Keputusan Tata Usaha Negara harus dalam bentuk tertulis dikarenakan untuk
memudahkan bagi pembuktian. Dari penjelasan Pasal 1 angka 9 dapat diketahui
bahwa bentuk formal suatu penetapan tertulis tidak menjadi syarat mutlak agar suatu
penetapan tertulis dapat disebut atau termasuk Keputusan tata Usaha Negara. Surat
KTUN diatas merupakan KTUN Deklaratif dan Konstitutif (Rechtsvastellend en
Rechtsscheppend) KTUN deklaratif adalah keputusan yang sifatnya menyatakan atau
menegaskan adanya hubungan hukum yang secara riil sudah ada.
Contoh : Akta Kelahiran, Akta Kematian , dll
Akta kelahiran adalah akta catatan sipil hasil pencatatan terhadap peristiwa
kelahiran seseorang yang di nyatakan sebagai WNI , dan inilah sebagai landasan
hukum memperoleh HAM serta diakui oleh negara RI sebagai Warga Negara
Indonesia (WNI).
Adapun untuk melengkapi syarat membuat akta kelahiran sebagai berikut :
1. Mengisi berkas persetujuan kepala dinas perihal permohonan akta kelahiran
2. Mengisi surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM) kebenaran data
kelahiran
3. Mengisi surat keterangan kelahiran
4. Mengisi pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM) kebenaran sebagai
pasangan suami dan istri
5. Menyertakan berkas - berkas pendukung seperti fc kk, fc ktp, dll
Dalam Pasal 2 UU No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara
disebutkan bahwa tidak termasuk dalam pengertian Keputusan Tata Usaha Negara
(KTUN) menurut undang - undang ini :
a. Keputusan Tata Usaha Negara yang merupakan perbuatan hukum perdata
Sedangkan, dalam buku Pengantar Hukum Administrasi Indonesia dikatakan
bahwa Akta Kelahiran termasuk Keputusan Tata Usaha Negara deklaratif
(menerangkan hubungan hukum yang sudah ada). Sehingga perlu di garis bawahi
bahwa perbedaan yang ada adalah karena keadaan tertentu. Keadaan tersebut adalah
“perbuatan hukum perdata” seperti yang tercantum dalam Pasal 2 Undang - Undang
Peradilan Tata Usaha Negara. Jadi, dapat di simpulkan bahwa secara umum akta
kelahiran adalah sebuah KTUN karena ia di terbitkan oleh Dispendukcapil sebagai
Badan/Pejabat Tata Usaha Negara.
Adapun asas - asas yang terdapat di dalam sebuah akta kelahiran adalah sebagai
berikut :
1. Stelsel aktif adalah seseorang harus melakukan tindakan hukum yang aktif
menjadi warga negara.
Contoh stelsel aktif : Seorang bule berkewarganegaraan Inggris yang memutuskan
untuk menjadi warga negara Indonesia wajib mengurus administrasi sebagai
pengakuan dirinya sebagai orang Indonesia dengan bukti KTP (Kartu Tanda
Penduduk).
2. Stelsel pasif adalah seseorang yang sendiri dianggap sebagai warga negara tanpa
melakukan suatu tindakan hukum tertentu.
Contoh stelsel pasif : Seseorang yang berkewarganegaraan asing ditawari oleh
negara yang ia tinggal sekarang karena telah memberikan kontribusi dan kemajuan
bagi negara. Maka, ia pun ditawari menjadi warga negara dari negara yang ia tinggali
tersebut.
1. Hak Opsi adalah hak untuk memilih warga negara dan berpindah kewarganegaraan.
2. Hak Repudiasi adalah hak untuk menolak suatu kewarganegaraan yang diberikan
oleh negara lain.
Penempatan tanggal kelahiran yang ada pada surat kelahiran merupakan dari
dokter/bidan/penolong kelahiran yang sudah benar. Maka, dapat saya cantumkan
contoh sebagai berikut yang jatuh pada tanggal pengesahan oleh Dispendukcapil yang
terdapat pada akta kelahairan yaitu Malang, 23 Oktober 2001.