Anda di halaman 1dari 46

BUKU INFORMASI

MEMELIHARA SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN


G.45OTO01.026.2

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
DIREKTORAT BINA STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PELATIHAN KERJA
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan
2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

DAFTAR ISI

DAFTAR
ISI 1

BAB I PENDAHULUAN
3
A. Tujuan Umum
......................................................................................................
3
B. Tujuan Khusus
......................................................................................................
3

BAB II MENYIAPKAN PEMELIHARAAN SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN


4
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam menyiapkan pemeliharaan
system bahan bakar
bensin
......................................................................................................
4
1. Pengertian Sistem Bahan
Bakar.
.................................................................................................
4
2. Spesifikasi bahan bakar
bensin.
.................................................................................................
4

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 1 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

3. Prinsip dasar system bahan bakar bensin.


.................................................................................................
8
B. Ketrampilan yang diperlukan dalam menyiapkan pemeliharaan system
bahan bakar bensin.
......................................................................................................
14
C. Sikap yang diperlukan dalam menyiapkan pemeliharaan system bahan
bakar
bensin
......................................................................................................
14

BAB III MELAKSANAKAN PEMERIKSAAN SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN


15
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam melaksanakan pemeriksaan
system bahan bakar
bensin
15
1. Sistem bahan bakar Konventional
(Karburator)
.................................................................................................
15
2. Sistem bahan bakar Electronic (Injeksi).
.................................................................................................
32
B. Ketrampilan yang diperlukan dalam melaksanakan pemeriksaan
system bahan bakar
bensin
39
C. Sikap yang diperlukan dalam melaksanakan pemeriksaan system
bahan bakar

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 2 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

bensin
39
DAFTAR PUSTAKA
40
1. Dasar perundang-undangan
40
2. Buku Referensi
40
3. Majalah atau Buletin
40
4. Referensi lainya
40

DAFTAR PERALATAN DAN BAHAN


41
A. Daftar Peralatan Mesin
41
B. Daftar Bahan
41
DAFTAR NAMA PENYUSUN
42

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 3 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

PENDAHULUAN

A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu Membaca Gambar
Teknik
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Membaca dan
Memahami Gambar Teknik guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir
pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut :

1. Membaca dan memahami gambar teknik termasuk didalamnya mengenal simbol-


simbol, kode-kode dan penampilan diagram/gambar dengan benar,
mengidentifikasi produk/sistem/komponen yang disajikan, serta mengerti dengan
informasi yang diberikan.

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 4 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

BAB II
MENYIAPKAN PEMELIHARAAN SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menyiapkan Pemeliharaan Sistem


Bahan Bakar mesin bensin
1. Pengertian sistem bahan bakar bensin
a. Prinsip Dasar Campuran Bahan Bakar
Campuran bahan bakar(fuel mixture) terdiri dari bahan bakar ditambah
persenyawaan lainnya, dengan proporsi yang tepat untuk mendapatkan
proses pembakaran yang efisien.
b. Sifat – sifat campuran bahan bakar
Campuran bahan bakar harus mempunyai persyaratan sebagai berikut :
 Harus mudah menjadi gas (karena cair tidak dapat terbakar)
 Harus homogen (mudah bercampur)
 Ukuran yang tepat (perbandingan antara bensin dengan udara harus
dikontrol untuk mendapatkan pembakaran yang baik)
2. Spesifikasi bahan bakar bensin

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 5 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

a. Perbandingan campuran yang ideal


Mari kita menganggap sebuah campuran dari bensin sebagai bahan bakar dan
udara sebagai unsur pembakar.
Komposisi dari udara :
Oxygen : O2  20 %
Nitrogen : N2  79 %
Inert gases :  1%
1 kilogram udara mengandung 800 gram Nitrogen dan 200 gram Oxygen

Komposisi bensin : C7H16 (heptane)


Molar masses
(1 mole = 6.1023)
C : carbon/karbon = 12 g
H : hydrogen/hydrogen =1g
O : oxygen/oksigen = 16 g
N : nitrogen/nitrogen = 14 g
C7 H16 + (4 N2 + O2 )  H2O + CO2 N2
C7H16 + 11 ( 4 N2 + O2 )  8 H2O + 7 CO2 + 44 N2

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 6 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

 
[(7 x 12) + 16 ] +  11 ( 4 x (14 x 2 ) + 16 x 2 ) 
 
100 g 1584 g
1/15.84

mass of fuel ( theoretical)


Stoichiometric mix ratio (campuran ideal) =
mass of air ( theoretical)

actual mix ratio 1


RICHNESS = LAMBDA = = Air excess
stoichiometric mixratio richness

b. Penggunaan perbandingan/rasio campuran


Ditinjau dari segi teknik, berkenaan dengan rancangan mesin dan
pengoperasiannya. Rasio campuran bahan bakar yang sebenarnya berbeda
dengan rasio campuran Stoichiometric,

RASIO CAMPURAN BERBANDING BUKAAN THROTTLE

Rasio
Camp MIX WON'T BURN
1/4.5

1/12

1/15

1/18

1/22
MIX WON'T BURN

0/4 1/4 2/4 3/4 4/4


Throttle demand

Gambar 1. Rasio campuran bahan bakar vs pembukaan throtle

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 7 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

 Campuran efisien (1/18) : Campuran ini mengandung takaran udara yang


lebih tinggi untuk memastikan semua bahan bakar(bensin) pada campuran
tersebut terbakar. Digunakan pada putaran mesin sedang dan tinggi.
 Campuran power(tenaga) (1/12) : Campuran ini mengandung takaran
bensin yang lebih tinggi, untuk menigkatkan waktu pembakaran. Digunakan
ketika mesin idle dan ketika pengemudi menginginkan tenaga mesin yang
maksimal untuk akselerasi.
 Ketika mesin dingin, campuran cenderung berkondensasi pada dinding
manifold, jadi diperlukan rasio yang kaya, sekitar 1/10
 Ketika mesin idle ,engine fill factor1 sangat rendah, jadi diperlukan
perbandingan campuran bahan bakar sekitar 1/12
Perbandingan/rasio ditentukan olek factor-faktor berikut ini :
• pembukaan throttle

