Anda di halaman 1dari 34

PENGANTAR MANAJEMEN

DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM.


Capaian Pembelajaran Lulusan
Program Studi Magister Manajemen
Mampu
mengambil
Mampu berkontribusi keputusan
dalam penyusunan manajerial yang
rencana strategis tepat diberbagai
Mampu organisasi dan
merumuskan fungsi tipe organisasi
menjabarkan rencana pada tingkat
manajemen strategis menjadi
(perencanaan, operasional,
Mengambil rencana operasional berdasarkan
keputusan secara pengorganisasian, organisasi pada level
penyusunan analisis data dan
tepat dalam fungsional. informasi pada
konteks anggaran,
pengarahan, dan fungsi organisasi.
penyelesaian
Menguasai konsep masalah di pengendalian serta
teoritis, metoda bidang evaluasi) pada level
dan perangkat keahliannya, operasional di
analisis fungsi berdasarkan hasil berbagai tipe
manajemen dan analisis terhadap organisasi.
fungsi organisasi informasi dan
pada berbagai data.
jenis organisasi.

DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM. 2


Sejarah Ilmu Manajemen

 Manajemen Ilmiah (1900-1920)


Frederick Winslow Taylor (1856-1915) dianggap sebagai bapak manajemen ilmiah, seorang
insinyur dan industrialis Amerika yang teori manajemennya dianggap radikal pada zamannya
dalam meningkatkan produktivitas. Dia menemukan alat pemetong baja yang bekerja sangat
cepat. “The Principles of Scientific Management” tahun 1911 yang didalamnya diungkapkan
prinsip-prinsip fundamental sebagai landasan pendekatan ilmiah terhadap manajemen. Prinsip
“kerja layak untuk setiap hari kerja” dan “upah layak untuk setiap hari kerja“ merupakan kunci
untuk memperoleh laba lebih besar.
Henry L.Gant (1887) seorang Insinyur mesin yang dikenal sebagai pengembang sistem
perencanaan yang dapat diawasi secara efektif.
Frank Gilbert dan Lilian Gilbert (seorang yang mendapat julukan first lady of management di
mana mereka berdua banyak mengembangkan prinsip manajemen ilmiah.
DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM. 3
 Manajemen Modern
Henry Fayol seorang industrialis berkebangsaan Prancis merupakan bapak
manajemen modern. Dia mengarang sebuah buku manajemen yaitu “Administration
Industrielle et Generale”.
Dia mengembangkan aktivitas manajerial yang mencakup :
 teknikal (produksi),

 komersial (membeli, menjual dan menukarkan),

 finansial (mencari modal dan memanfaatkan secara optimal),

 kepastian (perlindungan harta kekayaan), akunting, dan

 manajerial (perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengkoordinir dan


mengawasi).
DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM. 4
PENGERTIAN MANAJEMEN
Terry (1973) menjelaskan proses mengarahkan dan menggerakkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya,
seperti material, uang, metode dan pasar untuk mencapai tujuan organisasi.

Clayton Reeser (1973) berpendapat bahwa manajemen ialah pemanfaatan


sumber daya fisik dan manusia melalui usaha yang terkoordinasi dan
diselesaikan dengan mengerjakan fungsi perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan staf, pengarahan dan pengawasan.

Hersey dan Blanchard (1988) mengemukakan proses bekerja sama antara


individu dan kelompok serta sumber daya lainnya dalam mencapai tujuan
organisasi adalah sebagai aktivitas manajemen.

Mondy & Premeaux (1995) mengemukakan pada hakekatnya proses manajemen dilakukan para manajer di dalam
suatu organisasi, dengan cara-cara atau aktivitas tertentu mereka mempengaruhi para personil atau anggota
organisasi, pegawai, karyawan atau buruh agar mereka bekerja sesuai prosedur, pembagian kerja, dan tanggung
jawab yang diawasi untuk mencapai tujuan bersama.

DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM. 5


Kesimpulan yang dapat kita tarik dari semua definisi di atas adalah :
1. Manajemen adalah perpaduan antara ilmu pengetahuan dan seni.
2. Manajemen adalah proses yang sistematis, terkoordinasi dan koperatif
dalam usaha-usaha memanfaatkan sumberdaya manusia dan sumber-sumber
lainnya.
3. Manajemen mempunyai tujuan tertentu dengan efektif dan efisien, berhasil
tidaknya tujuan itu tergantung pada kemampuan mempergunakan segala
potensi yang ada.
4. Manajemen hanya dapat diterapkan pada sekelompok manusia yang
bekerja sama secara formal serta mempunyai tujuan yang sama pula.
5. Dalam manajemen, kepemimpinan merupakan faktor yang sangat dominan.
6. Manajemen merupakan sistem kerja sama yang koperatif dan rasional.
7. Manajemen didasarkan pada pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab
yang teratur

DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM. 6


Sarana untuk mencapai tujuan:

Sumber daya manusia Sumber pendanaan

Metode yang
digunakan

Peralatan & bahan baku Pemasaran & Pasar sasaran


DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM. 7
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN
Menurut Henry Fayol dalam Malayu (2002)

1. Pembagian Kerja sangat penting, karena adanya keterbatasan-keterbatasan manusia dalam mengerjakan semua
pekerjaan, yaitu:
a. keterbatasan waktu;
b. keterbatasan pengetahuan;
c. keterbatasan kemampuan;
d. keterbatasan perhatian
2. Wewenang dan Tanggung Jawab
Wewenang (authority) menimbulkan “hak”, sedangkan tanggung jawab menimbulkan “kewajiban”.
3. Disiplin
4. Kesatuan perintah
5. Kesatuan arah
Unity of command berhubungan dengan karyawan, sedangkan unity of direction bersangkutan dengan seluruh
perusahaan.
6. Mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi
7. Remuneration of Personnel Menurut asas ini, hendaknya gaji dan jaminan-jaminan sosial harus adil, wajar, dan
seimbang dengan kebutuhan, sehingga memberikan kepuasan yang maksimal baik bagi karyawan maupun
majikan.
DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM. 8
8. Pusat Wewenang (Centralization) ini sifatnya dalam arti relatif, bukan absolut (mutlak).
9. Saluran perintah atau wewenang yang mengalir dari atas ke bawah harus merupakan mata
rantai vertikal yang jelas, tidak terputus, dan dengan jarak terpendek. Maksudnya perintah harus
berjenjang dari jabatan tertinggi ke jabatan terendah dengan cara yang berurutan.
10. Material & social order
Material order artinya barang-barang atau alat-alat organisasi perusahaan harus ditempatkan
pada tempat yang sebenarnya, jangan disimpan di rumah.
Social order artinya penempatan karyawan harus sesuai dengan keahlian atau bidang
spesialisasinya.
11. Pemimpin harus berlaku adil terhadap semua karyawan
12. Seorang pimpinan harus punya inisiatif mampu memberikan kebebasan agar bawahan secara
aktif memikirkan dan menyelesaikan sendiri tugas-tugasnya.
13. Asaz kesatuan
14 Kestabilan jabatan

DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM. 9


FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
Mondy dan Premeaux (1995), mengemukakan “the management process is said to consist of four functions :
planning, organizing, actuating and controlling”
Dapat disimpulkan pada pokoknya manajemen memiliki fungsi yaitu: perencanaan, pengorganisian,
pelaksanaan, dan pengawasan.

PLANNING
(PERENCANAAN) ORGANIZING
(PENGORGANISASIAN)

CONTROLING
(PENGAWASAN)
DIRECTING
(PENGARAHAN)

DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM. 10


DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM. 11
PLANING (PERENCANAAN)
Pengertian:

Mondy & Premeaux (1995) perencanaan merupakan proses menentukan apa yang seharusnya dicapai
dan bagaimana mewujudkannya menjadi sebuah kenyataan. Berarti didalam perencanaan ditentukan apa
yang akan dicapai dengan membuat rencana dan cara-cara melakukan rencana untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan para manajer di setiap level manajemen.

Terry (1975) menjelaskan terdapat tiga unsur pokok dalam kegiatan perencanaan yaitu :
1) pengumpulan data
2) analisis fakta
3) penyusunan rencana yang konkrit

Johnson, dkk (1973) berpendapat bahwa perencanaan adalah suatu rangkaian tindakan yang telah
ditentukan sebelumnya. Dengan perencanaan disusun berbagai visi, misi, strategi, tujuan dan sasaran
organisasi yang pada tingkat awal menggunakan pengambilan keputusan (decision making) yang juga
merupakan inti dari manajemen.
DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM. 12
Siapa Pembuatan Rencana?

