DISUSUN OLEH :
NAMA : ASWAR
NIM : 7100190134
Laporan ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti responsi Praktikum
Ventilasi Tambang, Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral,
Institut Teknologi Nasional Yogyakarta.
Tahun Akademik 2020/2021
Oleh :
Aswar
7100190134
Asisten Praktikan
NIK : 19730248
ii
Aswar / 7100190134
HALAMAN PERSEMBAHAN
1. Allah S.W.T yang Maha pengasih lagi maha penyayang, yang telah
memberikan nikmat Kesehatan, kekuatan serta kelancaran dalam segala hal
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan resmi ini dengan baik
2. Nabi Muhammad SAW yang menjadi nabi akhir zaman dan khalifah umat
islam
3. Kedua orangtua yang selalu mendoakan dan mendukung saya dengan sepenuh
hati
4. Seluruh dosen dan asisten praktikum ventilasi tambang yang telah memberikan
arahan dan bimbingan
5. Semua Angkatan 2019 sebagai pejuang praktikum , terimakasih atas bantuan
serta Kerjasama yang telah diberikan
6. Semua pihak yang telah memberikan bantuan demi pelaksaan praktikum
maupun dalam penyusunan praktikum
Penyusun
Aswar
iii
Aswar / 7100190134
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat-
Nya sehingga Laporan Resmi Praktikum Ventilasi Tambang ini dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat waktu. Praktikum ventilasi tambang ini merupakan salah satu
syarat menyelesaikan mata kuliah Ventilasi Tambang pada Semester Antara Tahun
Akademik 2020/2021.
1. Bapak Bayurohman Pangacella Putra. S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi
Teknik Pertambangan Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
2. Bapak A.A. Inung Arie Adnyano., selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
Ventilasi Tambang
3. Asisten Praktikum Ventilasi Tambang sebagai pembimbing dalam pelaksanaan
praktikum serta dalam pembuatan laporan resmi
4. Angkatan 2019 dan semua pihak yang membantu secara langsung maupun
tidak langsung dalam penulisan laporan praktikum ini
Penulis mengerti bahwa dalam pembuatan Laporan Resmi Ventilasi Tambang ini
masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mohon kritik dan saran dari pembaca
guna kemajuan dalam pembuatan tugas selanjutnya
iv
Aswar / 7100190134
DAFTAR ISI
ISI LAPORAN
ACARA III : Pitot Tube dan Manometer U pada Sistem Ventilasi Tambang Bawah
Tanah Jaringan Seri dan Paralel
v
Aswar / 7100190134
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM VENTILASI TAMBANG
ACARA 1
PENGUKURAN DATA KUALITATIF DAN KUANTITATIF UDARA
TAMBANG
Disusun Oleh :
ASWAR
7100190134
Pelaksanaan Praktikum :
Hari/Tanggal : Senin/02 Agustus 2021
Sesi / Jam : 1/18.30 – 19.30
Asisten : Andang Slamet Riyadi, S.T
Disusun Oleh:
ASWAR
7100190134
Yogyakarta
Asisten
Aswar/ 7100190134 ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga
laporan ini dapat selesai tepat pada waktunya. Laporan ini disusun agar mahasiswa dapat
mengetahui konsep dasar Ventilasi Tambang beserta aplikasinya dalam dunia pertambangan
Dengan telah tersusunnya laporan ini, maka saya selaku penyusun mengucapkan terimakasih
kepada:
1. AA Inung Arie ST, M.T. selaku dosen matakuliah Ventilasi Tambang, Program Studi
Teknik Pertambangan, Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
2. Andang Slamet Ryadi, selaku Asisten Dosen Ventilasi Tambang yang telah
memberikan bimbingan dan arahan.
3. Semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah membantu
sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan kedepan.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan memberikan ilmu bagi penyusun pada
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penyusun
Aswar
COVER ................................................................................................................. i
HALAHAM PENGESAHAN ................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
Aswar/ 7100190134 iv
5.2 Faktor Yang Mempengaruhi .....................................................................15
BAB VI PENUTUP ...............................................................................................16
6.1 kesimpulan ................................................................................................16
6.2 saran ................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................17
Aswar/ 7100190134 v
DAFTAR GAMBAR
Aswar/ 7100190134 vi
DAFTAR TABEL
Aswar/ 7100190134 1
BAB II
LANDASAN TEORI
Aswar/ 7100190134 2
Tabel 2.1 Kelembaban Relatif Udara
Aswar/ 7100190134 3
Gambar 2.1 Temperatur Efektif
Aswar/ 7100190134 4
2.4. Kuantitas Udara Tambang
Pengendalian kuantitas udara berkaitan dengan perpindahan udara, arah
aliran, dan pengaturan jumlah udara bersih. Kuantitas udara dipengaruhi oleh
kecepatan aliran udara, luas area, dan tekanan fan, dan tahanan aliran udara.
Kuantitas dihitung berdasarkan hasil kali antara kecepatan aliran udara
denganluas penampang yang dilawatinya.
Q=VxA
Keterangan :
Q = Kuantitas udara, (m2/detik)
V = Kecepatan aliran udara tambang,( m/detik)
A= Luas penampang jalan udara tambang, (m2)
Aswar/ 7100190134 5
BAB III
PEMBAHASAN
Aswar/ 7100190134 6
Fungsi dari alat ini yaitu :
1. Kecepatan Aliran Udara
2. Suhu Udara
c. Digital Oxygenmeter
Aswar/ 7100190134 7
Fungsi dari alat ini yaitu :
1. Kecepatan Aliran Udara
2. Kelembaban Udara
e. Gas Detector
f. Barometer
Aswar/ 7100190134 8
3.3. Prosedur Praktikum
Aswar/ 7100190134 9
BAB IV
HASIL PRATIKUM
Kecepatan (m/s)
NO Lokasi Suhu (oC)
V.Min (m/s) V.Max (m/s)
1 S1 1.205 2.505 24
2 S2 1.305 2.005 25
3 S3 1.405 2.005 26
4 S4 1.205 2.405 26
5 S5 1.205 2.305 25
6 S6 1.505 2.305 26
7 S7 1.305 2.005 25
8 S8 1.705 2.105 24
9 S9 1.305 2.005 27
10 S10 1.305 2.105 26
11 S11 1.305 2.405 26
12 S12 1.405 2.402 25
13 S13 1.205 3.005 24
14 S14 1.305 3.005 25
15 S15 1.405 3.105 26
Rata rata 1.338 2.378 25,33333
Aswar/ 7100190134 10
Gambar 4.1 Luas Lubang Bukaan
Aswar/ 7100190134 11
4. 2. Hasil Pengolahan Data
a. Pengendalian Kuantitas Udara
Luas Penampang
A = Luas Persegi Panjang + ½ Luas Elips
= ( 3 m x 3 m) + ½ x (3.14 x 3 m x 0.7 m)
= 9 m2 + 3.297 m2
= 12.297 m2
Vmin rata-rata = 1.338 m/s
Kuantitas udara =VxA
= 1.338 m/s x 12.29 m2
= 16.44 m3/detik (34800 cfm)
Batas minimum kuantitas udara ventilasi adalah kebutuhan udara alat dan
manusia+ 15%, untuk manusia 2 cfm dan 3 cfm kebutuhan udara per Hp tenaga
alat maka untuk 4 pekerja serta 1 alat gali dengan kekuatan 200 Hp yaitu:
1 pekerja membutuhkan 2 cfm maka 4 pekerja membutuhkan
Maka untuk 4 pekerja dan 1 alat membutuhkan 608 cfm. Dengan 34800 cfm
sangat mencukupi.
Aswar/ 7100190134 12
Tabel 4.2 Hasil Pegolahan Data Tabel Kelembaban Relatif
Dari data diatas dengan suhu keringnya 28.38℃ dan suhu basahnya 25.31 ℃
maka didapatkan data RH nya yaitu 65 %
Aswar/ 7100190134 13
Dari data diatas didapatkan temperature effectivenya 23℃.
Aswar/ 7100190134 14
BAB V
PEMBAHASAN
Aswar/ 7100190134 15
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Ventilasi digunakan untuk memenuhi kenyamanan kerja di tambang bawah
tanah yang kelanjutannya dapat meningkatkan efisiensi dan produksi. Temperatur
mencapai tingkat tertentu, seseorang akan kehilangan efisiensinya, dan bila
temperaturnya naik lagi maka dia akan mengalami gangguan fisiologi.
Temperatur efektif didefinisikan sebagai temperatur dari udara jenuh dalam
keadaan diam atau mendekati diam (≤ 0.1 m/det). Jadi, konsep temperatur efektif
ini adalah kombinasi dari temperatur udara, kelembaban udara dan kecepatan
udara yang dapat menimbulkan kondisi termal pada suatu lokasi.
Persentase efisiensi kerja ditentukan oleh hasil temperatur efektif pada lokasi
penelitian. Besarnya temperatur yang didapatkan dari grafik temperatur efektif
dapat digunakan untuk menilai efisiensi kerja dari para pekerja
Tambang bawah tanah.
Jadi untuk kebutuhan udara Maka untuk 4 pekerja dan 1 alat membutuhkan
608 cfm. Dengan 34800 cfm sangat mencukupi.
Dari data diatas dengan suhu keringnya 28.38℃ dan suhu basahnya 25.41 ℃
maka didapatkan data RH nya yaitu 65 %. Didapatkan temperature effectivenya
23℃. Grafik efesiensi kerjanya yaitu lebih dari 100%.
6.2. Saran
Praktikan harus melakukan pengukuran dengan benar. Serta Mencatat data dan
melakukan perhitungan dengan teliti. Semoga Praktikan kedepannya bisa menggunakan
alat-alat yang ada pada lab.
