Ringkasan Pengantar Manajemen
Ringkasan Pengantar Manajemen
FEB UI 2017
CHAPTER 10 – Designing Organizational temen? Hal ini dilakukan agar pekerjaan dapat
terintegrasi dan mempunyai koordinasi yang baik
Structure – Basic Design
agar mudah selesai.
LO 1 – Designing Organizational Structure Cross-functional team atau tim lintas fungsi,
adalah tim khusus yang dibentuk dari beberapa
Organizing atau pengorganisasian adalah fungsi orang dari berbagai spesialisasi fungsi.
managemen yang melibatkan pengaturan dan Ada 5 bentuk umum pengklasifikasian
penyusunan untuk mencapai suatu tujuan organisasi. departemen :
a. Functional Departmentalization (berdasar-kan
Organizational Structure adalah pengaturan formal fungsi)
suatu pekerjaan dalam suatu organisasi.
c. Boundarless Organization:
Organisasi yang desainnya tidak ditentukan
seperti apa, atau terbatas pada bentuk horizontal
atau vertical atau faktor eksternal yang telah
ditentukan.
*beberapa organisasi menemukan bahwa mereka
dapat beroperasi secara efektif dengan bentuk
yang fleksibel dan tidak terstruktur.
Apa yang dimaksud dengan boundaries? Ada
2 tipe :
Internal: horizontal (batas yang muncul karena
LO 2 – Organizing for Collaboration
spesialisasi kerja dan departementalisasi) dan
vertical (dikarenakan memisahkan karyawan Kolaborasi atau kerjasama memiliki kelebihan dan
ke dalam level dan hirarki organisasi) kekurangan.
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017
1. Internal Collaborative
Ketika manajer percaya kerjasama antar pekerja
dibutuhkan untuk lebih mudah berkoordinasi dan
terintegrasi satu sama lain, mereka dapat
menggunakan beberapa pilihan struktur yang b. Strategic Partnerships (Kemitraan Strategis):
berbeda. Merupakan hubungan kolaboratif / kerjasama
a. Cross function Teams (Tim Lintas Fungsi): antara dua atau lebih organisasi dimana
kerja kelompok yang terdiri dari individu dari mereka menggabungkan sumberdaya dan
berbagai spesialisasi fungsional kemampuan mereka untuk beberapa tujuan
b. Task Forces / ad hoc committee (Kelompok bisnis. Contohnya seperti Nokia yang
Kerja): komite sementara atau tim yang bekerjasama dengan Microsoft.
dibentuk untuk mengatasi masalah jangka Kelebihan partnership : Fleksibilitas dan
pendek yang mempengaruhi beberapa informalitas pengaturan dapat meningkatkan
departemen. (dibentuk untuk menyelesaikan efisiensi, menyediakan akses ke pasar baru dan
masalah) juga teknologi, resiko dan biaya lainnya
c. Communities of Practice (Komunitas Praktik): ditanggung bersama
sekelompok orang yang berbagi masalah
mereka (serangkaian masalah), atau passion
LO 3 – Flexible Work Arrangements
tentang suatu topic atau memperdalam
Beberapa bentuk pengaturan kerja yang fleksibel :
pengetahuan dan keahlian mereka di area
1. Telecommuting: Pengaturan kerja dimana
tersebut dengan berinteraksi secara
karyawan bekerja di rumah dan mereka terhubung
berkelanjutan. (misalkan ada seseorang yang
ke tempat kerja dengan computer.
mempunyai masalah, ada orang lain yang
2. Compressed workweek, flextime and jobsharing :
memberikan jawaban dan memberikan solusi)
a. Compressed workweek
Dimana pekerja bekerja lebih lama setiap hari
2. External Collaboration
namun lebih sedikit hari perminggu. (waktu
Ada dua bentuk kolaborasi eksternal
kerja di press)
a. Open Innovation
b. Flextime / Flexible Work Hours
Yaitu membuka pencarian ide-ide baru diluar
Sistem penjadwalan dimana pekerja memiliki
batas organisasi dan memungkinkan inovasi
angka jam kerja yang spesifik dalam seminggu
tersebut untuk mudah masuk atau keluar.
