Anda di halaman 1dari 68

Modul Praktik Laboratorium Keperawatan Jiwa

FOTO 4X6

NAMA :

NIM :

JURUSAN :

Modul 1
PRAKTIKUM ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL:
ANSIETAS,GANGGUAN CITRA TUBUH DAN KEHILANGAN.
 3 X 170 MENIT
A. PENDAHULUAN

Asuhan dengan masalah psikososial dalam modul ini dibagi dalam 3 bagian
belajar praktikum, yaitu:
1. Kegaiatan praktik 1: praktikum asuhan keperawatan pada pasien dengan
ansietas
2. Kegiatan praktik 2 : praktikum asuhan keperawatan pada pasien dengan
gangguan citra tubuh
3. Praktikum 3: asuhan keperawatan pada pasien dengan kehilangan

Tujuan :
Diharapkan bila anda diberikan kasus fiktif anda mampu mendemonstrasikan
asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah psikososial: ansietas, gangguan
citra tubuh, dan kehilangan.
Secara khusus setelah mempelajari kegiatan praktikum 1 anda mampu
mendemonstrasikan:
1. Pengkajian pada pasien ansietas
2. Membuat analisa data berdasarkan hasil pengkajian pasien ansietas
3. Menetapkan diagnosa keperawatan pasien ansietas
4. Membuat pohon masalah pasien ansietas
5. Melakukan implementasi berdasarkan prioritas masalah pasien ansietas
6. Mendemonstrasikan tindakan keperawatan pada pasien ansietas
7. Melakukan evaluasi hasil implementasi yang telah dilakukan pada pasien
ansietas
8. Mendemontrasikan tindakan keperawatan yang telah anda lakukan dengan
prinsip SOAP/subyektif,obyektif,analisa dan planing.
Bila anda telah menyelesaikan kegiatan praktikum 2 apabila diberikan kasus fiktif
anda akan mampu mendemonstrasikan:
1. Pengkajian pada pasien gangguan citra tubuh
2. Membuat analisa data berdasarkan hasil pengkajian pasien gangguan citra
tubuh
3. Menetapkan diagnosa keperawatan pasien gangguan citra tubuh
4. Membuat pohon masalah pasien gangguan citra tubuh
5. Melakukan implementasi berdasarkan prioritas masalah pasien gangguan
citra tubuh
6. Mendemonstrasikan tindakan keperawatan pada pasien gangguan citra
tubuh
7. Melakukan evaluasi hasil implementasi yang telah dilakukan pada pasien
gangguan citra tubuh.
8. Mendokumentasikan tindakan keperawatan yang telah anda lakukan
dengan prinsip SOAP/subyektif,obyektif,analisa dan planing
Sedangkan secara khusus ketika anda menyelesaikan kegiatan praktikum 3
apabila diberikan kasus fiktif anda akan mampu mendemonstrasikan:
1. Pengkajian pada pasien kehilangan
2. Membuat analisa data berdasarkan hasil pengkajian pasien yang
mengalami kehilangan
3. Menetapkan diagnosa keperawatan pasien mengalami kehilangan
Membuat pohon masalah pasien ansietas
4. Melakukan implementasi berdasarkan prioritas masalah pasien mengalami
kehilangan
5. Mendemonstrasikan tindakan keperawatan pada pasien mengalami
kehilangan
6. Melakukan evaluasi hasil implementasi yang telah dilakukan pada pasien
mengalami kehilangan
7. Mendemontrasikan tindakan keperawatan yang telah anda lakukan dengan
prinsip SOAP/subyektif,obyektif,analisa dan planing
Selain mampu mendemonstrasikan keterampilan diatas, setelah
menyelasikan modul praktikum ini anda diharapkan mampu membuat ;
1) Membuat laporan pendahuluan/LP
2) Membuat strategi pelaksanaan/SP berdasarkan masalah utama/core
problem yang anda temukan pada kasus fiktif
Dua komponen ini perlu anda pahami karena sangat membantu anda untuk
mempraktekkan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah
psikososial ansietas, gangguan citra tubuh dan kehilangan serta
meningkatkan kemampuan anda untuk memperaktekkan komunikasi
terapeutik.
Modul praktikum ini, dilengkapi dengan format pengkajian, format
membuat LP, format membuat SP, format implementasi dan evaluasi.
Kelebihan dalam modul ini yaitu adanya latihan asuhan keperawatan dan
latihan membuat laporan pendahuluan serta membuat strategi pelaksanaan
yang terdiri dari fase orientasi, fase kerja, dan fase terminasi.
Agar kemampuan anda meningkat, lakukanlah latihan dan kerjakanlah
tugas yang ada sesuai petunjuk pada modul praktikum, pada saat
melakukan praktik asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah
psikososial anda harus berpasangan dengan teman anda.
A. Materi Pokok Praktikum
Pokok pokok materi kegiatan praktikum 1 untuk setiap program belajar
terdiri dari:
1) Membuat laporan pendahuluan dan strategi pelaksanaan sesuai
kasus fiktif
2) Contoh laporan pendahuluan dan strategi pelaksanaan
3) Praktikum pemberian asuhan keperawatan mulai dari pengkajian
sampai dengan dokumentasi keperawatan
4) Contoh contoh strategi pelaksanaan
5) Contoh dokumentasi asuhan keperawatan
6) Latihan asuhan keperawatan mulai dari pengkajian hingga
dokumentasi.
B. Aktivitas/tugas mahasiswa
1) Sebelum anda memulai mempelajari modul praktikum ini
sebaiknya anda telah menyelesaikan dan memahami kegiatan
belajar asuhan keparawatan pada pasien ansietas dengan baik.
Banyaklah berdiskusi dengan teman anda, jika dalam diskusi
dengan teman, anda masih belum memahami dengan baik,
banyaklan berdiskusi dengan teman anda. Jika dalam diskusi anda
masih belum memahami dengan baik mintalah bantuan
pembimbing untuk menjelaskan kembali, sehingga pemahaman
anda menjadi semakin baik
2) Membuat laporan pendahuluan, pahami dengan baik cara
membuat laporan pendahuluan sesuai dengan petunjuk yang ada
3) Lakukanlah pengkajian pada pasien dengan ansietas sesuai kasus
fiktif yang ada atau buatlah kasus fiktif yang sering anda temui
pada saat anda melaksanakan praktik klinik untuk mata kuliah
yang lain, atau praktik di puskesmas.
4) Buatlah analisa data dan dirumuskan masalah keperawatan sesuai
dengan kasus yang ada
5) Langkah berikutnya adalah buat pohon masalah berdasarkan
analisa data yang telah ada tetapkan dan tegakkanlah diagnosis
keperawatan utama pada kasus yang ada.
6) Berlatihlah membuat strategi pelaksanaan sesuai dengan kasus
yang anda temui dimodul praktikum ini dan latihlah kemampuan
anda dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan
strategi pelaksanaan yang anda buat.
7) Lakukan latihan pemberian asuhan keperawatan dengan teman
sesering mungkin dimulai dari pengkajian, implemnetasi dan
evaluasi tindakan keperawatan yang telah anda lakukan
8) Latihan bersama teman cara memberikan pendidikan kesehatan
pada pasien ansietas dan teknik untuk mengurangi pasien ansietas,
yaitu teknik napas dalam, dan teknik distraksi
9) Anda dapat menemui pembimbing untuk mendapatkan bimbingan
dan masukan. Jika anda telah merasa mampu untuk memberikan
asuhan keperawatan pada pasien ansietas mintalah pembimbing
anda melakukan penilaian.
C. Persyratan instruktur/pembimbing praktikum
1) Jumlah : setiap kelompok dibimbing oleh satu orang pembimbing.
Jumlah anggota kelompok maksimal 8 orang.
2) Pembimbing adalah dosen pengampu mata kuliah keperawatan
Jiwa
3) Kualifikasi pembimbing
a. Berpendidikan minimal D.III keperawatan
b. Berstatus sebagai dosen atau instruktur klinik
c. Memiliki sertifikat dosen atau instruktur klinik
d. Memiliki pengalaman kerja dibidang keperawatan jiwa
minimal 5 tahun
e. Memiliki pengetahuan yang baik dan luas tentang
keperawatan.
D. Teknis pelaksanaan bimbingan
1. Tugas pembimbing
a. Membantu mahasiswa dalam mengatasi kesulitan yang
dihadapi dalam mempelajari modul praktikum
b. Membantu mahasiswa dalam mengatasi kesulitan
mahasiswa dalam menyelesaikan tugas tugas latihan
c. Melakukan pre confrence kesiapan mahasiswa dalam
mengikuti praktikum. Ajukan beberapa pertanyaan
terhadap laporan pendahuluan yang telah mahasiswa buat,
untuk menilai sejauh mana mahasiswa memahami kasus
tersebut.
d. Mintalah mahasiswa untuk menjelaskan strategi
pelaksanaan yang akan mereka lakukan terhadap pasien
dengan masalah psikososial.
e. Mendemontrasikan pemberian asuhan keperawatan pada
pasien ansietas, mulai dari pengkajian, analisa data, cara
merumuskan masalah, cara membuat pohon masalah, cara
menentukan core problem dan prioritass diagnosis
keperawatan.
f. Mendemontrasikan strategi pelaksanaan tindakan
keperawatan pada pasien dengan masalah psikosoial:
ansietas, gangguan citra tubuh dan kehilangan.
g. Berdiskusi tentang masalah masalah yang belum dipahami
oleh mahasiswa.
E. Teknis Bimbingan
a. Bagilah jumlah mahasiswa kedalam beberapa kelompok besar.
b. Setiap kelompok terdiri dari maksimal 8 mahasiswa
c. Bagilah mahasiswa dalam kelompok kelompok kecil dan buatlah
berpasangan, sehingga dalam kelompok besar ada 4 kelompok
kecil.
d. Mintalah setiap mahasiwa untuk membuat laporan pendahuluan
sesuai dengankasus fiktif yang ada pada modul ini. Untuk
meningkatkan pemahaman mahasiswa, buatlah beberapa kasus
fiktif yang lain sesuai dengan kasus yang ada sering temui di lahan
praktik. Contoh membuat kasus dapat anda pelajari dari contoh
kasus di modul ini.
e. Selanjutnya mintalah mahasiswa untuk membuat strategi
pelaksanaan sesuai dengan kasus yang ada.
f. Periksalah setiap laporan pendahuluan dan strategi pelaksanaan
yang telah mahasiswa buat.
g. Mintalah mahasiswa untuk berpasangan sesuai yang telah
ditetapkan diawal praktikum. Langkah pertama tetapkanlah salah
satu mahasiswa menjadi perawat jiwa dan mahsiswa yang lain
menjadi pasien.
h. Mintalah mahasiswa untuk melakukan asuhan keperawatan pada
pasien dengan masalah psikososial: ansietas, gangguan citra tubuh
dan kehilangan sesuai dengan strategi pelaksanaan yang
mahasiswa telah buat.
i. Mintalah mahasiwa untuk berlatih menerapkan strategi
pelaksanaan dan nilailah kemampuan mereka. Sebelum anda
memberikan penilaian mintalah mahasiswa untuk melakukan
evaluasi diri terhadao kemampuan memberikan asuhan
keperawatan. Untuk menilai obyektitifitas penilaian mintalah
penilaian dari pasangan yang berperan sebagai perawat jiwa.
j. Selanjutnya mintalah mahasiswa anda untuk bertukar peran, yang
pada awalnya berperan sebagai perawat jiwa sekarang berperan
sebagai pasien dan yang berperan sebagai pasien sekarang
berperan sebagai perawat jiwa.
k. Lakukanlah semua ini untuk seluruh kelompok anda hingga
seluruh materi praktikum selesai.
l. Buatlah penilaian atau evaluasi terhadap kemampuan mahasiswa
sesuai dengan format yang ada pada kegiatan praktikum.
F. Tempat praktikum
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan praktikum ini adalah 6 x
170 menit, berikut ini adalah rincian alokasi waktu praktikum asuhan
keperawatan ansietas pada setiap satu kasus:

No kegiatan praktikum/aktivitas Durasi


1 Membuat laporan pendahuluan 10 menit
2 Membuat strategi pelaksanaan 10 menit
3 Membuat asuhan keperawatan 30 menit
4 Melakukan pre Confrence dan pembimbing 15 menit
mendemonstrasikan cara melakukan asuhan
keperawatan
5 Mahasiswa mendemonstrasikan kembali cara 95 menit
melakukan asuhan keperawatan dengan
berpasangan
6 melakukan post confrence, evaluasi dan 10 menit
memberikan umpan balik serta penilaian.
total 170 menit

G. Penilaian
Berikut ini adalah petunjuk penilaian praktikum. Pembimbing anda akan
memberikan penilaian sesuai dengan bobot dibawah ini.

No unsur yang nilai proporsi /persen


1 Kehadiran 10
2 Laporan pendahuluan 10
3 Strategi Pelaksanaan 10
4 Praktikum 60
5 Laporan Praktikum 10
Total 100

H. Tata Tertib Praktikum


Berikut ini adalah tata tertib pelaksanaan praktikum
1.Untuk Mahasiswa
a. Anda harus hadir 10 menit ditempat praktikum sebelum
kegiatan praktikum berlangsung
b. Menggunakan jas praktikum yang telah ditetapkan
dilengkapi dengan papan nama
c. Diwajibkan menggunakan sepatu. Bila pembimbing
anda menginginkan melepas sepatu ketika memasuki
ruang praktikum, maka anda wajib mematuhinya.
d. Pada saat praktikum berlangsung anda dilarang
mempergunakan alat komunikasi apapun sampai
kegiatan praktikum selesai.
e. Anda harus menyiapkan alat tulis sendiri karena
pembimbing tidak mempersiapkannya
f. Semua kelengkapan untuk praktikum harus anda
siapkan seperti format laporan pendahuluan,format
strategi pelaksanaan dan format asuhan keperawatan
serta lembar evaluasi.
g. Selama kegiatan praktikum berlangsung anda diberikan
kesempatan untuk kekamar kecil sebelum kegiatan
berlangsung dan tidak diperbolehkan makan dan minum
ketika kegiatan praktikum sedang berlangsung.

2.Untuk pembimbing
a. Anda harus hadir 10 menit ditempat praktikum
sebelum kegiatan perpraktikum berlangsung
b. Menggunakan jas praktikum yang telah ditetapkan
dilengkapi dengan papan nama.
c. Pada saat praktikum berlangsung anda dilarang
mempergunakan alat komunikasi apapun sampai
kegiatan praktikum selesai.
d. Memberikan penilaian sesuai format yang ada dan
menyerahkannnya kepada koordinator mata ajar.
e. Selama kegiatan praktikum berlangsung anda tidak
diperkenankan untuk melakukan kegiatan lain yang
dapat mengganggu kegiatan praktikum.
I. Laporan Praktikum
Laporan praktikum dikumpulkan segera setelah anda selesai melakukan
praktikum. Berikut ini adalah syarat yang harus anda penuhi ketika
mengumpulkan laporan praktikum.
a) Laporan praktikum terdiri dari laporan pendahuluan, strategi
pelaksanaan, laporan asuhan keperawatan (pengkajian,
perencanaan, implementasi, intervensi, dan dokumentasi) harus
ditulis tangan, tidak boleh diketik. Menggunakan kertas double
folio bergaris.
b) Tulis harus mudah dibaca oleh tutor/pembimbing. Gunakanlah
tinta warna hitam untuk menuliskan laporan hasil praktikum
c) Seluruh laporan dijadikan satu dengan menggunakan map
snelhecter warnah coklat, dan didepan map ditulis nama dan
nomor mahasiswa anda.
Praktikum 1

PRAKTIKUM ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL: ANSIETAS

 1 X 170 MENIT

A. Landasan teori asuhan keperawatan pada pasien ansietas


Definisi dari kecemasan menurut stuart dan Laraia (2005) yang
mengatakan bahwa kecemasan memiliki nilai yang positif, karena dengan
ansietas maka aspek positif, karena dengan ansietas maka aspek positif
individu berkembang karena adanya sikap konfrontasi/pertentangan,
antisipasi yang tinggi, penggunaan pengetahuan serta sikap terhadap
pengalaman untuk dapat mengatasi kecemasan, tetapi apabila kondisi
kecemasan tidak ditangani dengan segera, maka akan dapat menganggu
kehidupan seseorang. Coba anda diskusikan dengan teman anda tanda dan
gejala dari ansietas.
1. Tanda dan gejala
Respon fisik
a. Sering menarik napas panjang dan bernafas pendek
b. Nadi dan tekanan darah naik
c. Mulut kering
d. Anoreksia
e. Diare/konstipasi
f. Gelisah
g. Berkeringat
h. Tremor
i. Sakit kepala
j. Sulit tidur
Respon kognitif
a. Lapang persepsi menyempit
b. Tidak mampu menerima informasi dari luar
c. Berfokus pada apa yang menjadi perhatian
Respons perilaku dan emosi
a. Gerakan meremas tangan
b. Bicara berlebihan dan cepat
c. Perasaan tidak aman dan menangis.