• bentuk/rancangan mesin (distribusi, manifold dll)

• tekanan atmosfer

c. Metode Campuran Bahan Bakar


Kegunaan sistem campuran bahan bakar adalah untuk mengatur massa
relatif dari kandungan bensin dan udara ke dalam mesin agar sesuai
dengan kebutuhan mesin setiap saat. Ada 2 tipe alat untuk melakukan
tugas tersebut adalah :
 Karburator/Carburettor

 Injeksi/Injection system

d. Nomor oktan
Karakteristik kualitas bahan bakar ditentukan oleh “Nomor Oktan”

Nomor oktan menentukan kesiapan bahan bakar siap untuk menyala

Nomor oktan diukur pada mesin silinder tunggal standar, dengan


membandingkan contoh bahan bakar yang diuji terhadap heptane atau
iso-octane :
 Heptane mempunyai nomor oktan 0, menunjukkan mudah sekali untuk

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 8 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

terbakar

 Iso-Octane mempunyai nomor oktan 110, hal ini menunjukkan lebih sulit
terbakar

bensin bebas timbal dengan oktan 95 mempunyai sifat campuran 95% iso-
octane dan 5% heptane
e. Nomor oktan RON dan MON
RON (Research Octane Number): Menentukan sifat bahan bakar pada
putaran mesin rendah dan saat akselerasi
MON (Motor Octane Number): Menentukan sifat bahan bakar pada
putaran mesin tinggi dan bukaan throttle yang tinggi. Ini adalah nilai yang
paling signifikan, tetapi tidak banyak digunakan.

Nomor oktan Timbal non – Timbal 95 non – Timbal 98

RON 97 95 98

MON 86 85 88

3. Prinsip dasar sistem bahan bakar bensin


Sistem bahan bakar (fuel system) terdiri dart beberapa komponen, dimulai dari
tangki bahan bakar (fuel tank) sampai pada charcoal canister. Bahan bakar yang
tersimpan dalam tangki dikirim oleh pompa bahan bakar (fuel pump) ke karburator
melalul pipapipa dan selang-selang. Air dan pasir, kotoran dan benda-benda lainnya
dikeluarkan dari bahan bakar oleh saringan (fuel filter).
Karburator (pada kendaraan yang tidak dilengkapi EFI) menyalurkan ke mesin
sejumlah bahan bakar yang dibutuhkan berupa campuran udara dan bahan bakar.
Sejumlah gas HC yang timbul di dalam tangki dikurangi oleh charcoal canister
(digunakan pada beberapa model). Keseluruhan bagian ini membuat sistem bahan
bakar.

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 9 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

Gambar 2. Sistem Bahan Bakar

a. Nama dan fungsi komponen sistem bahan bakar bensin


Bensin dialirkan dari tangki melalui saringan, selang dan pipa hisap (suction
tube). Bensin yang sudah disaring dikirim ke karburator oleh pompa-bahan
bakar dan karburator mencampurnya dengan udara dengan suatu
perbandingan tertentu menjadl campuran udara dan bahan bakar. Sebagian
campuran udara dan bahan bakar menguap dan menjadi kabut saat mengalir
melalul intake manifold ke cylinder- cylinder.
1) Tangki Bahan Bakar
Tangki bahan bakar (fuel tank) terbuat dari pelat baja tipis. Tangki ini
biasanya ditempatkan di bawah atau di bagian belakang kendaraan untuk
mencegah terjadinya kebocoran dan mencegah benturan. Bagian dalam
dilapis dengan bahan anti karat. Tangki bahan bakar dilengkapi dengan pipa
untuk pengisian bensin, sebuah baut penguras (drain plug) untuk
mengeluarkan bensin, dan sebuah alat pengukur (fuel sendergauge) yang
dapat menunjukkan jumlah bensin yang tersimpan di dalam tangki. Selain
itu pada tangki dibagi dalam beberapa bagian dengan pemisah (separator).

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 10 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

Pemisah ini berfungsi sebagai "damper" bila kendaraan berjalan atau


berhenti secara tiba-tiba atau bila berjalan di jalan yang kasar. Bila tangki
bahan bakar tidak dibagi-bagi dengan pemisah, maka bensin akan
menimbulkan bunyi, dan juga dapat keluar melalui pipa pengisiannya. Bahan
bakar terhisap ke atas melalui fuel inlet tube yang ditempatkan 2 - 3 cm
dibagian terendah dari tangki. Ujung pipa terpisah dari dasar tangki dan
dengan demikian air dan benda-benda asing tidak akan terhisap ke dalam
pipa bersama bahan bakar.
2) Saluran Bahan Bakar
Bensin dialirkan dari tangki ke karburator melalui saluran bahan bakar (pipa
dan selang). Umumnya saluran diletakkan di bawah rangka atau lantai mobil
yang dilindungi oleh penahan untuk mencegah terjadinya benturan batu
atau kondisi jalan. Oleh sebab itu pada bahan bakar dibuat dari pelat seng
(zinc-plated) dan tembaga (copper lined steel). Bagian lain yang
dihubungkan ke mesin dibuat dari selang karat (rubber hose).

