Black bount Count atau BBC merupakan kegiatan menghitung buah hitam. Pohon sampel yang diambil yaitu sebanyak 5% dari banyaknya jumlah palm di area blok tersebut. Tujuan BBC yaitu: 1. untuk menghitung potensi produksi dalam 4 bulan kedepan 2. dapat menentukan jumlah pemanen 3. di dalam dunia pasar, perusahaan dapat mengetahui hasil yang akan diperoleh, sehingga dapat melakukan kerja sama dengan pihak perusahaan lain. BBC dilaksanakan 4 kali dalam satu tahun yaitu pada bulan akhir desember, maret, juni, dan september. BBC dilakukan di setiap akhir bulan dan ketika rotasi panen di blok tersebut sudah selesai. titik sampel ditempatkan pada 3 topografi, yaitu terasan, rawa, dan dataran. Alat dan bahan yang digunakan dalam BBC Alat : Parang, Tongkat Bahan :Alat tulis, Blanco/Tabel sampel BBC, cat merah, tuas Prosedur Kerja BBC 1. Sebelum dilakukan BBC, diperlukan data jumlah tanaman dan jumlah tegakan/ha (SPH), berta rata-rata per janjang (komedel) 2. Penentuan blok sampel yang digunakan sebanyak 5% dari jumlah total palm yang ada pada blok tersebut. 3. Jumlah palm sampel dibagi menjadi 3 topografi, yaitu dataran, terasan, dan rawa 4. Penghitungan buah hitam dilaksankan di setiap akhir bulan, buah hitam yang dihitung merupakan buah hitam sempurna. Untuk buh merah masuk dalam hitungan BBC ketika masa rotasi panen di blok tersebut sudah selesai 5. Catat semua data janjang dalam blanco BBC, hitung rata-rata jumlah tandan buah per pokok. Hitung total jumlah taksasi dengan menggunkaan jumlah tandan rata- rata dibagi dengan banyak nya sampel pohon kemudian dikalikan rata-rata berat per janjangnya. Contoh menghitung banyak nya hasil produksi untuk 4 bulam kedepan: jumlah janjang BBC Rumus: x total palm dalam 1 blok banyaknya sampel BBc Diketahui: jumlah janjang BBC : 600 janjang Banyaknya sampel : 200 sampel Total palm dalam satu blok : 4000 palm Jawab: jumlah janjang BBC = x total palm dalam 1 blok banyaknya samp el BBc 600 = x 4000 200 =12.000 janjang/blok Menghitung tonase buah: = Banyaknya hanjang x komedel bulan terakhir = 12.000 x 7 kg (misal) = 84.000 kg = 84 ton Kesimpulan: Untuk 4 bulan kedepan, dapat diketahui perkiraan hasil yang akan diperoleh sekitar 84 ton untuk blok tersebut Gambar 8. Kegiatan BBC 5.3.1 manuring Organik (Jangkos) Janjangan kosong/jangkos merupakan limbah kelapa sawit setelah dilakukan proses perebusan dan perontokan TBS yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang memiliki kandungan unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Tujuan pemberian jangkos yaitu: 1. Memperbaiki sifat fisik,kimia dan biologi tanah 2. Mengurangi Limbah Kelapa sawit dengan memanfaatkan janjangan kosong kelapa sawit sebagai pupuk organik. Aplikasi jangkos disusun pada gawangan mati. Dalam 1 tumpuk jangkos pada gawangan mati berisi 3 kerobak jangkos, 1 gerobak rata-rata terdapat 15 janjang jangkos. Dalam I trip jangkos dapat disusun/diaplikasikan sekitar 15 gawangan mati. Dosis janjangan yaitu 200 kg/tumpukan. Tumpukan jangkos di gawangan mati berbentuk petak sabun atau persegi empat dan tidak diperbolehkan menumpuk, karena dapat menjadi tempat bertelurnya hama orytes. Aplikasi jangkos dilakukan pada gawangan mati dengan tujuan supaya tidak menghambat dalam proses pemanenan dan pengutipan brondolan serta dapat berguna sebagai mulsa agar tidak tumbuh gulma pada gawangan mati. Manfaat jangkos untuk tanaman kelapa sawit yaitu memperbaiki struktur tanah dan mengaktifkan mikroorganisme yang ada di dalam tanah. Selain itu juga dapat merangsang pertumbuhan tanaman kelapa sawit, sebagai pupuk organik. Alat dan bahan aplikasi jangkos, Alat : Gancu, gerobak, sepatu boot, sarung tangan Bahan : Janjangan kosong Gambar 12. Pengaplikasian jangkos di gawangan mati 1.4 Leafe Sampling Unit (LSU) Leafe sampling unit atau LSU merupakan kegiatan pengambilan sampel daun dan rachis. Kegiatan pengambilan sampel tanaman klapa sawit dilakukan pada tanaman immature dan mature. Mempersiapkan sampel daun dan rachis mulai dari pengumpulan sampai pengumpulan dilapangan sampai pengeringan sebelum pengiriman ke laboratorium. Terdapat dua jenis LSU: 1. Annual, merupakan kegiatan pengambilan sampel yang dilakukan 1 tahun sekali dan dilakukan pada bulan september. Sampel pohon diambil di titik tengah pusat LSU. 2. Bimoonthly merupakan kegiatan pengambilan sampel yang dilakukan 2 bulan sekali dan akan berpindah mengikuti arah jarum jam. Tujuan dari kegiatan LSU yaitu melihat kandungan nutrisi yang terdapat pada tanaman kelapa sawit, dari hasil tersebut nanti nya dijadikan parameter bahwa tanaman tersebut kekurangan nutrisi apa saja. Hasil data LSU inilah nantinya dibuat jadwal pemupukan semester pada tanaman kelapa sawit. Alat dan bahan yang digunakan: Alat : parang, egrek, Bahan : cat biru, tuas, kantong plastik, cat putih, Tahap-tahap dalam pengambilan sampel: 1. Tentukan arah spiral batang tanman kelapa sawit, arah spiral kanan atau spiral kiri 2. Tentukan pelepah daun pertama (ke-1), lalu tandai punggunya dengan cat minyak berwarna putih menggunakan kuas yang sudah dipasang di egrek. 3. Kemudian tentukan pelepah ke-9, dan pelepah ke-17 sesuai arah spiralnya. Di pelepah ke-17 inilah nantinya yang dijadikan pelepah sampel, karena di pelepah inilah penyerapan unsur hara dalam proses fotosintesis paling optimal dan konstant dibandingkan pelepah lainnya. 4. Sampel daun yang diambil yaitu di samping kiri dan kanan tepat di bagian ekor ular pelepah yang bercirikan apabila di raba secara terasa kasar dan terdapat benjolan. 5. Daun sampel diambil sebanyak 4 buah (2 samping kanan dan 2 samping kiri) dan untuk sampel rachis diambil kurang lebih 15 cm tepat dibagian ekor ular tersebut. 6. Sampel daun dan rachis dibungkus secara terpisah menggunakan plastik bungkus yang sudah dipersiapkan. Larangan dalam pengambilan sampel LSU 1. Tidak diperbolehkan makan 2. Tidak diperbolehkan merokok Gambar 13. Kegiatan Leafe Sampling Unit (LSU)