Anda di halaman 1dari 2

Koord. KRT : “Tukang palakat umumkan pa jemaat tamu yang datang meragukan.

Barangkali TATA CARA IBADAH TASIK


kita masih harus ba tunggu lagi tamu yang sebenarnya,” KRT XII JEMAAT TORSINA BITUNURIS
Tukang Palakat : “Saudara-saudara! Tamu yang di tunggu b’lum datang, tapi torang ndak perlu ba (PENTAKOSTA II)
tunggu, mari kita lanjutkan saja acaranya!”
PERSIAPAN :
Pengemis : BERDOA Tukang Palakat : …(Maju ke depan lalu mengumumkan)…
MEMBACA ALKITAB Yohanes 14 :26 “Dengar! Dengaaaaaar! Eh! Basadia jo..., Nyanda lama lagi torang mo kedatangan
Pendeta : Saudara-saudara, tanpa kita sadari bahwa tindakan-tindakan kita baik dalam tamu istimewa. Mudah-mudahan torang samua so takumpul di sini. Hei! istri-istri itu
keluarga kita, masyarakat, jemaat bahkan di lingkungan tempat kita bekerja, kita ngoni pe suami deng anak-anak ada bawa atau nyanda?
telah melakukan tindakan-tindakan sebagai bentuk penolakan atas kehadiran Roh Pria 1 : …(Masuk dan langsung menemui tukang palakat)… “Om boleh ba tanya?”
Kudus dalam hati kita. Pengemis ini telah hadir di tengah-tengah kita pada hari Tukang palakat : “Boleh!” (…dengan kasar dan penuh ketegasan…)
Pentakosta ini, untuk mengingatkan tanggung jawab kita, bahwa kerja yang kita Pria 1 : “Tamu istimewa sapa so tu mo datang?”
buat adalah sebagai wujud Ibadah dan Pelayanan kepada Tuhan juga sesama. Tukang palakat : “Ngana nintau dang? Eh... waktu Tuhan Yesus ada nae ke sorga, Dia ada pesan
Sebab apa yang kita telah lakukan kepada saudara kita yang terhina itulah supaya torang bakumpul di sini. Dia mo utus depe penghibur, for mo hibur pa
perbuatan kita pada Yesus. Karena itu kita belum terlambat untuk mengubah sikap torang.
kita, Kristus belum datang untuk kedua kalinya sebagai hakim yang Agung yang Liturgist : Lagu NKB no. 102 Ayat 1 “SEBARKAN WARTANYA” (Jemaat Berdiri)
penuh keadilan, kita masih di beri waktu untuk berbenah diri dan bertobat. Marilah Pendeta : Memimpin Doa Persiapan ... (Jemaat duduk kembali)
dalam semangat pelayanan, kita minta Roh Kudus selalu mengajar dan
menguatkan kita. AMIN Wanita 1 : (…Memasang HP di telinga…) “Eh, itu Penghibur ada singgah dulu di Lirung,
Liturgist : Menyanyi KJ 240a Ayat 1 Dst “DATANGLAH YA SUMBER RAHMAT” katanya mo ke Kafe Engget dulu.
(Sementara itu persembahan dijalankan) Wanita 2 : “Hu...!, kiapa Dia mo manyanyi di sana so?.”
Pendeta : BERDOA UMUM Wanita 1 : “Nyanda, Dia mo baku dapa dengan tu pemilik kafe rupanya.”
Liturgist : KESEMPATAN KEPADA PUJI-PUJIAN DARI KRT XII Wanita 2 : “Kong da perlu apa so Penghibur pa tu pemilik kafe?”
Wanita 1 : (…mengucapkan apa yang didengarnya dari HP dengan menggunakan gerakan…)
Pendeta : Nyanyian Penutup NKB no. 100 : 1 ”RINDUKAH ENGKAU MENDAPAT BERKAT “Dia ada bilang pa tu pemilik kafe, Jangan jadikan ini kafe sebagai tempat
TUHAN” prostitusi. Jangan trima kalau ada laki-laki kong bawa orang pe bini atau
BERKAT : Dan Ia, Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, yang dalam perempuan bawa orang pe laki ka mari. Kalau ada kelebihan bantulah orang-orang
kasih karunia-Nya telah mengasihi kita dan yang telah miskin, jangan ngana Cuma pikir-pikir soal doi, soal pemasukkan, soal untung dan
menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan baik rugi, tetapi ingatlah: Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang
Kepada kita, kiranya menghibur dan menguatkan hatimu dalam kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraku yang paling hina ini kamu telah
pekerjaan dan perkataan yang baik. melakukannya untuk Aku.”
. AMIN Wanita 2 : “Saudara-saudara dengar! Tamu itu juga bertanya kepada kita, Pernahkah kita
memberikan selembar ribuan dari dompet kita untuk membantu mereka yang
…..Saat Teduh….. membutuhkan? Pernahkah kita memberikan satu piring makan dari dapur kita
untuk mereka yang kelaparan? Pernahkah kita memberikan satu helai kain dari
lemari kita untuk mereka yang kedinginan? Ataukah kita hanya terkungkung
dengan rutinitas hidup kita Ke kabong, mangael, ba tibo-tibo, Urus Proyek, dan
lainnya, sehingga lupa dengan orang di sekitar kita yang membutuhkan uluran Tukang Palakat : “Saudara-saudara sekali lagi saya katakan, siapa yang berbuat dosa mengakulah,
pertolongan kita. Saudara-saudara jawablah sendiri kepada tamu itu!” sebelum Dia datang mengadili kamu!”
Liturgist : Menyanyi KJ no. 237:1 “ROH KUDUS TETAP TEGUH” Liturgist : Menyanyi KLIK NO. 348 “BERTOBATLAH”