Aswar/ 7100190134 16
DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan Ekskursi Tambang Bawah Tanah. (2021). Institut Teknologi Nasional
Yogyakarta (ITNY).
R, Yulianti. (2014). Prinsip Dasar Ventilasi Tambang. Perpustakaan Universitas
Aswar/ 7100190134 17
TUGAS ACARA 2
SIMULASI SISTEM VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH DENGAN
VARIASI BUKAAN REGULATOR DAN VARIASI KECEPATAN AXIAL
FAN
Disusun Oleh :
Aswar
7100190134
03
ACARA 2
SIMULASI SISTEM VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH DENGAN
VARIASI BUKAAN REGULATOR DAN VARIASI KECEPATAN AXIAL
FAN
Disusun Oleh:
ASWAR
7100190134
Zainal Abidin
NIM 710017080
ii
Aswar/7100190134/03
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-
Nya, sehingga laporan ini dapat selesai tepat pada waktunya. Laporan ini disusun
agar mahasiswa dapat mengetahui konsep dasar Ventilasi Tambang beserta
aplikasinya dalam dunia pertambangan.
Dengan telah tersusunnya laporan ini, maka saya selaku penyusun
mengucapkan terimakasih kepada :
1. AA. Inung Arie Adyano, S.T., M.T. selaku Kepala Laboratorium Tambang
Bawah Tanah TA. 2021/2022, dan selaku dosen mata kuliah Ventilasi
Tambang Program Studi Teknik Pertambangan, Institut Teknologi Nasional
Yogyakarta.
2. Zainal Abidin, selaku Asisten Laboratorium Tambang Bawah Tanah yang
telah memberikan bimbingan dan arahan.
3. Semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah
membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan
kedepan. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan memberikan ilmu
bagi penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Aswar
iii
Aswar/7100190134/03
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. ....... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... v
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... vii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Tujuan Praktikum ............................................................................ 1
II LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar .................................................................................. 3
2.2 Faktor yang Mempengaruhi ............................................................ 4
IV HASIL PRAKTIKUM
4.1 Hasil Pengambilan Data ................................................................ 10
4.2 Hasil Pengolahan Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 1
V PEMBAHASAN
5.1 Analisa Data ................................................................. 16
5.2 Faktor Yang Mempengaruhi .......................................................... 17
VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan .................................................................................... 18
6.2 Saran ............................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 19
LAMPIRAN
iv
Aswar/7100190134/03
DAFTAR GAMBAR
Halaman
v
Aswar/7100190134/03
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Hasil Pengambilan Data ................................................................ 6
vi
Aswar/7100190134/03
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
vii
Aswar/7100190134/03
BAB I
PENDAHULUAN
1
Aswar/7100190134/ 03
BAB II
LANDASAN TEORI
2
Aswar/7100190134/ 03
Gambar 2.2 Sistem Ventilasi Tambang Bawah Tanah Seri
3
Aswar/7100190134/ 03
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
b. Axial Fan
Axial fan adalah kipas yang berbentuk sekrup. Prinsip kerja dari fan jenis ini
adalah dengan memberikan percepatan tangensial ke udara saat melewati
impeller. Gaya sentrifugal yang dihasilkan relatif kecil dan dapat diabaikan saat
fan beroperasi pada kondisi terestimasi. Energi rotasi harus terkonversi menjadi
energi beraliran linier dan head static saat udara meninggalkan impeller.
Menghasilkan efisiensi yang tinggi. Axial fan akan menghasilkan tekanan yang
kecil dan debit yang besar.
4
Aswar/7100190134/ 03
Gambar 3.2 Axial Fan
5
Aswar/7100190134/ 03
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
6
Aswar/7100190134/ 03
4.2 Hasil Pengolahan Data
7
Aswar/7100190134/ 03
BAB V
PEMBAHASAN
8
Aswar/7100190134/ 03
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Ventilasi tambang merupakan salah satu aspek penunjang bagi
peningkatan produktivitas para pekerja tambang bawah tanah. Pada tambang
bawah tanah, sistem ventilasi diperlukan selain untuk menyediakan oksigen
guna memenuhi kebutuhan pernapasan manusia atau pekerja juga dibutuhkan
untuk mendilusi gas-gas beracun, mengurangi konsentrasi debu yang berada di
dalam udara tambang dan untuk menurunkan temperatur udara tambang
sehingga memungkinkan tercipta kondisi kerja yang aman dan nyaman.
Kebutuhan udara yang diperlukan dari setiap luas penampang yang
berbeda ini didapatkan nilai Q1 = 791.9379 ft3/min (3.73 m3/s), Q2 =
1.055,9172 ft3/min (0.49 m3/s) dan Q3 = 1.319,8965 ft3/min (0.62 m3/s) dari
kuantitas udara section (DE). Dalam lubang bukaan serta area tambang bawah
tanah, penggunaan kecepatan dan variasi regulator mempengaruhi kuantitas
udara yang dibutuhkan. Selain itu dengan timbulnya ventilasi alami dari setiap
pembuatan lubang bukaan juga mempengaruhi kelembapan udara yang berada
di sekitar area pertambangan. Perubahan aliran serta perubahan luas
penampang pun juga mempengaruhi kuantitas udaranya.
6.2 Saran
1. Untuk praktikan agar dapat melakukan percobaan dengan benar.
2. Praktikan harus mencatat data dan melakukan perhitungan dengan teliti.
3. Praktikan harus hati-hati ketika menggunakan alat praktikum.
9
Aswar/7100190134/ 03
DAFTAR PUSTAKA
10
Aswar/7100190134/ 03
LAMPIRAN
11
Aswar/7100190134/ 03
LAMPIRAN A
TUGAS PRAKTIKUM
12
Aswar/7100190134/ 03
Diketahui : Sudut Bukaan = De’ = 0o
= Gh = 0o
W = 4.48 m (14.69 ft)
H = 5.48 m (17.97 ft)
L = 8.48 m (27.81 ft)
Variasi Kecepatan = No 1 = 3 ft/min
No 2 = 4 ft/min
No 3 = 5 ft/min
13
Aswar/7100190134/ 03
LAMPIRAN B
LEMBAR KONSULTASI
Nama : Aswar
NIM : 7100190134
Acara : Simulasi Sistem Ventilasi Tambang Bawah Tanah
dengan Variasi Bukaan Regulator dan Variasi
Kecepatan Aliran Fan
Hari/Tanggal Praktikum : Kamis / 5 Agustus 2021
Sesi/Jam : I / 18.30-19.30 WIB
Asisten : Zainal Abidin
14
Aswar/7100190134/ 03
LAPORAN
PRAKTIKUM VENTILASI TAMBANG
ACARA 3
PITOT TUBE DAN MANOMETER U
PADA SISTEM VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
Disusun Oleh :
ASWAR
7100190134
Pelaksanaan Praktikum :
Hari / Tanggal : Sabtu, 7 Agustus 2021
Sesi / Jam : I / 18.30 – 19.30
Asisten : Ambar Sutanti,S.T.,M.T.
ACARA 3
PITOT TUBE DAN MANOMETER U
PADA SISTEM VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
Disusun Oleh :
ASWAR
7100190134
17
Disetujui Untuk Laboratorium Tambang Bawah Tanah
Program Studi Teknik Pertambangan
Fakultas Teknologi Mineral
Tanggal : Agustus 2021
i
Aswar/7100190134
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya
sehingga laporan ini dapat selesai tepat pada waktunya. Laporan ini disusun agar
mahasiswa dapat mengetahui konsep dasar ventilasi tambang beserta aplikasinya
dalam dunia pertambangan. Dengan telah tersusunnya laporan ini, maka saya selaku
penyusun mengucapkan terimakasih kepada :
Penyusun berharap saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan kedepan.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan memberikan ilmu bagi penyusun
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penyusun
Aswar
ii
Aswar/7100190134
DAFTAR ISI
iii
Aswar/7100190134
DAFTAR GAMBAR
iv
Aswar/7100190134
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1 Hasil Pengambilan Data Pitot Tube dan Manometer U Jaringan Ventilasi Seri..7
4.2 Hasil Pengambilan Data Pitot Tube dan Manometer U Jaringan Ventilasi Paralel
....................................................................................................................................7
v
Aswar/7100190134
BAB I
PENDAHULUAN
1
Aswar/7100190134
BAB II
LANDASAN TEORI
2
Aswar/7100190134
2.1.2 Metode Pengukuran Kecepatan Aliran Udara
Ketika jalur udara yang ada, dibutuhkan untuk mengubah arah, tambahan
pusaran udara akan diinisiasikan. Penyebaran dari skala besar Eddy, membutuhkan
energi mekanis dan hambatan dari jalur udara akan meningkat secara signifikan. Ini
terjadi pada belokan, simpangan, perubahan terhadap ukuran jalur udara, halangan,
regulator pada beberapa titik. Beberapa efek dari shock losses tersisa pada faktor-
faktor :
3
Aswar/7100190134
Pembesaran Pengecilan
4
Aswar/7100190134
BAB III
PEMBAHASAN
5
Aswar/7100190134
Fungsi manometer :
1. untuk mengatur tekanan yang tidak terlalu besar.
2. mengukur perbedaan tekanan, tergantung pada berat jenis fluida yang
digunakan.
Pembacaan dilakukan pada 3 tempat ketinggian, yaitu atas, tengah, dan bawah
dengan cara menaikkan dan menurunkan hing flap pada alat mekanisme gerak
pitot tube tersebut.
