Anda di halaman 1dari 10

TEORI MANAJEMEN, MANAJEMEN SDM, MOTIVASI, KEPEMIMPINAN,

PERILAKU ORGANISASI, KINERJA ORGANISASI.

Dosen pengampu :
Danang SWPJ Widakdo, SP., MM.

Disusun oleh :
1. Bagus Pekerti Putra Surya (362241311064)
2. Anisa Suci Maharani (362241311027)
3. Ajeng Maurita (36224131136)
4. Zuniar Putri Wulandari (362241311052)
5. Adelia Salma Huma ira (362241311089)
6. Aklilul Muhtadin (362241311017)
POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
TA. 2022/2023
“MANAJEMEN”

NO. NAMA TAHUN TEORI


1. Henry Fayol (1841-1925) Henry Fayol mengungkapkan pendapat bahwa
dalam perusahaan industri kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan manajemen dapat dibagi ke
dalam beberapa kelompok tugas, yaitu:

 Technical. Merupakan kegiatan


memproduksi dan membuat produk.
Kegiatannya meliputi merencanakan
dan mengorganisir produk.
 Commercial. Meliputi kegiatan
membeli bahan-bahan yang
dibutuhkan dan menjual barang
(hasil produksi).
 Finacial. Kegiatan pembelanjaan,
yakni meliputi kegiatan mencari
modal dan bagaimana menggunakan
modal tersebut.

2. James D, Mooney (1931) Menurut James D. Mooney, kaidah-kaidah


yang diperlukan guna menetapkan organisasi
manajemen adalah sebagai berikut:

 Koordinasi, merupakan kaidah yang


menghendaki adanya wewenang,
saling melayani, perumusan tujuan
dan kedisiplinan yang tinggi.
 Prinsip skalar, yaitu suatu prinsip
yang mendefinisikan tentang
hubungan kepemimpinan,
pendelegasian dan antar fungsi-
fungsi tertentu yang dibutuhkan.
 Prinsip fungsional, merupakan suatu
prinsip yang mendefinisikan
berbagai macam tugas yang harus
diselesaikan serta dalam usaha
mencapai tujuan bersama.

3. Mary Parker Follet (1868-1933) Memiliki pendapat bahwa dengan membuat


karyawan merasa memiliki perusahaan akan
tercipta rasa tanggung jawab kolektif. Akhir-
akhir ini, kita memunculkan isu serupa dengan
istilah employee ownership, profit sharing, dan
gain-sharing plans. Follet juga berpendapat
bahwa permasalahan dalam bisnis melibatkan
berbagai macam faktor yang harus juga
dipertimbangkan dalam kaitannya dengan
hubungan antar masing-masing faktor.

4. Chaster I, Barnard (1886-1961) Fungsi-fungsi utama manajemen, menurut


pandangan Chaster yaitu perumusan tujuan dan
pengadaan sumber daya-sumber daya yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Chaster
menekankan pentingnya peralatan komunikasi
untuk pencapaian tujuan kelompok. Chaster
juga mengemukakan teori penerimaan pada
wewenang. Menurut teorinya, bawahan akan
menerima perintah hanya bila mereka
memahami dan mampu serta berkeinginan
untuk menuruti perintash atasan.