Demonstrasikan dan kerjakanlah bersama teman anda kasus fiktif 1,


kemudian lakukanlah dan kerjakanlah langkah-langkah praktikum berikut
ini, bermain peran untuk dapat mempraktekkan kasus fiktif ini dengan
teman anda. Tentu anda sudah memahami bagaimana aturan bermain
peran? Jika belum baca kembali aktifitas mahasiswa seperti yang ada
dihalaman sebelumnya.

Latihan 1 (Vignette, tugas dan keterampilan yang diharapkan)


Ny. Y post operasi hysterektomi tgl 10 April 2017. Tanggal 25 april 2017
Ny.Y kontrol ke poliklinik RS dengan nomor medical record 13.09.5478.
hasil pengkajian didapatkan data Ny.Y mengatakan khawatir bahwa
setelah operasi takut suaminya kawin lagi. Sejak selesai operasi pasien
mengeluh jantung berdebar-debar, susah tidur, mulut kering, gelisah,
tangan berkeringat dingin, fokus perhatian hanya pada bagaimana mampu
berperan sebgai seorang istri yang baik. Pasien tidak mampu menerima
banyak informasi dari orang lain dan tidak mampu mengambil keputusan
dengan baik dan lebih banyak bergantung kepada suami dalam
pengambilan keputusan.
Hasil observasi: ekspresi wajah terlihat tegang, rentang perhatian
menyempit, perubahan tanda-tanda vital (nadi dan tekanan darah naik),
tampak sering nafas pendek, sering kaget, perhatian menurun, sering
meremas-remas tangan, dan tampak bicara banyak dan lebih cepat.

Petunjuk latihan
1. Buatlah laporan pendahuluan kasus diatas
2. Buatlah strategi pelaksanaan untuk kasus diatas
3. Lakukanlah pengkajian untuk masalah psikososial sesuai
format yang ada
4. Lakukanlah analisis data dan masalah keperawatan
5. Buatlah pohon masalah
6. Tetapkanlah tindakan keperawatan
7. Lakukanlah evaluasi keperawatan.
8. Lakukanlah dokumentasi keperawatan
9. Lakukanlah latihan strategi pelaksanaan sesuai kasus diatas
atau sesuai kasus yang sering anda temui di klinik.
Petunjuk evaluasi latihan
1. Membuat laporan pendahuluan
Langkah pertama sebelum anda melakukan praktikum, anda
harus membuat laporan sesuai dengan kasus fiktif diatas,
seperti format dibawah ini, petunjuk membuat laporan
pendahuluan.
a. Tuliskanlah keluhan utama pasien
b. Lengkapilah dan buatlah proses terjadinya masalah
yang terdiri dari faktor predisposisi dan faktor
presipitasi dari kasus tersebut.
Bila anda mendapatkan kasulitan dalam membuat
laporan pendahuluan, pelajarilah kembali modul
asuhan keperawatan pada pasien dengan ansietas.
Contoh laporan pendahuluan

Keluhan Utama
DS : pasien mengatakan khawatir bahwa setelah operasi. Mengeluh
jantung berdebar-debar
DO: ekspresi wajah terlihat tegang, rentang perhatian menyempit,
perubahan tanda-tanda vital (nadi dan tekana darah naik), tampak
sering nafas pendek, mudah kaget, meremas-remas tangan dan
nampak bicara banyak dan lebih cepat. Mulut kering, gelisah,
tangan berkeringat dingin, fokus perhatian hanya pada setelah
operasi, rangsang luar tidak mampu diterima, lapang persepsi
menyempit.
Proses Terjadinya Masalah
menurut Stuart dan Laraia (2013) terdapat beberapa teori yang dapat
menjelaskan terjadinya ansietas, diantaranya:
a. Fase Biologis
otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepine, yang
membantu mengatur ansietas. Penghambat GABA juga berperan
utama dalam mekanisme biologis timbulnya ansietas sebagaimana
halnya dengan endorfin. Pasien post operasi katarak dan jantung
berdebar-debar.
b. Faktor Psikologis
pandangan psikoanalitik. Ansietas adalah konflik emosional yang
terjadi antara 2 elemen kepribadian id dan superego. Id mewakili
dorongan insting yang impuls primitif, sedangkan superego
mencerminkan hati nurani seseorang yang dikendalikan oleh
norma-norma budaya seseorang. Ego berfungsi menengahi
tuntutan dari dua elemen yang bertentangan dan fungsi ansietas
adalah mengingatkan ego bahwa akan bahaya
c. Pandangan interpersonal
ansietas timbul dari perasaan takut terhadap penerimaan dan
penolakan interpersonal. Post operasi katarak, trauma operasi, takut
akan perpisahan dan kehilangan dari lingkungan maupun orang
yang bararti Bagi pasien.
d. Pandangan perilaku
ansietas merupakan produk frustasi yaitu segala sesuatu yang
mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
e. Sosial budaya
Ansietas merupakan hal yang biasa ditemui dalam keluarga, faktor
ekonomi, latar belakang, pendidikan berpengaruh terhadap
terjadinya ansietas.

Faktor presipitasi
faktor presipitasi ansietas dibedakan menjadi 2 bagian yaitu:

1. Ancaman terhadap integritas seseorang seperti ketidakmampuan


atau penurunan fungsi biologis akibat sakit sehingga mengganggu
individu untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari yaitu post
operasi katarak.
2. Ancaman terhadap sistem diri seseorang. Ancaman ini akan
menimbulkan gangguan terhadap identitas diri, harga diri, dan
funsi sosial individu.

2. Pengkajian
Lakukanlah pengkajian dengan menggunakan kasus fiktif diatas. Perlu saya
ingatkan kembali bahwa satu teman anda berperan sebagai perawat satu
orang berperan sebagai pasien. Format pangkajian terlampir
3. Analisa data
B. Langkah selanjutnya setelah data terkumpul adalah melakukan analisa
data dan merumuskan masalah. Ingat kembali bagaimana cara anda
melakukan dan menetapkan analisis data dan merumuskan masalah.
Berikut ini adalah contoh analisa data dan rumusan masalah berdasarkan
kasus fiktif 1.
C.
D. Contoh analisis data dan masalah

No Data Masalah

1 Subyektif : Khawatir tidak dapat Ansietas


berperan sebagai seorang istri
yang baik. Mengeluh jantung
berdebar-debar susah tidur.
Gelisah keringat dingin, fokus
perhatian menyempit. Tidak
mampu memfokuskan fikiran.
Objektif : Ekspresi wajah terlihat
tegang perhatian menyempit,
perubahan tanda-tanda vital (nadi
dan tekanan darah naik), tampak
sering nafas pendek, mengeluh
tidak bisa tidur, meremas-remas
tangan dan tampak bicara banyak
dan lebih cepat.

4. Membuat pohon masalah


Setelah anda berhasil mengelompokkan data dan menentukan masalah.
Langkah berikutnya adalah membuat pohon masalah. Untuk dapat
membuat pohon masalah kemudian tentukanlah masalah utama pada kasus
anda dan tegakanlah masalah keperawatan kemudian lengkapi data yang
harus dikaji pada kasus tersebut.
Untuk meningkatkan kemampuan anda dalam menegakkan diagnosa
keperawatan, mari kita putar kembali ingatan tentang cara membuat pohon
masalah dengan memperhatikan kembali contoh di bawah ini.

Pohon masalah

Harga Diri rendah situasional

EFEK

Ansietas

MASALAH UTAMA

Operasi hysterektomi

CAUSA

5. Menegakkan diagnosis keperawatan


Setelah anda dapat membuat pohon masalah. Tegakkanlah diagnosis
keperawatan. Berikut ini adalah langkah-langkah menegakkan diagnosa
keperawatan.
a. Menyimpulkan masalah utama yaitu masalah yang sedang dialami
pasien saat ini yang mengganggu kehidupan pasien.
b. Tentukan penyabab masalah utama.
c. Menentukan akibat dari masalah utama.
d. Buatlah daftar masalah yang lain.
6. Tindakan keperawatan generalis pada pasien
Langkah selanjutnya setelah anda mampu menegakkan masalah utama
pasien anda harus menuliskan rencana tindakan keperawatan sesuai
dengan masalah pasien. Anda dapat memepelajari kembali kegiatan belajar
asuhan keperawatan pada pasien ansietas. Buatlah rencana asuhan
keperawatan sesuai dengan format yang ada pada lampiran modul ini.
a. Tujuan :
1. Pasien mampu mengenal ansietas
2. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi dan
distraksi
3. Pasien mampu memperagakan dan menggunakan tehnik relaksasi
untuk mengatasi ansietas.
b. Tindakan keperawatan
1. Mendiskusikan ansietas: penyebab, proses, terjadi, tanda dan
gejalah, serta akibat yang ditimbulakan karena ansietas.
2. Melatih tehnik relaksasi fisik, pengendalian pikiran dan emosi.
c. Strategi pelaksanaan pertemuan 1 pengkajian ansietas dan latihan
relaksasi:
1. Bina hubungan saling percaya
a. Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri, panggil
pasien sesuai nama panggilan yang disukai.
b. Menjelaskan tujuan interaksi: melatih pengendalian ansietas
agar proses penyembuhan lebuh cepat.
2. Membuat kontrak (inform consent) dua kali pertemuan latihan
pengendalian ansietas.
3. Bantu pasien mengenal ansietas
a. Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan
perasaannya.
b. Bantu pasien mengenal penyebab ansietas.
c. Bantu klien menyadari perilaku akibat ansietas.
4. Latih teknik relaksasi
a. Tarik napas dalam
b. Distraksi
5. Pertahankan rasa percaya pasien.
a. Mengucapkan salam dan memberi motivasi
b. Asesment ulang ansietas dan kemampuan melakukan teknik
relaksasi.
c. Membuat kontral ulang: latihan pengendalian ansietas.

Berikut ini adalah contoh latihan tindakan keperawatan pada pasien


ansietas menggunakan strategi pelaksanaan tindakan keperawatan
pada pasien dengan ansietas.

Untuk meningkatkan keterampilan anda dalam memberikan asuhan


keperawatan pada pasien dengan ansietas, lakukanlah latihan strategi
pelaksanaan dibawah ini dengan teman anda. Saat ini anda berperan
sebagai seorang perawat jiwa dan teman anda berperan sebagai pasien
dengan ansietas. Jika anda sudah merasa mampu melakukan peran
tersebut, maka bertukar peranlah dengan teman anda.
Pertemuan 1
Kondisi pasien
DS:
Pasien mengatakan khawatir bahwa setelah operasi takut tidak mampu
berperan sebagai seorang istri dengan baik. Pasien mengeluh jantung
berdebar-debar, susah tidur.
DO:
ekspresi wajah terlihat tegang, rentang perhatian menyempit, perubahan
tanda-tanda vital (nadi dan tekanan darah naik), tampak sering nafas
pendek, mudah kaget, meremas-remas tangan dan tampak bicara banyak
dan lebih cepat. Mulut, kering, gelisah, tangan berkeringat dingin, fokus
perhatian hanya pada setelah operasi, rangsang luar tidak mampu diterima,
dan lapangan persepsi menyempit.
Diagnosa keperawatan : ansietas
Tujuan Keperawatan : setelah diajarkan teknik napas dalam, ansietas
pasien menurun.

Pertemuan 1
Fase Orientasi
Selamat pagi bu ! saya suster Nurhalimah, saya senang dipanggil suster
Nur, saya parawat diruangan ini yang akan memeriksa ibu. Siapa nama
ibu? Ibu senang dipanggil siapa? Coba ibu ceritakan apa yang ibu alami
saya akan mendengarkan dengan baik bu, “oh jadi itu yang ibu rasakan
sekarang saya akan memeriksa ibu dulu yah. Oh ya tekanan darah ibu
cukup tinggi ya 145/90 mmhg dan nadi ibu 90x/menit. Ibu juga terlihat
tegang, sering menarik napas panjang, mudah kaget ya bu, ibu juga sering
meremas-remas tangan saya liat ya bu. Hasil evaluasi terlihat ibu sangat
mendominasi percakapan dan bicara dengan suara agak keras dan cepat.
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah saya lakukan ibu mengalami
kecemasan atau ansietas “ nah sekarang bagaimana kalau kita bercakap-
cakap tentang keluhan ibu? Dimana kita akan bercakap-cakap? Bagaimana
kalau 20 menit? “ kita akan bercakap-cakap tentang keluhan ibu? Dimana
kita akan bercakap-cakap? Bagaimana kalau disini saja? Berapa lama kita
akan bercakap-cakap tentang kecemasan yang ibu alami setelah operasi ya
bu. Tujuannya agar ibu lebih tenang dan dapat melakukan cara untuk
mengurangi kecemasan ibu.

Fase kerja
Apa yang biasa ibu lakukan ketika cemas? Bagus sekali ibu berdoa apakah
dengan berdoa ibu menjadi lebih tenang? Oh bagus ibu bisa lakukan itu
setiap ibu mengalami cemas. Selain berdoa ada beberapa cara lagi untuk
mengatasi cemas yaitu cara fisik, social serta psikologis. Kali ini saya
akan ajarkanibu secara fisik yaitu tarik nafas dalam-dalam melalui hidung,
seperti saya, sekarang ibu coba lakukan, bagus sekali ibu. Ibu
melakukannya dengan baikibu dapat lakukan ini tiga sampai lima kali
sekali bila cemas muncul.

Fase Terminasi
“ bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap. Lebih tenang bagus
Ibu coba sekarang ibu jelaskan kembali pada saya tanda-tanda jika ibu
cemas, apa yang dapat dilakukan ketika cemas, bagus ibu sudah paham.
Karena kita sudah 20 menit bercakap-cakap saya harus kepasien lain ya bu
selamat siang”.

Kontrak yang akan datang


Satu minggu lagi ibu harus kontrol kepoliklinik lagi ya bu? Pada saat itu,
kita akan belajar latihan yang kedua yakni relaksasi otot progresif dengan
cara mengendorkan dan mengencangkan seluruh otot-otot ibu agar tetap
relaks dan nyaman. Bagaimana kita bertemu pada saat poliklinik ini buka
yaitu jam 08.00 s/d 14.00, diruangan ini? Jangan lupa untuk latihan napas
dalam ya bu dan untuk mengingatkan ibu untuk latihan akan saya buatkan
jadwal pada kertas ini ya bu. Baik ibu saya harus merawat pasien yang lain
selamat siang.