Prinsip kerja manometer
a) Merupakan gambaran sederhana manometer tabung U yang diisi cairan
setengahnya,dengan kedua ujung tabung terbuka berisi cairan sama tinggi.
b) Bila tekanan positif diterapkan pada salah satu sisi kaki tabung, cairan
ditekan kebawah pada kaki tabung tersebut dan naik pada sisi tabung yang
lainnya. Perbedaan pada ketinggian, “h”, merupakan penjumlahan hasil
pembacaan diatas dan dibawah angka nol yang menunjukkan adanya
tekanan.
c) Bila keadaan vakum diterapkan pada satu sisi kaki tabung, cairan akan
meningkat pada sisi tersebut dan cairan akan turun pada sisi lainnya.
Perbedaan ketinggian “h” merupakan hasil penjumlahan pembacaan diatas
dan dibawah nol yang menunjukkan jumlah tekanan vakum.
3.3. Prosedur Praktikum
6
Aswar/7100190134
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
4.1. Hasil Pengambilan Data
Tabel 4.1 Hasil Pengambilan Data Pitot Tube dan Manometer U Jaringan
Ventilasi Seri
Shockloss
No Section W (m) W (ft) H (m) H (ft) L (m) L (ft) P (ft) V (ft /min) A (ft 2) Q (ft 3 /min) K Hv (in) Hl (in) Hs (in) Ht (in)
Sumber Le
bend,
1 AB 5 16.40 6 19.69 8 26.25 obtuse, 15 72.18 4 322.92 1291.67 0.5 2.18.E-04 14.18 14.18 14.18
sharp
bend,
2 BC 5.5 18.04 5.8 19.03 9 29.53 acute, 3 74.15 3.7 343.37 1270.46 0.4 2.05.E-04 7.40 7.40 7.40
round
bend,
3 CD 4.3 14.11 5.7 18.70 11 36.09 acute, 150 65.62 5.4 263.82 1424.65 0.4 3.41.E-04 90.84 90.84 90.84
sharp
bend,
4 DE 5.1 16.73 5.9 19.36 7 22.97 right, 70 72.18 4.8 323.89 1554.65 0.5 3.20.E-04 42.23 42.23 42.23
sharp
bend,
5 EF 4.7 15.42 5.6 18.37 8.5 27.89 right, 70 67.59 4.4 283.31 1246.55 0.4 2.48.E-04 31.30 31.30 31.30
sharp
contractio
6 FG 4.8 15.75 5.8 19.03 9.3 30.51 1 69.55 4.7 299.67 1408.44 0.3 2.89.E-04 9.63 9.63 9.63
n, gradual
contractio
7 GH 4.3 14.11 6.2 20.34 13 42.65 10 68.90 4.6 286.97 1320.04 0.4 2.48.E-04 18.00 18.00 18.00
n, abrupt
bend,
8 HI 5.4 17.72 6.4 21.00 10 32.81 acute, 3 77.43 3.2 372.00 1190.40 0.4 1.50.E-04 5.43 5.43 5.43
round
bend,
9 IJ 4.6 15.09 6.3 20.67 9.7 31.82 obtuse, 15 71.52 3.8 311.94 1185.36 4.4 1.81.E-04 131.18 131.18 131.18
sharp
Tabel 4.2 Hasil Pengambilan Data Pitot Tube dan Manometer U Jaringan
Ventilasi Paralel
Shockloss
No Section D (m) D (ft) L (m) L (ft) P (ft) V (ft /min) A (ft 2) Q (ft 3 /min) K Hv (in) Hl (in) Hs (in) Ht (in)
Sumber Le
bend,
1 AB 4.5 14.76 7.8 25.59 obtuse, 15 46.36 4 342.21 1368.85 0.5 1.96.E-04 8.46 8.46 8.46
sharp
bend,
2 BC 4.7 15.42 9.5 31.17 acute, 3 48.42 3.7 373.31 1381.23 0.4 1.75.E-04 4.67 4.67 4.67
round
bend,
3 CD 4.67 15.32 11 36.09 acute, 150 48.11 5.4 368.56 1990.20 0.4 3.71.E-04 47.68 47.68 47.68
sharp
bend,
4 DE 5.22 17.13 7 22.97 right, 70 53.78 4.8 460.48 2210.30 0.5 3.27.E-04 22.13 22.13 22.13
sharp
contractio
5 DE’ 5.31 17.42 8.5 27.89 1 54.70 4.4 476.50 2096.58 0.4 2.80.E-04 4.44 4.44 4.45
n, gradual
bend,
6 EF 5.25 17.22 9.3 30.51 right, 70 54.08 4.7 465.79 2189.20 0.3 3.16.E-04 15.37 15.37 15.37
sharp
contractio
7 FG 5.7 18.70 13 42.65 1 58.72 4.6 549.06 2525.67 0.4 3.28.E-04 6.65 6.65 6.65
n, gradual
contractio
8 GH 5.8 19.03 10 32.81 10 59.75 3.2 568.49 1819.18 0.4 1.62.E-04 3.28 3.28 3.28
n, abrupt
bend,
9 HI 3.7 12.14 9.7 31.82 acute, 3 38.12 3.8 231.35 879.14 4.4 1.45.E-04 70.10 70.10 70.10
round
bend,
10 IJ 3.5 11.48 9.5 31.17 obtuse, 15 36.06 3.5 207.02 724.56 0.5 1.17.E-04 8.52 8.52 8.52
sharp
7
Aswar/7100190134
4.2. Hasil Pengolahan Data
Data Pitot Tube dan Manometer U Jaringan Ventilasi Seri
1. Section AB
Mencari Keliling
P = 2W + 2H
= (2 x16.40) + (2x 19.69)
= 72.18 ft
Mencari Luas Penampang
A =WxH
= 16.40 x 19.69
= 322.92 ft2
Mencari Nilai Q
Q =AxV
= 322.92 x 4
= 1291.67 ft3/min
Mencari Nilai Hv
𝑣
Hv = 𝑤 𝑥(1098)2
4
= 16.40 𝑥(1098)2
= 2.18 x 10-4 in
Mencari Nilai Hl
𝐾 𝑃 (𝐿+𝐿𝑒)𝑄 2
Hl = Hf + Hx = 5.2 𝐴3
(0.5)( 72.18) (26.25+15)(1291.67)2
= 5.2 (322.923 )
= 14.18 in
Mencari Nilai Hs
Hs = ∑Hl = 14.18 in
Mencari Nilai Ht
Ht = Hv + Hs
= 2.18 x 10-4 + 14.18
= 14.18
2. Section BC
Mencari Keliling
P = 2W + 2H
= (2 x18.04) + (2x 19.03)
= 74.15 ft
Mencari Luas
A =WxH
= 18.04 x 19.03
= 343.37ft2
8
Aswar/7100190134
Mencari Nilai Q
Q =AxV
= 343.37 x 3.7
= 1270.46 ft3/min
Mencari Nilai Hv
𝑣
Hv = 𝑤 𝑥(1098)2
3.7
= 18.04 𝑥(1098)2
= 2.05 x 10 -4 in
Mencari Nilai Hl
𝐾 𝑃 (𝐿+𝐿𝑒)𝑄 2
Hl = Hf + Hx = 5.2 𝐴3
(0.4)( 74.15) (29.53+3)(1270.46)2
= 5.2 (343.373 )
= 14.18 in
Mencari Nilai Hs
Hs = ∑Hl = 14.18in
Mencari Nilai Ht
Ht = Hv + Hs
= 2.05 x 10 -4 + 14.18
= 7.4 in
3. Section CD
Mencari Keliling
P = 2W + 2H
= (2 x14.11) + (2x 18.70)
= 65.62 ft
Mencari Luas Penampang
A =WxH
= 14.11 x 18.70
= 263.82 ft2
Mencari Nilai Q
Q =AxV
= 263.82 x 5.4
= 1424.65 ft3/min
Mencari Nilai Hv
𝑣
Hv = 𝑤 𝑥(1098)2
5.4
= 14.11 𝑥(1098)2
= 3.41 x 10 -4 in
9
Aswar/7100190134
Mencari Nilai Hl
𝐾 𝑃 (𝐿+𝐿𝑒)𝑄 2
Hl = Hf + Hx = 5.2 𝐴3
(0.35)( 65.62) (36.09+150)(1424.65)2
= 5.2 (263.823 )
= 90.84 in
Mencari Nilai Hs
Hs = ∑Hl = 90.84 in
Mencari Nilai Ht
Ht = Hv + Hs
= 3.41 x 10 -4 + 90.84
= 90.84 in
4. Section DE
Mencari Keliling
P = 2W + 2H
= (2 x16.73) + (2x 19.36)
= 72.18 ft
Mencari Luas
A =WxH
= 16.73 x 19.36
= 323.89 ft2
Mencari Nilai Q
Q =AxV
= 323.89 x 4.8
= 1554.65 ft3/min
Mencari Nilai Hv
𝑣
Hv = 𝑤 𝑥(1098)2
4.8
= 16.73 𝑥(1098)2