namun mereka dapat menentukan jadwal jam
Bentuk open innovation ini sangat cocok untuk
mereka tanpa ada batasan. Jadwal flextime ini
bisnis yang memiliki produk pengembangan
biasanya didesain untuk menunjuk jam
sendiri, manufaktur, market dan
inti/wajib tertentu untuk karyawan bekerja
mengantarkan produk tersebut langsung ke
tetapi memungkinkan mereka untuk
konsumen.
menentukan sendiri waktu memulai, berakhir
Beberapa kelebihan dan kekurangan
dan jadwal makan siang mereka.
open innovation:
c. Job Sharing
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017
Praktis dimana dua orang atau lebih membagi 3. Bagaimana organisasi memprilakukan orang-orang
jadwal kerja fulltime. (seperti work shift) secara signifikan akan mempengaruhi performa
organisasi, maka dari itu penting adanya HRM
LO 4 – Contingent Workforce dalam organisasi.
perekrutan, promosi dan layoffs, training dan - Job specification: statemen tertulis dari
praktik disiplin) kualifikasi minimum seseorang untuk
3. Governmental Laws and regulations (tidakan bekerja dan memberikan hasil yang baik.
afirmatif: program organisasi yang bertujuan untuk b. Memproyeksikan kebutuhan HR masa depan
meningkatkan status anggota kelompok yang (ditentukan oleh misi, goals, dan strategi
dilindungi; perusahaan. Demand pekerja = demand
Dalam perusahaan ada dua bentuk partisipasi produk dan servis yang dihasilkan)
perwakilan pekerja yang paling umum yaitu dewan
pekerja (work council : pekerja yang terpilih untuk 2. Recruitment and Decruitment
memberikan masukan ketika manajemen a. Recruitment: penglokasian, identifikasi dan
membuat keputusan yang melibatkan pekerja) dan menarik pendaftar yang memiliki kemampuan
perwakilan dewan (board representativies adalah menarik.
pekerja yang memiliki keududukan perwakilan b. Decruitment: Mengurangi pekerja perusahaan.
direktur perusahaan dan mewakili keinginan dari
pekerja perusahaan) Berbagai cara untuk merekrut pekerja :
4. Demographic trends
Trend yang terjadi selama paruh pertama abad 21:
Perubahan komposisi ras dan etnik
baby boom generation yang semakin menua
peningkatan pekerja Gen Y
Selection Tools:
1. Performance Management
Yaitu menetapkan standar kinerja yang digunakan
untuk mengevaluasi kinerja karyawan. Untuk
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017
ketersediaan sumber daya, budaya dan sistem Exhibit 13-5 Group Cohesiveness and
manajemen kerja, dll productivity
2. Sumber daya Anggota Kelompok (Group Member
Resource)
Sumber daya ini meliputi pengetahuan,
kemampuan, keterampilan, dan kepribadian.
Keterampilan interpersonal terutama manajemen
konflik dan resolusinya, pemecahan masalah
secara kolaboratif, dan komunikasi, sangat
dibutuhkan.
3. Struktur Kelompok (Group Structure)
a. Peran (Roles)
Peran merupakan pola perilaku yang
diharapkan dr seseorang yg mendapat posisi g. Proses Kelompok (Group Processes)
tertentu dalam suatu unit sosial Proses tersebut meliputi komunikasi,
b. Norma (Norm) pengambilan keputusan, dan manajemen
Merupakan standar atau ekspektasi yang konflik
diterima dan dibagi oleh anggota kelompok h. Pengambilan Keputusan Kelompok (Group
c. Kesesuaian (Conformity) Decision Making)
Agar individu diterima di kelompoknya, maka Keputusan kelompok menghasilkan informasi
ia harus menyesuaikan diri. dan pengetahuan yg lebih lengkap karena
Pemikiran kelompok (Groupthink) berasal dari pengalaman dan perspektif
merupakan fenomena dimana suatu kelompok beragam anggotanya. Kekurangannya adalah
memberikan tekanan yang ekstensif terhadap lebih memakan waktu
seseorang agar sejalan dengan opini anggota i. Manajemen Konflik (Conflict Management)
lain Konflik merupakan perbedaan yang dirasakan
d. Sistem Status (Status Systems) tidak bisa diterima, yang menghasilkan
Status merupakan peringkat, posisi, atau nilai gangguan atau penolakan.
prestise dalam suatu kelompok Ada 3 pandangan terkait dengan konflik:
Status yg dianggap informal seperti 1) Konflik dari sudut pandang tradisional
pendidikan, usia, keterampilan, dan Konflik apapun harus dihindari
pengalaman. 2) Konflik dari sudut pandang hubungan
Status bisa dianggap formal, yaitu posisi manusia
seseorang di dalam organisasi. Contoh: Posisi Konflik merupakan hal yang bersifat alami
seseorang di pekerjaan menentukan gajinya dan tidak bisa dihindari dalam kelompok
e. Ukuran Kelompok (Group Size) apapun
Ukuran kelompok harus sesuai dg yang 3) Konflik dari sudut pandang Interaksionis
dibutuhkan karena mempengaruhi kinerja dan Konflik itu penting bagi kelompok agar
kepuasan berkinerja efektif. Menurut pandangan ini,
Kemalasan sosial (Social Loafing) tidak semua konflik baik, ada dua sisi:
merupakan kecenderungan individu untuk a) Konflik Fungsional, merupakan konflik
tidak berupaya maksimal ketika bekerja secera yang mendukung tujuan kelompok dan
kelompok ketimbang individual meningkatkan kinerjanya
f. Kesatuan kelompok (Group Kohesiveness) b) Konflik disfungsional, merupakan
Merupakan derajat dimana anggota kelompok konflik yg mencegah suatu kelompok
tertarik satu sama lain dan berbagi tujuan untuk memenuhi tujuannya
kelompok. Selain itu, sikap kelompok juga
sesuai dg tujuannya atau tujuan organisasi
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017
5 Manajemen Konflik:
1) Penghindaran (Avoiding)
Menarik diri atau menkan konflik
2) Pengakomodasian (Accomodating)
Menempatkan kebutuhan dan urusan
orang lain di atas kebutuhan diri sendiri
3) Pemaksaan (Forcing)
Memenuhi kebutuhan individu dengan
mengorbankan kepentingan orang lain
4) Kompromi (Compromising)
Setiap pihak mengorbankan sesuatu yang
Jenis-jenis Tim Kerja:
bernilai
5) Kolaborasi (Collaborating) 1. Tim Pemecahan Masalah (Problem Solving Team)
Mencari solusi paling bermanfaat bagi Merupakan tim dari departemen atau bidang
semua pihak fungsional yang sama yang terlibat dalam upaya
meningkatkan kegiatan kerja atau memecahkan
Exhibit 13-7 Conflict and Group Performance masalah spesifik tertentu.
2. Tim Keja Swakelola (Self-Managed Work Team)
Jenis Tim Kerja yang beroperasi tanpa seorang
manajer dan bertanggung jawab atas suatu proses
kerja atau segmen secara menyeluruh. Contoh:
Tim di Corning tidak memiliki supervisor shift dan
bekerja sama dengan divisi manufaktur lainnya
untuk menyelesaikan masalah lini produksi serta
mengkoordinasikan tenggat waktu dan pengiriman
3. Tim LIntas Fungsional (Cross Functional Team)
Tim kerja yang terdiri dari individu dari berbagai
bidang keahlian. Contoh: Suburban Hospital di
Maryland, tim UGD-nya terdiri dari dokter,
apoteker, pekerja sosial, ahli gizi, kepala perawat
UGD, dan seorang terapis pernapasan.
4. Tim Maya (Virtual Team)
4. Tugas Kelompok (Group Tasks) Jenis tim kerja yang menggunakan teknologi utnuk
Tugas kelompok bisa sederhana atau kompleks. saling menghubungkan para anggotanya yang
Tugas sederhana cenderung rutin dan terpisah jauh dalam rangka mencapai tujuan
terstandarisasi, tugas kompleks cenderung asing bersama. Contoh: Tim maya di Boeing-Rocketdyne
dan tidak rutin dan di Decision Lens
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017
Cara Menciptakan Tim Kerja yang Efektif: jaringan, dan sistem komunikasi dlm sebuah
organisasi.
1. Tujuan yang jelas
2. Keterampilan yang relevan Fungsi Komunikasi:
3. Rasa Saling Percaya
4. Komitmen Bersama 1. Mengendalikan perilaku karyawan dalam
5. Komunikasi yang baik beberapa cara
6. Keterampilan bernegosiasi 2. Memotivasi dg cara menjelaskan kepada para
7. Kepemimpinan yang sesuai karyawan apa yg harus dilakukan, seberapa baik
mereka melakukannya,dll
8. Dukungan internal dan eksternal
3. Mengungkapkan ekspresi secara emosional
LO 4 – Current Challenges in Managing Teams 4. Memberikan informasi
4. Kerahasiaan (Confidentiality)
Dapatkah komunikator yakin bahwa pesannya
hanya diterima kpd org yg ingin dituju?
5. Kemudahan Encoding (Encoding ease)
Dapatkah pengirim dapat mudah dan cepat
menggunakan saluran ini?
6. Kemudahan Decoding (Decoding ease)
Dapatkah penerima dg mudah menerjemahkan
kembali pesan?
7. Kendala waktu-ruang (Time-space constraint)
Apakah pengirim & penerima perlu berko-munikasi
di tempat & waktu yg sama?
8. Biaya (Cost)
Berapakah biaya yg diperlukan?
9. Keramahan antar pribadi (Interpersonal warmth)
Seberapa baik metode ini menyampaikan
keramahan antar pribadi?
10. Formalitas (Formality)
Apakah metode ini memiliki formalitas yg Satu bagian penting dari komunikasi yaitu
diperlukan? Komunikasi Nonverbal (Nonverbal Communication)
11. Scanability (Scanability) yaitu komunikasi yang disampaikan tanpa kata-kata.
Apakah metode ini memungkinkan pesan dg
Bahasa tubuh (body language) mengacu pada
mudah diteliti untuk informasi relevan?
gerak tubuh, ekspresi wajah, dan gerakan tubuh
12. Lama penggunaan (Time of consumption)
lainnya yang menyampaikan makna.
Apakah pengirim & penerima byk mengendalikan
dlm menangani pesan? Intonasi verbal (verbal intonation) merupakan
penekanan yang diberikan seseorang terhadap kata-
Exhibit 14-2 Comparison of Communication kata atau ungkapan dalam rangka mengekspresikan
methods makna.
Hambatan Komunikasi:
1. Penyaringan (filtering)
Merupakan manipulasi informasi yang disengaja
untuk membuatnya terlihat lebih baik untuk
penerima
2. Emosi
3. Kelebihan Informasi (information overload)
Merupakan suatu situasi dimana informasi
melebihi kapasitas pengolahan seseorang. Contoh:
dari ketika pegawai pulang dari liburannya,
terdapat seribu pesan di email nya
4. Sifat Defensif (defensiveness)
Ketika seseorang terancam, ia cenderung bereaksi
dengan cara menghambat komunikasi yang efektif
5. Bahasa (language)
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017
Usia, pendidikan, latar belakang budaya merupakan setiap komunikasi yang mengalir dari
mempengaruhi bahasa yang digunakan manajer kepada karyawan
Jargon merupakan istilah khusus yang 2. Komunikasi ke atas (upward communication),
digunakan oleh para anggota kelompok untuk merupakan komunikasi yang mengalir dari
berkomunikasi karyawan ke manajernya
6. Kebudayaan nasional (national culture) 3. Komunikasi ke samping (lateral communication),
Budaya nasional dapat mengakibatkan perbedaan merupakan komunikasi yang terjadi antara para
komunikasi karyawan pada tingkatan organisasi yang sama
4. Komunikasi diagonal (diagonal communication),
Mengatasi Hambatan dalam Komunikasi: merupakan komunikasi yang melintasi wilayah
kerja dan tingkatan organisasi
1. Menggunakan umpan balik (feedback)
2. Menyederhanakan bahasa Jaringan Komunikasi Organisasi:
3. Menyimak secara aktif Jaringan komunikasi (communication network),
merupakan berbagai pola aliran komunikasi organisasi
Exhibit 14.3 Active Listening Behaviour secara vertikal dan horizontal. Jenis-Jenis Jaringan
Komunikasi:
1. Jaringan rantai (chain network): komunikasi
mengalir menurut rantai komando formal, baik ke
bawah maupun ke atas
2. Jaringan roda (wheel network): mewakili
komunikasi yang mengalir antara pemimpin yang
kuat dengan identitas yang jelas dan anggota
lainnya dalam tim
3. Jaringan semua saluran (all-channel network):
komunikasi yang mengalir dengan bebas diantara
4. Membatasi emosi semua anggota tim
5. Memperhatikan isyarat non verbal
LO 4 – Organizational Communication
Tempat kerja terbuka (open workplace), 1. Perilaku Individu Meliputi topik-topik seperti
merupakan tempat kerja dengan sedikit penghalang sikap, kepribadian, motivasi, dll
dan petak yang bersifat fisik 2. Perilaku kelompok Meliputi norma, peran,
pembinaan tim, dll
LO 5 – Information Technology and 3. Aspek-aspek organisasi Meliputi struktur,
Communication budaya, kebijakan, dll
Sikap yg merujuk pada keinginan berperilaku dlm pekerjaan, kelompok kerja, maupun organisasi
cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu tersebut
Kebutuhan untuk membuat orang lain Contoh Job Enlargement: Seorang ahli
berperilaku dengan cara dimana mereka tidak gigi dapat memperluas pekerjaannya sehingga
akan bersikap sebaliknya selain membersihkan gigi, ia mengambil dan
c. Need for affiliation (nAff) menyimpan berkas pasien, serta
Keinginan untuk hubungan interpersonal yang membersihkan dan menyimpan alat
akrab dan dekat
b. Job Enrichment (Pengayaan Pekerjaan)
LO-3: Contemporary Theories of Motivation Merupakan perluasan pekerjaan secara
vertikal dengan menambahkan tanggung
1. Goal-Setting Theory
jawab perencanaan dan evaluasi. Contoh:
Dalil bahwa tujuan spesifik meningkatkan kinerja
Seorang ahli gigi selain membersihkan gigi, ia
dan tujuan yang sulit, ketika diterima,
juga membuat jadwal perjanjian (penjadwalan)
menghasilkan kinerja yang lebih baik daripada
dan menindaklanjuti klien (evaluasi)
tujuan yang mudah.
Pengayaan pekerjaan ini akan
meningkatkan kedalaman pekerjaan (job
Self-efficacy An individual’s belief that he or she
depth) yang merupakan tingkat kendali yang
is capable of performing a task
dimiliki karyawan atas pekerjaannya
Exhibit 16-6 Model Karakteristik Pekerjaan - distributive justice: kewajaran jumlah alokasi
imbalan
- procedural justice: Persepsi yang wajar dari
proses yang digunakan untuk menentukan
distribusi hadiah
- Mengkombinasikan tugas-tugas
- Menciptakan unit-unit kerja yang alami
- Membangun hubungan dengan klien
- Memperluas pekerjaan secara vertikal
- Membuka saluran umpan balik 5. Teori Ekspektasi (Expectancy Theory)
Merupakan teori dari Victor Vroom yg menjelaskan
d. Merancang ulang pendekatan desain bahwa individu cenderung bertindak dengan cara
pekerjaan tertentu yang berdasar pada harapan bahwa
1) Relational perspective of work design tindakan itu akan diikuti oleh suatu hasil tertentu
berfokus pada bagaimana tugas dan dan pada daya tarik dari hasil itu bagi individu
pekerjaan orang semakin didasarkan pada tersebut. Teori ini mencakup 3 variabel hubungan:
hubungan sosial. - Expectancy or effort-performance linkage
2) Proactive perspective of work design kemungkinan yang dirasakan oleh individu
karyawan mengambil inisiatif untuk bahwa mengerahkan sejumlah usaha akan
mengubah cara dalam melakukan mengarah ke tingkat kinerja tertentu
pekerjaan mereka. Mereka jauh lebih - Instrumentality or performance-reward
terlibat dalam keputusan dan tindakan Linkage
yang mempengaruhi pekerjaan mereka. sejauh mana individu percaya bahwa
3) High-involvement work practices memberikan kinerja pada tingkat tertentu
Dirancang untuk memperoleh masukan adalah alat yang dibutuhkan untuk mencapai
atau keterlibatan yang lebih besar dari hasil yang diinginkan.
pekerja - Valence or Attractiveness of reward
Pentingnya individu menempatkan hasil atau
4. Teori Keadilan (Equity Theory) imbalan potensial yang dapat dicapai dari
Teori yang dikemabngkan oleh J.Stacey Adams ini suatu pekerjaan. Valensi mempertimbangkan
menyatakan bahwa para karyawan mengaitkan baik tujuan maupun kebutuhan individu
hasil atau apa yang mereka dapatkan dari
pekerjaan dengan apa yg mereka berikan (input) Exhibit 16-8 Model Ekspektasi
ke dalamnya, kemudian membandingkan rasio
input-hasil mereka dengan input-hasil orang lain yg
relevan.
Rujukan (Referent) merupakan orang lain,
sistem, atau diri yang seorang saling bandingkan
dalam rangka menilai keadilan
Equity theory focused on :
FORUM MUSLIM ANGKATAN
FEB UI 2017
Model ini menjelaskan bahwa kinerja kelompok Situasi IV, V, VI Cukup menguntungkan
yang efektif bergantung pada kesesuaian antara Situasi VII dan VIII Paling tidak
gaya kepemimpinan dan banyaknya kendali serta menguntungkan
pengaruh terhadap situasi itu. Jadi harus
mengetahui gaya kepemimpinan, kombinasi, dan 2. Teori Kepemimpinan Situasional Hersey dan
situasi yang tepat. Blanchard
Faktor terpenting mencapai kesuksesan Model ini disebut Situational Leadership Theory-
menurut Fiedler: bergantung pada gaya SLT. Merupakan teori kontingensi yang berfokus
kepemimpinan dasar individual, baik berorientasi kepada kesiapan pengikutnya. Kesiapan (readiness)
pada pekerjaan maupun hubungan antar pribadi. ini sbg tingkat dimana seseorang memiliki
Fiedler menggunakan kuesioner rekan kerja kemampuan dan kemauan untuk menyelesaikan
yang paling tidak disukai (Least –preferred pekerjaan.
coworker-LPC) untuk mengukur apakah pemimpin
berorientasi pada pekerjaan atau hubungan. 4 Gaya kepemimpinan menurut Hersey dan
Setelah melalui LPC, waktunya untuk mengevaluasi Blanchard:
agar dapat menyesuaikan pemimpin dengan a. Telling: High task – Low relationship
situasinya. Pemimpin otoriter dan direktif
3 Dimensi kontingensi untuk menentukan b. Selling: High task – High relationship
faktor-faktor kunci situasional terhadap efektivitas Pemimpin otoriter dan suportif
pemimpin: c. Participating: Low task – High relationship
a. Hubungan pemimpin-anggota (leader- Pemimpin sbg fasilitator dan komunikator
member relation) d. Delegating: Low task – low relationship
Tingkat keyakinan diri, kepercayaan, dan rasa Pemimpin kurang direktif dan suportif
hormat karyawan terhadap pemimpinnya;
dinilai sbg baik atau tidak baik Komponen terakhir dalam model SLT ini adalah
b. Struktur tugas (task structure) 4 tahap kesiapan pengikut:
Tingkat dimana penugasan pekerjaan a. R1 Orang tidak mampu dan tidak mau.
distrukturisasi dan diformulasi; dinilai sbg Solusinya dengan gaya Telling
tinggi atau rendah b. R2 Orang tidak mampu namun mau.
c. Kekuatan posisi (position power) melakukan pekerjaan tertentu
Tingkat pengaruh seorang pemimpin atas Solusinya dengan gaya Selling
berbagai aktivitas seperti perekrutan, c. R3 Orang yang mampu namun tidak mau
pemecatan, pendisiplinan, promosi, memenuhi keinginan pemimpin.
peningkatan gaji; dinilai sbg kuat atau lemah Solusinya dengan gaya Participating
d. R4 Orang mampu dan mau melaksanakan
Berdasarkan Exhibit 17-3: pekerjaan yg diminta.
Solusinya dengan gaya Delegating.
Pengendalian informasi
Manajer melakukan pengendalian informasi dengan
dua cara:
1. Sebagai sebuah alat untuk mengendalikan aktivitas
organisasi
2. Sebagai wilayah organisasi yang perlu mereka
kendalikan
Balanced Scorecard
Merupakan sebuah perangkat pengukuran kinerja yang
melihat lebih dari sudut pandang financial. 4 hal yang
menjadi point utama yaitu : keuangan, pelanggan,
proses internal, dan aset manusia / inovasi /
pertumbuhan.