Anda di halaman 1dari 5

METODE PENELITIAN KUALITATIF

“DESAIN RISET AKUNTANSI”

Dosen Pengampu Mata Kuliah

Dr. Ayu Sokarina, SE.,M.SA.,Ak.

Disusun Oleh :

Alifia Aprizila Putri (A1C019011)

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITA MATARAM
A. Latar belakang penelitian
Pada dasarnya akuntansi merupakan bagian dari ilmu sosial. Dimana, ilmu
tersebut terus mengalami perkembangan mengikuti perubahan manusia itu sendiri
(bersifat dinamis). Dalam konteks akuntansi perubahan sifat manusia turut berpengaruh
signifikan terhadap perkembangannya. Misalnya karena adanya paradigma yang berbeda
menghasilkan makna yang beragam tentang akuntansi. Hal ini tentunya akan berpengaruh
terhadap praktik pembelajaran yang dilakukan para pendidik akuntansi. Dalam lingkup
perguruan tinggi sebagai seorang pendidik, tidak hanya soal memindahkan isi buku ke
kepala mahasiswa, namun juga memberikan pemahamannya yang mendalam terkait
materi dalam buku akuntansi yang disampaikan.
Peneliti menjabarkan bahwa pembelajaran akuntansi yang ada masih menekan
pada cara berifikr yang bersifat rasional. Padahal banyak realita yang perlu dikaji dari
sekedar yang tampak untuk memicu munculnya pengetahuan yang lebih mendalam. Hal
tersebutlah yang menuntut para pendidik untuk meningkatkan kesadaran dan
memperbaiki perannya dalam proses pembelajaran. Sehingga penelitian ini penting
dilakukan untuk mengetahui peran pendidik akuntansi dalam memberikan pembelajaran
tanpa melupakan refleksi kritisnya. Dimana pemahaman tersebut memerlukan
pendekatan penelitian yang mampu menerjemahkan realitas yang dimaksud, dengan
harapan pendidik melaksanakan perannya secara maksimal demi mengembangkan
potensi dan memberikan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik
B. Rumusan Masalah
 Bagaimanakah kesadaran materialitas para pendidik akuntansi saat mengajarkan
materi dalam buku akuntansi ?
 Apakah pendidik mengajarkan materi dalam buku akuntansi dengan melakukan
refleksi kritis di kelas ?
C. Tujuan Penelitian
 Untuk memahami secara mendalam mengenai kesadaran materialitas para
pendidik akuntansi saat mengajarkan materi dalam buku akuntansi
 Untuk memahami secara mendalam apakah pendidik mengajarkan materi dalam
buku akuntansi dengan melakukan refleksi kritis di kelas
D. Manfaat Penelitian
Memberikan informasi dan pengetahuan kepada para pembaca tentang cara
pembelajaran pendidik akuntansi dan sebagai media pengimplementasian bagi peniliti
terhadap ilmu yang sudah dipelajari di perkuliahan.
E. Desain penelitian
Desain penelitian merupakan dasae dalam melakukan penelitian. Dimana desain
penelitian menjadi kerangka kerja dan memberikan prosedur untuk mendapatkan
informasi dalam penelitian. Dalam penelitian ini digunakan penelitian deskriptif kualitatif
yang ditujukan untuk menggambarkan peristiwa yang ada tanpa rekaya melainkan yang
terjadi secara apa adanya tanpa melakukan pengubahan pada variable – varibael yang
diteliti.
F. Metodologi penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis pendekatan fenomenologi dengan paradigma
interpretif. Jadi penelitian bertujuan untuk memahami ( to understand ) secara mendalam
dari objek penelitian. Paradgima fenomelogi erat kaitannya dengan studi kesadaran
dengan mendeskripsikan dan menginterprestasikanya untuk dihubungkan dengan konteks
yang relevan. Fenomelogi ini dicetuskan oleh Edmund Husserl (1859-1938) seorang
filsup dari jerman. Menurut Husserl ada beberapa definisi fenomenlogi, yaitu pengalaman
subjektif atau fenemenologikal, dan suatu studi tentang kesadaran dari presfektif pokok
seseorang. Jadi secara sederhana fenomeologi adalah sebuah setudi yang menguak
kesadaran terhadap sesuatu berdasarkan pengalaman individu yang akan membentuk
presepsinya sebagai “aku”. Disamping pengertian tersebut penelitian fenomenologi
memiliki kelebihan yaitu dalam mendeskripsikan dan menggambarkan sesuatu dilakukan
secara apa adanya tanpa adanya menipulasi data di dalamnya karena dipenelitian ini
seorang peneliti dituntut mengesampikan pemahamannya demi memperoleh pemahaman
yang utuh tentang suatu objek.
Pengumpulan penelitian fenomenologi ini dirancang lebih mudah dengan
mengikuti urutan analisis yang terdiri dari noema, epoche, noesis, intentional analysis,
dan reduksi eidetic. Noema pada penelitian ini berupa ungkapan awal bagi suatu