Buatlah strategi pelaksanaan tindakan keperawatan pada pasien dengan


ansietas pertemuan ke 2
Fase Orientasi
“ selamat pagi bu! Masih ingat dengan saya ya bu? Coba ibu ceritakan apa yang
ibu alami sejak kita terakhir ketemu satu minggu yang lalu? Sudah ibu
praktekkan apa yang kita pelajari? Bagus sekali bu, dengan tehnik tersebut
ansietas ibu berkurang? Oh ternyata benar ya bu dengan tarik napas panjang
cemas ibu berkurang? Sekarang apa yang ibu rasakan? Baik saya akan
memeriksa ibu dulu yah. Oh ya tekanan darah ibu cukup bagus 120/70 mmhg
dan nadi ibu 78x/menit. Ibu juga terlihat santai dan relaks. Ibu mampu menjadi
pendengar yang baik.” Nah sekarang bagaimana kalau kita bercakap-cakap
latihan yang kedua yaitu teknik distraksi 5 jari yah bu : dimana kita akan
bercakap-cakap? Bagaimana kalau disini saja? Berapa lama kita akan bercakap-
cakap? Bagaimana kalau 20 menit?. Tujuannya agar ibu lebih tenang dan dapat
melakukan cara mengurangi kecemasan ibu.
Fase Kerja

Sekarang ibu duduk yang relaks ya dan santai sekarang tarik nafas pelan – pelan
dari hidung dan keluarkan dari mulut tarik beberapa kali pelan ya ibu nah
sekarang coba ibu katupkan jari dengan kelingking dan bayangkan kondisi ibu
dalam keadaan sehat ya bu kemudian kedua ibu jari dengan jari manis bayangkan
ibu berada di tengah – tengah orang yang sangat ibu sayangi dan cintai lanjutkan
bu bayangkan ketika ibu berada di suasana atau tempat yang sangat nyaman
ditengah orang - orang yang sangat ibu cintai dan terakhir bayangkan ibu merasa
nyaman dan bagus sekali ibu apakah menjadi lebih nyaman dan lebih tenang ? oh
bagus ibu bias lakukan itu setiap ibu mengalami cemas. Sudah ada beberapa cara
ya bu yaitu cara spiritual dengan berdoa, cara fisik dengan tarik nafas dalam dan
psikologis dengan distraksi tadi ya bu bagus sekali bu. Ibu melakukannya dengan
baik. Ibu dapat lakukan ini tiga sampai lima kali sekali bila cemas muncul. “

Fase Terminasi
“ Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap – cakap. Lebih tenang bagus bu
coba sekarang ibu jelaskan kembali pada saya tanda – tanda jika ibu cemas apa
yang dapat dilakukan ketika cemas “ bagus ibu sudah paham. Karena kita sudah
20 menit bercakap – cakap saya harus ke pasien lain ya bu selamat siang “

Kontrak Yang Akan Datang


Satu minggu lagi ibu harus control ke poliklinik lagi ya bu ? Pada saat itu, kita
akan belajar latihan yang kedua yakni relaksasi otot progressif dengan cara
mengendurkan dan mengencangkan seluruh otot – otot ibu agar tetap relaks dan
nyaman. Bagaimana kita bertemu pada saat poliklinik ini buka yaitu jam 08.00
s/d 14.00, di ruangan ini ?jangan lupa untuk latihan nafas dalam ya bu dan untuk
mengingatkan ibu untuk latihan akan saya buatkan jadwal pada kertas ini ya bu.
Baik ibu saya harus merawat pasien yang lain selamat siang.

Strategi Pelaksanaan pertemuan ke 3 Pasien:


Evaluasi ansietas, manfaat teknik relaksasi dan Iatihan hipnotis diri sendiri
Pertemuan ke 3. Latihan hipnotis diri sendiri (lima jari) dan kegiatan
Fase Orientasi

“ Selamat pagi Pak, Bagaimana perasaannya hari ini ? Apakah pikiran


takut akan oparasinya masih muncul ? Apakah bapak sudah melakukan teknik
tarik napas dalamnya sudah diajarkan lakukan? membaca buku, ngobrol,
mengajinya sudah dilakukan ? Bagaimana hasilnya ? Baiklah Pak, sesuai dengan
janji kita kemarin siang ini saya akan mengajarkan tehnik 5 jari. Cara ini juga
dapat dilakukan untuk mengatasi kecemasan bapak. Berapa lama kita diskusi pak
? Tempatnya dimana pak‘?
Fase Kerja

Kita mulai ya pak seperti namanya maka latihan ini menggunakan 5 jari
bapak. Ada 4 ingatan yang menyenangkan yang akan bapak bayangakan saat
bapak menyatukan ibu jari dan jari telunjuk ibu jari jari tengah. ibu jari dan jari
manis, terukhir ibu jari dengan jari kelingking (perawat mcmperagakan cara
menyatukan ibu jari). Ketika melakukan latihan ini bapak diminta untuk
memejamkan mata dan tarik napas dalam scperti yang telahkita pelajari. Kita
mulai sekarang yah pak...tarik napas dalam pak. hirup udara dari mulutya pak
yang dalam dan kcluarkan dari hidung perlahan - lahan relaks ya pak lakukan
tiga kaliya pak sekarang satukan lbu jari dan telunjuk bayangkan saat-saat bapak
bersama keluargabapak, bersama anak-anak, istri,orang tua dan keluarga besar.
bayangkan ya pak saat indah bersama mereka saatadanyatawadan canda dengan
penuh keakraban. tawa dan ceria. nah sekarang satukan ibujari denganjari tengah
baoak ketika bapak mendapatkan pujian dari keluarga karena bapak
bisamempersatukun keluarga besar dalam suatu suana yang sangat
menyenangkan bapakmendapatkan pujian atas prestasi yang bapak raih relaks ya
pak... bagus pak kemudiansatukan lbu jari dengan jari manis bapak bayangkan
saat bapak sedang melakukan aktivitasyang bapak sukai bersama keluarga besar
bermain sepak bola....Bagus sekali pak...Nahterakhir satukan ibu jari bapak
dengan jari kelingking. bayangkan saat bapak berada ditempat yang bapak
sukai.....bayangkan situasi di sekelilingnya yang menyegarkan,
indahnyapemandangan sekitar....Nah pak, selesai sekarang buka mata
bapak...bagaimana perasaanbapak. Pak, selain tiga kegiatan yang sudah kita
diskusikan, ada kegiatan yang juga bisamembuat bapak tenang yaitu melalui
kegiatan spiritual. Bapak bisa tetap melelakukan aktifitasseperti sholat dan
berdoa (jika pasien beragama Islam). Saat bapak berdoa bapak mintakekuatan
dari Allah SWT semoga bapak bisa mengatasi perasaan khawatir bapak, bapak
bisadiberikan ketenangan.

Fase Terminasi
Bagaiamana perasaan bapak setelah kita diskusi ? Coba bapak sebutkan
lagi 2 cara yang bisabapak lakukan untuk mengalasi kekhawatiran bapak... nah
Pak, setelah ini bapak bisa tetap melelakukan latihan 5 jari ini, berapa kali dalam
sehari akan bapak latih? Bagaimana kalau5 kali? Jam berapa saja bapak latihan?
Nah, jangan lupa setiap bapak berdoa sesudah sholatbapak meminta kekuatan
dari Allah agar bapak diberikan kekuatan untuk mengatasi kecamasanbapak.
Bagaimana jika besok pagi kita diskusi lagi untuk melihat bagaimana hasil
darilatihan bapak untuk mengatasi perasaan cemas bapak. Bagaimana jika pukul
l0.00 WIB ?Baik Pak. saya pamit... Selamat Siang.

Intervensi Generalis pada Keluarga


1. Tujuan :
a. Keluarga mampu mengenal masalah ansietas pada anggota keluarganya.
b. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami ansietas.
c. Keluarga mampu memfollow up anggota keiuarga yang mengalami ansietas.
2. Tindakan keperawatan pada keluarga
a. Mendiskusikan kondisi pasien: ansietas, penyebab, proses terjadi, tanda dan
gejalah, akibat
b. Melatih keluarga merawat ansietas pasien
c. Melatih keluarga melakukan follow up

Pertemuan 1 Keluarga: Penjelasan kondisi pasien dan cara merawat:


1. Bina hubungan saling percaya
a. Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri.
b. Menjelaskan tujuan interaksi: menjelaskan ansietas pasien dan cara merawat
agar proses penyembuhan lebih cepat.

2. Membuat kontrak (Inform consent) dua kali pertemuan latihan cara merawat
ansietas pasien
a. Bantu keluarga mengenal ansietas:
b. Menjelaskan ansietas, penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala, serta
akibatnya.
c. Menjelaskan cara merawat ansietas pasien: tidak menambah masalah (stres)
dengan sikap positif, memotivasi cara relaksasi yg telah dilatih perawat pada
pasien.
d. Sertakan keluarga saat melatih teknik relaksasi pada pasien dan minta
untukmemotivasi pasien melakukannya

Strategi Pelaksanaan Peremuan 1 Keluarga: Penjelasan kondisi pasien dan


cara merawat:
1. Bina hubungan saling percaya
a. Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri.
b. Menjelaskan tujuan interaksi: menjelaskan ansietas pasien dan cara merawat
agar proses penyembuhan Iebih cepat.

2. Membuat kontrak (inform consent) dua kali pertemuan Iatihan cara merawat
ansietas pasien:
a. Bantu keluarga mengenal ansietas:
1) Menjelaskan ansietas, penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala, serta
akibatnya
2) Menjelaskan cara merawat ansietas pasien: tidak menambah masalah
(stress) dengan sikap positif , memotivasi cara refaksasi yang telan
dilatih perawat pada pasien
3) Sertakan keluarga saat melatih teknik relaksasi pada pasien dan minta
untuk memotivasi pasien melakukannya

Fase Orientasi
Selamat siang Pak, perkenalkan nama saya Nurhalimah, Bapak boleh
panggil sayasuster Nur, saya perawat yang merawat putri bapak Nona Nanik dan
hari ini sayaberdinas di ruang ini, dari pukul 20:00 sampai pukul 21.00 WIB.
Bapak keluarga Nn. N, nama Bapak siapa? , senang di dipanggil apa?. Baiklah
Pak,bagaimana jika kita bercakap-cakap tentang ansietas yang Putri bapak rasakan
dancara merawatnya agar proses penyembuhannya lebih cepat. Berapa lama
kitadiskusi, 20 menit, tempatnya disini saja Pak? Baiklah Pak kalau disini.

Fase Kerja
Apakah Bapak sudah tau apa itu ansietas? baik kalau begitu akan saya
jelaskan apa itu ansietas. Ansietas adalah perasaan was-was, kuatir atau tidak
nyamanseakan-akan terjadi suatu ancaman. Dapat dimengerti Pak? Bagus pak,
baik kalau begitu akan saya lanjutkan dengan tanda dan gejalanya. Tanda dan
gejalanya adayang disebut respon fisik yaitu yang mempengaruhi fisik seperti :

a. Sering napas ; pendek,


b. Nadi dan tekanan darah naik,
c. Mulut kering,
d. Enureksia yaitu kehilangan nafsu makan,
e. Diare/konstipasi,
f. Gelisah,
g. Berkeringat,
h. Tremor atau gemetar,
i. Sakit kepala dan
j. Sulit tidur,

Kemudian respon kognitif mernpengaruhi pikiran seperti lapang resepsi


menyempit tidak mampu menerima informasi dari Iuar dan berfokus pada apa
yang menjadi perhatiannya. Dan terakhir ada respon perflaku dan emosiyaitu :
gerakan meremas tangan, bicara berlebihan dan cepat, perasaan tidak aman dan
menangis.
Sampai sini jelas ya pak ada yang ingin bapak tanyakan terkait penjelasan
yang telah saya uraikan tadi pak? wah hebat Bapak Iangsung mengerti sekali saya
jelaskan. Nah setelah Bapak tau apa itu ansietas, tanda dan gejalanya Bapak
harusmengetahui bagaimana cara merawatnya agar proses penyembuhan Iebih
cepat. Jangan sampai menambah masalahbaru . Bapak diharapkan mampu
bersikap positif, mari paksaya ajarkancara melakukan relaksasi agar nanti Bapak
dapat memotivasi keluarga Bapak untuk melakukannya. Relaksasi ada dua yaitu :
tarik napas dalam dan pengalihan situasi.
Sekarang Bapak lihat caranya akan saya Iangsung ajarkan kepada putri
Bapak. Saya akan mengajakan cara tarik napas dalam dan pengalihan situasi
sarnbil disaksikan saudara agar nanti Bapak bisa membantu putrinya Silahkan
duduk atau tiduran dengan posisi yang Mba anggap palingnyaman, setelah itu
dalam hitungan5 ibu hirup napas dari hidung sampai udara mengisi penuh rongga
dada, lalu tahan dalam hitungan lima, setelah itu dalam hitungan lima ibu
keluarkan udara melaluimulut secara perlanan, wah bagus sekali ibu dapat
melakukannya dengan benar.
Cara ke-2 Mba pengalihan situasi : baca buku, nonton TV, mendengarkan
radio,mengaji, membaca surat-surat pendek atau membaca wind, ngobrol dengan
temansekamar atau keluarga, jadi Bapak harus sering mengajak Mbnya ngobrol,
sehingga kekhawatiran cepat hilang.

Fase Terminasi
Bagaimana perasaan Bapak setelah diskusi ini ? Dapat Bapak memahami
apa – apayang sudah saya jelaskan dan ajarkan, bagus kalau begitu Bapak
motivasi putri bapak untuk melakukan napas tiap dua jam dan alihkan situasinya
denganmengajak ngobrol atau yang lainnya yang sudah saya jelaskan tadi. Karena
sudah20 menit kita berdiskusi cukup dulu ya Pak. Tapi nanti pukul 16.00 saya
akan kembali untuk mengajarkan teknik 5 jari dan bagaimana cara merujuk jika
nanti dirumah kondisinya tidak membaik, tempatnya disini lagi yah Pak, Mba.
Selamat siang Pak.

Strategi Pelaksanaan keluarga:


1. Evaluasi peran keluarga merawat pasien cara merawat dan follow up
2. Pertahankan rasa percaya keluarga dengan mengucapkan salam,
menanyakanperan keluarga merawat pasien & kondisi pasien
3. Membuat kontrak ulang latihan Ianjutan cara merawat dan follow up
4. Menyertakan keluarga saat melatih pasien hipnotis diri sendiri (lima jari) dan
kegiatan spiritual
5. Diskusikan dengan keluarga cara perawatan di rumah, follow up dan kondisi
pasienyang perlu dirujuk (lapang persepsi menyempit, tidak mampu
menerima informasi,gelisah, tidak dapat tidur) dan cara merujuk pasien.

Tugas Mandiri
1. Buatlah strategi pelaksanaan pada pertemuan ke dua yaitu mengajarkan
teknik relaksasi otot progresif, ketiga atau keempat pada kasus fiktif diatas,
atau lakukanlah dan buatlah strategi pelaksanaan pada kasus fiktif lain yang
sering anda temui pada saat anda melaksanakan praktik klinik.
2. Buatlah strategi pelaksanaan pertemuan dengan keluarga pada pertemuan
pertama yaitu mengajarkan keluarga tentang cara merawat pasien dengan
ansietas dan teknik menurunkan kecemasan dengan distraksi lima jari dan
relaksasi otot progresif.

