Anda di halaman 1dari 2

Tugas 2 Manajemen SDM Global PM503 Regina Vanissa 1922090

1. Menurut anda, mana yang lebih sulit antara praktik MSDM di perusahaan di dalam negeri
dibandingkan dengan praktik MSDM pada perusahaan global? Jelaskan!
Menurut saya, praktik MSDM di perusahaaan global lebih sulit jika dibandingkan dengan
praktik MSDM pada perusahaan luar negeri karena praktik MSDM pada perusahaan global
tidak memandang adanya batasan geografis sehingga cakupan negaranya lebih luas dan
memiliki lebih banyak aktivitas SDM yang harus dikelola atau ditangani. Kemudian,
proses praktik MSDM pada perusahaan global itu sendiri lebih kompleks, belum lagi
ditambah adanya perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga resiko ledakan masalah
yang terjadi pada perusahaan global lebih tinggi dibandingkan praktik MSDM di
perusahaan luar negeri yang dapat diselesaikan perlahan-lahan.
2. Dari 4 faktor yang dapat mempengaruhi praktik SDM global, faktor apa yang pengaruhnya
paling kuat? Jelaskan!
a. Faktor hukum dan politik: dimana evaluasi terhadap praktisi SDM dilakukan secara
menyeluruh mengenai lingkungan politik dan hukum ketenagakerjaan sebelum
memulai kontrak usaha di suatu negara.
b. Faktor ekonomi: dikarenakan negara yang berbeda menafsirkan sistem ekonomi yang
berbeda pula.
c. Faktor budaya: yang harus dipertimbangkan karena budaya merupakan bentuk dari
kekuatan sosial yang mempengaruhi keyakinan, nilai, dan tindakan dari suatu
kumpulan masyarakat.
d. Faktor hubungan industrial: yang dimaksudkan adalah hubungan antar pekerja, serikat
buruh dari berbagai negara.
Faktor yang pengaruhnya paling kuat adalah faktor budaya, sebagaimana penelitian yang
dilakukan Geert Hofstede dengan membandingkan dan mengidentifikasi kebudayaan
terhadap 100.000 tenaga kerja IBM di 53 negara yang menghasilkan evaluasi sebagai
berikut:
a. Jarak kekuasaan mengacu pada ketidaksamaan antara masyarakat suatu bangsa.
b. Individualisme mengacu kepada sebagian orang di suatu negara cenderung lebih
bersifat individual dibandingkan bersifat sosial.
c. Maskulinitas/femininitas yang mengacu pada tingkat dimana nilai maskulinitas
“menang” terhadap nilai femininitas, namun terkadang hasilnya berbeda untuk tiap
negara. Seperti, responden dari Jepang memiliki nilai maskulin lebih tinggi, sementara
itu responden dari Belanda memiliki nilai feminin lebih tinggi.
d. Penghindaran terhadap ketidakpastian mengacu pada kecenderungan masyarakat suatu
negara terhadap situasi yang terstruktur (peraturan dapat dibangun dan terdapat
petunjuk jelas bagaimana seseorang diharapkan untuk bertingkah laku) atau tidak
terstruktur. Negara yang memiliki hasil tinggi untuk dimensi ini adalah Jepang, Prancis
dan Rusia yang cenderung menolak perubahan dan sikap lebih kaku.
e. Orientasi jangka panjang mengacu pada nilai-nilai yang dipegang di masa depan
sebagai lawan dari nilai jangka pendek (berhemat dan tekun), yaitu fokus kepada masa
sekarang dan masa lalu (berpedoman pada tradisi).
3. Apabila anda menjadi manajer perusahaan yang beroperasi di luar negeri, anda akan
menerapkan kebijakan etnosentrik, polisentrik, atau geosentrik? Jelaskan!
Polisentrik, karena kebijakan ini memiliki fleksibilitas yang pengambilan keputusannya
berorientasi pada negara tuan rumah. Kebijakan ini memungkinkan adanya pengetahuan
luas mengenai pasar dan angkatan kerja dimana perusahaan akan merekrut tenaga kerja
dari tempat beroperasinya perusahaan dan merekrut tenaga kerja lokal untuk mengatur
aktivitas pada cabang setempat. Hal ini juga memperhatikan aspek kesejahteraan penduduk
lokal dengan memberikan kesempatan kerja yang bertujuan untuk mengeksploitasi sumber
daya yang ada.

Anda mungkin juga menyukai