Modul II Penelitian Keperawatan Dan Perkembangan Keperawatan
Modul II Penelitian Keperawatan Dan Perkembangan Keperawatan
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah perkuliahan berakhir, mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan
penelitian keperawatan dan perkembangan keperawatan
2. Materi
1. Arti penelitian
2. Sejarah penelitian keperawatan
3. Aspek etika penelitian klinis
4. Aspek etika penelitian terapeutik
5. Aspek penelitian non terapeutik
6. Aspek etika penelitian kesehatan
3. Indikator Pencapaian
1. Mahasiswa dapat mengemukakan Arti penelitian
2. Mahasiswa dapat mengemukakan dan menjelaskan Sejarah penelitian
keperawatan
3. Mahasiswa dapat mengemukakan Aspek etika penelitian klinis
4. Mahasiswa dapat mengemukakan dan menjelaskan Aspek etika
penelitian terapeutik
5. Mahasiswa dapat mengemukakan dan menjelaskan Aspek penelitian non
terapeutik
6. Mahasiswa dapat mengemukakan dan menjelaskan Aspek etika
penelitian kesehatan
14
Penelitian Keperawatan
1. Pengertian
Penelitian merupakan terjemahan dari kata research (Inggris) yang
akhirnya diIndonesiakan menjadi RISET. Secara etimologi, riset berasal dari
dua kata yaitu ”re” yang berarti kembali atau berulang-ulang, dan ”search”
berarti mencari. Dengan demikian, riset berarti mencari makna kembali
secara berulang-ulang.
Penelitian merupakan proses ilmiah karena dalam penelitian
menggunakan ilmu dan penelitian akan menghasilkan penemuan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan. Dalam penelitian menggunakan metode
ilmiah. Metode ilmiah merupakan proses yang teratur yang menggunakan
prinsip-prinsip ilmu, memerlukan langkah-langkah yang berurutan untuk
mencari informasi bagi pemecahanmasalah. Metode ilmiah ditandai dengan
ciri : 1) sistematis; 2) terkendali; 3) empiris (nyata); 4) generalisasi; dan 5)
formulasi teori.
Kegiatan penelitian bergerak secara sistematis dan teratur, mulai dari; 1)
penemuan masalah; 2) mengumpulkan data berdasarkan rancangan penelitian
yang tepat; 3) analisis data dan; 4) merumuskan kesimpulan hasil penelitian.
Kontrol merupakan unsur kunci dari pendekatan ilmiah. Kontrol melibatkan
pemasukan kondisi dalam situasi penelitian agar masalah dapat diperkecil dan
validitas (sahih) dan realibilitas (ketepatan) dapat tercapai. Empiris adalah
proses dimana suatu kejadian berakar dari lialitas yang objektif dan
dikumpulkan secara langsung atau tidak langsung melalui pengindraan dan
digunakan untuk perumusan masalah. Penyelidikan empiris menghasilkan
objektifitas penelitian karena gagasan/ide dicoba dalamsituasi nyata.
Generalisasi merupakan slah satu ciri metoda ilmiah , berarti penelitian tidak
menggunakan metode ilmiah untuk kejadian tertentu, tetapi harus mampu
menggunakan hasil penelitian untuk lingkup yang luas. Generalisasi
membantu perkembangan ilmu pengetahuan, memberikan penjelasan dan
prediksi untuk pristiwa yang akan terjadi.
15
Penelitian keperawatan menurut American Nurse’s Assosiation (1981)
adalah pengembangan pengetahuan tentang kesehatan dan kemajuan
kesehatan di dalam keseluruhan rentang kehidupan, merawat atau memelihara
orang yang mengalami masalah kesehatan dan ketidakmampuan baik fisik
maupun psikologis.
Penelitian keperawatan merupakan studi yang sistematis, mengkaji
masalah keperawatan atau fenomena paktik dan asuhan keperawatan melalui
studi yang kreatiif, mengawali dan mengevaluasi perubahan, mengambil
tindakan untuk menghasilkan pengetahuan baru yang berguna bagi
keperawatan.
2. Jenis Penelitian
A. Jenis penelitian digolongkan menurut jenis data yang dicari, yaitu :
1. Penelitian Kuantitatif:
1) Bersifat objektif dan sistematis.