Gambar 3. Saluran Bahan Bakar

Ada 3 saluran bahan bakar


• Saluran utama untuk mengirimkan bahan bakar ke pompa bahan bakar
• Saluran pengembali, untuk mengembalikan kelebihan bahan bakar ke
tangki

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 11 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

• Saluran untuk emisi bahan bakar ( untuk menyalurkan gas HC ke


charcoal canister
3) Saringan Bensin
Fungsi Untuk memisahkan air dan debu yang terkandung didalam bensin.
Saringan berfungsi untuk menurunkan kecepatan aliran sehingga partikel-
partikel yang lebih berat dari bensin akan tertinggal didasar saringan.
Bensin adakalanya mengandung kotoran dan air, dan bila masuk ke dalam
karburator akan menyumbat saluran-saluran, yang kecil, jet-jet, nosel dan
sebagainya di dalam karburator yang dapat menimbulkan problem pada
mesin. Saringan bensin (fuel filter) yang letaknya antara tangki dan pompa
bahan bakar (fuel pump) akan menyaring benda asing dari bahan bakar.
Elemen saringan menahan aliran bahan bakar dan menyaring air, pasir,
kotoran dan benda asing lainnya yang lebih berat dibandingkan dengan
bensin. Kotoran akan mengendap dibagian bawah saringan, sedangkan
kotoran benda asing yang ringan menempel pada elemen. Saringan bensin
tidak dapat diperbaiki, dan harus diganti dalam satu unit.

Gambar 4. Filter bahan bakar

4) Pompa Bahan Bakar


Karena letak tangki bahan bakar yang lebih rendah dari karburator maka
bahan bakar tidak dapat mengalir dengan sandirinya dari tangki bahan bakar

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 12 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

ke karburator, untuk mengalirkan bahan bakar tersebut diperlukan pompa


bahan bakar. Ada dua tipe pompa bensin yaitu tipe mekanik dan tipe elektrik.
• Pompa bahan bakar tipe mekanik
Pompa bahan bakar tipe mekanik mempunyai sebuah diaphragma yang
letaknya tepat ditengah seperti terlihat digambar dibawah. Sepasang
katup yang bekerja dengan arah yang berlawanan dipasangkan didalam
pompa. Katup ini digerakkan oleh daya balik diaphragma untuk menekan
bahan bakar ke karburator. Diaphragma digerakkan oleh rocker arm yang
digerakkan oleh putaran nok camshaft.
Cara kerja
(1) Penghisapan : Bila rocker arm ditekan oleh nok, diaphragma tertarik
ke bawah, ruang di atas diaphragma menjadi hampa, katup masuk
terbuka dan bahan bakar akan mengalir ke ruang diaphragma pada saat
ini katup keluar tetap tertutup karena tekanan pegas.

Gambar 5. Pompa bahan bakar Mekanis

• Pompa bahan bakar tipe elektrik


Pompa bahan bakar listrik (electric fuel pump) menghasilkan tekanan 2
Kg/cm2 atau lebih dibanding dengan pompa bahan bakar tipe mekanik.
Selain itu juga getaran yang terjadi berkurang. Karena tidak digerakan
oleh poros nok pompa bahan bakar tetap dapat mengirimkan bahan
bakar walaupun mesin dalam keadaan mati dan tidak perlu pemasangan
langsung pada mesin. Biasanya pompa ini dipasangkan di dalam tangki
(in-tank type) atau disekitar saluran bahan bakar (inline type). Bahan

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 13 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

bakar ditekan oleh rotor atau turbin. Pompa bahan bakar tipe turbin tidak
menimbulkan bunyi dan tidak memerlukan silencer seperti yang
digunakan pada tipe rotor

Gambar 6. Pompa bahan bakar elektronik

5) Karburator

Gambar 7. Karburator

Ada 3 syarat yang harus dipenuhi untuk mesin bensin agar tenaga yang
dihasilkan dapat tercapai dengan baik.
- Tekanan kompresi yang tinggi
- Waktu pengapian yang tepat dan percikan bunga api busi yang kuat.

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 14 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

- Campuran udara dan bahan bakar yang sesuai. Syarat yang ke 3 inilah
yang disediakan oleh karburator dimana Bahan bakar yang dikirim ke
dalam cylinder untuk mesin harus ada dalam kondisi mudah terbakar agar
dapat menghasilkan efisiensi tenaga yang maksimum. Bensin sedikit sulit
terbakar, bila tidak dirubah ke dalam bentuk gas. Bensin tidak dapat
terbakar dengan sendirinya, harus dicampur dengan udara dalam
perbandingan yang tepat. Untuk mendapatkan campuran udara dan
bahan bakar yang baik, uap bensin harus bercampur dengan sejumlah
udara yang tepat. Perbandingan campuran udara dan bahan bakar juga
mempengaruhi pemakaian bahan bakar.
6) Charcoal canister
Berfungsi untuk menampung sementara uap bensin yang berasal dari ruang
pelampung pada karburator dan uap bensin yang dikeluarkan dari saluran
emission pada saat tekanan di dalam tangki naik karena bertambahnya
temperatur di dalam internal canister agar tidak terbuang keluar. Uap bensin
yang ditampung oleh charcoal canister dikirim langsung ke intake manifold,
kemudian ke ruang bakar untuk dibakar pada saat mesin hidup.

Gambar 8. Carcoal Canister

B. Keterampian yang diperlukan dalam Menyiapkan Pemeliharaan Sistem


Bahan Bakar mesin bensin
1. Memilih peralatan pemeliharaan pemeliharaan sistem bahan bakar

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 15 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

2. Menggunakan peralatan pemeliharaan sistem bahan bakar

3. Mengidentifikasikan produk/sistem/komponen

4. Menyajikan produk/sistem/komponen

C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam Menyiapkan Pemeliharaan Sistem Bahan


Bakar mesin bensin
1. Harus cermat, teliti, rapi dan taat asas dalam memilih peralatan sistem bahan
bakar

