronary
attack, like Acute myocardial Infarction to central data in the hospital, the
patient or family can be quickly directed to the emergency room and at the
same time operators, nurses and doctors at the hospital have prepared therapy
and plans further medical help.
Keywords: Telemedicine, Interval of intervention, Thrombolysis, Myocardial
Infarction

ABSTRAK
Peranan telemedicine dalam menurunkan angka kesakitan (morbidity) dan
angka kematian (mortality) penyakit jantung koroner telah terbukti dari
sejumlah penelitian yang berbobot, baik di negara berkembang, maupun di
negara-negara maju. Dengan mengirimkan data citraan rekaman EKG saat
serangan jantung –misalnya miokard infark akut - ke pusat data di RS maka
bisa dengan cepat pasien atau keluarganya diarahkan menuju ruang gawat
darurat dan pada masa yang sama operator, perawat dan dokter di rumah sakit
telah menyiapkan terapi dan rencana kegiatan medik pertolongan selannjutnya.
Kata Kunci: Telemedicine, Jeda waktu intervensi, Thrombolysis, Miokard

3
infark.

PENDAHULUAN melalui transfer informasi (audio,


Telemedicine diartikan video,grafik dan data lain), dengan
sebagai pemakaian menggunakan perangkat-perangkat
telekomunikasi untuk telekomunikasi (audio-video interaktif
memberikan informasi dan dua arah, computer dan telemetri)
pelayanan medis jarak jauh. dengan melibatkan dokter, pasien dan
Aplikasi telemedicine saat ini, pihak-pihak lain. Secara sederhana,
menggunakan teknologi satelit telemedicine sesungguhnya telah
untuk menyiarkan konsultasi diaplikasikan ketika terjadi dialog dan
antara fasilitas-fasilitas kesehatan kontak data antara dua dokter
di dua tempat terpisah dan membicarakan masalah pasien lewat
memakai peralatan online telepon(1).
internet, atau video conference. Artikel ini membahas tentang
Secara definisi, telemedicine peranan dan manfaat telemedicine
adalah praktik kesehatan dengan pada penatalaksanaan penyakit jantung
memakai komunikasi transmisi koroner akut atau IMA melalui
audio, visual dan data.Termasuk pemakaian EKG yang dikirim melalui
didalamnya lingkup diagnosis, unit transmitter mini lewat saluran
konsultasi dan pengobatan serta telepon ke pusat atau stasiun penerima
pertukaran data medis dan data (di Rumah Sakit), untuk
diskusi ilmiah jarak jauh. pengobatan trombolisis pre-hospital
Dengan demikian cakupan penderita Infark Miokard Akut (IMA).
telemedicine cukup luas, meliputi
penyediaan pelayanan kesehatan
(termasuk klinis, pendidikan dan
pelayanan administrasi) jarak-
jauh

4
Konsep Dasar Telemedicine

Mengetahui dengan baik saluran telemedicine termasuk telepon


konsep telemedicine dan sambungan internet untuk transmisi
memudahkan dokter ataupun atau menyalurkan data hasil test atau
provider klinik menangani pemeriksaan termasuk rekaman EKG
pasien-pasien dengan tepat dan dan citraan lain. Bisa juga
cepat. ditambahkan komunikasi video yang
bisa digunakan melihat untuk melihat
keadaan pasien. Komunikasi tersebut
dapat pula dengan menggunakan
perangkat PC atau laptop bahkan smart-
phone cellular (Gambar 1).

Cakupan dan Manfaat Telemedicine


Mencakup kedalam 3-sisi yang
Gambar 1. Ilustrasi telemedicine saling terkait satu-sama lain, yaitu
dengan menggunakan perangkat pasien, dokter dan rumah sakit. Khusus
sambungan internet. manfaat langsung bagi pasien adalah:
(https://healthc2u.com) a. Mempercepat akses pasien ke pusat
pusat rujukan
Kemampuan klinis dokter b. Mudah mendapatkan pertolongan
spesialis di rumah-sakit rujukan sambil menunggu pertolongan
dapat bermanfaat untuk langsung dari dokter-dokter pribadi
meningkatkan kemampuan
penanganan pelayanan di pusat
kesehatan daerah perifer dengan
menawarkan dukungan untuk
diagnosa dini serta arahan terapi
kepada dokter non-spesialis yang
sedang melakukan pelayanan
kesehatan di unit atau pusat
kesehatan perifer(2).
Komunikasi dengan

