Anda di halaman 1dari 3

THE SCRIPT SHORT FILM: (By Naldo).

Buku Harian Pastor Lang: Mencari Mutiara yang Hilang

Cast:
Pastor Lang-Hiero : Karakter rendah hati dan pantang menyerah
Obet-petani 1 : Memilik karakter premitif
Dus-Petani 2 : ____
Yeris-Petani 3 : ____
Nofran–Kepala suku : Karakter keras kepala dan sedikit premitif
Warga Desa 1-Uson : Karakter premitif dan keras kepala
Warga Desa 2-Alex : ____
Camere-Varo : Mengontrol pengambilan gambar dan video.
Penata Rias-Ardi : Merias dengan tema kampung dan kebudayan.

PROLOG:
Pemandangan kampung hari itu ramai. Masyarakat dan kepala
suku berkumpul sambil membahas kehidupan kampung. Namun suasana
berubah menjadi tegang, ketika Pastor Lang menghampiri Kepala
Suku untuk menyampaikan maksud dan tujuannya datang ke kampung
ini.
(V) Kepala Suku: (bahasa Sumba) “Tidak!! Ini kampung adat.
Kami telah hidup dari ritual nenek moyang kami. Pergi dan jangan
ganggu kami.”

Adegan 1:

Scene 1: Bertempat di sebuah kamar gelap, bermodalkan


lilin/pelita, Pastor Lang mulai menuliskan kisah di dalam buku
hariannya).

(VOX) Pastor Lang: (Suara Pater Lang)


“Saya baru saja tibah dan mulai menulis kisah ini. Kisah
yang akan saya simpan sendiri. Banyak orang tentu ingin bahagia,
namun tidak dengan saya, sebab menjadi orang asing tidaklah
semudah yang dibayangkan. (sela)… Ini kampung adat. Kampung
keramat milik para leluhur. Mereka telah menghidupinya sejak
dahulu. Semoga Tuhan selalu menyertai saya.”

Adegan 2:

Scene 2: (Bertempat di perkampungan adat yang masih


premitif. Suasana hening dan tegang. Kepala Suku dan warga
kampung sedang melakukan ritual adat, membacakan mantra, dengan
pemotongan hewan sebagai sesajian yg dipersembahkan kepada para
leluhur di sebuah batu. Mereka sujut menggelilingi batu itu)

(V) Pastor Lang: Sambil menyapa warga kampung, Pastor Lang


terheran-heran melihat pemandangan tersebut.

(V) Tua Adat: (bahasa Sumba) “Pergi… Pergi!!” (Suasana


menjadi tegang. Sambil menunjuk Pastor Lang menggunakan parang)
“Jangan ganggu kami!! Jangan ganggu kampun kami!!”

(sedang warga kampung menari tanpa memperdulikan keberadaan


Pastor Lang. Semntara itu, Pastor Lang pergi melewati mereka).

Adegan 3:

Scene 3: Bartempat di sebuah ladang/kebun. Para petani


kampung sibuk membersihkan ladang mereka.

Petani 1 & 2: (sedang melantunkan lagu kampung sambil


membersihkan ladang)

Petani 3: (sedang melantunkan lagu kampung sambil menebang


pohon)

Scene 4: Suasana ladang menjadi tegang, saat mereka melihat


Pastor Lang. Mereka ketakutan dan menghindar.
Pastor Lang: Berani untuk mendekati mereka. Suasana berubah
menjadi tenagng kembali dengan sediki diskusi singkat). “Mari!!”
(Sambil menunjukan tangan dan mengajak para petani untuk pergi
bersamanya)

Para Petani: (Mereka bangkit berdiri, lalu mengikuti Pastor


Lang)

Adegan 4:

Scene 5: (Bertempat di dalam gereja darurat. Sementara itu


Pastor Lang membacakan KS, para petani yang hadir
mendengarkannya dengan khusuk dan penuh perhatian).

(V) Pastor Lang: “Demikianlah Injil Tuhan.” (menujukan KS


kepada mereka)

(V) Semua Petani: “Terpujilah Kristus.”

Pastor Lang: (Memberikan berkat kepada mereka. Membuat


gerakan tanda salib).

EPILOG:

Scene 6: Kembali seperti prolog: bertempat di sebuah kamar


gelap, bermodalkan lilin/pelita, Pastor Lang menulis lanjud buku
hariannya.

(VOX) Pastor Lang:

“Sungguh teramat agung karya-karya Tuhan. Sungguh tak


terselami rencana-rencan-Nya. Engkau telah mengasihi kami
umat-Mu, dan Engkau menjadikan segala sesuatu baik adanya,
kini dan selama lamanya.”

The And

Anda mungkin juga menyukai