2. Harus cermat, teliti, rapi dan taat asas dalam menggunakan peralatan sistem
bahan bakar

3. Harus cermat, rapi dan taat asas dalam mengidentifikasikan


produk/sistem/komponen

4. Harus cermat, rapi dan taat asas dalam menyajikan produk/sistem/komponen

BAB III
MELAKSANAKAN PEMERIKSAAN SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Melaksanakan pemeriksaan sistem


bahan bakar bensin.
1. Sistem Bahan Bakar Mekanik (Karburator)
Sistem bahan bakar berfungsi untuk mencampur udara dan bahan bakar dan
mengirim campuran tersebut dalam bentuk kabut ke ruang bakar. Dilihat dari cara
pemasukan campuran udara dan bahan bakar tersebut ada dua macam. Cara
pertama, masuknya campuran udara dan bahan bakar dengan cara dihisap, sedang
cara kedua masuknya campuran udara dan bahan bakar dengan cara diinjeksikan.
Cara pertama biasa disebut sistem bahan bakar konvensional, sedang cara kedua
disebut sistem injeksi bahan bakar. Sistem injeksi bahan bakar dapat dibagi menjadi
sistem bahan bakar mekanik dan sistem injeksi bahan bakar secara elektronik dan
biasa disebut EFI (Electronic Fuel Injection).

a. Macam-Macam Karburator

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 16 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

Karburator berfungsi untuk merubah bahan bakar dalam bentuk cair menjadi
kabut bahan bakar dan mengalirkan ke dalam silinder sesuai dengan kebutuhan
mesin. Karburator mengirim sejumlah campuran udara dan bahan bakar melalui
intake manifold menuju ruang bakar sesuai dengan beban dan putaran mesin.
(1) Dilihat dari tipe venturi, karburator dapat dibedakan menjadi :
1) Karburator dengan venturi tetap (fixed venturi)

Gambar 9. Karburator dengan venturi tetap


Karburator dengan venturi tetap (fixed venturi) dewasa ini masih banyak
digunakan karena konstruksinya sederhana. Sifat utama karburator
tersebut menggunakan sebuah venturi tetap dengan diameter tertentu.
Besarnya vakum yang dihasilkan oleh udara yang mengalir melalui
venturi tersebut sesuai dengan kecepatan aliran. Kecepatan aliran
dipengaruhi oleh beban mesin dan pembukaan katup gas. Keadaan
tersebut akan mempengaruhi banyak sedikitnya bahan bakar yang keluar
dari venturi.
2) Karburator variable venturi

Gambar 10. Karburator variable venturi

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 17 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

Karburator variable venturi menggunakan sistem dimana permukaan


venturi dikontrol sesuai dengan banyaknya udara yang dihisap. Salah
satu keistimewaan karburator tersebut adalah perubahan membukanya
venturi sama saat kecepatan rendah dan sedang, serta pada beban
ringan dan sedang. Dengan alasan tersebut volume bahan bakar berubah
sesuai dengan volume udara yang masuk dan tahanan udara yang masuk
menjadi kecil. Dengan demikian dapat memudahkan untuk mencapai
output yang tinggi.

3) Karburator air valve venturi

Gambar 11. Karburator air valve venturi


Pada karburator air valve venturi, membukanya air valve dikontrol
dengan besarnya udara yang dihisap. Konstruksinya berbeda dengan
karburator variable venturi, tetapi cara kerjanya sama. Karburator jenis
air valve mempunyai dasar karburator arus turun dua barrel (down
draft double barrel), tetapi konstruksi dan cara kerjanya sama dengan
sistem secondary yang dimodifiksai. Katup udara terpasang di dalam
silinder secondary dan membukanya air valve bervariasi sesuai dengan
jumlah udara yang dihisap. Kevakuman pada nosel utama dikontrol
agar bekerjanya konstan. Karburator jenis ini tidak mempunyai tahanan
aliran udara pada venturi sehingga keuntungannya mampu
menghasilkan output yang besar. Disamping itu, membuka dan

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 18 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

menutupnya katup throttle secara mekanik maka diafragma tidak


diperlukan lagi.
(2) Dilihat dari arah masuk campuran udara dan bahan bakar :
1) Karburator arus turun

Gambar 12. Karburator arus turun


Pada karburator arus turun, arah masuknya campuran udara dan bahan
bakar adalah ke bawah (down draft). Karburator jenis ini banyak
digunakan karena tidak ada kerugian gravitasi.
2) Karburator arus datar

Gambar 13. Karburator arus datar


Pada karburator arus datar, arah masuknya campuran udara dan bahan
bakar adalah ke samping (side draft). Karburator tersebut pada
umumnya digunakan pada mesin yang memiliki output yang tinggi.
(3) Dilihat dari jumlah barel, karburator dapat dibedakan menjadi:
1) Karburator single barel

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 19 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

Gambar 14. karburator single barel


Pada karburator single barel, semua kebutuhan bahan bakar pada
berbagai putaran mesin dilayani oleh satu barel. Padahal pada putaran
mesin rendah, diameter venturi yang besar akan lebih lambat
menghasilkan tenaga dibanding diameter venturi yang kecil. Sebaliknya
diameter venturi yang kecil hanya mampu memenuhi kebutuhan bahan
bakar pada putaran mesin tertentu, tetapi pada putaran rendah lebih
cepat menghasilkan tenaga. Untuk mengatasi permasalahan tersebut
maka diciptakan karburator double barel.

2) Karburator double barel


Pada putaran rendah, karburator double barel cepat menghasilkan
tenaga (output) karena yang bekerja hanya primary venturi yang
mempunyai diameter venturi kecil. Pada putaran tinggi, baik prymary
maupun secondary venturi bekerja bersama-sama sehingga output yang
dicapai akan tinggi karena total diameter venturinya besar. Disamping itu
kecepatan aliran maksimal pada venturi karburator double barel
dibanding karburator single barel lebih kecil sehingga kerugian
gesekannyapun lebih kecil.

