NIM: 2006112431
Kelas: Agribisnis C
LAPORAN PRAKTIKUM
Tujuan
Tujuan dari laporan awal pratikum teknologi perlindungan tanaman ini adalah mengindentifikasi
gejala/tanda penyakit-penyakit yang terdapat pada tanaman perkebunan dan industri agar dapat
memberikan diagonosa penyakit yang tepat.
1. Alat tulis
2. Kamera
3. Pisau
4. Gunting
5. Tanaman sakit sebagai sampel
Cara Kerja
A. Kakao
Kakao merupakan tanaman perkebunan di lahan kering, dan jika diusahakan secara baik
dapat berproduksi tinggi serta menguntungkan secara ekonomis. Sebagai salah satu tanaman
yang dimanfaatkan bijinya, maka biji kakao dapat dipergunakan untuk bahan pembuat
minuman, campuran gula-gula dan beberapa jenis makanan lainnya bahkan karena
kandungan lemaknya tinggi biji kakao dapat dibuat cacao butter/mentega kakao, sabun,
parfum dan obat-obatan(Susanto, 1994).
B. Kelapa
Kelapa (Cocos nucifera) adalah tanaman yang sangat banyak ditemukan di daerah tropis.
Kelapa sangat popular di masyarakat karena memiliki banyak manfaat bagi kehidupan
manusia. Beragam manfaat tersebut diperoleh dari kayu, daun, daging buah, air kelapa, sabut,
dan tempurung (MuhammaddanJoko,2012).
Buah kelapa terdiri dari sabut (eksokarp dan mesokarp), tempurung (endocarp), daging
buah (endosperm) dan air buah (Listianawati, 2009). Daging buah kelapa merupakan sumber
protein yang mudah dicerna. Selain itu buah kelapa juga dapat digunakan dalam industri
kopra.Buah kelapa pada bagian daging buahnya memiliki banyak kandungan yang sangat
bermanfaat untuk mendukung kebutuhan nutrisi manusia.
C. Tebu
Tebu (Saccharum Officinarum) adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula.
Tamanan ini hanya dapat tumbuh di daerah tropis. Tanaman ini termasuk jenis rumput-
rumputan. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun.
Di Indonesia tebu banyak dibudidayakan di pulau jawa dan Sumatra. Selain itu tebu juga
merupakan tanaman perkebunan semusim yang mempunyai sifat tersendiri, sebab
didalamnya terdapat zat gula. Tebu ditaman untuk diambil batangnya sebagai bahan baku
gula. Tebu mengacu pada setiap 6 sampai 37 jenis (tergantung pada taksonami sistem
digunakan) dari tinggi abadi rumput dari genus Saccharum(keluarga Poaceac, suku
Andropogoneae). Produk tebu termasuk gula meja, falernum, molasses, rum, ampas tebu dan
etanol.
D. Kopi
Kopi merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang sudah lama dibudidayakan
dan memiliki nilai ekonomis yang lumayan tinggi. Kopi berasal dari Afrika, yaitu daerah
pegunungan di Etopia. Namun, kopi sendiri baru dikenal oleh masyarakat dunia setelah
tanaman tersebut dikembangkan di luar daerah asalnya, yaitu Yaman di bagian selatan Arab
(Hamni,2013). Jenis kopi yang banyak dibudidayakan yakni kopi arabika (Coffea arabika)
dan robusta (Coffea canephora). Berikut ciri –ciri kopi arabika: 1.Aromanya wangi sedap
mirip pencampuran bunga dan buah. Hidup di daerah yang sejuk dan dingin. 2.Memiliki rasa
asam yang tidak dimiliki oleh kopi jenis robusta. 3.Memiliki bodi atau rasa kental saat
disesap di mulut. 4.Rasa kopi arabika lebih mild atau halus.
A. Hasil
1. Tanaman inang: Kakao (Theobroma cacao)
Penyakit: Busuk buah kakao
Penyebab: Phytophthora palmivora
2. Tanaman inang: Kakao (Theobroma cacao)
Penyakit: Hawar benang
Penyebab: Ceratobasidium stevensii
3. Tanaman inang: Kelapa (Cocos nucifera)
Penyakit: Batang berdarah
Penyebab: Endoconidiophora paradoxa
4. Tanaman inang: Kelapa (Cocos nucifera)
Penyakit: Bercak daun
Penyebab: Pestalotiopsis palmarum
5. Tanaman inang: Tebu (Saccharum Officinarum)
Penyakit: Mosaik
Penyebab: Sugarcane Mosaic Virus
6. Tanaman inang: Tebu (Saccharum Officinarum)
Penyakit: Luka api
Penyebab: Sporisorium scitamineum
7. Tanaman inang: Kopi (Coffea arabica)
Penyakit: Karat daun
Penyebab: Hemileia vastatrix
B. Pembahasan
a. Kakao
1. Busuk buah kakao
Gejala pertama busuk buah adalah berwarna coklat atau hitam pada buah yang
secara cepat tumbuh sampai menutupi seluruh buah. Sporangia dapat terbentuk
pada permukaan buah. Infeksi berkembang kedalam dan mempengaruhi biji
kakao, menyebabkan biji berubah warna dan layu. Biasanya buah itu layu,
selanjutnya menghitam, keras. Pada permukaan buah yang sakit dan menjadi
hitam timbul lapisan yang berwarna putih bertepung, terdiri dari jamur sekunder
yang banyak membentuk spora. Sering disini juga terdapat banyak sporangiofor
dan sporangium jamur Phytophthora, penyebab penyakit ini. Jamur juga masuk
kedalam buah dan menyebabkan busuknya biji, jika penyakit timbul pada buah
yang hampi masak, biji masih dapat dipungut dan dimanfaatkan.
