Tugas Kelompok 4 Pengantar Bisnis
Tugas Kelompok 4 Pengantar Bisnis
Jurusan : Manajemen
Kelompok 7 :
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas pengantar bisnis tentang “Menilai
Kondisi Global”. Penulisan makalah ini ditujukan dalam rangka memenuhi
tugaspengantar bisnis. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penilaian
mengenai kondisi lingkungan global akan memengaruhi perusahaan yang terlibat dalam
bisnis internasional dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kinerja
perusahaan.Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Made Surya Pramana S.A,M.M.
yang telah memberikan tugas ini dan membimbing kami sehingga kami dapat
menyelesaika penulisan makalah ini tanpa hambatan yang berarti. Semoga karya tulis
ini dapat bermanfaat bagi kami sebagai penulis dan juga bagi pembaca pada umumnya.
Kami sadari dalam penulisan karya tulis ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
saran dan kritik dari para pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
i
DAFTAR ISI
3.1. Kesimpulan...........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
5. Bagaimana Kondisi Global yang seperti apa yang secara langsung dapat
memengaruhi Dunia Bisnis ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui motif dari suatu perusahaan untuk terlibat dalam Bisnis Internasional.
2. Mengetahui metode yang digunakan perusahaan untuk menjalankan Bisnis
Internasional.
3. Mengetahui hambatan Bisnis Internasional yang telah berkurang dan yang masih
ada.
4. Mengetahui karakteristik Negara asing yang dapat memengaruhi Bisnis
Internasional suatu perusahaan.
5. Mengetahui Kondisi Global yang seperti apa yang secara langsung dapat
memengaruhi Dunia Bisnis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Suatu negara melakukan perdagangan internasional karena dua alasan utama yang
maisng-masing menyumbangkan keuntungan perdagangan bagi mereka. Alasan
pertama, negara-negara berdagang karena setiap negara berbeda satu sama lain. Bangsa-
bangsa, sebagaimana individu dapat memperoleh keuntungan dari perbedaan-perbedan
mereka melalui suatu pengaturan dimana setiap pihak melakukan sesuatu dengan relatif
baik. Alasan kedua, negara-negara berdagang satu sama lain dengan tujuan mencapai
skala ekonomis dalam produksi, maksudnya jika setiap negara menghasilkan sejumlah
barang tertentu maka mereka dapat menghasilkan barang-barang tersebut dengan skala
yang lebih besar dan karenanya lebih efisien dibandingkan jika negara tersebut
mencoba untuk memproduksi segala jenis barang. Motif inilah dalam dunia nyata
merupakan cerminan interaksi perdagangan internasional.
Menarik Permintaan Asing Banyak perusahaan yang kurang berhasil masuk dalam
pasar asing terutama di AS hal ini disebabkan karena persaingan yang ketat dan
perubahan dalam selera pelanggan sehingga mudah sekali produksi berkurang.
Akan tetapi banyak perusahaan yang telah berhasil memasuki pasar asing contoh
saja ebay, McDonald’s, PepsiCo dll. Setiap perusahaan harus bisa berpikir bahwa
pertumbuhan ekonomi antarnegara tidaklah sama, sehingga perusahaan harus
secara cerdas memposisikan bisnisnya di pasar-pasar yang permintaannya
meningkat.
Memanfaatkan Teknologi. Memperluas usaha ke negara-negara lain yang
perkembangan teknologinya tidak semaju negara lain merupakan motifyang sangat
baik dan memiliki poin lebih.
Menggunakan Sumber Daya yang Murah Biaya tenaga kerja dalam suatu negara
sangatlah berbeda, terlihat jelas antara negara maju dan negara berkembang. Suatu
keuntungan yang cukup baik bagi suatu perusahaan yang menjalankan suatu
3
produksinya di negara-negara yang tenaga kerjanya lebih murah ketimbang negara
maju yang jauh lebih mahal.