5
c. Pasien merasakan tetap kecil di kota kecil atau bahkan di desa
tetap dekat dengan rumah terpencil di tanah air kita.
dimana keluarga dan sahabat
dapat memberikan dukungan Teknologi dan Telemedicine
langsung Perangkat keras dan lunak
d. Menurunkan stress mental telemedicine sangat mahal, namun
atau ketegangan yang perlu dijelaskan di sisi mana yang bisa
dirasakan di tempat kerja diaplikasikan sesuai kemampuan kita,
e. Menyeleksi pasien-pasien dan dimana yang harus menunggu
yang perlu dibawa ke rumah pemakaian teknologi tinggi. Semua
sakit. Pasien yang tidak pengiriman pencitraan (image) baik
perlu perawatan di rumah ekokardiografi reas time maupun
sakit tetap akan tinggal di pencitraan film X-ray, CT-scan
rumah ataupun angiogram memerlukan
Telemedicine saluran pita lebar (broad band) dan
berkembang jaringan digital dengan biaya tinggi s
sangat cepat dan diperlukan, hal Pilihan akses telekomunikasi
ini bukan suatu hal yang telah memacu minat banyak pusat
menakjubkan bilamana pelayanan kesehatan dalam
dikaitkan menggunakan telemedicine untuk
dengan pelayanan yang lebih efektif.
pertumbuhan ekonomi Penelitian belum
dan pendapatan perkapita serta lama
kebutuhan kesehatan yang mendemonstrasikan keakuratan
semakin meningkat. diagnostik ekokardiografi pada pasien
Masalahnya bagaimana anak yang dilakukan dengan real time
menekan biaya telemedicine dengan menggunakan microwave pita-
menjadi terjangkau lebar (broad band), dan store and
pemakaiannya untuk masyarakat forward menggunakan saluran standar

telepon.Tingkat ketepatan dan mendorong pusat- pusat


kejernihan citraan (image) kesehatan
sangat tinggi sehingga jantung

6
mengembangkanjaringan medis lain dikenal sebagai
telekardiologi guna melayani telekardiologi(1).
pasien pada daerah pinggiran
atau kota-kota kecil (Gambar 2).

Telekardiologi
Telekardiologi adalah
praktik kardiologi jarak jauh
yang ditekankan pada materi
diagnosis dan pengobatan, juga
Gambar-2. Prinsip dasar skema
sebagai sarana pendidikan
jaringan telemedicine yang
kedokteran. Sebenarnya,
digunakan dalam dunia kedokteran
telekardiologi telah dikenal lama
modern.
dalam dunia kedokteran, yaitu
(sumber:https://mohfw.gov.in)
setelah penggunaan pesawat
Gelombang listrik jantung sangat
telepon yang telah mengalami
cepat dan mudah direkam berupa grafik
kemajuan modifikasi, dipakai
EKG dan transmisi lewat jalur telepon,
untuk mendengarkan auskultasi
kemampuan ini dikenal
jantung maupun bunyi
pernafasan. Para ahli telah
menggunakan lebih dari 70 tahun
lalu. Transmisi bunyi jantung
dengan lebih tepat dengan
memakai teknologi modern telah
digunakan sejak tahun 1960.
Faksimil digunakan untuk
mentransmisikan rekaman EKG
dan sadapan EKG 12-lead dapat
pula ditransmisikan dengan
mudah melalui saluran telepon.
Semua kegiatan telemedicine di
bidang kardiologi meliputi suara,
gambar, citra, grafik atau data

