Tinjauan Jabaran
Kasus (vignete) 1
Seorang analis melakukan administrasi pengiriman sampel toksikologi, Jenis sampel adalah organ
kandungan kemih dari bedah jenazah korban keracunan makanan, korban adalah seorang perempuan
usia 50 tahun. Diagnosa sementara dokter korban mengalami keracunan timbal/ timah hitam.
Pertanyaan soal:
Jenis pengawet apa yang digunakan untuk sampel tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Alkohol absolute (96 %)
B. Ether
C. Na azida 1%
D. NaCl Jenuh
E. NaF
Kunci Jawaban: B
Referensi: Depkes RI. Pengambilan dan penanganan sampel toksikologi. 1998
Seorang laki laki berusia 45 tahun meninggal setelah mengkonsumsi umbi gadung. Dokter meminta
untuk memeriksa sianida dalam cairan isi lambung korban. Hasil yang diperoleh dengan reaksi warna
biru berlin adalah positif sianida.
Pertanyaan soal:
Tindakan apakah yang seharusnya diambil oleh analis sebelum mengeluarkan hasil pemeriksaan
tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan reaksi warna biru berlin dengan cara kertas saring yang diberi
asam pikrat
B. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan reaksi warna biru berlin dengan cara mikrodifusi
C. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan reaksi warna dengan cara spektrofotometri
D. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan kadar hemoglobin (Hb)
E. Mengkonfirmasi hasil pemeriksaan dengan kadar carboxyhemoglobin (HbCO)
Kunci Jawaban: C
Referensi: RJ.Flanagan.1995.Analisis Toksikologi Dasar. WHO.Geneve
Seorang analis atas permintaan dokter sedang melakukan pemeriksaan terhadap urine dari korban
keracunan obat. Korban berjenis kelamin laki laki dan berusia 4 tahun. Gejala yang timbul adalah lesu,
mual dan luka bakar di mulut. Urine diekstraksi dengan larutan eter dan larutan jenuh Na bikarbonat. Sari
airnya dianalisis dengan reaksi warna dan hasil positif terhadap fraksi A.
Pertanyaan soal:
Kunci Jawaban: B
Referensi: Pusdiknakes.1988. Toksikologi. Jakarta
Seorang pasien laki-laki 30 tahun, pekerjaan di industry gasoline diminta memeriksakan darah oleh
dokter setelah terpajan gas dari minyak mentah pada pukul 10.15 WIB. Diagnosa sementara dokter,
pasen tersebut keracunan Benzena. Daerah industry cukup jauh dari laboratorium sehingga diperkirakan
pasen sampai ke laboratorium 65 menit setelah terpajan.
Pertanyaan soal:
Proses pemeriksaan manakah yang paling tepat untuk dapat memberikan hasil yang akurat ?
Pilihan Jawaban :
A. Pemeriksaan harus segera dimulai pada saat pasen tiba di laboratorium pukul 11.05 WIB
B. Pemeriksaan dapat segera dimulai setelah pasen tiba di laboratorium pukul 11.05 WIB
C. Pemeriksaan dapat segera dimulai maksimal 15 menit setelah pasen tiba di laboratorium
D. Pemeriksaan harus dapat diselesaikan dalam waktu 10 menit
E. Pemeriksaan dapat ditunda hingga 60 menit setelah pasen tiba di laboratorium
Kunci Jawaban: A
Referensi: WHO.1996. Biological monitoring of chemical exposure in the workplace. Vol 2
Pertanyaan soal:
Jenis metabolit apa kah yang terdapat dalam urine pasen tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Metanol
B. Formaldehida
C. Etanol
D. Asam format
E. Asetaldehida
Kunci Jawaban: D
Referensi: WHO.1996. Biological monitoring of chemical exposure in the workplace. Vol 2
Pertanyaan soal:
Jenis specimen apakah yang paling tepat digunakan untuk mengetahui kadar zat tersebut ?
A. Urine
B. Darah Vena
C. Darah arteri
D. Darah perifer
E. Exhaled breath/hembusan nafas
Kunci Jawaban: C
Referensi: WHO. Biological monitoring of chemical exposure in the workplace. Vol.1.
Pertanyaan soal:
Tindakan apakah yang seharusnya diambil oleh seorang analis dengan kasus di atas?
Kunci Jawaban: D
Referensi: - Fatmawati.2007. Penelitian pengaruh 2,4 D terhadap petani di kab.
Sidrap.
