Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN MORBIDITAS 1

GENERAL CODING

DISUSUN OLEH :
Wanda Nabila Khalid
NIM G41200455

DOSEN PENGAMPU :
Angga Rahagiyanto, S.ST., M.T.

PROGRAM STUDI REKAM MEDIK


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul morbiditas 1 ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada bidang studi General Coding. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang morbiditas bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Saya mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Angga Rahagiyanto, S.ST., M.T. selaku dosen mata kuliah
General Coding yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagaian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari,
makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnann makalah ini.
Lamongan, 7 Desember 2020
Penulis
MORBIDITAS
A. PENGERTIAN
Morbiditas (angka kesakitan) merupakan indikator penting yang digunakan untuk
penilaian dan perencanaan program yang bertujuan untuk menurunkan kesakitan dan
kematian di suatu wilayah. Dalam pengkodean morbiditas bergantung pada kelengkapan
ringkasan pulang berikut rincian diagnosis pasien, serta prosedur tindakan selama episode
asuhan rawatnya di rumah sakit atau institusi asuhan kesehatan.

B. KODING MORBIDITAS
Dalam pengumpulan data statistik morbiditas diperlukan suatu kondisi tunggal yang
akan dianalisis secara nasional. Biasanya yang menjadi objek analisis adalah diagnosis
utama. Agar pengumpulan data ini konsisten perlu adanya suatu standar definisi tersebut
dalam buku ICD dengan harapan agar dapat merangsang pembuat kebijakan setempat
untuk mengebangkan metode standar pencatatan yang mengakomodasikan kriteria-
kriteria WHO tersebut. Dalam buku ICD – 10 terdapat dua jenis aturan koding
morbiditas, yaitu aturan umum (general guide lines) dan aturan reseleksi bila mana
kondisi utama tidak terekam dengan benar.
C. PROSEDUR CODING
Secara umum, tahapan proses koding mencakup dua aktifitas tersebut di bawah ini :
1. Analisis lembar – lembar dokumen rekam medis untuk menentukan bagian mana yang
akan dikode dan data – data yang mendukung.
2. Alokasi / penentuan kode dengan tepat.

D. LANGKAH-LANGKAH MENGKODE ICD-10 dan ICD 9 CM


Langkah langkah dalam pengkodean penyakit berdasarkan ICD-10 adalah sebagai
berikut :
1. Tentukan tipe pernyataan yang akan dikode dan dilihat pada indeks
alfabetik yang sesuai.
2. CariLead terms / kata kunci.
3. Baca dan ikuti kata yang ada dibawah lead terms.
4. Baca kata yang ada dalam pharentheses setelah lead terms.
5. Ikuti secara hati-hati cross references (see and see also ) yang
terdapat dalam indeks.
6. Rujuk pada daftar tabulasi untuk kesesuaian nomor kode yang
dipilih.
7. Ikuti inclusion dan exclusion terms dibawah kode atau bawah bab,
blok, atau diawal kategori.
8. Tetapkan kode.

Langkah – langkah dalam pengkodean berdasarkan ICD 9 CM adalah


sebagai berikut :
1. Tentukan leadterm tindakan penyakit.
2. Buka index to proceduress dan cari leadterm-nya
3. Ikuti kata yang ada dibawahnya secara teliti.
4. Lihat kode yang ditunjukan.
5. Buka halaman tabular list sesuai kode yang ditunjuk.
6. Lihat secara teliti apakah sudah sesuai kemudian tetapkan kode

E. PETUNJUK UNTUK PENCATATAN INFORMASI DIAGNOSTIK BAGI


ANALISA KONDISI TUNGGAL DATA MORBIDITAS
Dokter yang merawat bertanggung jawab atas pengobatan pasien harus memilih
kondisi utama untuk dicatat, sama halnya dengan kondisi lain pada episode perawatan.
Informasi ini dikelola secara sistematis dengan menggunakan metode-metode pencatatan
yang baku. Catatan yang lengkap dan baik penting untuk penanganan pasien yang baik
dan merupakan sumber data epidemiologi dan statistic lain yang bernilai, data statistic
morbiditas dan masalah-masalah lain dalam perawatan kesehatan.

Setiap pernyataan diagnosis harus mempunyai nilai informative untuk dapat diklasifikasi
pada kondisi dalam kategori ICD yang paling spesifik.

Anda mungkin juga menyukai