7
sebagai transtelephonic ECG merupakan factor yang menunjang
atau ECG-Phone. Inilah untuk rekomendasi penggunaan alat
bentuk tersebut.
telekardiologi yang relative Indonesia dengan letak geografis
murah dan sangat bermanfaat daerah yang berjauhan dan dibatasi
untuk menilai dan melakukan oleh lautan besar, pilihan EKG
interpretasi terhadap peringatan transtelepon perlu menjadi suatu
dini serangan jantung infark wacana yang harus dipikirkan oleh
miokard akut, unstable angina departemen Kesehatan.Selain itu,
atau aritmia ganas(3). jumlah dokter spesialis jantung yang
terbatas, maka pemanfaatan EKG-
EKG Transtelepon dan Intervensi
phone adalah solusi terbaik, bilamana
Revaskularisasi
perangkat lunak dan keras bisa
EKG trans-telephone telah
diadakan.
lama dipakai di dunia modern,
karena memiliki kemampuan Infark Miokad Akut dan Telemedine
yang memadai dengan tingkat Insiden penyakit jantung koroner
akurasi yang tinggi. EKG trans- di Indonesia, menduduki peringkat
telephone adalah suatu unit pertama sebagai penyebab kematian.
transmitter EKG, alat ini Hal tersebut amat menonjol pada
relative cost effective terutama masyarakat yang hidup di kota-kota
dipakai sebagai alat diagnosis, besar. Pertolongan pertama kejadian
monitoring dan rehabilitasi. jantung sangat tergantung dari
Akan tetapi, perangkat ini tenggang waktu penanganan yan
belum banyak menyentuh terpadu. Sebagai contoh, pasien yang
masyarakat di dunia mendapat serangan jantung (IMA)
berkembang, walaupun disadari Infark Miokard Akut(4). Nasib
bahwa letak geografis yang jauh perjalanan infark akan sangat

tergantung dari sakit dada sampai dilakukan intervensi


kecepatan revaskularisasi (pengobatan
penatalaksanaan terutama trombolisis atau balon angioplasty
bagaimana mempersingkat primer). Laporan para peneliti
waktu interval mulai saat timbul menyimpulkan bahwa jarak interval

8
sakit dada pengobatan (time- to- penerima.Konsultasi serta laporan
intervension) adalah faktor yang lengkap dapat terjadi antara
mempengaruhi hasil jangka kardiologis dan dokter umum atau
panjang (long-term-outcomes) antara kardiologis dengan pasien atau
pasien IMA(2). keluarga secara langsung.
secara rutin dapat melayani Rekaman EKG pasien yang
interpretasi tele-elektro- menunjukkan tanda-tanda IMA dapat
kardiografi dari data klinik. diberikan bimbingan jarak jauh oleh
Pengiriman sinyal EKG dari dokter yang berada di pusat penerima
pasien ke pusat atau stasiun data ke rumah sakit kecil atau klinik di
penerima atau pasien yang perifer. Dengan demikian pengobatan
berada di klinik-klinik atau penyelamat yaitu trombolisis dapat
rumah sakit perifer ke pusat dilakukan dengan cepat pre-hospital
stasiun, dapat dilakukan secara sehingga tenggang waktu intervensi
langsung dengan mengakses alat dapat diperpendek. Rujukan ke pusat
transmisi EKG transmitter jantung atau ke rumah sakit terdekat
(gambar 2). Unit ini dapat
mengirimkan sinyal EKG 12-
lead standar digital(4).
Cara perekaman dilakukan
oleh pasien sendiri dengan
bantuan dokter umum dengan
mudah dan memerlukan waktu
kurang dari 1 menit. Kemudian
transmitter tersebut diletakan
pada gagang telepon untuk
ditransmisikan ke pusat stasiun
penerima dalam jarak waktu 1-2
menit.Hasil rekaman EKG 12-
lead dapat dicetak dan dibaca
oleh dokter jaga yang berada di
pusat stasiun

