Anda di halaman 1dari 3

Nama : Farenza Zavira Putri

NIM : 1917014

KASUS:

Studi kasus TM 1

pada tanggal 22 februari 2021, bidan rani bertugas pagi hari dipuskesmas kedaton, pada
pukul10.00 datang seorang perempuan, Ny.A. bidan rani dengan ramah mempersilahkannya
duduk di ruang praktek yang nyaman danterjaga orivasinya. Ny. A datang bersama suaminya
Tn.E. Berdasarkan informasi yang diperoleh oleh Ny.A saat ini berusia 28 th, suaminya
berusia 30 tahun, bersuku jawa, beragama Islkam. Saat ditanya pendidikan, ia mengaku
bahwa dirinya pernah mengenyam bangku SMP, sementara suaminya di bangku
SMA.Selanjutnya, NY.A mengaku saat ini masih aktif bekerja di rumah makan, sementara
suaminya sebagai buruh harian. Saat ini mereka tinggal dijalan ikan Kakap teluk betung, ia
mengatakan dalam waktu 1 minggu kebelakang ia sering merasakan pusing kepala, terlebih
apabila beranjak dari tempat tidur, penglihatan secara drastik berkunang-kunang, tetapi
terjadi hanya sebentar saja. Oleh karena itu ia datang ke puskesmas untuk memeriksakan
kondisinya. Berdasarkan informasi dari ibu, mens terakhir pada tanggal 12 juni 2020, saat
mens biasanya teratur dan tidak ada keluhan apapun. Ibu juga mengatakan ini bukan
kunjungannya yang pertama dipuskesmas, bulan lalu ia juga memeriksakan kehamilannya
dan seperti biasa dia dibekali tablet Fe oleh bidan untuk dikonsumsinya. Selanjutnya, ibu juga
mengatakan saat ini ia tinggal bertiga dengan suami dan anaknya yang masih berusia 1,5
tahun. kehamilan saat ini memang ia akui tidak direncanakan. Sehingga terkadang ia harus
banyak beradaptasi dalam menjaga kehamilannya dan juga menjalankan tugasnya sebagi ibu.
Ia mengtakan terkadang kurang istirahat. Pada saat di tanya mengenai riayat penyakit, ia
menatakan tidak pernah menderita penyakit tertentu begitu juga dengan keluarganya. Bida
rani memperluhatkan wajah ibu yang memang terlihat lesu dan sayu, menggambarkan
kelelahan yang dirasakan oeh ibu. Selanjutnya bidan Rani melakukan pemeriksaan dengan
hasil TD 90/60 mmHg, N :75 x/i, R : 20 x/i, S:37,2, TB ;160 cm, BB : 68 kg, sebelum hamil
BB : 58 kg, LILA 25 cm, wajah terlihat sayu. Saat dilihat area konjungtiva terlihat pucat,
begitu juga area bibir sekilas terlihat pucat. Pemeriksaan payudara kondisi normal, pada saat
palpasi diperoleh hasil TFU 3 jari dibawah px, punggung kanan, dan belum masuk dalam
pintu atas panggul, saat di ukur dengan metlin TFU : 24 cm. Selanjutnya bidan Rani
mengambil leanec dan mendengar DJJ : 132x/i, karena melihat koindisi ibu akhirnya bidan
Rani meminta ibu untuk kebagian laboratorium untuk mengecek kadar Hb darah ibu dan
hasilnya 8,8 gr%, untuk protein dan glukosa urine negatif.