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 20 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

Gambar 15. karburator double barel


b. Prinsip Kerja Karburator
Prinsip kerja karburator berdasarkan hukum-hukum fisika seperti : Qontinuitas
dan Bernauli. Apabila suatu fluida mengalir melalui suatu tabung, maka
banyaknya fluida atau debit aliran (Q) adalah :

Q = A.V = konstan
Q = debit aliran m3/detik
A = luas penampang tabung (m2)
V = kecepatan aliran (m/detik)

Gambar 16. Konstruksi dasar karburator


Konstruksi dasar karburator dapat dilihat pada gambar diatas. Bagian
karburator yang diameternya menyempit (bagian A) disebut venturi. Pada
bagian ini kecepatan aliran udara yang masuk semakin tinggi sehingga
kevakumannya semakin rendah. Dengan demikian pada bagian venturi bahan
bakar yang dapat terhisap semakin banyak.

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 21 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

c. Cara Kerja Karburator


Untuk memenuhi kebutuhan kerjanya, pada karburator terdapat beberapa
sistem yaitu :
1) Sistem Pelampung
Sistem pelampung diperlukan untuk menjaga agar permukaan bahan bakar
pada ruang pelampung selalu konstan. Pada ruang pelampung terdapat
pelampung (float) dan jarum pelampung (needle valve).

Gambar 17. Sistem pelampung


Pelampung dapat bergerak naik turun sesuai dengan tinggi permukaan
bahan bakar, sedang jarum pelampung berfungsi untuk membuka dan
menutup saluran bahan bakar yang berasal dari pompa bahan bakar.
Apabila permukaan bahan bakar di dalam ruang pelampung turun, maka
pelampung akan turun sehingga jarum pelampung membuka saluran
masuk. Akibatnya bahan bakar yang berasal dari pompa bahan bakar
mengalir masuk ke ruang pelampung. Selanjutnya apabila permukaan
bahan bakar dalam ruang pelampung naik, maka pelampung ikut naik
sehingga jarum pelampung menutup saluran bahan bakar. Akibatnya aliran
bahan bakar terhenti. Demikian seterusnya sehingga permukaan bahan
bakar diharapkan selalu konstan walaupun putaran mesin berubah-ubah.
Dalam kenyataannya jarum pelampung terdiri atas katup jarum, pegas dan
pin. Pada katup jarum terdapat pegas yang berfungsi untuk mencegah
pembukaan katup jarum pada saat kendaraan terguncang.

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 22 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

2) Sistem Stasioner dan Kecepatan lambat

Gambar 18. Sistem stasioner dan kecepatan lambat


Pada saat mesin berputar stasioner, bahan bakar mengalir dari ruang
pelampung melalui primary main jet, kemudian ke slow jet, economizer jet,
dan akhirnya ke ruang bakar melalui idle port.
Kemudian pada saat pedal gas ditekan sedikit, maka katup gas akan
membuka lebih lebar sehingga aliran bahan bakar dari ruang pelampung
tersebut masuk ke ruang bakar selain melalui idle port juga melalui slow
port.
3) Sistem kecepatan Tinggi Primer
Pada saat pedal gas dibuka lebih lebar, aliran bahan bakar dari ruang
pelampung langsung menuju primary main nozle (nosel utama primer).
Sementara dari idel port dan slow port tidak lagi mengeluarkan bahan bakar
karena kevakuman pada idel port dan slow port lebih rendah dari pada di
daerah prymary main nozle.

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 23 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

Gambar 19. Sistem kecepatan tinggi primer


Pada saat pedal gas dibuka lebih lebar, aliran bahan bakar dari ruang
pelampung langsung menuju primary main nozle (nosel utama primer).
Sementara dari idel port dan slow port tidak lagi mengeluarkan bahan bakar
karena kevakuman pada idel port dan slow port lebih rendah dari pada di
daerah prymary main nozle.

4) Sistem Kecepatan Tinggi Sekunder

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 24 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

Gambar 20. Sistem kecepatan tinggi sekunder

Pada saat pedal gas dibuka penuh, maka katup gas sekunder (secondary
throttle valve) terbuka sehingga bahan bakar keluar selain dari nosel utama
primer juga melalui nosel utama sekunder. Dengan demikian jumlah bahan
bakar yang masuk lebih banyak lagi, karena dari kedua nosel mengeluarkan
bahan bakar.
5) Sistem Tenaga

Gambar 21. Sistem tenaga


Prymary high sistem mempunyai perencanaan untuk pemakaian bahan
bakar yang ekonomis. Apabila mesin harus mengeluarkan tenaga yang
besar, maka harus ada tambahan bahan bakar ke prymary high speed
system. Tambahan bahan bakar disuplai oleh power sistem (sistem tenaga)
sehingga campuran udara dan bahan bakar menjadi kaya (12-13 : 1).

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 25 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

Apabila katup gas hanya terbuka sedikit, kevakuman pada intake manifold
besar, sehingga power piston akan terhisap pada posisi atas. Hal tersebut
akan menyebabkan power spring (B) menekan power valve sehingga power
valve tertutup.
Apabila katup gas dibuka lebih lebar, maka kevakuman pada intake manifold
akan berkurang sehingga kevakuman tersebut tidak mampu melawan
tegangan pegas power valve (spring A). Akibatnya power piston akan
menekan power valve sehingga saluran power jet terbuka. Pada keadaan
seperti ini bahan bakar disuplai dari prymary main jet dan power jet.

Gambar 22. Power valve pada sistem tenaga


6) Sistem Percepatan
Pada saat pedal gas diinjak secara tiba-tiba, katup gas akan membuka secara
tiba-tipa pula, sehingga aliran udara akan menjadi lebih cepat. Sementara
bahan bakar mengalir lebih lambat karena berat jenis bahan bakar lebih
rendah dari pada udara sehingga campuran menjadi kurus. Padahal pada
keadaan tersebut dibutuhkan campuran yang kaya. Untuk itu pada
karburator dilengkapi dengan sistem percepatan.

