yang berbeda seperti secondary electron (SE), bertujuan untuk menghilangkan kandungan cairan
backscattered electron (BSE), dan characteristic x- dari sampel tanpa membuat sampel menjadi
ray[1]. SE dan BSE adalah berkas yang digunakan kempis[6]. Pelapisan dengan material konduktif
untuk mendapatkan citra SEM. dapat dilakukan menggunakan sputtering machine
dengan material konduktif yang digunakan pada
Agar berkas elektron dapat mencapai sampel
umumnya adalah C, Au, Pt. Pengamatan terhadap
dengan optimal maka mikroskop elektron
beberapa jenis sampel yaitu sampel konduktif,
dioperasikan dalam keadaan vakum. Sampel
sampel biologi tanpa dan dengan preparasi, serta
biologi memerlukan penanganan khusus sebelum
sampel biologi yang diamati dengan mode
diamati menggunakan mikroskop elektron karena
pengamatan khusus yaitu variable pressure (VP)-
mikroskop bekerja dalam keadaan vakum
SEM akan dibahas disini. Pengamatan dilakukan
sementara sampel biologi mengandung cairan,
menggunakan SEM Hitachi SU3500 yang ada di
memiliki ikatan yang lemah, serta pada umumnya
pusat penelitian nanosains dan nanoteknologi
memiliki banyak rongga udara.
(PPNN) ITB.
Karena berkas elektron akan terus menerus
menumbuk sampel maka akan ada kelebihan 2.1 Pengamatan sampel konduktif
elektron pada sampel yang akan dibuang melalui
conductive tape ke sample stage kemudian ke Untuk pengamatan sampel konduktif tidak
ground. Apabila sampel tidak konduktif maka dibutuhkan tahapan preparasi khusus, hanya
kelebihan elektron akan sulit terbuang dari membersihkan sampel tersebut dari debu
permukaan sampel sehingga akan memperburuk kemudian menempelkannya pada sample stage
kualitas citra SEM. Oleh karena itu perlu menggunakan conductive tape seperti carbon atau
diterapkan beberapa cara untuk menangani copper tape untuk memudahkan kelebihan
sampel yang tidak konduktif yang akan dibahas elektron pada sampel untuk dialirkan menuju
dalam makalah ini. Selain itu juga dikembangkan ground. Contoh hasil pengamatan sampel
beberapa teknik khusus untuk pengamatan konduktif dapat dilihat pada Gambar 1.
sampel biologi yang akan sedikit dibahas disini.
2.2 Pengamatan sampel biologi dan non- 3µm, kemudian sayatan diletakkan diatas cover
konduktif tanpa preparasi sampel glass. Selanjutnya dilakukan deparafinasi[8]
terhadap sayatan tersebut yaitu melakukan
Hasil pengamatan SEM pada selembar pencucian dengan xylene pada 37oC selama 4x30
mahkota bunga tanpa melakukan tahapan menit. Setelah itu sampel dicuci menggunakan
preparasi dapat dilihat pada Gambar 2. Dapat ethanol 100% pada suhu ruang selama 4x15
dilihat dari gambar tersebut bahwa terdapat menit. Sampel kemudian dibiarkan semalam pada
distribusi gelap terang yang tidak merata dimana suhu ruang agar kering. Sebeum diamati dengan
pada bagian yang sangat terang terjadi efek SEM, sampel direkatkan dengan carbon tape pada
charging dimana penembakan elektron yang terus sample stage kemudian dilapisi dengan lapisan
menerus menyebabkan terlalu banyak elektron konduktif yaitu lapisan emas menggunakan ion
pada permukaan sampel non-konduktif yang tidak sputtering machine.
dapat dialirkan ke ground. Perlu diperhatikan
bahwa gambar ini diambil pada energi akselerasi
15 kV dan perbesaran 1500 kali yang nilainya jauh
lebih rendah daripada yang diberikan ketika
mengambil gambar 1 untuk nanopartikel emas,
namun untuk sampel non-konduktif, efek charging
sudah sangat terlihat pada nilai energi akselersi
dan perbesaran yang relatif rendah ini. Selain itu
sampel yang diamati kelihatan berkerut pada
gambar, kondisi ini disebebkan karena tanpa
preparasi sampel yang tepat maka sampel biologi
mudah mengalami kerusakan yaitu karena
strukturnya yang rapuh dan banyak rongga udara,
maka ketika diamati dalam keadaan vakum,
struktur tersebut tidak dapat bertahan sehingga
menjadi kempis atau hancur.
[4] Gusnard, D. & Kirschner, R. H., “Cell and [7] Murakami, T., A revised tannin-osmium
organelle shrinkage during preparation for method for non-coated scanning electron
scanning electron microscopy: effects of microscope specimens. Archivum histologicum
fixation, dehydration and critical point drying”, japonicum, 36(3), 1974, pp.189-193.
Journal of microscopy, 110(1), 1977, pp.51- [8] Widáhn, S., & Kindblom, L. G., “A rapid and
57. simple method for electron microscopy of
[5] Nation, J. L., “A new method using paraffin-embedded tissue”, Ultrastructural
hexamethyldisilazane for preparation of soft Pathology, 12(1), 1988, pp.131-136.
insect tissues for scanning electron [9] Hassan, A. N., Frank, J. F., & Elsoda, M.
microscopy”, Stain technology, 58(6), 1983, “Observation of bacterial exopolysaccharide in
pp.347-351. dairy products using cryo-scanning electron
[6] Bray, D. F., Bagu, J., & Koegler, P., microscopy”, International Dairy Journal,
“Comparison of hexamethyldisilazane (HMDS), 13(9), 2003, 755-762.
Peldri II, and critical‐point drying methods for [10] Debbie Stokes, “Principles and Practice of
scanning electron microscopy of biological Variable Pressure / Environmental Scanning
specimens”, Microscopy research and Electron Microscopy (VP-ESEM)”, John Wiley &
technique, 26(6), 1993, pp.489-495. Sons, 2008.