Anda di halaman 1dari 8

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS)

adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang


dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan
memperkuat

Kriteria Kelulusan Latsar CPNS


CPNS masuk dalam kualifikasi paling rendah cukup memuaskan,
maka CPNS yang bersangkutan dinyatakan lulus dan diberikan nilai
sebesar 70,01 (tujuh puluh koma nol satu); atau. CPNS memperoleh nilai
kurang dari 70,01 (tujuh puluh koma nol satu), maka bagi CPNS tersebut
dinyatakan tidak lulus Pelatihan Dasar CPNS.

Ada beberapa penyebab CPNS tidak lulus latsar. Diantaranya karena


perolehkan nilainya kurang bagus dan tingkat kehadiran yang rendah.
“Kalau Latsar yang mengadakan Badan Diklat yang telah reakreditasi,”

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen


Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah No 20 Tahun 2017, pada prinsipnya setiap
CPNS wajib mengikuti Latsar.28 Feb 2021

Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS yang telah diseminarkan dapat


diimplementasikan di tempat kerja masing-masing.Lebih lanjut, Kepala Bapelkes
juga menginginkan peserta agar semangat integritas, kejujuran, jiwa
nasionalisme, karakter diri yang mulai terbangun, serta profesionalisme yang
telah dipupuk selama berada dalam kegiatan Latsar ini untuk semakin diresapi
dan dijiwai, serta digunakan sebagai landasan atau dasar dalam bekerja di
instansi masing-masing sebagai pelayanan publik yang profesional.
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang belum dilantik menjadi PNS
diwajibkan mengikuti dan lulus pelatihan dasar (Latsar). Hal itu tertuang
dalam Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah No 20 Tahun 2017.

Kepala Biro Hukum dan Humas Lembaga Administrasi Negara (LAN) Tri
Atmojo Sejati mengatakan, pada prinsipnya setiap CPNS wajib mengikuti
Latsar. Setiap CPNS hanya dapat mengikuti Latsar satu kali saja. Apabila
Peserta/CPNS dinyatakan tidak lulus Latsar, maka yang bersangkutan
diberhentikan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) sebagai CPNS.

"Dengan diberhentikan sebagai CPNS karena tidak lulus Latsar, maka


yang bersangkutan secara otomatis tidak bisa menjadi PNS," kata Tri
Atmojo dalam keterangan resminya, Sabtu (27/2/2021).

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017 tentang


Manajemen Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah No 20 Tahun 2017, pada prinsipnya setiap CPNS
wajib mengikuti latsar.

Setiap CPNS hanya dapat mengikuti latsar satu kali saja. Apabila
Peserta/CPNS dinyatakan tidak lulus latsar, maka yang bersangkutan
diberhentikan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) sebagai CPNS
.
“Dengan diberhentikan sebagai CPNS karena tidak lulus latsar, maka yang
bersangkutan secara otomatis tidak bisa menjadi PNS," kata Kepala Biro
Hukum dan Humas LAN, Tri Atmojo Sejati.
LAN terbitkan aturan baru, ini rincian biaya latsar CPNS

Lembaga Administrasi Negara (LAN) menerbitkan Peraturan LAN


(PerLAN) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Besaran, Persyaratan, dan Tata
Cara Pengenaan Tarif sampai dengan Rp 0,00 (nol rupiah) atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak terhadap Penyelenggaraan Pelatihan
Dasar (latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

PerLAN ini berlaku sejak tanggal 10 Februari 2021. Peraturan ini menjadi
acuan bagi (setiap lembaga penyelenggara pelatihan dalam menentukan
besaran tarif yang dikenakan bagi pnstansi pemerintah pengirim peserta
latsar CPNS. Juga bagi setiap instansi pemerintah dalam menentukan
biaya tarif terkait pengiriman peserta latsar CPNS.

Berdasarkan PerLAN 3/2021, maka latsar CPNS yang dilaksanakan secara


daring, baik dikenakan tarif biaya sebesar Rp 5,26 juta per peserta. Tarif ini
jauh lebih murah jika dibandingkan dengan latsar CPNS secara klasikal
yang dikenakan tarif biaya sebesar Rp 9,27 juta per peserta.
Baca Juga: Sebelum daftar CPNS 2021, kenali dulu perbedaan CPNS,
PNS, dan PPPK
Artinya, ada efisiensi tarif biaya per peserta latsar CPNS secara daring
sebesar Rp 4,01 juta atau lebih rendah 43% dibandingkan dengan tarif
biaya per peserta latsar CPNS secara klasikal. Efisiensi ini tentu saja
sangat sesuai dengan kondisi perekonomian bangsa di masa pandemi
Covid-19.

Kepala LAN, Adi Suryanto mengatakan, meskipun dengan tarif yang jauh
lebih murah, jumlah jam pelatihan dan hari pembelajaran latsar CPNS
secara daring malah lebih banyak daripada Latsar secara klasikal.
Jam pelatihan latsar secara daring sebesar 647 jam pelatihan atau setara
74 hari kerja. Sedangkan jam pelatihan latsar secara klasikal sebesar 511
jam pelatihan atau setara 51 hari kerja.
“Ini salah satu kelebihan Latsar secara daring. Meskipun tarif jauh lebih
murah, namun tujuan pembelajaran dipastikan tetap dapat terpenuhi,
karena LAN telah menyiapkan metode dan skenario pembelajaran secara
daring yang handal,"

Adi menyebut, LAN akan terus me-review kebijakan latsar secara daring. Ia
bilang, saat ini masih banyak CPNS yang belum ikut latsar. Diharapkan,
dengan tarif biaya yang jauh lebih rendah, semakin banyak CPNS yang
bisa diikutkan dalam latsar.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017 tentang


Manajemen Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah No 20 Tahun 2017, pada prinsipnya setiap CPNS
wajib mengikuti latsar.

Setiap CPNS hanya dapat mengikuti latsar satu kali saja. Apabila
Peserta/CPNS dinyatakan tidak lulus latsar, maka yang bersangkutan
diberhentikan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) sebagai CPNS.
“Dengan diberhentikan sebagai CPNS karena tidak lulus latsar, maka yang
bersangkutan secara otomatis tidak bisa menjadi PNS," kata Kepala Biro
Hukum dan Humas LAN, Tri Atmojo Sejati.
 
Selanjutnya: 

Anda mungkin juga menyukai