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 26 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

Gambar 23. Sistem percepatan


Pada saat pedal gas diinjak secara tiba-tiba, plunger pompa akan bergerak
turun menekan bahan bakar yang ada di ruangan di bawah plunger pompa.
Akibatnya bahan bakar akan mendorong outlet steel ball dan discharge
weight, sehingga bahan bakar keluar melalui pump jet menuju ruang bakar.
Setelah melakukan penekanan, plunger pump kembali ke posisi semula
karena adanya pegas yang ada di bawah plunger pompa. Akibatnya bahan
bakar yang ada di ruang pelampung terhisap melalui inlet steel ball.
7) Sistem Cuk
Pada saat mesin dingin, bahan bakar tidak akan menguap dengan baik dan
sebagian campuran udara dan bahan bakar yang mengalir akan mengembun
pada dinding intake manifold karena intake manifold dalam keadaan dingin.
Keadaan tersebut akan mengakibatkan campuran udara dan bahan bakar
menjadi kurus sehingga mesin sukar hidup. Sistem cuk membuat campuran
udara dan bahan bakar menjadi kaya (1:1) yang disalurkan ke dalam silinder
apabila mesin masih dingin. Ada dua sistem cuk yang biasa digunakan pada
karburator yaitu sistem cuk manual dan sistem cuk otomatis.
(1) Sistem Cuk Manual
Pada sistem cuk manual untuk membuka dan menutup katup cuk
digunakan linkage yang dihubungkan ke ruang kemudi. Apabila
pengemudi akan membuka atau menutup katup cuk cukup menarik

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 27 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

atau menekan tombol cuk yang ada pada instrumen panel


(dashboard)

Gambar 24. Sistem cuk manual


(2) Sistem Cuk Otomatis
Pada sistem cuk otomatis, katup cuk membuka dan menutup secara
otomatis tergantung dari temperatur mesin. Pada umumnya sistem
cuk otomatis yang digunakan pada karburator ada dua macam yaitu
: sistem pemanas dari exhaust dan sistem electric.
Pada saat mesin distart katup cuk tertutup rapat hingga temperatur
di ruang mesin mencapai 25˚ C. Apabila mesin dihidupkan dalam
keadaan katup cuk menutup maka akan terjadi kevakuman di bawah
katup cuk. Hal tersebut akan menyebabkan bahan bakar keluar
melalui prymary low dan high speed system dan campuran menjadi
kaya.

Gambar 25. Sistem cuk otomatis saat dingin


Setelah mesin hidup, pada terminal L timbul arus dari voltage
regulator, arus tersebut akan mengalir ke choke relay sehingga
menjadi ON. Akibatnya arus dari ignition switch mengalir melalui
choke relay menuju ke masa electric heat coil. Apabila electric heat

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 28 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

coil membara/panas maka bimetal element akan mengembang dan


akan membuka choke valve.

Gambar 26. Sistem cuk otomatis saat panas.


PTC berfungsi untuk mencegah arus yang berlebihan yang mengalir
dari electric heat coil, apabila katup cuk telah terbuka (temperatur di
dalam rumah pegas telah mencapai 100˚ C)
8) Mekanisme Idel Cepat
Mekanisme idel cepat diperlukan untuk menaikkan putaran idel pada saat
mesin masih dingin dan katup cuk dalam keadaan menutup.

Gambar 27. Mekanisme idel cepat


Apabila katup cuk menutup penuh dan katup throttle ditekan sekali,
kemudian dibebaskan, maka pada saat yang sama, fast idel cam yang
dihubungkan dengan cuk melalui rod berputar berlawanan arah jarum jam.
Kemudian fast idel cam menyentuh cam follower yang dihubungkan dengan
katup throttle sehingga katup throttle akan membuka sedikit.

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 29 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

9) Hot Idel Compensator (HIC)


Apabila kendaraan berjalan lambat dan temperatur di sekelilingnya tinggi,
maka temperatur di dalam komponen mesin akan naik. Hal tersebut akan
menyebabkan bahan bakar dalam ruang pelampung banyak yang menguap
dan masuk ke intake manifold. Akibatnya campuran udara dan bahan bakar
menjadi gemuk sehingga memungkinkan putaran idel kasar. Oleh karena itu
pada karburator perlu dilengkapi dengan HIC untuk mengatasi masalah
tersebut.

Gambar 28. Hot idel compensator


Pada saat temperatur mesin naik, maka bimetal membuka thermostatic
valve, sehingga udara dari air horn mengalir ke dalam intake manifold
melalui saluran udara dalam flange sehingga campuran udara dan bahan
bakar menjadi normal kembali. Katup thermostatic mulai membuka apabila
temperatur di sekeliling elemen bimetal telah mencapai 55˚ C dan akan
membuka penuh pada temperatur 75˚ C.
10)Anti Dieseling
Dieseling adalah berputarnya mesin setelah kunci kontak dimatikan.
Meskipun kunci kontak telah dimatikan, mesin masih bisa hidup karena pada
ruang bakar ada panas (bara api). Terjadinya proses pembakaran bukan
karena nyala api dari busi, tetapi dari tumpukan karbon (deposit) yang
membara. Adapun cara kerja anti dieseling adalah sebagai berikut :

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 30 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

Gambar 29. Anti dieseling


Apabila kunci kontak di ON kan, maka arus akan mengalir dari baterai ke
solenoid sehingga selonoid akan menjadi magnit. Akibatnya katup tertarik
sehingga saluran pada economiser jet terbuka dan bahan bakar dapat
mengalir ke idle port. Setelah kunci kontak dimatikan, arus yang ke solenoid
tidak ada sehingga kemagnitannya hilang. Akibatnya katup solenoid turun
ke bawah karena adanya pegas sehingga saluran pada economiser jet
tertutup. Dengan demikian tidak akan terjadi dieseling karena bahan bakar
tidak dapat mengalir ke idle port.