Berlatihlah dengan tekun bersama dengan teman anda beberapa kali, jika
anda sudah merasa puas dengan latihan tersebut datanglah kepada pembimbing
anda untuk dilakukan supervisi dan penilain terhadap kemampuan anda. Jangan
takut untuk menemui pembimbing karena pembimbing akan memberikan
masukan terhadap kemampuan anda dalam melakukan intervensi keperawatan.
Latihan 2

1. Jelaskan tahapan dari asuhan keperawatan


2. Jelaskan cara menetapkan pohon masalah pada pasien dengan ansietas
3. Jelaskan tahapan dari membuat laporan pendahuluan
4. Jelaskan strategi pelaksanaan pada pasien dengan ansietas.
5. Jelaskan data subyektif dan obyektif pada pasien ansietas.

Petunjuk Evaluasi Latihan


Untuk mampu menjawab pertanyaan diatas, anda harus mempelajari kembali
materi asuhan keperawatan pada pasien dengan ansietas.

LAMPIRAN CONTOH:

Tindakan Keperawatan Manajemen Stres: Relaksasi otot progresif


A. Relaksasi otot progresif
1. Pengertian :
Merupakan suatu terapi relaksasi yang diberikan kepada pasien dengan
menegangkan otot otot tertentu dengan mengombinasikan latihan napas
dalam dan serangkaian seri kontraksi dan relaksasi otot tertentu.
2. Tujuan :
a. Menurunkan ketegangan otot
b. Menurunkan kecemasan
c.Mengurangi nyeri leher dan punggung
d.Menurunkan tekanan darah tinggi, frekuensi jantung dan laju metabolik.
e. Mengurangi disritmia jantung, kebutuhan oksigen
f. Meningkatkan rasa kebugaran, konsentrasi
g. Memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stres.
h.Mengatasi Insomnia,depresi,kelelahan,iritabilitas, spasme otot,fobia
ringan,gagap ringan.
i. Membangun emosi positif.
f. Selama kontraksi pasien dianjurkan merasakan kencangnya otot dan
selama relaksasi anjurkan pasien konsentrasi merasakan rileksnya otot.
3. Langkah-langkah :
a. Identifikasi tingkat cemas
b. Kaji kesiapan pasien dan perasaan pasien
c. Siapkan ruangan yang sejuk,tidak gaduh dan alami
d. Siapkan tempat tidur atau kursi yang dapat menopang bahu pasien
e. Jelaskan kembali tuuan terapi dan prosedur yang akan dilakukan
1) Pasien berbaring atau duduk bersandar ada sandaran untuk kaki
dan bahu
2) Lakukan latihan nafas dalam dengan menarik nafas melalui hidung
dan dan dihembuskan melalui hidung
3) Bersama pasien mengidentifikasi/pasien dianjurkan dan dibimbing
untuk mengidentikasi daerah otot yang sering tegang misalnya
dahi, tengkuk, leher, bahu, pinggang, lengan, dan betis.
4) Bimbing pasien untuk mengencangkan otot tersebut selama 5 s/d 7
detik kemudian bimbing pasien untuk merelaksasikan otot 20 s/d
30 detik
5) Kencangkan dahi/kerutka dahi keatas selama 5 s/d 7, kemudian
rilekskan 20s/d 30 detik.pasien diminta mearasaka rileksnya dan
rasakan aliran darah mengalir secara lancar.
6) Kepalkan telapak tangan dan kencangkan otot bisep selama 5 s/d 7
detik, kemudian relakskan 20 s/d30 detik. Pasien disuruh
merasakan rileksnya dan rasakan aliran darah mengalir secara
lancar.
7) Kencangkan betis, ibu jari tarik kebelakang bisep selama 5 s/d 7,
kemudian relakskan 20 s/d30 detik. Pasien disuruh merasakan
rileksnya dan rasakan aliran darah mengalir secara lancar.

Untuk memperjelas berikut adalah gambar penatalaksanaan terapi:


1. GERAKAN 1 : Kepalkan tangan semakin kuat, lepaskan 10 detik, lakukan
2 kali.
2. GERAKAN 2 : Tekuk pergelangan tangan kebelakang.
3. GERAKAN 3 : kepal tangan kemudian letakkan kepundak tarik dengan
kuat.

4. GERAKAN 4 : Angkat kedua bahu hingga menyentuh kedua telinga


5. GERAKAN 5 dan 6 : mengerutkan dahi dan alis, tutup mata keras keras
6. GERAKAN 7 : katupkan rahang, diikuti dengan menggigit gigi
7. GERAKAN 8 : bibir dimoncongkan sekuat kuatnya
8. GERAKAN 9 : tekan kepala kebelakang leher dan punggung
9. GERAKAN 10 : benamkan dagu kedada

10. GERAKAN 11: busungkan dada, tahan kondisi tegang selama 10 detik,
kemudian relaks
11. GERAKAN 12 : Tarik napas panjang tahan selama beberapa saat dilepas.
12. GERAKAN 13: tarik dengan kuat perut kedalam, tahan selama 10 detik,
lalu dilepaskan bebas.

13. GERAKAN 14 s/d 15 : luruskan kedua telapak kaki sehingga otot paha
tersa tegang.
Tindakan keperawatan manajemen stres: Nafas dalam, yang meliputi
pengertian, tujuan, peralatan, dan langkah-langkah

1. Teknik Napas Dalam


2.Pengertian :
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu tindakan keperawatan
dengan menghembuskan napas secara perlahan, selain dapat menurunkan
intensitas nyeri, teknik relaksasi napas dalam juga dapat meningkatkan
ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah, sehingga juga dapat
menurunkan tingkat kecemasan.
3.Tujuan :
a. Untuk mengurangi stres baik, stres fisik maupun emosional yaitu
menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan cemas.
3. Langkah-langkah :
1) Ciptakan lingkungan yang tenang
2) Usahakan tetap rileks dan tenang
3) Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru paru dengan
udara melalui hitungan 1 sampai 4
4) Perlahan lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil
merasakan ekstremitas atas dan bawah rileks melalui hitungan 5
sampai 8.
5) Anjurkan bernafas dengan irama normal sebanyak 3 kali.
6) Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui
mulut secara perlahan lahan
7) Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
8) Usahakan agar tetap konsentrasi/mata sambil terpejam
9) Pada saat konsentrasi pusatkan pada hal hal yang nyaman
10) Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga kecemasan terasa
berkurang.

PEDOMAN BAKU SP (STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN)
KEPERAWATAN JIWA

Perilaku Pasien Keluarga


Kekerasan SP Ip SP Ik
1. Mengidentifikasi penyebab PK 1. Mendiskusikan masalah yang
2. Pengidentifikasi tanda dan gejala dirasakan keluarga dalam merawat
PK pasien
3. Pengidentifikasi PK yang 2. Menjelaskan pengertian PK, tanda
dilakukan dan gejala, serta proses kejadiannya
4. Mengidentifikasi akibat PK PK
5. Menyebutkan cara mengontrol 3. Menjelaskan cara merawat pasien
PK dengan PK
6. Membantu cara pasien
mempraktikkan layihan cara
fisik I : nafas dalam
7. Menganjurkan pasien SP IIk
memasukkan dalam kegiatan 1. Melatih keluarga mempraktekkan
harian cara merawat pasien dengan PK
2. Melatih keluarga melakukan cara
SP IIp merawat langsung kepada pasien
1. Mengevaluasi jadwak kegiatan PK
harian pasien
2. Melatih pasien mengontrol PK
dengan cara fisik II : pukul SP IIIk
bantal dan kasur 1. Membantu keluarga membut
3. Menganjurkan pasien jadwal aktivitas di rumah termasuk
memasukkan dalam jadwal minum obat (discharge planning)
kegiatan harian 2. Menjelaskan follow up pasien
setelah pulang.
SP IIIp
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan
hariann pasien
2. Melatih pasien mengontrol PK
dengan cara verbal : meminta/
menolak mengungkapkan dengan
asereif
3. Menganjurkan pasien memasukkan
kedalam jadwal kegiatan harian
SP IV p
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian pasien
2. Melatih pasien mengontrol PK
dengan cara spiritual
3. Menganjurkan pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian

SP Vp
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian pasien
2. Menjelaskan cara mengontrol PK
dengan memanfaatkan/minum
obat
3. Menganjurkan pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian
Isolasi Pasien Keluarga
Sosial SP I p SP I k
1. Mengidentifikasi penyebab isolasi 1. Mendiskusikan maslah yang
sosial pasien dirasakan keluarga dalam merawat
2. Berdiskusi dengan pasien tentang pasien
keuntungan berin teraksi dengan 2. Menjelaskan pengertian, tanda
orang lain daan gejala isolasi sosial yang
3. Berdiskusi dengan pasien tentang dialami pasien beserta proses
kerugian tidak berinteraksi terjadinya
dengan orang lain 3. Menjelaskan cara-cara merawat
4. Mengajarkan pasien cara pasien isolasi sosial
berkenalan dengan satu orang
5. Menganjurkan pasien memasukkan
kegiatan latihan berbincang-
bincang dengan orang lain
dengan kegiatan harian
SP II k
SP II p 1. Melatih keluarga mempraktekkan
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan cara merawat pasien dengan isolasi
harian pasien sosial
2. Memberikan kesempatan kepada 2. Melatih keluarga melakukan cara
pasien mempraktekkan cara merawat langsung kepada pasien
berkenalan dengan satu orang isolasi sosia
3. Membantu pasien memasaukkan
kegiatan berbincang-bincang
dengan orang lain sebagai salah
satu kegiatan harian
SP III k
1. Membantu keluarga membuat
SP III p
jadwal minum obat (discharge
1. Mengevaluasai jadwal kegiatan
planning)
harian pasien
2. Menjelaskan follow up pasien
2. Memberikan kesempatan pada
setelah pulang
pasien cara berkenalan dengan
dua orang atau lebih
3. Menganjurkan pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian
Harga Diri Pasien Keluarga
Rendah SP I p SP I k
1. Mengidentifikasi kemampuan dan 1. Mendiskusikan masalah yang
aspek positif yang dimiliki pasien dirasakan keluarga dalam merawat
2. Membantu pasien menilai pasien
kemampuan pasien yang masih 2. Menjelaskan pengertian, tanda dan
dapat digunakan gejala harga diri rendah yang
3. Membantu pasien memeilih dialami pasien beserta proses
kegiatan yang akan dilatih sesuai terjadinya
dengan kemampuan pasien 3. Menjelaskan cara-cara merawat
4. Melatih pasien sesuai kemampuan pasien harga diri rendah
yang dipilih
5. Memberikan pujian yaang wajar
terhadap keberhasilan pasien SP II k
6. Menganjurkan pasien memasukkan 1. Melatih keluarga mempraktekkan
dalam jadwal kegiatan harian cara merawat paasien dengan hrga
diri rendah
SP II p 2. Melatih keluarga melakukan cara
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan merawat langsung kepada pasien
harian pasien harga diri rendah
2. Melatih kemampuan kedua
3. Menganjurkan pasien memasukkan SP III k
dalam jadwal kegiatan harian 1. Membantu keluarga membuat
jadwal aktivitas dirumah termasuk
minum obat (discharge planning)
2. Menjelaskan follow up pasien
setelah pulang
Gangguan Pasien Keluarga
Sensoari SP I p SP I k
Persepsi : 1. Mengidentifikasi jenis halusinasi 1. Mendiskusikan maslah yang
Halusinasi pasien dirasakan keluarga dalam merawat
... 2. Mengidentifikasi isi halusinasi pasien
(spesifik) pasien 2. Menjelaskan pengertian, tanda dan
3. Mengidentifikasi waktu halusinasi gejala halusinasi, dan jenis
pasien halusinasi yang dialami pasien
4. Mengidentifikasi frekuensi beserta proses terjadinya
haluasinasi pasien 3. Menjelaskan cara-cara merawat
5. Mengidentifikasi sesuatu yang pasien halusinasi
menimbulkan halusinasi
6. Mengidentifikasi respon pasien
terhadap halusinasi
7. Mengajarkan pasien cara
menghardik halusinasi
8. Menganjurkan pasien memasukkan
SP II k
cara menghardik hakusinasi
1. Melatih ke;uarga mempraktekkan
kedalam jadwal kegiatan harian
cara merawat asien dengan
halusinasi
2. Melatih keluarga melakukan cara
SP II p merawat langsung kepada pasien
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan halusinasi
harian pasien
2. Memberikan pendidikan kesehatan SP III k
tentang pengguanaan obat
1. Membantu keluarga membuat
secara teratur
jadwal aktivitas dirumah termasuk
3. Menganjurkan pasien memasukkan
minum obat (discharge planning)
dalam jadwal kegiatan harian
2. Menjelaskan follow up pasien
setelah pulang

SP III p
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian pasien
2. Melatih pasien mengendalikan
halusinasi dengan melakukan
(kegiatan yang biasa dilakukan
pasien dirumah)
3. Menganjurkan pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian

SP IV p
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian pasien
2. Melatih pasien mengendalikan
halusinasi dengan cara
bercakap-cakap dengan orang
lain
3. Menganjurkan pasien memasukkan
delam jadwal kegiatan harian
Defisit Pasien Keluarga
Perawatan SP I p SP I k
Diri 1. Menjelaskan pentingnya 1. Mendiskusikan masalah yang
kebersihan diri dirasakan keluarga dalam merawat
2. Menjelaskan cara menjelaskan pasien
kebersihan diri 2. Menjelaskan pengertian, tanda dan
3. Membantu pasien gejala defisit perawatan diri, dan
mempraktekkan cara menjaga jenis defisit perawatan diri yang di
kebarsihan diri alami pasien beserta proses
4. Menganjurkan paien memasukkan terjadinya
dalam jadwal kegiatan harian 3. Menjelaskan cara-cara merawat
pasien defisit perawatan diri

SP II p
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan SP II k
harian pasien 1. Melatih keluarga mempraktekkan
2. Menjelaskan cara makan yang baik cara merawat pasien dengan defisit
3. Membantu pasien perawatan diri
mempraktekkan cara makan 2. Melatih keluarga melakukan cara
yang baik merawat langsung kepada pasien
4. Menganjurkan pasien memasukkan defisit perawatan diri
dalam jadwal kegiatan harian

SP III p SP III k
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan 1. Membantu keluarga membuat
harian pasien jadwal aktivitas di rumah termasuk
2. Menjelaskan cara eliminasi yang minum obat (discharge planning)
baik 2. Menjelaskan follow up pasien
setelah pulang
3. Membantu pasien
mempraktekkan cara eliminasi
yang baik dan masukkan dalam
jadwal
4. Menganjurkan pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian

SP IV p
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian pasien
2. Menjelaskan cara berdadan
3. Membantu pasien mempraktekkan
cara berdandan
4. Menganjurkan pasien memasukkan
pasien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
PEDOMAN BAKU DIAGNOSIS KEPERAWATAN JIWA

Petunjuk:
1. Diagnosis keperawatan adalah pernyataan tunggal problem keperawatan.
2. Untuk merumuskan diagnosis keperawatan maka menggunakan data mayor dan data
minor.
3. Data mayor adalah data yang harus ada untuk merumuskan diagnosa keperawatan
( minimal 1 data )
4. Data minor adalah data yang boleh ada, boleh tidak ada untuk merumuskan diagnosa
keperawatan yang bersangkutan.

