Anda di halaman 1dari 6

1

Persiapan Sekolah Minggu Gereja Toraja Cilincing


Minggu, 11 September 2005

Tanggal Ayat Alkitab Pokok Cerita Tujuan


1. Anak 18 Sept Keluaran 20:1-17 Pemberian Hukum adalah
Kecil wujud kasih Allah pada
manusia
25 Sept Yosua 1:1-24 Tuhan melibatkan orang
lain untuk mewujudkan
rencanaNya
2. Anak 18 Sept Keluaran 3:1-22 Allah mengutus hambaNya Agar anak memahami bahwa
Besar untuk melaksanakan Allah berkenan mengutus siapa
rancanganNya saja yang dikehendakiNya
25 Sept Keluaran 7:1-24 Allah memberikan jaminan Menolong anak agar merasakan
untuk menyatakan peenyertaan Allah dalam hidup
penyertaanNya dan senantiasa setia dan taat
kepada Firman Tuhan
3. Anak 18 Sept I Raja-raja 3:3-28 Tuhan adalah sumber Menolong anak memahami bahwa
Madya hikmat Allah yang memberikan hikmat
dan pengetian bagi yang
memintanya serta merasakan
manfaat hikmat Tuhan
25 Sept Galatia 5:13-26 Kewajiban orang Kristen 1. Menolong anak memahami
bahwa orang Kristen sudah
merdeka dalam Kristus dan
merasakan pimpinan Roh Kudus
2. Mengajarkan kepada anak untuk
hidup menurut Roh Kudus

Tanggal 18 September 2005


2

I. Kelas Kecil
Judul : “10 Hukum Taurat”
Bahan Alkitab : Keluaran 20:1-17
Latar belakang Teks :
Setelah Allah membawa bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, maka hal yang pertama
kali dilakukan Allah adalah memberi seperangkat hukum kepada bangsa Israel. Hal ini
terdengar sangat lazim. Hal utama yang diperlukan oleh sebuah negara atau bangsa yang baru
saja merdeka untuk menata dirinya tentunya adalah hukum. Bangsa Israel sendiri merupakan
bangsa yang menganut pemerintahan Teokrasi, yang artinya kepemimpinan tertinggi berada
di tangan Tuhan. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan apabila hukum pertama atau yang
mereka terima berasal dari Tuhan sendiri, yakni berupa sepuluh Hukum Taurat.
Allah memberikan hukum ini kepada pemimpin bangsa Israel, Musa. Di atas gunung
Sinai Allah menurunkan hukum kepada Musa yang kemudian ditulis oleh Musa di ats
permukaan 2 loh batu. Sekarang bangsa Israel memiliki perangkat hukum yang sah, yang
menjadikan mereka dapat diakui sebagai bangsa yang merdeka. Hukum inilah yang kemudian
harus melandasi seluruh segi kehidupan Israel, baik dalam hubungan mereka dengan Allah
maupun dengan sesamanya manusia.
Hukum yang diberikan Allah kepada bangsa Israel tersebut tidak bersifat hukum
semata. Itu maksudnya bahwa hukum tersebut diturunkan Allah bukan dengan tujuan untuk
membatasi ruang gerak bangsa Israel dalam bertingkah laku, melainkan sebagai wujud nyata
kasih Allah kepada bangsa Israel. Oleh karena itulah, kelak dalam Perjanjian Baru, Yesus
sendiri menyebut bahwa hukum tersebut terangkum dalam konsep kasih: kasih kepada Allah
dan kasih kepada sesama manusia.
Nilai Kristiani :
Sepuluh Hukum Taurat yang diturunkan Allah bagi bangsa Israel sebenarnya
merupakan wujud kasih Allah kepada bangsa tersebut. Allah tidak ingin bangsa yang
dikasihiNya itu hidup tanpa aturan. Oleh karena itu Allah menurunkan sepuluh perintah yang
wjib dipatuhi oleh bangsa Israel dalam kehidupannya sehari-hari. Sebenarnya hanya ada dua
esensi dasar yang terkandung dalam kesepuluh hukum tersebut, yakni “kasihilah Tuhan
Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap akal budimu, dan dengan segenap
kekuatanmu” (mencakup hukum taurat 1-4) dan “kashilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri” (mencakup hukum taurat 5-10).
Penerapan Kelas :
Pembahasan Alkitab
3