Manajemen Puncak Manajemen Tingkat Bawah


bersifat: Strategis lebih fokus terhadap perencanaan
1.Merumuskan tujuan jangka panjang teknis dilapangan. Perencanaan
2.Pengambilan keputusan manajemen tingkat bawah lebih
3.Perencanaanya dijadikan pedoman detail bahkan sangat detail untuk
oleh manajemen ditingkat yang lebih mengeksekusi perencanaan yang
bawah telah disusun oleh manajemen
tingkat menengah.
Manajemen Tingkat Menengah
bersifat administratif dan menyiapkan
berbagai alternatif cara untuk
diteruskan kepada manajemen tingkat
dibawahnya.

DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM. 13


Proses Pembuatan Rencana

1. 2. 3. 4.
Menetapkan Observasi Menyiapkan Membuat
Tugas dan dan Analisa Beberapa Sintesa
Tujuan Kemungkinan

Tugas tentang apa yang akan Observasi melakukan Menyiapkan beberapa menggabungkan berbagai
dilakukan oleh pihak "siapa" pengamatan terhadap hal2 kemungkinan dalam kemungkinan yang ada
yang ditunjuk. yang berkaitan dengan usaha mencapai tujuan. sebagai alternatif yang
Tujuan tentang apa yang akan mencapai tujuan yang akan dipilih
diperoleh. Nilai perusahaan. ditentukan. Misalnya lamanya
penyelesaian tugas yang
Tugas dijalankan untuk Mengumpulkan data ternyata meleset,
mencapai tujuan yang kemudian dianalisa untuk efisiensi biaya kurang
diinginkan. Tugas harus menentukan bagaimana cara dari target yang
selaras dengan tujuan. yang akan digunakan untuk direncanakan
menjalankan rencana.
DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM. 14
Bentuk Perencanaan

Rencana Global Rencana Strategis Rencana Operasional


1. Strenght | Kekuatan 1. Sebagai pedoman bagi 1. Rencana sekali pakai |
perencanaan lain yang akan single use plan
2. Weakness | Kelemahan dijalankan 2. Rencana Tetap | standing
3. Opportunity | Peluang 2. Memudahkan pemahaman plan
perencanaan lainnya
4. Threath | Hambatan
3. Titik awal dalam penilaian semua
kegiatan yang dilakukan oleh
manajemen dan pihak lainnya
DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM. 15
DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM. 16
ORGANIZING (PENGORGANISASIAN)
Pengertian :

Mondy & Premeaux (1995) merupakan kerjasama dua orang atau lebih dalam suatu koordinasi yang
terpadu untuk mencapai tujuan kelompok merupakan organisasi.
Reeser (1973) mengemukakan bahwa pengorganisasian itu berfungsi untuk membagi kerja terhadap
berbagai bidang, menetapkan kewenangan dan pengkoordinasian kegiatan bidang yang berbeda
untuk menjamin tercapainya tujuan dan mengurangi konflik yang terjadi dalam organisasi.
Sebuah organisasi terdiri dari beberapa unsur yaitu :
(1) ada kumpulan orang-orang
(2) ada pembagian kerja atau spesialisasi dalam
organisasi
(3) bekerjasama di mana aktivitas-aktivitas yang
terpoisah dikoordinir
(4) ada tujuan bersama yang akan dicapai melalui
kerjasama yang terkoordinir

DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM. 17


1. Peran Interpersonal.
merupakan hubungan antara manajer dengan orang
yang ada di sekelilingnya, meliputi:
•Figurehead (Pemimpin Simbol ): Sebagai simbol
dalam acara-acara perusahaan.
•Leader (Pemimpin): Menjadi pemimpin yag memberi
motivasi para karyawan / bawahan serta mengatasi
permasalahan yang muncul.
•Liaison (Penghubung) : Menjadi penghubung
dengan pihak internal maupun eksternal.

DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM. 18


2. Peran Informasi
merupakan peran dalam mengatur informasi yang
dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun luar
organisasi, meliputi :
•Monitor ( Pemantau) : Mengawasi, memantau,
mengikuti, mengumpulkan dan merekam kejadian atau
peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung
maupun tidak langsung.
•Disseminator (Penyebar ): Menyebar informasi yang
didapat kepada para orang-orang dalam organisasi.
•Spokeperson (Juru Bicara) : Mewakili unit yang
dipimpinnya kepada pihak luar.

DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM. 19


3. Peran Pengambil Keputusan.
merupakan suatu hal dalam membuat keputusan baik yang
ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan bersama pihak lain,
meliputi :
•Entrepreneur ( Kewirausahaan ): Membuat ide dan kreasi yang
kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kinerja unit kerja.
•Disturbance Handler (Penyelesai Permasalahan) : Mencari jalan
keluar dan solusi terbaik dari setiap persoalan yang timbul.
•Resource Allicator ( Pengalokasi Sumber Daya) : Menentukan
siapa yang menerima sumber daya serta besar sumber
dayanya.
•Negotiator (Negosiator): Melakukan negosiasi dengan pihak
dalam dan luar untuk kepentingan unit kerja atau perusahaan.

DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM. 20


Mangacu pada
Bagaimana Proses Fungsi Pengorganisasian Dijalankan?
Rencana dan
Tujuan
Manajemen

Menentukan
Tugas Utama

Membagi Tugas
pada Individu

Mengalokasikan
sumber daya

Evaluasi Strategi
Pengorganisasian

DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM. 21


DIRECTING (PENGARAHAN)
Pengertian :

Koontz & O’Donnell (1976) mengemukakan bahwa melalui kegiatan pengarahan


setiap orang dalam organisasi diajak atau dibujuk untuk memberikan kontribusinya
melalui kerjasama dalam mencapai tujuan organisasi.
Pengarahan meliputi pemberian petunjuk/memberi gambaran tentang kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan sehingga para manajer harus memotivasi staf dan
personil organisasi agar secara sukarela mau melakukan kegiatan sebagai manifestasia
rencana yang dibuat.

FUNGSI PENGARAHAN ANTARA LAIN :


1. KEPEMIMPINANAN
2. MEMOTIVASI
3. PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM. 22


KEPEMIMPINAN (LEADING)

Daft (1988) mendefinisikan kepemimpinan sebagai “sebuah


hubungan yang saling mempengaruhi di antara pemimpin dan
pengikut (bawahan) yang menginginkan perubahan nyata yang
mencerminkan tujuan bersamanya”.

Yukl (1994) menyimpulkan bahwa kepemimpinan menyangkut


sebuah proses pengaruh sosial yang sengaja dijalankan
seseorang terhadap orang lain untuk menstruktur aktivitasaktivitas
serta hubungan-hubungan di dalam sebuah kelompok atau
organisasi.

Stoner (1996) pengertian kepemimpinan sebagai proses


mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan
dengan tugas kelompok.

DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM. 23


DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM. 24
MEMOTIVASI (MOTIVATING)
Certo dan Certo (2012) Motivasi adalah keadaan batin yang menyebabkan
seorang individu untuk berperilaku sesuai dengan tujuan. Dengan kata lain,
motivasi menjelaskan mengapa orang bertindak seperti yang mereka
lakukan. Semakin baik manajer dalam organisasi memahami perilaku
bawahan, semakin mampu bahwa manajer akan mempengaruhi bawahan
dan mempengaruhi perilaku anggota organisasi agar lebih konsisten
dengan pencapaian tujuan organisasi. Karena produktivitas adalah hasil
dari perilaku anggota organisasi, memotivasi anggota organisasi adalah
kunci untuk mencapai tujuan organisasi.

Daft dan Marcic (2009) menjelaskan bahwa motivasi mengacu pada


kekuatan baik di dalam atau luar individu yang membangkitkan semangat
dan ketekunan untuk mengejar tindakan tertentu. Motivasi karyawan
mempengaruhi produktivitas, dan merupakan bagian dari pekerjaan
seorang manajer adalah untuk memberikan motivasi menuju pencapaian
tujuan organisasi.

DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM. 25


Gambar : Bagaimanan pemimpin memotivasi karyawan

DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM. 26


PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION MAKING)
Moorhead dan Griffin (2010) pengambilan keputusan merupakan suatu proses
pengambilan pilihan dari sejumlah alternatif yang didalamnya terdapat elemen-elemen
informasi, tujuan, pilihan tindakan, kemungkinan tindakan-hasil, nilai yang berhubungan
dngan tujuan setiap hasil dan salah satu pilihan tindakan.