N Diagno Deskripsi Data Mayor Data Minor


O sa
Kepera
watan
1 Perilaku Kemarahan yang Subyektif: Subyektif
kekeras diekspresikan o Mengancam o Mengatakan ada yang
an secara berlebihan mengejek, mengancam
dan tidak o Mengumpat o Mendengar suara yang
terkendali baik o Bicara keras dan menjelekkan
secara verbal kasar o Merasa orang lain
maupun tindakan Obyektif: mengancam dirinya
dengan mencederai o Agitasi o Mengeluh kesal & marah
diri, orang lain dan o Meninjau dengan orang lain
merusak o Menusuk/melukai Obyektif:
lingkungan dengan senjata o Menjauh dari orang lain
tajam o Katatonia
o Memukul kepala o Muka tegang
sendiri o Muka melotot
o Membentur- o Mondar mandir
benturkan kepala
kedinding
o Membanting
o Melempar
o Mendobrak pintu
o Merusak alat
tenun
o berteriakteriak
2 Resiko Suatu keadaan Subyektif: Subyektif:
perilaku dimana pasien o Mengatakan pernah o Mendengar suara-suara
kekeras dapat melakukan melakukan o Merasa orang lain
an suatu tindakan tindaknkekerasan mengancam
yang dapat o Informasi dari o Menganggap orang lain
membahayakan keluarga pasien jahat
secara fisik baik pernah melakukan Obyektif:
pada diri sendiri, tindakan kekerasan o Muka tegang saat
orang lain maupun di rumah bercerita
merusak Obyektif: o Pembicaraan kasar jika
lingkungan o Ada tanda/jejas menceritakan marahnya
perilaku kekerasan o Afek labil ( mudah
pada anggota tubuh berubah )
o Mudah tersinggung o Mondar-
o Mudah mandir/hipermotorik
marah/irritable o Rangsangan katatonik

3 Gangua Gangguan persepsi Subyektif: Subyektif:


n di mana individu o Mengatakan o Menyatakan kesal dengan
sensori merasakan adanya mendengarkan suara isi halusinasinya
persepsi stimulus melalui bisikan o Menyatakan senang
: panca indera tanpa o Mengatakan melihat dengan suara-suara
halusina adanya rangsangan bayangan Obyektif:
si nyata o Mengatakan o Menyendiri
mencium bau bauan o Melamun
o Mengatakan o Tampak tidak bisa
mengecap suatu melakukan ADLs
rasa pada mulut, (halusinasi fase 4)
bibir, & lidah o Kontak mata mudah
o Mengatakan ada beralih saat di ajak bicara
sesuatu yang o Tidak bisa berkonsentrasi
menyentuh/merabah saat bicara
Obyektif:
o Bicara sendiri
o Tertawa sendiri
o Marah tanpa sebab
(halusinasi yang
isinya mengganggu)
o Mondar-
mandir/tidak bisa
tenang (pada
halusinasi fase 4)
o Tampak menyendiri
(pada halusinasi
yang isinya
menyenangkan )
4 Isolasi Ketidak mampuan Subyektif: Subyektif:
sosial untuk membina o Mengatakan malas o Curiga dengan orang lain
hubungan yang brinteraksi o Mendengar suara-suara/
intim, o Mengatakan orang melihat bayangan
hangat,terbuka, lain tidak mau o Merasa malu untuk
interdependen menerima dirinya berbicara dengan orang
dengan orang lain Obyektif lain
o Menyendiri dalam o Mengatakan sedih takut
ruangan berbicara dengan orang
o Tidak bisa memulai lain
pembicaraan Obyektif:
o Tidak mau o Mematung
berkomunikasi o Mondar-mandir tanpa
dengan orang lain arah
(autis/multisme) o Tidak berinisiatif
o Tidak melakukan berhubungan dengan
kontak mata orang lain
o Banyak menunduk saat di
ajak bicara
o Afek dapat tumpul atau
datar tampak meringkuk
di tempat tudur dengan
punggung menghadap ke
pintu
5 Ganggu Ide, pikiran Subyektif: Subyektif:
an perasaan yang o Mengeluh hidup o Mengatakan malas
konsep negatif tentang diri tidak bermakna o Putus asa
diri: o Tidak memiliki o Ingin mati
harga kelebihan apapun o Mengatakan tidak bias
diri o Mengeluh tidak ketika di minta untuk
rendah berguna melakukan sesuatu
o Mengeluh tidak bisa kegiatan
berbuat apa-apa Obyektif:
o Merasa jelek o Tampak malas-malasan
o Merasa orang lain o Produktivitas menurun
tidak selevel
Obyektif:
o Kontak mata kurang
o Tidak berinisiatif
berinteraksi dengan
orang lain
6 kecema Suatu keadaan di Subyektif: Subyektif:
san mana individu o Mengatakan merasa o mengatakan merasa tidak
mengalami takut berdaya
perasaan yang o Mengatakan tidak o Mengatakan merasa
ketakutan dan bisa rileks atau gugup
aktivitas saraf tegang o Mengatakan kehilangan
ototnom dengan o Mengatakan tidak kepercayaan diri
penyebab yang mampu o Mengatakan kehilangan
tidak jelas atau berkonsentrasi kontrol
ancaman yang o Mengatakan kepala o Mengatakan mudah lupa
tidak spesifik pusing Obyektif:
Obyektif: o Mulut kering
o Peningkatan o Tremor/gemetar
frekuensi nadi o Marah yang meledak-
o Peningkatan ledak
tekanan darah o Menangis
o Peningkatan o Cenderung menyalahkan
pernafasan orang lain
o Diaforesis o Perhatian yang berlebih
o Dada berdebar- terhadap suatu objek
debar o Insomnia
o Sering berkemih
o gelisah

PETUNJUK TEHNIS PENGISIAN


FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA

Tulis ruang perawatan, tanggal dirawat, nama pengantar, hubungan dengan pengantar
dan tanggal pengkajian.

1. IDENTITAS PASIEN
Perawat dan pasien melakukan perkenalan dan kontak tentang : nama perawat,
panggilan perawat, nama pasien dan panggilan pasien, tujuan, waktu, tempat p-
ertemuan dan topik yang dibicarakan

2. ALASAN MASUK
a. Apa yang menyebabkan pasien / keluarga mencari pertolongan kerumah sakit
saat ini?
b. Karakteristik keluhan utama yang berhubungan dengan masalah gangguan
adaptasi psikologi.
c. P-ertolongan yang telah dilakukan dan bagaiman hasilnya.
d. Perkembangan dan uraikan keadaan saat ini.

3. FAKTOR PREDISPOSISI
a. Apakah pasien pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu?
b. Bagaimana hasil pengobatan sebelumnya, apakah:
 Berhasil : bila dapat beradaptasi di masyarakat tanpa gejala
gangguan jiwa
 Kurang berhasil : bila dapat beradaptasi dimasyarakat, tapi masih ada
gejala sisa
 Tidak berhasil : tidak ada kemajuan, gejala bertambah atau menetap
c. Apakah pasien pernah melakukan, mengalamin aniaya fisik, seksual, penolakan
dan kekerasan dalam keluarga atau hanya sebgai saksi kejadian tersebut.
d. Adakah anggota keluarga yang pernah mengalami gtangguan jiwa?
e. Apakah pasien mempunyai pengalaman dimasa lalu yang tidak menyenangkan
(kegagalan – kehilangan/ perpisahan / kematian dan trauma selam tumbuh
kembang).
4. PEMERIKASAAN FISIK
Pengkajian fisik difokuskan pada sistem dan fungsi organ dan jelaskan sesuai
keluhan fisik utama yang dirasakan pasien, uraikan data subyektif dan data
obyektif.
5. STATUS PSIKOSOSIAL
a. Buat genogram minimal tiga generasi yang dapat menggambarkan hubungan
pasien dengn keluarga.

Keterangan Genogram
= Perempuan = orang yang tinggal serumah

= pasien = laki – laki

= meninggal = cerai / putus hubungan

= garis keturunan = garis pernikahan

 Jelaskan masalah yang terkait dengan komunikasi, pengembalian keputusan dan pola
asuh dan pengasuh genetik lain yang mempengaruhi adaptasi pasien saat ini.
 apakah ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa dan bagaimana
hubungan pasien dengan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
b. Konsep diri :
1) Gambaran diri dan mendatang :
- Bagaimana pasien menilai tentang dirinya dan bagian tubuh yang
disukai dan tak disukai dan hal – hal lain yang ingin diubah dari dirinya
2) Identitas diri :
- Bagaimana posisi pasien dalam keluarga, kelompok atau masyarakat
sebelum dirawat
- Bagaimana peresaan pasien terhadap status dan posisi tersebut
(sekolah tempat kerja) bagaimana perasaan / kepuasan pasien
terhadap jenis kelaminnya.
3) Peran diri
- Tugas dan peran yang diemban pasien dalan keluarga / kelompok /
masyarakat.
- Bagaimana kemampuan untuk melaksanakan tugas / peran tersebut.

4) Idel diri :
- Harapan pasien terhadap penyakitnya
- Harapan pasien terhadap dirinya, posisi, status, tuga dan peran
5) Harga diri :
- Bagaimana hubungan pasien dengan orang lain sehubungan dengan
gambaran diri, ideal diri, peran dan identitas diri.
- Bagaimna penilaian dan penghargaan orang lain terhadap diri dan
kehidupannya
c. Hubungan Sosial
1) Siapakah orang yang paling berarti dalam kehidupan pasien (tempat
mengadu, bicara dan minta bantuan).
2) Kelompok yang diikuti pasien dalam masyarakat
3) Sejauh mana pasien terlibat dalam kelompok masyarakat dan hambatan
dalam berhubungan sosial.

d. Spiritual
1) Nilai dan keyakinan yang dianut oleh pasien
2) Kegiatan ibadah secara individu / kelompok

6. STATUS MENTAL
Beri randa pada kotak yang disediakan sesuai dengan keadaan pasien, boleh
lebih dari satu dan jelaskan keadaan pasien yang tak tercantum dalam kotak.
a. Penampilan :
1) Tidak rapih :
Penampilan dari ujung rambut sampai kaki tidak rapih, rambut acak acakan,
kancing baju tidak tepat, baju terbalik dan baju tidak diganti – ganti
2) Penggunaan pakaian tidak sesuai seperti pakaian dalam dikenakan diluar
baju
3) Penggunaan pakaian tidak seperti biasanyan (tidak sesuai tempat, waktu,
identitas dan kondisi)

Jelaskan pakah pasien berpakaian tidak sesuai dengan jenis kelamin atau
hal-lah lain yang ditampakkan pasien dan kondisi tidak tercantum.
b. Pembicaraan :
1) Amati pembicaraan pasien apakah cepat, gagap dll.
2) Pembicaraan inkohoren, bila berbicara berpindah-pindah dari satu kaliamat
ke kalimat lain dan tidak ada kaitannya.
c. Aktivitas Motorik :
1) Lesu, tegang, gelisah.
2) Agitasi : gerak motorik yang menunjukkan kegelisahan
3) Tik : gerakan-gerakan kecil pada otot muka yang tidak terkontrol
4) Kompulsif : kegiatan motorik yang dilakukan berulang-ulang
5) Tremor : jari-jari gemetar

Jelaskan aktivitas-aktivitas lain yang ditampilkan pasien dengan kondisi


yang tidak tercantum seperti : Echpraksiv dll.
d. Alam Perasaan :
1) Sedih, putus asa, gembira berlebihan sudah jelas.
2) Ketakutan : obyek yang ditakuti jelas
3) Khawatir : obyek yang ditakuti belum jelas.
e. Afek :
1) Datar : tidak perubahan roman muka pada saat ada situasi uang
menyenangkan atau enyedihkan
2) Tumpul : hanya bereaksi bila ada stimulasi yang kuat
3) Labil : emosi yang cepat berubah
4) Tidak sesuai: emosi bertentangan dengan stimulai yang diberikan
f. Interaksi Selama Wawancara :
1) Bermusuhan, tidak koopratif, mudah tersinggung, sudah jelas.
2) Kontak mata kurang : tidak mau menatap lawan bicara
3) Defensif : selalu berusaha mempertahankan pendapat dan kebenaran
dirinya.
4) Curiga sikap atau perasaan tidak percaya orang lain
g. Persepsi :
1) Beritanda centang jenis jenih halusinasi
2) Isi frekwensi, gejala halusinasi yang tampak saat pasien berhalusinasi,
jelaskan.
h. Proses Pikir :
Mengobservasi pembicaraan pasien saat wawancara
1) Sirkumstansial : berbelit-belit tetapi sampai pada tujuan (pada usia
lanjut)
2) Tangensial : Pembicaraan yang berbelit-belit tapi tidak sampai
tujuan
3) Kehilangan asosiasi: pembicaraan tidak ada hubungan antar satu kalimat
dengan kalimat lainnya
4) Flight of ideas : pembicaraan meloncat-loncat dari satu topik ketopik
lainnya masih ada hubungannya, tidak sampai tujuan.
5) Bloking : pembicaraan berhenti tiba-tiba tanpa ada gangguan
eksternal kemudian dilanjutkan kembali.
6) Perseverasi : pembicaraan yang diulang berkali-kali
7) Neologisme : pasien menciptakan kata-kata baru, tak dapat
dimengerti dan tak ada ujung pangkalnya (contoh: najobi = cina satu biji,
surga = kasur lega dll)
i. Isi Pikir :
1) Obsesi : pikiran selalu muncul walaupun pasien berusaha untuk
menghilangkannya.
2) Fobia : ketakutan patologis dan tidak logis terhadap obyek
atau situasi tertentu
3) Hypokondria : keyakinan twerhadap gangguan organ dalam tubuh
yang sebenarnya tidak ada
4) Depersonalisasi : perasaan asing terhadap diri sendiri, orang lain atau
lingkungan
5) Ide yang terkait : keyakinan pasien terhadap kejadian disekitarnya yang
bermakna dan terkait dengan dirinya.
6) Pokiran magis : keyakinan pasien tentang kemampuannyauntuk hal-
hal mustahil diluar kemampuannya.
7) Waham : keyakinan pasien tidak sesuai kenyataan dan
diucapkan berulang-ulang tentang
a) Agama : suatu agama dan dirinya terpilih sebagai maha kuasa
b) Somatik : tubuhnya sakit atau terganggu
c) Kebesaran : kemampuan atau kekuatan yang istimewa
d) curiga : kelompok orang yang akan merugikan (mencederai
dirinya)
e) nihilistik : dirnya sudah meninggal dunia (tidak ada) putus asa
f) Sisip pikir : ada ide orang lain yang disisipkan dalam pikirannya
g) Siar pikir : ada orang lain yang mengetahui apa yang dia pikirkan
h) Kontrol pikir : yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar
j. Tingkat Kesadaran :
1) Bingung : tampak bingung dan kacau
2) Sedasi : merasa melayang-layang antara sadar/tak sadar
3) Stupor : gangguan motorik seperti kelakuan, gerakan yang diualang-
ulang
4) Orientasi waktu, tempat, orang cukup jelas
k. Memori :
1) Gangguan daya ingat jangka panjang = tidak dapat mengungat kehadian
yang terjadi lebih dari satu bulan.
2) Gangguan daya ingat jangka pendek = tidak dapat mengingat kejadian
minggu terakhir
3) Gangguan daya ingat saat ini : tidak dapat mengingat kejadian yang baru
saja twrjadi
4) Konfabulasi = pembicaraan tidak sesuai kenyataan dan memsukkan cerita
yang tidak benar.
l. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung :
1) Mudah beralih = perhatian mudah berganti dari satu obyek ke obyek yang
lain.
2) Tidak mampu berkonsentrasi = pasien minta pertanyaanya diulang dan
tidak dapat menjelaskan pembicaraan
3) Tidak mampu berhitung = tidak dapat melakukan penambahan /
pengurangan pada benda-benda nyata.
m. Kemampuan Penilaian :
1) Gangguan ringan = dapat mengambil keputusan yang sederhana dengan
bantuan orang lain. Contoh : pasien memilih mandi dulu sebelum makan
ataun makan dulu sebelum mandi, jika diberi penjelasan pasien dapat
mengambil keputusan
2) Gangguan bermakna = tidak mampu mengambil keputusan walaupun
dibantu orang lain. Contoh : seperti pada gangguan ringan tetapi setelah
diberi penjelasan, pasien tidak mampu mengambil keputusan.
n. Daya tilik diri (Insight) :
1) Mengingkari penyakit yang diderita = tidak menyadari gejala penyakit
perubahan fisik, emosi pada dirinya dan merasa tidak perlu pertolongan
2) Menyalahkan hal-hal diluar dirinya : menyalahkan orang lain / lingkungan
yang menyebabkan kondisi saat ini.

7. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


Observasi dan tanyakan pada pasien dan keluarga untuk persiapan pulang atau
perawatan berkelanjutan dirumah tentang :
a. Makan :
1) Frekwansi, jumlah, variasi, macam, dan cara makan.
2) Kemampuan pasien dalam menyiapkan membersihkan alat makan
b. BAB & BAK :
1) Kemampuan pasien untuk pergi dan menggunakan serta membersihkan
WC
2) Apakah klien membersihkan dir dan merapikan pakaian.

c. MANDI :
1) Frekuensi dan cara mandi, menyikat gigi, cuci rambut, gunting kuku, cukur
(kumis jenggot dan rambut)
2) Kebersihan tubuh dan bau badan

d. BERPAKAIAN :
1) Kemampuan pasien dalam mengambil, memilih dan mengenakan pakaian
dan alas kaki
2) Penampilan dandanan pasien
3) Frekuensi ganti pakaian

e. Istirahat dn Tidur :
1) Lama dan waktu tidur siang / malam
2) Persiapan nsebelum tidur, menyikat gigi, cuci kaki, dan berdo'a
3) Kegiatan sesudah tidur, merapikan tempat tidur, mandi / cuci muka dan
menyikat gigi

f. Penggunaan Obat :
1) Pemgetahuan tentang obat baik frekuensi, jenis, dosis, waktu dan cara
penggunaan obat
2) Reaksi obat

g. Pemeliharaan Kesehatan :
1) Pengetahuan pasien perawatan dan pengobatan lanjutan.
2) Sistem pendukung yang memiliki (keluarga – teman - instansi) dan cara
penggunaanya

h. Kegiatan didalam Rumah :


1) Merencanakan, mengelola dan menyajikan makan.
2) Merapikan rumah (kamar tudur, dapur, menyapu,mengepel)
3) Mencuci pakaian sendir
4) Mengatur biaya kebutuhan sehari-hari
i. Kegiatan Diluar Rumah :
1) Apakah pasien melakukan perjalanan mandiri dengan jalan kaki,
menggunakan kendaraan pribadi, kendaraan umum untuk belanja
keperluan sehari-hari.
2) Kegiatan laian, seperti bayar listrik / telfon / air, kantor pos dan bank.
8. MEKANISME KOPING
Data didapat melalui wawancara pada pasien dan keluarga.
Beri tanda centang pada koping yang dimiliki pasien baik adaptif maupun
maladaptif yang digunakan pasien dalam menanggulangi permasalahannya.
Tulis juga apakah pasien menggunakan koping maladaptif (mekanisme pertahanan
diri seperti : proyeksi, supresi, represi, isolasi, regresi,kompensasi dll)
9. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
data didapatkan melalui wawancara pada pasien dan keluarganya. Pada tiap
masalah yang dimiliki pasien beri nnuaraian spesifik, singkat dan jelas.
10. PENEGETAHUAN
Beri tanda centang dari hasil wawancara dengan pasien dan keluarga tentang
kurang pengetahuan seperti : sopport system, cara untuk meningkatkan harga diri,
menggunakan koping yang konstrukfif, side efek obat-obatan, tanfa dan gejala
gangguan jiwa dll.

11. ASPEK MEDIK


Tulis diagnosa medik yang dirumuskan olehb dokter.
Tulis obat-obatan pasien saat ini dan uraikan kegunaan dan side efek setiap obat.

Demonstrasikan dan kerjakanlah bersama teman anda kasus fiktif 1,


kemudian lakukanlah dan kerjakanlah langkah-langkah praktikum berikut
ini, bermain peran untuk dapat mempraktekkan kasus fiktif ini dengan
teman anda. Tentu anda sudah memahami bagaimana aturan bermain
peran? Jika belum baca kembali aktifitas mahasiswa seperti yang ada
dihalaman sebelumnya.

Latihan 1 (Vignette, tugas dan keterampilan yang diharapkan)


Ny. Y post operasi hysterektomi tgl 10 April 2017. Tanggal 25 april 2017
Ny.Y kontrol ke poliklinik RS dengan nomor medical record 13.09.5478.
hasil pengkajian didapatkan data Ny.Y mengatakan khawatir bahwa
setelah operasi takut suaminya kawin lagi. Sejak selesai operasi pasien
mengeluh jantung berdebar-debar, susah tidur, mulut kering, gelisah,
tangan berkeringat dingin, fokus perhatian hanya pada bagaimana mampu
berperan sebgai seorang istri yang baik. Pasien tidak mampu menerima
banyak informasi dari orang lain dan tidak mampu mengambil keputusan
dengan baik dan lebih banyak bergantung kepada suami dalam
pengambilan keputusan.
Hasil observasi: ekspresi wajah terlihat tegang, rentang perhatian
menyempit, perubahan tanda-tanda vital (nadi dan tekanan darah naik),
tampak sering nafas pendek, sering kaget, perhatian menurun, sering
meremas-remas tangan, dan tampak bicara banyak dan lebih cepat.

Petunjuk latihan
1. Buatlah laporan pendahuluan kasus diatas
2. Buatlah strategi pelaksanaan untuk kasus diatas
3. Lakukanlah pengkajian untuk masalah psikososial sesuai
format yang ada
4. Lakukanlah analisis data dan masalah keperawatan
5. Buatlah pohon masalah
6. Tetapkanlah tindakan keperawatan
7. Lakukanlah evaluasi keperawatan.
8. Lakukanlah dokumentasi keperawatan
9. Lakukanlah latihan strategi pelaksanaan sesuai kasus diatas
atau sesuai kasus yang sering anda temui di klinik.
Petunjuk evaluasi latihan
2. Membuat laporan pendahuluan
Langkah pertama sebelum anda melakukan praktikum, anda
harus membuat laporan sesuai dengan kasus fiktif diatas,
seperti format dibawah ini, petunjuk membuat laporan
pendahuluan.
c. Tuliskanlah keluhan utama pasien
d. Lengkapilah dan buatlah proses terjadinya masalah
yang terdiri dari faktor predisposisi dan faktor
presipitasi dari kasus tersebut.
Bila anda mendapatkan kasulitan dalam membuat
laporan pendahuluan, pelajarilah kembali modul
asuhan keperawatan pada pasien dengan ansietas.
Contoh laporan pendahuluan

Keluhan Utama
DS : pasien mengatakan khawatir bahwa setelah operasi. Mengeluh
jantung berdebar-debar
DO: ekspresi wajah terlihat tegang, rentang perhatian menyempit,
perubahan tanda-tanda vital (nadi dan tekana darah naik), tampak
sering nafas pendek, mudah kaget, meremas-remas tangan dan
nampak bicara banyak dan lebih cepat. Mulut kering, gelisah,
tangan berkeringat dingin, fokus perhatian hanya pada setelah
operasi, rangsang luar tidak mampu diterima, lapang persepsi
menyempit.
Proses Terjadinya Masalah
menurut Stuart dan Laraia (2013) terdapat beberapa teori yang dapat
menjelaskan terjadinya ansietas, diantaranya:
f. Fase Biologis
otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepine, yang
membantu mengatur ansietas. Penghambat GABA juga berperan
utama dalam mekanisme biologis timbulnya ansietas sebagaimana
halnya dengan endorfin. Pasien post operasi katarak dan jantung
berdebar-debar.
g. Faktor Psikologis
pandangan psikoanalitik. Ansietas adalah konflik emosional yang
terjadi antara 2 elemen kepribadian id dan superego. Id mewakili
dorongan insting yang impuls primitif, sedangkan superego
mencerminkan hati nurani seseorang yang dikendalikan oleh
norma-norma budaya seseorang. Ego berfungsi menengahi
tuntutan dari dua elemen yang bertentangan dan fungsi ansietas
adalah mengingatkan ego bahwa akan bahaya
h. Pandangan interpersonal
ansietas timbul dari perasaan takut terhadap penerimaan dan
penolakan interpersonal. Post operasi katarak, trauma operasi, takut
akan perpisahan dan kehilangan dari lingkungan maupun orang
yang bararti Bagi pasien.
i. Pandangan perilaku
ansietas merupakan produk frustasi yaitu segala sesuatu yang
mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
j. Sosial budaya
Ansietas merupakan hal yang biasa ditemui dalam keluarga, faktor
ekonomi, latar belakang, pendidikan berpengaruh terhadap
terjadinya ansietas.

Faktor presipitasi
faktor presipitasi ansietas dibedakan menjadi 2 bagian yaitu:

3. Ancaman terhadap integritas seseorang seperti ketidakmampuan


atau penurunan fungsi biologis akibat sakit sehingga mengganggu
individu untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari yaitu post
operasi katarak.
4. Ancaman terhadap sistem diri seseorang. Ancaman ini akan
menimbulkan gangguan terhadap identitas diri, harga diri, dan
funsi sosial individu.

1. Pengkajian
Lakukanlah pengkajian dengan menggunakan kasus fiktif diatas. Perlu saya
ingatkan kembali bahwa satu teman anda berperan sebagai perawat satu
orang berperan sebgai pasien. Format pangkajian terlampir
2. Analisa data
E. Langkah selanjutnya setelah data terkumpul adalah melakukan analisa
data dan merumuskan masalah. Ingat kembali bagaimana cara anda
melakukan dan menetapkan analisis data dan merumuskan masalah.
Berikut ini adalah contoh analisa data dan rumusan masalah berdasarkan
kasus fiktif 1.
F.
G. Contoh analisis data dan masalah

No Data Masalah

1 Subyektif : Khawatir tidak dapat Ansietas


berperan sebagai seorang istri
yang baik. Mengeluh jantung
berdebar-debar susah tidur.
Gelisah keringat dingin, fokus
perhatian menyempit. Tidak
mampu memfokuskan fikiran.
Objektif : Ekspresi wajah terlihat
tegang perhatian menyempit,
perubahan tanda-tanda vital (nadi
dan tekanan darah naik), tampak
sering nafas pendek, mengeluh
tidak bisa tidur, meremas-remas
tangan dan tampak bicara banyak
dan lebih cepat.

7. Membuat pohon masalah


Setelah anda berhasil mengelompokkan data dan menentukan masalah.
Langkah berikutnya adalah membuat pohon masalah. Untuk dapat
membuat pohon masalah kemudian tentukanlah masalah utama pada kasus
anda dan tegakanlah masalah keperawatan kemudian lengkapi data yang
harus dikaji pada kasus tersebut.
Untuk meningkatkan kemampuan anda dalam menegakkan diagnosa
keperawatan, mari kita putar kembali ingatan tentang cara membuat pohon
masalah dengan memperhatikan kembali contoh di bawah ini.
Pohon masalah

Harga Diri rendah situasional

EFEK

Ansietas

MASALAH UTAMA

Operasi hysterektomi

CAUSA

8. Menegakkan diagnosis keperawatan


Setelah anda dapat membuat pohon masalah. Tegakkanlah diagnosis
keperawatan. Berikut ini adalah langkah-langkah menegakkan diagnosa
keperawatan.
e. Menyimpulkan masalah utama yaitu masalah yang sedang dialami
pasien saat ini yang mengganggu kehidupan pasien.
f. Tentukan penyabab masalah utama.
g. Menentukan akibat dari masalah utama.
h. Buatlah daftar masalah yang lain.
9. Tindakan keperawatan generalis pada pasien
Langkah selanjutnya setelah anda mampu menegakkan masalah utama
pasien anda harus menuliskan rencana tindakan keperawatan sesuai
dengan masalah pasien. Anda dapat memepelajari kembali kegiatan belajar
asuhan keperawatan pada pasien ansietas. Buatlah rencana asuhan
keperawatan sesuai dengan format yang ada pada lampiran modul ini.
d. Tujuan :
4. Pasien mampu mengenal ansietas
5. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi dan
distraksi
6. Pasien mampu memperagakan dan menggunakan tehnik relaksasi
untuk mengatasi ansietas.
e. Tindakan keperawatan
3. Mendiskusikan ansietas: penyebab, proses, terjadi, tanda dan
gejalah, serta akibat yang ditimbulakan karena ansietas.
4. Melatih tehnik relaksasi fisik, pengendalian pikiran dan emosi.
f. Strategi pelaksanaan pertemuan 1 pengkajian ansietas dan latihan
relaksasi:
6. Bina hubungan saling percaya
c. Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri, panggil
pasien sesuai nama panggilan yang disukai.
d. Menjelaskan tujuan interaksi: melatih pengendalian ansietas
agar proses penyembuhan lebuh cepat.
7. Membuat kontrak (inform consent) dua kali pertemuan latihan
pengendalian ansietas.
8. Bantu pasien mengenal ansietas
d. Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan
perasaannya.
e. Bantu pasien mengenal penyebab ansietas.
f. Bantu klien menyadari perilaku akibat ansietas.
9. Latih teknik relaksasi
c. Tarik napas dalam
d. Distraksi
10. Pertahankan rasa percaya pasien.
d. Mengucapkan salam dan memberi motivasi
e. Asesment ulang ansietas dan kemampuan melakukan teknik
relaksasi.
f. Membuat kontral ulang: latihan pengendalian ansietas.

Berikut ini adalah contoh latihan tindakan keperawatan pada pasien


ansietas menggunakan strategi pelaksanaan tindakan keperawatan
pada pasien dengan ansietas.

Untuk meningkatkan keterampilan anda dalam memberikan asuhan


keperawatan pada pasien dengan ansietas, lakukanlah latihan strategi
pelaksanaan dibawah ini dengan teman anda. Saat ini anda berperan
sebagai seorang perawat jiwa dan teman anda berperan sebagai pasien
dengan ansietas. Jika anda sudah merasa mampu melakukan peran
tersebut, maka bertukar peranlah dengan teman anda.
Pertemuan 1
Kondisi pasien
DS:
Pasien mengatakan khawatir bahwa setelah operasi takut tidak mampu
berperan sebagai seorang istri dengan baik. Pasien mengeluh jantung
berdebar-debar, susah tidur.
DO:
ekspresi wajah terlihat tegang, rentang perhatian menyempit, perubahan
tanda-tanda vital (nadi dan tekanan darah naik), tampak sering nafas
pendek, mudah kaget, meremas-remas tangan dan tampak bicara banyak
dan lebih cepat. Mulut, kering, gelisah, tangan berkeringat dingin, fokus
perhatian hanya pada setelah operasi, rangsang luar tidak mampu diterima,
dan lapangan persepsi menyempit.

Diagnosa keperawatan : ansietas

Tujuan Keperawatan : setelah diajarkan teknik napas dalam, ansietas


pasien menurun.