9
memiliki sarana cardiovascular faksimili.
care unit dapat dilakukan Trombolisis sekarang adalah
kemudian guna memperoleh pengobatan atau pilihan untuk IMA.
perawatan lebih lanjut. Tujuan pemberian trombolisis adalah
Pengiriman data transmitter untuk menghancurkan bekuan darah
EKG dapat pula dilakukan sehingga terjadi pembukaan kembali
dengan memakai telepon arteri koroner yang buntu. Pemberian
sellular(4). cepat trombolitik meningkatkan fungsi
Bila diperlukan dokter vetrikel kiri dan harapan hidup pasien
umum ataupun perawat terlatih serta menurunkan perluasan daerah
dapat melakukan telepon infark. Penelitian GISSI di Italia
kembali untuk mengidentifikasi menunjukan bahwa rekanalisasi
nama, usia dan data klinik yang dengan pemberian streptokinase
lengkap, riwayat penyakit serta dalam 3-jam pertama menghasilkan
alasan konsultasi. Konsultasi reperfusi yang cukup sukses.Data
singkat antara kardiologis transmisi EKG lewat telepon telah
dengan dokter umum dapat digunakan beberapa tahun lalu untuk
dilakukan dengan memberikan memonitor aritmia dan irama alat pacu
jantung. Pada awalnya digunakan
petunjuk-petunjuk pelaksanaan
EKG analog, namun sekarang dengan
perawatan pasien diagnose
EKG transmisi telepon digital dapat
penyakit laporan lengkap
memberikan hasil rekaman EKG 12-
termasuk hasil rekaman EKG
lead yang amat teliti seperti segment
yang dikirim lewat pos atau
ST, perubahan gelombang T terbalik(4).

10
Gambar 3. EGC dalam smart- Gambar 4. Suasana didalam bilik Pusat
phone cellular yang bisa KotrolData di rumah Sakit (sumber :
ditransmisi dari dan atau ke (http://www.medicalexpo.com)
pasien dan dokter (sumber:
http://www.ecg-borsam.com)
Seberapa Penting Jeda Waktu Pada
Serangan Jantung
Kejadian jantung yang lain
Penyakit jantung iskemik yang
adalah aritmia malignan, yang
menyebabkan kejadian kardiovaskular
sangat membutuhkan manajemen
amat segera yaitu pertolongann
cepat ke unit gawat darurat.
Bentuk pendekatan pertolongan
inilah diperlukan alat rekam
listrik jantung yang portable dan
sensitive terhadap EKG yang
bisa direkam, dianalisa dan
diinterpretasi dari jarak jauh,
dikenal sebagai unit EKG
transtelepon. Gambaran EKG
yang dapat ditransmisi lewat
jalur telepon (Gambar 3).
Rekomendasi National Heart
Attack Allert Program
Coordinating Committee di
Amerika menganjurkan
pelayanan darurat dengan mobil
ambulan CCU karena memegang
peran kunci dalam mata rantai
survival rate penderita serangan
jantungatau infark akut(4)(5)(6).

11
dikenal sebagai penyebab utama (IMA) di rumah sakit.Juga telah
kematian (mortalitas) dan dibuktikan bahwa pasien jantung
mudah kena penyakit pengguna telemedicine memiliki masa
(morbititas). perawatan rumah sakit lebih pendek
Berdasarkan data registri daripada pasien biasa (non-pengguna)
dan penelitian internasional dan pelayanan serta kepuasan
menunjukkan bahwa lebih dari perawatan menjadi lebih baik(6).
20% pasien infark miokard ST- Sejumlah penelitian telah
segmen elevasi (STEMI) menunjukkan korelasi linier antara
terlambat tiba di rumah sakit jeda waktu onset infark miokard akut
(setelah 6-12 jam dari – intervensi trombolisis
kemunculan serangan awal) dan
untuk terapi reperfusi baik mortalitas.Penelitian membuktikan
melalui trombolisis ataupun bahwa dalam 6-jam sesudah serangan,
intervensi koroner perkutan setiap penurunan 1% mortalitas
(PCI). berhubungan dengan penghematan
Telah dibuktikan secara waktu setiap jam. Makna dari hasil
luas bahwa peranan penelitian tersebut, betapa penting
telemedicine amat besar, kecepatan waktu menuju tindakan
khususnya transmisi sistem data trombolisis adalah untuk mengurangi
atau pencitraan jantung kerusakan miokard dan disfungsi
(imaging) seperti rekaman EKG, ventrikel kiri. Identifikasi pasien
treadmill, Holter monitoring, dengan serangan IMA dan segera
ekokardiografi, dan data melakukan pengobatan dalam 1 jam
laboratorium guna pertama sesudah serangan(5).
meningkatkan pelayanan Waktu emas, “golden time”
kesehatan pasien penyakit merupakan tujuan utama untuk semua
jantung koroner (PJK) dan penderita IMA yang memiliki potensi
mengurangi angka kematian dilakukan trombolisis atau percutaneus
pasien serangan jantung akut

coronary intervention (PCI) atau pemasangan stent(7).


