Anda di halaman 1dari 29

FORUM MUSLIM ANGKATAN

FEB UI 2017

CHAPTER 10 – Designing Organizational temen? Hal ini dilakukan agar pekerjaan dapat
terintegrasi dan mempunyai koordinasi yang baik
Structure – Basic Design
agar mudah selesai.
LO 1 – Designing Organizational Structure Cross-functional team atau tim lintas fungsi,
adalah tim khusus yang dibentuk dari beberapa
Organizing atau pengorganisasian adalah fungsi orang dari berbagai spesialisasi fungsi.
managemen yang melibatkan pengaturan dan Ada 5 bentuk umum pengklasifikasian
penyusunan untuk mencapai suatu tujuan organisasi. departemen :
a. Functional Departmentalization (berdasar-kan
Organizational Structure adalah pengaturan formal fungsi)
suatu pekerjaan dalam suatu organisasi.

 Struktur tersebut dapat ditunjukan secara visual


dalam Oranizational Chart. (Representasi dari
struktur organisasi)
 Ketika manager membuat atau merubah struktur
tersebut mereka melakukan yang namanya
Organizational Design.
b. Geographical Department (berdasarkan
Tujuan pengorganisasian : wilayah geografi)
a. Membagi pekerjaan yang harus diselesaikan
menjadi pekerjaan dan departemen yang lebih
spesifik.
b. Menetapkan tugas dan tanggungjawab yang
terkait sesuai dengan pekerjaan individu.
c. Menetapkan garis wewenang formal.
d. Membantu terjalinnya hubungan individu,
kelompok dan departemen.
e. Mengelompokkan pekerjaan dalam unit-unit c. Product Departmentalization. (berdasarkan
tertentu product line)
f. Mengkoordinasikan beragam tugas organisasi
dengan lebih mudah.

Enam Elemen (Kunci) dalam Organizational design

1. Work Specialization (Spesialiasi Pekerja)


Yaitu membagi aktivitas kerja menjadi
beberapa tugas/pekerjaan yang terpisah. Dalam
pembagian ini individual employees yang memiliki
spesialisasi diharapkan dapat melakukan
d. Process Departmentalization. (berdasrkan
aktifitasnya dengan lebih baik dibandingkan jika ia
basis produk atau flow konsumen)
harus mengerjakan keseluruhan pekerjaan.
Work specialization dilakukan dalam rangka
meningkatkan produktifitas pekerja. Tapi jika
terlalu banyak pekerja, maka akan menimbulkan
diseconomies.
2. Departmentalization atau Departementalisasi
Merupakan dasar dimana beberapa pekerjaan
dikelompokkan menjadi satu bagian. Kenapa
dikelompokkan kembali dalam suatu depar-
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017

e. Customer Departementalization (berdasarkan


spesifikasi dan keunikan konsumen yang
memiliki kebutuhan umum)

3. Chain of Command (Rantai Komando)


Merupakan garis wewenang dari tingkat organisasi b. Responsibility/Tanggungjawab: Kewajiban
tertinggi ke tingkat yang rendah yang atau harapan untuk mengerjakan tugas yang
menggambarkan ‘siapa’ melapor kepada ‘siapa’. diberikan.
CoC menggambarkan kepada siapa pekerjaan c. Unity of Command / Kesatuan Komando :
dipertanggungjawabkan dan kepada bertanya bila Prinsip manajemen dimana setiap orang harus
ada masalah. melaporkan tugasnya hanya kepada satu
Ada 3 konsep yang harus diketahui untuk manajer.
memahami Coc : *Tapi semua pandangan diatas saat ini tidak
a. Authority : hak-hak yang melekat pada posisi terlalu berpengaruh*
seseorang untuk memberitahukan apa yang
harud dikerjakan dan mengharapkan mereka 4. Span of Control (Rentang Pengendalian)
melakukannya. Jumlah karyawan yang dapat diatur efektif dan
Menurut Chester Barnard : Acceptance efisien oleh seorang manajer.
theory of authority , yaitu authority datang dari Pandangan tradisional : seorang manajer tidak
kesediaan untuk menerimanya. Jika karyawan memegang lebih dari 5 atau 6 subordinat.
tidak menerima perintah manajer, maka tidak
ada yang disebut authority. Keadaan yang
mendukung seseorang menerima perintah
tersebut:
 Mereka mengerti perintahnya
 Mereka merasa perintah tersebut sesuai
dengan tujuan organisasi. 5. Centralization and Decentralization
 Perintah tersebut tidak menimbukan a. Centralization: Keputusan terkonsentrasi di
konflik dengan kepercayaan mereka. tingkat atas organisasi. (little input from
 Mereka mampu melakukan tugas sesuai below)
petunjuk. b. Decentralization: Keputusan dipengaruhi oleh
masukan atau benar-benar sepenuhnya
Ada 2 Tipe Authority : diputuskan oleh lower-level employee.
 Line Authority : otoritas yang memberikan
Namun saat ini, lebih banyak perusahaan yang
seorang manajer hak untuk mengarahkan
menganut konsep Employee Empowerment. Yaitu
pekerjaan karyawan
konsep yang memberikan karyawan kesempatan /
 Staff Authority : Posisi dengan beberapa
power yang lebih untuk membuat keputusan. (Hal
otoritas yang dibuat untuk mendukung,
ini dinilai karena karyawan lebih mengetahui
membantu dan memberi saran kepada
masalah yang dihadapi)
Line Authority. Secara umum membantu
mengurangi jarak informasi yang ada.
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017

 Unit Production (produksi barang dalam


satuan atau batch kecil)
 Mass production (produksi barang dalam
jumlah besar)
 Process Production (proses produksi yang
berkelanjutan)

Studi lain juga menunjukkan semakin sering


perusahaan tersebut menggunakan teknologi,
semakin mekanik struktur mereka. Sedangkan
6. Formalization: Mengarah pada standarisasi organisasi/perusahaan yang tidak secara rutin
pekerjaan organisasi dan sejauh mana perilaku menggunakan teknologi untuk output mereka akan
karyawan dipandu oleh aturan dan prosedur. cenderung memiliki struktur organic.

LO 2 – Mechanistic and Organic Structures


4. Environmental Uncertainty
Membuat atau mengatur kembali desain struktur Dalam organisasi yang memiliki kondisi lingkungan
organisasi yang berjalan sangat penting. Dalam yang stabil dan simple, maka desain mekanik lebih
mendesain, ada 2 bentuk organisasi yang bisa kita efektif untuk diterapkan. Sedangkan yang memiliki
kenali : ketidak pastian lebih besar maka akan lebih efektif
menggunakan organic structure karena lebih
a. Mechanistic Organization : desain organisasi yang fleksibel.
kaku dan dikontrol secara ketat.
b. Organic Organization: desain organisasi yang LO 4 – Traditional organizational Designs
sangat adaptif dan fleksibel. Dalam mendesain struktur, manajer dapat memilih
salah satu desain tradisional organisasi. Beberapa
diantaranya adalah :
A. Simple Structure: desain organisasi dengan sedikit
departementalisasi, rentang kontrol yang besar,
centralized authority dan sedikit formalisasi.
B. Functional Structure: desain organisasi yang
megelompokkan pekerjaan serupa dan juga yang
terkait spesialisasi tertentu.
LO 3 – Contingency Factors Affecting C. Divisional structure: struktur organisasi yang
Structural Choice dibentuk dengan unit-unit, semiotonom dan divisi
yang terpisah.

Beberapa faktor kontigensi yang mempengaruhi


pilihan untuk mendesain struktur organisasi :
1. Strategi organisasi: Dalam organisasi tentu ada
yang namanya target pencapaian. Agar target ini
bisa tercapai maka dibutuhkan strategi. Maka dari
itu strategi harus selaras dengan struktur agar
goals dapat tercapai.
2. Ukuran organisasi (Size): semakin besar suatu
organisasi, maka mereka membutuhkan
spesialisasi, departemen, peraturan dan regulasi
yang lebih dibandingkan organisasi yang kecil.
3. Teknologi: Menurut Joan Woodward, ada 3
pengkategorian teknologi dalam perusahaan :
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017

CHAPTER 11 – Designing Organizational  Eksternal: batas-batas yang memisahkan


organisasi dengan pelanggan, pemasok dan
Structure – Adaptive Design
pemangku kepentingan lainnya.
LO 1 – Contemporary Organizational Design Maka dari itu, untuk mengurangi batasan-
batasan tersebut, manager dapat
Desain organisasi yang kita bahas pada chapter 10 menggunakan dua bentuk struktur ini :
sekarang ini dirasa tidak lagi sesuai dengan keadaan 1. Virtual organization: organisasi yang terdiri
saat ini. Saat ini manajer perlu lebih kreatif dan dari inti kecil karyawan tetap dan spesialis
fleksibel dalam membentuk desain organisasinya. pekerja dari luar yang secara sementara
dipekerjakan sebagai pemenuhan
Ada beberapa contemporary design yang perlu
kebutuhan dalam proyek. (biasanya bisnis
diperhatikan : online)
a. Team Structure 2. Network Organization: organisasi yang
Struktur organisasi yang keseluruhan organisasinya menggunakan karyawannya sendiri untuk
dibentuk dalam kerja kelompok. Dalam bentuk ini melakukan beberapa aktivitas kerja
employee empowerment sangat besar. Tim dibuat seperti menyediakan komponen produk
dan bekerja sesuai dengan apa yang mereka pikir atau proses kerja lainnya yang dibutuhkan.
paling baik dan tetap bertanggungjawab terhadap (memaksimalkan karyawan pribadi)
hasil dari apa yang mereka kerjakan.
d. Learning Organizations:
b. Matrix and Project Structure: Organisasi yang mengembangkan kapasitas untuk
 Matrix : struktur organisasi yang menugaskan terus belajar, beradaptasi dan berubah.
spesialiasi dari departemen yang berbeda
untuk mengerjakan satu atau lebih proyek.

