Pria 2 : “Apakah Penghibur so kamari?” Koord. KRT : (Muncul di tengah-tengah) ….”Kepada jemaat KRT XII tolong sabar, sedikit waktu
Wanita 1 : “Sabar sediki ne, itu Tamu ada mo basinggah dulu di sebuah gedung Gereja.” lagi Tu Tamu Istimewa somo datang, Beliau ada mo pigi dulu di Taturian, ndak
Pria 2 : “oh ... Dia mungkin singgah di situ untuk menyaksikan bagaimana jemaat itu lama katanya, hanya mo kase inga pa dorang di taturian, supaya jaga bersama
berbakti.” keamanan, jangan sampe ada orang-orang ba nakal itu orang lain pe pambut, itu
Wanita 1 : “Bukan, Dia masuk dan menangis…………rupanya Dia tahu kalo tu jemaat di situ tibo-tibo jangan bakalae, kong itu nelayan Dia ada kase inga akang, kalo itu berkat
pernah pecah, Dia sedih menyaksikan perpecahan di Jemaat.” dari lao bukan hanya untuk pribadi Tuhan ada kase, mar itu untuk seisi kampung,
Tukang Palakat : “Saudara-saudara! Apakah di antara kita ada perpecahan? Mungkin ada yang pro jadi penuhi dulu itu kampung dengan berkat dari lao, habis itu kalau ada kelebihan
kepada pimpinan A dan Kontra kepada Pimpinan B, Mungkin ada yang boleh jual di tampa laeng ”
membangun tembok-tembok pemisah. Ingat! Tamu itu akan sedih kalau melihat Wanita 1 : “Tanya akang jam berapa do mo datang ka mari? Bilang torang so fugadu ba
kita terpecah-pecah dan kita tidak akan bisa membangun jemaat dalam keadaan tunggu?”
yang terpecah-pecah, karena itu sebelum Dia datang di tampa ini, mari kita bangun Pria 2 : “Nyanda jo mo bersyukur tu tamu masih lama, mo kamari, supaya torang masih
dan bina serta galang terus persatuan!” boleh melakukan persiapan yang baik.”
Wanita 3 : (Tiba-tiba muncul ditengah-tengah)
“Tolong kita! Tolong kita!” Sopir : (Membawa masuk sebuah mobil / motor, parkir di lokasi ibadah tasik, kemudian
Wanita 1 : “Kiapa?” menurunkan seseorang dari mobil / motor itu lalu pergi)
Wanita 3 : “Kita dapa telpon dari rumah, kong kita disuruh ka sana, katanya ada orang penting Pemeran lainnya segera menjemput tamu lalu membawnya ke tengah-tengah.
yang sedang menunggu pa kita” Tukang Palakat : “Hadirin tetap duduk dengan sopan sebab tamu yang ditunggu-tunggu sudah tiba!”
Pria 2 : “Kiapa dang ngana nyanda mo pigi jo?” Wanita 2 : “Dia itu tamu yang torang da tunggu-tunggu dari tadi? Nyanda Salah?”
Wanita 3 : “kita tako, sebab paling-paling itu ci, Tolong akang kua pa kita, kita mo pinjam Wanita 1 : “Ah, bacirita butul kua! Masa ini tu tamu yang torang da tunggu-tunggu? Lebeh
Doi?” Neces torang !”
Wanita 1 : “Untuk apa itu doi?” Pria 1 : “Nyanda, Dia ini yang baru turun dari oto tadi no, apa kan kita so bilang,tu tamu
Wanita 3 : “Kita mo coba kase doi dulu pa itu orang, supaya Dia nyanda mo gembar- yang mo datang beda dengan yang ngoni pikirkan dan harapkan.”
gemborkan kita pe perbuatan, apalagi kalau so banyak orang tau, kan malu.” Koord. KRT : (Bertanya kepada tamu) “Benarkah Engkau tamu yang ditunggu hari ini?
Wanita 2 : “Kasihan de lu! Eh, ngana tau tu tamu kebal terhadap sogokan. Lebeh bae ngana Pengemis : “Benar, sayalah tamu di hari Pentakosta ini
pigi temui Dia kong minta ampun sungguh-sungguh, lalu janji nyanda mo bekeng- Wanita 2 : “Tapi ini bukan tempat untuk orang minta-minta Goblok! Ini torang merayakan hari
bekeng ulang itu tindakan yang tidak terpuji itu.” pentakosta!”
Wanita 3 : “Oh bagitu dang?” Pria 2 : “Bawa jo di luar.”
Wanita 1 : “Yah, orang Kristen yang berani adalah orang Kristen yang berani mengaku salah Koord. KRT : “Tunggu, coba pangge itu sopir yang bawa pa Dia tadi.!
dan dosanya. Lewat ini saja” (Menyodorkan HPnya) Pria 1 : “Itu sopir so bale ulang.”
Wanita 3 : “Tuhan Yesus saya mengaku telah berbuat dosa. Saya mohon Pria 2 : “Mari jo pigi di luar.” (Sambil membawa keluar sang pengemis tersebut)
pengampunan……..Boleh? huhuiiiiiiiiii! Syukur! Syukur! (…Menyerahkan kembali
HP kepada Wanita 1…) dosaku telah diampuni! T’rimakasih! T’rimakasih! (... dia
menjabat tangan Wanita 1 dan orang-orang yang ada di situ…)