dikenal baloon angioplasty atau

12
Tindakan Intervensi Koroner merupakan faktor penting dalam
Durasi iskemia merupakan menentukan kelangsungan hidup.Pada
penentu utama cidera miokard beberapa penelitian menyimpulkan
pada pasien dengan STEMI, dan bahwa penggunaan transmisi
PCI menyebabkan pemulihan EKG
fungsi ventrikel kiri yang memungkinkan
signifikan hanya bila dilakukan pengambilan
sangat dini (<2 jam dari serangan keputusan medis lebih cepat serta
awal). Oleh karena itu, untuk waktu intervensi yang tepat setelah
memungkinkan intervensi dini timbulnya gejala.
dan hasil yang lebih baik, Pemendekan interval waktu yang
pedoman terapi signifikan ditemukan secara statistik
merekomendasikan penggunaan antara saat munculnya onset awal
rutin EKG 12-lead dan sampai dilakukan
pemberitahuan terlebih dahulu ke intervensi
bagian gawat darurat untuk revaskularisasi atau dikenal sebagai
pasien dengan STEMI. “time-to-intervetion” pada pasien-
Kematian (jantung) pasien yang EKG-nya ditransmisikan
mendadak adalah presentasi kemudian diulas oleh dokter spesialis
infark miokard akut (AMI) yang sebelum tiba di rumah sakit(7).
paling umum ditemukan, namun Pasien-pasien yang dirujuk
karena gejala awal sering langsung ke mobil ambulans yang
disalah-pahami atau bahkan
tidakdipahami oleh pasien atau
keluarganya, transmisi EKG
awal akan memfasilitasi
pengambilan keputusan yang
cepat mengenai kebutuhan akan
intervensi dan persiapan di
rumah sakit(8).
Diagnosis yang tepat dan
manajemen tepat waktu

13
memiliki kemampuan mengubah patron perjalanan dan arah
mentransmisikan EKG ke rumah rujukan pasien untuk mendapatkan
sakit ternyata memberikan hasil perawatan kardiovaskuler.Sejumlah
pemendekan pengambilan penelitian telah membuktikan bahwa
keputusan intervensi, begitu waktu pendek intervensi (time-to-
juga penelitian Ortolani dkk., treatment) dipersingkat dengan
menunjukkan bahwa triase pra- menggunakan sistem
hospital (prehospital triage)
telemedicine.Peranan telemedicine,
pasien dengan transportasi
yaitu penggunaan EKG- trans-telepon
langsung ke Rumah sakit untuk
dapat menurunkan angka kesakitan
tujuan intervensi mempunyai
dan kematian serangan IMA.Telah
korelasi dengan pemendekan
terbukti bahwa telemedicine
waktu penundaan pengobatan
memberikan terobosan dalam
dan jelas memberikan hasil
mengatasi kelangkaan dokter spesialis
klinis (outcome) yang lebih baik
jantung di lokasi atau regional
dan memuaskan terutama pada
tertentu.
pasien-pasien dengan STEMI
Oleh karena itu, pencerahan dan
yang berkomplikasi kardiogenik
penddikan terhadap pasien-pasien
syok(7)(8).
agar meng-gunakan fasilitas sistem
Selanjutnya, dampak
telemedicine yang tepat dapat
potensial
memperbaiki hasil akhir dalam artian
telemedicine terhadap angka
terjadi penurunan angka kematian.
kematian bisa lebih tinggi dari
meta-analisis kami karena
kelangsungan hidup 12 bulan
pada pasien dengan PJK yang
telah mapan terbukti secara
signifikan lebih baik pada
pasien dengan akses terhadap
sistem telemedicine.

Masa Depan Telemedicine


Telemedicine telah

14
KESIMPULAN
Disimpulkan bahwa diagnose telekardiologi dalam interpretasi EKG trans-
telepon cukup sederhana, dapat diterima dan efektif serta efisien dalam
pelayanan primer care rutin. Peranan penggunaan telemedicine dalam monitor
pengobatan penyelamat jiwa seperti trombolisis, yaitu memperpendek waktu
onset sakit dada pengobatan atau
intervensi.Mortalitas dan luas Infark miokard dapat diturunkan hanya dengan
melakukan secara segera penatalaksanaan trombolitik pada fase pre-hospital.