2) Data yang dicari bersifat numerik (kuantitatif) : Nominal
(dikotomi); Ordinal (katagorikal); Interval (tidak ada nol absulut);
Rasio (Nol absulut). Terdiri dari jenis penelitian sebagai berikut.
a. Diskriftif (Non analitik) : pada populasi ; studi ekologi dan
pada individu Case report, Case series, Cross sectional.
b. Obsevasional (Analitik) Cross sectional, case control, kohor.
c. Eksperimental (Eksperimental semu/ Quasi dan Eksperiment
murni: RCT (Randomized Controlled Trial
2. Penelitian Kualitatif
1) Bersifat subjektif
2) Data yang dicari bersifat kualitatif tentang pengalaman dan
perasaan/emosi. Terdiri dari jenis penelitian :
a. Fenomenalogical
b. Grounded theory (studi pengembangan teori)
c. Ethnografi (studi suku/bangsa)
16
d. Historical (studi pengalaman)
e. Philosophical (studi pengetahuan)
3. Pelaku Penelitian
Sesuai dengan hakekatnya maka penelitian bertopang pada ilmu
pengetahuan yang selanjutnya akan mengembangkan ilmu pengetahuan
tersebut karenanya penelitian harus dilaksanakann oleh orang yang memiliki
dasar ilmu yang adekut sesuai dengan bidang yang diteliti. Bahkan mutu dan
kualitas seseorang ilmuan dapat dinilai dari mutu ide dan kegiatan penelitian
yang dilakukan.
Ilmuan yang mengamalkan ilmu tertentu dalam tugas perkerjaannya
perlu mengembangkan ilmunya melalui penelitian. Dalam bidang kesehatan
(UU No.23 1992) dinyatakan ada 4 ilmu bidang kesehatan yaitu kedokteran,
keperawatan, kesehatan masyarakat dan farmasi. Penelitian adalah tulang
punggung ilmu pengetahuan karena pengetahuan berkembang dengan
penelitian, tentunya hasil penelitian tersebut harus diamalkan dalam tatanan
praktik profesi, dengan demikian akan memperbaiki mutu pelayanan profesi
termasuk keperawatan.
17
3) Administrasi dan Manajemen Keperawatan dan Kesehatan
4) Pendidikan Keperawatan
5) Teori terkait (kedokteran, farmasi, kesehatan masyarakat, psikologi,
sosial dll)
B. Klinik:
1) Keperawatan Reproduksi (Maternal Perinatal)
2) Keperawatan Pediatrik
3) Keperawatan Medikal Bedah
4) Keperawatan Psikiatrik
C. Komunitas :
1) Keperawatan Keluarga
2) Keperawatan Komunitas
3) Keperawatan Gerontik dan Kelompok khusus
4) Keperawatan Kesehatan Matra dan kesehatan kerja
18
maksud penelitian, merujuk bahan kepustakaan, merumuskan hipotesis
(tidak semua penelitian) atau pertanyaan penelitian, menentukan
rancangan / desain serta metodologi penelitian termasuk rancangan
analisis data/hasil penelitian.
Sesuai dengan hakekat penelitian ingin menemukan,
mengembangkan dan membuktikan kebenaran maka upaya perencanaan
harus merujuk kepada konsep pengetahun dan teori oleh karenanya
penelusuran kepustakaan untuk mendapatkan konsep dan teori yang
sementara yang ada sebagai pijakan merupakan kegiatan yang mutlak
dilakukan. Untuk selanjutnya akan diperoleh konsep dan teori baru yang
lebih tepat tau pengtetahuan yang sesuai atau tepat guna. Kegiatan
lainnya dalam tahap ini adalah melakukan penelaahan etis dan uji coba
metodologi penelitian khususnya (instrumen atau alat pengumpul data
agar hasilnya valid dan reliabel)
2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan ini akan dilakukan jika prosedur administrasi telah
ditempuh dan mendapat ijin dari pihak tempat penelitian dan pihak yang
memberikan wewenang mengadakan penelitian termasuk secata etik
yaitu oleh komisi etik. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan teknik
yang telah ditentukan dan diujicobakan . Dalam tahap ini peneliti
mengikuti setiap rencana yang ada dalam proposal dan telah disepakati.