Pertemuan 1
Fase Orientasi
Selamat pagi bu ! saya suster Nurhalimah, saya senang dipanggil suster
Nur, saya parawat diruangan ini yang akan memeriksa ibu. Siapa nama
ibu? Ibu senang dipanggil siapa? Coba ibu ceritakan apa yang ibu alami
saya akan mendengarkan dengan baik bu, “oh jadi itu yang ibu rasakan
sekarang saya akan memeriksa ibu dulu yah. Oh ya tekanan darah ibu
cukup tinggi ya 145/90 mmhg dan nadi ibu 90x/menit. Ibu juga terlihat
tegang, sering menarik napas panjang, mudah kaget ya bu, ibu juga sering
meremas-remas tangan saya liat ya bu. Hasil evaluasi terlihat ibu sangat
mendominasi percakapan dan bicara dengan suara agak keras dan cepat.
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah saya lakukan ibu mengalami
kecemasan atau ansietas “ nah sekarang bagaimana kalau kita bercakap-
cakap tentang keluhan ibu? Dimana kita akan bercakap-cakap? Bagaimana
kalau 20 menit? “ kita akan bercakap-cakap tentang keluhan ibu? Dimana
kita akan bercakap-cakap? Bagaimana kalau disini saja? Berapa lama kita
akan bercakap-cakap tentang kecemasan yang ibu alami setelah operasi ya
bu. Tujuannya agar ibu lebih tenang dan dapat melakukan cara untuk
mengurangi kecemasan ibu.

Fase kerja
Apa yang biasa ibu lakukan ketika cemas? Bagus sekali ibu berdoa apakah
dengan berdoa ibu menjadi lebih tenang? Oh bagus ibu bisa lakukan itu
setiap ibu mengalami cemas. Selain berdoa ada beberapa cara lagi untuk
mengatasi cemas yaitu cara fisik, social serta psikologis. Kali ini saya
akan ajarkanibu secara fisik yaitu tarik nafas dalam-dalam melalui hidung,
seperti saya, sekarang ibu coba lakukan, bagus sekali ibu. Ibu
melakukannya dengan baikibu dapat lakukan ini tiga sampai lima kali
sekali bila cemas muncul.

Fase Terminasi
“ bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap. Lebih tenang bagus
Ibu coba sekarang ibu jelaskan kembali pada saya tanda-tanda jika ibu
cemas, apa yang dapat dilakukan ketika cemas, bagus ibu sudah paham.
Karena kita sudah 20 menit bercakap-cakap saya harus kepasien lain ya bu
selamat siang”.

Kontrak yang akan datang


Satu minggu lagi ibu harus kontrol kepoliklinik lagi ya bu? Pada saat itu,
kita akan belajar latihan yang kedua yakni relaksasi otot progresif dengan
cara mengendorkan dan mengencangkan seluruh otot-otot ibu agar tetap
relaks dan nyaman. Bagaimana kita bertemu pada saat poliklinik ini buka
yaitu jam 08.00 s/d 14.00, diruangan ini? Jangan lupa untuk latihan napas
dalam ya bu dan untuk mengingatkan ibu untuk latihan akan saya buatkan
jadwal pada kertas ini ya bu. Baik ibu saya harus merawat pasien yang lain
selamat siang.

Buatlah strategi pelaksanaan tindakan keperawatan pada pasien dengan


ansietas pertemuan ke 2
Fase Orientasi
“ selamat pagi bu! Masih ingat dengan saya ya bu? Coba ibu ceritakan apa yang
ibu alami sejak kita terakhir ketemu satu minggu yang lalu? Sudah ibu
praktekkan apa yang kita pelajari? Bagus sekali bu, dengan tehnik tersebut
ansietas ibu berkurang? Oh ternyata benar ya bu dengan tarik napas panjang
cemas ibu berkurang? Sekarang apa yang ibu rasakan? Baik saya akan
memeriksa ibu dulu yah. Oh ya tekanan darah ibu cukup bagus 120/70 mmhg
dan nadi ibu 78x/menit. Ibu juga terlihat santai dan relaks. Ibu mampu menjadi
pendengar yang baik.” Nah sekarang bagaimana kalau kita bercakap-cakap
latihan yang kedua yaitu teknik distraksi 5 jari yah bu : dimana kita akan
bercakap-cakap? Bagaimana kalau disini saja? Berapa lama kita akan bercakap-
cakap? Bagaimana kalau 20 menit?. Tujuannya agar ibu lebih tenang dan dapat
melakukan cara mengurangi kecemasan ibu.
Fase Kerja

Sekarang ibu duduk yang relaks ya dan santai sekarang tarik nafas pelan – pelan
dari hidung dan keluarkan dari mulut tarik beberapa kali pelan ya ibu nah
sekarang coba ibu katupkan jari dengan kelingking dan bayangkan kondisi ibu
dalam keadaan sehat ya bu kemudian kedua ibu jari dengan jari manis bayangkan
ibu berada di tengah – tengah orang yang sangat ibu sayangi dan cintai lanjutkan
bu bayangkan ketika ibu berada di suasana atau tempat yang sangat nyaman
ditengah orang - orang yang sangat ibu cintai dan terakhir bayangkan ibu merasa
nyaman dan bagus sekali ibu apakah menjadi lebih nyaman dan lebih tenang ? oh
bagus ibu bias lakukan itu setiap ibu mengalami cemas. Sudah ada beberapa cara
ya bu yaitu cara spiritual dengan berdoa, cara fisik dengan tarik nafas dalam dan
psikologis dengan distraksi tadi ya bu bagus sekali bu. Ibu melakukannya dengan
baik. Ibu dapat lakukan ini tiga sampai lima kali sekali bila cemas muncul. “

Fase Terminasi
“ Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap – cakap. Lebih tenang bagus bu
coba sekarang ibu jelaskan kembali pada saya tanda – tanda jika ibu cemas apa
yang dapat dilakukan ketika cemas “ bagus ibu sudah paham. Karena kita sudah
20 menit bercakap – cakap saya harus ke pasien lain ya bu selamat siang “

Kontrak Yang Akan Datang


Satu minggu lagi ibu harus control ke poliklinik lagi ya bu ? Pada saat itu, kita
akan belajar latihan yang kedua yakni relaksasi otot progressif dengan cara
mengendurkan dan mengencangkan seluruh otot – otot ibu agar tetap relaks dan
nyaman. Bagaimana kita bertemu pada saat poliklinik ini buka yaitu jam 08.00
s/d 14.00, di ruangan ini ?jangan lupa untuk latihan nafas dalam ya bu dan untuk
mengingatkan ibu untuk latihan akan saya buatkan jadwal pada kertas ini ya bu.
Baik ibu saya harus merawat pasien yang lain selamat siang.

Strategi Pelaksanaan pertemuan ke 3 Pasien:


Evaluasi ansietas, manfaat teknik relaksasi dan Iatihan hipnotis diri sendiri
Pertemuan ke 3. Latihan hipnotis diri sendiri (lima jari) dan kegiatan
Fase Orientasi

“ Selamat pagi Pak, Bagaimana perasaannya hari ini ? Apakah pikiran


takut akan oparasinya masih muncul ? Apakah bapak sudah melakukan teknik
tarik napas dalamnya sudah diajarkan lakukan? membaca buku, ngobrol,
mengajinya sudah dilakukan ? Bagaimana hasilnya ? Baiklah Pak, sesuai dengan
janji kita kemarin siang ini saya akan mengajarkan tehnik 5 jari. Cara ini juga
dapat dilakukan untuk mengatasi kecemasan bapak. Berapa lama kita diskusi pak
? Tempatnya dimana pak‘?
Fase Kerja

Kita mulai ya pak seperti namanya maka latihan ini menggunakan 5 jari
bapak. Ada 4 ingatan yang menyenangkan yang akan bapak bayangakan saat
bapak menyatukan ibu jari dan jari telunjuk ibu jari jari tengah. ibu jari dan jari
manis, terukhir ibu jari dengan jari kelingking (perawat mcmperagakan cara
menyatukan ibu jari). Ketika melakukan latihan ini bapak diminta untuk
memejamkan mata dan tarik napas dalam scperti yang telahkita pelajari. Kita
mulai sekarang yah pak...tarik napas dalam pak. hirup udara dari mulutya pak
yang dalam dan kcluarkan dari hidung perlahan - lahan relaks ya pak lakukan
tiga kaliya pak sekarang satukan lbu jari dan telunjuk bayangkan saat-saat bapak
bersama keluargabapak, bersama anak-anak, istri,orang tua dan keluarga besar.
bayangkan ya pak saat indah bersama mereka saatadanyatawadan canda dengan
penuh keakraban. tawa dan ceria. nah sekarang satukan ibujari denganjari tengah
baoak ketika bapak mendapatkan pujian dari keluarga karena bapak
bisamempersatukun keluarga besar dalam suatu suana yang sangat
menyenangkan bapakmendapatkan pujian atas prestasi yang bapak raih relaks ya
pak... bagus pak kemudiansatukan lbu jari dengan jari manis bapak bayangkan
saat bapak sedang melakukan aktivitasyang bapak sukai bersama keluarga besar
bermain sepak bola....Bagus sekali pak...Nahterakhir satukan ibu jari bapak
dengan jari kelingking. bayangkan saat bapak berada ditempat yang bapak
sukai.....bayangkan situasi di sekelilingnya yang menyegarkan,
indahnyapemandangan sekitar....Nah pak, selesai sekarang buka mata
bapak...bagaimana perasaanbapak. Pak, selain tiga kegiatan yang sudah kita
diskusikan, ada kegiatan yang juga bisamembuat bapak tenang yaitu melalui
kegiatan spiritual. Bapak bisa tetap melelakukan aktifitasseperti sholat dan
berdoa (jika pasien beragama Islam). Saat bapak berdoa bapak mintakekuatan
dari Allah SWT semoga bapak bisa mengatasi perasaan khawatir bapak, bapak
bisadiberikan ketenangan.

Fase Terminasi
Bagaiamana perasaan bapak setelah kita diskusi ? Coba bapak sebutkan
lagi 2 cara yang bisabapak lakukan untuk mengalasi kekhawatiran bapak... nah
Pak, setelah ini bapak bisa tetap melelakukan latihan 5 jari ini, berapa kali dalam
sehari akan bapak latih? Bagaimana kalau5 kali? Jam berapa saja bapak latihan?
Nah, jangan lupa setiap bapak berdoa sesudah sholatbapak meminta kekuatan
dari Allah agar bapak diberikan kekuatan untuk mengatasi kecamasanbapak.
Bagaimana jika besok pagi kita diskusi lagi untuk melihat bagaimana hasil
darilatihan bapak untuk mengatasi perasaan cemas bapak. Bagaimana jika pukul
l0.00 WIB ?Baik Pak. saya pamit... Selamat Siang.

Intervensi Generalis pada Keluarga


1. Tujuan :
a. Keluarga mampu mengenal masalah ansietas pada anggota keluarganya.
b. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami ansietas.
c. Keluarga mampu memfollow up anggota keiuarga yang mengalami ansietas.
2. Tindakan keperawatan pada keluarga
a. Mendiskusikan kondisi pasien: ansietas, penyebab, proses terjadi, tanda dan
gejalah, akibat
b. Melatih keluarga merawat ansietas pasien
c. Melatih keluarga melakukan follow up
Pertemuan 1 Keluarga: Penjelasan kondisi pasien dan cara merawat:
1. Bina hubungan saling percaya
c. Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri.
d. Menjelaskan tujuan interaksi: menjelaskan ansietas pasien dan cara merawat
agar proses penyembuhan lebih cepat.

2. Membuat kontrak (Inform consent) dua kali pertemuan latihan cara merawat
ansietas pasien
a. Bantu keluarga mengenal ansietas:
b. Menjelaskan ansietas, penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala, serta
akibatnya.
c. Menjelaskan cara merawat ansietas pasien: tidak menambah masalah (stres)
dengan sikap positif, memotivasi cara relaksasi yg telah dilatih perawat pada
pasien.
d. Sertakan keluarga saat melatih teknik relaksasi pada pasien dan minta
untukmemotivasi pasien melakukannya

Strategi Pelaksanaan Peremuan 1 Keluarga: Penjelasan kondisi pasien dan


cara merawat:
1. Bina hubungan saling percaya
c. Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri.
d. Menjelaskan tujuan interaksi: menjelaskan ansietas pasien dan cara merawat
agar proses penyembuhan Iebih cepat.

2. Membuat kontrak (inform consent) dua kali pertemuan Iatihan cara merawat
ansietas pasien:
a. Bantu keluarga mengenal ansietas:
4) Menjelaskan ansietas, penyebab, proses terjadi, tanda dan gejala, serta
akibatnya
5) Menjelaskan cara merawat ansietas pasien: tidak menambah masalah
(stress) dengan sikap positif , memotivasi cara refaksasi yang telan
dilatih perawat pada pasien
6) Sertakan keluarga saat melatih teknik relaksasi pada pasien dan minta
untuk memotivasi pasien melakukannya

Fase Orientasi
Selamat siang Pak, perkenalkan nama saya Nurhalimah, Bapak boleh
panggil sayasuster Nur, saya perawat yang merawat putri bapak Nona Nanik dan
hari ini sayaberdinas di ruang ini, dari pukul 20:00 sampai pukul 21.00 WIB.
Bapak keluarga Nn. N, nama Bapak siapa? , senang di dipanggil apa?. Baiklah
Pak,bagaimana jika kita bercakap-cakap tentang ansietas yang Putri bapak rasakan
dancara merawatnya agar proses penyembuhannya lebih cepat. Berapa lama
kitadiskusi, 20 menit, tempatnya disini saja Pak? Baiklah Pak kalau disini.

Fase Kerja
Apakah Bapak sudah tau apa itu ansietas? baik kalau begitu akan saya
jelaskan apa itu ansietas. Ansietas adalah perasaan was-was, kuatir atau tidak
nyamanseakan-akan terjadi suatu ancaman. Dapat dimengerti Pak? Bagus pak,
baik kalau begitu akan saya lanjutkan dengan tanda dan gejalanya. Tanda dan
gejalanya adayang disebut respon fisik yaitu yang mempengaruhi fisik seperti :

k. Sering napas ; pendek,


l. Nadi dan tekanan darah naik,
m. Mulut kering,
n. Enureksia yaitu kehilangan nafsu makan,
o. Diare/konstipasi,
p. Gelisah,
q. Berkeringat,
r. Tremor atau gemetar,
s. Sakit kepala dan
t. Sulit tidur,

Kemudian respon kognitif mernpengaruhi pikiran seperti lapang resepsi


menyempit tidak mampu menerima informasi dari Iuar dan berfokus pada apa
yang menjadi perhatiannya. Dan terakhir ada respon perflaku dan emosiyaitu :
gerakan meremas tangan, bicara berlebihan dan cepat, perasaan tidak aman dan
menangis.
Sampai sini jelas ya pak ada yang ingin bapak tanyakan terkait penjelasan
yang telah saya uraikan tadi pak? wah hebat Bapak Iangsung mengerti sekali saya
jelaskan. Nah setelah Bapak tau apa itu ansietas, tanda dan gejalanya Bapak
harusmengetahui bagaimana cara merawatnya agar proses penyembuhan Iebih
cepat. Jangan sampai menambah masalahbaru . Bapak diharapkan mampu
bersikap positif, mari paksaya ajarkancara melakukan relaksasi agar nanti Bapak
dapat memotivasi keluarga Bapak untuk melakukannya. Relaksasi ada dua yaitu :
tarik napas dalam dan pengalihan situasi.
Sekarang Bapak lihat caranya akan saya Iangsung ajarkan kepada putri
Bapak. Saya akan mengajakan cara tarik napas dalam dan pengalihan situasi
sarnbil disaksikan saudara agar nanti Bapak bisa membantu putrinya Silahkan
duduk atau tiduran dengan posisi yang Mba anggap palingnyaman, setelah itu
dalam hitungan5 ibu hirup napas dari hidung sampai udara mengisi penuh rongga
dada, lalu tahan dalam hitungan lima, setelah itu dalam hitungan lima ibu
keluarkan udara melaluimulut secara perlanan, wah bagus sekali ibu dapat
melakukannya dengan benar.
Cara ke-2 Mba pengalihan situasi : baca buku, nonton TV, mendengarkan
radio,mengaji, membaca surat-surat pendek atau membaca wind, ngobrol dengan
temansekamar atau keluarga, jadi Bapak harus sering mengajak Mbnya ngobrol,
sehingga kekhawatiran cepat hilang.