 Project : Struktur organisasi dimana karyawan


bekerja secara kontinyu dalam project.

c. Boundarless Organization:
Organisasi yang desainnya tidak ditentukan
seperti apa, atau terbatas pada bentuk horizontal
atau vertical atau faktor eksternal yang telah
ditentukan.
*beberapa organisasi menemukan bahwa mereka
dapat beroperasi secara efektif dengan bentuk
yang fleksibel dan tidak terstruktur.
Apa yang dimaksud dengan boundaries? Ada
2 tipe :
 Internal: horizontal (batas yang muncul karena
LO 2 – Organizing for Collaboration
spesialisasi kerja dan departementalisasi) dan
vertical (dikarenakan memisahkan karyawan Kolaborasi atau kerjasama memiliki kelebihan dan
ke dalam level dan hirarki organisasi) kekurangan.
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017

Kelebihan dan kekurangan collaborative Work:

Ada dua tipe kolaborasi:

1. Internal Collaborative
Ketika manajer percaya kerjasama antar pekerja
dibutuhkan untuk lebih mudah berkoordinasi dan
terintegrasi satu sama lain, mereka dapat
menggunakan beberapa pilihan struktur yang b. Strategic Partnerships (Kemitraan Strategis):
berbeda. Merupakan hubungan kolaboratif / kerjasama
a. Cross function Teams (Tim Lintas Fungsi): antara dua atau lebih organisasi dimana
kerja kelompok yang terdiri dari individu dari mereka menggabungkan sumberdaya dan
berbagai spesialisasi fungsional kemampuan mereka untuk beberapa tujuan
b. Task Forces / ad hoc committee (Kelompok bisnis. Contohnya seperti Nokia yang
Kerja): komite sementara atau tim yang bekerjasama dengan Microsoft.
dibentuk untuk mengatasi masalah jangka Kelebihan partnership : Fleksibilitas dan
pendek yang mempengaruhi beberapa informalitas pengaturan dapat meningkatkan
departemen. (dibentuk untuk menyelesaikan efisiensi, menyediakan akses ke pasar baru dan
masalah) juga teknologi, resiko dan biaya lainnya
c. Communities of Practice (Komunitas Praktik): ditanggung bersama
sekelompok orang yang berbagi masalah
mereka (serangkaian masalah), atau passion
LO 3 – Flexible Work Arrangements
tentang suatu topic atau memperdalam
Beberapa bentuk pengaturan kerja yang fleksibel :
pengetahuan dan keahlian mereka di area
1. Telecommuting: Pengaturan kerja dimana
tersebut dengan berinteraksi secara
karyawan bekerja di rumah dan mereka terhubung
berkelanjutan. (misalkan ada seseorang yang
ke tempat kerja dengan computer.
mempunyai masalah, ada orang lain yang
2. Compressed workweek, flextime and jobsharing :
memberikan jawaban dan memberikan solusi)
a. Compressed workweek
Dimana pekerja bekerja lebih lama setiap hari
2. External Collaboration
namun lebih sedikit hari perminggu. (waktu
Ada dua bentuk kolaborasi eksternal
kerja di press)
a. Open Innovation
b. Flextime / Flexible Work Hours
Yaitu membuka pencarian ide-ide baru diluar
Sistem penjadwalan dimana pekerja memiliki
batas organisasi dan memungkinkan inovasi
angka jam kerja yang spesifik dalam seminggu
tersebut untuk mudah masuk atau keluar.
namun mereka dapat menentukan jadwal jam
Bentuk open innovation ini sangat cocok untuk
mereka tanpa ada batasan. Jadwal flextime ini
bisnis yang memiliki produk pengembangan
biasanya didesain untuk menunjuk jam
sendiri, manufaktur, market dan
inti/wajib tertentu untuk karyawan bekerja
mengantarkan produk tersebut langsung ke
tetapi memungkinkan mereka untuk
konsumen.
menentukan sendiri waktu memulai, berakhir
Beberapa kelebihan dan kekurangan
dan jadwal makan siang mereka.
open innovation:
c. Job Sharing
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017

Praktis dimana dua orang atau lebih membagi 3. Bagaimana organisasi memprilakukan orang-orang
jadwal kerja fulltime. (seperti work shift) secara signifikan akan mempengaruhi performa
organisasi, maka dari itu penting adanya HRM
LO 4 – Contingent Workforce dalam organisasi.

Contingent Workforce adalah pekerja sementara,


freelance atau pekerja kontrak yang pekerjaannya
bergantung pada permintaan atas jasa mereka.

Sering juga disebut sebagai independent work


force. (karena tidak adanya hubungan pekerja dengan
organisasi)

Contingent workforce biasanya bekerja pada


organisasi berdasarkan projek atau seasonal work
suatu organisasi.

Problem dalam contingent workforce :


bagaimana mengklasifikasi siapa yang benar-benar
memenuhi syarat untuk bekerja dan juga isu untuk
Salah satu bentuk kegiatan HRM adalah
proses pengkrekrutan, screening dan penempatan
membentuk: High-performance work practices:
mereka kedalam kebutuhan kerja yang dibutuhkan.
Praktik kerja yang mengarahkan pada individual yang
berkualitas dan juga performa yang baik dari
LO 5 – Today’s Organizational Design
organisasi. Inti dari praktik ini adalah komitmen untuk
Challenges
melibatkan karyawan, meningkatkan pengetahuan,
1. Menjaga agar koneksi dengan pekerja tetap terjaga skills dan kemampuan mereka, mengurangi kemalasan
2. Mengatur isu struktur global (struktur dan strategi dalam pekerjaan dan meningkatkan karyawan kualitas
organisasi diseluruh dunia hampir sama, yang tinggi serta mengurangi pekerja yang kinerjanya
membedakan adalah budaya dari tiap negara, rendah.
sehingga yang paling efektif dan efisien akan
Beberapa hal lain dalam High-performance Work
berbeda) seperti formalisasi sangat penting untuk
Practices :
negara berkembang sedangkan untuk negara maju
tidak terlalu membentuk formalisasi yang ketat.

CHAPTER 12 – Managing Human


Resources

LO 1 – The Human Resource Management


Process

Kenapa HRM penting? Ada 3 alasan


Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi
1. Berbagai penelitian telah menyimpulkan, sumber proses HRM :
daya yang bagus dapat menjadi sumber
1. Ekonomi (melihat dari sisi dampak ekonomi yang
keunggulan kompetitif yang signifikan.
diberikan pekerja, keadaan ekonomi keseluruhan)
2. Bagian penting dari strategi organisasi. (mencapai
2. Employee Labor Unions (tuntutan atau penentuan
kesuksesan berkompetisi melalui orang-orang yang
syarat kerja dari serikat seperti: kriteria
berada didalamnya)
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017

perekrutan, promosi dan layoffs, training dan - Job specification: statemen tertulis dari
praktik disiplin) kualifikasi minimum seseorang untuk
3. Governmental Laws and regulations (tidakan bekerja dan memberikan hasil yang baik.
afirmatif: program organisasi yang bertujuan untuk b. Memproyeksikan kebutuhan HR masa depan
meningkatkan status anggota kelompok yang (ditentukan oleh misi, goals, dan strategi
dilindungi; perusahaan. Demand pekerja = demand
Dalam perusahaan ada dua bentuk partisipasi produk dan servis yang dihasilkan)
perwakilan pekerja yang paling umum yaitu dewan
pekerja (work council : pekerja yang terpilih untuk 2. Recruitment and Decruitment
memberikan masukan ketika manajemen a. Recruitment: penglokasian, identifikasi dan
membuat keputusan yang melibatkan pekerja) dan menarik pendaftar yang memiliki kemampuan
perwakilan dewan (board representativies adalah menarik.
pekerja yang memiliki keududukan perwakilan b. Decruitment: Mengurangi pekerja perusahaan.
direktur perusahaan dan mewakili keinginan dari
pekerja perusahaan) Berbagai cara untuk merekrut pekerja :
4. Demographic trends
Trend yang terjadi selama paruh pertama abad 21:
 Perubahan komposisi ras dan etnik
 baby boom generation yang semakin menua
 peningkatan pekerja Gen Y

LO 2 – Identifying and Selecting Competent


Employees

Untuk mendapatkan pekerja yang sesuai dengan


kebutuhan, perlu dilakukan proses HRM :

1. Human Resource Planning


Berbagai cara untuk derecrut pekerja :
Planning pada human resource adalah proses yang
memastikan bahwa organisasi memiliki jumlah
yang tepat dan tipe orang yang mampu di tempat
dan saat yang tepat. Ada 2 tahap:
a. Menilai sumber daya saat ini.
Mengumpulkan kembali data tentang nama,
latar belakang kemampuan dan segala
informasi mengenai pekerja. Bagian penting
dari menilai pekerja saat ini adalah Job
Analysis, yaitu penilaian yang mengkatego-
rikan pekerjaan dan kebiasaan yang diperlukan
untuk performa kerja mereka.
Job analysis ini menyangkut pengetahuan,
3. Selection
skills dan kemampuan dalam suatu pekerjaan.
Proses screening pendaftar untuk memastikan
- Dari job analysis inilah manajer dapat
bahwa kandidat yang paling tepat benar-benar
mengembangkan dan merevisi job
dipekerjakan.
description dan job specification.
Exhibit berikut akan menunjukkan keputusan
- Job description : statemen tertulis yang
pemilihan yang dapat menghasilkan 4 possible
menjelaskan tentang pekerjaan.
outcomes : 2 benar dan 2 eror
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017

LO 3 – Providing Employees with Needed


Skills and Knowledge

Setelah berhasil memilih pekerja yang tepat, tentu


para pekerja juga harus melakukan penyesuaian
terlebih dahulu. HRM dapat menggunakan proses
orientasi dan training.
A. Orientation : proses mengenalkan pekerja baru
kepada pekerjaannya dan juga organisasi.
Untuk meningkatkan hasil yang tepat dan B. Employee Training : kemampuan pekerja juga
mengurangi terjadinya eror, manajer dapat harus ditingkatkan oleh HRM.
menggunakan prosedur pemilihan , yaitu 1. Tipe training :
informasi yang Valid dan Reliable.

a. Beberapa alat dalam pemilihan pekerja :


application form, tes tulis dan simulasi
kerja, interviews, investigasi latar belakang
dan tes fisik. *keunggulan di akhir*
b. Untuk mengurangi kekagetan pendaftar,
mengurangi turnover dan meningkatkan
kepuasan bekerja manajer harus
mempertimbangkan Realistic Job Preview 2. Metode training :
(RJP) yaitu peninjauan pekerjaan yang
memberikan informasi positif dan negative
tentang pekerjaan dan perusahaan.

Selection Tools:

LO 4 – Retaining Competent, High-Performing


Employees

Setelah mendapatkan pekerja yang baik hingga


melakukan training, tentu kita perlu menjaga pekerja
tersebut. Dua kegiatan HRM yang bermain dalam
peran ini adalah

1. Performance Management
Yaitu menetapkan standar kinerja yang digunakan
untuk mengevaluasi kinerja karyawan. Untuk
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017

mengevaluasi, manajer dapat menggunakan a. Skill-Based Pay : sistem pembayaran yang


beragam metode performance appraisal : memberikan apresiasi kepada pekerja
karena kemampuan yang telah mereka
tunjukkan dalam pekerjaan.
b. Variable Pay : Sistem pembayaran yang
merupakan kompensasi individu dari hasil
usaha (bergantung pada) kinerja mereka.

