Anda di halaman 1dari 1

1.

4 Hubungan
Weight–Volume Relationships
Berat-Volume 5

gw 5 satuan berat air L 5


panjang efektif (yaitu, panjang yang diukur dari permukaan air dalam silinder ke
pusat gravitasi hidrometer; lihat Gambar 1.2) t
5 waktu
Partikel tanah memiliki diameter lebih besar dari yang dihitung dengan Persamaan. (1.3) akan
menetap di luar zona pengukuran. Dengan cara ini, dengan pembacaan hidrometer diambil pada
berbagai waktu , persen tanah yang lebih halus dari diameter D tertentu dapat dihitung dan plot
distribusi ukuran butir disiapkan. Teknik saringan dan hidrometer dapat digabungkan untuk tanah
yang memiliki penyusun tanah berbutir kasar dan berbutir halus.

1.3 Batas Ukuran Tanah


Beberapa organisasi telah mencoba untuk mengembangkan batas ukuran kerikil, pasir, lanau, dan tanah
liat berdasarkan ukuran butir yang ada di tanah. Tabel 1.2 menyajikan batas ukuran yang direkomendasikan
oleh American Association of State Highway and Transportation Officials (AASHTO) dan sistem Unified
Soil Classification (Corps of Engineers, Department of the Army, and Bureau of Reclamation). Tabel
tersebut menunjukkan bahwa partikel tanah yang berukuran lebih kecil dari 0,002 mm telah diklasifikasikan
sebagai lempung. Namun, tanah liat pada dasarnya bersifat kohesif dan dapat digulung menjadi benang
saat lembab. Sifat ini disebabkan oleh adanya mineral lempung seperti kaolinit, ilit, dan montmorilonit.
Sebaliknya, beberapa mineral, seperti kuarsa dan feldspar, mungkin ada di tanah dalam ukuran partikel
sekecil mineral lempung, tetapi partikel ini tidak akan memiliki sifat kohesif dari mineral lempung.
Oleh karena itu, mereka disebut partikel berukuran lempung, bukan partikel tanah liat.

1.4 Hubungan Berat-Volume


Di alam, tanah adalah sistem tiga fase yang terdiri dari partikel tanah padat, air, dan udara
(atau gas). Untuk mengembangkan hubungan berat-volume tanah, ketiga fase dapat dipisahkan seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 1.3a. Berdasarkan pemisahan ini, hubungan volume kemudian dapat
ditentukan .
Rasio rongga, e, adalah rasio volume rongga terhadap volume padatan tanah dalam suatu
massa tanah, atau

e 5 Vv (1.4)
Vs

Tabel 1.2 Batas Ukuran yang Dipisahkan

Tanah Sistem klasifikasi Ukuran butir (mm)

Terpadu Kerikil: 75 mm hingga 4,75 mm


Pasir: 4,75 mm hingga 0,075 mm Lumpur

dan lempung (halus):, 0,075 mm

AASHTO Kerikil: 75 mm hingga 2 mm


Pasir: 2 mm hingga 0,05 mm Lumpur:

0,05 mm hingga 0,002 mm Tanah


liat:, 0,002 mm

Hak Cipta 2011 Cengage Learning. Seluruh hak cipta. Tidak boleh disalin, dipindai, atau diduplikasi, seluruhnya atau sebagian.

Anda mungkin juga menyukai