B. KEGIATAN PEMBELAJARAN: 1. Menjelaskan pengertian Al-Qur’an 2. Menjelaskan kedudukan al-Qur’an sebagai sumber hukum 3. menganalisis prinsip-prinsip al-Qur’an dalam penetapan hukum Islam 4.menyebutkan kandungan hukum dalam al-Qur’an
C. Refleksi
NO BUTIR REPLEKSI JAWABAN
1 A.Pengertian al-Qur’an Menurut bahasa, kata al-Qur'an adalah bentuk isim masdar dari kata “qa-raa” yang berarti membaca yaitu kata “qur-a-nan” yang berarti yang dibaca. Demikian pendapat Imam Abu Hasan Ali bin Hazim. Penambahan huruf alif dan lam atau al, pada awal kata menunjuk pada kekhususan tentang sesuatu yang dibaca, yaitu bacaan yang diyakini sebagai wahyu Allah swt. Sedang penambahan huruf alif dan nun pada akhir kata menunjuk pada makna suatu bacaan yang paling sempurna. Kekhususan dan kesempurnaan suatu bacaan tersebut berdasar pada firman Allah swt. sendiri yang terdapat dalam QS al-Qiyamah/75:17-18 dan QS Fushshilat/41: 3.yang artinya: “Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah (Allah swt.) mengumpulkan di dadamu dan membuatmu pandai membacanya, jika Kami (Allah swt.) telah selesai membacanya, maka ikutilah (sistem) bacaan itu. (QS al-Qiyamah/75:17-18)” B.Kedudukan al-Qur’an sebagai sumber B. Kedudukan al-Qur’an merupakan satu- Hukum satunya sumber yang pertama dan paling utama dalam hukum Islam, sebelum sumber- sumber hukum yang lain. Sebab, alQur’an merupakan undang-undang dasar tertinggi bagi umat Islam, sehingga semua hukum dan sumber hukum tidak boleh bertentangan dengan al-Qur’an. Dasar alQur’an sebagai sumber hukum yang utama dan pertama adalah firman Allah swt. dalam QS al-Nisa/4: 59.Yang artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan ulul amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (al-Qur’an) dan Rasul (sunahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS al-Nisa/4: 59.). C.Prinsip-prinsip al-Quran penetapan hukum C. 1.Tidak menyulitkan atau memberatkan islam 2.Menyedikitkan beban 3. Bertahap dalam pelaksanaan D.Kandungan hukum dalam Islam D. 1. Hukum yang mengatur tentang aqidah (iman) kepada Alla swt., malaikat, alQur’an, Nabi, takdir dan hari kiamat. 2. Hukum-hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah swt. yang disebut ibadah. Ibadah ini dibagi tiga: a. Bersifat ibadah semata-mata, yaitu salat dan puasa. b. Bersifat harta benda dan berhubungan dengan masyarakat, yaitu zakat. c. Bersifat badaniyah dan berhubungan juga dengan masyarakat, yaitu haji. 3. Hukum-hukum yang mengatur pergaulan manusia (hubungan sesama manusia), yaitu yang disebut muamalah. Hukum menyangkut muamalah ini dibagi empat: a. Berhubungan dengan jihad. b. Berhubungan dengan penyusunan rumah tangga, seperti kawin, cerai, soal keturunan, pembagian harta pusaka dan lain- lain. c. Berhubungan dengan jual-beli, sewa- menyewa, perburuhan dan lain-lain. Bagian ini disebut muamalah juga (dalam arti yang sempit). d. Berhubungan dengan soal hukuman terhadap kejahatan, seperti kisas, hudud, dan lain-lain. Bagian ini disebut jinayat (hukum pidana).