Disinilah peranan yang dimainkan oleh telekardiologi dengan transmisi


EKG transtelepon.Konsultasi dan layanan telekardiologi dengan transmisi EKG
transtelepon.Konsultasi dan layanan telekardiologi selain membantu
penyelamatan pasien dengan dengan serangan IMA juga dapat memberikan
layanan dan bimbingan pengobatan pasien aritmia.

KONFLIK OF INTEREST
Tulisan ini merupakan pengembangan dari publikasi artikel sebelumnya tahun
2006 dan telah mendapatkan banyak update sesuai tahun terbitnya jurnal ini dari
penulis.

15
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan Tentang Penelitian
Jurnal “Peranan Telemedicine Pada Penatalaksanaan Penyakit Jantung
Koroner Akut”, karya Hamed Oemar, merupakan jurnal yang membahas
tentang peranan dan manfaat telemedicine pada penatalaksanaan penyakit
jantung koroner akut atau IMA melalui pemakaian EKG yang dikirim melalui
unit transmitter mini lewat saluran telepon ke pusat atau stasiun penerima
data (di Rumah Sakit), untuk pengobatan trombolisis pre-hospital penderita
Infark Miokard Akut (IMA).
Manfaat dan Cakupan Telemedicine Mencakup kedalam 3-sisi yang
saling terkait satu-sama lain, yaitu pasien, dokter dan rumah sakit. manfaat
langsung bagi pasien adalah:
a. Mempercepat akses pasien ke pusat pusat rujukan
b. Mudah mendapatkan pertolongan sambil menunggu pertolongan langsung
dari dokter-dokter pribadi
c. Pasien merasakan tetap tetap dekat dengan rumah dimana keluarga dan
sahabat dapat memberikan dukungan langsung
d. Menurunkan stress mental atau ketegangan yang dirasakan di tempat
Kerja
e. Menyeleksi pasien-pasien yang perlu dibawa ke rumah sakit. Pasien yang
tidak perlu perawatan di rumah sakit tetap akan tinggal di rumah
Telemedicine berkembang sangat cepat dan diperlukan, hal ini bukan
suatu hal yang menakjubkan bilamana dikaitkan dengan pertumbuhan
ekonomi dan
pendapatan perkapita serta kebutuhan kesehatan yang semakin meningkat.
Masalahnya bagaimana menekan biaya telemedicine menjadi terjangkau
pemakaiannya untuk masyarakat kecil di kota kecil atau bahkan di desa
terpencil di tanah air kita.
Pilihan akses telekomunikasi telah memacu minat banyak pusat pelayanan
kesehatan dalam menggunakan telemedicine untuk pelayanan yang lebih
efektif. Penelitian belum lama mendemonstrasikan keakuratan diagnostik