investegasi yang mejadi objek untu dikaji dalam fenomenologi. Ungkapan yang berusaha
dipahami dengan intonasi dan ekpresksi akan digiring menuju neosis yang berupa makna
berfikir (kesadaran) yang muncul akibat pengalama karena waktu tertentu. Noema
nantinya dijadikan dasar untuk mengupas dan menggali informasi selanjutnya melalui
epoch. Dimana epoch merupakan proses penundaan penilaian untuk memculkan
pengetahuan yang lebih mendalam dari ungkapan informan. Selanjutnya ada dikenal
dengan intentional analysis memuat alasan informan yang diungkapkan melalui norma
dan noesis atas pemahaman terhadap peran. Kemudian dilakukan suatu proses
pengabungan ide dari keseluruhan proses pemaknaan yang dilakukan atau biasa disebut
dengan reduksi eidtic
G. Teknik pengumpulan data
Perlakuan yang diberikan peneliti untuk mendapatkan informasi dilakukan
melalui observasi, wawancara. Dimana untuk mengetahui proses seorang pendidik
akuntansi memberikan pemahaman mengenai buku teks kepada mahasiswa tersebut,
peneliti harus terjun langsung menemui informan (pendidik), kemudian melakukan
pengumpulan data dengan wawancara dan menggali infomasi yang mendalam denagn
epoche.
H. Pembahasan
Penelitian dengan pendekatan fenomenologi memungkinkan menggali makna
terakit berdasarkan pengalaman individu. Pengalaman yang berbeda antar individu akan
memicu penilain dan membawa informan memaknai sesuatu yang berbeda pula. Dalam
konteks pendidik akuntansi, dengan fenomenologi kita bisa mengetahui bahwa
pengalaman dan pemahaman pendidik membawanya dalam menyampaikan pembelajaran
yang berbeda untuk bisa ditangkap kepala mahasaiswa. Pembelajaran tersebut biasanya
memerlukan media seperti buku teks untuk menunjang pemahaman mereka. Kadang kala
dalam penyampaian materi akuntansi banyak dianggap hanya menekan suatu simpulan
hanya berdasarkan apa yang biasa dan umumnya dilihat dalam buku teks, tanpa menggali
makna atau menyelami realita yang lebih dalam tentang proses akuntansi yang ada.
Namun, pada kenyataanya sebagai seorang pendidik dituntun untuk berfikir secara
mendalam terhadap materi yang tertuang dalam buku teks, sehingga tidak hanya
akuntansi sebatas pelaporan namun bagiamana makna akuantansi baik bagi sektor public,
masyarakat, atau bahkan individu. Hal ini dilakukan agar seorang pendidik mampu
menjelaskan kepada mahasiswa tentang presepsinya terhadap materi yang tertuang dalam
buku teks.
Hal ini menjadi menarik untuk dikaji dengan enelitian fenomenologi untuk
melihat bagiamana proses pembelajaran dilakukan para pendidik akuntansi. Berdasarkan
observasi yang dilakukan pada pendidik akuntansi keuangan yang dilakukan oleh ibu A
dapat diketahui bahwa ibu A melakukan proses pembelajaran yang bersifat mendidik,
dimana ia sebagai pendidik ikut andil dalam meyampaikan pemahaman dan presepsinya
terhadap buku teks akuntansi keuangan, tidak hanya sebatas transfer pengetahuan
melainkan ia juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa turut aktif dalam proses
diskusi. Selain itu, menjelang pembelajaran berakhir ia turut melakukan refleksi kritis
yaitu proses dengan tujuan untuk menilai dan mengamati apa yang telah terjadi selama
perkuliahan berlangsung. Berdasarkan observasi, hal ini memberikan respon positif
terhadap para mahasiswa yang menjadi semangat dalam mengemban mata kulaih yan
diajarkan oleh ibu A. Berbeda lagi dengan observasi yang dilakukan pada pendidik
akuntansi keuangan yang di sampaikan oleh bapak B yang melalukan hal yang sama
namun tanpa melakukan refleksi kritis. Dimana berdasarkan pengamatan peneliti,
mahasiswa kerap mengalami kebingungan mengenai pembelajaran berlangsung. Padahal
refleksi kritis ini sangat penting agar memberikan motivasi kedepannya menciotakan
proses pembelajaran menjadi lebih baik.
I. Kesimpulan
Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan bawa dalam penelitian fenomenologi,
peneliti berusaha untuk mengungkap presepsi dari sudut pandang individu yang di
peroleh dari pengalamanya dirinya sendiri atau “aku” sebagai yang mengalami. Sehingga
antara pendidik akuntansi yang satu dengan yang lain memiliki cara sendiri dalam
melakukan proses pembelajaran contohnya pendidik A selalu memberikan refleksi kritis
sedangkanpendidik B tidak melakukan hal tersebut. Perbedaan tersebut terjadi karena
pengalaman yang berbeda antara kedua pendidik tersebut.

Anda mungkin juga menyukai