2 A.Pengertian al-Qur’an Menurut bahasa, kata al-Qur'an adalah bentuk
isim masdar dari kata “qa-raa” yang berarti membaca yaitu kata “qur-a-nan” yang berarti yang dibaca. Demikian pendapat Imam Abu Hasan Ali bin Hazim. Penambahan huruf alif dan lam atau al, pada awal kata menunjuk pada kekhususan tentang sesuatu yang dibaca, yaitu bacaan yang diyakini sebagai wahyu Allah swt. Sedang penambahan huruf alif dan nun pada akhir kata menunjuk pada makna suatu bacaan yang paling sempurna. Kekhususan dan kesempurnaan suatu bacaan tersebut berdasar pada firman Allah swt. sendiri yang terdapat dalam QS al-Qiyamah/75:17-18 dan QS Fushshilat/41: 3.yang artinya: “Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah (Allah swt.) mengumpulkan di dadamu dan membuatmu pandai membacanya, jika Kami (Allah swt.) telah selesai membacanya, maka ikutilah (sistem) bacaan itu. (QS al-Qiyamah/75:17-18)” B.Kedudukan al-Qur’an sebagai sumber B. Kedudukan al-Qur’an merupakan satu- Hukum satunya sumber yang pertama dan paling utama dalam hukum Islam, sebelum sumber- sumber hukum yang lain. Sebab, alQur’an merupakan undang-undang dasar tertinggi bagi umat Islam, sehingga semua hukum dan sumber hukum tidak boleh bertentangan dengan al-Qur’an. Dasar alQur’an sebagai sumber hukum yang utama dan pertama adalah firman Allah swt. dalam QS al-Nisa/4: 59.Yang artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan ulul amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (al-Qur’an) dan Rasul (sunahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS al-Nisa/4: 59.). C.Prinsip-prinsip al-Quran penetapan hukum C.1.Tidak menyulitkan atau memberatkan islam 2.Menyedikitkan beban 3. Bertahap dalam pelaksanaan D.Kandungan hukum dalam Islam D. 1. Hukum yang mengatur tentang aqidah (iman) kepada Alla swt., malaikat, alQur’an, Nabi, takdir dan hari kiamat. 2. Hukum-hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah swt. yang disebut ibadah. Ibadah ini dibagi tiga: a. Bersifat ibadah semata-mata, yaitu salat dan puasa. b. Bersifat harta benda dan berhubungan dengan masyarakat, yaitu zakat. c. Bersifat badaniyah dan berhubungan juga dengan masyarakat, yaitu haji. 3. Hukum-hukum yang mengatur pergaulan manusia (hubungan sesama manusia), yaitu yang disebut muamalah. Hukum menyangkut muamalah ini dibagi empat: a. Berhubungan dengan jihad. b. Berhubungan dengan penyusunan rumah tangga, seperti kawin, cerai, soal keturunan, pembagian harta pusaka dan lain- lain. c. Berhubungan dengan jual-beli, sewa- menyewa, perburuhan dan lain-lain. Bagian ini disebut muamalah juga (dalam arti yang sempit). d. Berhubungan dengan soal hukuman terhadap kejahatan, seperti kisas, hudud, dan lain-lain. Bagian ini disebut jinayat (hukum pidana). 3 Al-Qur’an secara Istilah terminologi Secara istilah (terminologi), para pakar al- Qur'an memberikan definisi di antaranya: 1. Menurut Muhammad Ali al-Shabuni Al-Qur'an adalah firman Allah swt. yang mengandung mukjizat yang diturunkan kepada nabi dan rasul terakhir dengan perantaraan Jibril a.s. yang tertulis dalam mushaf dan sampai kepada kita dengan mutawattir (bersambung). 2. Menurut Muhammad Musthofa al-Salabi Al-Qur'an adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammmad saw. untuk memberi hidayah kepada manusia dan menjelaskan mana jalan yang benar dan harus dijalani yang dibawa oleh Jibril a.s. dengan lafaz dan maknanya. 3. Menurut Khudhari Beik Al-Qur'an adalah firman Allah swt. yang berbahasa Arab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. untuk dipahami dan selalu diingat, disampaikan secara mutawattir (bersambung), ditulis dalam satu mushaf yang diawali dengn surat alFatihah dan diakhiri dengan surat al-Naas. 4. Menurut Ulama Ushul Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. dan kalau bukan kalam Allah dan tidak diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. maka tidak dinamakan al-Qur’an, melainkan Zabur, Taurat, atau Injil. Bukti bahwa alQur’an sebagai kalam Allah swt. adalah kemukjizatan yang terkandung di dalamnya di sebut dengan ayat al-Ahkam.