6. Stoner (1996) Landy dan Becker (1987), dalam Stoner (1996,


134-135) mempetakan dengan jelas letak
motivasi diantara refleks dan kebiasaan seperti
dalam gambar 9.1.Karena sangat luasnya ranah
motivasi dalam peri kehidupan manusia maka
untuk memahami motivasi perlulah dipahami
asumsi dasar motivasi. Stoner (1996, 134)
mengatakan motivasi adalah hal-hal yang baik,
seseorang menjadi termotivasi karena dipuji
atau sebaliknya bekerja dengan penuh motivasi
dan karenanya seseorang dipuji. Motivasi
adalah satu dari beberapa faktor yang
menentukan prestasi kerja seseorang, faktor
yang lain adalah kemampuan, sumber daya,
kondisi tempat kerja, kepemimpinan, dan
lainlain. Motivasi bisa habis dan perlu
ditambah suatu waktu, seperti pada beberapa
faktor psikologis yang lain yang bersifat
siklikal, maka pada saat berada pada titik
terendah motivasi perlu ditambah. Motivasi
adalah alat yang dapat dipakai manajemen
untuk mengatur hubungan pekerjaan dalam
organisasi.
7. Robinson 2003 Motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan
tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan
organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan
upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan
individual (Robbins, 2003, 208). Para ahli
manajemen sepakat bahwa motivasi adalah
serangkaian upaya untuk mempengaruhi
tingkah laku orang lain dengan mengetahui
terlebih dulu tentang apa yang membuat
seseorang bergerak. Namun seseorang bergerak
itu bergerak karena dua sebab yaitu
kemampuan (ability) dan motivasi.
Kemampuan dipengaruhi oleh kebiasaan yang
diperoleh dari pengalaman, pendidikan, dan
pelatihan, serta dari gerak refleks secara
biologis dan psikologis yang menjadi kodrat
manusia.

“MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA”

NO. NAMA TAHUN TEORI


1 David Lamond (1995) Perencanaan SDM adalah proses yang secara
sistematis dan tepat tentang pengkajian,
memastikan jumlah, posisi, dan kualitas
keterampilan yang dibutuhkan dan kepastian
tersedia pada saat mereka dibutuhkan

2. Werther & jr (1996) Perencanaan SDM adalah pendekatan


sistematis untuk meramalkan permintaan dan
ketersediaan pasokan pegawai, baik dari
segi jumlah dan jenisnya, sehingga
departemen SDM dapat merencanakan
perekrutan, seleksi, pelatihan, dan kegiatan
lainnya dengan tepat

3. Sikula & hadari (2000) Perencanaan SDM adalah proses menentukan


kebutuhan pegawai dan bermemiliki arti
mempertemukan kebutuhan tersebut agar
pelaksanaannya berinteraksi dengan renana
organisasi

4. Angelica et al (2011) Perencanaan SDM adalah proses analisis


dan identifikasi tersedianya dan kebutuhan
SDM sehingga organisasi tersebut dapat
mencapai tujuan
5. George (2018) Perencanaan SDM adalah proses peramalan,
pengembangan, dan pengendalian SDM
dalam suatu organisasi. Proses yang
mengidentifikasi kebutuhan SDM saat ini
dan masa depan bagi suatu organisasi untuk
mencapai tujuannya yang berfungsi sebagai
penghubung antara manajemen SDM dan
rencana strategis keseluruhan organisasi

“KEPEMIMPINAN”

NO NAMA TAHUN TEORI


1. Moejiono (2002) Moejiono mengatakan kepemimpinan
merupakan pengaruh satu arah, karena
pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas
tertentu yang membedakan dirinya dengan
pengikutnya.
Para ahli teori sukarela (compliance induction
theorist) cenderung memandang
kepemimpinan sebagai pemaksaan atau
pendesakan pengaruh secara tidak langsung
dan sarana membentuk suatu kelompok yang
sesuai dengan keinginan pemimpinnya.
2. Wahjosumidjo 1987 Menurut Wahjosumidjo, teori kepemimpinan
adalah suatu yang melekat pada diri seorang
pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu,
seperti: kepribadian (personality), kemampuan
(ability) dan kesanggupan (capability).
Kepemimpinan juga rangkaian kegiatan
pemimpin yang tidak bisa dipisahkan dengan
kedudukan dan gaya atau perilaku pemimpin
itu sendiri. Kepemimpinan adalah proses antar
hubungan atau interaksi pemimpin, pengikut
dan situasi.