Pesan Alkitab dikemas dalam bentuk cerita. Pokok-pokok cerita, antara lain :
• Berikan ilustrasi aturan lalu lintas. Tanpa aturan (rambu-rambu dan lampu jalan), maka
mobil akan saling bertabrakan. Aturan atau hukum lalu lintas berfungsi untuk
menyelamatkan orang yang ada di jalan agar tidak terjadi kecelakaan.
• Nah, seperti itu juga hukum taurat yang diberikan Allah kepada bangsa Israel. Hukum
taurat diberikan di atas gunung Sinai, pertama-tama, kepada Musa. Allah berpesan agar
hukum tersebut diberitahu kepada bangsa Israel.
• Inilah sepuluh hukum tersebut
• Nah, hukum-hukum sekarang dapat mengatur agar bangsa Israel tidak kacau. Mereka
sekarang dapat mengasihi Tuhan dan sesama dengan mematuhi hukum-hukum tersebut.
Hukum taurat merupakan bukti kasih Allah kepada bangsa Israel.
Aktivitas
Menempel bagian-bagian hati

II. Kelas Besar


Judul : “Musa Diutus Tuhan”
Bahan Alkitab : Keluaran 3:1-22
Latar belakang Teks :
Jeritan bangsa Israel yang selama ini diperbudak di tanah Mesir akhirnya didengarkan
oleh Tuhan. Tuhan memilih seorang bangsa Israel untuk memimpin bangsanya keluar dari
tanah Mesir. Orang itu adalah Musa. Pada awalnya Musa merasa ragu akan dirinya.
Bagaimana bisa seorang muda belia seperti dirinya dapat memimpin bangsa yang begitu besar
untuk melepaskan diri dari perbudakan di tanah Mesir? Akan tetapi Allah menyatakan
janjiNya kepada Musa. Allah berjanji bahwa Ia akan senantiasa menyertai Musa. Allah akan
menyertai Musa ketika ia menghadap Firaun, bahkan sampai bangsa Israel keluar dari Mesir.
Itulah janji Allah kepada Musa.
Nilai Kristiani :
Membawa bangsa Israel keluar dari tanah Mesir merupakan rancangan yang telah
ditetapkan Allah bagi bangsa terebut. Akan tetapi Allah tidak mau melakukannya secara
langsung. Allah memilih seseorang untuk menjadi utusan yang melakukan pekerjaanNya bagi
bangsa Israel. Saat ini pun Allah terus memilih orang-orang yang hendak dijadikanNya utusan
4

bagi dunia ini. tujuan dari pengtusan tersebut tidaklah lain, yakni untuk mengerjakan
rancanganNya bagi umat manusia.
Penerapan Kelas :
Pembahasan Alkitab
Cerita Alkitab dibahas mandiri oleh anak dengan metode buzz group. Guru memberikan
pengantar singkat mengenai siapa Musa, kemudian anak-anak dibagi menjadi beberapa
kelompok kecil. Dalam kelompok, anak akan membaca bahan Alkitab kemudian menjawab
beberapa pertanyaan sbb:
1. Apa pekerjaan Musa?
2. Apa yang dilihat Musa di gunung Horeb?
3. Apa yang dilakukan Allah terhadap Musa?
4. Apakah Musa mau diutus Tuhan?
5. Apakah kalian juga mau diutus Tuhan seperti Musa?
Aktivitas
Membuat “Sertifikat Pengutusan”

Sertifikat Pengutusan

Diberikan Kepada
Nama : ________________________________________________
Kelas : ________________________________________________

“Ini aku, Utuslah Aku”


Dengan dikeluarkannya sertifikat ini, maka nama di atas dinyatakan sebagai utusan
Allah yang siap membawa kasih dan damai di sekitar dia berada.