LO 5 – Contemporary Issues in Managing


Human Resources.

1. Managing Downsizing / Layoff :


Perencanaan untuk mengeliminasi pekerja di
sebuah organisasi Ketika keadaan ekonomi sedang
turun, atau market share yang juga buruk /
manajemen yang tidak bagus, mengurangi pekerja
yang terlalu banyak menjadi opsi dalam
meningkatkan profits dalam keadaan tersebut.
Dalam mengatur hal tersebut, manajer harus
dipertimbangkan dalam memphk pekerja adalah
gangguan di tempat kerja dan latar belakang
pribadi. Beberapa cara agar manajer dapat
mengurangi trauma bagi mereka yang di phk
ataupun mereka yang berhasil bertahan :

2. Compensation and benefits


Seperti bonus, promosi dan lain sebagainya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pemberian
kompensasi dan manfaat kepada pekerja

2. Managing Sexual Harassment


Sexual Harassment adalah kegiatan atau
aktivitas yang tidak diinginkan dari tindak sexual
manusia yang secara explisit atau implisit
berpengaruh pada individu, performa dan
lingkungan kerja pekerja.
Salah satu yang bisa menimbulkan sexual
harassment adalah Work Relationship. Work
relationship dapat meningkatkan potensi konflik
yang besar apabila hubungan tersebut telah
berakhir bahkan dapat mengarah pada sexual
Beberapa organisasi juga menggunakan
harassment.
pendekatan dalam menentukan kompensasi :
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017

3. Managing Work-Life Balance 4. Tahap Pelaksanaan (Performing Stage)


Untuk mengatasi hal ini banyak perusahaan yang Tahap ini terjadi ketika kelompok tsb berfungsi
kini menerapkan Family-friendly benefits, yaitu penuh dan melaksanakan tugas-tugas kelompok
manfaat yang dapat mengakomodasi kebutuhan 5. Tahap Penundaan (Adjourning Stage)
akan keseimbangan kerja-kehidupan. Kelompok bersiap-siap membubarkan diri,
perhatian mereka fokus pada penyelesaian
4. Controlling HR Costs : kegiatan daripada pelaksanaan tugas
a. Employee health care cost
Dalam mengurangi biaya akan penyakit, Exhibit 13-2 Stages of group Development
banyak perusahaan kini lebih mengarahkan
para pekerjanya untuk hidup lebih sehat.
Mereka mulai menyediakan kantin yang sehat,
dan ruang istirahat. Banyak dari perusahaan
juga yang kini lebih strict dalam menghadapi
pekerja yang merokok. Hal diatas dilakukan
agar perusahaan dapat menghemat
pembiayaan yang mungkin akan lebih besar
dikemudian hari.
b. Employee Pensions Plan Cost

CHAPTER 13 – Creating and Managing


Teams Contoh kelompok Kerja Formal:
1. Kelompok perintah (Command Groups)
LO 1 – Groups and Group Development Kelompok yg ditentukan oleh bagan organi-sasi
dan terdiri dari individu yg melaporkan langsung ke
Kelompok (Group) merupakan dua atau lebih individu manajer yg bersangkutan
yang berinteraksi dan saling bergantung yang bekerja 2. Kelompok Tugas (Task Groups)
sama untuk meraih tujuan tertentu. Kelompok yg terdiri dr individu yg terhimpun
Tahap Perkembangan kelompok: bersama untuk menyelesaikan tugas tertentu,
bubar setelah selesai tugas
1. Tahap pembentukan (Forming Stage) 3. Tim lintas fungsional (Cross-Functional Teams)
a. Fase Pertama: Ketika orang-orang mulai Kelompok yg menghimpun wawasan dan
bergabung ke dalam kelompok kemampuan para individu dr berbagai bidang kerja
b. Fase Kedua: Mendefinisikan tujuan, struktur, 4. Tim Swakelola (Self-managed Teams)
dan kepemimpinan kelompok Kelompok independen, namun mengemban
Tahapan ini dikatakan selesai jika anggota berpikir tanggung jawab manajerial seperti perekrutan,
bahwa mereka bagian dr kelompok perencanaan, dan evaluasi kerja
2. Tahap Pancaroba/Keributan (Storming Stage)
Adanya konflik intrakelompok akibat perselisihan LO 2 – Work Group Performance and
siapa yg berhak mengontrol kelompok & apa yg Satisfaction
hrs dilakukan kelompok. Ketika tahap ini selesai,
terbentuklah hierarki kepemimpinan yg jelas. Faktor-faktor penentu kinerja dan kepuasan
3. Tahap Penormaan (Norming Stage) kelompok:
Merupakan tahap dimana hubungan akrab mulai 1. Kondisi Eksternal yg dibebankan terhadap
terjalin dan kelompok mulai menyatu. Tahap ini kelompok
selesai jika struktur kelompok sudah solid. Kondisi eksternal tsb yaitu strategi organisasi,
hubungan wewenang, regulasi dan aturan formal,
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017

ketersediaan sumber daya, budaya dan sistem Exhibit 13-5 Group Cohesiveness and
manajemen kerja, dll productivity
2. Sumber daya Anggota Kelompok (Group Member
Resource)
Sumber daya ini meliputi pengetahuan,
kemampuan, keterampilan, dan kepribadian.
Keterampilan interpersonal terutama manajemen
konflik dan resolusinya, pemecahan masalah
secara kolaboratif, dan komunikasi, sangat
dibutuhkan.
3. Struktur Kelompok (Group Structure)
a. Peran (Roles)
Peran merupakan pola perilaku yang
diharapkan dr seseorang yg mendapat posisi g. Proses Kelompok (Group Processes)
tertentu dalam suatu unit sosial Proses tersebut meliputi komunikasi,
b. Norma (Norm) pengambilan keputusan, dan manajemen
Merupakan standar atau ekspektasi yang konflik
diterima dan dibagi oleh anggota kelompok h. Pengambilan Keputusan Kelompok (Group
c. Kesesuaian (Conformity) Decision Making)
Agar individu diterima di kelompoknya, maka Keputusan kelompok menghasilkan informasi
ia harus menyesuaikan diri. dan pengetahuan yg lebih lengkap karena
Pemikiran kelompok (Groupthink) berasal dari pengalaman dan perspektif
merupakan fenomena dimana suatu kelompok beragam anggotanya. Kekurangannya adalah
memberikan tekanan yang ekstensif terhadap lebih memakan waktu
seseorang agar sejalan dengan opini anggota i. Manajemen Konflik (Conflict Management)
lain Konflik merupakan perbedaan yang dirasakan
d. Sistem Status (Status Systems) tidak bisa diterima, yang menghasilkan
Status merupakan peringkat, posisi, atau nilai gangguan atau penolakan.
prestise dalam suatu kelompok Ada 3 pandangan terkait dengan konflik:
Status yg dianggap informal seperti 1) Konflik dari sudut pandang tradisional
pendidikan, usia, keterampilan, dan Konflik apapun harus dihindari
pengalaman. 2) Konflik dari sudut pandang hubungan
Status bisa dianggap formal, yaitu posisi manusia
seseorang di dalam organisasi. Contoh: Posisi Konflik merupakan hal yang bersifat alami
seseorang di pekerjaan menentukan gajinya dan tidak bisa dihindari dalam kelompok
e. Ukuran Kelompok (Group Size) apapun
Ukuran kelompok harus sesuai dg yang 3) Konflik dari sudut pandang Interaksionis
dibutuhkan karena mempengaruhi kinerja dan Konflik itu penting bagi kelompok agar
kepuasan berkinerja efektif. Menurut pandangan ini,
Kemalasan sosial (Social Loafing) tidak semua konflik baik, ada dua sisi:
merupakan kecenderungan individu untuk a) Konflik Fungsional, merupakan konflik
tidak berupaya maksimal ketika bekerja secera yang mendukung tujuan kelompok dan
kelompok ketimbang individual meningkatkan kinerjanya
f. Kesatuan kelompok (Group Kohesiveness) b) Konflik disfungsional, merupakan
Merupakan derajat dimana anggota kelompok konflik yg mencegah suatu kelompok
tertarik satu sama lain dan berbagi tujuan untuk memenuhi tujuannya
kelompok. Selain itu, sikap kelompok juga
sesuai dg tujuannya atau tujuan organisasi
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017

Kapan suatu konflik dianggap LO 3 – Turning Groups into Effective Teams


fungsional atau disfungsional? Jawabannya
tergantung tipe konflik: Tim Kerja (Work Team) merupakan kelompok dimana
a) Konflik Tugas, merupakan konflik atas para anggotanya bekerja secara intensif untuk
muatan dan tujuan pekerjaan mencapai tujuan bersama yang spesifik, dengan
b) Konflik hubungan, merupakan konflik menggunakan sinergi positif mereka, akuntabilitas
akibat hubungan interpersonal individu dan kelompok, serta keahlian pelengkap
c) Konflik proses, konflik ttg bagaimana
Exhibit 13-9 Groups Versus Teams
suatu tugas harus dikerjakan

5 Manajemen Konflik:

1) Penghindaran (Avoiding)
Menarik diri atau menkan konflik
2) Pengakomodasian (Accomodating)
Menempatkan kebutuhan dan urusan
orang lain di atas kebutuhan diri sendiri
3) Pemaksaan (Forcing)
Memenuhi kebutuhan individu dengan
mengorbankan kepentingan orang lain
4) Kompromi (Compromising)
Setiap pihak mengorbankan sesuatu yang
Jenis-jenis Tim Kerja:
bernilai
5) Kolaborasi (Collaborating) 1. Tim Pemecahan Masalah (Problem Solving Team)
Mencari solusi paling bermanfaat bagi Merupakan tim dari departemen atau bidang
semua pihak fungsional yang sama yang terlibat dalam upaya
meningkatkan kegiatan kerja atau memecahkan
Exhibit 13-7 Conflict and Group Performance masalah spesifik tertentu.
2. Tim Keja Swakelola (Self-Managed Work Team)
Jenis Tim Kerja yang beroperasi tanpa seorang
manajer dan bertanggung jawab atas suatu proses
kerja atau segmen secara menyeluruh. Contoh:
Tim di Corning tidak memiliki supervisor shift dan
bekerja sama dengan divisi manufaktur lainnya
untuk menyelesaikan masalah lini produksi serta
mengkoordinasikan tenggat waktu dan pengiriman
3. Tim LIntas Fungsional (Cross Functional Team)
Tim kerja yang terdiri dari individu dari berbagai
bidang keahlian. Contoh: Suburban Hospital di
Maryland, tim UGD-nya terdiri dari dokter,
apoteker, pekerja sosial, ahli gizi, kepala perawat
UGD, dan seorang terapis pernapasan.
4. Tim Maya (Virtual Team)
4. Tugas Kelompok (Group Tasks) Jenis tim kerja yang menggunakan teknologi utnuk
Tugas kelompok bisa sederhana atau kompleks. saling menghubungkan para anggotanya yang
Tugas sederhana cenderung rutin dan terpisah jauh dalam rangka mencapai tujuan
terstandarisasi, tugas kompleks cenderung asing bersama. Contoh: Tim maya di Boeing-Rocketdyne
dan tidak rutin dan di Decision Lens
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017

