Anda di halaman 1dari 12

Nama: Jumatul Fajar

Nim: 2102112362
Matkul: Pkn

1. Apakah yang dimaksud dengan Korupsi?

Korupsi atau rasuah atau mencuri (bahasa Latin: corruptio dari kata


kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik,
menyogok, mencuri, maling) adalah tindakan pejabat publik,
baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu
yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang
dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak.

2. Sebab terjadinya Korupsi di Indonesia!

1. Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri seseorang.

Persepsi terhadap korupsi atau pemahaman seseorang mengenai

korupsi tentu berbeda-beda. Salah satu penyebab korupsi di Indonesia

adalah masih bertahannya sikap primitif terhadap praktik korupsi karena

belum ada kejelasan mengenai batasan bagi istilah korupsi. Sehingga

terjadi beberapa perbedaan pandangan dalam melihat korupsi.

Aspek Perilaku Individu:

1. Sifat tamak atau rakus

2. Moral yang kurang kuat

3. Gaya hidup yang konsumtif


2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri seseorang.

Faktor eksternal yang menjadi penyebab korupsi di Indonesia adalah

sebagai berikut;

 Hukum

Sistem hukum di Indonesia untuk memberantas korupsi masih sangat

lemah. Hukum tidak dijalankan sesuai prosedur yang benar, aparat

mudah disogok sehingga pelanggaran sangat mudah dilakukan oleh

masyarakat.

 Politik

Monopoli Kekuasaan merupakan sumber korupsi, karena tidak adanya

kontrol oleh lembaga yang mewakili kepentingan masyarakat. Faktor

yang sangat dekat dengan terjadinya korupsi adalah budaya

penyalahgunaan wewenang yang berlebih dalam hal ini terjadinya KKN.

Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang masih sangat tinggi dan

tidak adanya sistem kontrol yang baik menyebabkan masyarakat meng

anggap bahwa korupsi merupakan suatu hal yang sudah biasa terjadi.

 Sosial
Lingkungan sosial juga dapat mempengaruhi seseorang untuk

melakukan korupsi. Korupsi merupakan budaya dari pejabat lokal dan

adanya tradisi memberi yang disalahgunakan oleh orang-orang yang

tidak bertanggung jawab.

3. Mengapa korupsi selalu terjadi dilingkungan Pejabat negara

Fakktor-faktor yang sebenarnya menyebabkan Aparat Pemerintahan tersebut melakukan korupsi.


Berdasarkan hasil penelitian ini didapati bahwa kewenangan tanpa pengawasan melatarbelakangi
suburnya tindak pidana korupsi oleh aparat pemerintahan. Sedangkan jenis korupsi yang paling
banyak dilakukan oleh aparat pemerintahan adalah korupsi dalam pengadaan barang / jasa,
korupsi berupa pungli, serta korupsi konvensional berupa penggelapan uang negara. Untuk faktor
yang paling berperan dalam penyebab seseorang melakukan tindakan korupsi adalah sifat tamak
dan rakus dari pelaku korupsi, serta diketahui bahwa peran serta masyarakat yang ikut serta
mengawasi jalannya pemerintahan merupakan cara terbaik dalam pencegahan korupsi.

4. Sebutkan nama2 koruptor di Indonesia beserta apa yang


dikorupsikan! (minimal 30 orang)

1. Sjamsul Nursalim

Sjamsul Nursalim merupakan tersangka kasus dugaan korupsi Bantuan

Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Berdasarkan audit BPK, negara mengalami

kerugian sebesar Rp 4,58 triliun akibat kasus tersebut.


Meski KPK sudah memasukkan namanya ke dalam Daftar Pencarian Orang

(DPO) pada September 2019, Sjamsul masih berkeliaran bebas di Singapura

hingga saat ini.

2. Bambang Sutrisno

Bambang Sutrisno merupakan mantan komisaris Bank Surya. Ia telah divonis

seumur hidup oleh PN Jakarta Pusat terkait kasus penyelewengan dana BLBI

pada 2003.Akibat tindakannya itu, negara mengalami kerugian sedikitnya Rp

1,5 triliun. Hingga saat ini, Bambang masih berkeliaran bebas.

