Anda di halaman 1dari 5

MATERI II

KELOMPOK 8

Anggota Kelompok
Nama NIM
Chusnul Adisty Cahyanita 5552210022
Siti Mil Amasita 5552210024
Dini Fitriyani 5552210025
Mikael Valdheerian Barnix 5552210057

Materi : Sejarah dan Sumber Teori Jawaban Tori/Buku Hasil/Lapangan


Manajemen
Mampu menghubungkan teori manajemen Teori manajemen ilmiah sangat memberikan Dalam praktiknya, penerapan teori
ilmiah dalam menjelaskan manajemen perhatian pada hubungan manusia. Teori ini manajemen dapat dilihat ketika para
memikirkan bagaimana membuat manusia pemimpin organisasi memotivasi karyawan
bekerja sesuai dengan target yang diharapkan mereka untuk memberikan kontribusi yang
perusahaan namun tetap menggunakan tekhnik terbaik bagi pencapaian tujuan organisasi.
yang terbaik sehingga tidak ada tenaga yang Misalnya, ketika para pemimpin organisasi
terbuang percuma. Metode ini cocok untuk mulai melakukan koordinasi dan
menjawab masalah-masalah sosial individu pengawasan, maka pada saat itulah teori
seperti motivasi, organisasi dan kepegawaian. manajemen bekerja.
Teori manajemen ini dibuat untuk menentukan
cara terbaik dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan sehingga dapat membuat pekerja
lebih produktif sehingga mengurangi hal-hal
yang tidak perlu dilakukan selama bekerja.
Teori ini membuat standar untuk para pekerja
sehingga para pekerja dapat menghasilkan hal
yang sesuai dengan yang diharapkan oleh
perusahaan.
Mampu mengidentifikasi prinsip-prisip 1. Divisi kerja 1. Divisi Kerja
manajemen umum dalam menjelaskan 2. Wewenang dan Tanggung Jawab Pembagian kerja yang sesuai : pembagian
manajemen 3. Disiplin kerja yang haruss menyesuaikan dengan
4. Kesatuan Komando keahlian serta kemampuan tenaga kerja.
5. Kesatuan Arah 2. Wewenang dan tanggung jawab
6. Subordinasi Kepentingan Individu Pemberian Tanggung Jawab dan Wewenang
7. Remunerasi yang Seimbang : Setiap tenaga kerja wajib
8. Derajat sentralisasi diberikan tanggungjawab dan wewenang
9. Hirarki dalam pekerjaanya.
10. Pesan 3. Disiplin
11. Ekuitas Rasa disiplin : akan memunculkan perasaan
12. Stabilitas masa jabatan personil tanggung jawab dari pekerja terhadap
13. Inisiatif pekerjaan yang diberikan untuknya.
14. Esprit de corps 4. Kesatuan komando
Satu kesatuan perintah : setiap pegawai
minimal harus mengetahui kepada siapa ia
bertanggung jawab atau siapa saja orang-
orang yang mengetuai divisi kerjanya.
5. Kesatuan arah
Satu kesatuan pengarahan : selaku atasan
atau manajer harus bisa mengatur secara
jelas alur koordinasi dan kepemimpinan
dalam perusahaan
6. Subordinasi kepentingan individu
Mengutamakan kepentingan perusahaan atau
bersama guna mewujudkan kelancaran
sistem kerja dan mencapai tujuan
perusahaan.
7. Remunerasi
Pemberiah upah karyawan : karyawan akan
dapat bekerja dengan baik jika mereka
mendapat gaji yang baik. Sebaliknya,
mereka akan kesal, cemas dan sulit
berkonsentrasi menyelesaikan pekerjaan jika
dibayang-bayangi pemikiran pengurangan
gaji dari perusahaan.
8. Derajat sentralisasi
Pemusatan wewenang : untuk menghindari
ketidakjelasan wewenang dan tanggung
jawab kerja.
9. Hirarki
Sistem hirearki atau tingkatan kerja :
mempermudah bawahan mengetahui dari
siapa ia akan mendapatkan perintah dan
kepada siapa bertanggung jawab. Begitupun
para atasan yang mengetahui kepada siapa ia
bisa memerintah atau memberikan arahan.
10. Pesan
Ketertiban kerja : karyawan harus memiliki
rasa disiplin yang tinggi terhadap dirinya
sendiri serta pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab masing-masing.
11. Ekuitas
Kejujuran dan keadilan : harus memastikan