Pertanyaan soal:
Parameter apakah yang paling berpengaruh secara berarti terhadap indikasi suatu keracunan?
Pilihan Jawaban :
A. Kadar Hb
B. Kadar ureum
C. Kadar cholinesterase
D. Kadar SGOT dan kadar SGPT
Kunci Jawaban: D
Referensi: - Fatmawati.2007. Penelitian pengaruh 2,4 D terhadap petani di kab.
Sidrap.
Pertanyaan soal:
Tindakan apa yang sebaiknya dilakukan oleh analis tersebut?
Pilihan Jawaban :
Kunci Jawaban: B
Referensi: R.J.Flanangan (et.al.),1995. Basic Analytical Toxicology. WHO Geneve
Pertanyaan soal:
Jenis specimen apa yang paling baik untuk analisis zat ini?
Pilihan Jawaban:
A. Urine
B. Darah
C. Isi lambung
D. Cairan Ludah
E. Serum darah
Kunci Jawaban: C
Referensi: R.J.Flanangan (et.al.),1995. Basic Analytical Toxicology. WHO Geneve
Pertanyaan soal:
Jika analisis tersebut tertunda karena sesuatu hal, Jenis pengawet apakah yang harus ditambahkan ?
Pilihan Jawaban :
A. Alkohol absolute (96 %)
B. Na azida 1%
C. NaCl Jenuh
D. Eter
E. NaF
Kunci Jawaban: E
Referensi: R.J.Flanangan (et.al.),1995. Basic Analytical Toxicology. WHO Geneve
Nama pembuat Diah Navianti
Institusi/bagian Poltekkes Jurusan Analis Kesehatan
Pertanyaan soal :
Zat apa yang ditambahkan untuk menghindari hal tersebut?
Kunci Jawaban: D
Referensi: R.J.Flanangan (et.al.),1995. Basic Analytical Toxicology. WHO Geneve
Nama pembuat Diah Navianti
Institusi/bagian Poltekkes Jurusan Analis Kesehatan
Pertanyaan soal:
Apakah Target organ zat tersebut ?
Pilihan Jawaban:
Kunci Jawaban: A
Referensi: R.J.Flanangan (et.al.),1995. Basic Analytical Toxicology. WHO Geneve
WHO.1996, Biological monitoring of chemical exposure in the workplace
vol 1.
Pertanyaan soal:
Jenis specimen apakah yang seharusnya digunakan dalam pemeriksaan tersebut?
Pilihan Jawaban:
A. Cairan Lambung
B. Darah total
C. Serum darah
D. Plasma darah
E. Urine
Kunci Jawaban: E
Referensi: Manalu.E.http://www.scribd.com/doc/38489521/PEMERIKSAAN-
LABORATORIUM-NARKOBA
Pertanyaan soal:
Jenis penyakit apakah yang disebabkan oleh zat tersebut secara kronis ?
Pilihan Jawaban:
A. Depresi susunan syaraf pusat
B. Kanker nasofarinx
C. Kanker darah
D. Kanker usus
E. Kanker kulit
Kunci Jawaban: C
Referensi: WHO.1996. Biological monitoring of chemical exposure in the workplace.
Vol 2.
Pertanyaan soal:
Organ terpenting manakah yang menjadi tempat proses tersebut ?
Pilihan Jawaban:
A. Paru paru
B. Lambung
C. Ginjal
D. usus
E. Hati
Kunci Jawaban: E
Referensi: R.J.Flanangan (et.al.),1995. Basic Analytical Toxicology. WHO Geneve
Lu.C,Frank. 1995. Toksikologi dasar. Edisi 2. Universitas Indonesia.
Jakarta
Nama pembuat Diah Navianti
Institusi/bagian Poltekkes Jurusan Analis Kesehatan
Pilihan Jawaban:
A. Alkohol absolute (96 %)
B. Na azida 1%
C. NaCl Jenuh
D. Eter
E. NaF
Kunci Jawaban: B
Referensi: Depkes RI. Pengambilan dan penanganan sampel toksikologi. 1998
Pertanyaan soal:
Teknik apakah yang digunakan tanpa harus sampel diekstraksi ?
Pilihan Jawaban:
A. Kromatografi Lapis tipis
B. Kromatografi kertas
C. Kromatografi gas
D. Spektrofotometri
E. Imunoassay
Kunci Jawaban: E
Referensi: R.J.Flanangan (et.al.),1995. Basic Analytical Toxicology. WHO Geneve