Apabila ada kemdala yang tidak diharapkan selama pengumpulan
data, peneliti dapat mengambil keputusan mengubah prosedur penelitian
atau tetap menerapkan sesuai proposal. Pengumpulan data dapat
dilakukan oleh asisten peneliti yang terlebih dahulu telah mendapat
pelatihan, artinya siapapun yang membantu penelitian akan tetap
mematuhi ketentuan yang ada dan telah ditetapkan dalam proposal.
19
3. Tahap Analisa Data
Data yang telah dihitung dan ditabulasi, dianalisis mengunakan
perhitungan/uji statistik yang sesuai (penelitian kuantitatif) dan
triangulasi (penelitian klualitatif) selanjutnya di interpretasi dan
menghasilkan temuan. Temuan penelitian perlu disentesa dengan
memadukan bersama konsep dan teori dalam studi kepustakaan
kemudian dipadukan dengan hasil penelitian terdahulu/sejenis sehingga
dapat menghasilkan kesimpulan. Kesimpulan yang dihasilkan dalam
tahap analisis data adalah hasil yang paling bermakna dalam penelitian.
Artinya penelitian tidak akan menghasilkan apa-apa atau tak berarti
sebelum menyimpulkan temuan penelitian.
4. Tahap Pelaporan
Penelitian sebagai metode ilmiah dalam hasanah pengetahuan perlu
disebar luaskan secara terbuka sehingga hasilnya dapat dikonsumsi
(dibaca, dipahami bahkan diterapkan untuk memperbaiki atau
meningkatkan pelayanan serta kehidupan manusia). Selain sebagai
sumber / sanggahan untuk penelitian berikutnya. Pelaporan penelitian
juga dapat dianggap sebagai bentuk pertanggungjawaban tentang apa
yang telah dilakukan, bahwa peneliti telah bersandar pada suatu konsep
dan teori yang baik dan benar menyembangkannya serta
memantapkannya. Kewajiban untuk melaporkan penelitian juga akan
membuat peneliti berhati-hati dalam memenuhi kriteria metoda ilmiah
yaitu sistematis, terkendali, empiris dan genetalisasi.
6. Perkembangan Keperawatan
A. Penelitian kep di tahun 1859
1) Riset keperawatan pada masa ini masih sangat minim.
2) Florence Nightingale (1820) adalah orang pertama yang melakukan
penelitian di bidang keperawatan semasa perang krim. Karya
pertama Florence berjudul Notes on Nursing, yang menjelaskan
20
aktivitas penelitian yang berfokus pada pentingnya lingkungan yang
sehat dalam mendorong kesehatan fisik dan mental pasien (patient’s
physical and mental wellbeing).
3) Florence mengidentifiksi dan mengumpulkan data tentang
lingkungan, spt ventilasi, kebersihan, temperatur atau kesterilan air
serta diet untuk menentukan pengaruhnya thd kesehatan klien.
4) Florence juga mengumpulkan data ttg morbiditas dan mortalitas
pada tentara di Perang Krim dan mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Hasil penelitian tsb berhasil mengubah sikap
militer dan masyarakat dalam memelihara penderita sakit.
5) Masyarakat pun mulai menerima tanggung jawab untuk menguji
kebersihan dan kesterilan air konsumsi, perbaikan sanitasi,
mengurangi morbiditas dan mortalitas.
21
2) Sekolah-sekolah keperawatan mulai memperkenalkan penelitian,
akses dan dana penelitian makin mudah diperoleh.
3) Mulai dipublikasikan jurnal Nursing Research thn 1952.
4) Tahun 1950 ANA mangadakan proyek studi selama 5 thn (five years
study) dibidang fungsi dan aktivitas kep.
5) Temuan dari hasil studi tsb adalah Twenty Thousand Nurses Tell
Their Study yg merumuskan kriteria tentang fungsi, standar dan
kualifikasi perawat prof thn 1957.
22
F. Penelitian keperawatan di tahun 1990-an
Tahun 1991 ANA merevisi Standards of Clinical Nursing Practice.
Dalam standar tersebut ANA merekomendasikan agar perawat dapat
memasukkan/melaksakan temuan ilmiah dalam praktik klinis untuk
memperbaiki kesehatan, mencegah penyakit & meminimalkan penyakit
akut/kronis.
23
DAFTAR PUSTAKA
24