= 3.2 x 10 -4 in
Mencari Nilai Hl
𝐾 𝑃 (𝐿+𝐿𝑒)𝑄 2
Hl = Hf + Hx = 5.2 𝐴3
(0.46)( 72.18) (22.97+70)(1554.65)2
= 5.2 (323.893 )
= 42.23 in
Mencari Nilai Hs
Hs = ∑Hl = 42.23 in
Mencari Nilai Ht
Ht = Hv + Hs
= 3.2 x 10 -4 + 42.23
= 42.23 in
10
Aswar/7100190134
5. Section EF
Mencari Keliling
P = 2W + 2H
= (2 x15.42) + (2x 18.37)
= 67.59 ft
Mencari Luas
A =WxH
= 15.42 x 18.37
= 283.31 ft2
Mencari Nilai Q
Q =AxV
= 283.31 x 4.4
= 1246.55 ft3/min
Mencari Nilai Hv
𝑣
Hv = 𝑤 𝑥(1098)2
4.4
= 15.42 𝑥(1098)2
= 2.48 x 10 -4 in
Mencari Nilai Hl
𝐾 𝑃 (𝐿+𝐿𝑒)𝑄 2
Hl = Hf + Hx =
5.2 𝐴3
(0.36)( 67.59) (27.89+70)(1246.55)2
= 5.2 (283.313 )
= 31.3 in
Mencari Nilai Hs
Hs = ∑Hl = 31.3 in
Mencari Nilai Ht
Ht = Hv + Hs
= 2.48 x 10 -4 + 31.3
= 31.3 in
6. Section FG
Mencari Keliling
P = 2W + 2H
= (2 x15.75) + (2x 19.03)
= 69.55 ft
Mencari Luas
A =WxH
= 15.75 x 19.03
= 299.67 ft2
Mencari Nilai Q
Q =AxV
= 299.67 x 4.7
11
Aswar/7100190134
= 1408.44 ft3/min
Mencari Nilai Hv
𝑣
Hv = 𝑤 𝑥(1098)2
4.7
= 15.75 𝑥(1098)2
= 2.89 x 10 -4 in
Mencari Nilai Hl
𝐾 𝑃 (𝐿+𝐿𝑒)𝑄 2
Hl = Hf + Hx =
5.2 𝐴3
(0.3)( 69.55) (30.51+1)(1408.44)2
= 5.2( 299.673 )
= 9.63 in
Mencari Nilai Hs
Hs = ∑Hl = 9.63 in
Mencari Nilai Ht
Ht = Hv + Hs
= 2.89 x 10 -4 + 9.63
= 9.63 in
7. Section GH
Mencari Keliling
P = 2W + 2H
= (2 x14.11) + (2x 20.34)
= 68.9 ft
Mencari Luas
A =WxH
= 14.11 x 20.34
= 286.97 ft2
Mencari Nilai Q
Q =AxV
= 286.97 x 4.6
= 1320.04 ft3/min
Mencari Nilai Hv
𝑣
Hv = 𝑤 𝑥(1098)2
4.6
= 14.11 𝑥(1098)2
= 2.48 x 10 -4 in
Mencari Nilai Hl
𝐾 𝑃 (𝐿+𝐿𝑒)𝑄 2
Hl = Hf + Hx = 5.2 𝐴3
12
Aswar/7100190134
(0.4)( 68.9) (42.65+10)(130.04)2
= 5.2 (286.973 )
= 18 in
Mencari Nilai Hs
Hs = ∑Hl = 18 in
Mencari Nilai Ht
Ht = Hv + Hs
= 2.48 x 10 -4 + 18
= 18 in
8. Section HI
Mencari Keliling
P = 2W + 2H
= (2 x17.72) + (2x21)
= 77.43 ft
Mencari Luas
A =WxH
= 17.72 x 21.0
= 372 ft2
Mencari Nilai Q
Q =AxV
= 372 x 3.2
= 1190.4 ft3/min
Mencari Nilai Hv
𝑣
Hv = 𝑤 𝑥(1098)2
3.7
= 17.72 𝑥(1098)2
= 1.5 x 10 -4 in
Mencari Nilai Hl
𝐾 𝑃 (𝐿+𝐿𝑒)𝑄 2
Hl = Hf + Hx = 5.2 𝐴3
(0.4)( 77.43) (32.81+3)(1190.4)2
= 5.2 (3723 )
= 5.43 in
Mencari Nilai Hs
Hs = ∑Hl = 5.43 in
Mencari Nilai Ht
Ht = Hv + Hs
= 1.5 x 10 -4 + 5.43
= 5.43 in
9. Section IJ
Mencari Keliling
P = 2W + 2H
13
Aswar/7100190134
= (2 x15.09) + (2x 20.67)
= 71.52 ft
Mencari Luas
A =WxH
= 15.09 x 20.67
= 311.94 ft2
Mencari Nilai Q
Q =AxV
= 313.194 x 3.8
= 1185.36 ft3/min
Mencari Nilai Hv
𝑣
Hv = 𝑤 𝑥(1098)2
3.8
= 15.09 𝑥(1098)2
= 1.81 x 10 -4 in
Mencari Nilai Hl
𝐾 𝑃 (𝐿+𝐿𝑒)𝑄 2
Hl = Hf + Hx = 5.2 𝐴3
(4.4)( 71.52) (31.82+15)(1185.36)2
= 5.2 (311.943 )
= 131.18 in
Mencari Nilai Hs
Hs = ∑Hl = 131.18 in
Mencari Nilai Ht
Ht = Hv + Hs
= 1.81 x 10 -4 + 131.18
= 131.18 in
Data Pitot Tube dan Manometer U Jaringan Ventilasi Paralel
1. Section AB
Mencari Keliling
P =πxd
= 3.14 x 14.76
= 46.36
Mencari Luas
𝐷2
A = π2
14.762
= 3.14 2
= 342.21 ft2
Mencari Nilai Q
Q =AxV
14
Aswar/7100190134
= 342.21 x 4
= 1368.85 ft3/min
Mencari Nilai Hv
𝑣
Hv = 𝐷 𝑥(1098)2
4
= 14.76 𝑥(1098)2
= 1.96 x 10 -4 in
Mencari Nilai Hl
𝐾 𝑃 (𝐿+𝐿𝑒)𝑄 2
Hl = Hf + Hx = 5.2 𝐴3
(0.5)( 46.36) (25.59+15)(1368.85)2
= 5.2 (342.213 )
= 8.46 in
Mencari Nilai Hs
Hs = ∑Hl = 8.46 in
Mencari Nilai Ht
Ht = Hv + Hs
= 1.96 x 10 -4 + 8.46
= 8.46 in
2. Section BC
Mencari Keliling
P =πxd
= 3.14 x 15.42
= 48.42 ft
Mencari Luas
𝐷2
A = π2
15.422
= 3.14 2
= 373.31 ft2
Mencari Nilai Q
Q =AxV
= 373.31 x 3.7
= 1381.23 ft3/min
Mencari Nilai Hv
𝑣
Hv = 𝐷 𝑥(1098)2
3.7
= 15.42 𝑥(1098)2
=1.75 x 10 -4 in
15
Aswar/7100190134
Mencari Nilai Hl
𝐾 𝑃 (𝐿+𝐿𝑒)𝑄 2
Hl = Hf + Hx = 5.2 𝐴3
(0.4)( 48.42) (31.17+3)(1381.23)2
= 5.2 (373.313 )
= 4.67 in
Mencari Nilai Hs
Hs = ∑Hl = 4.67 in
Mencari Nilai Ht
Ht = Hv + Hs
= 1.75 x 10 -4 + 4.67
= 4.67 in
3. Section CD
Mencari Keliling
P =πxd
= 3.14 x 15.32
= 48.11 ft
Mencari Luas
𝐷2
A = π2
15.322
= 3.14 2
= 368.56 ft2
Mencari Nilai Q
Q =AxV
= 368.56 x 5.4
= 1990.20 ft3/min
Mencari Nilai Hv
𝑣
Hv = 𝐷 𝑥(1098)2
5.4
= 15.32 𝑥(1098)2
= 3.71 x 10 -4 in
Mencari Nilai Hl
𝐾 𝑃 (𝐿+𝐿𝑒)𝑄 2
Hl = Hf + Hx = 5.2 𝐴3
(0.4)( 48.11) (36.09+150)(1990.20)2
= 5.2 (368.563 )
= 47.68 in
Mencari Nilai Hs
Hs = ∑Hl = 47.68 in
Mencari Nilai Ht
Ht = Hv + Hs
= 3.71 x 10 -4 + 47.68
16
Aswar/7100190134
= 47.68 in
4. Section DE
Mencari Keliling
P =πxd
= 3.14 x 17.13
= 53.78 ft
Mencari Luas
𝐷2
A = π2
17.132
= 3.14 2
= 460.48 ft2
Mencari Nilai Q
Q =AxV
= 460.48 x 4.8
= 2210.3 ft3/min
Mencari Nilai Hv
𝑣
Hv = 𝐷 𝑥(1098)2
4.8
= 17.13 𝑥(1098)2
= 3.27 x 10 -4 in
Mencari Nilai Hl
𝐾 𝑃 (𝐿+𝐿𝑒)𝑄 2
Hl = Hf + Hx = 5.2 𝐴3
(0.5)( 53.78) (22.97+70)(2210.30)2
= 5.2 (460.483 )
= 22.13 in
Mencari Nilai Hs
Hs = ∑Hl = 22.13 in
Mencari Nilai Ht
Ht = Hv + Hs
= 3.27 x 10 -4 + 22.13
= 22.13 in
5. Section DE’
Mencari Keliling
P =πxd
= 3.14 x 17.42
= 54.7 ft
Mencari Luas
𝐷2
A = π2
17.422
= 3.14 2
17
Aswar/7100190134
= 476.5 ft2
Mencari Nilai Q
Q =AxV
= 476.5 x 4.4
= 2096.58 ft3/min
Mencari Nilai Hv
𝑣
Hv = 𝐷 𝑥(1098)2
4.4
= 17.42 𝑥(1098)2
= 2.8 x 10 -4 in
Mencari Nilai Hl
𝐾 𝑃 (𝐿+𝐿𝑒)𝑄 2
Hl = Hf + Hx = 5.2 𝐴3
(0.4)( 54.7) (27.89+1)(2096.58)2
= 5.2 (476.503 )
= 4.44 in
Mencari Nilai Hs
Hs = ∑Hl = 4.44 in
Mencari Nilai Ht
Ht = Hv + Hs
= 2.8 x 10 -4 + 4.44
= 4.45 in
6. Section EF
Mencari Keliling
P =πxd
= 3.14 x 17.22
= 54.08 ft
Mencari Luas
𝐷2
A = π2