LAPORAN REFLEKTIF

Pada tanggal 22 Februari 2021, Bidan Rani sedang bertugas di Puskesmas Kedaton. Pada
pukul 10.00 datang pasien An. A usia 28 tahun, bersuku Jawa, beragama islam, pendidikan
SMP, pekerjaan karyawan swasta yang ditemani dengan suaminya Tn. E usia 30 tahun,
bersuku Jawa, beragama islam, pendidikan SMA, dan bekerja sebagai buruh harian. Saat ini
mereka tinggal dijalan Ikan Kakap Teluk Betung. Ibu A mengatakan datang dengan keluhan
sudah 1 minggu kebelakang ia sering merasakan pusing kepala, terlebih apabila beranjak dari
tempat tidur, penglihatan secara drastis berkunang-kunang, tetapi terjadi hanya sebentar saja.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari ibu A, HPHT 12 Juni 2020 teratur dan tidak ada
keluhan. Ibu tinggal bertiga dengan suami dan anaknya yang berusia 1,5 tahun. Kehamilan ini
ia akui tidak direncanakan. Istirahat ibu kurang karena ibu harus banyak beradaptasi dalam
menjaga kehamilannya dan juga menjalankan tugasnya sebagai ibu. Ibu dan keluarga tidak
pernah menderita penyakit menular apapun.

Dari pemeriksaan umum didapatkan keadaan umum lemah, TD 90/60 mmHg, Nadi 75x
/menit, Respirasi 20x /menit, Suhu 37,2 derajat celcius, tinggi badan 160 cm, berat badan 68
kg sebelum hamil 58 kg, LILA 25 cm. Pada pemeriksaan fisik obstetri terlihat konjungtiva
ibu pucat dan pada bibir juga terlihat pucat. Pada pemeriksaan payudara ibu normal. Pada
pemeriksaan palpasi abdomen diperoleh TFU 3 jari dibawah px. Pada fundus teraba lunak,
agak bulat, tidak melenting (bokong). Pada bagian kanan teraba bagian keras, datar, dan
memanjang (punggung). Pada kiri perut ibu teraba bagian kecil-kecil janin (ekstremiras).
Bagian terbawah janin teraba keras, bulat, dan melenting (kepala) dan belum masuk PAP.
Pada pemeriksaan DJJ terdengar sebanyak 132x /menit. Karena melihat kondisi ibu maka
dilakukan pemeriksaan penunjang yaitu mengecek kadar Hb darah ibu kebagian
Laboratorium dan hasilnya Hb ibu 8,8 gr%, untuk protein dan glukosa urine Negative.
Diagnostik holistik awal pada pasien terdiri dari empat aspek. Aspek personal yaitu alasan
kedatangan: sudah 1 minggu kebelakang pusing kepala terlebih apabila beranjak dari tempat
tidur disertai penglihatan secara drastis berkunang-kunang; kekhawatiran: pusing dan
kunang-kunang bertambah parah dan pasien menjadi lebih lemas ; harapan: pusing dan
kunang-kunang hilang sehingga dapat beraktivitas dengan baik; persepsi: lemas yang
dirasakan disebabkan karena pusing dan kunang-kunang, kurang istirahat, dan Hb ibu 8,8 gr
%. Aspek klinis awal yaitu Anemia Ringan. Aspek ketiga, risiko internal yaitu pengetahuan
yang kurang tentang masukkan unsur besi ke makanan yang dikonsumsi. Aspek keempat,
psikososial keluarga dan lingkunga eksternal yaitu kurangnya pengawasan keluarga terhadap
pentingnya unsur besi ke makanan ibu hamil, kebutuhan istirahat, dan juga pekerjaan rumah.

Intervensi yang dilakukan terbagi atas patient centered dan family approach. Intervensi
patient centered berupa pemberian tambahan zat besi yaitu tablet zat besi, cukup diberikan 1
tablet/hari, kadang 2 tablet/hari. Family focused berupa edukasi kepada keluarga pasien
bahwa dengan penatalaksanaan yang tepat maka pusing dan kunang-kunang ibu dapat hilang
dan komplikasi pada anemia dapat dicegah, edukasi yang diberikan mengenai pentingnya
asupan unsur besi ke dalam makanan ibu hamil dan juga makan makanan yang kaya Vitamin
C untuk memperlancar penyerapan zat besi, kebutuhan istirahat yang cukup selama hamil dan
juga pekerjaan rumah yang bisa diminimalisir dengan adanya peran suami dalam
menggantikan pekerjaan rumah.

Anda mungkin juga menyukai