Pria 2 : “Apakah Penghibur so kamari?” Koord. KRT : (Muncul di tengah-tengah) ….”Kepada jemaat KRT XII tolong sabar, sedikit waktu
Wanita 1 : “Sabar sediki ne, itu Tamu ada mo basinggah dulu di sebuah gedung Gereja.” lagi Tu Tamu Istimewa somo datang, Beliau ada mo pigi dulu di Taturian, ndak
Pria 2 : “oh ... Dia mungkin singgah di situ untuk menyaksikan bagaimana jemaat itu lama katanya, hanya mo kase inga pa dorang di taturian, supaya jaga bersama
berbakti.” keamanan, jangan sampe ada orang-orang ba nakal itu orang lain pe pambut, itu
Wanita 1 : “Bukan, Dia masuk dan menangis…………rupanya Dia tahu kalo tu jemaat di situ tibo-tibo jangan bakalae, kong itu nelayan Dia ada kase inga akang, kalo itu berkat
pernah pecah, Dia sedih menyaksikan perpecahan di Jemaat.” dari lao bukan hanya untuk pribadi Tuhan ada kase, mar itu untuk seisi kampung,
Tukang Palakat : “Saudara-saudara! Apakah di antara kita ada perpecahan? Mungkin ada yang pro jadi penuhi dulu itu kampung dengan berkat dari lao, habis itu kalau ada kelebihan
kepada pimpinan A dan Kontra kepada Pimpinan B, Mungkin ada yang boleh jual di tampa laeng ”
membangun tembok-tembok pemisah. Ingat! Tamu itu akan sedih kalau melihat Wanita 1 : “Tanya akang jam berapa do mo datang ka mari? Bilang torang so fugadu ba
kita terpecah-pecah dan kita tidak akan bisa membangun jemaat dalam keadaan tunggu?”
yang terpecah-pecah, karena itu sebelum Dia datang di tampa ini, mari kita bangun Pria 2 : “Nyanda jo mo bersyukur tu tamu masih lama, mo kamari, supaya torang masih
dan bina serta galang terus persatuan!” boleh melakukan persiapan yang baik.”
Wanita 3 : (Tiba-tiba muncul ditengah-tengah)
“Tolong kita! Tolong kita!” Sopir : (Membawa masuk sebuah mobil / motor, parkir di lokasi ibadah tasik, kemudian
Wanita 1 : “Kiapa?” menurunkan seseorang dari mobil / motor itu lalu pergi)
Wanita 3 : “Kita dapa telpon dari rumah, kong kita disuruh ka sana, katanya ada orang penting Pemeran lainnya segera menjemput tamu lalu membawnya ke tengah-tengah.
yang sedang menunggu pa kita” Tukang Palakat : “Hadirin tetap duduk dengan sopan sebab tamu yang ditunggu-tunggu sudah tiba!”
Pria 2 : “Kiapa dang ngana nyanda mo pigi jo?” Wanita 2 : “Dia itu tamu yang torang da tunggu-tunggu dari tadi? Nyanda Salah?”
Wanita 3 : “kita tako, sebab paling-paling itu ci, Tolong akang kua pa kita, kita mo pinjam Wanita 1 : “Ah, bacirita butul kua! Masa ini tu tamu yang torang da tunggu-tunggu? Lebeh
Doi?” Neces torang !”
Wanita 1 : “Untuk apa itu doi?” Pria 1 : “Nyanda, Dia ini yang baru turun dari oto tadi no, apa kan kita so bilang,tu tamu
Wanita 3 : “Kita mo coba kase doi dulu pa itu orang, supaya Dia nyanda mo gembar- yang mo datang beda dengan yang ngoni pikirkan dan harapkan.”
gemborkan kita pe perbuatan, apalagi kalau so banyak orang tau, kan malu.” Koord. KRT : (Bertanya kepada tamu) “Benarkah Engkau tamu yang ditunggu hari ini?
Wanita 2 : “Kasihan de lu! Eh, ngana tau tu tamu kebal terhadap sogokan. Lebeh bae ngana Pengemis : “Benar, sayalah tamu di hari Pentakosta ini
pigi temui Dia kong minta ampun sungguh-sungguh, lalu janji nyanda mo bekeng- Wanita 2 : “Tapi ini bukan tempat untuk orang minta-minta Goblok! Ini torang merayakan hari
bekeng ulang itu tindakan yang tidak terpuji itu.” pentakosta!”
Wanita 3 : “Oh bagitu dang?” Pria 2 : “Bawa jo di luar.”
Wanita 1 : “Yah, orang Kristen yang berani adalah orang Kristen yang berani mengaku salah Koord. KRT : “Tunggu, coba pangge itu sopir yang bawa pa Dia tadi.!
dan dosanya. Lewat ini saja” (Menyodorkan HPnya) Pria 1 : “Itu sopir so bale ulang.”
Wanita 3 : “Tuhan Yesus saya mengaku telah berbuat dosa. Saya mohon Pria 2 : “Mari jo pigi di luar.” (Sambil membawa keluar sang pengemis tersebut)
pengampunan……..Boleh? huhuiiiiiiiiii! Syukur! Syukur! (…Menyerahkan kembali
HP kepada Wanita 1…) dosaku telah diampuni! T’rimakasih! T’rimakasih! (... dia
menjabat tangan Wanita 1 dan orang-orang yang ada di situ…)

Anda mungkin juga menyukai