para atasan di perusahaan memiliki mental
yang jujur, bersih dan adil agar mereka dapat
memimpin bawahan dengan baik.
12. Stabilitas
Kestabilitasan kondisi karyawan : jika
pegawai Anda memiliki masalah dan
gangguan, maka mereka tidak akan mampu
bekerja dengan sebagaimana mestinya.
13. Inisiatif
Inisiatif atau prakarsa : Karyawan yang
memiliki rasa inisiatif tinggi atau baik
cenderung dapat memanfaatkannya guna
menyelesaikan pekerjaan dengan maksimal.
14. Esprit de corps
Rasa dan semangat persatuan antar sesama
karyawan : setiap karyawan menyadari
bahwa kehadiran mereka dibutuhkan oleh
satu sama lain dan setiap orang memiliki arti
penting dalam perusahaan. Karyawan justru
tidak senang jika ada dari mereka yang
mendapat perlakuan berbeda selayaknya
anak kandung versus anak tiri.
Mampu menjelaskan pendekatan kuantitatif Pendekatan kuantitatif memberikan Pendekatan penelitian kuantitatif diterapkan
dalam menjelaskan manajemen sumbangan penting terutama dalam untuk menjawab pertanyaan penelitian yang
perencanaan dan pengendalian. Model-model bisa dikuantifikasi atau diukur dengan
yang dikembangkan sangat sesuai untuk angka.
fungsi tersebut. Sebagai contoh, model CPM
bermanfaat untuk perencanaan dan pengen
dalian proyek.
Pendekatan tersebut juga membantu
memahami persoalan manajemen yang
kompleks. Dengan menggunakan model
matematika, persoalan yang kompleks dapat
disederhana kan menjadi model matematika.
Meskipun nampaknya model matematika
dengan formula-formula yang sulit dimengerti
sangat kompleks, tetapi model tersebut
bermaksud menyederhanakan dunia nyata
yang sangat kompleks. Dengan model
matematika, faktor-faktor yang penting dapat
dilihat dan diberi perhatian ekstra.
Mampu menjelaskan hubungan prilaku Manajemen merupakan proses dari Perilaku organisasi dalam manajemen
organisasi dengan manajemen perencanaan, pengawasan, pengendalian, berdasarkan lapangan ialah penerapan
hingga evaluasi. Sedangkan perilaku pengetahuan tentang bagaimana orang,
organisasi (corporate governance) merupakan individu, dan kelompok bertindak dan
sebuah budaya perusahaan dan nilai nilai yang bereaksi dalam suatu organisasi, untuk
diutamakan untuk dijalankan dalam sebuah mencapai kualitas kinerja tertinggi dan hasil
perusahaan. yang dominan.
Hubungan perilaku organisasi dalam
manajemen adalah perilaku organisasi menjadi
sebuah golden rule atau aturan agar cita-cita
dan target perusahaan dapat tercapai dengan
lebih efektif dan efisien.
Mampu mendeskripsikan pendekatan system Pendekatan sistem terhadap manajemen Pendekatan sistem terhadap manajemen
dalam menjelaskan manajemen memandang organisasi sebagai sistem yang menurut fakta lapangan ialah memberi
terpadu dan terarah yang terdiri dari bagian- manajer untuk melihat seluruh kegiatan,
bagian yang saling terkait . Pendekatan ini organisasi sebagai bagian dari lingkungan
juga memberi manajer untuk eksternal yang lebih menyeluruh
melihat keseluruhan organisasi dan sebagai
bagian dari lingkungan eksternalyang lebih
besar
Mampu menghubungkan pendekatan Pendekatan kontingensi (Contingency endekatan kontigensi dalam manajemen
kontigensi dalam menjelaskan manajemen approach) ialah cara penerapan konsep-konsep berdasarkan lapangan ialah jawaban masalah
dari berbagai aliran manajemen dalam situasi yang dihadapi oleh sebuah perusahaan
kehidupan nyata. Pendekatan kontingensi ini
merupakan jawaban dari masalah yang
dihadapi dalam praktek perusahaan, dimana
sering kali ditemui adanya metoda-metoda
yang sangat efektif dalam suatu situasi tetapi
tidak akan berjalan dengan baik dalam situasi-
situasi lainnya

Anda mungkin juga menyukai