Cara Menciptakan Tim Kerja yang Efektif: jaringan, dan sistem komunikasi dlm sebuah
organisasi.
1. Tujuan yang jelas
2. Keterampilan yang relevan Fungsi Komunikasi:
3. Rasa Saling Percaya
4. Komitmen Bersama 1. Mengendalikan perilaku karyawan dalam
5. Komunikasi yang baik beberapa cara
6. Keterampilan bernegosiasi 2. Memotivasi dg cara menjelaskan kepada para
7. Kepemimpinan yang sesuai karyawan apa yg harus dilakukan, seberapa baik
mereka melakukannya,dll
8. Dukungan internal dan eksternal
3. Mengungkapkan ekspresi secara emosional
LO 4 – Current Challenges in Managing Teams 4. Memberikan informasi

1. Mengelola Tim Global LO 2 – Methods of Interpersonal


a. Sumber daya anggota kelompok dalam tim Communication)
global
b. Struktur Kelompok  terutama kesesuaian, 1. Pesan (Message) merupakan suatu tujuan untuk
kemalasan sosial, dan kesatuan disampaikan
c. Proses Kelompok  Masalah komunikasi 2. Simbolis (Encoding)  Mengubah pesan menjadi
sering kali muncul karena tidak semua anggota simbol-simbol
tim mengerti bahasa kerja tim 3. Saluran (Channel)  Media yg digunakan dalam
d. Peran Manajer  Manajer harus menentukan menyampaikan pesan
tim global apa yg digunakan dan juga 4. Decoding  Menerjemahkan kembali pesan dari
memahami perbedaan unik masing-masing pengirim
anggotanya 5. Proses komunikasi (Communication process) 
Tujuh elemen yg terlibat dalam pemindahan
Exhibit 13-11 Global Teams makna dari satu orang ke orang lain
6. Gangguan (Noise)  Setiap gangguan dalam
pengiriman, penerimaan, atau umpan balik dari
sebuah pesan

Exhibit 14-1 The InterpersonaL Communication

2. Membangun Keterampilan Tim


3. Memahami Jaringan Sosial

CHAPTER 14 – Managing Communication

LO 1 – The Nature and Function of 12 Pertanyaan untuk membantu mengevaluasi


Communication metode-metode di atas:

Komunikasi (Communication) adalah 1. Umpan Balik (Feedback)


perpindahan dan pemahaman makna. Perpindahan Seberapa cepat penerima dapat menanggapi
berarti bahwa jika informasi atau ide-ide blm pesan?
disampaikan, maka komunikasi blm dilakukan. 2. Kompleksitas Kapasitas (Complexity capacity)
Komunikasi terdiri dari Komunikasi antar pribadi Dapatkah metode ini memproses pesan yg
(Interpersonal communication) yg melibatkan dua kompleks secara efektif?
orang atau lebih, dan komunikasi organisasi 3. Luasnya potensi (Breadth potential)
(Organizational communication) yg merupakan pola, Berapa banyak pesan berbeda yg dapat dikirim
melalui metode ini?
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017

4. Kerahasiaan (Confidentiality)
Dapatkah komunikator yakin bahwa pesannya
hanya diterima kpd org yg ingin dituju?
5. Kemudahan Encoding (Encoding ease)
Dapatkah pengirim dapat mudah dan cepat
menggunakan saluran ini?
6. Kemudahan Decoding (Decoding ease)
Dapatkah penerima dg mudah menerjemahkan
kembali pesan?
7. Kendala waktu-ruang (Time-space constraint)
Apakah pengirim & penerima perlu berko-munikasi
di tempat & waktu yg sama?
8. Biaya (Cost)
Berapakah biaya yg diperlukan?
9. Keramahan antar pribadi (Interpersonal warmth)
Seberapa baik metode ini menyampaikan
keramahan antar pribadi?
10. Formalitas (Formality)
Apakah metode ini memiliki formalitas yg Satu bagian penting dari komunikasi yaitu
diperlukan? Komunikasi Nonverbal (Nonverbal Communication)
11. Scanability (Scanability) yaitu komunikasi yang disampaikan tanpa kata-kata.
Apakah metode ini memungkinkan pesan dg
Bahasa tubuh (body language) mengacu pada
mudah diteliti untuk informasi relevan?
gerak tubuh, ekspresi wajah, dan gerakan tubuh
12. Lama penggunaan (Time of consumption)
lainnya yang menyampaikan makna.
Apakah pengirim & penerima byk mengendalikan
dlm menangani pesan? Intonasi verbal (verbal intonation) merupakan
penekanan yang diberikan seseorang terhadap kata-
Exhibit 14-2 Comparison of Communication kata atau ungkapan dalam rangka mengekspresikan
methods makna.

LO 3 – Effective Interpesonal Communication

Hambatan Komunikasi:

1. Penyaringan (filtering)
Merupakan manipulasi informasi yang disengaja
untuk membuatnya terlihat lebih baik untuk
penerima
2. Emosi
3. Kelebihan Informasi (information overload)
Merupakan suatu situasi dimana informasi
melebihi kapasitas pengolahan seseorang. Contoh:
dari ketika pegawai pulang dari liburannya,
terdapat seribu pesan di email nya
4. Sifat Defensif (defensiveness)
Ketika seseorang terancam, ia cenderung bereaksi
dengan cara menghambat komunikasi yang efektif
5. Bahasa (language)
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017

Usia, pendidikan, latar belakang budaya merupakan setiap komunikasi yang mengalir dari
mempengaruhi bahasa yang digunakan manajer kepada karyawan
Jargon merupakan istilah khusus yang 2. Komunikasi ke atas (upward communication),
digunakan oleh para anggota kelompok untuk merupakan komunikasi yang mengalir dari
berkomunikasi karyawan ke manajernya
6. Kebudayaan nasional (national culture) 3. Komunikasi ke samping (lateral communication),
Budaya nasional dapat mengakibatkan perbedaan merupakan komunikasi yang terjadi antara para
komunikasi karyawan pada tingkatan organisasi yang sama
4. Komunikasi diagonal (diagonal communication),
Mengatasi Hambatan dalam Komunikasi: merupakan komunikasi yang melintasi wilayah
kerja dan tingkatan organisasi
1. Menggunakan umpan balik (feedback)
2. Menyederhanakan bahasa Jaringan Komunikasi Organisasi:
3. Menyimak secara aktif Jaringan komunikasi (communication network),
merupakan berbagai pola aliran komunikasi organisasi
Exhibit 14.3 Active Listening Behaviour secara vertikal dan horizontal. Jenis-Jenis Jaringan
Komunikasi:
1. Jaringan rantai (chain network): komunikasi
mengalir menurut rantai komando formal, baik ke
bawah maupun ke atas
2. Jaringan roda (wheel network): mewakili
komunikasi yang mengalir antara pemimpin yang
kuat dengan identitas yang jelas dan anggota
lainnya dalam tim
3. Jaringan semua saluran (all-channel network):
komunikasi yang mengalir dengan bebas diantara
4. Membatasi emosi semua anggota tim
5. Memperhatikan isyarat non verbal

LO 4 – Organizational Communication

Komunikasi formal vs informal

Komunikasi formal mengacu pada komunikasi yang


berlangsung dalam aturan-aturan kerja organisasi yang
ditetapkan. Sedangkan komunikasi informal adalah
informasi organisasi yang tidak didefinisikan dalam
hierarkii struktur komunikasi.

2 tujuan komunikasi informal adalah :


Selentingan (grapevine), merupakan jaringan
1. Memenuhi kebutuhan karyawan akan interaksi
komunikasi informal organisasi. Contoh: kabar
sosial
burung dan gossip
2. Meningkatkan kinerja organisasi dengan
menciptakan saluran komunikasi alternative, yang Desain Tempat Kerja dan Komunikasi:
sering kali lebih cepat dan efisien Dua dari elemen desain yang memiliki dampak
terbesar terhadap komunikasi yaitu petak (enclosure)
Arah Aliran Komunikasi: dan penghalang. Elemen desain tempat kerja lainnya
1. Komunikasi ke bawah (downward adalah ketersediaan akan pengaturan, peralatan, dan
communication), perabotan kerja yang dapat disesuaikan.
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017

Tempat kerja terbuka (open workplace), 1. Perilaku Individu  Meliputi topik-topik seperti
merupakan tempat kerja dengan sedikit penghalang sikap, kepribadian, motivasi, dll
dan petak yang bersifat fisik 2. Perilaku kelompok  Meliputi norma, peran,
pembinaan tim, dll
LO 5 – Information Technology and 3. Aspek-aspek organisasi  Meliputi struktur,
Communication budaya, kebijakan, dll

Bagaimana Teknologi Mempengaruhi Komunikasi Tujuan dari Perilaku Organisasi (OB):


Manajerial: 1. Menjelaskan mengapa karyawan melakukan
1. Sistem jaringan (networked system), dalam sistem perilaku tertentu
jaringan computer-komputer dalam organisasi 2. Memprediksi bagaimana karyawan akan
saling terhubung. Hal ini memudahkan para menanggapi berbagai tindakan dan keputusan
anggota untuk berkomunikasi 3. Mempengaruhi perilaku karyawan
2. Kapabilitas nirkabel (wireless capability), para
pekerja tidak perlu berada di meja kerja mereka Perilaku karyawan yang dibahas dalam 3 tujuan di
untuk berkomunikasi dengan orang lain atas yaitu:

