Oleh:
Muhammad Hafiz, S.Kep
NIM. 2130913310005
LAPORAN PENDAHULUAN
RESIKO PERILAKU KEKERASAN (RPK)
Oleh:
Muhammad Hafiz, S.Kep
NIM. 2130913310005
A. Definisi
Prilaku kekerasan merupakan respon terhadap stressor yang dihadapi
seseorang yang ditunjukkan dengan prilaku actual melakukan kekerasan,
baik pada diri sendiri, orang lain secara fisik maupun psikologis (Yosep,
2011)
B. Etiologi
1. Faktor predisposisi
a. Faktor Biologis
Hal yang dikaji pada faktor biologis meliputi adanya faktor herediter
yaitu adanya anggotakeluarga yang sering memperlihatkan atau
melakukan perilaku kekerasan, adanya anggota keluarga yang
mengalami gangguan jiwa, adanyan riwayat penyakit atau trauma
kepala, dan riwayat penggunaan NAPZA (narkoti, psikotropika dan
zat aditif lainnya) (Mukrifah Damaiyanti, 2012)
b. Psikologis
Agresivitas dan kekerasan dapat dipengaruhi oleh riwayat tumbuh
kembang seseorang. Teori ini menjelaskan bahwa adanya
ketidakpuasan fase oral antara usia 0-2 tahun dimana anak tidak
mendapat kasih sayang dan pemenuhan kebutuhan air susu yang
cukup cenderung mengembangkan sikap agresif.
c. Sosial Budaya
Prilaku agresiv bisa tumbuh dilingkungan bersosial budaya yang
mentolelir kekerasan, proses hasil pembelajaran dari lingkungan
disekitarnya, dan proses sosialisasinya.
2. Faktor presipitasi
Secara umum seseorang akan marah jika dirinya merasa terancam, baik
berupa injury secara fisik, psikis atau ancaman konsep diri.
a. Kondisi klien: kelemahan fisik, keputusasaan, ketidakberdayaan,
kehidupan yang penuh dengan agresif dan masa lalu yang tidak
menyenangkan.
b. Interaksi: penghinaan, kekerasan, kehilangan orang, merasa
terancam baik internal dari permasalahan diri klien sendiri maupun
eksternal dari lungkungan.
c. Keadaan Lingkungan: panas, padat dan bising
. Akibat
Menurut Townsend, perilaku kekerasan dimana seseorang melakukan
tindakan yang dapat membahayakan, baik diri sendiri maupun orang lain.
Seseorang dapat mengalami perilaku kekerasan pada diri sendiri dan orang
lain dapat menunjukkan perilaku (Kartikasari, 2015).
Data subjektif :
1. Mengungkapkan, mendengar atau melihat objek yang mengancam
2. Mengungkapkan perasaan takut, cemas, dan khawatir
Data objektif :
1. Wajah tegang merah
2. Mondar mandir
3. Mata melotot, rahang mengatup
4. Tangan mengepal
5. Keluar banyak keringat
6. Mata merah
7. Tatapan mata tajam
8. Muka merah
E. Fase Prilaku Kekerasan
1. Menyerang atau menghindar ( fight of flight )
Pada keadaan ini respon fisiologis timbul karena kegiatan sistem saraf
otonom beraksi terhadap sekresi epineprhin yang menyebbkan tekanan
darah meningkat, takikardi, wajah merah, pupil melebar, sekresi hcl
meningkat, peristaltik gaster menurun, pengeluaran urine dan saliva
meningkat, konstipasi, kewaspadaan juga meningkat disertai ketegangan
otot, seperti rahang terkatup, tangan dikepal, tubuh menjadi kaku, dan
disertai refleks yang cepat.
2. Menyatakan secara asertif
Perilaku yang sering ditampilkan individu dalam mengekspresikan
kemarahannya yaitu dengan perilaku pasif, agresif dan asertif. Perilaku
asertif adalah cara yang terbaik untuk mengekspreikan marah karena
individu dapat mengekspresikan rasa marahnya tanpa menyakiti orang
lain secara fisik maupun psikologis. Di samping itu perilku ini dapat juga
untuk pengembangan diri klien
3. Memberontak
Perilaku yang muncul biasanya disertai akibat konflik perilaku acting out
untuk menarik perhatian orang lain
4. Perilaku kekerasan
Tindakan kekerasan atau anuk yang ditujukan kepada diri sendiri, orang
lain maupun lingkungan
3. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri dan orang lain
4. Rencana Tindakan Keperawatan