3. Fiedler (1967) Fiedler mengatakan teori kepemimpinan


merupakan pola hubungan antara individu yang
menggunakan wewenang dan pengaruhnya
terhadap kelompok agar bekerjasama untuk
mencapai tujuan.
4. Sondang P. Siagian (2003) Menurut Sondang P. Siagian, teori
kepemimpinan bisa diartikan sebagai
kemampuan seseorang saat menjabat sebagai
pimpinan organisasi tertentu dalam
mempengaruhi orang lain, khususnya
bawahannya.
Hal itu dilakukan agar mereka mampu
bertindak dan berpikir sesuai dengan arahan,
sehingga tujuan pun bisa tercapai dengan
mudah.

5. Ott (1996) Menurut Ott, teori kepemimpinan bisa


didefinisikan sebagai proses hubungan antar
pribadi yang di dalamnya seseorang
mempengaruhi sikap, kepercayaan dan
perilaku orang lain.

“MOTIVASI”

NO. NAMA TAHUN TEORI


1. Abraham Maslow 1943 Teori maslow adalah bahwa kebutuhan
manusia tersusun dari suatu hirarki. Tingkat
kebutuhan yang paling rendah adalah
kebutuhan fisiologis dan yang paling tinggi
adalah kebutuhan aktualisasi diri.
2. David Mc Clelland (1953) Dalam teorinya McClelland mengemukakan
bahwa individu mempunyai cadangan energi
potensial, bagaimana energi ini dilepaskan dan
dikembangkan tergantung pada kekuatan atau
dorongan motivasi individu dan situasi serta
peluang yang tersedia.
3. Teori ERG Clayton (1978) Teori Motivasi ERG Clayton Alderfer. ERG
kepanjangan dari Existence, Relatedness and
Alferder Growth. Dalam bahasa Indonesia, teori
motivasi ERG juga dapat disebut teori
eksistensi, hubungan, dan pertumbuhan.
Clayton Alderfer merupakan tokoh yang
mengembangkan teori motivasi ERG Secara
umum, pandangan Alderfer merupakan hasil
ringkasan dari pemikiran Maslow. Hanya saja,
baginya, seseorang dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan tersebut secara bebas.
Jadi, tak perlu memenuhi kebutuhan
berdasarkan suatu tingkatan prioritas seperti
pandangan Maslow.

4. Teori Edwin Locke (1978) Teori Motivasi Edwin Locke: Penentuan


Tujuan Teori motivasi berdasarkan pada
penentuan tujuan merupakan buah karya
Edwin Locke, seorang psikolog asal Amerika
Serikat. Menurut Edwin Locke, seseorang tak
akan termotivasi apabila belum memahami
apa yang menjadi tujuannya. Setelah
memahami apa yang menjadi tujuannya,
penting bagi Locke bahwa seseorang juga
telah memiliki kemampuan untuk mencapai
tujuan tersebut. Karena berdasarkan teori ini,
kemampuan atau kompetensi seseorang yang
kemudian dapat mempengaruhi motivasinya.
5. Teori Sutrisno (2009) mengatakan bahwa setiap teori motivasi
berusaha untuk menguraikan apa sebenarnya
manusia dan manusia dapat menjadi seperti
apa. Dengan alasan ini, bisa dikatakan bahwa
sebuah teori motivasi mempunyai isi dalam
bentuk pandangan tertentu mengenai manusia.
Isi teori motivasi membantu kita memahami
keterlibatan dinamis tempat organisasi
beroperasi dengan menggambarkan manajer
dan karyawan saling terlibat dalam organisasi
setiap hari. Teori motivasi ini juga membantu
manajer dan karyawan untuk memecahkan
permasalahan yang ada di organisasi.

“PERILAKU ORGANISASI”

NO. NAMA TAHUN TEORI


1. Fred Luthan Menurut Fred Luthan, Perilaku organisasi
didefinisikan sebagai Studi dan aplikasi dari
pengetahuan tentang bagaimana orang,
individu dan kelompok bertindak dalam
organisasi.

“Organizational Behavior (OB) is the study


and application of knowledge about how
people, individuals, and groups act in
organizations”

Ia menafsirkan hubungan manusia dan


organisasi dalam bentuk keseluruhan dari
seorang manusia, Selurh kelompok, dan
seluruh organisasi dan seluruh sistim sosial
(system approach). Sikap organisasi sangat
penting bagi manajemen sumber daya
manusia, karena sikap ini akan mempengaruhi
perilaku –perilaku organisasi. Sikap – sikap
yang berkaitan dengan kepuasan kerja dan
memfokuskan pada sikap karyawan terhadap
keseluruhan (Luthan, 1985).