17.222
= 3.14 2
= 465.79 ft2
Mencari Nilai Q
Q =AxV
= 465.79 x 4.7
= 2189.2 ft3/min
Mencari Nilai Hv
𝑣
Hv = 𝐷 𝑥(1098)2
4.7
= 17.22 𝑥(1098)2
18
Aswar/7100190134
= 3.16 x 10 -4 in
Mencari Nilai Hl
𝐾 𝑃 (𝐿+𝐿𝑒)𝑄 2
Hl = Hf + Hx = 5.2 𝐴3
(0.3)( 54.08) (30.51+70)2189.20)2
= 5.2 (465.793 )
= 15.37 in
Mencari Nilai Hs
Hs = ∑Hl = 15.37 in
Mencari Nilai Ht
Ht = Hv + Hs
= 3.16 x 10 -4 + 15.37
= 15.37 in
7. Section FG
Mencari Keliling
P =πxd
= 3.14 x 18.7
= 58.72 ft
Mencari Luas
𝐷2
A = π2
18.72
= 3.14 2
= 549.06 ft2
Mencari Nilai Q
Q =AxV
= 549.06 x 4.6
= 2525.67 ft3/min
Mencari Nilai Hv
𝑣
Hv = 𝐷 𝑥(1098)2
4.6
= 18.7 𝑥(1098)2
= 3.28 x 10 -4 in
Mencari Nilai Hl
𝐾 𝑃 (𝐿+𝐿𝑒)𝑄 2
Hl = Hf + Hx = 5.2 𝐴3
(0.4)( 58.72) (42.65+1)(525.67)2
= 5.2 (549.063 )
= 6.65 in
Mencari Nilai Hs
Hs = ∑Hl = 6.65 in
Mencari Nilai Ht
Ht = Hv + Hs
19
Aswar/7100190134
= 3.28 x 10 -4 + 6.65
= 6.65 in
8. Section GH
Mencari Keliling
P =πxd
= 3.14 x 19.03
= 59.75 ft
Mencari Luas
𝐷2
A = π2
19.032
= 3.14 2
= 568.49 ft2
Mencari Nilai Q
Q =AxV
= 568.49 x 3.2
= 1819.18 ft3/min
Mencari Nilai Hv
𝑣
Hv = 𝐷 𝑥(1098)2
3.2
= 19.03 𝑥(1098)2
= 1.62 x 10 -4 in
Mencari Nilai Hl
𝐾 𝑃 (𝐿+𝐿𝑒)𝑄 2
Hl = Hf + Hx = 5.2 𝐴3
(0.4)( 59.75) (32.8+10)1819.18)2
= 5.2 (568.493 )
= 3.28 in
Mencari Nilai Hs
Hs = ∑Hl = 3.28 in
Mencari Nilai Ht
Ht = Hv + Hs
= 1.62 x 10 -4 + 3.28
= 3.28 in
9. Section HI
Mencari Keliling
P =πxd
= 3.14 x 12.14
= 38.12 ft
Mencari Luas
𝐷2
A = π2
20
Aswar/7100190134
12.142
= 3.14 2
= 231.35 ft2
Mencari Nilai Q
Q =AxV
= 231.35 x 3.8
= 879.14 ft3/min
Mencari Nilai Hv
𝑣
Hv = 𝐷 𝑥(1098)2
3.8
= 12.14 𝑥(1098)2
= 1.45 x 10 -4 in
Mencari Nilai Hl
𝐾 𝑃 (𝐿+𝐿𝑒)𝑄 2
Hl = Hf + Hx = 5.2 𝐴3
(4.4)( 38.12) (31.83+3))879.14)2
= 5.2 (231.353 )
= 70.10 in
Mencari Nilai Hs
Hs = ∑Hl = 70.10in
Mencari Nilai Ht
Ht = Hv + Hs
= 1.45 x 10 -4 + 70.10
= 70.10 in
10. Section IJ
Mencari Keliling
P =πxd
= 3.14 x 11.48
= 36.05 ft
Mencari Luas
𝐷2
A = π2
11.482
= 3.14 2
= 207.02 ft2
Mencari Nilai Q
Q =AxV
= 207.02 x 3.5
= 724.56 ft3/min
Mencari Nilai Hv
𝑣
Hv = 𝐷 𝑥(1098)2
21
Aswar/7100190134
3.5
= 11.48 𝑥(1098)2
= 1.17 x 10 -4 in
Mencari Nilai Hl
𝐾 𝑃 (𝐿+𝐿𝑒)𝑄 2
Hl = Hf + Hx = 5.2 𝐴3
(0.5)( 36.06) (31.17+15)(724.56)2
= 5.2 (207.053 )
= 8.52 in
Mencari Nilai Hs
Hs = ∑Hl = 8.52 in
Mencari Nilai Ht
Ht = Hv + Hs
= 1.17 x 10 -4 + 8.52
= 8.52 in
22
Aswar/7100190134
BAB V
PEMBAHASAN
1. Section AB
Hv = 2.18 x 10-4in
Hl = 14.18 in
Hs = 14.18 in
Ht = 14.18 in
2. Section BC
Hv = 2.05 x 10-4in
Hl = 7.4 in
Hs = 7.4 in
Ht = 7.4 in
3. Section CD
Hv = 3.41 x 10-4in
Hl = 90.84 in
Hs = 90.84 in
Ht = 90.84 in
23
Aswar/7100190134
4. Section DE
Hv = 3.2 x 10-4in
Hl = 42.23 in
Hs = 42.23 in
Ht = 42.23 in
5. Section EF
Hv = 2.48 x 10-4in
Hl = 31.3 in
Hs = 31.3 in
Ht = 31.3 in
6. Section FG
Hv = 2.89 x 10-4in
Hl = 9.63 in
Hs = 9.63 in
Ht = 9.63 in
7. Section GH
Hv = 2.48 x 10-4in
Hl = 18 in
Hs = 18 in
Ht = 18 in
8. Section HI
Hv = 1.5 x 10-4in
Hl = 5.43 in
Hs = 5.43 in
Ht = 5.43 in
9. Section IJ
Hv = 1.81 x 10-4in
H1 = 131,18 in
24
Aswar/7100190134
Hs = 131,18 in
Ht = 131,18 in
Pada Jaringan Paralel
1. Section AB
Hv = 1.96 x 10 -4 in
Hl = 8.46 in
Hs = 8.46 in
Ht = 8.46 in
2. Section BC
Hv = 1.75 x 10 -4 in
Hl = 4.67 in
Hs = 4.67 in
Ht = 4.67 in
3. Section CD
Hv = 3.71 x 10 -4 in
Hl = 47.68 in
Hs = 47.68 in
Ht = 47.68 in
4. Section DE
Hv = 3.27 x 10 -4 in
Hl = 22.13 in
Hs = 22.13 in
Ht = 22.13 in
5. Section DE’
Hv = 2.8 x 10 -4 in
Hl = 4.44 in
Hs = 4.44 in
Ht = 4.45 in
25
Aswar/7100190134
6. Section EF
Hv = 3.16 x 10 -4 in
Hl = 15.37 in
Hs = 15.37 in
Ht = 15.37 in
7. Section FG
Hv = 3.28 x 10 -4 in
Hl = 6.65 in
Hs = 6.65 in
Ht = 6.65 in
8. Section GH
Hv = 1.62 x 10 -4 in
Hl = 3.28 in
Hs = 3.28 in
Ht = 3.28 in
9. Section HI
Hv = 1.45 x 10 -4 in
Hl = 70.1 in
Hs = 70.1 in
Ht = 70.1 in
10. Section IJ
Hv = 1.17 x 10 -4 in
Hl = 8.52 in
Hs = 8.52 in
Ht = 8.52 in
26
Aswar/7100190134
5.2. Faktor Yang Mempengaruhi
Factor yang dapat mempengaruhi nya yaitu bentuk serta ukuran dari saluran
tersebut dan juga dapat dari sudut bukaan tersebut sehingga berpengaruh pada head
loss dan shock loss. Beberapa efek dari shock loss tersisa pada factor akibat
bending, akibat perubahan pada tambang(, akibat persimpangan (diverging circual
branch)
27
Aswar/7100190134
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Pada tambang bawah tanah udara yang ada sangat terbatas ditambah dengan
aktivitas penambangan yang menimbulkan debu sehingga keberadaan ventilasi
sangat dibutuhkan dalam sistem penambangan bawah tanah. Apabila tidak ada
ventilasi dalam tambang bawah tanah akan berakibat, sulitnya para pekerja bernafas
dan yang lebih buruk dapat menyebabkan kematian.
Dengan adanya ventilasi yang baik pada tambang bawah tanah maka para
pekerja akan merasa nyaman ketika mereka bekerja. Pada tambang batubara bawah
tanah (underground mine), dapat diasumsikan terjadi berbagai macam sumber
panas yang dapat meningkatkan suhu udara di area tambang bawah tanah.
Diantaranya panas dari batuan, panas dari alat yang digunakan, dan panas dari tubuh
pekerja.
6.2. Saran
28
Aswar/7100190134
DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan Ekskursi Tambang Bawah Tanah. (2021). Institut Teknologi
Nasional Yogyakarta (ITNY).