1. Produktivitas karyawan, merupakan ukuran


Bagaimana Teknologi Informasi Mempengaruhi
kinerja atas efisiensi dan efektivitas
Organisasi
2. Ketidakhadiran
Teknologi dapat secara signifikan mempengaruhi cara
3. Perputaran karyawan (turnover), merupakan
para anggota organisasi berkomunikasi, berbagi
pengunduran diri permanen dari suatu organisasi
informasi, dan melakukan pekerjaan mereka
secara sukarela maupun tidak
LO 6 – Communication Issues in Today’s 4. Perilaku kewargaan organisasi (Organizational
Organization Citizenship Behaviour / OCB), merupakan tindakan
atas kehendak sendiri yg bukan menjadi bagian
1. Mengelola komunikasi dalam dunia internet tuntutan kerja formal tetapi mendorong efektivitas
a. Isu-isu hukum dan keamanan fungsi organisasi
b. Interaksi pribadi 5. Kepuasan kerja (Job satisfaction)
2. Mengelola sumber daya pengetahuan organisasi 6. Perilaku buruk di tempat kerja (Workplace
3. Peran komunikasi dalam layanan pelanggan misbehavior)
4. Mendapatkan masukan karyawan
5. Berkomunikasi secara etis LO 2 – Attitudes and Job Performance
Komunikasi etis (ethical communication)
Sikap (attitude) merupakan pernyataan evaluatif-
merupakan komunikasi yang mencakup semua
disukai ataupun tidak disukai- terkait dengan orang,
informasi yang relevan, benar dalam setiap
objek, atau kejadian. 3 Komponen sikap:
konteks, dan tidak menipu dalam cara apapun
1. Komponen kognitif
Suatu sikap merujuk pada keyakinan, opini,
CHAPTER 15 – Understanding and wawasan, atau informasi yang dimiliki seseorang.
Managing Individual Behaviour contoh: keyakinan bahwa “diskriminasi merupakan
suatu hal yg salah”
LO 1 – Focus and Goals of Organizational 2. Komponen Afektif
Behaviour Bagian dari sikap yg terkait dengan emosi atau
perasaan, bisa juga menjurus pada hasil dari
Perilaku organisasi (organizational behavior/OB) perilaku
merupakan ilmu mengenai tindakan manusia di contoh: Saya tidak menyukai Pat karena
tempat kerja perilakunya yg mendiskriminasi org lain
3. Komponen Perilaku
Fokus dari Perilaku Organisasi (OB):
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017

Sikap yg merujuk pada keinginan berperilaku dlm pekerjaan, kelompok kerja, maupun organisasi
cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu tersebut

Kepuasan kerja: LO 3 – Personality


a. Kepuasan dan produktivitas  Pekerja yang Kepribadian (Personality) merupakan kombinasi unik
bahagia adalah pekerja yg produktif dari pola emosional, pikiran, dan perilaku yang
b. Kepuasan dan ketidakhadiran  Karyawan yg mempengaruhi bagaimana seseorang bereaksi
puas merupakan karyawan yg jarang hadir terhadap situasi
(mendapat cuti dsb)
c. Kepuasan dan perputaran karyawan  Karyawan MBTI (Myers-Briggs Type Indicator)
yg puas memiliki tingkat turnover yang lebih Pengklasifikasian individu meliputi:
rendah 1. Extraversion (E) vs Introversion (I)
d. Kepuasan kerja dan kepuasan pelanggan E  Aktif, sosial, asertif
e. Kepuasan kerja dan OCB  Karyawan yg puas I  Pendiam, menyukai lingkungan tenang dan
mampu mengutarakan hal positif tentang terkonsentrasi
perusahaan dan melampaui ekspektasi kerja 2. Sensing (S) vs Intuition (N)
normal S  Menyukai rutinitas dan keteraturan, tekun,
f. Kepuasan kerja dan perilaku buruk di tempat tidak menyukai masalah baru
kerja N  Tidak menyukai rutinitas, mampu memecah-
kan masalah baru, cepat mengambil kesimpulan
Keterlibatan kerja dan Komitmen Organisasi 3. Thinking (T) vs Feeling (F)
Keterlibatan kerja (job involvement) merupakan T  Sering menggunakan nalar dan logika, kurang
tingkatan dimana seorang karyawan mengidentifikasi emosional, menyukai analisis
pekerjaannya, berpartisipasi aktif, dan menganggap F  Sering mengandalkan nilai dan emosi pribadi,
kinerjanya sbg suatu hal yg penting menyukai keharmonisan, simpatik, berhubungan
Komitmen organisasi (Organizational baik dg byk org
commitment) merupakan tingkatan dimana seorang 4. Judging (J) vs Perceiving (P)
karyawan mengidentifikasikan dirinya dg organisasi J  Perencana yg baik, punya tujuan, penuh
tertentu dan berkeinginan untuk mempertahankan perhitungan
keanggotaannya di organisasi tsb. P  Fleksibel, spontan, adaptif, toleran

Partisipasi karyawan(Employee Engagement) Exhibit 15-3 Examples of MBTI Personal Types


Dimana karyawan merasa menyatu, puas, dan antusias
dengan pekerjaan mereka

Sikap dan Konsistensi


Intinya setiap individu berusaha untuk merekonsiliasi
berbagai sikap yg menurutnya berbeda dan
menyelaraskan antara sikap dan perilaku mereka agar
dapat konsisten
Big Five Model
Teori Disonansi Kognitif (Cognitive Dissonance Terdapat lima kepribadian dasar, yaitu:
Theory) 1. Extraversion
Merupakan ketidaksesuaian atau inkonsistensi dalam Kadar dimana sesorang itu ramah, senang
sikap atau antara sikap dan perilaku berbicara, tegas, dll
2. Agreeableness (dapat disetujui)
Suvey Sikap (Attitude surveys) Kadar dimana seseorang itu baik, kooperatif, dan
Merupakan survey yg menghimpun respon karyawan dapat dipercaya
melalui pertanyaan ttg perasaan mereka thd
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017

3. Conscientiousness (Kecermatan) mengelola isyarat dan informasi emosi. Terdiri dr 5


Kadar dimana seseorang itu bertanggung jawab, dimensi yaitu:
gigih, dan bisa diandalkan 1. Kesadaran diri (self awareness), yaitu kemampuan
4. Emotional stability (Stabilitas emosi) untuk menyadari apa yg kita rasakan
Kadar dimana sesorang itu tenang, antusias, aman, 2. Pengelolaan diri (Self management), yaitu
atau kebalikannya Kemampuan untuk mengelola emosi
5. Openness to experience (terbuka thd 3. Motivasi diri (Self-motivation), yaitu kemampuan
pengalaman) untuk tetap tegar menghadapi kegagalan
Kadar dimana seseorang itu memiliki banyak 4. Empathy, yaitu kemampuan untuk merasakan apa
minat, imajinatif, tertarik pada hal baru, dll yg dirasakan org lain
5. Kemampuan sosial (Social skills), yaitu
Wawasan tentang Kepribadian lain kemampuan untuk menangani emosi orang lain
1. Locus of Control (Lokus kendali)
Atribut kepribadian yg mengukur derajat dimana Kecerdasan emosi terbukti berkorelasi positif terhadap
orang2 percaya bahwa mereka dpt menentukan kinerja di segala tingkatan
nasibnya sendiri
2. Machiavellianisme Implikasi bagi manajer
Berasal dari nama Niccolo Machiavelli, dimana Menggunakan Teori John Holland, yg menyatakan
seseorang itu pragmatis, memelihara jarak emosi, bahwa kepuasan seorang karyawan terhadap
dan meyakini bahwa hasil akhir bisa membenarkan pekerjaannya tergantung dari kadar dimana
caranya (wlaupun salah) kepribadian individu tersebut sesuai dg lingkungannya.
3. Self Esteem (Harga Diri) Ia mengidentifikasi 6 tipe kepribadian dasar:
Dimana seseorang menyukai dirinya atau tidak
4. Self Monitoring (Pemantauan diri) Exhibit 15-4 Holland’s Personality – Job Fit
Dimana mengukur kemampuan untuk
menyesuaikan perilaku terhadap faktor-faktor
situasional eksternal
5. Risk Taking (Mengambil risiko)
6. Proactive Personality (Kepribadian proaktif),
Dimana orang2 menunjukkan inisiatif, mengenali
peluang, gigih
7. Resilience (Ketangguhan)
8. Mampu mengatasi tantangan dan mengubahnya
menjadi peluang

Tipe-tipe kepribadian dalam berbagai budaya


Kebudayaan suatu negara mempengaruhi
karakteristik kepribadian dominan para penduduknya.
Contoh: Orang2 Amerika Utara meyakini bahwa
mereka dapat mengendalikan lingkungan. Di sisi lain,
negara2 Timur Tengah meyakini bahwa kehidupan
telah ditakdirkan sebelumnya
LO 4 – Perception
Emosi dan kecerdasan emosi Persepsi merupakan proses dimana kita mengartikan
Emosi merupakan perasaan intens yg ditujukan lingkungan sekitar dengan menyusun dan
kepada seseorang atau pada sesuatu menginterpretasikan impresi sensoris
Kecerdasan Emosi (Emotional Intelligence)
merupakan kemampuan untuk mengenali dan Faktor-faktor yg mempengaruhi persepsi
1. perseptor itu sendiri
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017

2. target yang di persepsikan belajar berperilaku untuk mendapatkan sesuatu yg


3. Situasi dimana persepsi itu terjadi diinginkan atau menghindari sesuatu yg tidak
diinginkan
Teori Atribusi (Attribution Theory)  Social Learning
Merupakan suatu teori yang menjelaskan mengapa Teori pembelajaran yang mengatakan bahwa orang2
kita menilai orang lain berbeda-beda, bergantung pada bisa belajar dr observasi atau pengalaman langsung.
nilai apa yang kita atribusikan terhadap perilaku Pengaruh orang lain merupakan inti dari teori ini.
tertentu. Penentuan ini bergantung pada 3 faktor: Besarnya pengaruh tsb dipengaruhi 4 proses yaitu:
1. Ciri khas (distinctiveness)  mengacu pada 1. Proses Atensi  ketika mereka (org yg me-
apakah seseorang memperlihatkan perilaku ngamati) mengenali dan memperhatikan ke-
berbeda dalam situasi yg berbeda istimewaan org tsb
2. Konsensus  apabila setiap orang yg menghadapi 2. Proses Retensi  Bergantung pd ingatan
satu situasi berespons dg cara yang sama mereka trhadap tindakan dari orang yg
3. Konsistensi mempengaruhinya
3. Proses Reproduksi motorik  Ketika mereka
Fundamental attribution error (kesalahan atribusi menerapkan perilaku baru yg dicontohkan oleh
fundamental) merupakan kecenderungan untuk orang yg diamati
meremehkan (underestimate) pengaruh faktor 4. Proses Penguatan (Reinforcement) 
eksternal dan melebih-lebihkan (overestimate) Seseorang termotivasi mengikuti perilaku orang
pengaruh faktor internal ketika membuat penilaian thd yang diamati tersebut jika diberikan insentif atau
perilaku orang lain penghargaan positif
Self-serving bias (Bias egoisme) merupakan
Shaping behavior (Pembentukan perilaku) merupakan
kecenderungan individu untuk mengatribusikan proses dalam memandu pembelajaran dalam beberapa
kesuksesan mereka berkat faktor internal sedangkan tahapan, dengan atau tanpa adanya penguatan. 4 cara
menyalahkan faktor eksternal ketika mengalami
untuk membentuk perilaku:
kegagalan
1. Penguatan positif (Positive reinforcement),
Shortcuts used in judging others: contoh: memuji karyawan atas kinerjanya
1. Assumed similarity (kesamaan anggapan), 2. Penguatan negatif (Negative reinforcement),
merupakan asumsi bahwa orang lain mirip
contoh: “ saya tidak akan memotong gajimu jika
dengan kita kamu selalu bekerja tepat waktu”
2. Stereotip, merupakan penilaian terhadap orang 3. Hukuman (Punishment), contoh: memberi skors
lain berdasarkan persepsi seseorang dari kelompok terhadap karyawan dg tanpa bayaran selama dua
yg diikutinya hari karena datang terlambat
3. Hallo effect (Efek Halo) merupakan kesan umum 4. Pemusnahan (Extinction), contoh: manajer tidak
seseorang yang dipengaruhi karakteristik tunggal. menginginkan adanya pertanyaan yg tidak relevan
Contoh: Ketika seorang siswa mengevaluasi gurunya dri karyawan, maka dg sikap mengabaikan tsb
di kelas, ia mungkin akan mengisolasikan satu sifat membuat karyawan hilang perilaku suka
misalnya antusiasme, dan menjadikan keseluruhan
brtanyanya
evaluasi mereka based on persepsi tsb.
LO 6 – Contemporary Issues in Organizational
LO 5 – Learning Behavior
Pembelajaran (learning) merupakan perubahan
permanen dalam perilaku yg terjadi akibat adanya  Mengelola perbedaan generasi  Perilaku Gen Y
pengalaman. 2 teori yang mempengaruhi yaitu: dan Z tentunya berbeda
 Operant Conditioning  Mengelola Perilaku Negatif di tempat kerja
Teori pembelajaran yg mengatakan bahwa perilaku 