Melakukan Diversifikasi Secara Internasional. Saat sebuah perusahaan
memproduksi di satu negara maka keuntungan yang diperoleh maupun kerugian
yang didapat akan di rasakan oleh satu perusahaan itu saja. Akan tetapi jauh
berbeda apabila perusahaan tersebut memiliki cabang produksi di negara lain, maka
saat terjadi lemah ekonomi pada satu negara masih dapat terbantu dengan negara
lain yang jumlah produksinya meningkat.
1. Impor
a. Tarif
b. Kuota
Kebijakan kuota ini berarti pemerinntah membatasi jumlah produk tertentu yang
dapat di impor. Pembatasan barang impor berarti barang yang masuk untuk
jumlahnya terbatas, sehingga biaya rata-rata untuk masing-masing barang
4
meningkat. Dengan demikian, harga barang impor akan naik dan produksi dalam
negeri dapat semakin bersaing.
c. Larangan impor
Larangan impor adalah kebijakan yang melarang secara mutlak impor komoditas
tertentu. Misalnya impor karet mentah atau pakaian bekas. Tujuan dari kebijakan ini
untuk mengurangi jumlah pesaing produk dalam negeri, meningkatkan penjualan
dalam negeri dan mengurangi jumlah devisa yang lari ke luar negeri.
d. Subsidi
2. Ekspor
Mengekspor adalah penjualan barang atau jassa ke pembeli yang berada di negara
lain. Banyak begara-negara besar maupun kecil yang melakukan ekspor ke negara-
negara yang lainnya. Akantetapi, ketika jumlah yang di ekspor kurang sebanding
dengan banyaknya barang impor maka akan mengakibatkan terjadinya deficit neraca
perdagangan. Untuk meningkatkan ekspor suatu negara mengguanakan berbagai cara
salah satunya menggunakan fasilitas internet. Melalui situs web perusahaan untuk
mengiklankan produknya dan juga menerima pesanan melalu sistem online. Hal ini
tentu saja membuat proses perdagangan menjadi lebih cepat.
4. Outsourcing
5
dapat bersaing dengan perusahaan lain yang mengadalkan tenaga kerja asing murah.
Segala tindakan ini didasari untuk memperoleh manfaat tenaga kerja asing murah.
5. Aliansi Strategis
Aliansi strategis adalah suatu perjanjian bisnis antar perusahaan di mana sumber
daya ditanggung bersama untuk mengejar kepentingan bersama. ada berbagai jenis
aliansi strategis yang dapat dilakukan, antara lain, Joint venture merupakan suatu
perjanjian antara dua perusahaan mengenai proyek tertentu. Jenis aliansi strategis
lainnya adalah perjanjian lisensi internasional yang merupaka jenis aliansi dimana suatu
perusahaan memperbolehkan perusahaan asing (pemegang lisensi) untuk menghasilkan
produk-produk sesuai dengan instruksi yang spesifik.
6
atau penghapusan hambatan perdagangan atas produk-produk impor tertentu di
117 negara. Perjanjian tersebut juga mengarah pada pembentukan World Trade
Organization−WTO (Organisasi Perdagangan Dunia), yang saat ini memiliki 140
negara anggota. Hal ini memungkinkan perusahaan dengan mudah mengekspor
produknya ke negara-negara lain.
3. Amerika Latin. Pada bulan Juni 2003, Amerika Serikat dan Cile menandatangani
perjanjian perdagangan bebas untuk menghapuskan tariff atas lebih 90 persen
produk yang dikirimkan antara kedua Negara. Banyak perjanjian perdagangan
bebas lainnya masih dalam proses negosiasi antara Amerika Serikat dan negara-
negara Amerika Latin.
4. Uni Eropa. Selama tahun 1980-an dan tahun 1990-an, negaranegara Uni Eropa
setuju untuk mengahapuskan banyak hambatan perdagangan. Pada tahun 2002,
kebanyakan dari Negara-negara ini juga mengadopsi euro sebagai mata uangnya.