2. Keith Davis dan (1985) Telaah dan aplikasi pengetahuan tentang


John Newstrom bagaimana orang-orang bertindak di dalam
organisasi.

Bidang studi yang mencangkup teori, metode


dan prinsip-prinsip dari berbagai disiplin guna
mempelajari persepsi individu, nfilai-nilai, dan
tindakan-tindakan saat bekerja dalam
kelompok dan dalam organisasi secara
keseluruhan, menganalisa akibat lingkungan
eksternal terhadap  organisasi studinya, misi
dna sasaran serta strategi.

3. Gibson dan kawan- (1996) Bidang studi yang mencangkup teori,


kawan metode dan prinsip-prinsip dari
berbagaidisiplin guna mempelajari persepsi
individu, nilai-nilai, dan tindakan-tindakan
saatbekerja dalam kelompok dan dalam
organisasi secara keseluruhan, menganalisa
akibatlingkungan eksternal terhadaporganisasi
studinya, misi dna sasaran serta strategi.

4. Indriyo Gito (1997) Bidang ilmu yang mempelajari tentang


Sudarmo dan interaksi manusia dalam organisasi yang
Nyoman Sudita meliputi studi secara sistematis tentang
perilaku struktur dan proses dalam organisasi.

5. D. Stephen (2001) Bidang yang menyelidiki pengaruh yang


P.Robins ditimbulkan oleh individu, kelompok dan
struktur terhadap perilaku (manusia) di dalam
organisasi dengan tujuan menerapkan
pengetahuan yang dapat untuk meningkatkan
efektivitas organisasi.

“KINERJA ORGANISASI”

NO. NAMA TAHUN TEORI


1. Prawirosentono (1999) Prawirosentono (1999:2) mengatakan bahwa
kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai
oleh pegawai atau sekelompok pegawai dalam
suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing dalam upaya
mencapai tujuan organisasi bersangkutan
secara legal, tidak melanggar hukum dan
sesuai dengan moral dan etika.
2. Bastian (dalam (2005) Kinerja organisasi adalah gambaran mengenai
Hessel Nogi) tingkat pencapaian pelaksanaan tugas dalam
suatu organisasi dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, visi dan misi organisasi tersebut.

3. Widodo (2006) mengatakan bahwa kinerja adalah melakukan


suatu kegiatan dan menyempurnakannya
sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil
seperti yang diharapkan.Dari definisi diatas
kinerja lebih ditekankan pada tanggung
jawabdengan hasil yang diharapkan.
4. Mahsun (2006) Kinerja (performance) adalah gambaran
mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan
suatu kegiatan/program/kebijakan dalam
mewujudkan sasaran,tujuan,misi dan visi
organisasi yang tertuang dalam strategic
planning suatu organisasi.

5. Armstrong dan (2007) Armstrong dan Baron (dalam Wibowo 2007:2)


Baron menjelaskan bahwa kinerja (performance)
adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil
yang dicapai dari pekerjaan tersebut.Kinerja
merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai
hubungan kuat dengan tujuan strategis
organisasi, kepuasan konsumen dan
memberikan kontribusi ekonomi”.
KESIMPULAN
Seperti diketahui ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini. Ilmu manajemen
memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata cara penting dalam
meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan manajer.
Ilmu manajemen merupakan salah satu disiplin ilmu sosial. Pada tahun 1886 Frederick W.
Taylor melakukan suatu percobaan time and motion study dengan teorinya ban berjalan. Dari
sini lahirlah konsep teori efisiensi dan efektivitas. Kemudian Taylor menulis buku berjudul
The Principle of Scientific Management (1911) yang merupakan awal dari lahirnya
manajemen sebagai ilmu.

Anda mungkin juga menyukai