Gambar 30. Katup solenoid pada anti dieseling

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 31 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

11)Dashpot
Apabila mesin sedang berputar pada putaran tinggi, kemudian tiba-tiba kunci
kontak dimatikan, maka pada ruang bakar akan terjadi kelebihan bahan
bakar. Bahan bakar masuk ke ruang bakar dalam jumlah banyak karena
kevakuman yang terjadi di bawah katup throttle cukup tinggi. Hal tersebut
dapat terjadi karena katup throttle pada posisi menutup, sementara putaran
mesin masih tinggi.

Gambar 31. Dashpot


Fungsi dashpot adalah untuk memperlambat penutupan katup throttle dari
putaran tinggi, sehingga tidak akan menambah emisi gas buang. Adapun
cara kerjnya adalah sebagai berikut :
o Selama pengendaraan berjalan normal, tidak ada vakum pada TP port,
sehingga pegas dalam TP port menekan diafragma ke kiri menggerakkan
TP adjusting screw ke kiri.
o Selama perlambatan, tuas pengait pada katup throttle menyentuh
adjusting screw, mencegah katup throttle menutup penuh. Kemudian
vakum dari TP port bekerja pada diafragma melalui jet memungkinkan
katup throttle berangsur-angsur menutup.
12)Deceleration Fuel Cut-Off System
Pada saat deselerasi, throttle valve akan menutup rapat sementara putaran
mesin masih tinggi. Hal tersebut mengakibatkan bahan bakar yang masuk
ke ruang bakar lebih banyak sehingga campuran menjadi gemuk. Untuk itu
pada karburator perlu dilengkapi dengan “Deceleration Fuel Cut-Off System“

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 32 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

yang berfungsi menutup aliran bahan bakar dari slow port sehingga
konsentrasi CO dan HC dapat diturunkan.
Selama pengendaraan normal dengan putaran mesin di bawah 2000 rpm,
solenoid valve pada posisi ON. Pada saat ini saluran bahan bakar pada slow
port terbuka karena solenoid mendapat masa dari Emission Control
Computer.
Apabila putaran mesin mencapai 2000 rpm atau lebih, Emission Control
Computer akan menghubungkan arus solenoid ke masa melalui vacuum
switch. Pada saat ini vacuum switch pada posisi ON karena vacuum pada TP
port lebih kecil dari 400 mmHg.

Gambar 32. Deceleration Fuel Cut-Off System


Apabila pada putaran mesin di atas 2000 rpm, kemudian pedal gas tiba-tiba
dilepas (deselerasi) maka vacuum pada TP port akan lebih besar dari 400
mmHg, vacuum switch akan OFF dan solenoid valve tidak mendapat masa
sehingga solenoid valve menutup saluran bahan bakar yang ke slow port.
Apabila putaran mesin mencapai 2000 rpm , maka solenoid valve akan
mendapat masa dari emission control computer kembali sehingga saluran
bahan bakar yang ke slow port dan idle port terbuka dan bahan bakar akan
mengalir kembali. Hal tersebut untuk mencegah mesin mati dan
mempertahankan agar mesin dapat hidup pada putaran idle.

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 33 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

2. Sistem Bahan Bakar Elektronik / Sistem Injeksi


a. Macam-Macam Sistem EFI
1) Sistem D EFI (Manifold Pressure Control Type)
Sistem D EFI mengukur tekanan udara dalam intake manifold, kemudian
melakukan penghitungan jumlah udara yang masuk. Sistem ini sering pula
disebut “D Jetronic” yaitu merk dagang dari Bosch. Huruf D singkatan dari
Druck (bahasa Jerman) yang berarti tekanan, sedang Jetronic berarti
penginjeksian (injection). Pada sistem D EFI, dalam mendeteksi tekanan
udara dan jumlah udara dalam intake manifold kurang akurat apabila
dibanding sistem L EFI.
2) Sistem L EFI (Air flow Control Type)
Pada sistem L EFI, air flow meter langsung mengukur jumlah udara yang
mengalir melalui intake manifold. Air flow meter mengukur jumlah udara
dengan sangat akurat, sehingga sistem ini dapat mengontrol penginjeksian
bahan bakar lebih tepat dibanding sistem D EFI. Istilah L diambil dari
bahasa Jerman yaitu “Luft” yang berarti udara.

Gambar 33. Sistem EFI tipe D

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 34 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

Gambar 34. Sistem EFI tipe L

3) Sistem-sistem yang ada pada EFI


Secara garis besar terdapat tiga sistem yang ada pada EFI yaitu : sistem
bahan bakar, sistem induksi udara, dan sistem kontrol elektronik.
 Sistem bahan bakar (Fuel System)
Sistem bahan bakar digunakan untuk menyalurkan bahan bakar dari
tangki bahan bakar sampai ke ruang bakar. Sistem ini terdiri atas :
tangki bahan bakar, pompa bahan bakar, saringan bahan bakar, pipa
penyalur, pressure regulator, pulsation damper, injektor, dan cold start
injector.

Gambar 35. Sistem bahan bakar EFI

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 35 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

 Pompa bahan bakar


Terdapat dua tipe pompa bahan bakar, yaitu pompa bahan bakar yang
dipasang di dalam tangki dan pompa yang terpasang di luar tangki (in
ine type). Kedua pompa tersebut sering disebut wet type karena motor
bersatu dengan pompa dan bagian dalam pompa terisi dengan bahan
bakar.
 In tank type
Pompa diletakkan atau dipasang di dalam tangki bahan bakar,
menggunakan turbine pump yang mempunyai keistimewaan getaran
yang terjadi di dalam pompa kecil. Pompa ini terdiri atas : motor,
check valve, relief valve dan filter.

