Anda di halaman 1dari 4

AKL I

(Akuntansi Keuangan Lanjutan I)


Pertemuan 1
Definisi dan Konsep Akuntansi Kombinasi Bisnis
Merupakan penggabungan dua / lebih perusahaan yang terpisah
menjadi satu entitas ekonomi. Disebabkan karena:
1. Satu perusahaan menyatu dengan perusahaan lain (uniting with)
2. Memperoleh kendali atas aset dan operasi perusahaan lain
(control)

Tipe Penggabungan
1. Horizontal integration
Masing-masing perusahaan punya lini bisnis, operasional, dan
pasar yang sama.
Contoh: Bank Lippo dan Bank CIMB Niaga bergabung menjadi
Bank CIMB.

2. Vertical integration
Operasional berbeda, tetapi saling bergantung dalam rangkaian
tahapan produksi, distribusi, ataupun keduanya.
Contoh: perusahaan garmen bergabung dengan perusahaan
bahan bakunya (perusahaan kancing, perusahaan tekstil, dan
perusahaan mesin jahit).

3. Conglomeration
Tidak ada hubungan dengan produk dan jasa masing-masing
perusahaan tetapi membentuk kesatuan ekonomi yang saling
terkait. Gabungan dari horizontal dan vertical integration dari
berbagai lini bisnis.
Contoh: penggabungan perusahaan otomotif dengan dealer,
perusahaan asuransi, perusahaan perawatan, dan perusahaan
pendanaan seperti bank.
Tujuan Penggabungan
o Keuntungan dalam hal biaya (efisiensi)
o Mengurangi resiko
o Mengurangi penundaan kegiatan operasional
o Memperoleh intangible aset milik perusahaan lain dengan
mengakuisisinya
o Mencegah pengambilalihan (take over) oleh entitas lain yang tidak
dikehendaki
o Alasan lain, ex: kepentingan bisnis, keuntungan perpajakan.

Bentuk Penggabungan
1. Merger
Terjadi ketika satu perusahaan mengambil alih semua operasi
entitas bisnis lain. Perusahaan yang diambil alih dibubarkan.
2. Konsolidasi
Terjadi ketika dua atau lebih perusahaan bergabung dalam operasi
yang sama. Semua entitas yang bergabung membubarkan diri dan
membentuk entitas yang baru.
3. Akuisisi
Terjadi ketika dua atau lebih perusahaan bergabung dalam operasi
yang sama. Semua entitas yang bergabung masih tetap beroperasi
secara terpisah (tidak bubar).

Metode Penggabungan
1. Salah satu (bisa lebih) menjadi perusahaan anak (subsidiary).

2. Salah satu (bisa lebih) perusahaan mentransfer aset netonya ke


perusahaan lainnya.

3. Masing-masing perusahaan mentransfer aset neto dan membentuk


perusahaan baru.

Akuntansi Penggabungan Menggunakan Purchase Method


Pihak yang bergabung adalah pihak yang membeli dan pihak yang
dibeli. Pihak yang membeli akan mengakuisi pihak lainnya dengan
cara memberikan:
o Kas atau aset non kas
o Surat berharga (efek) utang atau ekuitas

Langkah-langkah:
1. Mengidentifikasi pihak pengakuisisi
2. Menentukan tanggal transaksi
3. Mengakui dan mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh,
liabilitas yang diambil alih, dan kepentingan atau ekuitas yang
diakuisisi
4. Mengakui dan mengukur goodwill atau gain on bargain
purchase

Harga Perolehan
Diukur oleh perusahaan pembeli sebesar:
a. Kas yang dibayarkan
b. Nilai wajar aset non kas yang diberikan
c. Nilai wajar sekuritas utang atau ekuitas yang diterbitkan

Macam-macam cost:
1. Direct cost
Sebesar nilai investasi atau nilai yang dibayarkan ke pihak
yang dibeli. Dicatat sebagai akun Equity Investment.

2. Indirect Cost
Untuk biaya lain terkait proses pembelian, maka diakui
sebagai beban operasi (investment expense). Khusus untuk
biaya penerbitan berkaitan sekuritas utang, maka akan
mengurangi premium investasi atau menambah discount.
Khusus untuk biaya penerbitan berkaitan sekuritas ekuitas,
maka akan mengurangi share premium .

Ilustrasi 1
Pada 26 Jan 2020, PT Bambang membayar Rp 100 milyar tunai atas
pembelian semua aset netto milik PT Kalmong dalam rangka
kombinasi bisnis. PT Bambang juga membayar biaya konsultan bisnis
Rp 100 juta dan jasa notaris Rp 200 juta.
26 Jan 20. Equity Investment in PT Kalmong
100.000.000.000
Cash 100.000.000.000
Investment Expense 300.000.000
Cash 300.000.000

Anda mungkin juga menyukai