Hal ini memungkinkan perusahaan di satu negara Eropa untuk mengekspor
produknya ke perusahaan di negara Eropa lainnya. Karena pihak importer dan
eksportir menggunakan mata uang yang sama dan dengan demikian tidak lagi
menghadapi biaya dan risiko yang berkaitan dengan pertukaran mata uang. Pada
tahun 2004, Uni Eropa menerima anggota-anggota baru berikut, yang kebanyakan
berasal dari Eropa bagian timur: Siprus, Chekas, Estonia, Hongaria, Latvia,
Lithuania, Malta, Polandia, Slovakia, dan Slovenia. Konsekuensinya, habatan
perdagangan dari anggota negara-negara baru ini dengan Eropa bagian barat
berkurang. Kerena Negara-negara ini memiliki tingkat upah yang jauh lebih
rendah dibandingkan dengan Eropa bagian barat, perusahaan-perusahaan dari
Amerika Serikat dan negara-negara lain dapat mendirikan pabrik manufaktur di
negara-negara ini untuk menghasilkan produk dan mengekspornya ke Eropa
bagian barat.
7
perusahaan-perusahaan tersebut untuk mendirikan fasilitas di sana. Pemerintah ini
mengakui bahwa kepemilikan asing atas fasilitas local akan memberikan manfaat
bagi perekonomian berupa penciptaan lapangan kerja.
8
2) Hambatan yang Digunakan untuk Menghukum Negara
9
a. Perusahaan yang berbasis di suatu Negara tidak tunduk pada pembatasan mengenai
lingkungan dan oleh Karen aitu dapat memproduksi dengan biaya yang lebih
rendah dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan di Negara lain.
b. Perusahaan yang berbasis di suatu Negara tidak tunduk pada undang-undang tenaga
kerja dan mampu menghasilkan produk pada biaya yang lebih rendah dibandingkan
dengan perusahaan di Negara lain dengan cara mengandalkan anak-anak untuk
menghasilkan produk tersebut.
10
2.4 Karakteristik Asing yang Memengaruhi Bisnis Internasional
Perbedaan sosial dan budaya diantara negara meliputi bahasa dan kebiasaan
hingga latar belakan pendidikan dan aspek agama. Dengan adanya perbedaan ini
membuat perusahaan asing harus menyesaikan selera, adat istiadat dan kebiasaan
suatu negara. Memahami dan menghormati perbedaaan ini sangat penting untuk
membuka jalan menuju keberhasilan bisnis inteernasional.
2. Sistem Ekonomi
3. Kondisi Ekonomi
11
Kinerja suatu perusahaan bergantung pada kondisi negara tersebut.
Perusahaan harus mampu memprediksi kondisi ekonomi dari suatu negara. Faktor
utama yang memengaruhi keputusan banyak perusahaan melakukan ekspansi di
suatu negara tertentu adalah perkiraan pertumbuhan ekonomi di negara tersebut,
yang memengaruhi permintaan potensial akan suatu produk perusahaan. Jika
perusahaan mengestimasikan pertumbuhan ekonomi di negara tersebut tinggi,
maka biasanya perusahaan juga akan mengestimasika permintaan atas produknya
tinggi. Lemahnya kondisi ekonomi di suatu negara juaga akan berdampak buruk
pada perusahaan, hal ini akan mengakibatkan penurunan permintaan. Selain itu
sensivitas terhadap kondisi luar negeri ekonomi luar negeri juga menjadi salah
satu pertimbangan suatu perusahan untuk melakukan ekspansi bisnisnya.
4. Nilai Tukar
Setiap negara memiliki mata uang yang berbeda, sehingga apabila pada
suatu negara terjadi fluktuasi maka produksi perusahaan asing akan ikut
memengaruhi tingkat pendapatan, karena fluktuasi nilai tukar memngaruhi harga
actual yang dibayarkan oleh pelanggan asing.