adalah fungsi dari konsekuensinya. Intinya orang2


FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017

Chapter 16: Motivating Employees 2. McGregor’s Theory X and Theory Y


a. Theory X
LO-1 : What is Motivation? Asumsi bahwa karyawan tidak suka bekerja,
malas, menghindari tanggung jawab, dan harus
Motivasi (Motivation) merupakan proses di mana dipaksa untuk bekerja.
upaya seseorang diberi energi, diarahkan, dan b. Theory Y
berkelanjutan menuju pencapaian tujuan Asumsi bahwa karyawan kreatif, menikmati
pekerjaan, mencari tanggung jawab, dan dapat
Has three key elements: energy, direction and
mempraktikkan pengarahan diri
persistence

LO-2: Early Theories of Motivation 3. Herzberg’s Two-Factor Theory


(also called motivation-hygiene theory)
1. Maslow’s Hierarchy of Needs Theory Faktor-faktor Intrinsik terkait dengan
kepuasan kerja, sedangkan faktor-faktor ekstrinsik
terkait dengan ketidakpuasan kerja
Hygiene factors merupakan faktor-faktor yang
menghilangkan ketidakpuasan kerja, tetapi tidak
memotivasi
Motivators merupakan factor-faktor yang
meningkatkan kepuasan dan motivasi kerja

a. Kebutuhan fisiologis: Kebutuhan seseorang


akan makanan, minuman, tempat tinggal, dan
persyaratan fisik lainnya.
b. Kebutuhan keselamatan: Kebutuhan
seseorang akan keamanan dan perlindungan
dari kejahatan fisik dan emosional serta
jaminan bahwa kebutuhan fisik akan terus
berlanjut dipenuhi.
c. Kebutuhan sosial: Kebutuhan seseorang akan Contrasting Views of Satisfaction–
kasih sayang, rasa memiliki, penerimaan, dan Dissatisfaction
persahabatan.
d. Kebutuhan harga: Kebutuhan seseorang akan
faktor penghargaan internal seperti harga diri,
otonomi, dan prestasi serta faktor-faktor
eksternal seperti status, pengakuan, dan
perhatian.
e. Kebutuhan aktualisasi diri: Kebutuhan
seseorang untuk pertumbuhan, pencapaian
potensi seseorang dan pemenuhan diri; 4. Three-Needs Theory
dorongan untuk mampu menjadi apa yang Teori motivasi yang mengatakan tiga kebutuhan
diinginkan yang diperoleh (bukan bawaan) — pencapaian,
kekuatan, dan afiliasi — adalah motif utama dalam
pekerjaan.
Kebutuhan fisiologis dan keamanan dianggap
a. Need for achievement (nAch)
lower order needs
Dorongan untuk berhasil dan unggul dalam
kebutuhan sosial, harga diri, dan aktualisasi diri
kaitannya dengan seperangkat standar
dianggap higher-order needs.
b. Need for power (nPow)
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017

Kebutuhan untuk membuat orang lain Contoh Job Enlargement: Seorang ahli
berperilaku dengan cara dimana mereka tidak gigi dapat memperluas pekerjaannya sehingga
akan bersikap sebaliknya selain membersihkan gigi, ia mengambil dan
c. Need for affiliation (nAff) menyimpan berkas pasien, serta
Keinginan untuk hubungan interpersonal yang membersihkan dan menyimpan alat
akrab dan dekat
b. Job Enrichment (Pengayaan Pekerjaan)
LO-3: Contemporary Theories of Motivation Merupakan perluasan pekerjaan secara
vertikal dengan menambahkan tanggung
1. Goal-Setting Theory
jawab perencanaan dan evaluasi. Contoh:
Dalil bahwa tujuan spesifik meningkatkan kinerja
Seorang ahli gigi selain membersihkan gigi, ia
dan tujuan yang sulit, ketika diterima,
juga membuat jadwal perjanjian (penjadwalan)
menghasilkan kinerja yang lebih baik daripada
dan menindaklanjuti klien (evaluasi)
tujuan yang mudah.
Pengayaan pekerjaan ini akan
meningkatkan kedalaman pekerjaan (job
Self-efficacy An individual’s belief that he or she
depth) yang merupakan tingkat kendali yang
is capable of performing a task
dimiliki karyawan atas pekerjaannya

c. Job Characteristic Model (JCM)


Kerangka kerja untuk menganalisis dan
merancang pekerjaan yang mengidentifikasi
lima dimensi pekerjaan inti, keterkaitannya,
dan dampaknya terhadap hasil
Lima dimensi pekerjaan tersebut adalah :
1) Skill Variety (Keragaman keterampilan)
Tingkat dimana sebuah pekerjaan
memerlukan keragaman aktivitas, sehingga
seorang karyawan dapat menggunakan
2. Reinforcement Theory
keterampilan yang berbeda
Perilaku adalah fungsi dari konsekuensinya.
2) Task Identity (Identitas Tugas)
Konsekuensi-konsekuensi yang segera mengikuti
Tingkat dimana sebuah pekerjaan
perilaku dan meningkatkan kemungkinan bahwa
memerlukan penyelesaian pekerjaan
perilaku akan diulang disebut reinforcers.
secara keseluruhan dan identifikasi bagian-
Contoh: Walmart memperbaiki program bonus
bagian pekerjaan
bagi karyawan perjam. Para karyawan yg
3) Task Significance (Signifikansi Tugas)
memberikan layanan luar biasa kepada pelanggan
Tingkat dimana sebuah pekerjaan
akan mendapat bonus tunai
mempunyai dampak yang besar pada
pekerjaan orang lain
3. Designing Motivating Jobs
4) Autonomy (Otonomi)
Job design: Cara dimana tugas-tugas digabungkan
Tingkat dimana sebuah pekerjaan
untuk membentuk suatu pekerjaan yang lengkap
memberikan kebebasan, independensi
a. Job Enlargement (Pemekaran pekerjaan)
kepada individu dalam menjadwalkan
Job Enlargement merupakan perluasan
pekerjaan dan menentukan prosedurnya
pekerjaan secara horizontal melalui
5) Feedback (Umpan Balik)
penambahan lingkup pekerjaan.
Tingkat dimana dalam melakukan aktivitas
Lingkup pekerjaan (Job Scope)
kerja, diperlukan informasi yg langsung
merupakan sejumlah tugas berbeda yang
dan jelas mengenai efektivitas kinerjanya
diperlukan dalam pekerjaan dan frekuensi
pengulangan tugas-tugas tersebut.
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017

Exhibit 16-6 Model Karakteristik Pekerjaan - distributive justice: kewajaran jumlah alokasi
imbalan
- procedural justice: Persepsi yang wajar dari
proses yang digunakan untuk menentukan
distribusi hadiah

Exhibit 16-7 Teori Keadilan

JCM memberikan panduan khusus kepada para


manajer untuk mendesain pekerjaan, di antaranya
adalah:

- Mengkombinasikan tugas-tugas
- Menciptakan unit-unit kerja yang alami
- Membangun hubungan dengan klien
- Memperluas pekerjaan secara vertikal
- Membuka saluran umpan balik 5. Teori Ekspektasi (Expectancy Theory)
Merupakan teori dari Victor Vroom yg menjelaskan
d. Merancang ulang pendekatan desain bahwa individu cenderung bertindak dengan cara
pekerjaan tertentu yang berdasar pada harapan bahwa
1) Relational perspective of work design tindakan itu akan diikuti oleh suatu hasil tertentu
berfokus pada bagaimana tugas dan dan pada daya tarik dari hasil itu bagi individu
pekerjaan orang semakin didasarkan pada tersebut. Teori ini mencakup 3 variabel hubungan:
hubungan sosial. - Expectancy or effort-performance linkage
2) Proactive perspective of work design kemungkinan yang dirasakan oleh individu
karyawan mengambil inisiatif untuk bahwa mengerahkan sejumlah usaha akan
mengubah cara dalam melakukan mengarah ke tingkat kinerja tertentu
pekerjaan mereka. Mereka jauh lebih - Instrumentality or performance-reward
terlibat dalam keputusan dan tindakan Linkage
yang mempengaruhi pekerjaan mereka. sejauh mana individu percaya bahwa
3) High-involvement work practices memberikan kinerja pada tingkat tertentu
Dirancang untuk memperoleh masukan adalah alat yang dibutuhkan untuk mencapai
atau keterlibatan yang lebih besar dari hasil yang diinginkan.
pekerja - Valence or Attractiveness of reward
Pentingnya individu menempatkan hasil atau
4. Teori Keadilan (Equity Theory) imbalan potensial yang dapat dicapai dari
Teori yang dikemabngkan oleh J.Stacey Adams ini suatu pekerjaan. Valensi mempertimbangkan
menyatakan bahwa para karyawan mengaitkan baik tujuan maupun kebutuhan individu
hasil atau apa yang mereka dapatkan dari
pekerjaan dengan apa yg mereka berikan (input) Exhibit 16-8 Model Ekspektasi
ke dalamnya, kemudian membandingkan rasio
input-hasil mereka dengan input-hasil orang lain yg
relevan.
Rujukan (Referent) merupakan orang lain,
sistem, atau diri yang seorang saling bandingkan
dalam rangka menilai keadilan
Equity theory focused on :
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017