3. Andrian Kiki Ariawan

Adrian Kiki Irawan merupakan terpidana kasus korupsi BLBI. Mantan Dirut

Bank Surya itu telah divonis seumur hidup oleh PT Jakarta pada Juni 2003.

Akibat perbuatannya, negara mengalami kerugian sebesar Rp 1,5 triliun.

Sempat kabur ke beberapa negara, ia kini mendekam di LP Kelas 1A Cipinang

sejak tahun 2014.

4. Eko Adi Putranto

Eko Adri Putranto merupakan terpidana kasus korupsi BLBI Bank BHS. Ia telah

divonis PN Jakarta Pusat 20 tahun penjara.


Akibat perbuatannya, negara merugi hingga Rp 1,95 triliun. Hingga kini, ia

masih berkeliaran bebas.

5. Sherny Konjongian

Sherny Konjongian merupakan terpidana kasus korupsi Kredit Likuiditas Bank

Indonesia (KLBI) Bank BHS. Ia divonis 20 tahun penjara oleh PN Jakarta Pusat

bersama dengan Eko Adi Putranto.

Akibat perbuatannya, negara mengalami kerugian hingga Rp 1,95 triliun.

Shenry kini telah dipenjara setelah tertangkap pada 2012.

6. David Nusa Wijaya

David Nusa Wijaya merupakan pemilik Bank Servitia yang divonis 4 tahun

penjara dalam kasus korupsi BLBI sebesar Rp 1,9 triliun.

Sejak 2008, David telah dinyatakan bebas bersyarat.

7. Samadikun Hartono

Samadikun Hartono merupakan terpidana kasus korupsi BLBI yang merugikan

negara Rp 169,4 miliar. Setelah buron selama 13 tahun, ia akhirnya ditangkap

pada 2016 silam.

8. Agus Anwar
Agus Anwar terlibat dalam kasus korupsi BLBI Bank Pelita yang merugikan

negara sebesar Rp 1,9 triliun. Saat melarikan diri ke Singapura, ia diberitakan

telah mengganti kewarganegaraannya.

9. Sujiono Timan

Sujiono Timan merupakan terpidana kasus BLBI dengan kerugian negara

sebesar 126 juta dollar AS. Ia divonis 15 tahun penjara oleh MA pada tahun

2004.

10. Maria Pauline

Maria Pauline merupakan tersangka utama kasus pembobol Rp 1,7 triliun

uang Bank BNI. Sempat melarikan diri ke Singapura sebelum akhirnya

menetap di Belanda.

11. Djoko S Tjandra

Djoko S Tjandra merupakan mantan Dirut PT Era Giat Prima. Ia divonis 2

tahun penjara oleh MA setelah terbukti melakukan korupsi dalam pengalihan

hak tagih piutang atau cessie Bank Bali. Akibatnya, negara mengalami

kerugian sebesar Rp 546 miliar.

12. Gayus Tambunan
Gayus Tambunan merupakan mantan pegawai pajak yang terjerat kasus suap

dengan nilai kerugian sebesar Rp 24 miliar. Sempat kabur ke Singapura, ia kini

telah mendekam di penjara Sukamiskin setelah divonis 7 tahun penjara.

13. Nunun Nurbaeti

Nunun Nurbaeti merupakan istri mantan Wakil Kapolri Komjen (Purn) Adang

Darajatun. Ia terbukti melakukan suap ke sejumlah anggota DPR 1999-2004

terkait pemenangan Miranda S Goeltom sebagai Debuti Gubernur Senior

Indonesia 2004.

Setelah divonis 2 tahun pada 2012 oleh Pengadilan Tipikor dan sempat buron,

Nunun telah menghirup bebas pada 2014.

14. Nader Thaher

Nader Taher merupakan Dirut PT Siak Zamrud Pusako yang divonis 14 tahun

penjara oleh PN Pekanbaru. Ia terbukti menyelewengkan kredit dari Bank

Mandiri yang merugikan negara hingga Rp 24,8 miliar.

15. Lesmana Basuki

Lesmana Basuki merupakan terpidana kasus korupsi karena menjual surat-

surat berharga (commercial paper) yang merugikan negara hingga Rp 209

miliar.
Lesmana divonis di Mahkamah Agung 14 tahun penjara pada 2000. Namun,

MA melalui putusan PK membebaskannya pada tahun 2007.