16
Ekokardiografi pada pasien anak yang dilakukan dengan real time dengan
menggunakan microwave pita-lebar (broad band), dan store and forward
menggunakan saluran standar telepon.
Tingkat ketepatan dan kejernihan citraan (image) sangat tinggi sehingga
mendorong pusat-pusat kesehatan jantung mengembangkan jaringan
telekardiologi guna melayani pasien pada daerah pinggiran atau kota-kota
kecil. Salah Satu contoh pemakaian teknologi telemedicine adalah
Telekardiologi dan EKG Transtelepon dan Intervensi Revaskularisasi.
Insiden penyakit jantung koroner di Indonesia, menduduki peringkat
pertama sebagai penyebab kematian. Hal tersebut amat menonjol pada
masyarakat yang hidup di kota-kota besar. Pertolongan pertama kejadian
jantung sangat tergantung dari tenggang waktu penanganan yang terpadu.
Sebagai contoh, pasien yang mendapat serangan jantung (IMA) Infark
Miokard Akut. Nasib perjalanan infark akan sangat tergantung dari kecepatan
penatalaksanaan terutama bagaimana mempersingkat waktu interval mulai
saat timbul sakit dada sampai dilakukan intervensi revaskularisasi
(pengobatan trombolisis atau balon angioplasty primer). Laporan para
peneliti menyimpulkan bahwa jarak interval sakit dada pengobatan (time-
to-intervension) adalah faktor yang mempengaruhi hasil jangka panjang
(long-term-outcomes) pasien IMA. secara rutin dapat melayani
interpretasi tele-elektro-kardiografi dari data klinik. Pengiriman sinyal EKG
dari pasien ke pusat atau stasiun penerima atau pasien yang berada di klinik-
klinik atau rumah sakit perifer ke pusat stasiun, dapat dilakukan secara
langsung dengan mengakses alat transmisi EKG transmitter. Unit ini dapat
mengirimkan sinyal EKG 12-lead standar digital.
3.2 Hasil yang didapat oleh penulis
Telah dibuktikan secara luas bahwa peranan telemedicine amat besar,
khususnya transmisi sistem data atau pencitraan jantung (imaging) seperti
rekaman EKG, treadmill, Holter monitoring, ekokardiografi, dan data
laboratorium guna meningkatkan pelayanan kesehatan pasien penyakit
jantung koroner (PJK) dan mengurangi angka kematian pasien serangan
jantung akut (IMA) di rumah sakit.Juga telah dibuktikan bahwa pasien

17
jantung pengguna telemedicine memiliki masa perawatan rumah sakit lebih
pendek daripada pasien biasa (non-pengguna) dan pelayanan serta kepuasan
perawatan menjadi lebih baik. Sejumlah penelitian telah menunjukkan
korelasi linier antara jeda waktu onset infark miokard akut – intervensi
trombolisis dan mortalitas. Penelitian membuktikan bahwa dalam 6-jam
sesudah serangan, setiap penurunan 1% mortalitas berhubungan dengan
penghematan waktu setiap jam. Makna dari hasil penelitian tersebut, betapa
penting kecepatan waktu menuju Tindakan trombolisis adalah untuk
mengurangi kerusakan miokard dan disfungsi ventrikel kiri. Identifikasi
pasien dengan serangan IMA dan segera melakukan pengobatan dalam 1 jam
pertama sesudah serangan. Waktu emas, “golden time” merupakan tujuan
utama untuk semua penderita IMA yang memiliki potensi dilakukan
trombolisis atau percutaneous coronary intervention (PCI) atau dikenal baloon
angioplasty atau pemasangan stent
Durasi iskemia merupakan penentu utama cidera miokard pada pasien
dengan STEMI, dan PCI menyebabkan pemulihan fungsi ventrikel kiri yang
signifikan hanya bila dilakukan sangat dini (<2 jam dari
serangan awal). Oleh karena itu, untuk memungkinkan intervensi dini dan
hasil yang lebih baik, pedoman terapi merekomendasikan penggunaan rutin
EKG 12-lead dan pemberitahuan terlebih dahulu ke bagian gawat darurat
untuk pasien dengan STEMI.
Kematian (jantung) mendadak adalah presentasi infark miokard akut
(AMI) yang paling umum ditemukan, namun karena gejala awal sering
disalah-pahami atau bahkan tidakdipahami oleh pasien atau keluarganya,
transmisi EKG awal akan memfasilitasi pengambilan keputusan yang cepat
mengenai kebutuhan akan intervensi dan persiapan di rumah sakit(8).
Diagnosis yang tepat dan manajemen tepat waktu merupakan faktor penting
dalam menentukan kelangsungan hidup.Pada beberapa penelitian
menyimpulkan bahwa penggunaan transmisi EKG memungkinkan
pengambilan keputusan medis lebih cepat serta waktu intervensi yang tepat
setelah timbulnya gejala. Pemendekan interval waktu yang signifikan
ditemukan secara statistik antara saat munculnya onset awal sampai dilakukan