III. Kelas Madya


5

Judul : “Takut akan Tuhan adalah Permulaan Pengetahuan”


Bahan Alkitab : I Raja-raja 3:3-28
Latar belakang Teks :
Salomo adalah anak laki-laki Daud dari istrinya Batsyeba. Kepada Batsyeba, Daud
pernah berjanji bahwa anak dari Batsyeba-lah yang kelak akan menggantikannya sebagai raja.
Ketika Daud sudah tua dan sakit-sakitan, dia teringat akan janjinya tersebut. Daud
mengangkat Salomo menjadi raja menggantikan dirinya. Setalah Salomo diurapi dan secara
resmi dinobatkan menjadi raja, mulailah ia melaksanakan beberapa hal yang dianggap dapaat
mengokohkan takhtanya. Dia mempersunting putri Firaun.
Setelah Salomo mempersunting putri, dia pun membawanya pulang. Untuk
mengungkapkan rasa syukurnya kepada Allah, Salomo pun mempersembahkan korban
bakaran. Allah berkenan mendatangi dia lewat mimpinya dan menanyakan apa yang
diinginkan Salomo. Salomo dengan rendah hati memohon agar Tuhan memberikan
kebijaksananan kepadanya. Salomo tidak meminta harta atau umur panjang, melainkan
kebijaksananaan. Hal itu berkenan bagi Tuhan. Tuhan mengabulkan permintaan Salomo. Dan
benar saja, ternyata hikmat itulah yang menolong Salomo memutuskan berbagai perkara sulit
yang ada dalam pmerintahannya.
Nilai Kristiani :
Gaya hidup modern cenderung mengarahkan masyarakat, apalagi remaja untuk
menerapkan pola hidup konsumtif dan matrealistis. Akan tetapi, ketika kita melihat teladan
yang diberikan oleh raja Salomo, maka kita dapat mngetahui bahwa sebenarnya bukan harta
yang dapat memuaskan seseorang. Ketika Tuhan menanyakan apa yang diinginkan Salomo,
Salomo tidak meminta harta kekayaan atau umur panjang. Salomo meminta hikmat. Dan
ternyata hikmat itulah yang menolong Salomo untuk hidup dan memerintah, bukan harta
kekayaan atau umur panjang.
Dalam kehidupan masa kini, sering kali kita terkecoh. Kita meminta harta kekayaan kepada
Tuhan, umur panjang dan kesehatan, tetapi pernahkah kita meminta hikmat? Mungkin
kesadaran akan pentingnya hikmat yang berasa dari Tuhan sudah menipis. Anak tidak lgi
serius dalam pelajarannya di sekolah, tidak lagi serius akan kehidupan rohaninya. Oleh karena
itu hendaknya mereka disadarkan bahwa hikmatlah yang dapat menuntun manusia dalam
hidupnya. Hikmat hanya dapat diperoleh dalam Tuhan semata.

Penerapan Kelas :
6

Pembahasan Alkitab
Cerita Alkitab dibahas mandiri oleh anak dengan metode buzz group. Guru memberikan
pengantar singkat mengenai tokoh Salomo, kemudian anak-anak dibagi menjadi beberapa
kelompok kecil. Dalam kelompok, anak akan membaca bahan Alkitab kemudian menjawab
beberapa pertanyaan sbb:
1. Apa yang diminta Salomo dari Tuhan, mengapa?
2. Apa yang dilakukan Salomo terhadap dua wanita yang datang kepadanya?
3. Apa yang paling diinginkanmu? Pernahkah kamu memintanya kepada Tuhan?
Aktivitas
Bermain Ular Tangga Kehidupan
Aturan permainan tidak berbeda jauh dengan aturaan dalam bermain ular tangga. Hanya saja,
apabila peserta berhenti di tempat-tempat yang ditandai, mereka harus melakukan apa yang
diperintahkan di tempat tersebut. Apabila peserta bisa menjawab pertanyaan, maka mereka
boleh diam di tempat. Kalau tidak, peserta harus kembali ke tempat awalnya (mundur). Pada
permainan ini tekankan bahwa yang hendak dicapai bukanlah siapa yang paling cepat menuju
finish melainkan bagaimana menjawab pertanyaan dan melakukan perintah-perintah yang
disediakan.
Contoh Pertanyaan.
1. Bacalah ayat 1, siapakah istri Salomo menurut ayat tersebut?
2. Apa yang dilakukan Salomo setelah ia membawa pulang istrinya? (ay.2-3)

Anda mungkin juga menyukai