12
2.5 Kondisi Global yang dapat memengaruhi Dunia Bisnis
Tidak hanya perekonomian global yang masih positif, sebelum pandemi pun
perekonomian nasional masih cukup baik dilihat dari IHSG pada awal Januari yang
sempat menyentuh angka 6300, hal ini adalah salah satu capaian yang baik dan menarik
bagi Indonesia. Tidak hanya itu prospek ekonomi nasional juga masih stabil, dimana
pertumbuhan ekonomi berada pada level lima sampai lima setengah persen. Kemudian
regulasi-regulasi yang dibuat oleh pemerintah, kondisi rupiah yang cenderungnya lebih
stabil dan cadangan devisa kita yang bagus menjadi daya tarik bagi investor untuk
berinvestasi di Indonesia.
Virus covid-19 di Indonesia pertama kali ditemukan sekitar awal atau pertengahan
Maret. Setelah virus ini ditemukan tren IHSG menjadi menurun. Karena pada saat itu
muncul isu-isu mengenai Covid-19 yang mulai meluas dari Wuhan ke Jepang, Korea dan
Negara Singapura yang paling dekat dengan Indonesia. Sehingga penurunan ini
menyebabkan IHSG kita mengalami penurunan sampai di bawah level 4000. Penurunan
ini tentunya juga tidak lepas dari sentimen investor yang melihat bahwa pemerintah
Indonesia pada waktu itu belum serius dalam menangani Covid-19 ini sehingga ketika
krisis kesehatan terjadi dan sentimen-sentimen itu ada, membuat para investor lebih
memilih untuk menarik dananya dari pasar modal sehingga hal tersebut tentunya
membuat harga saham mengalami penurunan.
13
berperan di bidang pariwisata semuanya negatif. Sehingga kalau kita lihat, tidak hanya
aspek finansial perusahaan yang terpukul karena pandemi covid-19, namun juga aspek
riil dan fundamental juga ikut terkena imbasnya. Sehingga wajar saja harga saham
sempat jatuh atau bahkan sekarang harga saham performance nya tidak sebaik sebelum
terjadinya pandemi.
Meskipun banyak perusahaan-perusahaan yang tidak mampu bertahan di tengah
kondisi saat ini, namun perusahaan telekomunikasi kinerjanya justru membaik pada masa
pandemi ini. Selama pandemi ini perusahaan Telkomsel, XL, Indosat memiliki laba yang
luar biasa, karena pemakaian internet selama Work From Home (WFH) dan belajar dari
rumah semakin tinggi. Dan beberapa perusahaan yang bergerak di sektor food and
beverage seperti halnya indofood sukses makmur juga cukup baik karena meskipun
pandemi ini melanda, kinerja perusahaannya tetap naik, hal tersebut dikarenakan
perusahaan Indofood memproduksi kebutuhan dasar yang saat ini juga dibutuhkan.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dipaparkan di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
2. Metode yang dapat dilakukan perusahaan untuk menjalankan bisnis internasional antara
lain mengimpor, mengekspor, investasi asing, outsourcing dan aliansi strategis.
3. Meskipun hambatan dalam bisnis internasional telah berkurang, namun masih ada
beberapa hambatan terhadap bisnis internasional karena pemerintah masih terus
memberlakukan hambatan perdagangan untuk melindungi perusahaan local.
3.2 Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.coursehero.com/file/45833790/Menilai-Kondisi-Globaldoc/#question
https://notordinaryblogger.com/3-alasan-perusahaan-terlibat-bisnis-internasional/
https://www.researchgate.net/profile/AdityaWardhana/publication/327068991_Bisnis_Int
ernasional/links/5b76628e92851ca65064f0dc/Bisnis-Internasional.pdf
https://www.coursehero.com/file/45833790/Menilai-Kondisi-Globaldoc/#question
https://www.coursehero.com/file/45833790/Menilai-Kondisi-Globaldoc/#question
https://fecon.uii.ac.id/blog/2020/08/01/investasi-sebelum-dan-sesudah-pandemi-covid-
19-bagaimana-pengaruhnya/