Gambar 36. Pompa bahan bakar in tank type


 In line type
Pompa bahan bakar tipe segaris dipasang di bagian luar tangki bahan
bakar. Pompa ini terdiri atas motor dan unit pompa, check valve, relief
valve, filter, dan silencer. Pompa terdiri atas : rotor yang diputar oleh
motor, pump spacer yang berfungsi sebagai flange luar dan roller-
roller sebagai seal antara rotor dan pump spacer.

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 36 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

Gambar 37. Pompa bahan bakar tipe in line

 Pulsation damper
Tekanan bahan bakar dipertahankan pada 2,55 atau 2,9 kg/cm2 sesuai
kevakuman intake manifold dan pressure regulator. Oleh karena itu
terdapat sedikit variasi tekanan pada saluran bahan bakar. Pulsation
damper menyerap variasi tekanan tersebut, karena didalamnya terdapat
diafragma yang dapat menetralisir variasi tekanan.

Gambar 38. Pulsation damper


 Pressure Regulator
Perubahan tekanan bahan bakar akibat injeksi bahan bakar dan variasi
perubahan vakum manifold mengakibatkan jumlah bahan bakar yang
diinjeksikan sedikit berubah. Pressure regulator mengatur tekanan
bahan bakar yang mengalir ke injector. Jumlah injeksi bahan bakar
dikontrol sesuai lamanya signal yang diberikan ke injector, sehingga
tekanan konstan pada injector harus dipertahankan.

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 37 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

Gambar 39. Pressure regulator


 Injektor
Injektor adalah nosel electromagnet yang akan menginjeksi bahan bakar
sesuai dengan signal dari ECU. Injektor-injektor dipasang melalui
insulator ke intake manifold atau cylinder head dekat lubang pemasukan
(intake manifold) dan dijamin oleh delivery pipe.

Gambar 40. Injektor


 Cold start injektor

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 38 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

Cold start injector dipasang di bagian tengah air intake chamber,


berfungsi untuk memperbaiki kemampuan mesin pada waktu masih
dingin.
Cold start injector bekerja selama mesin distart dan temperatur air
pendingin masih rendah. Lamanya injeksi maksimum dibatasi oleh start
injection time switch untuk mencegah penggenangan bahan bakar.
Apabila kunci kontak diputar ke posisi ST, arus mengalir ke solenoid coil
dan plunger akan tertarik melawan tekanan pegas, sehingga katup akan
terbuka dan bahan bakar mengalir melalui ujung injector.

Gambar 41. Cold start injector


 Cold start injector time switch
Fungsi cold start injector time switch adalah untuk mengatur lamanya
injeksi maksimum dari cold start injector.

Gambar 42. Cold start injector time switch

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 39 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

 Sistem induksi udara (Air Induction System)


Sistem induksi udara menyalurkan sejumlah udara yang diperlukan
untuk pembakaran. Sistem ini terdiri atas : air cleaner, air flow meter,
throttle body, dan air valve.

Gambar 43. Sistem induksi udara tipe D EFI

Gambar 44. Sistem induksi udara tipe L EFI


 Throttle body
Throttle body terdiri atas : throttle valve, yang mengatur volume udara
masuk selama mesin bekerja normal dan saluran bypass yang
mengalirkan udara selama mesin berputar idel. Throttle position sensor
juga dipasang pada poros throttle valve untuk mendeteksi sudut
pembukaan katup throttle. Beberapa throttle dilengkapi dengan air valve
tipe wax atau dash pot yang memungkinkan throttle valve kembali
secara bertahap bila throttle valve tertutup. Air pendingin mengalir
melalui throttle body untuk mencegah lapisan es pada musim dingin.

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 40 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

Gambar 45. Throttle body

B. Ketrampilan yang Diperlukan dalam Melaksanakan pemeriksaan sistem


bahan bakar bensin.
1. Memberikan informasi berupa Prosedur pemeriksaan system bahan bakar bensin
elektronika

2. Memberikan informasi sistem bahan bakar bensin konvensional/karburator


3. Memberikan informasi dari sistem bahan bakar bensin Elektronik/Injeksi
4. Memberikan informasi berupa penggunaan diagnosis tools dan alat ukur

C. Sikap yang Diperlukan dalam Melaksanakan pemeriksaan sistem bahan


bakar bensin.
1. Harus cermat, dan teliti dalam Memberikan informasi berupa Prosedur
pemeriksaan system bahan bakar bensin elektronika

2. Harus cermat, dan teliti dalam Memberikan informasi sistem bahan bakar bensin
konvensional/karburator
3. Harus cermat, dan teliti dalam Memberikan informasi dari sistem bahan bakar
bensin Elektronik/Injeksi
4. Harus cermat, dan teliti dalam Memberikan informasi berupa penggunaan
diagnosis tools dan alat ukur

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 41 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

DAFTAR PUSTAKA

A. Dasar Perundang-undangan

1. -

B. Buku Referensi

1. Toyota Astra Motor – STEP 1 Training

2. Website

C. Majalah atau Buletin

1. -

D. Referensi lainnya

1. –

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 42 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN

A. Daftar Peralatan/Mesin

No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan


1 Mesin Bensin Carburator
2 Mesin Bensin Injeksi
3 Hand Tool Set
4 Diagnosis Tools
5 Gas Analyzer
6 Fuel Pressure Gauge
7 Multimeter
8
9
10
11
12
13
14

B. Daftar Bahan
No. Nama Bahan Keterangan
1 Modul

2 Buku Manual Pemeliharaan -

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 43 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

3 Job Sheet -
4 Kain Pembersih
5 Bahan Bakar bensin
6 Alat penampung bahan bakar bensin
7 APAR
8

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 44 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Kenadaraan Ringan G.45OTO01.026.2

DAFTAR PENYUSUN

No. Nama Profesi


1 Bambang Purwono
2 Triyono

Judul Modul: Memelihara Sistem Bahan Bakar Bensin


Halaman: 45 dari 32
Buku Informasi Versi: 2018

Anda mungkin juga menyukai