R, Yulianti. (2014). Prinsip Dasar Ventilasi Tambang. Perpustakaan Universitas
Trisakti: Jakarta, 27-32.
29
Aswar/7100190134
LAMPIRAN
LEMBAR KONSULTASI
Nama : Aswar
NIM : 7100190134
Acara :3
Hari / Tanggal : Sabtu / 7 Agustus 2021
Sesi / Jam : I / 18.30 – 19.30
Asisten : Ambar
NO Hari / Tanggal Materi Tanda Tangan Asisten
1. Rabu, 11 agustus Pitot Tube dan
Manometer U
2021
Pada Sistem
Ventilasi
Tambang
Bawah Tanah
30
Aswar/7100190134
LAPORAN PRAKTIKUM
VENTILASI TAMBANG
ACARA IV
SIMULASI SISTEM VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
MENGGUNAKAN SOFTWARE KAZEMARU
Disusun Oleh :
ASWAR
7100190134
Pelaksanaan Praktikum :
Hari / Tanggal : Senin / 09 Agustus 2021
Sesi / Jam : I / 18.30 WIB
Asisten : Andang Slamet Riyadi, S.T
ACARA IV
SIMULASI SISTEM VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
MENGGUNAKAN SOFTWARE KAZEMARU
Disusun Oleh :
ASWAR
7100190134
Aswar / 7100190134 ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur praktikan panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga praktikan dapat menyelesaikan laporan ini
dengan tepat waktu.
Dalam penyusunan ini praktikan banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak, karena itu pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
1. A.A. Inung Arie Adnyano S.T., M.T., Selaku Dosen Mata Kuliah Ventilasi
Tambang, Program Studi Teknik Pertambangan, InstitutTeknologi Nasional
Yogyakarta.
2. Andang Slamet Riyadi, S.T Selaku Asisten Praktikum Ventilasi Tambang
yang telah memberikan bimbingan dan arahan.
3. Semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah
membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.
Praktikan menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
terdapat kesalahan. Oleh karena itu, kritik serta saran yang membangun sangat
praktikan harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Praktikan
Aswar
Aswar / 7100190134 iv
DAFTAR GAMBAR
Aswar / 7100190134 v
DAFTAR LAMPIRAN
Aswar / 7100190134 vi
BAB I
PENDAHULUAN
Aswar / 7100190134 1
BAB II
LANDASAN TEORI
Aswar / 7100190134 2
hambatan ventilasi, selisih ketinggian kedua node yang ditunjukkan
dengan garis putus-putus serta compatibilitas data jaringan ventilasi
yang terdahulu, sistem ini dapat digunakan, sebisanya flow rate element
digunakan.
Aswar / 7100190134 3
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Aswar / 7100190134 4
2. Setelah memberi titik atau node, lalu menambahkan fan dengan klik Make
New Fan > Klik node yang memiliki kegunaan sebagai surface.
3. Beri road dengan klik satu persatu node sesuai alur yang ditentukan.
Aswar / 7100190134 5
4. Klik toolsbar display > Update (U) > Toolsbar Analysis (A) > Flow (F) >
Standard (A) > Start > Update.
5. Klik File > Save As > File > 3D Data Out > Create Data.
Aswar / 7100190134 6
6. Bukalah Software KViewF > Masukkan data yang sudah di simpan > OK.
7. Setelah itu akan muncul tampilan 3D dari rancangan sistem ventilasi yang
dibuat. Untuk yang berwarna merah merupakan fan, berwarna biru
merupakan surface dan hijau merupakan underground.
Aswar / 7100190134 7
3.3. Gambar Peralatan
Aswar / 7100190134 8
BAB IV
PEMBAHASAN
4.2. Aplikasi
Pengaplikasian Software Kazemaru untuk mengsimulasikan sistem jaringan
ventilasi udara yang menggunakan Nodal Potensial Method. Metode ini
menghitung pressure pada titik-titik atau nodes di dalam suatu jaringan dengan
initial value untuk pressure masing-masing nodes dan kuantitas dari masing-
masing jalur udara ditentukan sembarang dengan memasukkan input berupa
resistance sebagai karakteristik dari jalur udara, panjang dan luas jalur udara.
Kemudian pressure akan dikoreksi terus- menerus sampai mendapatkan ketelitian
yang dibutuhkan.
Aswar / 7100190134 9
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Ventilasi tambang merupakan salah satu aspek penunjang bagi peningkatan
produktivitas para pekerja tambang bawah tanah. Pada tambang bawah tanah,
sistem ventilasi diperlukan selain untuk menyediakan oksigen guna memenuhi
kebutuhan pernapasan manusia atau pekerja juga dibutuhkan untuk mendilusi gas-
gas beracun, mengurangi konsentrasi debu yang berada di dalam udara tambang
dan untuk menurunkan temperatur udara tambang sehingga memungkinkan tercipta
kondisi kerja yang aman dan nyaman.
Kazemaru merupakan software untuk permodelan ventilasi tambang bawah
tanah. Software ini dikembangkan oleh Prof. M. Inoue dari Kyushu University,
Jepang. Pengaplikasian Software Kazemaru untuk mengsimulasikan sistem
jaringan ventilasi udara yang menggunakan Nodal Potensial Method. Metode ini
menghitung pressure pada titik-titik atau nodes di dalam suatu jaringan dengan
initial value untuk pressure masing-masing nodes dan kuantitas dari masing-
masing jalur udara ditentukan sembarang dengan memasukkan input berupa
resistance sebagai karakteristik dari jalur udara, panjang dan luas jalur udara.
Kemudian pressure akan dikoreksi terus- menerus sampai mendapatkan ketelitian
yang dibutuhkan.
5.2. Saran
a) Untuk praktikan agar dapat melakukan percobaan dengan benar.
b) Praktikan harus mencatat data dan melakukan perhitungan dengan teliti.
c) Praktikan harus berhati-hati ketika menggunakan alat praktikum.
Aswar / 7100190134 10
DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen dan Asisten Ventilasi Tambang. 2020. “Buku Panduan Praktikum
Ventilasi Tambang”. Universitas Pembangunan Nasional Veteran
Yogyakarta.
Tim Asisten Ventilasi Tambang. 2021. “PowerPoint Acara 3 Praktikum Ventilasi
Tambang”. Insitut Teknologi Nasional Yogyakarta.
Aswar / 7100190134 11
LAMPIRAN
Aswar / 7100190134 12
LAMPIRAN A
TUGAS PRAKTIKUM
1. Bukalah software Kazemaru, Klik Make New Node > Setting sesuai
ketentuan yang diberikan.
2. Setelah memberi titik atau node, lalu menambahkan fan dengan klik Make
New Fan > Klik node yang memiliki kegunaan sebagai surface.
Aswar / 7100190134 13
3. Beri road dengan klik satu persatu node sesuai alur yang ditentukan.
4. Klik toolsbar display > Update (U) > Toolsbar Analysis (A) > Flow (F) >
Standard (A) > Start > Update.
Aswar / 7100190134 14
5. Klik File > Save As > File > 3D Data Out > Create Data.
6. Bukalah Software KViewF > Masukkan data yang sudah di simpan > OK.
Aswar / 7100190134 15
7. Setelah itu akan muncul tampilan 3D dari rancangan sistem ventilasi yang
dibuat. Untuk yang berwarna merah merupakan fan, berwarna biru
merupakan surface dan hijau merupakan underground.
Aswar / 7100190134 16
LAMPIRAN B
LEMBAR KONSULTASI
Nama : Aswar
NIM : 7100190134
Acara : Simulasi Sistem Ventilasi Tambang Bawah Tanah Menggunakan
Software Kazemaru
Hari / Tanggal : Senin / 09 Agustus 2021
Sesi / Jam : I / 18.30 WIB
Asisten : Andang Slamet Riyadi, S.T
Tanda Tangan
No. Hari / Tanggal Materi
Asisten
Aswar / 7100190134 17
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM VENTILASI TAMBANG
STUDI KASUS
Disusun Oleh:
ASWAR
7100190134
KELOMPOK 17
Studi Kasus
Disusun Oleh:
ASWAR
7100190134
Kelompok 17
Asisten
Zainal Abidin
NIM710017080
II
Aswar/7100190134
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya,
sehingga laporan ini dapat selesai tepat pada waktunya. Laporan ini disusun agar
dalam dunia pertambangan. Dengan telah tersusunnya laporan ini, maka saya
1. AA Inung Arie ST, M.T. selaku dosen mata kuliah Ventilasi Tambang,Program
2. Ambar Sutanti, S.T., M.T, selaku Asisten Dosen Ventilasi Tambang yang telah
kelompok 17
4. Semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah membantu
kedepan. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan memberikan ilmu
Penyusun
Aswar
III
Aswar/7100190134
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ I
IV
Aswar/7100190134
BAB V PEMBAHASAN .................................................................................... 28
LAMPIRAN ........................................................................................................ 33
Aswar/7100190134
DAFTAR GAMBAR
VI
Aswar/7100190134
DAFTAR TABEL
VII
Aswar/7100190134
BAB I
PENDAHULUAN
pergerakan udara atau aliran udara tambang termasuk parameter yang harus
dipenuhi pada ventilasi adalah kuantitas, kualitas dan arah alirannya. Tujuan utama
dari ventilasi tambang adalah menyediakan udara segar dengan kuantitas dan
kualitas yang cukup baik, kemudian mengalirkan serta membagi udara segar
tersebut ke dalam tambang sehingga tercipta kondisi kerja yang aman dan nyaman
Ventilasi udara pada tambang bawah tanah merupakan hal yang sangat penting
sehingga Sistem ventilasi tambang yang kurang baik akan dapat menyebabkan
Ventilasi yang cukup baik guna menunjang kinerja karyawan dan alat yang bekerja,
salah satu software yang sering digunakan untuk memodelkan jaringan ventilasi
kuantitas udara dan presure pada jaringan ventilasi. Berdasarkan latar belakang
Kazemaru.