18
intervensi
revaskularisasi atau dikenal sebagai “time-to-intervetion” pada pasien-
pasien yang EKG-nya ditransmisikan kemudian diulas oleh dokter spesialis
sebelum tiba di rumah sakit. Pasien-pasien yang dirujuk langsung ke mobil
ambulans yang memiliki kemampuan mentransmisikan EKG ke rumah sakit
ternyata memberikan hasil pemendekan pengambilan keputusan intervensi,
begitu juga penelitian Ortolani dkk., menunjukkan bahwa triase pra-hospital
(prehospital triage) pasien dengan transportasi langsung ke Rumah sakit untuk
tujuan intervensi mempunyai korelasi dengan pemendekan waktu penundaan
pengobatan dan jelas memberikan hasil klinis (outcome) yang lebih baik dan
memuaskan terutama pada pasien-pasien dengan STEMI yang berkomplikasi
kardiogenik syok. Selanjutnya, dampak potensial telemedicine terhadap angka
kematian bisa lebih tinggi dari meta-analisis kami karena kelangsungan hidup
12 bulan pada pasien dengan PJK yang telah mapan terbukti secara signifikan
lebih baik pada pasien dengan akses terhadap sistem telemedicine.
Telemedicine telah mengubah patron perjalanan dan arah rujukan
pasien untuk mendapatkan perawatan kardiovaskuler. Sejumlah penelitian
telah membuktikan bahwa waktu pendek intervensi (time-to-treatment)
dipersingkat dengan menggunakan sistem telemedicine.Peranan
telemedicine, yaitu penggunaan EKG-trans-telepon dapat menurunkan
angka kesakitan dan kematian serangan IMA. Telah terbukti bahwa
telemedicine memberikan terobosan dalam mengatasi kelangkaan dokter
spesialis jantung di lokasi atau regional tertentu. Oleh karena itu, pencerahan
dan penddikan terhadap pasien-pasien agar meng-gunakan fasilitas sistem
telemedicine yang tepat dapat memperbaiki hasil akhir dalam artian terjadi
penurunan angka kematian.
3.3 Pendapat pribadi tentang penelitian
Menurut kami dengan adanya telemedicine dalam proses pelayanan
sangat memudahkan para petugas medis dalam melaksanakan Tindakan
keperawatan, terutama dibidang kegawat daruratan. Sejumlah penelitian telah
membuktikan bahwa waktu pendek intervensi (time-to-treatment)
dipersingkat dengan menggunakan sistem telemedicine.Peranan telemedicine,

19
yaitu penggunaan EKG-trans-telepon dapat menurunkan angka kesakitan dan
kematian serangan IMA.Telah terbukti bahwa telemedicine memberikan
terobosan dalam mengatasi kelangkaan dokter spesialis jantung di lokasi atau
regional tertentu. Oleh karena itu, pencerahan dan penddikan terhadap pasien-
pasien agar meng-gunakan fasilitas sistem telemedicine yang tepat dapat
memperbaiki hasil akhir dalam artian terjadi penurunan angka kematian.

20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Diagnose telekardiologi dalam interpretasi EKG trans-telepon cukup
sederhana, dapat diterima dan efektif serta efisien dalam pelayanan primer care
rutin. Peranan penggunaan telemedicine dalam monitor pengobatan penyelamat
jiwa seperti trombolisis, yaitu memperpendek waktu onset sakit dada pengobatan
atau intervensi. Mortalitas dan luas Infark miokard dapat diturunkan hanya
dengan melakukan secara segera penatalaksanaan trombolitik pada fase pre
hospital. Disinilah peranan yang dimainkan oleh telekardiologi dengan transmisi
EKG transtelepon. Konsultasi dan layanan telekardiologi dengan transmisi EKG
transtelepon.Konsultasi dan layanan telekardiologi selain membantu
penyelamatan pasien dengan dengan serangan IMA juga dapat memberikan
layanan dan bimbingan pengobatan pasien aritmia.
4.2 Saran
Perangkat keras dan lunak telemedicine sangat mahal, namun
perlu dijelaskan di sisi mana yang bisa diaplikasikan sesuai kemampuan kita,
dan dimana yang harus menunggu pemakaian teknologi tinggi.

21
DAFTAR PUSTAKA
Oemar,Hamed. 2017. Peranan Telemedicine Pada Penatalaksanaan Penyakit
Jantung Koroner Akut. ARKAVI [Arsip Kardivaskular Indonesia) Vol. 2 No. 2
(2017).

22

Anda mungkin juga menyukai