Urutan proses dalam pengambilan keputusan :


1. Mengidentifikasi Masalah
2. Mengidentifikasi Kriteria Keputusan
3. Memberi Bobot Pada Kriteria
4. Mengembangkan Alternatif- alternatif
5. Menganalisis Alternatif
6. Memilih Satu Alternatif
7. Melaksanakan Alternatif tersebut
8. Mengevaluasi Efektifitas Keputusan

DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM. 27


Faktor‐faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan individual dapat dibedakan
menjadi dua faktor utama, yaitu :

 Faktor internal, yang berasal dari dalam individu


Faktor internal meliputi:
• kreatifitas individu
• persepsi
• nilai‐nilai yang dimiliki individu
• motivasi
• kemampuan analisis permasalahan.

 Faktor eksternal, yang berasal dari luar individu.


Faktor eksternal meliputi:
• rentang waktu dalam membuat keputusan
• informasi dan komunitas individu saat mengambil keputusan (peran pengaruh sosial maupun
peran kelompok)

DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM. 28


DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM. 29
CONTROLLING (PENGENDALIAN)

Perbedaan mendasar antara pengawasan dan pengendalian adalah:


• pengawasan dapat dilakukan secara periodik (berkala)
• pengendalian harus dilakukan setiap saat

Menurut Suadi (1999:8-9) Sistem pengendalian


manajemen adalah sebuah sistem yang terdiri dari
beberapa sub sistem yang saling berkaitan, yaitu:
pemrograman, penganggaran, akuntansi, pelaporan,
dan pertanggungjawaban untuk membantu
manajemen mempengaruhi orang lain dalam sebuah
perusahaan, agar mau mencapai tujuan perusahaan
melalui strategi tertentu secara efektif dan efisien.”

DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM. 30


Kegiatan pengendalian dapat diklasifikasikan dalam dua
jenis yaitu:

1. Pengendalian manajemen mengarah pada pengendalian


kegiatan secara menyeluruh demi mendapatkan
keyakinan bahwa strategi perusahaan telah dijalankan
secara efektif dan efisien.
Terdiri dari 4 tahap kegiatan berikut ini :
a. Penyusunan program
b. Penyusunan anggaran
c. Pelaksanaan dan pengukuran
d. Pelaporan dan analisis

2. Pengendalian operasional hanya menyangkut tugas-tugas


tertentu telah dilaksanakan secara efektif dan efisien.

DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM. 31


MONITORING (PENGAWASAN)

Pengawasan merupakan tindakan terakhir yang dilakukan para manajer pada suatu organisasi.
(Schermerhorn,2002) pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan
tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah
ditetapkan tersebut.
(Stoner,F., & Gilbert,1995) pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang
terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

Sasaran pengawasan :
1) Kebijakan dan strategi yang telah ditetapkan terselanggara
2) Anggaran yang tersedia dipergunakan secara efisien dan efektif.
3) Para anggota organisasi benar-benar berorientasi kepada
kemajuan organisasi
4) Penyediaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana kerja
5) Standar mutu hasil pekerjaan terpenuhi semaksimal mungkin.
6) Prosedur kerja ditaati oleh semua pihak.
DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM. 32
TAHAP-TAHAP PROSES PENGAWASAN
1. Penetapan standar pelaksanaan (Satuan pengukuran yang digunakan sebagai patokan untuk
penilain hasil).
2. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
Beberapa pertanyaan yang digunakan:
HOW OFTEN: stp jam, harian, mingguan
WHAT FORM: Laporan tertulis, inspeksi visual melalui telepon
WHO: manajer, staf departemen
Pengukuran : mudah dilakukan tidak mahal dapat diterangkan kepada karyawan
3. Pengukuran
Merupakan proses yang berulang-ulang, terus-menerus
Cara:
a. Pengamatan (observasi)
b. Laporan-laporan (lisan, tertulis)
c. metode-metode otomatis
d. Inspeksi, penguiian (test) dengan pengambilan sampel

DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM. 33


4. Perbandingan Prestasi dengan Standar & Analisis Penyimpangan
Tahap paling kritis, tetapi mudah dilakukanKompleksitas: saat menginterpretasikan
adanya deviasiAnalisis: mengapa penyimpangan terjadi

5. pengambilan Tindakan Koreksi


a. Tindakan koreksi berbagai bentuk
•Standar diubah
•Pelaksanaan diperbaiki
•Keduanya
b. Mengubah standar mula-mula
c. Mengubah pengukuran pelaksanaan
-frekuensi (sering, kurang)
-mengganti sistem pengukuran
d. Mengubah cara analisis & interpretasi

DR. ROHMINI INDAH LESTARI, ST., MM. 34

Anda mungkin juga menyukai