Fase Terminasi
Bagaimana perasaan Bapak setelah diskusi ini ? Dapat Bapak memahami
apa – apayang sudah saya jelaskan dan ajarkan, bagus kalau begitu Bapak
motivasi putri bapak untuk melakukan napas tiap dua jam dan alihkan situasinya
denganmengajak ngobrol atau yang lainnya yang sudah saya jelaskan tadi. Karena
sudah20 menit kita berdiskusi cukup dulu ya Pak. Tapi nanti pukul 16.00 saya
akan kembali untuk mengajarkan teknik 5 jari dan bagaimana cara merujuk jika
nanti dirumah kondisinya tidak membaik, tempatnya disini lagi yah Pak, Mba.
Selamat siang Pak.

Strategi Pelaksanaan keluarga:


6. Evaluasi peran keluarga merawat pasien cara merawat dan follow up
7. Pertahankan rasa percaya keluarga dengan mengucapkan salam,
menanyakanperan keluarga merawat pasien & kondisi pasien
8. Membuat kontrak ulang latihan Ianjutan cara merawat dan follow up
9. Menyertakan keluarga saat melatih pasien hipnotis diri sendiri (lima jari) dan
kegiatan spiritual
10. Diskusikan dengan keluarga cara perawatan di rumah, follow up dan kondisi
pasienyang perlu dirujuk (lapang persepsi menyempit, tidak mampu
menerima informasi,gelisah, tidak dapat tidur) dan cara merujuk pasien.

Latihan 3
Nn.B usia 28 tahun bekerja sebagai pilot maskapai penerbangan
international. Pasien akan dilakukan operasi pengangkatan serviks karena kanker.
Hasil pengkajian didapatkan data pasien tampak marah, muka memerah, rahang
mengatup dan sering mengeluarkan marah-marah menyalahkan diri sendiri dan
orang Iain. Nn B akan menikah 6 bulan yang akan datang. Menurut orang tua
pasien tidak mau makan apa yang disajikan. Sejak didiagnosa kanker dan akan
dilakukan pengangkatan serviks pasien menjadi pemarah, sering tidak sabaran dan
memarahi orang-orang disekitarnya jika tidak sesuai dengan apa yang diinginkan
pasien. Pasien tidak mau melakukan pembicaraan dengan orang yang tidak
dikenal, bila menjawab hanya seperlunya.
Menurut orang tua pasien tidak dapat tidur sejak 2 hari yang lalu dan
sering menangis pada malam hari. Padahal selama ini pasien merupakan anak
yang ceria dan banyak bercerita tentang kejadian yang dialami selama pasien
meninggalkan rumah untuk bekerja atau beraktifitas. Hasil pemeriksaan
didapatkan data TD 130/90 mmhg, Nadi 90x/permenit, pasien lebih banyak
mendominasi pembicaraan dan selalu bertanya tentang penyakitnya.
Fokus pertanyaan hanya berkisar kepada bagaimana operasi akan
berlangsung dan bagaimana dengan kelangsungan hidupnya setelah pengangkatan
serviksnya.
Tugas: Pergunakanlah format pengkajian pada akhir modul ini
1. Buatlah Iaporan pendahuluan kasus diatas
2. Buatlah strategi pelaksanaan untuk kasus diatas
3. Lakukanlah pengkajian untuk masalah psikososial sesuai format yang ada dan
lengkapi data pasien untuk dapat melengkapi diagnosa ansietas.
4. Lakukanlah analisis data dan masalah keperawatan!
5. Buatlah pohon masalah!
6. Tetapkanlah tindakan keperawatan dengan teknik distraksi serta cara spiritual
7. Lakukanlah evaluasi keperawatan
8. Lakukanlah dokumentasi keperawatan

Lampiran 1

LAPORAN PENDAHULUAN
I. Kasus (Masalah Utama)
DO:

DS:

II. Proses Terjadinya Masalah

III. A. Pohon masalah


B. Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu dikaji

IV. Diagnosa Keperawatan

V. Rencana Tindakan Keperawatan

Lampiran 2

STRATEGI PELAKASANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


Pertemuan :..................................................
Hari/ Tanggal :..................................................
Nama Klien (Inisial) :..................................................
Ruangan :..................................................
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien

:...................................................................................
2. Diagnosa Keperawatan
..........................................................................
3. Tujuan Khusus
:...................................................................................
4. Tindakan Keperawatan:.........................................................................
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik :...................................................................................
b. Evaluasi/validasi :..................................................................................
c. Kontrak (topik, waktu, dan tempat)
:........................................................
d. Tujuan :..............................................................................

2. Kerja (menjabarkan langkah langkah tindakan keperawatan secara


operasional) .................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
........................
3. Terminasi
a. Evaluasi (respon pasien terhadap tindakan keperawatan)
1) Evaluasi Subyektif :......................................................................
2) Evaluasi Obyektif :......................................................................
b. Rencana tindak lanjut (yang perlu dilatih klien sesuai hasil tindakan
yang
dilakukan).............................................................................................
c. Kontrak yang akan datang (topik, waktu dan tempat).

Lampiran 3

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL


A. PENGKAJIAN

Tanggal Pengkajian : .......................... Nomor Register :...................


Ruang Rawat : .......................... Diagnosa medis : ..................
Tanggal Rawat : ..........................
1. IDENTITAS KLIEN
Nama : .......................... (L/P)
Umur : ..........................
Status Perkawinan: ..........................
Agama : ..........................
Suku Bangsa : ..........................
Alamat : ..........................
Sumber Informasi : ..........................

2. ALAT MASUK
..................................................................................................................
..................................................................................................................

3. FAKTOR PREDISPOSISI
a. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalau? ( ) ya ( )
tidak
b. Pengobatan sebelumnya. ( ) berhasil ( )kurang berhasil ( )
tidak berhasil
c. Pelaku/ Usia Korban /Usian Saksi /Usia
Aniaya Fisik ( ) ( )( ) ( )( )( )
Aniaya Seksual ( ) ( )( ) ( )( )( )
Penolakan ( ) ( )( ) ( )( )( )
Kekerasan dalam keluarga( ) ( )( ) ( )( )( )
Tindakan kriminal ( ) ( )( ) ( )( )( )
Jelaskan a, b dan c :
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
.........
Masalah Keperawatan :
............................................................................................................
......................................................................................................
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Tanda viral TD :................... N :...................
S :................... P :...................
b. Ukur : TB :................... BB :...................
c. Keluhan fisik : ( ) YA ( ) TIDAK

Jelaskan
..................................................................................................................
...
Masalah Keperawatan
..................................................................................................................
...
5. PSIKOSOSIAL
a. Genogram : Gambarkan

Jelaskan :.................................................................................................
............. ....................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
.............................
Masalah Keperawatan
....................................................................................................... ..........
...........................................................................................................
b. Konsep diri
1) Gambaran diri :.
.....................................................................
2) Identitas :..
....................................................................
3) Peran :.
.....................................................................
4) Ideal diri :..
....................................................................
5) Harga diri :
......................................................................

Masalah Keperawatan:
c. Hubungan sosial
1) Orang yang berarti
:......................................................................
2) Peran serta dalam kegiatan
kelompok/masyarakat :.....................
3) Hambtan dalam berhubungan dengan orang
lain :....................

Masalah Keperawatan:...................................................................
d. Spiritual
1) Nilai dan keyakinan
:......................................................................
2) Kegiatan ibadah :......................................................................
6. STATUS MENTAL
a. Penampilan
( ) tidak rapi ( ) penggunaan pakaian tidak
sesuai
( ) cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan :...................................................................................
Masalah Keperawatan:...................................................................
b. Pembicaraan
( ) cepat ( ) keras ( ) gagap ( ) inkoheren ( )
apatis
( ) lambat ( ) membisu ( ) tidak mampu memulai
pembicaraan
Jelaskan:.............................................................................................
..
Masalah Keperawatan:....................................................................
c. Aktivitas Motorik
( ) lesu ( ) tegang ( ) gelisah ( ) agitasi
( ) tik ( ) grimasen ( ) tremor ( )
kumpulsif
Jelaskan:............................................................................................
Masalah Keperawatan:.................................................................
d. Alam perasaan
( ) sedih ( ) ketakutan ( ) putus asa
( ) khawatir ( ) gembira berlebihan
Jelaskan :............................................................................................
...
Masalah Keperawatan:....................................................................
e. Afek
( ) datar ( ) tumpul ( ) labil ( ) tidak sesuai
Jelaskan :............................................................................................
..
Masalah Keperaawatan:..................................................................
f. Interaksi Selama Wawancara
( ) bermusuhan ( ) tidak koopratif ( ) mudah
tersinggung
( ) kontak mata kurang ( ) defenitif ( )curiga
Jelaskan:.............................................................................................
...
Masalah Keperawatan:....................................................................
g. Memori
( ) gangguan daya ingat jangka panjang
( ) gangguan daya ingat jangka pendek
( ) gangguan daya ingat saat ini ( ) konfabulasi
Jelaskan :............................................................................................
...
Masalah
Keprawatan:......................................................................
h. Daya Tarik Diri
( ) mengingkari penyakit yang diderita
( ) menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan:.............................................................................................
...
Masalah keperawatan:.....................................................................
7. MEKANISME KOPING
Adaftif maladaftif
( ) bicara dengan orang lain ( ) minum alkohol
( ) mampu menyelesaikan masalah ( ) reaksi lambat / berlebih
( ) teknik relaksasi ( ) bekerja berlebihan
( ) aktivitas konstruktif ( ) menghindar
( ) olahraga ( ) mencederai diri
( ) lainnya............................ ( ) lainnya..........................
Jelaskan:...................................................................................................
...
Masalah
Keperawatan:............................................................................
8. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
( ) masalah dengan dukungan kelompok,
spesifik...................................
( ) masalah berhubungan dengan lingkungan,
spesifik............................
( ) masalah dengan
pendidikan,spesifik...................................................
( ) masalah dengan
pekerjaan,spesifik.....................................................
( ) masalah dengan perumahan,
spesifik.................................................
( ) masalah ekonomi,
spesifik..................................................................
( ) masalah dengan pelayanan kesehatan,
spesifik..................................
( ) masalah lainnya,
spesifik.....................................................................
( ) masalah dengan dukungan lingkungan.
Spesifik.................................
Masalah
Keperawatan:...........................................................................
9. PENGETAHUAN KURANG TENTANG :
( ) sistem pendukung ( ) faktor presifitasi
( ) penyakit fisik ( ) koping ( ) obat-obatan ( )
lainnya
Masalah keperawatan:...........................................................................
10. ASPEK MEDIK
Diagnosa medik :...................................................................................
Terapi medik :...................................................................................

Mamuju,..................2021

Mahasiswa

(...........................)

11. ANALISA DATA


Initial Nama :................. Ruangan :................. No. RM :.................

TANGGAL / MASALAH
DATA FOKUS
JAM KEPERAWATAN
12. POHON MASALAH
B. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


INITIAL :................. RUANGAN :.................
NO.RM :.................

No. Diagnosa Perencanaan


Kriteria Tindakan
DX Keperawatan Tujuan
Evaluasi Keperawatan

Mamuju,..................2021
Mahasiswa

(...........................)

D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


Initial Nama :................. Ruangan :................. No. RM :.................

Hari / Tgl/ Tindakan Evaluasi Nama / Paraf


Jam Keperawatan (SOAP)

DS:

DO:

Dx,Kep:

Tindakan
Keperawatan

Penilaian Praktikum
Nama Mahasiswa: Tanggal :
Nama Penguji : Tempat :
Berikan tanda V pada kolom K(Kompeten) bila mahasiswa mampu
melakukannyapada aspek yang tertulis pada kriteria pencapaian kornpetensi dan
sebaliknya berikantanda pada kolom BK (belum Kompeten) apabila mahasiswa
belum mampumelakukannya
Mahasiswa dinyatakan kompeten bila seluruh komponen ini dinyatakan
kompeten oleh pembimbing/tutor/dosen. Bila ada salah satu komponen yang
belum kompeten, maka mahasiswa diharuskan melakukan praktikum kembali.
SUB KRITERIA PENCAPAIAN PENILAIAN VALIDASI
KOMPETENSI KOMPETENSI K BK PENGUJI
1. Menjelaskan konsep asuhan
keperawatan pada klien dengan
masalah gangguan jiwa
2. Mengidentifikasi perilaku abnormal
pasien
3. Menerapkan prinsip legal dan nilasi,
moral, etika dan morma budaya
pengkajian masalah gangguan jiwa
Melakukan
4. Memperhatikan teknik komunikasi
Pengkajian
terapeutik asuhan keperawatan
masalah gangguan jiwa
5. Menunjukkan prosedure pengkajian
masalah gangguan jiwa
6. Memperhatikan spek/komponen
penting pengkajian maslah gangguan
jiwa
7. Mengidentifikasi masalah pasien

1. Mengidentifikasi diagnosa
keperawatan yang menggambarkan
Merumuskan
masalah gangguan jiwa
diagosa
2. Menunjukkan struktur
keperawatan
diagnoseKeperawatan
3. Menuliskan struktur diagnosa yang
rasional
1. Merumuskan tujuan asuhan
keperawatan
2. Merumuskan indikator hasil asuhan
Membuat
keperawatan
Perencanaan
3. Menyusun rencana tindakan
keperawatan
4. Memilih dan memprioritaskan
rencana tindakan keperawatan
1. Menjelaskan prinsip tindakan
Melaksanakan kolaboratif pada pasien
Tindakan 2. Mengidentifikasi indikasi tindakan
kolaboratif kolaboratif
3. Menunjukkan tindakan kolaboratif
4. terapi psikofarmaka pada pasien

1. Mengidentifikasi aspek yang


dinilaipada evaluasi pasien
2. Mengidentifikasi indikator
keberhasilan sesuai tujuan
Melaksanakan
keperawatan
evaluasi
3. Menunjukkan pengumpulan data
keperawatan
hasil tindakan sesuai kriteria tujuan
4. Membuat kesimpulan hasil
perawatan
5. Merumuskan tindak lanjut
asuhankeperawatan
1. Menuliskan seluruh data dan
informasi tentang pasien dan
tindakan yang diberikan dalam
dukumen pasien
2. Menuliskan diagnosa
Melaksanakan
keperawawatan dalam dokumen
dokumentasi
pasien
asuhan
3. Menuliskan perencanaan pasien
keperawatan
dalam dokumen pasien
4. Mencatat respon pasien dan
hasilevaluasi setelah tindakan
5. Menandatangani catatan
keperawatan dan catatan
perkembangan
Penguji I :
Rekomendasi Dapat/tidak dapat dilanjutkan pada tahap
berikutnya
Penguji II :

Nama mahasiswa
Saran Perbaikan :
Tanda tangan Mahasiswa :

Anda mungkin juga menyukai