16. Hartawan Aluwi

Hartawan Aluwi merupakan terpidana kasus penggelapan dana Bank Century

yang merugikan negara sebesar Rp 3,11 triliun dan divonis 14 tahun penjara

oleh PN Jakarta Pusat pada 2015.

Ia diketahui berdomisili di Singapura sejak tahun 2008. Pada tahun 2016,

Hartawan berhasil ditangkap setelah izin tinggalnya dicabut oleh Singapura.

17. Hendro Wiyanto

Hendro Wiyanto merupakan Dirut PT Anta Boga Delta Skuritas Indonesia.

Bersama dengan Hartawan Aluwi, ia menggelapkan dana Bank Century dan

merugikan negara sebesar Rp 3,11 trilun. Hendro diketahui sedang

bersembunyi di Singapura dan masih berkeliaran bebas.

18. Anton Tantular

Anton Tantular merupakan pemegang saham PT Anta Boga Delta Skuritas

Indonesia. Bersama dengan Hartawan dan Hendro, ia melakukan

penggelapan dana Bank Century yang merugikan negara sebesar Rp 3,11


triliun. Meski dikabarkan lari ke Singapura, ia masih berkeliaran bebas hingga

saat ini.

19. Hesham al-Waraq

Hesham al-Waraq merupakan terpidana kasus korupsi Bank Century yang

merugikan negara sebesar Rp 3,1 triliun. Ia divonis 15 tahun penjara oleh PN

Jakarta Pusat. Berstatus buron, Hasyem dikabarkan lari ke Singapura dan

Inggris.

20. Rasat Ali Rizfi

Rasat Ali Rizfi merupakan terpidana kasus korupsi Bank Century bersama

Hasyem yang merugikan negara sebesar Rp 3,1 triliun. Ia divonis 15 tahun

penjara oleh PN Jakarta Pusat. Berstatus buron, Rasat juga dikabarkan lari ke

Singapura dan Inggris.

21. Hari Matalata

Hari Matalata terlibat dalam kasus ekspor tekstil seniliai Rp 1,6 miliar. Ia

melarikan diri ke Singapura dan masuk dalam DPO.

22. Muhammad Nazaruddin

Muhammad Nazaruddin merupakan mantan Bendahara Umum Partai

Demokrat. Ia divonis 13 tahun penjara setelah terbukti melakukan tindak


pidana korupsi, yaitu menerima gratifikasi dari PT Duta Graha Indah dan PT

Nindya Karya serta serta korupsi wisma atlet.

23. Lidya Muchtar

Lidya Muchtar merupakan pemilik Bank Tamara. Ia terjerat kasus korupsi

BLBI yang merugikan negara sebesar Rp 189 miliar. Sempat dikabarkan lari ke

Singapura, hingga kini Lidya masih berkeliaran bebas.

24. Mantan Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud

dalam kasus suap pekerjaan proyek infrastruktur dari

putusan 6 tahun menjadi 4 tahun dan 6 bulan penjara.

25. Andi Zulkarnaen Mallarangeng alias Choel

Mallarangang dalam asus suap proyek Pusat Pendidikan

Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di

Hambalang, Bogor, dari putusan 3 tahun 6 bulan menjadi 3

tahun penjara.

26. Mantan Bupati Buton Samsu Umar Abdul Samiun

dalam kasus suap mantan Ketua MK Akil Mochtar dalam

sengketa pilkada Kabupaten Buton dari putusan 3 tahun 9

bulan menjadi 3 tahun penjara.


27. Pengusaha Billy Sindoro dalam kasus korupsi proyek

properti Meikarta dari putusan 3 tahun 6 bulan menjadi 2

tahun penjara.

28. Pengusaha Hadi Setiawan dalam kasus suap hakim ad

hoc Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Medan

Merry Purba dalam pengaturan perkara dari putusan 4

tahun menjadi 3 tahun penjara.

29. Mantan Wali Kota Cilegon Tubagus Iman Ariyadi dalam

kasus suap pengurusan perizinan pembangunan Mall

Transmart di Cilegon dari putusan 6 tahun menjadi 4 tahun

penjara.

30. Pengacara OC Kaligis terkait dengan kasus suap hakim

PTUN Medan dari putusan 10 tahun menjadi 7 tahun

penjara.

Anda mungkin juga menyukai