6. Mengintegrasikan Teori-teori Motivasi c. Memahami apa yang membuat orang


Kontemporer termotivasi karena masing-masing orang
memiliki perbedaan tujuan dan perspektif

4. Mendesain program imbalan yang sesuai


a. Manajemen buku terbuka (open book
management), yaitu pendekatan motivasi
dimana laporan keuangan ‘buku’ organisasi
dibagikan kepada seluruh karyawan
b. Program pengakuan karyawan (employee
recognition program), terdiri dari perhatian
pribadi dan pengekspresian minat,
persetujuan, dan penghargaan atas pekerjaan
yg dilaksanakan dg baik
c. Program bayaran untuk kinerja (Pay for
Performance), yaitu rencana kompensasi
variabel yang membayar karyawan
berdasarkan beberapa ukuran kinerja

CHAPTER 17: BEING AN EFFECTIVE LEADER


LO-4: Current Issues in Motivation LO 1 – Who are Leaders and what is
1. Motivating in Challenging Economic leadership?
Circumstances Pemimpin (leader) adalah seseorang yang dapat
Para manajer menyadari bahwa dalam ekonomi mempengaruhi orang lain dan memiliki otoritas
yang tidak menentu, mereka harus kreatif. Mereka manajerial.
dipaksa untuk mencari cara untuk memotivasi Kepemimpinan (leadership) merupakan proses
karyawan dengan tidak melibatkan uang: memimpin sebuah kelompok dan mempengaruhi
a. mengadakan rapat dengan karyawan untuk kelompok itu dalam mencapai tujuannya
mempertahankan garis komunikasi terbuka
dan mendapatkan masukan mereka tentang LO 2 - Early Leadership Theories
isu-isu;
b. manajer peduli dengan mereka dan pekerjaan 1. Teori Sifat Kepemimpinan (Leadership Trait
mereka; dan Theories)
c. memberikan kesempatan kepada karyawan Delapan sifat yang dapat berpengaruh terhadap
untuk terus belajar dan tumbuh. proses kepemimpinan yaitu:
2. Managing Cross-Cultural Motivational Challenges a. Penggerak (drive)
Setiap negara memiliki budaya yang berbeda jadi Pemimpin menunjukkan tingkat usaha yang
harus menyesuaikan tinggi . Mereka memiliki keinginan yang tinggi
3. Motivating Unique Groups of Workers terhadap keberhasilan, ambisius, banyak
a. Flexibility energi, tidak kenal lelah, dan inisiatif
pengaturan kerja yang fleksibel - seperti kerja b. Keinginan untuk memimpin (desire to lead)
yang terkompresi, waktu luang, dan Pemimpin memiliki keinginan kuat untuk
pembagian kerja mempengaruhi dan memimpin orang lain
b. Telecommuting c. Kejujuran dan Integritas (Honesty and
Integrity)
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017

Pemimpin membangun hubungan saling menyelesaikan pekerjaan dg cara apapun yang


percaya dengan yang dipimpinnya, dengan pantas menurut mereka
cara jujur dan menjaga konsistensi antara kata-
kata dan perbuatan Conclusion based on Iowa research: gaya
d. Kepercayaan diri (Self Confidence) demokratis merupakan gaya kepemimpinan
Kepercayaan diri diperlukan untuk meyakinkan yang paling efektif
pengikutnya terhadap keputusan dan tujuan
yang harus dicapai 2 Gaya kepemimpinan menurut Ohio State
e. Kecerdasan (Intelligence) University:
Kecerdasan untuk mengumpulkan, a. Konsiderasi: memperhatikan ide dan perasaan
menyatukan, menafsirkan informasi, anggota grup
menciptakan visi, dan memecahkan b. Inisiasi struktur: Membuat struktur dan
permasalahan hubungan kerja demi mencapai tujuan
f. Pengetahuan yang relevan mengenai
pekerjaannya (job-relevant knowledge) Conlusion based on Ohio research:
Pengetahuan tersebut seperti mengenai kepemimpinan yang bagus jika high-high
perusahaan, industry, permasalahan teknis leader (memiliki konsiderasi dan inisiasi
g. Ekstraversi (Extraversion) struktur yang tinggi)
Pemimpin merupakan orang yang penuh
semangat, suka bergaul, tegas, dan jarang 2 Gaya kepemimpinan menurut University of
sekali menarik diri Michigan:
h. Rawan terhadap rasa bersalah (Proneness to a. Orientasi pada karyawan: Menekankan pada
gulit) hubungan antarpribadi dan memenuhi
Rasa ini berhubungan positif dengan kebutuhan karyawan
efektivitas kepemimpinan karena memiliki rasa b. Orientasi pada produksi: Menekankan pada
bertanggung jawab terhadap orang lain aspek tugas dan teknis kerja

2. Teori Perilaku Kepemimpinan (Leadership Conclusion based on University of Michigan:


Behaviour Theories) Pemimpin yang berorientasi pada karyawan
Merupakan teori kepemimpinan yang dapat diasosiasikan dengan produktivitas kelompok
mengidentifikasi perilaku yang membedakan dan kepuasan kerja yang tinggi
antara pemimpin efektif dan tidak efektif
3. Managerial Grid
3 gaya kepemimpinan yang efektif berdasarkan a. Perhatian terhadap orang: Mengukur
penelitian University of Iowa: perhatian pemimpin kepada bawahannya dg
a. Gaya Autokrasi (Autocratic Style) skala 1-9 (rendah ke tinggi)
Pemimpin yang mendikte metode kerja, b. Perhatian terhadap produksi: Mengukur
membuat keputusan sepihak, dan membatasi perhatian pemimpin terhadap penyelesaian
partisipasi karyawan pekerjaan
b. Gaya Demokratis (Democratic Style)
Pemimpin yang melibatkan karyawan dalam Conclusion based on managerial grid:
membuat keputusan, mendelegasikan Pemimpin menghasilkan prestasi kerja terbaik
wewenang, dan menggunakan umpan balik dengan gaya 9,9 (perhatian tinggi terhadap
sbg kesempatan untuk melatih karyawan orang dan produksi)
c. Gaya Laissez-Faire
Pemimpin yang memberikan kesempatan pd LO 3 - Contingency Theories of Leadership
kelompok untuk membuat keputusan dan
1. Model Fiedler
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017

Model ini menjelaskan bahwa kinerja kelompok  Situasi IV, V, VI  Cukup menguntungkan
yang efektif bergantung pada kesesuaian antara  Situasi VII dan VIII  Paling tidak
gaya kepemimpinan dan banyaknya kendali serta menguntungkan
pengaruh terhadap situasi itu. Jadi harus
mengetahui gaya kepemimpinan, kombinasi, dan 2. Teori Kepemimpinan Situasional Hersey dan
situasi yang tepat. Blanchard
Faktor terpenting mencapai kesuksesan Model ini disebut Situational Leadership Theory-
menurut Fiedler: bergantung pada gaya SLT. Merupakan teori kontingensi yang berfokus
kepemimpinan dasar individual, baik berorientasi kepada kesiapan pengikutnya. Kesiapan (readiness)
pada pekerjaan maupun hubungan antar pribadi. ini sbg tingkat dimana seseorang memiliki
Fiedler menggunakan kuesioner rekan kerja kemampuan dan kemauan untuk menyelesaikan
yang paling tidak disukai (Least –preferred pekerjaan.
coworker-LPC) untuk mengukur apakah pemimpin
berorientasi pada pekerjaan atau hubungan. 4 Gaya kepemimpinan menurut Hersey dan
Setelah melalui LPC, waktunya untuk mengevaluasi Blanchard:
agar dapat menyesuaikan pemimpin dengan a. Telling: High task – Low relationship
situasinya. Pemimpin otoriter dan direktif
3 Dimensi kontingensi untuk menentukan b. Selling: High task – High relationship
faktor-faktor kunci situasional terhadap efektivitas Pemimpin otoriter dan suportif
pemimpin: c. Participating: Low task – High relationship
a. Hubungan pemimpin-anggota (leader- Pemimpin sbg fasilitator dan komunikator
member relation) d. Delegating: Low task – low relationship
Tingkat keyakinan diri, kepercayaan, dan rasa Pemimpin kurang direktif dan suportif
hormat karyawan terhadap pemimpinnya;
dinilai sbg baik atau tidak baik Komponen terakhir dalam model SLT ini adalah
b. Struktur tugas (task structure) 4 tahap kesiapan pengikut:
Tingkat dimana penugasan pekerjaan a. R1  Orang tidak mampu dan tidak mau.
distrukturisasi dan diformulasi; dinilai sbg Solusinya dengan gaya Telling
tinggi atau rendah b. R2  Orang tidak mampu namun mau.
c. Kekuatan posisi (position power) melakukan pekerjaan tertentu
Tingkat pengaruh seorang pemimpin atas Solusinya dengan gaya Selling
berbagai aktivitas seperti perekrutan, c. R3  Orang yang mampu namun tidak mau
pemecatan, pendisiplinan, promosi, memenuhi keinginan pemimpin.
peningkatan gaji; dinilai sbg kuat atau lemah Solusinya dengan gaya Participating
d. R4 Orang mampu dan mau melaksanakan
Berdasarkan Exhibit 17-3: pekerjaan yg diminta.
Solusinya dengan gaya Delegating.

