Muatan PJOK
Keterampilan lokomotor adalah
kemampuan untuk melakukan gerakan
anggota tubuh agar dapat berpindah
tempat.
Berikut adalah keterampilan lokomotor
dasar :
1. Berjalan
2. Berlari
3. Melompat
4. Meloncat
Keterampilan nonlokomotor adalah
kemampuan untuk melakukan gerakan
anggota tubuh yang tidak menyebabkan
seluruh anggota tubuh berpindah tempat.
Berikut adalah keterampilan nonlokomotor
dasar :
1. Memutar pinggang
2. Menekuk badan, tangan, dan kaki
3. Memiringkan badan
4. Membentangkan tangan dan kaki
5.
RANGKUMAN MATERI Gagasan pendukung paragraf tersebuut
terletak pada kalimat ke (1), (2), dan (3)
KELAS IV (TEMA 1)
3. Paragraf campuran
Subtema 2 Kebersamaan dalam (1) Ada banyak cara yang orang
Keberagaman lakukan untuk mengisi hari pertamanya di
tahun baru. (2) Ada yang menyambut fajar
Muatan Bahasa Indonesia
pertama di puncak gunung. (3) Ada yang
Contoh gagasan pokok yang di temukan merayakan dengan pesta kembang api. (4)
dalam suatu paragraf Berkumpul bersama keluarga dan masih
1. Paragraf deduktif banyak lagi cara yang dapat dilakukan
(1) Bhinneka Tunggal Ika adalah orang untuk menyambut tahun baru.
semboyan dari bangsa Indonesia. (2)
Semboyan yang dapat kita temui di Gagasan pokok paragraf tersebut
lambang Negara Indonesia yaitu terdapat pada kalimat ke (1) dan ke (4) :
Garuda Pancasila ini bermakna banyak cara yang dapat dilakukan
“Berbeda-beda Namun Tetap Satu”. untuk menyambut tahun baru
(3) Semboyan ini diambil dari kitab gagasan pendukung paragraf tersebut
Sutasoma karangan Mpu Tantular terdapat pada kalimat ke (2) dan (3)
yang diperkirakan ditulis pada abad Ringkasan : penyajian singkat dari
ke-14 pada zaman kerajaan suatu karangan asli.
Majapahit. Langkah-langkah membuat ringkasan
Gagasan pokok paragraf berdasarkan teks tulis :
tersebut terletak pada kalimat 1. Membaca bacaan asli untuk
ke (1) Bhinneka Tunggal Ika mengetahui maksud pengarang.
adalah semboyan dari bangsa 2. Mencatat gagasan atau pokok
Indonesia. pikiran dalam tiap paragraf.
Gagasan pendukung paragraf 3. Mengetahui kesan umum dari teks.
tersebut terletak pada kalimat 4. Menyusun pokok pikiran atau
ke (2) dan (3) gagasan pokok bacaan menjadi
2. Paragraf induktif suatu paragraf.
(1) Di tepi danau Maninjau Muatan IPA
terlihat hamparan air yang dikelilingi
bukit-bukit yang menjulang. (2) telinga adalah indera pendengaran,
Tampak dari kejauhan nelayan adapun bagian-bagian telinga :
dengan sampan tradisional mencari 1. telinga luar
ikan di tengah danau. (3) Meskipun Daun telinga : menangkap dan
serasa di tepi pantai, angin sejuk mengumpulkan suara
selalu menyapa dengan lembut. (4) Lubang telinga, jalan masuk suara ke
Sungguh indah alam Minangkabau dalam telinga.
yang belum terjamah tangan-tangan Saluran pendengaran:
jahil ini. menghubungkan suara ke gendang
telinga.
Gagasan pokok paragraf tersebut 2. telinga tengah
terletak pada kalimat ke (4) Gendang telinga : menghantarkan
Sungguh indah alam Minangkabau getaran bunyi dari udara menuju
yang belum terjamah tangan- tulang pendengaran
tangan jahil.
Tulang martil – tulang landasan –
tulang sanggurdi merupakan tiga
tulang pendengaran : peninggian
getaran suara
Saluran eustachius :
o Menghubungkan rongga telinga
ke rongga mulut.
o Menyeimbangkan tekanan udara
di telinga luar dan tengah.
3. telinga dalam
Rumah siput/ koklea berisi cairan
limfa, cairan yang bergetar
merangsang ujung saraf pendengar. Dalam menentukan sudut ABC pada
Saraf pendengar menghubungkan gambar di atas menggunakan skala
getaran suara ke otak.
bagian dalam. Terlihat bahwa sudut
Cara Kerja Telinga
tersebut berukuran 60°. Sehingga
Daun telinga merupakan corong yang
berguna untuk mengumpulkan getaran
penulisan sudut ini sebagai berikut.
bunyi. Bunyi tersebut kemudian masuk ke ∠ABC= 60°
lubang telinga hingga mencapai gendang Muatan IPS
telinga. Gendang telinga pun lalu bergetar.
Getaran gendang telinga menggetarkan Toleransi adalah perilaku terbuka dan
tulang-tulang pendengaran sehingga menghargai perbedaan yang ada
sampai pada cairan limfa yang berada di dengan sesama
dalam rumah siput. Getaran cairan limfa Di Indonesia terdapat enam agama
merangsang ujung-ujung saraf yang yang diakui oleh negera yakni Islam,
kemudian menyampaikan rangsangbunyi
Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan
ke otak. Otak pun lalu merespon dan
Konghucu.
akibatnya kita bisa mendengar bunyi.
Kelainan pada telinga Agama Tempat Perayaan
1. Tuli ibadah
2. congek Islam Masjid Idul Fitri, Idul
Adha, isra’
Muatan Matematika Mi’raj
Jenis–jenis sudut menurut ukurannya : Kristen Gereja Natal, hari
1. Sudut lancip adalah sudut yang protestan Paskah,
besarnya kurang dari 90° kenaikal Isa
2. Sudut siku-siku adalah sudut yang Almasih
Katholik Gereja Natal,
besarnya adalah 90°
paskah
3. Sudut tumpul adalah sudut yang
Hindu Pura Nyepi, Hari
besarnya lebih dari 90°
Saraswati
Mengukur sudut
Buddha Vihara Hari Waisak,
hari Ashada
Konghucu Klenteng Tahun Baru
Imlek
Muatan PPKN
Sifat-sifat bunyi
1. Termasuk gelombang longitudinal
(gelombang yang arah rambatnya Semua segi empat memiliki jumlah
sejajar dengan arah getarnya). sudut 360°.
2. Perambatannya membutuhkan
medium.
3. Dapat dipantulkan.
Jenis-jenis bunyi :
1. Nada adalah bunyi yang mempunyai
frekuensi yang teratur. Muatan IPS
2. Desah adalah bunyi yang memiliki
frekuensi yang tidak teratur. Keberagaman budaya di Indonesia
3. Dentum adalah bunyi yang dibuktikan juga dengan beragamnya
mempunyai amplitudo yang sangat makanan tradisional yang khas dari
besar dan terdengar mendadak. daerah masing-masing contoh : Gudeg
4. Warna bunyi atau timbre adalah (Yogyakarta), pempek (palembang),
bunyi yang memiliki frekuensi yang Rujak Cingur (Surabaya), Ayam Betutu
sama, tetapi terdengarnya berbeda. (Bali), Papeda (Maluku dan Papua),
Jenis-jenis bunyi pantul : Rendang (Padang)
1. Gaung : bunyi pantul yang terdengar
hampir bersamaan dengan bunyi asli
Muatan PPKN
Muatan Matematika