2. Hawar benang
Penyakit hawar benang sering muncul pada awal musim kemarau. Daun yang
terinfeksi menjadi layu dan berubah menjadi coklat, biasanya tterjadi pada daun
yang terlindung dibawah peneduh. Daun yang mati akan menggulung, tetap
melekat pada cabang yang terserang, sering dibagian tengah cabang, dengan daun
sehat masih ada di kedua sisi.
b. Kelapa
1. Batang berdarah
Batang berdarah dicirikan oleh eksudasi yang berwarna cairan coklat kemerahan
gelap dari retakan dan luka pada batang menetes kebawah, untuk jarak beberapa
sentimeter sampai beberapa meter. Dibawah bercak darah jaringan menjadi
kuning sampai coklat dan akhirnya hitam dalam stadium selanjutnya, setelah itu
cairan berhenti mengalir dan selanjutnya menjadi hitam.
2. Bercak daun
Gejala tampak pertama sebagai bercak kecil berwarna kuning coklat sampai
lonjong pada daun. Bercak selanjutnya berwarna coklat dengan ditengah-tengah
dikelilingi oleh garis gelap.
c. Tebu
1. Mosaik
Gejala yang penting dari penyakit mosaik adalah timbulnya gambaran mosaik
(belang) pada daun-daun. Disini terdapat bercak-bercak memanjang yang
berwarna hijau muda. Gejala yang paling jelas terdapat pada daun-daun yang
muda. Pada ruas-ruas yang agak tua dari batang tanaman sakit terdapat garis-garis
putih yang tidak teratur. Kelak pada ruas ini terjadi lekah-lekah, atau ruas
mengering dan berkeriput. Pada tanaman sakit umumnya ruas-ruas lebih pendek
dari biasanya.
2. Luka api
Gejalanya berupa munculnya cambuk berwarna hitam pada bagian ujung
tanaman. Pertumbuhan tanaman seperti rumput, kerdil dan diameter kecil.
d. Kopi
1. Karat daun
Karat daun kopi ditandai dengan perkembangan bercak berwarna kuning atau
belang, tepung oranye, atau bercak pada bagian bawah daun kopi dengan klorotik
mengelompok pada sisi atas daun. Awalnya diameter bercak 2-3 mm tetapi
sebagaimana penyakit berkembang, bercak meluas dan dapat menjadi beberapa
cm diameternya. Gejala yang merupakan kunci yang lain dari daun kopi adalah
gugur prematur daun. Hal ini dapat terjadi pada buah yang kekurangan hara
penting, khususnya pohon yang berbuah lebat dan masak prematur. Buah dari
pohon yang diinfeksi dapat berkembang buruk dan terasa lemah.
2. Bercak daun
Gejala daun menunjukkan bercak melingkar berwarna coklat, abu-abu atau
dipusatnya putih; lesio mungkin bentuknya tidak beraturan dan menyebabkan
hawar daun titik mulai dengan bercak kecil, klorotik yang meluas menjadi coklat
mendalam pada permukaan atas daun titik pusat bercak selanjutnya berwarna
putih abu-abu dan melingkar dari jaringan coklat. Lembaran lesio berwarna coklat
gelap sampai coklat kemerahan atau ungu sampai hitam. Kadang-kadang
dikelilingi atau dilingkari oleh halo berwarna kuning terang, yang lebih nyata
tampak pada permukaan atas daun. Warna gelap dan sporulasi berwarna perak
dari patogen mungkin terlihat dengan mata dalam lesion pusat putih keabu-abuan.
Daun yang dipengaruhi dapat difolitasi prematur.
DAFTAR PUSTAKA
Sudarma. I Made. 2015. Penyakit Tanaman Perkebunan; Kelapa, Kopi, Kakao, Panili,
Cengkih, Tembakau, Karet dan Jambu Mete. Plantaxia. Yogyakarta
https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1011105035-3-II.%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf
https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/766eef99f65d7a3962a69dd21422a96a.pdf
http://eprints.polsri.ac.id/903/3/BAB%20II.pdf
http://eprints.undip.ac.id/77280/4/BAB_II.pdf