3. Teori Jalur-Tujuan (Path-Goal Theory)


Merupakan teori yang menyatakan bahwa tugas
pemimpin adalah membantu pengikutnya
mencapai tujuan dan mengarahkan atau memberi
dukungan sesuai kebutuhan untuk memastikan
tujuan mereka sejalan dengan tujuan organisasi.
Teori ini dikembangkan oleh Robert House.
4 perilaku kepemimpinan menurutnya adalah:
a. Pemimpin yang mengarahkan (directive
 Situasi I, II ,III Sangat menguntungkan leader)
pemimpin
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017

b. Pemimpin yang mendukung (supportive Contoh: Martin Luther King menggunakan


leader) karismanya untuk mengurangi ketidakadilan
c. Pemimpin yang partisipatif sosial
d. Pemimpin yang berorientasi pada prestasi  Visionary leadership merupakan
(achievement-oriented leader) kepemimpinan yang mampu menciptakan dan
mengartikulasikan sebuah visi masa depan
Exhibit 17-4  Path-Goal Model yang realistis, dapat dipercaya, dan menarik
Contoh: Michael Dell menciptakan sebuah visi
bisnis yang menjual dan mengantarkan
computer langsung ke pelanggannya kurang
dari satu minggu
4. Kepemimpinan Tim
Tugas pemimpin tim yaitu fokus terhadap dua
prioritas:
1. Mengatur batasan eksternal tim
2. Memfasilitasi proses tim
Prioritas ini membutuhkan 4 peranan
LO 4 – Contemporary Views of Leadership kepemimpinan spesifik pd exhibit 17-5 (Team
leader roles)
1. Teori Pertukaran Pemimpin-Anggota (LMX)
Teori ini mengatakan bahwa pemimpin membuat
in-group dan out-group, dimana orang-orang yang
di dalam in-group akan memiliki peringkat yang
lebih tinggi dalam kinerja, sedikit perputaran, dan
kepuasan kerja yang lebih besar
2. Kepemimpinan Transformasi-Transaksi
(Transformational-Transactional Leadership)
 Transactional leader  Pemimpin yang
memimpin dengan menggunakan pertukaran
sosial. Maksudnya adalah ia memotivasi
bawahannya dengan memberikan
penghargaan atas produktivitas mereka
 Transformational leader  Pemimpin yang
menstimulasi dan menginspirasi bawahan
untuk mencapai hasil yg luar biasa
LO 5 – Leadership Issues in the Twenty First
 Kaitan antara keduanya yaitu kepemimpinan
transformasi berkembang dari kepemimpinan Century
transaksi 1. Mengelola kekuasaan (Managing power)
 Kepemimpinan transformasi menghasilkan 5 sumber kekuasaan pemimpin:
kinerja dan tingkat usaha karyawan yang lebih 1. Kekuasaan sah (legitimate power)
baik daripada transaksi saja Kekuasaan yang dimiliki seorang pemimpin
3. Kepemimpinan Karismatik-Visioner (Charismatic- akibat posisinya di dalam organisasi
Visionary Leadership) 2. Kekuasaan paksaan (coercive power)
 Charismatic leader merupakan pemimpin yang Kekuasaan yg dimiliki seorang pemimpin untuk
antusias dan percaya diri dimana kepribadian menghukum atau mengendalikan
dan tindakannya dapat mempengaruhi orang 3. Kekuasaan imbalan (reward power)
lain untuk berperilaku dg cara tertentu Kekuasaan untuk memberi upah yang positif
4. Kekuasaan ahli (expert power)
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017

Kekuasaan berdasarkan keahlian, kete- CHAPTER 18: Monitoring and Controlling


rampilan istimewa, atau pengetahuan
5. Kekuasaan rujukan (referent power) LO 1 – What is Controlling and why is it
Kekuasaan yang muncul karena sumber atau important?
sifat pribadi seseorang yg diinginkan
2. Mengembangkan rasa percaya (developing trust) Pengendalian (controlling) adalah proses memantau
5 dimensi yang mendasari konsep rasa percaya: (monitoring), membandingkan (comparing), dan
Integritas, kompetensi, konsistensi, loyalitas, mengoreksi (correcting) kinerja.
keterbukaan
Mengapa pengendalian penting?

1. Pengendalian dapat membantu manajer apakah


tujuan perusahaan telah tercapai, atau jika belum,
apa alasannya.
2. Pemberdayaan karyawan
3. Melindungi perusahaan dan asetnya

3. Memberdayakan karyawan (Empowering LO 2 – The Controll Process


employees)
Pemberdayaan ini melibatkan peningkatan Proses pengendalian adalah proses tiga tahap, yaitu
keleluasaan karyawan dalam pengambilan mengukur kinerja actual, membandingkan kinerja
keputusan seperti membuat anggaran, actual dan standar, dan mengambil tindakan
mengendalikan persediaan barang, memecahkan manajerial untuk memeperbaiki penyimpangan atau
masalah ttg kualitas, dll untuk mengetahui ketidaksesuaian dengan standar
4. Memimpin di berbagai budaya Exhibit 18-2: The Controll Process
Budaya nasional mempengaruhi gaya
kepemimpinan karena budaya mempengaruhi
bagaimana pengikutnya memberikan respons
Exhibit 17-7  Cross-cultural leader

Langkah 1: Mengukur Kinerja Aktual


Cara mengukurnya yaitu:
5. Menjadi pemimpin yang efektif
 Pelatihan pemimpin 1. Observasi pribadi
 Substitusi terhadap kepemimpinan  Memperoleh pengetahuan scr langsung,
Karakteristik organisasi seperti tujuan formal Informasi tidak tersaring, ulasan yg intensif thd
yg eksplisit, aturan dan prosedur yg kaku, dan aktivitas kerja
kelompok kerja yg kompak dpt  Dapat dipengaruhi bias pribadi, menghabiskan
mensubstitusikan kepemimpinan formal waktu, terlalu mencolok
2. Laporan Statistik
 Mudah divisualisasikan, efektif untuk
menunjukkan hubungan
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017

 Memberikan informasi yg terbatas, 3. Merevisi standar


Mengabaikan faktor-faktor subjektif
3. Laporan secara lisan LO 3 – Controlling for Organizational and
 Cara tercepat untuk mendapatkan informasi, Employee Performance
memungkinkan adanya umpan balik
 Informasi tersaring, informasi tidak dapat di What is organizational performance?
dokumentasikan Kinerja merupakan hasil akhir dari sebuah aktivitas.
4. Laporan tertulis Kinerja organisasi merupakan hasil akumulasi dari
 Komprehensif, formal, mudah untuk disimpan sebuah aktivitas kerja organisasi
dan dilihat kembali
 Membutuhkan waktu untuk menyiapkannya Measures of organizational performance

Langkah 2: Membandingkan kinerja aktual dengan Pengukuran tersebut dapat melalui:


standarnya
1. Produktivitas organisasi
Range of Variation merupakan parameter variasi yang Produktivitas merupakan jumlah barang atau jasa
dapat diterima antara kinerja actual dan standarnya. yang diproduksi dibagi input yang dibutuhkan
Rentang Variasi ini perlu diperhatikan untuk untuk menghasilkan output tersebut
mengetahui adanya penyimpangan atau tidak dalam 2. Efektivitas Organisasi
kinerja. Merupakan pengukuran kesesuaian tujuan
organisasi dan seberapa baik tujuan tsb dapat
Exhibit 18-4: Acceptable range of variation: dicapai
3. Peringkat Industri dan perusahaan
Controlling for employee performance:
1. Menyampaikan umpan balik kinerja yg efektif
2. Penerapan tiindakan kedisiplinan (disciplinary
actions)
Merupakan tindakan yang dilakukan manajer
untuk menegakkan standar kerja dan regulasi
perusahaan.

Exhibit 18-8 Type of discipline problems and


examples of each

Langkah 3: Mengambil Tindakan Manajerial

Manajer dapat memilih dari 3 kemungkinan tindakan:

1. Tidak melakukan apa-apa


2. Memperbaiki kinerja aktual
Hal ini dapat dilakukan dengan:
a. Tindakan perbaikan segera (immediate
corrective action) yaitu tindakan koreksi
terhadap masalah saat itu juga agar kinerja
kembali pada jalurnya
b. Tindakan perbaikan dasar (Basic Corrective
Action) yaitu tindakan mengoreksi yg melihat
bagaimana dan mengapa kinerja menyimpang LO 4 – Tools for measuring organizational
sebelum mengoreksi sumber penyimpangan
Performance
tsb
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017

Pengendalian Feedforward, Concurrent, dan


Feedback Membuat tolak ukur dari praktik terbaik
1. Pengendalian Feedforward Penetapan tolak ukur (benchmarking) merupakan
Merupakan pengendalian yang dilakukan sebelum pencarian praktik terbaik antara pesaing atau non-
aktivitas kerja dilakukan. Contoh: Program pesaing yang menjadikan kinerja mereka unggul.
perawatan preventif pada armada pesawat Contoh: CEO Nissan menjadikan operasi Walmart
terbang yg dimiliki oleh penerbangan besar dalam pembelian transportasi dan logistik sebagai
2. Pengendalian Concurrent tolak ukur.
Merupakan pengendalian yang dilakukan saat
aktivitas kerja sedang berlangsung. LO 5 – Contemporary Issues in Control
Bentuk yg paling dikenal dari jenis
1. Menyesuaikan pengendalian untuk perbedaan
pengendalian ini adalah supervisi langsung atau
lintas budaya dan gejolak global
Management by Walking Around (MBWA), yaitu
2. Masalah di tempat kerja
keberadaan manajer di daerah kerja, berinteraksi
a. Privasi di tempat kerja
langsung dengan para karyawan. Contoh: CEO
b. Pencurian oleh karyawan
Nvidia membongkar ruang kerjanya dan
3. Kekerasan di tempat kerja
menggantinya dg meja rapat saja sehingga
4. Mengendalikan interaksi pelanggan
karyawan bebas berdiskusi dengannya.
Pengendalian disini penting karena
3. Pengendalian Feedback
produktivitas pelayanan karyawan dan kualitas
Merupakan pengendalian yang dilakukan setelah
pelayanan memengaruhi persepsi pelanggan
aktivitas kerja dilakukan. Contoh: Pencetak koin di
tentang nilai pelayanan.
AS menemukan koin yg cacat kemudian melakukan
Rantai laba pelayanan (service profit chain)
sesuatu terhadapnya.
merupakan rangakaian pelayanan dari karyawan
terhadap pelanggan untuk menghasilkan laba
Pengendalian Keuangan
5. Tata Kelola Perusahaan
Setiap bisnis memerlukan pengendalian keuangan agar
Tata kelola perusahaan (Corporate governance)
tercapainya tujuan seperti mendapatkan laba. Contoh:
merupakan sistem yang digunakan untuk
Manajer menghitung rasio keuangan untuk menjamin
mengelola perusahaan sehingga kepentingan
ketersediaan kas dalam membiayai pengeluaran,
pemilik perusahaan terlindungi
utang, atau aset.

Pengendalian informasi
Manajer melakukan pengendalian informasi dengan
dua cara:
1. Sebagai sebuah alat untuk mengendalikan aktivitas
organisasi
2. Sebagai wilayah organisasi yang perlu mereka
kendalikan

Sistem Informasi Manajemen (MIS) adalah


sistem yang digunakan untuk memberikan
informasi yang dbutuhkan manajer secara teratur.

Balanced Scorecard
Merupakan sebuah perangkat pengukuran kinerja yang
melihat lebih dari sudut pandang financial. 4 hal yang
menjadi point utama yaitu : keuangan, pelanggan,
proses internal, dan aset manusia / inovasi /
pertumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai