Anda di halaman 1dari 2

Nama : Joddy Ridho Subagja

NIM : 1854211063
Program studi : Agroteknologi
Fakultas : Pertanian
Mata Kuliah : Peng Lahan Gambut

1. Budidaya Nanas
Judul Jurnal : Upaya Peningkatan Hasil Tanaman Nenas di Lahan Gambut
Penyusun : Maulidi dan Elly Mustamir
Pembahasan :
Penelitian pada jurnal ini menjelaskan beberapa perbandingan perlakuan dosis
pupuk dan jarak tanam pada tanaman nanas. Pengamatan dilakukan terhadap serapan
hara K pada jaringan tanaman, bobot kering tajuk, indeks panen dan berat buah segar.
Hasil penelitian menunjukan terjadi interaksi antara perlakuan jarak tanam dan perlakuan
pemupukan terhadap indeks panen. Penambahan jarak tanam menurunkan indeks panen
panen nenas bila tanaman tidak dipupuk atau dipupuk sampai takaran rendah (175 kg
Urea + 125 kg SP-36 + 200 kg KCL) per hektar. Bila tanaman dipupuk dengan takaran
sedang (350 kg Urea + 250 kg SP-36 + 400 kg KCl) per hektar penambahan jarak dari 60
cm x 60 cm menjadi 60 cm x 90 cmmeningkatkan indeks panen tanaman nenas. Takaran
paling baik adalah perlakuan P2 (350 kg Urea + 250 kg SP-36 + 400 kg KCl) per hektar
dengan jarak tanam 60 cm x 90 cm

2. Budidaya Pakchoy
Judul Jurnal : Pertumbuhan Tanaman Pakchoy (Brassica chinensis L.) pada Tanah
Gambut dengan Pemberian Pupuk Kompos Kotoran Kambing
Penyusun : Maurilla Ila, Mukarlina, dan Rahmawati
Pembahasan :
Penelitian pada jurnal ini menjelaskan pengaruh pemberian beberapa
konsentrasi pupuk kompos kotoran kambing pada tanaman pakchoy yang menggunakan
media tanah gambut. Tanah gambut yang digunakan, sebelumnya diberikan dolomit
sebanyak 75 g/100 g tanah dan juga diinkubasi selama 2 minggu. Di dalam jurnal ini
sepertinya ada kesalahan istilah, yaitu menyebutkan jumlah pupuk kompos yang
diberikan dengan istilah konsentrasi, padahal tidak ada perlakuan pencampuran dengan
air sehingga lebih tepat digunakan istilah “dosis”. Kompos yang digunakan adalah
berbahan baku kotoran kambing yang yang dicampur dengan sekam, dedak, dan
ditambahkan EM4 serta gula merah yang dilarutkan kedalam air dan pengomposan
dibiarkan selama 4 minggu. Kompos kotoran kambing yang digunakan mengandung N
2,41%, P 0,74%, dan K 1,37%. Hasil dari penelitian ini menunjukan dosis yang terbaik
adalah pemberian 62,5 gr per tanaman.
3. Budidaya Kubis Bunga
Judul Jurnal : Pemberian Biochar Tempurung Kelapa dan Pupuk Organik Cair
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kubis Bunga (Brassica oleracae
var.
Botrytis L.) pada Tanah Gambut Pedalaman
Penyusun : Tribuyeni, Syahrudin, dan Widiastuti
Pembahasan :
Pada jurnal penelitian ini dijelaskan mengenai penelitian uji coba perlakuan
pemberian biochar tempurung kelapa dan pupuk organik cair pada tanah gambut
pedalaman. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun,
diameter bunga, dan berat bunga. Biochar atau arang hayati merupakan hasil dari proses
pembakaran minim udara yang dapat berfungsi sebagai amelioran tanah (pembenah
kesuburan tanah). Penelitian skala laboratorium oleh Firmansyah et al. (2010)
menunjukan bahwa biochar dari tempurung kelapa memiliki pH 9,49. POC yang
digunakan adalah POC Nasa. Hasil dari penelitian ini, dosis terbaik untuk penanaman
kubis bunga pada gambut pedalaman adalah dengan memberikan biochar tempurung
kelapa 6 ton/ha dan POC Nasa 8 cc/l air.

Anda mungkin juga menyukai