Aswar/7100190134
1.2. Tujuan Pratikum
Adapun tujuan dari praktikum ini agar praktikan dapat memahami cara
peneggunaan software dari Jepang yaitu Kazemaru untuk dapat memahami teori-
Aswar/7100190134
BAB II
LANDASAN TEORI
c) Dalam melakukan kegiatan kerja keras, misalnya olah raga atau kerja di
tambang.
Atas dasar jenis kegiatan kerja yang dilakukan ini akan diperlukan juga udara
dihembuskan per satuan waktu satu menit. Laju pernafasan ini akan berlainan bagi
setiap kegiatan manusia yang berbeda, makin keras kerja yang dilakukan makin
Perlu juga dalam hal ini didefinisikan arti angka bagi atau nisbah pernafasan
suatu proses pernafasan. Pada manusia yang bekerja keras, angka bagi pernafasan
ini (respiratori quotient) sama dengan satu, yang berarti bahwa jumlah CO2 yang
Aswar/7100190134
Tabel 2.1 Kebutuhan Udara Pernafasan (Hartman,
1982)
Kegiatan Laju Udara terhirup per menit Oksigen ter Angka bagi
kerja Pernafasan dalam in3/menit (10-4 konsumsi cfm pernafasan
Per menit m3/detik) (10-5 ( respiratori
m3/detik) quotient)
Istirahat 12 – 18 300-800 (0,82-2,18) 0,01 (0,47) 0,75
Kerja 30 2800-3600 (7,64- 9,83) 0,07 (3,3) 0,9
Moderat
Kerja keras 40 6000 (16,4) 0,10 (4,7) 1,0
perpindahan udara, arah aliran, dan jumlah aliran udara. Dalam pengendalian
kualitas udara tambang baik secara kimia atau fisik, udara segar perlu dipasok dan
pengotor seperti debu, gas, panas, dan udara lembab harus dikeluarkan oleh sistem
ventilasi.
segar di tambang bawah tanah kadang-kadang lebih besar dari pada 200 cfm/orang
atau bahkan hingga 2.000 cfm/orang. Kondisi tambang bawah tanah saat ini sudah
banyak yang menyediakan aliran udara untuk sebanyak 10 – 20 ton udara segar per
artinya tidak ada satupun variabelnya yang merupakan fungsi waktu. Salah satu
tujuan dari perhitungan ventilasi tambang adalah penentuan kuantitas udara dan
Aswar/7100190134
konservasi energi menyatakan bahwa energi total di dalam suatu sistem adalah tetap,
walaupun energi tersebut dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Energi masuk sistem = energi keluar sistem Jadi didapat persamaan yang disebut
persamaan Bernouli :
Dimana :
Setiap suku dalam persamaan diatas pada dasarnya adalah energi spesifik
dalam satuan ft. lb/lb atau ft. Karena ft adalah ukuran head fluida, maka suku- suku
Aswar/7100190134
2.3. Permodelan Jaringan Ventilasi dengan Menggunakan Software Kazemaru
Software ini dikembangkan oleh Prof. M. Inoue dari Kyushu University, Jepang.
1. Pendahuluan
Kazemaru (Avwinj.exe) adalah display seperti fig dibawah. Menu barnya sebagai
berikut:
2. Penjelasan Bahasa
Road : rute aliran ventilasi biasa yang memiliki hambatan.Pada sistem ini
lingkaran rangkap.
Aswar/7100190134
U/G node : node di U/G, tekanan diperoleh dari hitungan. Ditunjukkan dengan
lingkaran tunggal.
Elemen flow rate : elemen dengan menggunakan flow rate sebagai data.
Lorong flow-rate tetap : elemen dengan menggunakan flow rate sebagai data. Tidak
ventilasi yang terdahulu, system ini dapat digunakan, sebisanya flow rate element
digunakan.
Pada fan node atau node pit mouth, dihubungkan 1 road atau lebih.
Tidak boleh membuat road 2 atau lebih pada 2 node yang sama (road tidak
bisa dibedakan.
Jumlah node < 800, nomor node < 1000, jumlah road < 1000
Jumlah fan < 50, jml pit mouth < 50, jml data posisi road < 1000
masalah.
Aswar/7100190134
Gambar 2.3 Jaringan Ventilasi
5. Menu Edit
Jika salah satu menu atau tool button dipilih, di depan menu akan ada check
mark, sedangkan tool button terlihat ditekan. Jika dipilih sekali lagi, pilihan tersebut
akan terlepaskan.
Aswar/7100190134
Gambar 2.4 Menu Edit
6. New Node
Posisi node baru di monitor ditetapkan dengan klik kiri. Bersamaan dengan
terlihatnya lingkaran node baru di monitor, dialog box akan muncul. Pada dialog
box inputkan nomor node, ketinggian, pemilihan underground / surface, dan klik
tombol OK.
Pemindahan item pada dialog box bisa dilakukan dengan menggunakan TAB
key, dengan meng-ENTER setelah menginput nilai juga akan pindah ke item
berikutnya. Cara kedua, pennekanan ENTER setelah item terakhir sama dengan
Aswar/7100190134
Gambar 2.5 New Node
7. Chn Node
1. Mengubah ketinggian,
2. Mengubah posisi
Jika titik di double click akan muncul dialog box. Yang bisa diubah hanyalah
ketinggian node saja. Sedangakan posisi node dipindahkan bukan dengan double
click, tetapi dengan drag (tarik dalam posisi ter klik kiri).
8. Del Node
Begitu node diklik 2 kali akan ditanya apakah boleh dihapus, untuk itu pilihlah
OK atau Cancel. Node yang bisa dihapus adalah node yg garis hubung roadnya 0
atau 2 (node U/G), atau node mulut lorong bergaris hubung road 0, untuk yg berikut
10
Aswar/7100190134
ini tidak bisa dihapus harena akan terjadi ketidakrasionalan data. Untuk hal ini,
b. Luas penampang, heat conductivity kedua node pada ujung road berbeda.
9. New Road
Membuat road (termasuk elemen flow-rate). Karena pada analisa biasa, data
OK. Tapi pada analisa kebakaran data tsb digunakan, jadi perlu nilai yang tepat.
Node kedua ujung road dipilih dg klik kiri. Node yg terpilih, defaultnya
berwarna merah (bisa diubah dg dialog box “color setting”). Untuk membatalkan
setelah memilih 1 node, klik kanan dan pilih “cancel” atau tekan ESC key. Cara ini
Begitu terpilih 2 node, akan muncul dialog box untuk menginput data road. Di
sini pilih apakah normal road atau fixed flow raod bisa dipilih dengan cursor ↑dan↓,
11
Aswar/7100190134
Gambar 2.8 New Road
c. Pada pengubahan posisis road, road dapat dibuat bengkok atau bayangan
sebagian.
d. Juga bisa dipasang simbul pintu angin dsbnya pada road. Titik awal dan
e. Jika node kedua ujung road yg mau diubah diklik, akan muncul “Change
location”. Posisi bengkokannya diatur dengan klik mouse. Klik kiri untuk garis
biasa, klik kanan untuk garis sembunyi. Jika node lagi satunya diklik, operasi
selesai.
12
Aswar/7100190134
11. New Fan
A. Fan dihubungkan antara 2 node yang ada. Pilih nomor node kedua ujung
B. Inputkan data pressure sesuai kelipatan dari nilai satuan air flow.
C. Jika dipilih kedua node akan muncul dialog box. Jika ketinggian kedua
D. Saat menginput pressure, dengan tombol “back” dan “next” bisa pindah ke
air flow yg diinginkan. Jika ditekan tombol “next”, fokus akan kembali ke item
input pressure. Untuk itu setelah input selesai, tekan TAB key sehingga fokus ke
1. Chn Fan
2. Del Fan
Analisa standar
13
Aswar/7100190134
Melakukan analisa air flow. Jika icon ini dipilih, akan muncul dialog box
m3/min. Saat nilai “average of air flow error of node” dibawah nilai tsb,
penghitungan selesai.
Front Display Step : Jarak waktu penunjukkan posisi kebakaran depan (min)
Fire Time Step : Jarak waktu penghitungan kebakaran (min). Umumnya 1~2.
14
Aswar/7100190134
Gas Concentration : Perubahan kadar yg diketahui yg berbeda dg front kebakaran.
Sekitar 0,001 (perubahan kadar/kadar gas sumber api) jika lebih dari ini akan
diketahui.
15
Aswar/7100190134
14. Menu (display)
box “Analysis” juga ada tombol yang berfungsi sama. Bisa juga dilakukan dengan
menekan F5 key. Entah sebab apa, ada kemungkinan angka dsbnya yang tidak perlu
tetap nampak pada monitor. Jika dilakukan “Update”, sampah seperti ini akan
hilang.
Display Angle : Tampilan diputar sebesar sudut yg diinput searah putaran jarum
jam. (NB: jika data disave pada kondisi terputar, data tersebut yg akan tersave).
Item yg ada di bawah (atas bawah road, penampilan data di atas node) disetting.
Pengesetan digit desimal dibelakang koma dari nilai 0 sd 7 (angka bulat). Jika
“bracket” diberi tanda check, data akan berada dalam tanda kurung.
Color setting : Mengeset warna. Yang dimaksud “emphasizing” adalah warna saat
memilih road, fan dll. Jika display mode Windows-nya 256 colors, tergantung
16
Aswar/7100190134
Gambar 2.13 Display Setting
Pressure loss: Tekanan yang hilang pada road akibat gaya gesek
17
Aswar/7100190134
Hazard Tingkat bahaya saat melewati road
Gas temperature: Nilai rata-rata suhu gas saat kebakaran di road (lorong)
DBT (dry-bulb temp) Suhu cembul kering: hasil analisa panas lingkungan
18
Aswar/7100190134
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1. Lokasi dan Waktu Pengamatan
Praktikum dilaksanakan online atau secara daring, pada hari sabtu tanggal 12
Agustus 2021, dan data data sudah disediakan oleh asisten dosen ventilasi tambang
1. Langkah pertama yaitu menghitung dari Head Loss, Head Velocity, dan
Head Statis.
yang di gunakan.
a. Continous Tranversing
Transerving.
berikan asisten pratikum dengan cara Make New Node > lalu atur
7. selanjutnya membuat jalurnya dengan cara Make New Road > lalu atur
sesuai ketentuan.
19
Aswar/7100190134
8. selanjutnya membuat fan dengan cara > make fan > lalu atur sesuai data
yang diberikan
9. selanjutnya adalah analysis data dengan cara Analysis > Flow > Standard
10. selanjutnya membuat tampilan 3D dari data kita dengan cara File > 3D
data Out > ok > buka Kview > open data tadi
20
Aswar/7100190134
BAB IV
HASIL PRATIKUM
21
Aswar/7100190134
b. Form Pengambilan Data Fan Dan Elevasi Node Ventilasi Tambang Bawah Tanah
22
Aswar/7100190134
Tabel 4.3. Data Elevasi Node
23
Aswar/7100190134
4.2. Hasil Pengolahan Data
24
Aswar/7100190134
25
Aswar/7100190134
1. Untuk mencari W (ft) konfersi nilai dari W (m) dengan cara
4. Lalu untuk mencari A atau luas penampang kita harus mengalikan W dan H.
atau Tinggi dan lebar yang dalam satuan feet. Contoh, A = 16.7 ft x 19.4 ft =
323.9 ft2.
5. Lalu untuk mencari Q kita harus mengalikan V yaitu kecepatan udara dengan
A yaitu luas penampang yang dalam satuan British. Contoh, Q = 4.8 ft/min x
W) + (2 x H).
26
Aswar/7100190134
11. Lalu mencari resistance dengan cara menjumlahkan Hv + Hl +Hs + Ht.
Setelah kita memasukkan semua data yang telah diberikan maka disimpulkan
bahwa semua aliran mempunya kecepatan dan debit yang sama. Hal ini dapat
dilihat saat analisis terhadapat desain ventilasi dengan data yang telah disesuaikan
berjalan, dimana nilai kecepatan ataupun debit tetap sama dan tidak ada perubahan
Ditanya : Apakah jaringan ventilasi sudah cukup baik pada section GH?
Jawab :
= 1425 + 15 %
= 1638.75 cfm
Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa jaringan ventilasi masih kurang baik
terutama di section GH yang terdapat operasi penambangan dengan 1 alat gali dan
1 alat muat karena debit udara hanya sebesar 1246.7 cfm, sedangkan dibutuhkan
27
Aswar/7100190134
BAB V
PEMBAHASAN
Dari hasil analisis bisa di simpulkan bahwa ventilasi yang memiliki debit
terkecil terdapat pada section LM dimana hanya mempunyai debit sekitar 1041.2
m3/s. Hal ini berhubungan dengan kecepatan udaranya yang hanya sebesar 3.1 m/s
dan merupakan laju udara yang paling rendah dibandingkan dengan section lainnya
sehingga hal ini mempengaruhi besar debit pada section LM. Alasan kenapa laju
udara pada section LM memiliki laju udara yang paling kecil diperkirakan
dipengaruhi oleh lokasi dari section LM dimana tekanan udara di titik L lebih
Pada perhitungan srtudy case hasil yan diperoleh adalah keterangan bahwa
kondisi ventilasi masih kurang baik dalam hal ini yaitu section GH yang merupakan
section tempat adanya kegiatan penambangan berskala ringan dengan 1 alat gali
muat dan 1 alat angkut. Peniliaian yang kurang baik ini didapatkan karena debit
udara pada section GH masih tidak menyukupi kadar udara minimum sebagai
membutuhkan udara sebesar 1638.75 cfm agar pekerjaan menjadi optimal, namun
kebutuhan udara yang tersalurkan hanya sebesar 1246.7 cfm yang masih berada di
batas minimun.
28
Aswar/7100190134
5.2. Faktor Yang Mempengaruhi
Ada beberapa factor yang mempengaruhi debit udara yaitu adalah ukuran dari
yang dibutuhkan. Lalu selanjutnya yaitu adalah kecepatan udara, kecepatan udara
mempengaruhi hasil dari debit udara yang selanjutnya akan mempengaruhi dalam
29
Aswar/7100190134
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
jalur udara yang saling berhubungan antara satu dalam rangkaian tertutup. Bukaan
sudut pada tiap-tiap regulator jaringan ventilasi sangat berpengaruh pada kecepatan
aliran dan debit udara yang mengalir di setiap section jaringan ventilasi.
mengenai bukaan katup (regulator) pada jaringan ventilasi tambang bawah tanah
Software ini dikembangkan oleh Prof. M. Inoue dari Kyushu University, Jepang.
Untuk menganalisa kebakaran, “finish time” pada menu penesetan parameter beri
nilai lebih besar dari 0, dengan kata lain, set waktu selesai simulasi dari terjadinya
kebakaran. Pada analisa kebakaran, elemen air flow digunakan sama dengan fan.
Untuk itu, jika elemen air flow ditampilkan dalam local fan tidak akan menjadi
masalah. Tetapi, saat kebakaran ventilasi berubah banyak, dan dapat terjadi
kontradiksi pada tekanan yang ditetapkan dalam elemen air flow. Jika terjadi
kebocoran angin dll pada elemen air flow, gantilah elemen air flow sama dengan
road biasa.
30
Aswar/7100190134
6.2. Saran
31
Aswar/7100190134
DAFTAR PUSTAKA
32
Aswar/7100190134
LAMPIRAN
Pembuatan Node
33
Aswar/7100190134
3. Selanjutnya Membuat Jalurnya Dengan Cara Make New Road > Lalu Atur
Sesuai Ketentuan.
Pembuatan Jalur
4. Selanjutnya Membuat Fan Dengan Cara > Make Fan > Lalu Atur Sesuai Data
Yang Diberikan
Membuat Fan
34
Aswar/7100190134
5. Selanjutnya Adalah Analysis Data Dengan Cara Analysis > Flow > Standard
> Ok > Update
Analysis Data
6. Selanjutnya Membuat Tampilan 3D Dari Data Kita Dengan Cara File > 3D
Data Out > Ok > Buka Kview > Open Data Tadi
Tampilan 3 Dimensi
35
Aswar/7100190134
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari semua pelaksanaan praktikum Ventilasi Tambang Acara I, II, III, IV dan V
dapat disimpulkan
vi
Aswar / 7100190134
3. Pada praktikum acara III yaitu “ Pitot Tube dan Manometer U pada Sistem
Ventilasi Tambang Bawah Tanah Jaringan Seri dan Paralel “
Factor yang dapat mempengaruhi nilai head loss total nya yaitu bentuk
serta ukuran dari saluran tersebut dan juga dapat dari sudut bukaan tersebut
sehingga berpengaruh pada head loss dan shock loss. Beberapa efek dari shock
loss tersisa pada factor akibat bending, akibat perubahan pada tambang(, akibat
persimpangan (diverging circual branch
4. Pada praktikum acara IV yaitu “Simulasi Sistem Tambang Bawah Tanah
Menggunakan Software Kazemaru “
Faktor yang mempengaruhi dari aliran udaranya yaitu resistance dari
setiap alirannya, temperature, panjang dan luas dari aliran tersebut , besaran
aliran udara serta heat conductifity nya.
5. Pada praktikum acara V yaitu “ Studi Kasus Ventilasi Tambang”
Factor yang dapat mempengaruhi nya yaitu bentuk serta ukuran dari
saluran tersebut dan juga dapat dari sudut bukaan tersebut sehingga
berpengaruh pada head loss dan shock loss. Ada beberapa factor yang
mempengaruhi debit udara yaitu adalah ukuran dari dimensi terowongan.
Dimensi terowongan sangat mempengaruhi dari debit udara yang dibutuhkan.
Lalu selanjutnya yaitu adalah kecepatan udara, kecepatan udara mempengaruhi
hasil dari debit udara yang selanjutnya akan mempengaruhi dalam pemilihan
fan yang akan dibutuhkan. Selain itu factor yang dapat mempengaruhi nya
yaitu bentuk serta ukuran dari saluran tersebut dan juga dapat dari sudut bukaan
tersebut sehingga berpengaruh pada head loss dan shock loss. Beberapa efek
dari shock loss tersisa pada factor akibat bending, akibat perubahan pada
tambang(, akibat persimpangan (diverging circual branch) Faktor yang
mempengaruhi hasil dari pemodelan 2d dan 3d menggunakan software
kazemaru yaitu dari aliran udaranya yaitu resistance dari setiap alirannya,
temperature, panjang dan luas dari aliran tersebut , besaran aliran udara serta
heat conductifity nya.
vii
Aswar / 7100190134
Saran
viii
Aswar / 7100190134
DAFTAR PUSTAKA
ix
Aswar / 7100190134